Anda di halaman 1dari 25

SERI

2 NILAI DAN NORMA SOSIAL

NAMA : INTAN NUR AINI


KELAS : X MIPA 1
NO ABSEN : 17
TANGGAL PENGUMPULAN :

SISWA, PENGAJAR SOSIOLOGI,

Intan Nur Aini Wijayanti, S.Pd


Standar Kompetensi :
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat.

Kompetensi Dasar :
1.2. Mendeskripsikan Nilai dan Norma yang berlaku dalam masyarakat

Indikator: - Membedakan pengertian nilai dan norma sosial


- Menjelaskan macam-macam norma sosial
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari isi bab ini, diharapkan Anda dapat:
1. mendeskripsikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat,
2. memberikan contoh nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat.

NILAI SOSIAL
TUHAN
YANG
MAHA
ESA

Bermacam-macam
MANUSIA Perlu Aturan

FUNGSI :
1. Pendorong
2. Petunjuk
Pengertian
3. Pengawas NILAI ( Baik – buruk
4. Solidaritas
5. Benteng )
6. perlindungan

JENIS/MACAM :
1. Material
2. Vital
3. Kerohanian
1. Pengertian Nilai Sosial
Anda tentu pernah mendengar orang berkata “Orang itu baik, barang itu
berharga, barang itu bernilai”. Sesuatu dikatakan berharga, bernilai atau baik jika
hal itu berguna bagi orang lain. Jika kita akan membahas mengenai nilai, kita awali
dengan pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu kondisi itu bisa
terjadi. Misalnya, mengapa orang rela mati hanya untuk membela sukunya atau
memperjuangkan tanah airnya? Jawabannya merujuk pada hakikat keinginan
luhur
yang dicita-citakan oleh orang atau masyarakat tersebut. Nilai sosial dalam
sosiologi bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan pancaindra. Nilai
hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu
sendiri. Nilai adalah sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga
dalam kehidupan, itulah sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang
baik nilai sosial adalah nilai yang dianut dan dianggap penting oleh suatu
kelompok masyarakat.
Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda,
cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar
(mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai
ketuhanan).
Pengertian nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat
terhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas dan mempunyai daya guna
fungsional bagi masyarakat. Kegiatan menolong orang lain dianggap pantas dan
berguna, maka kegiatan tersebut diterima sebagai sesuatu yang bernilai atau
berharga. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui
perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial tersebut. secara umum, nilai
berkaitan dengan kemerdekaan seseorang untuk bertindak.

Berikut ini pendapat beberapa ahli sosiologi tentang nilai sosial.

a. Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi tiga macam sebagai berikut.
1) Nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik
manusia.
2) Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan
suatu kegiatan dan aktivitas.
3) Nilai kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani)
manusia.
Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a) nilai kebenaran adalah nilai yang bersum-ber pada unsur akal manusia;
b) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai
estetika);
c) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak
atau kemauan (karsa dan etika);
d) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan
abadi.
b. Robert M. Z. Lawang
Menurut M. Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,
pantas, berharga dan memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki
nilai itu.
c. Woods
Menurut Woods, nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung
lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-
hari.
d. C. Kluckhohn
Menurut Kluckhohn, semua nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup:
1) nilai mengenai hakikat hidup manusia;
2) nilai mengenai hakikat karya manusia;
3) nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu;
4) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam;
5) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
e. Walter G. Everett
Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut.
1) Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan
dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga
pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi (recreation values)
Yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan
kesegaran jasmani dan rohani.
3) Nilai-nilai perserikatan (association values)
Yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan
persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian (body values)
Yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.
5) Nilai-nilai watak (character values)
Nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk
keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan
mengontrol diri.
f. W. Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi
terhadap obyek, ide, dan individu.
g. Edward Spranger
1) Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu,
2) Nilai ekonomi yang berupa kegunaan sesuatu,
3) Nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan,
4) Nilai seni yang berhubungan dengan ekspresi keindahan,
5) Nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan,dan
6) Nilai solidaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan, dan hidup
bersama.

2. Ciri-Ciri Nilai Sosial


Nilai sosial mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
b. Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.
Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena orang
tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang
anak.
c. Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).
Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya
dengan teman-teman sekolah.
d. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
manusia.
e. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga
keterlambatan sulit diterima (ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia,
keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat dimaklumi.
f. Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun
negatif.
g. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
h. Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk
pola dan sistem sosial.
i. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan
individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang
mengutamakan kepentingan bersama akan membuat individu lebih peka
secara sosial.

3. Macam-Macam Nilai Sosial


Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai
dominan dan nilai yang mendarah daging.
a. Nilai dominan
Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai
lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal
berikut ini.
1) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut
Contohnya: hampir semua orang/masyarakat menginginkan perubahan ke
arah perbaikan di segala bidang kehidupan, seperti bidang politik, hukum,
ekonomi dan sosial.
2) Lamanya nilai itu digunakan
Contohnya: dari dulu sampai sekarang Kota Solo dan Yogyakarta selalu
mengadakan tradisi sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad
saw. yang diadakan di alun-alun keraton dan di sekitar Masjid Agung.
3) Tinggi rendahnya usaha yang memberlakukan nilai tersebut
Contohnya: menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang
wajib dilaksanakan umat Islam yang mampu. Oleh karena itu, umat Islam
selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat melaksanakannya.
4) Prestise/kebanggaan orang-orang yang menggunakan nilai dalam
masyarakat.
Contohnya: memiliki mobil mewah dan keluaran terakhir dapat memberikan
kebanggaan/prestise tersendiri.

 Nilai-nilai dominan pada masyarakat Indonesia menurut Koentjoroningrat :


Positif :
– Gotong royong (tolong menolong)
– Tahan penderitaan S Berikhtiar S Toleransi S Kebersamaan
Negatif :
– Tidak bertanggung jawab
 Nilai-nilai dominan pada masyarakat Barat (khususnya Amerika) menurut
Robin Williams (Macionis, 1997) :
– Kesempatan yang sama (equal opportunity)
– Berprestasi dan berhasil (achievement and success)
– Kenyamanan material (material comfort)
– Aktivitas dan kerja (activity and work)
– Kepraktisan dan efisiensi (practicality and efficiency)
– Kemajuan (progress)
– Keilmuan (science)
– Demokrasi dan kebebasan berusaha (democracy and free enterprice)
– Kebebasan (freedom)
– Rasisme dan superioritas kelompok (racism and group superiority)

b. Nilai yang mendarah daging


Nilai yang mendarah daging yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan. Seseorang melakukannya seringkali tanpa proses berfikir atau
pertimbangan lagi. Biasanya nilai tersebut telah tersosialisasi sejak seseorang
masih kecil. Jika ia tidak melakukannya maka ia akan merasa malu bahkan
merasa sangat bersalah. Contohnya: seorang guru melihat siswanya gagal
dalam ujian akhir akan merasa telah gagal mendidiknya.

c. Pengelompokan nilai yang lain


1) Nilai yang berhubungan dengan keindahan (Estetika)
Terdapat dalam segala bidang dan merupakan salah satu aspek budaya.
Misal : seni suara, seni lukis, sastra, tari, dan seni-seni yang lain
2) Nilai yang berhubungan dengan pengetahuan
■ Mengutamakan dan selalu menuntut kebenaran sesuai konsep keilmuan
pada umumnya.
■ Berpedoman pada nalar atau logika
Nilai yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan
■ Sumber nilai : agama atau kepercayaan
■ Berisi ajaran tentang benar atau salah yang erat kaitannya dengan sikap,
perilaku, dan perbuatan sesuai ajaran agama.
3) Nilai yang berhubungan dengan kebendaan (Ekonomis)
Diukur dengan daya guna terhadap usaha manusia dalam mencukupi
kebutuhannya, mengingat akan laba rugi, dan segala cara dalam
memperoleh benda-benda kebutuhan.
4) Nilai yang berhubungan dengan kesehatan -> erat kaitannya dengan unsur
biologis
5) Nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara ->
menjadi pedoman bagi setiap warga agar mengetahui hak serta
kewajibannya.

4. Fungsi Nilai Sosial


Nilai bagi manusia berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam
segala tingkah laku dan perbuatannya.
Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang
atau masyarakat. Sebuah interaksi sosial memerlukan pertimbangan nilai baik itu
dalam mendapatkan hak maupun dalam menjalankan kewajiban. Dengan
demikian, nilai mengandung standar normatif dalam perilaku individu maupun
dalam masyarakat.
Adapun fungsi nilai sosial sebagai berikut.
a. Sebagai alat untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang dalam
struktur stratifikasi sosial. Misalnya kelompok ekonomi kaya (upper class),
kelompok ekonomi menengah (middle class) dan kelompok masyarakat kelas
rendah (lower class).
b. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (berperilaku pantas).
c. Dapat memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan
dirinya dalam perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh peran-perannya
dalam mencapai tujuan.
d. Sebagai alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama
untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
e. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan individu untuk selalu berbuat
baik
B. NORMA SOSIAL

NORMA SOSIAL

NORMA

SYARAT : PENGERTIAN :
1. Diketahui Aturan / kaidah dalam
2. Dipahami dan berperilaku
dimengerti
3. Dihargai karena
bermanfaat
4. Ditaati dan
dilaksanakan
MACAM :
1. Berdasarkan Sumbernya
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Kebiasaan
2. Berdasarkan Sanksinya
a. Cara / usage
b. Kebiasaan/Folkways
c. Tata kelakuan/ Mores
d. Adat-istiadat/Custom

1. Pengertian Norma Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma yang
berupa suatu keharusan, anjuran, ataupun larangan. Kaidah atau norma yang ada
di masyarakat merupakan perwujudan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tersebut. Ada hubungan antara nilai dan norma. Jika nilai merupakan sesuatu yang
baik, diinginkan, dan dicita-citakan oleh masyarakat maka norma merupakan
aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma
disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya.Keberadaan norma di masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk sejak lama.Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang
melanggar norma, maka akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang
terlambat tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang menyontek pada waktu
ulangan diberi nilai nol, dan seterusnya.Norma merupakan hasil perbuatan
manusia sebagai makhluk sosial. Pada mulanya, aturan itu dibentuk secara tidak
sengaja, makin lama norma-norma itu disusun secara sadar. Norma dalam
masyarakat berisi tata tertib, aturan, petunjuk, standar perilaku yang pantas dan
wajar. Norma cara adalah norma atau aturan yang daya ikatnya sangat lemah.
Orang yang melanggar norma ini biasanya mendapatkan sanksi ringan berupa
celaan atau ejekan. Contohnya: makan sambil berbicara. Norma sosial yaitu
merupakan seperangkat aturan yang digunakan oleh masyarakat, sebagai
pedoman untuk bersikap, perperasaaan, berpikir, maupun bertindak serta patokan
prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sosial akan berfungsi
dengan baik apabila norma itu sudah melembaga (institutionalized) dalam diri
masyarakatnya.

2. Syarat Norma Sosial

Norma dapat berfungsi dengan baik, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Diketahui masyarakat.
- Dipahami dan dimengerti.
- Dihargai karena bermanfat.
- Ditaati dan dilaksanakan.

3. Norma Sosial Menurut Para Ahli


 John J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat yang
memandu perilaku anggota-anggotanya
 Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, norma adalah standard perilaku yang mapan
dan dipelihara oleh masyarakat
 Craig Calhoun, norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaimana
seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu
 Broom dan Selznic, norma adalah rancangan ideal perilaku manusia yang memberikan
batas- batas bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuan hidupnya
 Giddens, norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang seharusnya diperhatikan
oleh warga masyarakat

Adapun norma sosial yang berlaku dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang
melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
Contohnya: Menutup hidung ketika bersin, tidak berdecap ketika makan

b. Norma Kebiasaan (folkways)


Norma kebiasaan adalah perbuatan yang diulangulang dalam bentuk yang sama.
Kebiasaan merupakan bukti bahwa orang menyukai perbuatan itu. Individu yang
melanggar norma ini biasanya batinnya tidak tenang dan tidak nyaman. Sanksi
yang diberikan hanya berupa teguran.
Contohnya: kebiasaan berjabat tangan jika bertemu teman atau saudara,
menghormati orang yang lebih tua, makan dengan tangan kanan, berpakaian
bagus pada waktu pesta dan berjalan kaki di jalur sebelah kiri.
c. Norma Tata Kelakuan
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup
dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar. Tata kelakuan berfungsi
untuk melaksanakan pengawasan, baik langsung maupun tidak langsung oleh
masyarakat terhadap anggotanya.
Dengan demikian, tata kelakuan adalah aturan yang mendasarkan pada ajaran
agama (akhlak), filsafat, atau kebudayaan. Daerah satu dengan daerah lainnya
mempunyai norma tata kelakuan yang berbeda. Tata kelakuan bersifat memaksa,
bisa juga bersifat melarang. Pelanggaran terhadap norma ini sanksinya berat,
misalnya ada yang diusir dari desanya, ada yang harus berhadapan dengan
massa, ada yang diarak keliling kampung, dan lain-lain. Contoh pelanggaran
terhadap norma ini adalah berzina, membunuh, dan mencuri.
Berdasarkan uraian di atas maka tata kelakuan memiliki fungsi di dalam suatu
masyarakat, sebagai berikut.
1). Memberikan batasan pada perilaku individu dalam masyarakat tertentu.
2). Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakan-tindakannya
dengan tata kelakuan yang berlaku di dalam kelompoknya.
3). Membentuk solidaritas antara anggota-anggota masyarakat dan sekaligus
memberikan perlindungan terhadap kebutuhan dan kerja sama antar anggota
- anggota yang bergaul dalam masyarakat.
Contoh dari norma tata kelakuan: Larangan berzina, larangan mencuri,
larangan mengenakan pakaian terbuka

d. Norma Adat Istiadat (Custom)


Adat istiadat (custom) adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya, karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat dengan pola-
pola perilaku masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, adat istiadat (custom) disebut kebudayaan abstrak atau
sistem nilai. Individu atau orang yang melanggar adat istiadat dapat memperoleh
sanksi yang berat baik langsung maupun tidak langsung, misalnya dikucilkan dari
masyarakat atau digunjingkan masyarakat. Contoh norma adat istiadat: Hukum
perkawinan, tidaksiten, mitoni, dan kenduri

e. Hukum (law) adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur
tatatertib dalam suatu masyarakat (Negara). Contoh norma hukum: Peraturan membayar
pajak, setiap orang harus memiliki SIM ketika mengendarai kendaraan bermotor, pedagang
kaki lima dilarang berjualan di area pejalan kaki

2. Ciri-Ciri Norma Sosial


Norma sosial atau norma masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu:
– umumnya tidak tertulis;
– hasil dari kesepakatan masyarakat;
– warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;
– apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus
menghadapi sanksi;
– norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan
sosial, sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.
3. Macam-Macam Norma Sosial
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspekaspek tertentu, tetapi
aspek-aspek itu saling memengaruhi satu sama lain. Adapun macam-macam
norma sosial tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Menurut resmi tidaknya norma Menurut resmi tidaknya, norma dibedakan


menjadi dua macam, seperti berikut.
1) Norma resmi (formal)
Norma resmi adalah patokan atau aturan yang dirumuskan dan diwajibkan
dengan tegas oleh pihak yang berwenang kepada semua anggota
masyarakat. Norma resmi ini bersifat memaksa bagi semua masyarakat.
Contohnya seluruh hukum yang tertulis dan berlaku di Indonesia.
2) Norma tidak resmi (nonformal) adalah patokan atau aturan yang dirumuskan
secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi anggota
masyarakat. Norma itu tumbuh dari kebiasaan yang berlaku pada
masyarakat. Norma tidak resmi sifatnya tidak memaksa bagi masyarakat.
Contohnya aturan makan, minum, dan berpakaian.

a. Menurut kekuatan sanksinya.


Dilihat dari tingkatan sanksi dan kekuatan mengikatnya, norma terbagi atas 5
macam, yaitu sebagai berikut :
1) Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang
yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau
ejekan saja.
2) Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih
kuat dari pada usage karena kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari
perbuatannya.
3) Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan
dijadikan sebagai alat pengawas dan pengontrol, secara sadar atau tidak sadar,
oleh masyarakat kepada anggotanya.
4) Adat Istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya
dengan pola-pola yang perilaku masyarakat.
5) Hukum (law) adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang
mengatur tatatertib dalam suatu masyarakat (Negara)

c. Menurut sumbernya, norma dibedakan menjadi lima, sebagai berikut.


1) Norma agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak
dapat ditawar-tawar atau diubah karena berasal dari wahyu Tuhan. Norma
agama merupakan petunjuk hidup manusia dalam menjalani
kehidupannya. Norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi).
Pelanggaran terhadap norma ini adalah dikatakan berdosa. Contohnya
melaksanakan sembahyang, penyembahan kepada-Nya, tidak
berbohong, tidak mencuri

2) Norma hukum (laws)


Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga
tertentu misalnya pemerintah atau negara. Oleh karena dibuat negara,
norma ini dengan tegas dapat melarang dan memaksa orang untuk dapat
berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Norma
hukum diberlakukan agar dalam masyarakattercipta ketertiban, keamanan,
ketenteraman, dan keadilan. Norma hukum ada dua yaitu hukum tertulis
(pidana dan perdata) dan hukum tidak tertulis (hukum adat). Pelanggaran
terhadap norma ini sanksinya berat berupa sanksi denda sampai hukuman
fisik (misal dipenjara, denda, hukuman mati). Contohnya: wajib membayar
pajak, bagi pengendara motor/mobil wajib memiliki SIM, dilarang
mengambil barang milik orang lain, dilarang membunuh.

3) Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah sekumpulan peraturan sosial yang mengarah
pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus
bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran
terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain,
tergantung pada tingkat pelanggaran. Contohnya: tidak membuang ludah
sembarangan dan selalu mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.

4) Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani.
Norma ini menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan
apa yang dianggap baik apa yang dianggap jelek. Norma kesusilaan
bersandar pada suatu nilai kebudayaan. Pelanggaran terhadap norma ini
berakibat sanksi pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contohnya berpegangan tangan, berpelukan di tempat umum antara
lakilaki dengan perempuan, telanjang di tempat umum.

5) Norma kelaziman
Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang
umumnya dilakukan tanpa harus pikir panjang karena kebiasaan itu
dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama. Contohnya
cara berpakaian dan cara makan.

6) Norma mode (fashion)


Norma mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan
membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyak orang.
Mode (fashion) biasanya dimulai dengan meniru terhadap sesuatu yang
dianggap terbaru. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang
mengikutinya bersifat massal dan kalangan luas menggandrunginya.
Dalam tingkah laku atau tindakan sosial ada kecenderungan bahwa
manusia dipengaruhi oleh mode yang diikutinya. Tindakan yang cenderung
mengikuti mode disebut modis. Contohnya: mode pakaian, mode rambut,
meniru kacamata, dan model motor.

4. Fungsi Norma Sosial


Norma sosial bagi manusia penting karena sebagai pedoman bertingkah laku
dalam hidup bermasyarakat. Norma sosial memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
Dengan adanya norma kita mengerti apa yang boleh kita lakukan dan apa yang
tidak boleh kita lakukan.

Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan laki-laki , perempuan ,


berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku agar saling mengenal !!!

GAMBAR APA INI ?

Uji kompetensi
Tugas Kelompok
Studi kasus
” Lokalisasi Sarkem Jogjakarta”
Negara Indonesia adalah Negara Hukum yang memegang teguh nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat .Negara Indonesia juga merupakan negara
yang berdasarkan Agama meskipun bukan Negara Agama maupun juga bukan
Negara Sekuler. Namun kenyataan masih ada ”tempat-tempat” yang dijadikan
sebagai tempat untuk melanggar nilai dan norma, terutama sekali Norma Agama dan
Norma Kesusilaan. Sebagai contoh Lokalisasi ” Sarkem ” di jogjakarta yang konon
katanya masih terus beroperasi hingga saat ini . Ada masyarakat yang menentangnya
namun Pemerintah sendiri sebagai penegak hukum membiarkan tempat tersebut
sebagai tempat maksiat yang resmi, bahkan ada banyak di internet menyebut ”Wisata
Lokalisasi ”
a) Bagaimana menurut anda tentang pelanggaran nilai dan norma yang seperti
kasus tersebut
Jawab :
Menurut saya, berbagai bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di kawasan
tersebut sangat melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelanggaran nilai dan norma yang terjadi dapat merusak moral generasi muda
di kawasan tersebut karena contoh yang tidak baik. Masyarakat akan
terpengaruh dan mungkin akan ikut melakukan pelanggaran yang melanggara
nilai dan norma tersebut. Dengan adanya kawasan tersebut, tidak hanya
masyarakat setempat yang melakukan penyimpangan sosial, namun akan
menyebar dengan cepat ke seluruh negri.
b) Bagaimana tanggapan anda tentang negara/pemerintah kita yang melegalkan
tempat tersebut
Jawab :
Menurut saya hal yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang salah. Jika
tempat tersebut tetap dibiarkan berdiri apalagi diresmikan, maka tingkat
penyimpangan sosial akan semakin tinggi dan moral generasi muda bangsa
ikut terpengaruh dengan adanya contoh tempat yang berisi berbagai macam
pelanggaran nilai dan norma.
c) Bagaimana saran anda terhadap negara dan pemerintah kita
Jawab:
Menurut saya, negara dan pemerintah kita dengan tegas dan segera
menindaklanjuti masalah tersebut. Pemerintah harus secepatnya menutup
tempat tersebut dan menghentikan aktivitas yang dilakukan di dalamnya.
Pemerintah harus melarang pendirian tempat seperti “Lokalisasi Sarkem
Jogjakarta” di tempat lain. Pemerintah hendaknya juga segera menghukum
para pelanggar nilai dan norma yang setiap harinya beraktivitas di tempat
tersebut.
d) Setujukah anda jika kasus /keadaan tersebut dilanjutkan ?
Jawab :
Saya sangat tidak setuju. Tempat tersebut tidak seharusnya ada di negara
tercinta ini dan harus segera dihilangkan. Kegiatan yang terjadi di tempat
tersebut hanya merusak moral bangsa dengan tingginya frekuensi pelanggaran
terhadap nilai dan norma yang ada. Pemerintah harus dengan tegas melarang
berdirinya tempat tersebut atau semacamnya.

Tulis jawaban dan pendapat anda dalam buku catatan


Tapi ingat tidak perlu browsing atau ke sana atau mencoba wisata ke sana ok ? ini
hanya agar kalian tahu ada tempat maksiat yang ada di sekitar kita yang melanggar norma
norma yang ada di Indonesia

TUGAS I

Setelah anda mempelajari materi tentang nilai dan norma sosial di atas dapat anda pahami
bahwa perubahan yang terjadi di masyarakat akan berdampak pula terhadap perubahan nilai
dan norma. Untuk dapat lebih mendalami materi ini, kerjakanlah tugas-tugas berikut!

A. I Pilihan Ganda Pilih1ah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Konsepsi abstrak dalam diri manusia b. menjadikan si pelaku pelanggaran


mengenai apa yang dianggap baik, dan kebal hukum.
apa yang dianggap buruk disebut . . . . c. membuat si pelaku mengubah
a. Norma tingkah lakunya.
b. nilai d. membuat malu si pelanggar.
c. sosial e. membuat orang lain berpikir dan
d. budaya berhati-hati untuk melakukan
e. hukum kejahatan.
2. Sanksi yang diberikan kepada
seseorang yang melakukan 3. Nilai kebenaran yang berguna bagi
pelanggaran bertujuan . . . . rohani manusia bersumber pada . . . .
a. membuat si pelaku pelanggaran a. kepercayaan terhadap suatu agama
menjadi stres. b. keyakinan diri sendiri
c. perasaan manusia d. kebiasaan
d. akal manusia. e. hukum
e. indera manusia
9. Cara-cara berpakaian anak muda
4. Kehidupan dalam suatu masyarakat zaman dulu berbeda dengan anak
akan berjalan tertib dan teratur jika muda zaman sekarang. Hal ini
anggota, masyarakat sendiri bertindak menandakan adanya perbedaan . . . .
sesuai dengan yang diharapkan. Hal a. kelakuan
itu berpedoman pada . . . . b. karma
a. apa. yang dikehendaki. c. nilai
b. kebiasaan yang telah mendarah d. mode
daging. e. tata budaya
c. aturan penguasa.
d. norma yang berlaku. 10. Norma hukum bagi masyarakat
e. simbol-simbol kekuasaan. mempunyai sifat . . . .
a. tidak dapat dipaksakan karena
5. Aturan yang umumnya tidak tertulis, harus ada kesadaran.
tetapi tetap dianut oleh masyarakat b. dapat dipaksakan karena berlaku
dan mengandung sanksi bagi siapa untuk umum.
saja yang melanggarnya adalah . . . . c. tergantung situasi dan kondisi
a. adat istiadat masyarakat.
b. norma kesusilaan d. tergantung jenis pelanggaran dan
c. tata kelakuan . jenis sanksinya.
d. norma hukum e. tingkatannya paling rendah dan
e. norma kebiasaan sanksinya ringan.

6. Kehidupan yang teratur dan pantas 11. Contoh nilai yang sudah melembaga
bagi setiap manusia tidak sama, dalam kehidupan masyarakat dan
sehingga diperlukan patokan-patokan menjadi tradisi, terutama di perdesaan
berupa . . . . adalah . . . .
a. sopan santun a. Pernikahan
b. ketertiban dan ketenteraman b. bedol desa
c. peraturan dan undang-undang c. selamatan
d. kaidah-kaidah d. gotong royong
e. keadilan dan cinta kasih e. panen raya

7. Tata kelakuan yang kental dan kuat 12. Norma yang daya pengikatnya lemah
integritasnya disebut . . . . adalah . . . .
a. usage a. folkways
b. custom b. mores
c. mores c. usage
d. tingkah laku d. habit
e. folkways e. custom

8. Petunjuk hidup yang berasal dari 13. Berikut ini pernyataan yang sesuai
akhlak dan hati nurani tentang apa dengan norma adalah . . . .
yang baik dan apa yang buruk a. sesuatu yang berguna bagi unsur
dinamakan norma . . . . fisik manusia.
a. agam b. sesuatu yang dianggap penting
b. kesusilaan oleh masyarakat.
c. kesopanan
c. petunjuk umum yang telah 18. Di manapun manusia berada, yang
berlangsung lama. didambakan adalah keteraturan dan
d. konsepsi abstrak dalam diri ketertiban. Keteraturan dan ketertiban
manusia yang dianggap baik. berfungsi untuk . . . .
e. patokan perilaku dalam kelompok a. melahirkan ketentraman dan
masyarakat. kenyamanan dalam kehidupan di
masyarakat.
14. Norma yang berpangkal dari aturan b. melahirkan kedisiplinan secara
tingkah laku yang berlaku di semu dalam kehidupan di
masyarakat disebut norma . . . . masyarakat.
a. kebiasaan c. memberikan nuansa berpikir yang
b. agama rasional di dalam kehidupan.
c. hukum d. menghargai kehidupan yang
d. kesusilaan beragam di dalam masyarakat.
e. kesopanan e. memberikan inovasi agar warga
masyarakat hidup damai.
15. Jika norma diharapkan berfungsi
dengan baik di masyarakat, maka 19. Kehidupan dalam suatu masyarakat
terlebih dahulu norma harus . . . . akan berjalan tertib dan teratur jika
a.dipahami anggota masyarakat sendiri bertindak
b. dimengerti sesuai dengan yang diharapkan, yang
c. dilaksanakan berpedoman pada . . . .
d. dihargai a. apa yang di kehendaki
e. disosialisasikan b. kebiasaan yang telah mendarah
daging
16. Pelanggaran norma adat seperti c. norma yang berlaku
perzinaan, akan menerima sanksi d. simbol-simbol kekuasaan
berupa . . . . e. aturan penguasa
a. cemoohan
b. pengusiran 20. Contoh nilai yang mendarah daging di
c. hinaan bawah ini adalah . . . .
d. pengucilan a. setiap hari ibu memberi jajan
e. deraan kepada anaknya.
b. ayah tiap hari berpesan kepada istri
17. Perkembangan ilmu pengetahuan dan agar menjaga anak-anak dengan
teknologi dalam satu sisi sangat baik.
menguntungkan, tetapi dalam bidang c. larangan buang air kecil di
tertentu terdapat suatu kemunduran. sembarang tempat bagi
Contohnya, seperti yang berkaitan orang-orang yang beradab.
dengan perilaku dan tatanan adat d. seorang prajurit berjuang sampai
adalah . . . . titik darah penghabisan untuk
a. lunturnya nilai-nilai budaya luhur. mempertahankan diri.
b. norma-norma tidak konsisten lagi. e. selamatan tujuh bulan selalu
c. informasi komunikasi sangat dilaksanakan oleh masyarakat
terbuka. tertentu bagi wanita hamil anak
d. pengkultusan terhadap budaya pertama.
barat.
e. berpegang teguh terhadap budaya 21. Sikap yang benar dalam menghadapi
barat. budaya asing adalah....
a. menyaring budaya sesuai dengan
kepribadian bangsa
b. acuh tak acuh 27. Norma dijadikan pedoman hidup
c. menerima semua budaya asing dalam memenuhi kebutuhan sosial
d. bangga terhadap budaya asing sebab
e. mengadopsi semua budaya asing a. mengembangkan nilai persatuan
menjadi budaya, yang baru dan kesatuan
b. mengungkapkan rasa estetika
22. Nilai merupakan sesuatu yang c. mengatur berbagai aktivitas
diciptakan oleh manusia melalui d. mengembangkan prinsip benar dan
proses. salah
a. intervensi e. menimbulkan keyakinan diri yang
b. interelasi amat kurang
c. interaksi
d. interupsi 28. Anjuran kepada para pengemudi
e. interseksi untuk mematuhi rambu-rambu lalu
lintas merupakan cara pengendalian
23. Nilai kebenaran atau kenyataan sosial
bersumber dari unsur a. kuratif
a. rasio b. persuasif
b. rasa c. coercief
c. karsa d. preventif
d. releksi e. represif,
e. refleksi
29. Sebuah nilai yang bersumber dari
24. Sumber-sumber prinsip benar dan unsure perasaan manusia adalah
salah yang paling baku adalah a. etetika
a. kebiasaan b. estetika
b. undang-undang c. religius
c. agama d. spiritual
d. norma e. idill
e. kehendak pribadi
30, Yang disebut dengan proses sublimasi
25. Tingkah laku yang menunjukkan adalah
bentuk folk-ways adalah a. proses pembiasaan makna nilai dan
a. saling berjabat tangan saat norma
pertemuan usai b. proses penguburan makna nilai dan
b. membantu orang tua norma
c . rajin belajar agar berprestasi c. proses pencarlan makna Mal dan
d. memberi dan menerima sesuatu norma
menggunakan tangan kanan d. proses pembakuan makna n1lai
e. bekerja sama meskipun dana untuk dan norma'
membantu korban bencana alam e. proses penciptaan makna, Mal dan
norma
26. Petunjuk yang berasal dari akhlak atau
hati nurani tentang baik buruk dalam 31. Nilai vital bersumber pada
kehidupan masyarakat sosial adalah a. kehendak manusia,
a. kesopanan b. rasio manusia
b. kelaziman c. perasaan manusia
c. kesusilaan d. perilaku manusia
d. kebaikan e. daya cipta manusia
e. keakraban
32. Norma hukum mempunyai sanksi d. gambaran tentang anjuran dan
yang tegas dan jelas, karena larangan
pelaksanaannya didukung oleh e. memberi arah tentang perilaku
a. masyarakat yang baik
b. kesatuan 37. Apabila kebiasaan tidak semata-mata
c. aparat dianggap sebagai cara. perilaku
d. kekerasan namun sudah, diterima sebagai norma
e. kekuasaan pengatur, maka. tingkatan norma ini
disebut ....
33. Seorang ahli yang menyebutkan a. mores
adanya. 4 kualitas nilai yaitu .... b. usage
a. Alivin L Betrand c. folkways
b. Clide Kluckoln d. mode
c. Woods dan Green e. custom
d. Robin Williams
e. Ralph Linton 38. Tujuan diciptakan norma sosial
adalah....
34. Dibanding dengan norma hukum, a. menekan masyarakat untuk
kekuatan norma agama cenderung mematuhi nilai
lebih lemah. Hal ini disebabkan b. memperkuat posisi pencipta nilai
karena.... c. meningkatkan soidaritas
a. aturan lebih lemah masyarakat
b. berasal dari Tuhan d. mengidentifikasikan anggota
c. kitapnya tidak memuat sanksi tegas masyarakat
d. sanksinya bersifat tidak langsung e. membakukan aturan tradisional
e. tidak adanya aparat pendukung
39. Sesuatu yang bersifat subjektif
35. Seorang warga masyarakat yang diusir berdasarkan pandangan orang banyak
dari lingkungannya, berarti dan ditiru adalah ....
mendapatkan sanksi dari norma..... a. norma sosial
a. hukum b. nilai sosial
b. usage c. kontrol sosial
c. mores d. pranata sosial
d. custom e. interaksi sosial
e. folkways
40. Nilai sosial adalah sifat yang
36. Fungsi nilai sosial dalam kehidupan berhubungan dengan objek yang
sehari-hari adalah .... berharga, merupakan definisi menurut
a. memberi contoh perilaku yang baik ....
b. sebagai alat pengawas perilaku a. Soelaeman Soemardi
manusia b. Koentjaraningrat
c. membedakan hal-hal yang disukai c. Robert M. Z Lawang
dan tidak disukai d. Soemarsono Maeostoko
e. Soerjono Soekanto

Kerjakan soal sebab-akibat di bawah ini sesuai dengan petunjuk!

Pilihlah dengan ketentuan sebagai berikut.


a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar, alasan salah.
d. Jika pernyataan salah, alasan benar.
e. Jika pernyataan salah, alasan salah.

1 Nilai menjadi suatu ukuran atau panutan orang banyak tentang kebenaran bertindak dalam
suatu masyarakat.
Sebab
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
Jawab: B

2. Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu tidak harus mengamalkan nilai-nilai yang
sudah disepakati.
Sebab
Nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif.
Jawab: D

3. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sangsi berupa makian dari
masyarakat.
Sebab
Pelanggaran norma kesusilaan akan menimbulkan alb terhadap masyarakat.
Jawab: A

4. Norma hukum memiliki sangsi yang tegas dan nyata.


Sebab
Orang yang melanggar hukum akan di penjara atau denda.
Jawab: A

5. Perbuatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat akan menjadi norma.
Sebab
Kebiasaan seseorang terakumulasi dalam kebudayaan.
Jawab: A

Kerjakan soal pilihan pernyataan di bawah Ini sesuai dengan


petunjuk

Pilihlah dengan ketentuan sebagai berikut


a. Jika (1), (2), dan (3) yang benar.
b. Jika (1) dan (3) yang benar.
c. Jika (2) dan (4) yang benar.
d. Jika hanya (4) yang benar.
e. Jika semuanya benar.

1 Dibawah ini yang termasuk jenis nilai 2. Nilai sosial memiliki ciri-ciri yaitu
menurut Prof. Notonegoro adalah .... (1) Merupakan hasil Interaksi sosial
(1) Nilai materiil (2) Bawaan sejak lahir
(2) Nilai vital - (3) Terbentuk melalui proses belajar
(3) Nilai kerohanian (4) Mempengaruhi kejiwaan seorang
(4) Nilai sosial Jawab: B
Jawab: A
3. Fungsi nilai dalam masyarakat
ditunjukkan pada ...
(1) Mempengaruhi sikap seseorang
(2) Sebagai petunjuk arah bertindak
individu
(3) Sebagai alat solidaritas
(4) Sebagai benteng perlindungan
hidup.
Jawab: E

4. Norma sosial dalam masyarakat ada


beberapa macam yaitu ....
(1) Norma agama,
(2) Norma kesusilaan
(3) Norma hukum
(4) Norma adat istiadat
Jawab: E

5. Tata kelakuan sangat penting dalam


masyarakat karena berfungsi ....
(1) Sebagai aturan lisan
(2) Sebagai pola atau gaya hidup
(3) Menjadi dasar bertindak ke masa
depan
(4) Dapat mengidentifikasi individu
dengan kelompoknya
Jawab: E
B. Isian

Lengkapilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi pola masyarakat
untuk bertindak disebut nilai kebiasaan (folkways)
2. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia disebut nilai vital
3. Aturan yang umumnya tidak tertulis tetapi dianut oleh masyarakat dan bagi siapa saja yang
melanggar tetap dikenakan sanksi disebut adat istiadat
4. Aturan yang dibuat dalam masyarakat untuk mencapai keseimbangan nososial dinamakan norma
5. Sesuatu yang dianggap berharga, berguna, dan pantas oleh seseorang disebut nilai sosial
6. Norma yang daya pengikatnya lemah adalah norma cara (usage)
7. Sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat dan dijadikan sebagai pedoman hidup
adalah nilai
8. Segala sesuatu yang berguna bagi rohani dan kejiwaan manusia dinamakan nilai kerohanian
9. Tokoh yang menyatakan bahwa nilai dapat dibedakan menjadi nilai material, nilai vital, dan nilai
kerohanian adalah Prof. Dr. Notonegoro
10. Perubahan norma biasa terjadi di masyarakat. Akan tetapi pada dasarnya norma cenderung bersifat
memaksa

C. Esai

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Negara Indonesia disebut sebagai negara yang rakyatnya memiliki perilaku ramah tamah dan sopan
santun. Namun, mengapa di masyarakat masih banyak terjadi kejadian-kejadian yang justru sangat
berlawanan dengan sikap atau perilaku tersebut? jelaskan secara rinci berbagai faktor yang
menyebarkannya (ekonomi, politik, sosial, budaya).
Jawab:
a. Ekonomi
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan,
ketidakmerataan pembangunan, dan ketidaksamaan dalam hak akses. Adanya ketimpangan
ekonomi di masyarakat menimbulkan adanya kecemburuan dan rasa ketidakadilan. Contoh
masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah pengangguran, kriminalitas, dan
kemiskinan.
b. Politik
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena adanya perbedaan pendapat dalam bidang
politik. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor politik adalah demo mahasiswa yang
menolak keputusan para petinggi di pemerintahan, aksi mogok serikat buruh karena keputusan
pemerintah dalam hal upah dianggap terlalu rendah, dan blokade kantor pemerintahan karena
pemotongan masa tahanan koruptor-koruptor yang dianggap sangat tidak masuk akal.
c. Sosial
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena adanya heterogenitas atau keberagaman yang
ada di dalam satu kawasan masyarakat. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor sosial
adalah adu domba yang terjadi antar kelompok di masyarakat karena provokasi pihak tidak
bertanggung jawab, perang antarsuku, penyerangan antar keyakinan, dan sebagainya.
d. Budaya
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan pesan
yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Contoh masalah
sosial yang muncul akibat faktor budaya adalah westernisasi, kenakalan remaja, tawuran, geng
motor, dan sebagainya.

2. Bagaimana kita bisa melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat secara konsekuen
dan konsisten? Berikan alasan dan contohnya!
Jawab:
a. Alasan
Untuk bisa konsisten melakukan suatu hal, terutama norma atau aturan, hal pertama yang harus
kita lakukan adalah memahami fungsi dan maknanya. Tidak mungkin kita bisa konsisten
melakukan suatu hal jika kita tidak mengetahui alasan-alasan seperti, Mengapa kita melakukan
hal tersebut? Apakah hal tesebut membawa kebaikan pada diri kita? Apa akibat yang akan kita
terima jika kita tidak melakukan hal tersebut?. Dari jawaban-jawaban pertanyaan singkat
tersebut, kita akan bisa memahami lebih dalam tentang norma yang akan kita laksanakan. Jika
kita tidak benar-benar memahami mengenai suatu norma yang kita jalani, kebanyakan dari kita
akan mudah melanggarnya karena menganggapnya hal yang sepele. Untuk itulah, penting
sekali memahami tentang hal-hal dasar mengenai norma tersebut dan efeknya bagi kita. Norma
dibuat bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan teratur. Sehingga, biasanya
norma sudah dirancang dengan sedemikian rupa agar bisa mendatangkan manfaat bagi
pelakunya dan hal-hal negatif bagi para pelanggarnya.
b. Contoh
 Norma Agama menyuruh kita untuk senantiasa berdo’a kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Jika kita tidak mengetahui maknanya, kita akan dengan mudah melanggarnya
karena yakin bahwa Tuhan tidak ada. Namun, saat kita mempelajarinya kita akan
menjadi paham bahwa kehidupan yang begitu kompleks dengan tatanan yang sangat
sempurna ini tidak mungkin muncul dengan sendirinya, pasti ada “Dia” yang Maha
Sempurna, yang kemudian kita yakini sebagai Tuhan.
 Norma Kesusilaan menyuruh kita untuk membangun empati dengan menolong yang
kurang mampu. Tentu saja kita akan sulit melakukannya karena merasa bahwa hidup
kita sudah terlalu sulit untuk memikirkan nasib yang lain. Tetapi, saat kita menilik lebih
jauh, kita akan sadar bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, makhluk yang
tidak bisa untuk menyokong hidupnya sendiri. Mungkin hari ini mereka yang butuh
kita, tapi, suatu saat aka nada waktunya dimana kita yang membutuhkan mereka.
 Norma Kesopanan menyuruh kita untuk menghormati yang tua. Tentu saja kita tidak
akan langsung melakukannya karena manganggapnya hal yang tidak bermanfaat.
Namun, saat kita lebih memperhatikannya, kita akan dapat melihat bahwa memberikan
penghormatan kepada orang lain, terutama yang lebih tua, akan memberikan nilai
tersendiri di mata mereka. Tanpa kita sadari, tingkat kesopanan kita bisa mengukur
tingkat pendidikan yang telah diberikan orang tua kita, bagaimana lingkup pergaulan
kita, dan sebagainya.
 Norma Hukum menyuruh kita untuk berhenti ketika lampu berwarna merah. Hal ini
akan mudah kita langgar karena menunggu lampu berwarna hijau memerlukan waktu,
sedangkan kita ada keperluan yang mendesak. Tetapi, saat kita pelajari lebih lanjut, kita
kan mengetahui bahwa lampu merah memiliki tujuan untuk mengatur lalu lintas
sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan kemacetan.
Saat kita melanggarnya, hal itu akan mengakibatkan hal negatif untuk diri kita sendiri,
seperti terjadinya kecelakaan dan juga denda tilang karena melanggar hukum berlalu-
lintas.

3. Berikan contoh norma berikut ini yang ada di sekitar anda!


a. Usage
Norma cara (usage) terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Sanksi bila melakukan
penyimpangan dalam norma cara berupa celaan, tidak akan mendapatkan hukuman berat.
Contohnya :
 Membuang sampah sembarangan. Jika seseorang membuang sampah sembarangan, orang
tersebut akan mendapat celaan karena melakukan tindakan tidak sesuai pada tempatnya.
 Berpakaian kurang pantas. Saat seseorang berpakaian kurang pantas, orang tersebut akan
mendapat sanksi berupa teguran dari orang-orang sekitar.
 Menggunakan riasan yang berlebihan. Ketika ada seseorang yang menggunakan riasan yang
berlebihan tidak pada waktu yang tepat, orang tersebut akan mendapatkan celaan dari orang
yang berada di sekitarnya.
b. Folkways
Norma kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama. Suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat dari pada usage
karena kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang
melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.. Sanksi sosial bila melanggar norma
kebiasaan berupa teguran. Contohnya :
 Menghormati orang yang usianya lebih tua
 Mendahulukan orang yang sudah lanjut usia ketika sedang antri
 Menerima dan memberikan sesuatu menggunkaan tanngan kanan.
c. Mores
Norma kelakuan (mores) merupakan aturan yang sudah diterima sebagai patokan atau norma
pengatur kelakuan bertindak di masyarakat, maka di dalamnya sudah terdapat unsur
pengawasan. Maka bagi pelanggar atau pelaku yang melakukan penyimpangan terhadap norma
tata kelakuan, akan dikenakan sanksi. Contohnya :
 Seorang peserta didik yang memakai pakaian tidak sesuai tata tertib sekolah akan
mendapatkan sanksi atas perbuatannya sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
 Pengguna kendaraan roda dua yang tidak memakai helm akan diberi sanksi oleh pihak
berwajib
 Kelompok yang melakukan balapan liar pada malam hari akan ditangani dan diberi sanksi
oleh pihak keamanan
d. Custom
Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola
yang perilaku masyarakat. Individu atau orang yang melanggar adat istiadat dapat memperoleh
sanksi yang berat baik langsung maupun tidak langsung, misalnya dikucilkan dari masyarakat
atau digunjingkan masyarakat. Contohnya :
 Di Jawa, orang yang tidak melakukan Upacara Mitoni saat kehamilan bulan ketujuh, akan
mendapatkan gunjingan dari masyarakat sekitar karena dianggap melanggar adat.
 Menurut orang Sunda, berdiam diri di muka pintu bisa membuat jatuh sakit.
 Orang Bugis mempercayai bahwa seorang gadis tidak menyanyi saat sedang memasak di
dapur, hal itu dipercaya akan menyebabkan gadis tersebut mendapatkan jodoh yang usianya
sudah tua.
e. Law
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya
pemerintah atau negara. Oleh karena dibuat negara, norma ini dengan tegas dapat melarang dan
memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri.
Pelanggaran terhadap norma ini sanksinya berat berupa sanksi denda sampai hukuman fisik
(misal dipenjara, denda, hukuman mati). Contohnya:
 Wajib membayar pajak bagi pemilik kendaraan motor/mobil, bila tidak membayar sesuai
waktu yang telah ditentukan, akan dikenakan denda.
 Perusak fasilitas umum akan dikenakan sanksi berupa denda dan hukuman penjara.
 Seseorang ketahuan mencuri sebuah barang akan dihukum penjara sesuai aturan yang telah
ditetapkan

4. Berikan alasan mengapa ada norma yang dilanggar oleh masyarakat (sedikitnya dua)!
Jawab:
a. Faktor Sosialisasi
Pelanggaran norma terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma, dan nilai yang
disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Individu yang
mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal tersebut menyimpang,
dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk dilakukan.
b. Faktor Anomie
Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga
dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan
kenyataan sosial yang ada. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma
dan nilai, tetapi nilai dan norma itu saling bertentangan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah
konflik nilai, bukan kesepakatan nilai. Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pegangan dalam
menentukan arah perilaku yang teratur.
c. Faktor Labeling
Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku pelanggaran norma muncul karena adanya cap,
julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap
menyimpang (tidak sesuai norma). Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang
yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong
orang itu untuk berperilaku yang menyimpang pula.
d. Faktor Differential Association
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku pelanggaran norma (penyimpangan) terjadi akibat
adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan. Semakin
tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula
kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang.

5. Berikan alasan mengapa sebelum peraturan ditetapkan perlu ada sosialisasi terlebih dahulu! Jawab:
Sosialisasi adalah upaya penyebarluasan isi atau substansi peraturan yang telah dibuat untuk
memunculkan pengetahuan dan pemahaman dari berbagai pihak yang terkait, termasuk di
dalamnya kelompok sasaran (target group) agar mau dan mampu menjalankan peranannya dalam
menyukseskan tujuan sebgaimana tercantum dalam peraturan tersebut. Dari penjelasan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dibuat sebagai landasan pengetahuan dan pemahaman
sebelum proses implementasi peraturan dilaksanakan. Hal ini dilakukan supaya pihak yang terkait
dapat mengetahui dan memahami maksud dan tujuan dari penyelenggaraan suatu peraturan,
sehingga peraturan tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan.

D. MINI KUIS

Susunlah kata-kata yang tidak beraturan di bawah ini menjadi konsep-konsep yang anda pelajari
pada bab ini dan jelaskan pengertiannya!

1. MINDONA
2. ROEMS
3. TOCMUS
4. GUSEA
5. BATH
6. SAWKOLIYF
7. LIAM LATERAMI
8. MARON MAAGA
9. SINTUSITI
10. KASTRAB

No. Istilah Sosiologi Keterangan


Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih
1. DOMINAN
penting dibandingkan nilai lainnya.
Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah
diterima masyarakat dan dijadikan sebagai alat
2. MORES
pengawas dan pengontrol, secara sadar atau tidak
sadar, oleh masyarakat kepada anggotanya.
Norma adat istiadat (custom) adalah kumpulan tata
3. CUSTOM
kelakuan yang paling tinggi kedudukannya, karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat dengan
pola-pola perilaku masyarakat.
Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya
pengikatnya karena orang yang melanggar hanya
4. USAGE
mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan
atau ejekan saja.
Hasil dari perbuatan yang sama secara berulang
5. HABIT
sehinngga menjadi kebiasaan.
Norma kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang
diulangulang dalam bentuk yang sama. Kebiasaan
merupakan bukti bahwa orang menyukai perbuatan
6. FOLKWAYS
itu. Individu yang melanggar norma ini biasanya
batinnya tidak tenang dan tidak nyaman. Sanksi yang
diberikan hanya berupa teguran.
Nilai yang tidak berwujud dan tidak dapat diraba,
7. IMMATERIAL namun dapat dirasakan. Nilai ini menggunakan
nurani atau akal, perasaan, kehendak, dan keyakinan.
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya
mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah
karena berasal dari wahyu Tuhan. Norma agama
8. NORMA AGAMA
merupakan petunjuk hidup manusia dalam menjalani
kehidupannya. Norma agama berasal dari ajaran
agama dan kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi).
Aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang
9. INSTITUSI
khusus.
Abstrak adalah sesuatu yang bersifat tidak nyata,
10. ABSTRAK sehingga membutuhkan pendalaman untuk
memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai