Kompetensi Dasar :
1.2. Mendeskripsikan Nilai dan Norma yang berlaku dalam masyarakat
NILAI SOSIAL
TUHAN
YANG
MAHA
ESA
Bermacam-macam
MANUSIA Perlu Aturan
FUNGSI :
1. Pendorong
2. Petunjuk
Pengertian
3. Pengawas NILAI ( Baik – buruk
4. Solidaritas
5. Benteng )
6. perlindungan
JENIS/MACAM :
1. Material
2. Vital
3. Kerohanian
1. Pengertian Nilai Sosial
Anda tentu pernah mendengar orang berkata “Orang itu baik, barang itu
berharga, barang itu bernilai”. Sesuatu dikatakan berharga, bernilai atau baik jika
hal itu berguna bagi orang lain. Jika kita akan membahas mengenai nilai, kita awali
dengan pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu kondisi itu bisa
terjadi. Misalnya, mengapa orang rela mati hanya untuk membela sukunya atau
memperjuangkan tanah airnya? Jawabannya merujuk pada hakikat keinginan
luhur
yang dicita-citakan oleh orang atau masyarakat tersebut. Nilai sosial dalam
sosiologi bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan pancaindra. Nilai
hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu
sendiri. Nilai adalah sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga
dalam kehidupan, itulah sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang
baik nilai sosial adalah nilai yang dianut dan dianggap penting oleh suatu
kelompok masyarakat.
Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda,
cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar
(mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai
ketuhanan).
Pengertian nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat
terhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas dan mempunyai daya guna
fungsional bagi masyarakat. Kegiatan menolong orang lain dianggap pantas dan
berguna, maka kegiatan tersebut diterima sebagai sesuatu yang bernilai atau
berharga. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui
perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial tersebut. secara umum, nilai
berkaitan dengan kemerdekaan seseorang untuk bertindak.
a. Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi tiga macam sebagai berikut.
1) Nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik
manusia.
2) Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan
suatu kegiatan dan aktivitas.
3) Nilai kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani)
manusia.
Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a) nilai kebenaran adalah nilai yang bersum-ber pada unsur akal manusia;
b) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai
estetika);
c) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak
atau kemauan (karsa dan etika);
d) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan
abadi.
b. Robert M. Z. Lawang
Menurut M. Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,
pantas, berharga dan memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki
nilai itu.
c. Woods
Menurut Woods, nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung
lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-
hari.
d. C. Kluckhohn
Menurut Kluckhohn, semua nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup:
1) nilai mengenai hakikat hidup manusia;
2) nilai mengenai hakikat karya manusia;
3) nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu;
4) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam;
5) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
e. Walter G. Everett
Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut.
1) Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan
dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga
pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi (recreation values)
Yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan
kesegaran jasmani dan rohani.
3) Nilai-nilai perserikatan (association values)
Yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan
persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian (body values)
Yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.
5) Nilai-nilai watak (character values)
Nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk
keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan
mengontrol diri.
f. W. Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi
terhadap obyek, ide, dan individu.
g. Edward Spranger
1) Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu,
2) Nilai ekonomi yang berupa kegunaan sesuatu,
3) Nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan,
4) Nilai seni yang berhubungan dengan ekspresi keindahan,
5) Nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan,dan
6) Nilai solidaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan, dan hidup
bersama.
NORMA SOSIAL
NORMA
SYARAT : PENGERTIAN :
1. Diketahui Aturan / kaidah dalam
2. Dipahami dan berperilaku
dimengerti
3. Dihargai karena
bermanfaat
4. Ditaati dan
dilaksanakan
MACAM :
1. Berdasarkan Sumbernya
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Kebiasaan
2. Berdasarkan Sanksinya
a. Cara / usage
b. Kebiasaan/Folkways
c. Tata kelakuan/ Mores
d. Adat-istiadat/Custom
Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma yang
berupa suatu keharusan, anjuran, ataupun larangan. Kaidah atau norma yang ada
di masyarakat merupakan perwujudan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tersebut. Ada hubungan antara nilai dan norma. Jika nilai merupakan sesuatu yang
baik, diinginkan, dan dicita-citakan oleh masyarakat maka norma merupakan
aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma
disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya.Keberadaan norma di masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk sejak lama.Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang
melanggar norma, maka akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang
terlambat tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang menyontek pada waktu
ulangan diberi nilai nol, dan seterusnya.Norma merupakan hasil perbuatan
manusia sebagai makhluk sosial. Pada mulanya, aturan itu dibentuk secara tidak
sengaja, makin lama norma-norma itu disusun secara sadar. Norma dalam
masyarakat berisi tata tertib, aturan, petunjuk, standar perilaku yang pantas dan
wajar. Norma cara adalah norma atau aturan yang daya ikatnya sangat lemah.
Orang yang melanggar norma ini biasanya mendapatkan sanksi ringan berupa
celaan atau ejekan. Contohnya: makan sambil berbicara. Norma sosial yaitu
merupakan seperangkat aturan yang digunakan oleh masyarakat, sebagai
pedoman untuk bersikap, perperasaaan, berpikir, maupun bertindak serta patokan
prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sosial akan berfungsi
dengan baik apabila norma itu sudah melembaga (institutionalized) dalam diri
masyarakatnya.
Norma dapat berfungsi dengan baik, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Diketahui masyarakat.
- Dipahami dan dimengerti.
- Dihargai karena bermanfat.
- Ditaati dan dilaksanakan.
Adapun norma sosial yang berlaku dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang
melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
Contohnya: Menutup hidung ketika bersin, tidak berdecap ketika makan
e. Hukum (law) adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur
tatatertib dalam suatu masyarakat (Negara). Contoh norma hukum: Peraturan membayar
pajak, setiap orang harus memiliki SIM ketika mengendarai kendaraan bermotor, pedagang
kaki lima dilarang berjualan di area pejalan kaki
3) Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah sekumpulan peraturan sosial yang mengarah
pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus
bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran
terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain,
tergantung pada tingkat pelanggaran. Contohnya: tidak membuang ludah
sembarangan dan selalu mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.
4) Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani.
Norma ini menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan
apa yang dianggap baik apa yang dianggap jelek. Norma kesusilaan
bersandar pada suatu nilai kebudayaan. Pelanggaran terhadap norma ini
berakibat sanksi pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contohnya berpegangan tangan, berpelukan di tempat umum antara
lakilaki dengan perempuan, telanjang di tempat umum.
5) Norma kelaziman
Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang
umumnya dilakukan tanpa harus pikir panjang karena kebiasaan itu
dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama. Contohnya
cara berpakaian dan cara makan.
Uji kompetensi
Tugas Kelompok
Studi kasus
” Lokalisasi Sarkem Jogjakarta”
Negara Indonesia adalah Negara Hukum yang memegang teguh nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat .Negara Indonesia juga merupakan negara
yang berdasarkan Agama meskipun bukan Negara Agama maupun juga bukan
Negara Sekuler. Namun kenyataan masih ada ”tempat-tempat” yang dijadikan
sebagai tempat untuk melanggar nilai dan norma, terutama sekali Norma Agama dan
Norma Kesusilaan. Sebagai contoh Lokalisasi ” Sarkem ” di jogjakarta yang konon
katanya masih terus beroperasi hingga saat ini . Ada masyarakat yang menentangnya
namun Pemerintah sendiri sebagai penegak hukum membiarkan tempat tersebut
sebagai tempat maksiat yang resmi, bahkan ada banyak di internet menyebut ”Wisata
Lokalisasi ”
a) Bagaimana menurut anda tentang pelanggaran nilai dan norma yang seperti
kasus tersebut
Jawab :
Menurut saya, berbagai bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di kawasan
tersebut sangat melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelanggaran nilai dan norma yang terjadi dapat merusak moral generasi muda
di kawasan tersebut karena contoh yang tidak baik. Masyarakat akan
terpengaruh dan mungkin akan ikut melakukan pelanggaran yang melanggara
nilai dan norma tersebut. Dengan adanya kawasan tersebut, tidak hanya
masyarakat setempat yang melakukan penyimpangan sosial, namun akan
menyebar dengan cepat ke seluruh negri.
b) Bagaimana tanggapan anda tentang negara/pemerintah kita yang melegalkan
tempat tersebut
Jawab :
Menurut saya hal yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang salah. Jika
tempat tersebut tetap dibiarkan berdiri apalagi diresmikan, maka tingkat
penyimpangan sosial akan semakin tinggi dan moral generasi muda bangsa
ikut terpengaruh dengan adanya contoh tempat yang berisi berbagai macam
pelanggaran nilai dan norma.
c) Bagaimana saran anda terhadap negara dan pemerintah kita
Jawab:
Menurut saya, negara dan pemerintah kita dengan tegas dan segera
menindaklanjuti masalah tersebut. Pemerintah harus secepatnya menutup
tempat tersebut dan menghentikan aktivitas yang dilakukan di dalamnya.
Pemerintah harus melarang pendirian tempat seperti “Lokalisasi Sarkem
Jogjakarta” di tempat lain. Pemerintah hendaknya juga segera menghukum
para pelanggar nilai dan norma yang setiap harinya beraktivitas di tempat
tersebut.
d) Setujukah anda jika kasus /keadaan tersebut dilanjutkan ?
Jawab :
Saya sangat tidak setuju. Tempat tersebut tidak seharusnya ada di negara
tercinta ini dan harus segera dihilangkan. Kegiatan yang terjadi di tempat
tersebut hanya merusak moral bangsa dengan tingginya frekuensi pelanggaran
terhadap nilai dan norma yang ada. Pemerintah harus dengan tegas melarang
berdirinya tempat tersebut atau semacamnya.
TUGAS I
Setelah anda mempelajari materi tentang nilai dan norma sosial di atas dapat anda pahami
bahwa perubahan yang terjadi di masyarakat akan berdampak pula terhadap perubahan nilai
dan norma. Untuk dapat lebih mendalami materi ini, kerjakanlah tugas-tugas berikut!
6. Kehidupan yang teratur dan pantas 11. Contoh nilai yang sudah melembaga
bagi setiap manusia tidak sama, dalam kehidupan masyarakat dan
sehingga diperlukan patokan-patokan menjadi tradisi, terutama di perdesaan
berupa . . . . adalah . . . .
a. sopan santun a. Pernikahan
b. ketertiban dan ketenteraman b. bedol desa
c. peraturan dan undang-undang c. selamatan
d. kaidah-kaidah d. gotong royong
e. keadilan dan cinta kasih e. panen raya
7. Tata kelakuan yang kental dan kuat 12. Norma yang daya pengikatnya lemah
integritasnya disebut . . . . adalah . . . .
a. usage a. folkways
b. custom b. mores
c. mores c. usage
d. tingkah laku d. habit
e. folkways e. custom
8. Petunjuk hidup yang berasal dari 13. Berikut ini pernyataan yang sesuai
akhlak dan hati nurani tentang apa dengan norma adalah . . . .
yang baik dan apa yang buruk a. sesuatu yang berguna bagi unsur
dinamakan norma . . . . fisik manusia.
a. agam b. sesuatu yang dianggap penting
b. kesusilaan oleh masyarakat.
c. kesopanan
c. petunjuk umum yang telah 18. Di manapun manusia berada, yang
berlangsung lama. didambakan adalah keteraturan dan
d. konsepsi abstrak dalam diri ketertiban. Keteraturan dan ketertiban
manusia yang dianggap baik. berfungsi untuk . . . .
e. patokan perilaku dalam kelompok a. melahirkan ketentraman dan
masyarakat. kenyamanan dalam kehidupan di
masyarakat.
14. Norma yang berpangkal dari aturan b. melahirkan kedisiplinan secara
tingkah laku yang berlaku di semu dalam kehidupan di
masyarakat disebut norma . . . . masyarakat.
a. kebiasaan c. memberikan nuansa berpikir yang
b. agama rasional di dalam kehidupan.
c. hukum d. menghargai kehidupan yang
d. kesusilaan beragam di dalam masyarakat.
e. kesopanan e. memberikan inovasi agar warga
masyarakat hidup damai.
15. Jika norma diharapkan berfungsi
dengan baik di masyarakat, maka 19. Kehidupan dalam suatu masyarakat
terlebih dahulu norma harus . . . . akan berjalan tertib dan teratur jika
a.dipahami anggota masyarakat sendiri bertindak
b. dimengerti sesuai dengan yang diharapkan, yang
c. dilaksanakan berpedoman pada . . . .
d. dihargai a. apa yang di kehendaki
e. disosialisasikan b. kebiasaan yang telah mendarah
daging
16. Pelanggaran norma adat seperti c. norma yang berlaku
perzinaan, akan menerima sanksi d. simbol-simbol kekuasaan
berupa . . . . e. aturan penguasa
a. cemoohan
b. pengusiran 20. Contoh nilai yang mendarah daging di
c. hinaan bawah ini adalah . . . .
d. pengucilan a. setiap hari ibu memberi jajan
e. deraan kepada anaknya.
b. ayah tiap hari berpesan kepada istri
17. Perkembangan ilmu pengetahuan dan agar menjaga anak-anak dengan
teknologi dalam satu sisi sangat baik.
menguntungkan, tetapi dalam bidang c. larangan buang air kecil di
tertentu terdapat suatu kemunduran. sembarang tempat bagi
Contohnya, seperti yang berkaitan orang-orang yang beradab.
dengan perilaku dan tatanan adat d. seorang prajurit berjuang sampai
adalah . . . . titik darah penghabisan untuk
a. lunturnya nilai-nilai budaya luhur. mempertahankan diri.
b. norma-norma tidak konsisten lagi. e. selamatan tujuh bulan selalu
c. informasi komunikasi sangat dilaksanakan oleh masyarakat
terbuka. tertentu bagi wanita hamil anak
d. pengkultusan terhadap budaya pertama.
barat.
e. berpegang teguh terhadap budaya 21. Sikap yang benar dalam menghadapi
barat. budaya asing adalah....
a. menyaring budaya sesuai dengan
kepribadian bangsa
b. acuh tak acuh 27. Norma dijadikan pedoman hidup
c. menerima semua budaya asing dalam memenuhi kebutuhan sosial
d. bangga terhadap budaya asing sebab
e. mengadopsi semua budaya asing a. mengembangkan nilai persatuan
menjadi budaya, yang baru dan kesatuan
b. mengungkapkan rasa estetika
22. Nilai merupakan sesuatu yang c. mengatur berbagai aktivitas
diciptakan oleh manusia melalui d. mengembangkan prinsip benar dan
proses. salah
a. intervensi e. menimbulkan keyakinan diri yang
b. interelasi amat kurang
c. interaksi
d. interupsi 28. Anjuran kepada para pengemudi
e. interseksi untuk mematuhi rambu-rambu lalu
lintas merupakan cara pengendalian
23. Nilai kebenaran atau kenyataan sosial
bersumber dari unsur a. kuratif
a. rasio b. persuasif
b. rasa c. coercief
c. karsa d. preventif
d. releksi e. represif,
e. refleksi
29. Sebuah nilai yang bersumber dari
24. Sumber-sumber prinsip benar dan unsure perasaan manusia adalah
salah yang paling baku adalah a. etetika
a. kebiasaan b. estetika
b. undang-undang c. religius
c. agama d. spiritual
d. norma e. idill
e. kehendak pribadi
30, Yang disebut dengan proses sublimasi
25. Tingkah laku yang menunjukkan adalah
bentuk folk-ways adalah a. proses pembiasaan makna nilai dan
a. saling berjabat tangan saat norma
pertemuan usai b. proses penguburan makna nilai dan
b. membantu orang tua norma
c . rajin belajar agar berprestasi c. proses pencarlan makna Mal dan
d. memberi dan menerima sesuatu norma
menggunakan tangan kanan d. proses pembakuan makna n1lai
e. bekerja sama meskipun dana untuk dan norma'
membantu korban bencana alam e. proses penciptaan makna, Mal dan
norma
26. Petunjuk yang berasal dari akhlak atau
hati nurani tentang baik buruk dalam 31. Nilai vital bersumber pada
kehidupan masyarakat sosial adalah a. kehendak manusia,
a. kesopanan b. rasio manusia
b. kelaziman c. perasaan manusia
c. kesusilaan d. perilaku manusia
d. kebaikan e. daya cipta manusia
e. keakraban
32. Norma hukum mempunyai sanksi d. gambaran tentang anjuran dan
yang tegas dan jelas, karena larangan
pelaksanaannya didukung oleh e. memberi arah tentang perilaku
a. masyarakat yang baik
b. kesatuan 37. Apabila kebiasaan tidak semata-mata
c. aparat dianggap sebagai cara. perilaku
d. kekerasan namun sudah, diterima sebagai norma
e. kekuasaan pengatur, maka. tingkatan norma ini
disebut ....
33. Seorang ahli yang menyebutkan a. mores
adanya. 4 kualitas nilai yaitu .... b. usage
a. Alivin L Betrand c. folkways
b. Clide Kluckoln d. mode
c. Woods dan Green e. custom
d. Robin Williams
e. Ralph Linton 38. Tujuan diciptakan norma sosial
adalah....
34. Dibanding dengan norma hukum, a. menekan masyarakat untuk
kekuatan norma agama cenderung mematuhi nilai
lebih lemah. Hal ini disebabkan b. memperkuat posisi pencipta nilai
karena.... c. meningkatkan soidaritas
a. aturan lebih lemah masyarakat
b. berasal dari Tuhan d. mengidentifikasikan anggota
c. kitapnya tidak memuat sanksi tegas masyarakat
d. sanksinya bersifat tidak langsung e. membakukan aturan tradisional
e. tidak adanya aparat pendukung
39. Sesuatu yang bersifat subjektif
35. Seorang warga masyarakat yang diusir berdasarkan pandangan orang banyak
dari lingkungannya, berarti dan ditiru adalah ....
mendapatkan sanksi dari norma..... a. norma sosial
a. hukum b. nilai sosial
b. usage c. kontrol sosial
c. mores d. pranata sosial
d. custom e. interaksi sosial
e. folkways
40. Nilai sosial adalah sifat yang
36. Fungsi nilai sosial dalam kehidupan berhubungan dengan objek yang
sehari-hari adalah .... berharga, merupakan definisi menurut
a. memberi contoh perilaku yang baik ....
b. sebagai alat pengawas perilaku a. Soelaeman Soemardi
manusia b. Koentjaraningrat
c. membedakan hal-hal yang disukai c. Robert M. Z Lawang
dan tidak disukai d. Soemarsono Maeostoko
e. Soerjono Soekanto
1 Nilai menjadi suatu ukuran atau panutan orang banyak tentang kebenaran bertindak dalam
suatu masyarakat.
Sebab
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
Jawab: B
2. Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu tidak harus mengamalkan nilai-nilai yang
sudah disepakati.
Sebab
Nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif.
Jawab: D
3. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sangsi berupa makian dari
masyarakat.
Sebab
Pelanggaran norma kesusilaan akan menimbulkan alb terhadap masyarakat.
Jawab: A
5. Perbuatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat akan menjadi norma.
Sebab
Kebiasaan seseorang terakumulasi dalam kebudayaan.
Jawab: A
1 Dibawah ini yang termasuk jenis nilai 2. Nilai sosial memiliki ciri-ciri yaitu
menurut Prof. Notonegoro adalah .... (1) Merupakan hasil Interaksi sosial
(1) Nilai materiil (2) Bawaan sejak lahir
(2) Nilai vital - (3) Terbentuk melalui proses belajar
(3) Nilai kerohanian (4) Mempengaruhi kejiwaan seorang
(4) Nilai sosial Jawab: B
Jawab: A
3. Fungsi nilai dalam masyarakat
ditunjukkan pada ...
(1) Mempengaruhi sikap seseorang
(2) Sebagai petunjuk arah bertindak
individu
(3) Sebagai alat solidaritas
(4) Sebagai benteng perlindungan
hidup.
Jawab: E
1. Suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi pola masyarakat
untuk bertindak disebut nilai kebiasaan (folkways)
2. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia disebut nilai vital
3. Aturan yang umumnya tidak tertulis tetapi dianut oleh masyarakat dan bagi siapa saja yang
melanggar tetap dikenakan sanksi disebut adat istiadat
4. Aturan yang dibuat dalam masyarakat untuk mencapai keseimbangan nososial dinamakan norma
5. Sesuatu yang dianggap berharga, berguna, dan pantas oleh seseorang disebut nilai sosial
6. Norma yang daya pengikatnya lemah adalah norma cara (usage)
7. Sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat dan dijadikan sebagai pedoman hidup
adalah nilai
8. Segala sesuatu yang berguna bagi rohani dan kejiwaan manusia dinamakan nilai kerohanian
9. Tokoh yang menyatakan bahwa nilai dapat dibedakan menjadi nilai material, nilai vital, dan nilai
kerohanian adalah Prof. Dr. Notonegoro
10. Perubahan norma biasa terjadi di masyarakat. Akan tetapi pada dasarnya norma cenderung bersifat
memaksa
C. Esai
1. Negara Indonesia disebut sebagai negara yang rakyatnya memiliki perilaku ramah tamah dan sopan
santun. Namun, mengapa di masyarakat masih banyak terjadi kejadian-kejadian yang justru sangat
berlawanan dengan sikap atau perilaku tersebut? jelaskan secara rinci berbagai faktor yang
menyebarkannya (ekonomi, politik, sosial, budaya).
Jawab:
a. Ekonomi
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan,
ketidakmerataan pembangunan, dan ketidaksamaan dalam hak akses. Adanya ketimpangan
ekonomi di masyarakat menimbulkan adanya kecemburuan dan rasa ketidakadilan. Contoh
masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah pengangguran, kriminalitas, dan
kemiskinan.
b. Politik
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena adanya perbedaan pendapat dalam bidang
politik. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor politik adalah demo mahasiswa yang
menolak keputusan para petinggi di pemerintahan, aksi mogok serikat buruh karena keputusan
pemerintah dalam hal upah dianggap terlalu rendah, dan blokade kantor pemerintahan karena
pemotongan masa tahanan koruptor-koruptor yang dianggap sangat tidak masuk akal.
c. Sosial
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena adanya heterogenitas atau keberagaman yang
ada di dalam satu kawasan masyarakat. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor sosial
adalah adu domba yang terjadi antar kelompok di masyarakat karena provokasi pihak tidak
bertanggung jawab, perang antarsuku, penyerangan antar keyakinan, dan sebagainya.
d. Budaya
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan pesan
yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Contoh masalah
sosial yang muncul akibat faktor budaya adalah westernisasi, kenakalan remaja, tawuran, geng
motor, dan sebagainya.
2. Bagaimana kita bisa melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat secara konsekuen
dan konsisten? Berikan alasan dan contohnya!
Jawab:
a. Alasan
Untuk bisa konsisten melakukan suatu hal, terutama norma atau aturan, hal pertama yang harus
kita lakukan adalah memahami fungsi dan maknanya. Tidak mungkin kita bisa konsisten
melakukan suatu hal jika kita tidak mengetahui alasan-alasan seperti, Mengapa kita melakukan
hal tersebut? Apakah hal tesebut membawa kebaikan pada diri kita? Apa akibat yang akan kita
terima jika kita tidak melakukan hal tersebut?. Dari jawaban-jawaban pertanyaan singkat
tersebut, kita akan bisa memahami lebih dalam tentang norma yang akan kita laksanakan. Jika
kita tidak benar-benar memahami mengenai suatu norma yang kita jalani, kebanyakan dari kita
akan mudah melanggarnya karena menganggapnya hal yang sepele. Untuk itulah, penting
sekali memahami tentang hal-hal dasar mengenai norma tersebut dan efeknya bagi kita. Norma
dibuat bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan teratur. Sehingga, biasanya
norma sudah dirancang dengan sedemikian rupa agar bisa mendatangkan manfaat bagi
pelakunya dan hal-hal negatif bagi para pelanggarnya.
b. Contoh
Norma Agama menyuruh kita untuk senantiasa berdo’a kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Jika kita tidak mengetahui maknanya, kita akan dengan mudah melanggarnya
karena yakin bahwa Tuhan tidak ada. Namun, saat kita mempelajarinya kita akan
menjadi paham bahwa kehidupan yang begitu kompleks dengan tatanan yang sangat
sempurna ini tidak mungkin muncul dengan sendirinya, pasti ada “Dia” yang Maha
Sempurna, yang kemudian kita yakini sebagai Tuhan.
Norma Kesusilaan menyuruh kita untuk membangun empati dengan menolong yang
kurang mampu. Tentu saja kita akan sulit melakukannya karena merasa bahwa hidup
kita sudah terlalu sulit untuk memikirkan nasib yang lain. Tetapi, saat kita menilik lebih
jauh, kita akan sadar bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, makhluk yang
tidak bisa untuk menyokong hidupnya sendiri. Mungkin hari ini mereka yang butuh
kita, tapi, suatu saat aka nada waktunya dimana kita yang membutuhkan mereka.
Norma Kesopanan menyuruh kita untuk menghormati yang tua. Tentu saja kita tidak
akan langsung melakukannya karena manganggapnya hal yang tidak bermanfaat.
Namun, saat kita lebih memperhatikannya, kita akan dapat melihat bahwa memberikan
penghormatan kepada orang lain, terutama yang lebih tua, akan memberikan nilai
tersendiri di mata mereka. Tanpa kita sadari, tingkat kesopanan kita bisa mengukur
tingkat pendidikan yang telah diberikan orang tua kita, bagaimana lingkup pergaulan
kita, dan sebagainya.
Norma Hukum menyuruh kita untuk berhenti ketika lampu berwarna merah. Hal ini
akan mudah kita langgar karena menunggu lampu berwarna hijau memerlukan waktu,
sedangkan kita ada keperluan yang mendesak. Tetapi, saat kita pelajari lebih lanjut, kita
kan mengetahui bahwa lampu merah memiliki tujuan untuk mengatur lalu lintas
sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan kemacetan.
Saat kita melanggarnya, hal itu akan mengakibatkan hal negatif untuk diri kita sendiri,
seperti terjadinya kecelakaan dan juga denda tilang karena melanggar hukum berlalu-
lintas.
4. Berikan alasan mengapa ada norma yang dilanggar oleh masyarakat (sedikitnya dua)!
Jawab:
a. Faktor Sosialisasi
Pelanggaran norma terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma, dan nilai yang
disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Individu yang
mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal tersebut menyimpang,
dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk dilakukan.
b. Faktor Anomie
Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga
dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan
kenyataan sosial yang ada. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma
dan nilai, tetapi nilai dan norma itu saling bertentangan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah
konflik nilai, bukan kesepakatan nilai. Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pegangan dalam
menentukan arah perilaku yang teratur.
c. Faktor Labeling
Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku pelanggaran norma muncul karena adanya cap,
julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap
menyimpang (tidak sesuai norma). Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang
yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong
orang itu untuk berperilaku yang menyimpang pula.
d. Faktor Differential Association
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku pelanggaran norma (penyimpangan) terjadi akibat
adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan. Semakin
tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula
kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang.
5. Berikan alasan mengapa sebelum peraturan ditetapkan perlu ada sosialisasi terlebih dahulu! Jawab:
Sosialisasi adalah upaya penyebarluasan isi atau substansi peraturan yang telah dibuat untuk
memunculkan pengetahuan dan pemahaman dari berbagai pihak yang terkait, termasuk di
dalamnya kelompok sasaran (target group) agar mau dan mampu menjalankan peranannya dalam
menyukseskan tujuan sebgaimana tercantum dalam peraturan tersebut. Dari penjelasan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dibuat sebagai landasan pengetahuan dan pemahaman
sebelum proses implementasi peraturan dilaksanakan. Hal ini dilakukan supaya pihak yang terkait
dapat mengetahui dan memahami maksud dan tujuan dari penyelenggaraan suatu peraturan,
sehingga peraturan tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan.
D. MINI KUIS
Susunlah kata-kata yang tidak beraturan di bawah ini menjadi konsep-konsep yang anda pelajari
pada bab ini dan jelaskan pengertiannya!
1. MINDONA
2. ROEMS
3. TOCMUS
4. GUSEA
5. BATH
6. SAWKOLIYF
7. LIAM LATERAMI
8. MARON MAAGA
9. SINTUSITI
10. KASTRAB