PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dwi Winarno, S.Pd, M. Si
OLEH :
RIMA MISLINA
1104142010241
IA
BAB I
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DAN IDEOLOGI NASIONAL
A. PANCASILA DALAM PENDEKATAN FILSAFAT
Filsafat pancasila didefenisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang
pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia.
1. Nilai Nilai yang Terkandung pada Pancasila
Secar etimilogi nalai berasal dari kata value ( Inggris ) yang berassal dari
kata valere ( Latin )yang berarti kuat , baik , berharga.Jadi nilai merupakan
sesuatu yang berharga , baik , dan berguna bagi manusia.Nilai adalah suatu
penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis atau minat.Nilai adalah
suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku manusia , karena suatu itu :
Berguna ( useful)
Kayakinan ( belief )
Memuaskan ( satisfying )
Menarik ( interesting )
Menguntungkan ( profitable )
Menyenangkan ( pleasant )
1)
2)
3)
4)
5)
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
4.
5.
6.
7.
BAB II
IDENTITAS NASIONAL
A. HAKIKAT BANGSA
1. Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam arti sosisologis antropologis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing masing anggota persekutuan hidup
tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat.
2. Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang
sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi ke luar dan ke dalam, mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu negara.
Jadi bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui
serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan. Setelah bernegara
teciptalah bangsa.
3. Cultural Unity dan Political Unity
Cultural unity ( kebudayaan ) adalah bangsa dalam artian antropologi /
sosiologi. Terjadi karena suatu masyarakat merupakan satu persekutuan hidup
berdiri sendiri yang merasa satu kesatuan dalam hal ras, religi, bahasa, sejarah,
dan adat istiadat.
Political unity adalah bangsa dalam pengertian politik kenegaraan,mungkin
berbeda corak atau latar belakang budaya, namun satu bangsa dalam pengertian
politik.
4. Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Secara umun ada 2 proses pembentukan negara :
1. Model Ortodoks
Bermula dari adanya suatu bangs terlebih dahulu, kemudian bangsa itu
membentuk satu negara tersendiri. Contoh : bangsa Yahudi, mendirikan negara
Israel.
2. Model Mutakhir
Berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa
dan ras. Contoh : kemunculan Amerika Serikat tahun 1776.
Model Ortodoks
Model Mutkhir
Ada tidaknya
perubahan unsur
dalam masyarakat
Waktu untuk
menbentuk
bangsa/negara
Kesadaran politik
masyarakat
Tidak mengalami
perubahan
Mengalami
perubahan
Singkat
Lama
Muncul setelah
terbentuk bangsanegara
Muncul sebelum
terbentuknya
bangsa-negara
Derajat patisipasi
politik dan rezim politik
B. IDENTITAS NASIONAL
Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang artinya ciri, tanda atau
jati diri yang dimiliki seseorang, kelompok atau sesuata sehingga membedakan
dengan yang lain. Nasional merajuk pada konsep kebangsaan.
1. Faktor Pembentukan Identitas Bersama
a. Primordial
Ikatan kekerabatan ( darah dan keluarga ), kesamaan suku bangsa, daerah asal
( homeland), bahasa, dan adat istiadat.
b. Sakral
Berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideology doktriner yang
diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
c. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat.Pemimpin dianggap penyambung lidah rakyat , pemersatu rakyat ,
dan symbol persatuan yang bersangkutan.
d. Bhineka Tunggal Ika
Kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan ( unity in diversity ).
e. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri dalam masyarakat, seperti pengalaman masa lalu.
f. Perkembangan Ekonomi
Akanmelahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka
kebutuhan masyarakat.
g. Kelembagaan
Yaitu orang orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada
kekuasaan negara dan medukung negara yang bersangkutan.
b. Wilayah
Yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi
rakyat negara tersebut.
c. Pemerintah yang berdaulat
Yaitu adanya penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
2). Unsur deklaratif
Pengakuan dari negara lain,bersifat menyatakan,bukan unsur yang mutlak.
3. Teori Terjadinya Negara
a. Proses Terjadinya Negara secara Teritis
Teorinya dibuat oleh para ahli politik dan hukum, sehingga hasilnya bukan
berdasarkan kenyataan faktualnya.
1). Teori Hukum Alam
Negara terjadi secara alamiah, bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial
yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk
mencapai kebutuhan hidupnya.
2). Teori Ketuhanan
Terjadinyanegara dalah kehendak tuhan, didasari kepercayaan bahwa segaka
sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan.
3). Teori Perjanjian
Negara terjadi hasil perjanjian antarmanusia.
b. Proses Terjadinya Negara di Zaman Modern
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
bawah satu negara yang sama walaupun masyarakat tersebut berbeda beda
agama, ras, etnik atau golongan.
Negara kita adalah negara RI Proklamasi 17 Agustus 1945.Maksud
pernyataan ini adalah bahwa negara Indonesia yang didirikan ini tidak lepas dari
peristiwa Proklamasi tersebut.Dengam momen itulah bangsa Indonesia berhasil
mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunis luar mengenai adanya
negara baru, yaitu Indonesia.
Menurut Ir. Soekarno bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang
menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah
Nusantara dari ujung Barat ( Sabang ) sampai ujung Timur ( Merauke ) yang
memiliki Le desir d etre ensemble ( Ernest Renan ) dan
Charaktergemeinschaft ( Otto Van Bauer ) yang telah menjadi satu.
Intinya faktor faktor penting pembentukan bangsa Indonesia adalah :
1). Adanya persamaan nasib, yaitu pemderitaan dijajah bangsa asing selama
350 tahun.
2). Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
penjajahan.
3). Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah Nusantara dari Sabang sampai
Merauke.
4). Adanya cita cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai
suatu bangsa.
2. Proses Terjadinya Negara Indonesia
Secara teoretis, perkembangan negara Indonesia sbb.
1). Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya
pengakuan akan hak bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia
memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu
bangsa atas bangsa lain.Inilah yang menjadi motivasi perjuangan ( Pembukaan
UUD 1945 Alinea I ).
2). Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.Hasilnya Proklamasi
menghantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan. Jadi, dengan proklamasi belum
selesai kita bernegara. Negara yang di cita citakan adalah menuju pada
keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adail dan makmur ( Pembukaan UUD
1945 Alinea II ).
3). Terjadinya negara adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai
suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak dan atas
rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual ( Pembukaan UUD 1945
Alinea III ).
4). Negara Indonesia perlu menyusun alat alat kelengkapan negara yang meliputi
tujuan negara, bentuk negara, system pemerintahan, UUD negara dan dasar
negara.Dengan itu semua maka sempurna proses terjadinya negara Indonesia
( Pembukaan UUD 1945 Alinea IV ).
3. Cita Cita , Tujuan , dan Visi Negara Indonesia
Cita cita bangsa Indonesia adalah mewujudkan negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ( Pembukaaan UUD 1945 Alinea
II ).
Tujuan negara Indonesia ( Pembukaan UUD 1945 Alinea IV ) :
1). Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2). Memajukan kesejahteraan umum.
3). Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4). Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Visi bagsa Indonesia menurut Tap MPR No. VII/MPR/2001 adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju
dan sejahtera dalam wadah NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yang
sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran
hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos
kerja yang tinggi serta disiplin.
Menurut GBHN berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
( RPJM ) Nasional 2004 2009 :
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu,
rukun dan damai.
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan, dan hak asasi manusia.
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan.
E. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia :
1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
5. Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
6. Dasar falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi ( Hukum Dasar ) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk NKRI yang berkedudukan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10.Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
A. PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
1. Warga Negara
Warga artinya peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi
perkumpulan.Warga negara adalah anggota dari suatu negara.
a.
b.
c.
d.
d. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang ibu WNI dan ayah WNA
e. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukun negara asal
ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang
diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilaya negara RI selama ayah dan
ibunya tidak diketahui
j. Anak yang llahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan orang tuanya
k. Anak yang lahir di wilaya Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannnya
l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Indonesia dari orang tua WNI
m. Anak dari ayah atau ibu yang diterima permohona kewarganegaraannya ,
kemudian orang tuanya tersebut meninggal dunia sebelum sempat
mengucapakan janji setia
n. Anak WNI yang lajir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
atau belum kawin yang setelah itu diakui sebagi anak oleh seorang ayah
yang WNA
o. Anak WNI yang sebelum berusia 5 tahun dianggkat oleh WNA
Tentang pewarganegaraan :
a. Telah berusia 18 tahuna atau sudah akwin
b. Bertempat tinggal minimal 5 tahun berturut turut atau 10 tahun tidak
berturut turut saat mengajukan permohonan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Bisa berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara Pancasila dan UUD
Negara RI 1945
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI tidak menjadi
kewarganegaraan ganda
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara
Tentang kehilangan kewarganegaraan :
a. Memperoleh kewaraganegaraan lain atas kemauan sendiri
b. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh presiden atas permohonan sendiri,
yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin dan bertempat
tinggal di luar negeri
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden
e. Secar sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatannya hanya
dijabat oleh WNI
f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau janji setia kepada negara asing
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk negara asing
h. Mempunyai paspor atau suratyang bersifat paspor dar negara asing
i. Bertempat tinggal di luar wilayah Indonesia berturut turut 5 tahun bukan
dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keingina tetap menjadi WNI
j. Perempuan WNI yang kawin dengan WNA yang menurut kewarganegaraan
suaminya,harus mengikuti kewarganegaraan suaminya
k. Laki laki WNI kawin dengan WNA yang menurut kewarganegaraan istrinya
harus mengikuti kewarganegaraan istrinya
l. Setiap orang yang memperoleh WNI berdasarkan keterangan yang kemudian
hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar atau terjadi kekeliruan
Asas asas tentang kewarganegaraan RI:
a. Ius sanguinis, berdasarkan keturunan
b. Ius soli, berdasarkan kelahiran
c. Kewarganegaraan tunggal, satu kewarganegaraan untuk setiap orang
d. Kewarganegaraan ganda terrbatas, kewarganegaraan ganda untuk anak
anak sesuia dengan ketentuan UU
C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
Wujud hunungan warga negara dengan negaranya yang pada umumnya
berupa peranan ( role ), berupa :
a. Peranan pasif, kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundanga
undangan yang berlaku.
b. Peranan aktif, aktivitas warga negara untuk terlibat ( berpartisipasi ) serta ambil
dagian dalam kehidupan bernegara terutama dalam mempengaruhi keputusan
politik.
c. Peranan positif, aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d. Peranan negatif, aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi.
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Tercantum dalam Pasal 27 34 UUD 1945 :
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak ( Pasal 27 ayat 2 )
2) Hak membela negara ( Pasal 27 ayat 2 )
3) Hak berpendapat ( Pasal 28 )
4) Hak kemerdekaan memeluk agama ( Pasal 29 ayat 1 dan 2 )
5) Hak dan kewajiban membela negara ( Pasal 30 ayat 1 )
6) Hak untuk mendapatkan pengajaran ( Pasal 31 ayat 1 dan 2 )
7) Hak untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia
( Pasal 32 ayat 1 )
8) Hak ekonomi dan hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial ( Pasal 33 ayat
1, 2, 3, 4, 5 )
XIII, Pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5), Pasal 32 ayat (1) dan (2), Bab XIV, Pasal
33 ayat (4) dan (5), Pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 37 ayat (1),( 2), (3),
(4), dan (5), Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III, Aturan Tambahan pasal I dan II UUD
RI 1945.
Isi UUD Negara Indonesia Tahun 1945
Pokok pokok pikiran UUD 1945 :
a) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan.
b) Negara hendak mewujuskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c)Negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas asas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan.
d) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Alinea I berisi pernyataan objektif adanya penjajahan terhadap Indonesia.
Selanjtnya mengandung pernyataan subjektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea II berisi pernyataan bahwa perjuangan yang dilakukan bangsa
Indonesia selama ini telah mampu menghasilkan kemerdekaan. Akan tetapi
,kemerdekaan bukanlah tujuan akhir perjuangan, kemerdekaan adalah jembatan
menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
Alinea III berisi adanya motivasi spiritual bangsa Indonesia. Kemerdekaan
Indonesia diyakini bukan hanya hasil perjuangan dan keinginan luhur bangsa
tetapi juga atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa.
Alinea IV berisi langkah langkah sebagai kelanjutan dalam bernegara. Pada
alinea ini ditetapkan tujuan bernegara, bentuk negara, system pemerintahan
negara, konstitusi negara dan dasar negara.
Garis besar isi pasal pasal UUD 1945 :
Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan ( Pasal 1 ).
Bab II tentang MPR ( Pasal 2 4 ).
3) Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara ( Pasal 4 16 ).
( Bab IV dihapus tentang DPA dihapus).
Bab V tentang Kementerian Negara ( Pasal 17 ).
Bab VI tentang Pemda ( Pasal 18 18B).
Bab VII tentang DPR ( Pasal 19 22B).
Bab VIIA tentang DPD ( Pasal 22C 22 D).
Bab VIIB tentang Pemilu ( Pasal 22E ).
Bab VIII tentang Hal Keuangan ( Pasal 23 23D ).
10) Bab VIIIA tentang BPK ( Pasal 23E 23G ).
11) Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman ( Pasal 24 25 ).
12) Bab IXA tentang Wilayah Negara ( Pasal 25A ).
13) Bab X tentang Warga Negara dan Penduduk ( Pasal 26 28 ).
14) Bab XA tentang HAM dan Kewajiban Dasar Manusia ( Pasal 28A 28J ).
15) Bab XI tentang Agama ( Pasal 29 ).
16) Bab XII tentang Pertahan dan keamanan Negara ( Pasal 30 ).
17) Bab XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan ( Pasal 31 32 ).
18) Bab XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial ( Pasal 33
34 ).
19) Bab XV tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara & Lagu Kebangsaan
( Pasal 35 36C ).
20) Bab XVI tentang Perubahan UUD ( Pasal 37 ).
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
1. Bentuk Negara Kesatuan
Ada 2 klasifikasi bentuk negara :
Negara Federal
Negara yang bersusunan jamak, artinya dalam negara masih terdapat negara
yang disebut negara bagian.
Negara Kesatuan
Negara yang bersusunan tunggal, hanya terdapat seorang kepala negara, satu
UUD , satu kepala pemerintahan dan satu parlemen.
Negara Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisai
dalam penyelenggaraan kekuasaannya ( Pasal 18 UUD 1945 ) :
a) NKRI dibagi atas daerah daerah provinsi, dan daerah provinsi dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap tiap provinsi, kabupaten dan kota mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang undang.
b) Pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
c)Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggota
anggotanya dipilih melalui pemilu.
d) Gubernur, Bupati dan Walikota mesing msing sebagai kepala pemerintahan
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.
e) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang undang ditentukan sebagai urusan
Pemerintahan pusat.
f) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan
peraturan lain untuk melaksankan otonomi dan tugas pembantuan.
g) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undang undang.
2. Bentuk Pemerintahan Republik
Ada 2 bentuk pemerintahan ;
Monarki
Apabila cara pengangkatan kepala negara melalui pewarisan secara turun
temurun.
Republik
Cara pengangkatan kepala negara melalui pemilihan.
Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 Khusus menganai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan
perubahan .
3. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Ada 2 sistem pemerintahan :
1) Parlementer
BAB V
DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Pengertian Etimologis Demokrasi
Dari segi bahasa ( etimologi ), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau
kekuasaan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos berarti
pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada 2 :
Demokrasi Langsung
Paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan undang
undang.
2) Demokrasi Tidak Langsung
Paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan, melalui pemilu.
2. Pengertian Terminologis Demokrasi
Para ahli mengemukan arti demokrasi dari sudut pandang yang berbeda.
a) Harris Soche
Bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat
pada diri rakyat.
b) Hennry B. Mayo
Sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil wakil yang diawasi oleh rakyat.
c) International Commission of Jurist
Suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan keputusan
politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil wakil yang mereka
pilih melalui pemilu.
Prinsip utama dalam demokrasi :
1. Kebebasan/persamaan ( freedom/equality )
2. Kedaulatan rakyat ( peoples sovereignty )
6) Menegakkan keadilan.
7) Memajukan ilmu pengetahuan.
8) Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.
Menurut Norcholis Majid ( Tim ICCE UIN Jakarata, 2003 ), norma demokratis :
1) Kesadaran akan pluralisme
2) Prinsip musyawarah
3) Adanya pertimbangan moral
4) Permufakatan yang jujur dan adil
5) Pemenuhan segi sigi ekonomi
6) Kerja sama antarwarga
7) Pandangan hidup demokrasi yang menyatu dengan system pendidikan
Pendapat tentang demokrasi sebagai pola kehidupan :
1) John Dewey ( Zamroni, 2001 ), demokrasi adalah pandangan hidup yang
dicerminkan dari perlunya partisipasi warga negara dalam membentuk nilai
nilai.
2) padmoWahyono, demokrasi adalah pola kehidupan berkelompok yang sesuai
dengan keinginan dan pandangan hidup orang orang berkelompok tersebut.
3) Tim ICCE UIN Jakarta, demokrasi sebagai way of live ( pandanga hidup ) daalm
seluk beluk sendi kehidupan bernegara, baik oleh rakyat maupun pemerintah.
2. Lembaga ( Struktur ) Demokrasi
Menurut Mirriam Budiardjo ( 1997 ) lembaga lembaga untuk menjalankan
demokrasi :
1) Pemerintahan yang bertanggung jawab
2) DPR yang mewakili rakyat yang dipilih secara langsung melalui pemilu
3) Lebih dari satu parpol
4) Pers dan media massa yang bebas untuk berpendapat
5) Sistem peradilan yang adil dan menjamin HAM
Berhasilnya demokrasi di suatu negara tergantung pada :
1) Tumbuh dan berkembangnya nilai nilai demokrasi dalam masyarakat,
penyelenggara negara.
2) Terbentuk dan berjalannya lembaga lembaga demokrasi dalam sistem politik
dan pemerintahan.
Kriteria negara demokrasi :
1) Pemerintahan demokrasi yang berwujud pada adanya institusi ( struktur
demokrasi )
2) Masyarakat demokrasi yang berwujud pada adanya budaya ( kultur demokrasi )
3. Ciri Demokratisasi
Ciri ciri demokratisasi ( Maswadi Rauf, 1997 ) :
1) Berlangsung secara evolusioner
Berlangsung dalam waktu yang lama, perlahan, bertahap dan bagian demi
bagian.
2) Proses perubahan secara persuasif
UUD
1945
BPK
MPR
DPR/DPD
PRESIDEN/
WAKIL
KABINET
MA/MK
KY
Dewan
Pertimbanga
E. PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai nilai demokrasi supaya bisa
diterima dan dijalankan oleh warga negara. Pendidikan demokrasi dapat juga
diintegrasikan ke dalam berbagai bidang studi separti pelajaran PPKN dan sejarah
atau ilmu sosial.
Misi pendidikan kewarganegaraan :
1) Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan kewarganegaraan dalam arti
sesungguhnya yaitu civic education, yaitu bertugas membina dan
mengembangkan pengeetahuan dan kemampuan peserta didik berkenaan
dengan peranan, tugas, hak dan kewajiban serta tanggung jawab warga negara.
2) Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan karakter.
3) Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan bela negara.
4) Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi ( politik ).
BAB VI
NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM
1. Pengertian Negara Hukum
Negara hukum ( Rechsstaat atau Rule of Law ) merupakan bentuk
perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Secara sederahana negara
hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
didasarkan atas hukum. Menempatkan hukum sebagi hal yang tertinggi
( supreme ) sehingga ada istilah supremasi hukum, yang harus menerapkan 3 ide
dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan, dan kepastian.
2. Negara Hukum Formil dan Negara Hukum Materiil
Negara hukum formil adalah negara hukum dalam arti sempit yaitu negara
yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat
negara.
Negara hukum materiil ( negara hukum modern ) / Welfare State adalah
negar yang pemerintahannya memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan
dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya
membangun kesejahtaraan rakyat.
3. Ciri Ciri Negara Hukum
a.
b.
c.
d.
Menurut AV Dicey :;
a.Supremasi hukum, tidak ada kesewenang wenangan dalam hukum.
b.
Kedudukan yang sama di depan hukum.
c.Terjaminnya hak hak manusia dalam undang undang atau keputusan
pengadilan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
3.
5)
6)
7)
8)
9)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
4) Perjuangan Nabi Muhammad saw untuk membebaskan para bayi wanita dan
wanita dari penindasan bangsa Quraisy ( 600 M ).
b. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris
1) Tahun 1215, muncul piagam Magna Charta / Piagam Agung untuk
membatasi kekuasaan Raja John di Inggris yang bertindak sewenang
wenang terhadap rakyat dan bangsawan.
2) Tahun 1628 keluar piagam Petition of Rights tentang hak hak rakyat dan
jaminannya :
a. Pajak dan pungutan istimewa harus berdasarkan persetujuan,
b. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
c. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
3) Tahun1670 muncul Habeas Corpus Act merupakan undang undang yang
mengatur penahanan seseorang. Isinya :
a. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah
penahanan.
b. Alas an penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
4) Tahun 1689 keluar Bill of Rights merupakan undang undang yang diterima
parlemen Inggris sebagai bentuk perlawanan terhadap Raja James II, berisi
tentang :
a. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
b. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
c. Pajak , undang undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin
parlemen.
d. Hak warga negara untuk mengubah keputusan raja.
c. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
Perjuangan penegakan hak asasi manusia di Amerika Serikat didasari
pemikiran John Locka, yaitu tentang hak hak alam seperti , hak hidup ( life ), hak
kebebasan ( liberty ), dan hak milik ( property ). Dasar inilah yang kemudian
dijadikan landasan bagi pengakuan hak hak asasi manusia yang terlihat dalam
Declaration of Independence of The United State.
Di AS perjuangan hak hak asasi manusia itu karena rakyat AS yang berasal
dari Eropa sabagai imigran merasa tertindas oleh pemerintahan Inggris. Akhirnya
AS mencapai kemerdakaan tanggal 4 Juli 1776 dan AS menjadi negara pertama
yang menetapkan dan melindingi hak asasi manusia dalam konstitusinya.
d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Prancis
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah
yang disebut Declaration des Droits de L home et Du Citoyen ( pernyataan
menegnai hak hak asasi manusia dan warga negara ) pada awal Revolusi Prancis
pada tahun 1789 sebagai pernyataan tidak puas dari kaun borjuis dan rakyat
terhadap kesewenang wenangan Raja Louis XVI. Deklarasi menyatakn ini
menyatakan bahwa hak asasi manusia ialah hak hak alamiah yang dimiliki
manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan daripada hakikatnya
dank arena itu bersifat suci. Revolusi Perancis dikenal dengan penegakan HAM di
1. Generasi pertama Hak Sipil dan Politik yangbermula di dunia Barat ( Eropa ),
contonya hak atas hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak kesamaan
di muka perdilan, hak kebebasan dan keamanan, hak beragama, dll.
2. Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang diperjuangkan
oleh negara Sosialis di EropaTimur, contah hak pekerjaan, hak atas
penghasilan yang layak, hak membentuk serikat pekerja, hak atas pangan,
dll.
3. Generasi ketiga adalah Hak Perdamaian dan Pembangunan yang
diperjuangkan oleh negara negara berkembang ( Asia-Afrika ), contoh hak
bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangs auntk merdeka, hak sederajat
dengan bangsa lain dan hak mendapatkan kedamaian.
4. Generasi keempat dari Tim ICCE UIN 2003 mengkritik perana negara yang
sangat dominan dalam proses pembangunan ekonomi sehingga
menimbulkan dampak negative bagi keadilan rakyat.
E. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
1. Pengakuan Bangsa Indonesia Akan Hak Asasi Manusia
Pengakuan hak asasi manusia tercantum dalam UUD 1945 yang lebih dahulu
ada dari Deklarasi Universal PBB ( 10 Desember 1945 ).
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah segala bangsa. Berdasarkan
hal ini
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat
kemanusiaan yang adil dab beradab,. Sila kedua pancasila merupakan
landasan idiil akan pengakuan dan jaminan hak asasi manusi di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
Terdapat pada Pasal 27 34 UUD 1945 yang merupakan rumusan yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Rumusan baru tentang HAM
tertuang dalam Pasal 28A J UUD 1945 hasil amandemen pertama tahun 1999.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
d. Ketetapan MPR
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 yang berisi :
Hak untuk hidup,
Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,
Hak keadilan,
Hak kemerdekaan,
Hak atas kebebasan informasi,
Hak keamanan,
Hak kesejahteraan,
Kewajiban,
Perlindungan dan pemajuan.
e. Peraturan Perundang Undangan
UU No. 39 Tahun 1999 meliputi :
1. Hak untuk hidup ( pasal 4 ),
5.
BAB VII
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
A. PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian Wawasan Nusantara
1) Secara etimologis
Wawasan
wawas ( Jawa ) artinya pandangan tinjauan atau penglihatan
indra
mawas artinya memandang .meninjau, melihat.
Nusantara nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
antara artinya letak antara dua unsur.
2) Secara terminologis
a. Menurut Prof. Wan Usman
Wawasan nusantar adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan tanah airnya sebagai negar kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
b. Dalam GBHN 1998
Wawasan nusantara dalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serat kesatuan wilayah dalam peneylenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbagsa dan bernegara.
c. Kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap. MPR,
yang dibuat Lemhannas tahun1999
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam peneylenggraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah
nasional atau persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Dalam GBHN disebutkan hakikat wawasan nusantara diwujudkan dengan
menyatak kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan ekonomi, kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial
budaya, dan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
3. Kedudukan Wawasan Nusantara
3.
4.
5.
6.
8.
Dari segi geografis dan sosial badaya Indonesia merupakan negara bangsa
dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikandan
heterogenitas bangsa Indonesia yaitu :;
1. Indonesia bercirikan negara kepulauan/ maritim ( Archipelago State ) dengan
jumlah pulau 17.508 pulau.
2.
Luas wilayah 5,192 juta km2 ( 2/3 lautan/perairan) dengan rincian :
jika negara ingin berkembang dan hidup butuh ekspansi ( perluasan wilayah
sebagai ruang hidup).
2) Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Mengatakan negara seperti organism/organism. Negara sebagi organism yang
hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangka
dirinya dengan melakukan ekspansi
3) Teori Geopolitik Karl Haushofer
Jika jumlah penduduk suatu negara semakin banyak sehingga tidak sebanding
dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas
wilayahnya sebagai ruang hidup ( lebensraum ) bagi warga negara. Untuk
mencapai maksud tersebut negara harus mengusahakan :
a. Autarki yaitu cita cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
bergantung pada negara lain. Oleh karena itu ia membagi dunia menjadi
beberapa wilayah.
b. Wilayah wilayah yang dikuasai ( pan-regional ), yaitu :
Pan Amerika sebagai perserikatan wilayah dengan AS sebagai
pemimpinnya.
Pas Asia Timur, mencakup timur Benua Asia, Australia, dan wilayah
kepulauan di mana Jepang sebagai penguasa.
Pan Rusia India yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan
Rusia yang dikuasai Rusia.
Pas Eropa Afrika mencakup Eropa Barat ( tidak temasuk Inggris dan
Rusia ) dikuasai oleh Jerman.
Teori politik ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan Hittler hingga
menimbulkan Perang Dunia II.
4) Teori Geopolitik Halford Mackinder
Konsep politik dengan menguasai daerah daerah jantung dunia ( Eropa
Timur dan Rusia ) maka ia akan menguasai pulau dunia ( Eropa, Asia, Afrika )
yang akhirnya akan menguasai dunia. Muncul konsep Wawasan Benua.
5) Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Perlunya memenfaatkan dan mempertahankan sunber daya laut, termasuk
akses ke laut. Hingga memperluas daan membangun kekuatan maritime.
Muncul Wawasan Bahari.
6) Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky dan JFC Fuller
Mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih
menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beropersi sendiri tanpa
dibantu oleh angkatan lainnya. Muncullah Wawasan Dirgantara.
7) Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman
Terkenal dengan teori Daerah Batas ia membagi dunia dalam 4 wilayah :
Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung.
Offshore continent land, mencakup wilayah pantai benua Asia Eropa.
Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luara Eropa-Asia, Afrika Selatan.
New World, menacakup wilayah Amerika.
Atas pembagian wilayah ini diperlukan kekuatan kombinasi dari angkatan
angkatan perang untuk dapat menguasai wilayah wilayah yang dimaksud.
Mencullah Wawasan Kombinasi.
Wilayah Daratan
Batas batas dapat dibuat dengan sengaja atau dapat pula ditandai dengan
benda benda alam, seperti gunung, hutan, dan sungai. Indonesia memiliki
wilayah daratan yang berbatasan dengan Malaysia ( Sarawak dan Sabah ), Papua
Nugini, dan Timor Leste.
b.
Wilayah Perairan
Wilayah Udara
Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan
lautan negara itu. Kedaulatan negara terhadap wilayah udara di atasnya, terdapat
beberapa aliran, yaitu :
1) Teori Udara Bebas
a) Kebebasan ruang tanpa batas, ruang udara dapat dipergunakan oleh siapa
pun. Negara tidak berhak dan berdaulat di ruang udara
b) Kebebasan ruang terbatas, terbagi dua :
Negara kolong berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara
keamanan dan keselamatan.
Negara kolong hanya berhak terhadap suatu wiyayah tertentu.
Teori yang menyatakan adanya kebebasan ruang terbatas adalah :
i.
Teori keamanan
Negara mempunyai kedaulatan di udara dibatasi untuk menjaga
keamanan. Pada tahun 1901 ditentukan dengan batas ketinggian 1500
m dan tahun 1910 diubah menjadi 500 m.
ii.
Teori penguasaan Cooper
Tahun 1950, Cooper menyatakan kedaulatan udara ditentukan oleh
kemampuan negara yang bersangkutan menguasai ruang udara secara
fisik dan ilmiah. Misal dengan kemampuan teknologi pesawat.
iii.
Teori udara Schachter
Menyatakan wilayah udara hendaknya sampai pada ketinggian di mana
udara masih cukup mampu mengangkat pesawat. Ketinggian tersebut
n30 mil dari muka bumi.
2) Teori Negara Berdaulat di Udara
Mengenai teori belum ada kesepakatan di forum internasional. Mengenai ruang
angkasa masih timbul salah pengertian tentang batas jarak ketinggian yaitu dari
mana mengukurnya, dari permukaan laut atau puncak gunung.
3. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
a.
Wadah ( Contour )
Wadah kehidupan bermasyrakat, berbangsa, bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serbanusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya. Wadah kehidupan bermasyarakat adalah
berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
b.
Isi ( Content )
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapak hal
tersebut Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan di berbagai bidang. Isi menyangkut 2 hal yang esensial :
a.
b.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kesejahteraan,
Kesehatan,
Perumahan,
Pertanian,
Perdagangan,dll.
Pemerintah pusat hanya menangani 6 urusan, yaitu :
Politik luar negeri,
Pertahanan,
Keamanan,
Yustisi,
Moneter dan fiscal nasional,
Agama.
BAB VIII
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI INDONESIA
A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan RI. Ketahanan
nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional di
Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasioanl terdapat dalam GBHN
seperti halnya Wawasan Nusantara.
Tiga perspektif atau sudut pandang tentang konsepsi ketahanan nasional,
yaitu :
1) Ketahanan nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan nasional
sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan
ideal demikian memungkinkan suatu negara memilki kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala
macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang
bersangkutan.
2) Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu
pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral ,
yaitu mencerminkan antara segala aspek/isi, baik saat membanguan atau
pemecahan masalah.
3) Ketahanan nasioanal sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu
konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan
kondisi
Ulet dan
Tangguh
Dinamis
Ancaman
Tantangan
Hambatan
Gangguan
Unsur :
Trigatra
Panca gatra
Integritas
Identitas
Kelangsungan
Tujuan bangsa dan
negara
Langsung/tida
k
Dalam/luar
P
E
S
H
f
t
=
=
=
=
=
=
1) Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Perubahan Kedua Setiap waraga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara .
2) Pasal 30 UUD 1945 Perubahan Kedua :
(1) Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dn keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai
alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian Negara RI, hubungan kewenangan
TNI dan Kepolisian Negara RI di dalam menjalankan tugasnya, syarat
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, serta hal hal yang terkait dengan perthanan dan keamanan diatur
dengan undang undang.
Undang undang pelaksanaan Pasal 30 UUD 1945 :
a. UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisain Negara RI.
b. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
c. UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Mengenai peran warga negara dalam bela negara dalam Pasal 9 UU No. 3
Tahun 2002 :
1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan,
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib,
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara wajib,
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
3) Ketentuan mengenai pedidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran
secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang
undang.
3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara
a. Bela Negara secara Fisik
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi
anggota TNI dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Pelatihan dasar kemiliteran
diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih ( Ratih ) yang merupakan amanat
dari UU No. 20 Tahun 1982 tentang Pokok Pokok Pertahanan dan Keamanan
Negara.
1.