1. NILAI
PENGERTIAN NILAI
Dalam Dictionary Of Socialogy and Related Sciences, dikemukakan bahwa nilai kemampuan
yang dipercayai yang ada pada benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat atau kelompok.
Nilai
Cita-cita Harapan Dambaan
Ideal
Das Sollen -> Das sein
= Sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila sesuatu itu berguna, benar, indah, baik dan
religious (Ujang Chandra 2016-108)
Menurut Notonegoro
a. Nilai Material = segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani atau material
b. Nilai Vit = segala seuatu yang berguna bagi manusia untuk kegiatan atau aktivitas
c. Nilai Kerohanian = segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, meliputi 4
macam :
1). Nilai kebenaran
2). Nilai keindahan
3). Nilai kebaikan
4). Nilai religious
2. ETIKA
Etika = ethics
Berasal dari Bahasa Yunani ethikos (moral) dan ethos (sifat) yang merujuk pada nilai-
nilai atau aturan-aturan tingkah laku yang ditentukan oleh sesuatu kelompok atau
perorangan.
Bertens menyatakan bahwa etika dan moral sama-sama berati adat kebiasaan
Etika dari Bahasa yunani
Moral dari Bahasa latin mos/mores
Menurut Mitcham dan Duvall Etika sebagai filsafat dibagi menjadi dua:
1. Normative ethics (filsafat moral), memberikan pedoman tentang perbuatan atas
tingkah laku, dengan istilah baik, buruk, salah dan benar
2. Metaethics (analytical atau critical ethics), mempelajari status dan nilai dari etika atau
moral yang digunakan dalam normative ethics, seperti apakah statusnya benar atau
salah atau nilainya bermanfaat dalam mengatur tingkah laku manusia
3. NORMA
Manusia adalah makluk individu dan makluk sosial
ARISTOTELES = Manusia adalah zoon politicon (Yunani), yaitu manusia adalah
makluk sosial dan berorganisasi
Kepentingan pribadi dapat dipenuhi melalui usaha masing-masing tanpa bertemu atau
berbenturan sebagaimana kepentingan antarpribadi mengingat banyaknya kepentingan antar
pribadi maka tidak mustahil akan terjadi konflik antar sesame manusia.
Konflik kepentingan terjadi apabila dalam mendapatkan atau mengejar kepentingan terjadi
apabila dalam mendapatkan atau mengejar kepentingan seseorang merugikan orang lain dan
dalam kehidupan Bersama konflik.
Untuk memulihkan masalah tersebut maka peran hukum tidak bisa dilepaskan sebagai
jembatan penyelesaian masalah yang terjadi di dalam masyarakat
Manusia dalam hidup di masyarakat perlu perlindungan kepentingan itu tercapai dengan
terciptanya pedoman atau peraturan hidup yang menentukan bagaimana manusia harus
bertingkah laku dalam masyarakat agar tidak merugikan orang lain dan diri sendiri
KAIDAH = NORMA
Kaidah menurut Sudikno Mertokusumo
Tata kaidah dengan aspek kehidupan pribadi
1). Kaidah Agama, kaidah dari Tuhan yang berisi perintah dan larangan
2). Kaidah kesusilaan, peratutan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Suara hati
manusia menentukan Perbuatan yang baik dan buruk.
Tata kaidah dengan aspek kehidupan antar pribadi
1). Kaidah sopan santun atau adat, peraturan hiup yang timbul dari pergaulan dalam
maasyarakat tertentu
2). Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa masyarakat atau
penguasa negara mengukat semua orang yang berlakunya dapat dipaksakan
b. Aliran-aliran Etika
Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari
keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu
baik atau buruk. Etika kebajikan ini mengarahkan perhatiannya kepada
keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I be?
Etika teleologis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan
moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan
dengan kewajiban.
Etika deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban
moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau
akibat.
c. Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya.
Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika
kebajikan, meskipun corak kedua mainstream yang lain, deontologis dan
teleologis termuat pula di dalamnya.Namun, etika keutamaan lebih dominan
karena etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu
kebijaksanaan,kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan.
2. Sumber Sosiologis
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang
Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh
pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal
yang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan penelitian yang
mendalam.
3. Sumber politis
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma
dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan
perundangan-undangan di Indonesia.
Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang
sifatnya abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada
di bawahnya bersifat konkrit.
Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga dengan
praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik,
ekonomi.
Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu
1. tujuan,
2. sarana,
3. aksi
Rangkuman
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari silasila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu
normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
di Indonesia
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
ETIKA POLITIK
Filsafat teoritas
Membahas tentang makna hakiki segala sesuatu, anatara lain, manusia, alam, benda fisik, dan
juga tentang hakikat yang trensenden
Filsafat Praktis
Membahas dan mempertanyakan aspek praktis dalam kehidupan manusia, yaitu etika yang
mempertanyakan dan membahas tanggung jawab dan kewajiban manusia, masyarakat,
bangsa dan negara, lingkungan alam, serta terhadap tuhannya
ETIKA POLITIK
Etika umum
Mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap Tindakan manusia,
Etika khsusus
Membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai kehidupan manusia,
Etika individual
Yang membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri serta melalui suara hati terhadap
tumannya. Dan
Etika sosial
Membahas kewajiban dan norma-norma moral yang harus dipatuhi dalam hubungan sesame
manusia, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
POLITIK
Pengertian politik berasal dari kata “politics” yang memiliki makna bermacam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses tujuan penentuan-
penentuan tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu.
Pengambilan keputusan (decision making)mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem
politik itu yang menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas
dari tujuan yang dipilih.
Thomas Jefferson, Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan
perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik dan buruknya. Filsafat
politik adalah seperangkat keyakinan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dibela
dan diperjuangkan oleh para penganutnya.
NILAI-NILAI PANCASILA
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik
Sebagai dasar filsafat negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber peraturan perundang-
undangan melainkan juga sumber moralitas utama dalam hubungannya dengan legitiminasi
kekuasaan, hukum serta berbagai kebikajakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan.
Ketuhanan Yang Maha Esa serta sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah
merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
Negara pada prinsip merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa. Bangsa Indonesia merupakan bnagian dari umat manusia di dunia hidup Bersama
dalam suatu wilayah tertentu, dengan suatu cita-cita serta prinsip-prinsip hidup demi
kesejahteraan Bersama (sila III).
Negara berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan
senantiasa untuk rakayat (sila IV). Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara segala kebijaksanaan.
Tujuan etika politik ialah untuk mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik itu
secara Bersama-sama ataupun untuk orang lain, untuk membangun institusi yang Adil.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika Politik. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan,
Negara menentut agar etika politik dalam berkuasa dapat menjalakan yang sesuai dengan
Asas legalitas (legilitas hukum)
Di sahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi demokratis
Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral / tidak bertentangan dengannya
(legitimasi moral)