0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan17 halaman
Pancasila merupakan sistem etika dan ideologi negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang mencakup nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini saling terkait dan mengarahkan warga negara untuk bersikap dan bertindak secara moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai sistem etika dan ideologi negara menunt
Pancasila merupakan sistem etika dan ideologi negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang mencakup nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini saling terkait dan mengarahkan warga negara untuk bersikap dan bertindak secara moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai sistem etika dan ideologi negara menunt
Pancasila merupakan sistem etika dan ideologi negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang mencakup nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini saling terkait dan mengarahkan warga negara untuk bersikap dan bertindak secara moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai sistem etika dan ideologi negara menunt
2. Indang Setia Ningsih 5. Kholisah Amalia 3. Abu tholib 6. Lutfi Fuad PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA • Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai sistem etika merupakan moral guidance yang dapat diaktualisasikan ke dalam tindakan konkrit, yang melibatkan berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan lebih lanjut ke dalam putusan tindakan sehingga mampu mencerminkan pribadi yang saleh, utuh, dan berwawasan moral-akademis. Pengertian Pancasila • Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan acuan dalam bersikap dan bertingkah laku Pengertian Sistem • Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem nilai dalam pancasila adalah satu kesatuan nilai-nilai yang ada dalam pamcasila yang saling berkaitan satu sama lain, tidak dapat dipisahkan ataupun ditukar tempatkan karena saling berkaitan antara satu dengan yang lain Nilai-nilai yang dimaksud ialah : • Pertama, Nilai Ketuhanan: Secara hierarkis, nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini (nilai ketuhanan). Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaidah, dan hukum Tuhan. Pandangan demikian secara empiris bisa dibuktikan bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaidah, dan hukum Tuhan, baik itu kaitannya dengan hubungan kasih sayang antarsesama, akan menghasilkan konflik dan permusuhan. Dari nilai ketuhanan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan toleransi. (Ngadino Surip, dkk, 2015: 180) • Kedua, Nilai Kemanusiaan: Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan, antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lain seperti hewan, tumbuhan, dan benda tak hidup. Karena itu, suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban. Dari nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan contohnya seperti tolong menolong, penghargaan, penghormatan, kerja sama, dan lain-lain. (Ibid, Ngadino Surip, dkk, 2015: 180) • Ketiga, Nilai Persatuan: Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois dan menang sendiri merupakan perbuatan yang tidak baik, demikian pula sikap yang memecah belah persatuan. Sangat mungkin seseorang seakanakan mendasarkan perbuatannya atas nama agama (sila ke-1), namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka menurut pandangan etika Pancasila bukan merupakan perbuatan baik. Dari nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah air, pengorbanan, dan lain-lain. (Ibid, Ngadino Surip, dkk, 2015: 180) • Keempat, Nilai Kerakyatan: Dalam kaitannya dengan kerakyatan, terkandung nilai lain yang sangat penting, yaitu nilai hikmat atau kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat atau kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah dibandingkan dengan pandangan mayoritas. Pelajaran yang sangat baik misalnya pada peristiwa penghapusan tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta. Sebagian besar anggota PPKI menyetujui tujuh kata tersebut, namun memerhatikan kelompok yang sedikit (dari wilayah Timur) yang secara argumentatif dan realistis bisa diterima, maka pandangan minoritas ‘dimenangkan’ atas pandangan mayoritas. Dengan demikian, perbuatan belum tentu baik apabila disetujui atau bermanfaat untuk orang banyak, namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang didasarkan pada konsep hikmah atau kebijaksanaan. Dari nilai kerakyatan menghasilkan nilai menghargai perbedaan, kesetaraan, dan lainlain. (Ibid, Ngadino Surip, dkk, 2015: 181 • Kelima, Nilai Keadilan: Apabila dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut dilihat dalam konteks manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbutan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Menurut Kohlberg (1995: 37), keadilan merupakan kebajikan utama bagi setiap pribadi dan masyarakat. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya dengan orang lain. Dari nilai ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Dari nilai keadilan juga menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran ekonomi, kemajuan bersama, dan lainlain. (Ibid, Ngadino Surip, dkk, 2015: 181) Pengertian Etika • Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat. Secara garis besar etika dikelompokkan menjadi : 1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. 2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun makhluk sosial (etika sosial) • Pancasila sebagai Sistem Etika Etika merupakan cabang filsafat Pancasila yang dijabarkan melalui sila-sila Pancasila dalam mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika Pancasila cenderung mendekati pada pengertian etika kebajikan dalam sistem pemerintahan. Hal ini dikarenakan konsep deontologis dan teologis terkandung di dalam Pancasila. Deontologi artinya Pancasila mengandung kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga negara. Teleologi artinya Pancasila menjadi tujuan dari negara Idonesia. Namun, Pancasila tetap bersumber pada etika kebajikan. Tidak hanya berorientasi pada kewajiban dan tujuan. Adapun pemaknaan tersebut di dapatkan dari jenis etika yang mana senantiasa terkait erat dengan bagaimana manusia bertingkah laku yang baik. Etika bersifat universal, berbeda dengan etiket yang berlaku pada tempat tertentu (misal adat bertamu orang Jawa berbeda dengan adat bertamu orang Batak). Etika mencakup norma moral yang bersumber dari hati nurani demi kenyamanan bersama. Pengertian Ideologi Negara • Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan logos, yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas, istilah ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita- cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Dalam artian ini, ideologi disebut terbuka. Dalam arti sempit, ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Artian ini disebut juga ideologi tertutup. Kata ideologi sering juga dijumpai untuk pengertian memutlakkan gagasan tertentu, sifatny tertutup, di mana teori-teori bersifat pura-pura dengan kebenaran tertentu, teta api bertentangan denga menyembunyikan kepentingan kekuasaan tertentu yang ben rinya. Dalam hal ini, ideologi diasosiasikan kepada hal yang bersifat negative • Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Bahan Penataran BP-7 Pusat, 1993) Suatu pandangan hidup akan meningkat menjadi suatu falsafah hidup, apabila telah mendapat landasan berpikir maupun motivasi yang lebih jelas, sedangkan kristalisasinya kemudian membentuk suatu ideologi. Keterikatan ideologi dengan pandangan hidup akan membedakan ideologi suatu bangsa dengan bangsa lain.. Ideologi dipandang sebagai pemikiran yag timbul karena pertimbangan kepentingan. Sedaangkan ilmu,filsafat,ataupun teologi merupakan pemikiran yaang bersifat refleksi,kritis,dan sistematik dimana pertimbangan utamanya adalah kebenaran pemikiran. Karena perbedaan itu ideologi disebut sebagai suatu sistem pemikirn yang sifatnya tertutup.dalam perkembangan itu ideologi mempunyai arti yang berbeda. Perrtama ideologi diartikan weltanschung, yaitu pengetahuan yang mengandung pemikiran pemikiran besar,cita cita besar,mengenai sejarah, manusia, masyrakat, negara ( sciencee of ideas) Pancasila sebagai ideologi nasional • Ideologi adalah istilah yang sejak lama telah dipakai dan menunjukan beberapa arti. Menurut Destutt de Tracy pada tahun 1976, semua arti itu memakai istilah ideologi dengan pengertian science of ideas yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyrakat prancis. dalam orientasi ini ideologi mempunyai pandangan tentang alam,masyarakat,manusia dan segala realitas yang dijumpai serta dialami semasa hidupnya. Terdapat empat tipe ideologi, yaitu : • 1. Ideologi konservatif. yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo) setidaknya tidaknya secara umum , walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal hal teknis. 2. Kontra ideologi yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyrakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik. 3. Ideologi reformasi yaitu ideologi yang bertujuan mengubah keadaan. 4. Ideologi revolusioner yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistem nilai masyarakat. • Kita mengenal berbagai istilah ideologi, seperti ideologi negara, ideologi bangsa dan ideologi nasional. Ideologi nasional , ideologi nasional ,ideologi negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggara pemerintah negara . sedangkan ideologi nasional mencakup bagi bangsa indonesia ,ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa bagi bangsa indonesia ,ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 • Ideologi nasional bangsa indonesia tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan yaitu sarat dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara merdeka,bersatu,berdaulat,adil,dan makmur. Pancasila sebagai ideologi nasional,dapat sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita cita mengenai sejarah ,manusia,masyarakat,hukum,dan negara indonesia yang bersumber dari Kebudayaan Indonesia
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita