Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DISUSUN OLEH :
URMILA AMELIA
NIM : 2202622011411

PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
YARSI SUMATERA BARAT

i
DAFTAR ISI

Daftar isi...................................................................................................................... i

BAB I .......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................... 2

A. Pengertian Etika ............................................................................................... 3

B. Pengertian Nilai Norma dan Moral ................................................................ 3

C. Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Nilai Praksis ............................................... 5

D. Hubungan Nilai Normal dan Moral .............................................................. 7

BAB III : PENUTUP .................................................................................................. 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Nilai norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling terkait.
Dalam hubungannya dengan pancasila maka ketiganya akan memberikan
pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikatnya merupakan
suatu sistem nilaiyang menjadi sumber dari penjabaran norma baik norma
hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Disamping itu,
terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis,mendasar, rasional,
sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat
adalahsuatu nilai-nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi
manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis
atau kehidupan nyatadalam masyarakat, bangsa dan Negara maka diwujudkan
dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman. Norma-norma itu
meliputi :
1. Norma moral : Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat
diukur dari sudut baikdan buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak
susila
2. Norma hukum : Sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam suatu tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini peraturan
hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila berkedudukan sebagai sumber
dari segala sumber hukum.Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya
bukan merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif atau
pun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etikayang
merupakan sumber norma.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini
adalah :
1. Pengertian Etika
2. Pengertian Nilai Normal dan Moral
3. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis
4. Hubungan Nilai, Norma, dan moral

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana
manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika
merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika yaitu, Etika
Umum dan Etika Khusus.
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia. Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya
membicarakan asas-asas dari tindakan dan perbuatan manusia, serta system
nilai apa yang terkandung didalamnya.
2. Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika
individual) maupun makhluk sosial(etika sosial). Etika khusus dibagi menjadi
2 macam yaitu Etika Individual dan Etika Sosial.
a. Etika Individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri
dan dengan kepercayaan agama yang dianutnya serta kewajiban dan t
b. anggung jawabnya terhadap Tuhannya.
c. Etika Sosial membahas norma-norma sosial yang harus dipatuhi dalam
hubungannya dengan manusia, masyarakat, bangsa dan Negara.
B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral
1. Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu
benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan
menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku

3
manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di
samping sistem sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat :
a. Alport
Mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat dalamenam macam, yaitu :
1) Nilai teori
2) Nilai ekonomi
3) Nilai estetika
4) Nilai social
5) Nilai politik
6) Nilai religi
b. Max Scheler
Mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:
1) Nilai kenikmatan
2) Nilai kehidupan
3) Nilai kejiwaan
4) Nilai kerohanian
c. Notonagoro
Membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1) Nilai material
2) Nilai vital
3) Nilai kerokhanian
2. Pengertian Norma
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dansosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur
yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam
perwujudannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum
dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya
sanksi.

4
Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :

a. Norma agama adalah ketentuan hidup masyarakat yang ber-sumber pada


agama.
b. Norma kesusilaan adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati
nurani, moral atau filsafat hidup.
c. Norma hukum adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlakudan
bersumber pada UU suatu Negara tertentu.
d. Norma sosial adalah ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan antara
manusia dalam masyarakat
3. Pengertian Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan,kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak
secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak
bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-
prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

C. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis


1. Nilai Dasar
Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat diamati oleh panca
indra manusia, namun dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan
tingkah laku manusia. Setiap meiliki nilai dasaryaitu berupa hakikat,
esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar
berifat universal karena karena menyangkut kenyataan obyek dari segala

5
sesuatu. Contohnya tentang hakikat Tuhan, manusia serta mahkluk hidup
lainnya.
Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai
dasar itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab
pertama). Nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat manusia maka nilai-
nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang dijabarkan
dalam norma hukum yang di istilahkan dengan hak dasar (hak asasi
manusia). Dan apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu
benda (kuatutas,aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu juga dapat
disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang praksis.
Nilai Dasar yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan


dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila
belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan
konkrit. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku
manusia dalam kehidupan sehari-hari makan itu akan menjadi norma
moral. Namun apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu
organisasi atau Negara, maka nilai instrumental itu merupakan suatu
arahan, kebijakan, atau strategi yang bersumber pada nilai dasar sehingga
dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu
eksplisitasi dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik
Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal
undang-undang dasar yang merupakan penjabaran Pancasila.

3. Nilai Praksis

Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai


instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai

6
praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan
nilai-nilai instrumental.

D. Hubungan Nilai, Norma, dan moral

Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu keyataan yang


seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan
manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila seorang individu,
masyarakat, bangsa dan Negara menghendaki fondasi yangkuat tumbuh dan
berkembang.

Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna menuntun sikap


dan tingkah laku manusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih
obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam
aktivitas sehari-hari. dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan
dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia.
Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.
Sementara itu hubungan antara moral dan etika seringkali disejajarkan arti dan
maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang
menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang
itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan


makalah ini, penulis atau penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

Pendukung dari Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila


memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di
negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk
beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila kedua pada
Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab”sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini
sangat berandil besar. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat
dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam masyarakat, bangsa dan
negara.

Anda mungkin juga menyukai