Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu
kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan
pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang ilmu
membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika
sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika profesi,
etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik,
etika seksual dan etika politik.
Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik
hukum nasional. Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat kaidah penuntun
hukum yang harus dijadikan pedoman dalam pembangunan hukum. Empat kaidah itu
meliputi, pertama hukum Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi bangsa,
baik secara teritorial maupun ideologis.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sebagaimana dikemukakan oleh
Hans Kelsen merupakan Grundnorm ataupun menurut Teori Hans Nawiasky disebut
sebagai Staatsfundamentalnorm. Dalam hal ini menurut A. Hamid S. Attamimi
secara eksplisit bahwa Pancasila adalah norma fundamental negara
(Staatsfundamentalnorm) Republik Indonesia.
Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang
baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk
beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada Pancasila,
yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan kedudukan dan implementasi
Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia dalam bentuk makalah dengan judul “Pancasila Sebagai Sistem Etika”.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………. 3

B. Rumusan Masalah..………………………………………….. 4

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan……………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika………..……………..………………….….... 5
B. Pengertian Nilai, Norma, Dan Moral..……………....…...…… 6
C. Hubungan Nilai, Norma, Dan Moral…………………….….... 8
D. Mengaplikasikan Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan
Sehari-hari..…….................................................................….. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………......................... 12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………........................... 13

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia yang memegang peranan


penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia salah satunya adalah
“Pancasila sebagai suatu sistem etika”.
Pancasila adalah suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling
bertentangan. Inti dan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki
unsur-unsur susunan kodrat (jasmani–rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial),
kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa
Indonesia sehingga bangsa Indonesia dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang
beradab di dunia. Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran
pancasila diharapkan dapat ditinggalkan dan di tinggalkan, karena pancasila wajib
diamalkan oleh warga Negara Indonesia. Alasan lain karena bangsa yang besar
adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan gampang
untuk dilakukan, karena etika berasal dari tingkah laku, perkataan, perbuatan, serta
hati nurani kita masing-masing.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 3


B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Pengertian Etika?
2.      Apa Pengertian dari Nilai, Norma, dan Moral?
3.      Apa Hubungan dari Nilai, Norma, dan Moral?
4.      Bagaimana cara mengaplikasikan Nilai, Norma, dan Moral dalam kehidupan
sehari-hari?

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diberikan oleh
Dosen Pengampu.
2. Untuk mengetahui lebih dalam maksud dari Pancasila sebagai Sistem Etika.
3. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai Pancasila sebagai
Sistem Etika.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap,
dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri
seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan
dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama maknanya
dengan moral. Etika dalam arti yang luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria
baik dan buruk (Berten. Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis
mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia.
Keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya
itu kerapkali disebut moralitas atau etika.

Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana


manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika
merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika yaitu, Etika
Umum dan Etika Khusus.
1. Etika Umum: mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia. Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-
asas dari tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang terkandung
didalamnya.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 5


2. Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik  sebagai individu (etika
individual) maupun makhluk sosial (etika sosial).
3. Etika Individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan
dengan kepercayaan agama yang dianutnya serta kewajiban dan tanggung
jawabnya terhadap Tuhannya.
4. Etika Sosial membahas norma-norma sosial yang harus dipatuhi dalam
hubungannya dengan manusia, masyarakat, bangsa dan Negara.

B. Pengertian Nilai, Norma, Dan Moral


1. Pengertian Nilai

Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan
mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai berperan sebagai
pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada dalam hati
nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan.
Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat dalam enam macam, yaitu :
1. Nilai teori = Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada
disekitarnya, dengan diawali dari fenomena yang telah terjadi, kemudian dilakukan
sebuah pengamatan, Setelah itu lahirlah sebuah kesimpulan yang selanjutnya
dimodifikasi dalam bentuk ilmu pengetahuan. Contoh Kegiatan untuk mengetahui
satu kejadian misalnya gempa bumi, banjir, tsunami dan sebagainya akan
melahirkan nilai teori seperti ilmu pengetahuan bumi, geografi, geofisika, ekologi
dan sebagainya.
2. Nilai ekonomi = Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan, kecukupan sarana
pemenuhan kebutuhan hidup, seperti ketersediaan makanan, minuman, pakaian,
rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar (
primer ).

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 6


3. Nilai estetika = Penilaian untuk menentukan keindahan yakni berhubungan
dengan hal-hal yang bagus atau jelek. Nilai estetika atau nilai keindahan sering
dikaitan dengan benda, orang dan peristiwa yang bisa menyenangkan hati
( perasaan ).
4. Nilai sosial = nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan
sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses
menimbang.
5. Nilai politik = berkaitan dengan cara manusia dalam meraih kemenangan. Suatu
kegiatan bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan
mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang
berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.
6. Nilai religi = Merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber
pada kepercayaan atau keyakinan manusia.

Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:


1. Nilai kenikmatan = adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang
memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,
2. Nilai kehidupan = yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani,
kesehatan serta kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan = adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan
dan pengetahuan murni
4. Nilai kerohanian = Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. (-
berdzikir, mengingat Allah, membaca Al Qur'an, sholat)
Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai material = Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia atau kebutuhan ragawi manusia. (contohnya adalah uang yang dianggap
dapat membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya)
2. Nilai vital = Sesuatu yang bersumber dari sesuatu yang vital ( memiliki daya atau
tenaga ) dan berguna untuk melakukan aktivitas. Nilai vital contohnya kesehatan,

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 7


kesehatan sangat vital dalam kehidupan manusia. Kalau orang sakit atau
kesehatannya terganggu, ia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.

3. Nilai kerokhanian = Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai rohaniah dapat dirinci lagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur rasio ( pikiran )
2. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa.
3. Nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak
4. Dan Nilai religi yang bersumber pada keyakinan dan keimanan pada Tuhan.

2. Pengertian Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral,


religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam
perwujudannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan
norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
1. Norma agama: adalah ketentuan hidup masyarakat yang bersumber pada agama.
berfungsi sebagai petunjuk, pedoman dan manusia dalam menjalani
kehidupannya. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan sanksi
berupa dosa. Pelanggaran terhadap norma agama berarti menentang perintah dan
larangan Tuhan.
Contoh: Beribadah dengan Sebaik-baiknya, Rajin memberikan bantuan kepada
orang yang tidak mampu, Tidak boleh mencuri, merampok, membunuh sesama
manusia, Menjauhi miras, narkoba, dan barang memabukkan lainnya.
2. Norma kesusilaan: adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani dan
moral manusia, sehingga seseorang dapat membedakan sesuatu yang dianggap
baik dan sesuatu yang dianggap buruk.
Contoh: Bertindak dan Berprilaku Jujur, Meminta Maaf Bila Melakukan
Kesalahan, Berpakaian sesuai dengan situasi, Tidak boleh mengambil barang
milik orang lain
Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 8
3. Norma Kesopanan: adalah ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan antara
manusia dalam bermasyarakat. yaitu ketentuan hidup yang berasal dari
pergaulan dalam masyarakat. Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan,
kebiasaan dan kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan
sering dinamakan norma sopan santun, tata krama atau adat istiadat.
Contoh: Menghormati guru, orang yang lebih tua dan menghargai yang muda,
Berbicara sopan santun, Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang
tua terlebih dahulu. Memakai pakaian yang sopan

4. Norma hukum: adalah aturan sosial yang dibentuk oleh lembaga-lembaga


tertentu, seperti pemerintah, sehingga sifatnya memaksa, dan tegas melarang.
Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi denda atau hukuman fisik.
Contoh: Mematuhi peraturan lalu lintas, Di larang berbuat korupsi, Dilarang
menganiaya / membunuh orang lain, Dilarang berbuat terror, Tidak boleh
menipu orang lain, Dilarang mengambil hak orang lain

3. Pengertian Moral

Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara
moral.Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip
yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan
terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 9


C. Hubungan Nilai, Norma, Dan Moral

Nilai, norma dan moral langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan
yang cukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. Nilai
bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati oleh
manusia. Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala sesuatu
pertimbangan batiniah manusia. Nilai dapat juga bersifat subyektif bila diberikan
oleh subyek, dan bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepasd arti
penilaian manusia
Norma adalah wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku
manusia. Norma hukum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya, karena
dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa atau penegak
hukum. Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Makna moral
yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan
tingkah lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.

Moral dan etika sangat erat hubungannya. Keterkaitan nilai, norma dan moral
merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada
hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak di garis bawahi bila seorang
individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki pondasi yang kuat tumbuh
dan berkembang. Sebagaimana tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun
sikap dan tingkah laku manusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih
obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas
sehari-hari.

Dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma
akan memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat
ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu, hubungan antara moral
dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya. Namun
demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan
pihak yang memberikan ajaran moral.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 10


D. Mengaplikasi Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan Sehari-
hari
Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan norma
dan juga moral dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang
dimaksud dengan nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri
bernilai buruk. Dan dapat juga dicontohkan, seorang kepala keluarga yang belum
mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga
yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guru yang melihat siswanya gagal
dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut. Bagi manusia, nilai
berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan
perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup
seseorang dalam masyarakat.Itu adalah yang dimaksud dan juga contoh dari nilai.
Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud norma social adalah patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut
dengan peraturan sosial.Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara
manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Tingkat norma dasar didalam masyarakat dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Cara
Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan  suara
seperti hewan
2. Kebiasaan
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu
kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
3. Tata kelakuan

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 11


Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara
kandung.

4. Adat istiadat
Contoh: orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke
daerah lain.,upacara adat (misalnya di Bali)

Norma hukum (laws)


- Tidak melanggar rambu lalu lintas walaupun tidak ada polentas
- Menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia

Norma kesusilaan
Contoh :
-orang yang berhubungan intim di tempat umum akan di cap tidak susila,
melecehkan wanita ataupun laki-laki didepan orang.

Norma kesopanan
Contoh :
- memberikan tempat duduk di bis umum pada lansia dan wanita hamil.
-Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu
dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat

Dan ada beberapa norma yang lain yang belum di sebutkan dalam hal ini.
Setelah masuk pada nilai dan norma. Dalam aplikasi yang terakhir akan membahas
tentang moral.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia
atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
positif di mata manusia lainnya.Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 12


proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-
absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Contoh moral adalah : Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama
tertentu kepada orang lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia
menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Dapat dicontoh dalam hal nya pendidikan.
Seorang siswa yang ingin bersekolah tapi dengan tidak dana maka ia tak dapat
sekolah sampai cita-citanya tidak terwujud.
Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari kalau kita menemukan tas
yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah uang yang tersapat dalam tas
tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan memberikan tas
itu pada kepemiliknya kalau tidak pada yang berwajib.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila memegang peranan dalam


perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana
saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti
tercantum di sila ke dua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan
beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar. Dengan menjiwai butir-butir
Pancasila masyarakat dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam
masyarakat, bangsa dan negara.

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 13


DAFTAR PUSTAKA

Dede Chrismalinda , https://dedechrismaylindra16.blogspot.com/2016/10/pancasila-


sebagai-sistem-etika.html?showComment=1537019072569#c2369774260761469438

Nurul Muawanah, 7 Juli 2011, http://sinarmentari4u.blogspot.com/2011/07/makalah-


pancasila-sebagai-sistem-etika.html

Pancasila Sebagai Sistem Etika | Semester 1 14

Anda mungkin juga menyukai