PENDAHULUAN
Pendidikan berasal dari kata Yunani “paedagogie” yang terbentuk dari kata
“pais” yang berarti anak dan “again” yang berarti membimbing. Dari arti kata itu
maka dapat didefinisikan bahwa pendidikan adalah bimbingan/pertolongan yang
diberikan pada anak oleh orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa.
Dalam pengertian ini maka pendidikan adalah sarana pewaris keterampilan hidup
sehingga keterampilan yang telah ada pada satu generasi dapat dilestarikan dan
dikembangkan oleh generasi sesudahnya sesuai dengan dinamika tantangan hidup
yang dihadapi oleh anak (Purwanto, 2008:19).
1
Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik ditentukan oleh hasil belajar. Hamalik (dalam Afandi dkk, 2013:4)
berpendapat bahwa perubahan tingkah laku pada orang dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari belum mampu ke arah sudah
mampu. Gagne dan Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2012:37) hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perubahan
belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance).
2
sedangkan siswa lain belum merasa percaya diri sehingga pembelajaran masih
berpusat pada guru, terdapat 3 siswa yang kurang memperhatikan, mengobrol
serta bercanda dengan temannya saat pembelajaran berlangsung sehingga
mengganggu konsentrasi teman yang lain, terdapat beberapa siswa ketika belum
memahami materi hanya diam saja namun tidak berani untuk bertanya namun
merasa dirinya sudah mampu.
3
memuaskan, proses pembelajaran berpusat pada guru, suasana kelas dan interaksi
antara guru dengan murid kurang aktif, siswa merasa kurang percaya diri dalam
menyelesaikan soal-soal Matematika, siswa belum berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru
ketika menjelaskan materi. Menurutnya pada hasil observasi awal mata pelajaran
Matematika di kelas V jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 5 siswa
(23%) dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 20 siswa (77%).
Nilai rata rata hasil belajar Matematika siswa kelas V pada ulangan semester
ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 yaitu 56,5.
4
Suzana (2021:26) metode pembelajaran merupakan suatu cara penyajian yang
dikuasai oleh guru untuk diaplikasikan ke dalam materi pelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa dikelas baik secara individu maupun kelompok,
penggunaan metode pembelajaran agar materi yang disampaikan mudah
ditangkap, dimengerti dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Sedangkan
menurut Muslich (dalam Suprihatiningrum, 2012:154) metode pembelajaran
sebagai cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan
yang terdiri atas pendidik dan siswa untuk saling berinteraksi untuk melakukan
suatu kegiatan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dalam arti
tujuan pembelajaran tercapai.
5
Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan diatas, penulis akan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VB SDIP Tunas Bangsa Banjarnegara”. Penulis
memilih materi pelajaran Matematika karena pelajaran tersebut harus ditingkatkan hasil
belajarnya agar nantinya siswa bisa menghadapi Penilaian Tengah Semester (PTS) 2 dan
Penilaian Akhir Tahun (PAT) dengan hasil belajar yang baik. Penelitian akan dilakukan
di kelas VB karena kelas tersebut merupakan kelas tinggi yang sudah seharusnya
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan siswa mampu untuk
berkerja sama memecahkan suatu masalah, berpendapat, bertanya, menjawab dan bisa
melakukan presentasi dengan rasa penuh percaya diri, serta penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB di SDIP Tunas Bangsa Banjarnegara.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah dan
identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah agar
penelitian dapat lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya. Pembatasan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
6
3. Metode pembelajaran yang akan diterapkan adalah metode Kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Divisions).
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran Kooperatif
tipe STAD saat proses pembelajaran Matematika kelas VB.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VB pada
pembelajaran Matematika melalui metode pembelajaran Kooperatif tipe
STAD.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perbaikan proses
pembelajaran di sekolah, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran Matematika kelas VB melalui penerapan metode
Kooperatif tipe STAD.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi
tentang metode pembelajaran Matematika pada materi satuan jarak.
7
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pemilihan metode yang cocok sesuai dengan mata pelajaran dan
karakteristik siswa.
c. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Bagi peneliti, dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah
dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan sehingga dapat menambah
pengetahuan, khususnya untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Matematika melalui penerapan metode pembelajaran
Kooperatif tipe STAD.