PENDAHULUAN
Seseorang yang dididik diharapkan bisa berguna bagi negara, tanah air, dan
bangsa.
Guru di sekolah dasar ialah pendidik pada jenjang formal pertama yang
sikap dan potensi serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
Dalam mengajar, guru akan berinteraksi secara langsung dengan siswa yang
pelatihan guna menuju kehidupan selanjutnya. Siswa akan menjalani suatu proses
(2018)
2
nilai, baik antara materi atau satu materi. Menurut Permendikbud No.57 Tahun
tema yang spesifik terhadap materi, dengan mengajarkan beberapa konsep yang
Strategi pembelajaran ialah cara-cara yang akan dipilih guru dan akan
guru dengan siswa dalam aktivitas mengajar dan belajar. Maka yang harus
dihitung strategi yang akurat dalam pengajaran dan metode yang digunakan
untuk mencapai tujuan, jenis, sifat materi, dan kapasitas guru didalam memahami
psikomotor siswa untuk beralih ke arah yang lebih positif. Perlu adanya ada
mana tingkat keberhasilan belajar siswa. Semenarik apapun suatu metode jika
tidak ada dukungan dari siswa dan suasana yang mengasyikkan yaitu akan
belajar siswa, tetapi metode pembelajaran sangat jarang diterapkan oleh guru saat
menyelesaikan masalah.
Dari hasil observasi melihat pembelajaran yang ada didalam kelas III
Sekolah Dasar Negeri 1 Pungguk Lama terlihat dampak dari metode konvensional
ini tercermin dalam proses pembelajaran yang kurang menyenangkan bagi siswa,
dalam pembelajaran dan kurangnya minat siswa dalam mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru yaitu, seorang guru harus memilih metode yang tepat guna
Menurut data nilai akhir semester kelas III tahun pelajararan 2022 daya
tangkap siswa kepada mata pelajaran tematik masih di bawah kriteria ketuntasan
minimal, yaitu 70. Berikut data nilai ujian akhir semester mata pelajaran tematik
di kelas III di Sekolah Dasar Negeri 1 pungguk lama tahun pelajaran 2022.
Banyak
KkM jumlah
Kelas siswa Nilai rata-rata kelas
kelas
III 30 66,5 70 15 15 30
Tabel 1.1
Data Nilai Ulangan Akhir Semester Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1
Pungguk Lama.
4
Dari hasil wawancara dengan wali kelas III ibu Rosita S.Pd pada tanggal
18 oktober 2022 terdapat beberapa siswa kurang paham materi pelajaran yang
dijelaskan guru, hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa saat
bahwa metode pengajaran ialah alat interaksi guru dengan siswa dalam aktivitas
Dari permasalah yang sudah diuraikan di atas, yaitu hasil diskusi dengan
guru wali kelas III disepakati bahwa untuk meningkatkan hasil belajar dan
cocok dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tematik kelas III di Sekolah
Penelitian yang relevan ialah hasil peneliti terdahulu terkait hal yang akan
dikaji. Hasil dari Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu
5
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran IPS.
dengan teknik tebak kata dan teknik tebak gambar terhadap hasil belajar
menunjukkan respon yang positif, selain itu pada aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II dan suasana belajar pun
menyenangkan, belajar IPS lebih mudah dipahami, menarik minat siswa, dan
memotivasi siswa untuk belajar IPS. Sehingga siswa tidak bosan, jenuh dan
hasil belajar matematika, dari hasil analisis data tentang pengaruh penggunaan
psikomotorik, kognitif, dan emosional siswa guna kearah yang lebih positif yaitu,
pendidik harus dapat membuat kesan bahwa belajar ialah sesuatu yang menarik
karena belajar dengan cara yang menarik siswa akan memahami subjek lebih
mengundang siswa untuk belajar. Dengan demikian, upaya ini dapat memberikan
adalah fasilitator yang berperan aktif dalam belajar menggunakan kerangka kerja.
Guru harus memotivasi siswa agar siswa kreatif sebagai strategi untuk memiliki
dan tidak bosan dengan siswa, untuk dapat meningkatkan keterampilan refleksi
siswa, serta usaha guru dan orang tua yang berpartisipasi aktif dalam
sebenarnya diterapkan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pungguk Lama. Untuk
menilai dengan antusiasme belajar dan cara guru memberikan materi, ada siswa
yang terlihat tertidur, lemah untuk memperhatikan guru dalam mengajar dan hasil
belajar siswa, terdapat beberapa siswa meraih nilai di bawah KKM, selain itu
masih ada siswa yang lambat memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Hasil Belajar Pada Tema Benda di Sekitarku Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 1
2. Apakah masih ada siswa kurang paham tentang materi yang dijelaskan oleh
guru ?
pembelajaran ?
Aktivitas dan Hasil Belajar Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 1 Pungguk
masalah pada penelitian ini, agar masalah yang diteliti penulis tidak meluas maka
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada tema benda di sekitarku Kelas III di
Dari penjelasan di atas yang telah penulis jelaskan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini sebagai berikut: “ Apakah penerapan metode fun teaching
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Tema Benda di Sekitarku kelas
8
tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran IPA
a. Bagi siswa bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tematik melalui
b. Bagi guru, hasil penelitian dapat berkontribusi dalam pemikiran tentang cara
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna dalam
belajar bisa diukur saat siswa telah mampu memahami pelajaran di sekolah, bisa
kita lihat dari hasil tes mengenai materi pembelajaran tertentu. Menurut Hamalik
dalam Linggarsari (2021). mengemukakan hasil belajar ialah pola tingkah laku,
individu melakukan proses belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada
individu tersebut, misalnya saat proses belajar individu tersebut tidak tahu
Menurut Dimyati dalam Tri Hartoto (2016), hasil belajar ialah hasil dari
interaksi aktivitas belajar dan aktivitas mengajar. Dari bagian guru, aktivitas
menuturkan ada dua jenis aspek yang berperngaruh terhadap hasil belajar, yaitu
eksternal ialah aspek berasal dari luar diri siswa, seperti lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat, dan aspek internal muncul dari
10
dalam diri siswa itu sendiri, yaitu kecerdasan, kemampuan berpikir kritis,
Hasil belajar konitif ialah hasil belajar yang berkaitan dengan kemam3W
puan berpikir serta ingatan. Hasil belajar terdiri atas enam tingkatan yang
kreativitas.
Hasil belajar ranah afektif ialah mengarah pada kepekaan atau emosi.
Jenis hasil belajar ranah ini terdiri atas lima jenis. Kelima jenis ranah afektif,
merasa dipaksakan saat belajar. Metode Fun Teaching ialah metode mengajar
seorang guru dalam menciptakan situasi belajar yang hangat dan mengasikan
sehingga cepat dalam beradaptasi. hal ini menyebabkan siswa dengan mudah
melakukan suatu perubahan. Fun mempunyai makna bahwa sesuatu hal yang
disimpulkan, fun teaching ialah sebuah metode yang dibuat guna membuat situasi
11
Teaching dapat dilakukan dengan bermacam gaya belajar yaitu dengan cara visual
sepeti penggunaan video, audio dengan menggunakan LCD proyektor, lalu gaya
belajar sosial ialah diskusi antar kelompok, gaya belajar dapat dilakukan dengan
alat peraga.
berperan penting dan aktif. Kedua unsur tersebut penting dalam metode
pembelajaran agar bisa memberi motivasi terhadap siswa untuk dapat belajar
menyebabkan siswa memiliki rasa senang, tenang, nyaman, memiliki rasa ingin
tahu terhadap sesuatu, dan guru ataupun siswa tidak merasa ada paksaan baik
secara mental dan fisik. Fun teaching yaitu suatu proses yang bertujuan
belajar dan motivasi, merangsang keterlibatan siswa atas materi yang dipelajari.
melainkan Fun sebagai prinsip belajar yang menarik dan Teaching sebagai proses
belajar. Oleh karena itu, fun teaching yaitu proses membimbing siswa untuk
Semenarik apapun sebuah metode disampaikan jika tidak didukung oleh suasana
kelas yang menyenangkan maka akan menimbulkan rasa malas bagi siswa untuk
tokoh, legenda, mitos, atau pengalaman diri, serta menyanyi sebagai ungkapan
ekspresi hati sedih, senang, bahagia, gembira, tawa, dan semangat hidup yang
mengingat kembali atau memori otak untuk menyimpan informasi lebih lama.
Teaching ialah metode pendekatan riang sehingga siswa merasa senang belajar,
melalui permainan atau quiz. Siswa otomatis akan terlibat sebagai subjek
pembelajaran saat merasa senang dalam proses belajar. Selain itu melalui
senan, kreatif dan aktif agar siswa tidak merasa tegang saat belajar.
Game atau permainan ialah suatu hal yang sangat disukai anak usia
mengingat siswa menjadi lebih cepat, banyak, dan siswa tidak mudah
jenuh.
proses belajar dan menjadi teknik mengajar yang efektif dan efisien.
b) Jenis-jenis Permainan
2. Bercerita
3. Bernyanyi
4. Humor
siswa. Selain itu terdapat kelemahan humor yaitu guru yang tidak
5. Tebak Kata
Menurut Nurul (2021) Tebak Kata ialah metode belajar dengan cara
tebak kata ini pernah ditayangkan pada salah satu saluran televisi. Pada
kekayaan bahasa, permainan ini menarik minat siswa untuk memiliki rasa
6. Tebak Gambar
Menurut Alfianti dalam Tsuroyya (2022) kelebihan metode Fun Teaching ialah
kondisi belajar santai dan menyenangkan, siswa dapat berperan aktif dalam
semangat dan motivasi belajar siswa dalam meraih prestasi. Selain itu terdapat
juga kekurangan didalam metode Fun Teaching yaitu guru kurang memvariasi
ceramah, bermain perlu didukung oleh alat peraga, menyediakan media, dan
sumber belajar lainnya yang dikemas secara menarik guna mendapatkan respon
Ciri-ciri metode Fun Teaching menurut Rose and Nicholl dalam Tsuroyya
meyakinkan bahan ajar ini sangat efektif untuk digunakan, meyakinkan bahwa
belajar dengan dorongan semangat, waktu dan jeda teratur serta mendapat dukung
dari siswa, dan adanya situasi belajar yang memicu tarik bagi siswa untuk
1) Tahap Persiapan
tujuan mengajak siswa keluar dari mental yang pasif menjadi aktif
untuk tergugah untuk berfikir kritis dalam tahapan ini guru berperan
untuk memotivasi
2) Tahap Penyampaian
Peran aktif guru dalam tahap ini ialah menyediakan sumber bahan
3) Tahap Pelatihan
4) Tahap Penutup
pembelajaran.
bahwa karakter ialah tabiat, akhlak, watak atau suatu kepribadian seseorang yang
mendasari cara sudut pandang, sikap, berpikir dan cara bertindak orang tersebut
Menurut Ningsih dalam Novera & Daharnis (2021) menyatakan bahwa aktivitas
atau minat dari dalam diri siswa untuk belajar, walaupun dorongan dari luar
sebagai upaya lain yang tidak kalah pentingnya. Aktivitas belajar siswa selama
untuk belajar.
a. Aktivitas Guru
siswa menanyakan kabar atau menggunakan ice breaking, lalu guru memilih
dan siswa saat melakukan quiz, atau tanya jawab dengan cara siswa respon dari
b. Aktivitas Siswa
memberi tanggapan atas materi yang telah disampaikan dengan tanya jawab
20
dengan guru, siswa menyampaikan pendapat atau menanggapi pendapat lain yang
dilihat dari semangat siswa saat mengikuti pembelajaran, adanya diskusi tanya
jawab dari guru dan siswa, adanya hubungan antara siswa dengan siswa dilihat
menyimpulkan hasilnya.
bermanfaat untuk siswa. Dalam penelitian, peneliti dan guru kelas III
perubahan wujud benda yaitu siswa akan mengetahui wujud benda dan
mengelompokan benda apa saja yang wujud nya dapat kembali dan tidak dapat
kembali.
21
Kompetensi Dasar:
benda yang disediakan dalam bentuk tulisan, lisan, visual, dan eksplorasi
lingkungan;
Standar Kompetensi:
Mengerti bermacam sifat dan perubahan wujud benda juga berbagai cara
Indikator Materi
masalah cara pengajaran guru yang monoton sehingga menjadikan siswa cepat
merasakan bosan, sulit untuk menerima dengan baik apa yang sedang dipelajari,
yang disajikan oleh guru, dan kurang mampu memerhatikan pada saat guru
melakukan penjelasan, Hal tersebut menjadikan siswa tidak dapat dengan baik
hasil belajar. Tolak ukur dari hasil belajar yang optimal bentuk tindak lanjut dari
belajar mengajar yang dapat dilihat melalui hasil evaluasi yang guru berikan yaitu,
pembelajaran dengan baik, untuk mencapai pembelajaran dengan proses dan hasil
yang optimal, sudah seharusnya guru memerhatikan tahap dan prinsip yang ada
kurang siapmya siswa saat belajar, siswa yang memiliki sikap pasif, dorongan
belajar yang kurang dimiliki siswa, dan kurangnya kreativitas guru saat
metode fun teaching yaitu menghasilan situasi belajar yang menyenangkan dan
dipelajari. Metode fun teaching diharapkan dapat memberi dampak positif guna
belajar siswa.
fun teaching dalam teknik bernyanyi dan tebak gambar. Selain itu, diharapkan
mampu memotivasi siswa agar bisa dapat berperan aktif dalam menghasilkan
situasi belajar yang menggembirakan agar tidak sulit memahami materi yang
sedang dipelajari, dan seluruh tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan hasil yang
23
meningkat.
Pembelajaran Tematik:
pembelajaran terpadu yang menekankan pada
peran aktif siswa dalam proses belajar melalui
pembelajaran tema 3 subtema 3 perubahan wujud
benda.
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator materi
Aktivitas Guru
Fun Teaching:
Aktivitas siswa
Pengertian fun
teaching
Jenis-jenis fun
teaching
Ciri-ciri fun
teaching Hasil Belajar :
Kelemahan dan Hasil belajar kognitif
kelebihan fun
teaching Hasil belajar afektif
Langkah-langkah
fun teaching
Gambar 1.2
Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tematik Kelas III di Sekolah Dasar
tindakan yang diperankan guru, selain itu juga digunakan oleh peneliti di kelas
melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bisa memberi saran dan nilai
tambah untuk memperbaiki kualitas dan mutu guru di sekolah ataupun kelas.
Penelitian tidakan kelas ini merupakan penelitian yang didalam nya terdapat
beberapa siklus ada siklus I, siklus II dan siklus selanjutnya, jenis siklusnya terdiri
atas dua kali pertemuan dan satu kali uji siklus. Setiap siklus meliputi
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini ialah meningkatkan program
guru di dalam sekolah. Dari definisi penelitian tindakan kelas yang diatas, ada
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Selanjutnya
Gambar 1.1
Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas Dari Arikunto Dalam
(Dadang Iskandar & Narsim 2015)
26
Prosedur yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus
yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, berdasarkan tingkat keberhasilan
dari target yang akan dicapai. Menurut Arikunto dalam Agustin, Vivin Nurul
menentukan cara yang akan digunakan untuk mengatasi masalah, membuat secara
rinci rancangan tindakan yaitu menyusun (RPP) sesuai strategi yang digunakan,
terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat aktivitas yaitu tahap
a. Siklus I
Pada penelitian tindakan kelas terdiri dari dua kali pertemuan mulai tahap
perencanan.
3. Observasi ialah salah satu cara peneliti dalam mengamati atau pengambilan
27
target yang telah ditentukan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan guru
b. Siklus II
Terdapat dua kali pertemuan dalam siklus II, melalui tahap perencanaan,
pada siklus I.
4. Refleksi ialah usaha yang dilakukan untuk menganalisis kembali, dan menilai
Lama, Lampung Utara pada tahun pelajaran 2022. Penelitian ini hanya dibatasi
Hasil belajar siswa:
28
penggunaan metode fun teaching siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 1
Pungguk Lama.
kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pungguk Lama yang terdiri atas 30 siswa
Variabel adalah suatu sebutan yang bentuknya dapat diberi nilai angka
(kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel dari suatu penelitian merupakan
digunakan dalam penelitian ini ialah aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
metode fun teaching dalam hal ini akan ditunjukkan apakah aktivitas dan hasil
1. Teknik Observasi
berupa data aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan analisis hasil
observasi dengan menggunakan metode fun teaching tahap I, II, dan III di
2. Teknik Wawancara
yaitu peneliti dan orang yang bersangkutan yaitu wali kelas III ibu Rosita
S.Pd, baik langsung atau tidak guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
disiapkan sebelumnya.
3. Teknik Tes
data yang sudah disusun khusus, alat untuk melakukan pengumpulan data
yang sudah direncanakan dengan khusus dan dapat dilihat melalui susunan
4. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan sebagai salah satu cara agar
profil sekolah, jumlah guru, sarana dan prasarana sekolah, dan kondisi gedung
sekolah.
objek dari suatu variabel penelitian. Instrumen yang tidak tepat dapat
30
atau data, tetapi dalam penggunaannya sangat bergantung pada setiap hal yang
akan diteliti.
adalah suatu cara yang dipakai guna membantu peneliti memeroleh informasi atau
data dengan praktis dan sistematis. Instrumen dalam penelitian merupakan hal
penting untuk menentukan bagaimana dan apa yang harus dilakukan guna
memeroleh suatu hal. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi dan
ASPEK INDIKATOR
1.Guru memastikan kehadiran siswa
2.Guru memberikan apersepsi
Melakukan kegiatan 3.Guru memaparkan tujuan
pendahuluan 4.pembelajaran dan indikator keberhasilan .
5.Guru memaparkan rencana kegiatan dalam
pertemuan hari ini
6. Guru memaparkan materi pelajaran.
7. Guru mengklasifikasikan kelas menjadi
beberapa kelompok yang heterogen.
8. Guru memaparkan maksud pembelajaran
dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
9. Guru memanggil ketua-ketua kelompok
untuk membagi materi tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya.
10. Masing-masing kelompok
mendiskusikan materi tugas secara kooperatif
Eksplorasi, Elaborasi,
dalam kelompoknya.
Konfirmasi
11. Setelah selesai, kelompok masing-
masing yang diwakili ketua kelompok atau
salah satu anggota mempresentasikan hasil
diskusinya.
12. Kelompok lain dapat memberikan
tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
13. Guru memberikan pemaparan singkat
(klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep
dan memberikan kesimpulan.
31
TABEL 1.2
INSTRUMEN PENELITIAN.
siswa. Hasil belajar adalah nilai yang didapatkan sesudah tes dilakukan melalui
proses pengerjaan soal dan catatan lapangan dengan menggunakan metode fun
teaching.
deskriptif kuantitatif.
a. Reduksi data
Data yang didapatkan dari lapangan berjumlah cukup banyak, maka perlu
dicatat secara rinci, teliti, dan langsung dilaksanakan proses analisis melalui
reduksi data. Mereduksi data artinya memilih hal-hal pokok, memokuskan padaa
hal penting, mencari tema dan polanya, serta merangkumnya. Berdasarkan hal
tersebut data yang direduksi akan memberikan iilustrasi atau gambaran yang lebih
32
b. Penyajian data
ini dilakukan dengan melihat hasil ilustrasi dari observasi secara keseluruhan,
selanjutnya akan disajikan dalam bentuk laporan yang praktis dan sistematis.
c. Verifikasi
kesimpulan dan verifikasi memiliki tujuan untuk menyelusuri makna data yang
Data
Data
Display
collectio
n
Data Verifikas
Reductio i
collection
n n
peserta didik, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di
33
kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes yang dapat dirumuskan sebagai
Keterangan :
tuntas belajar dan belum tuntas belajar. Peserta didik dikatakan tuntas belajar
apabila nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik minimal mencapai 70.
Sebaliknya peserta didik dikatakan belum tuntas belajar apabila nilai rata-rata