PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: Apakah pembelajaran matematika melalui
penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
SD Negeri 3 Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun
pelajaran 2021/2022.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika dengan menggunakan metode cooperative tipe jigsaw pada siswa
SD Negeri 3 Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun
pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1. Bagi guru
Dapat dipergunakan sebagai masukan bagi guru agar dalam
menyampaikan materi pelajaran hendaknya selain memilih dan
menggunakan metode pemngajaran yang sesuai, selalu berusaha
menggunakan alat peraga yang sesuai benar.
2. Bagi Sekolah
Sebagai referensi sekolah dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar
matematika di SD Negeri 3 Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten
Pringsewu khususnya dan sekolah lain pada umumnya.
3. Bagi Siswa
Diharapkan dapat menimbulkan semangat belajar karena siswa dapat
mengalami pembelajaran dengan berbagai macam variasi yang
disampaikan oleh guru.
A. Pengertian Belajar
Masalah belajar adalah masalah yang pelik dan komplek, sehingga tiada
seorang ahli pun yang dapat membahas secara tuntas dan sempurna. Oleh
karena itu kebanyakan dari pakar pendidikan menjadikan masalah belajar
sebagai sentral pembahasannya. Dan sewajarnya apabila antara pakar yang
satu dengan yang lain mempunyai perbedaan pendapat dalam mengemukakan
definisi tentang belajar meskipun bukan perbedaan yang mendasar. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa definisi tentang belajar sebagai berikut:
1). Menurut Laster D. Crow an Crow (1956:215) dalam Slameto (2003:3)
“learning is a modification of behavior accompanying growth processes that
are brought about through adjusment to tensions initiated trough sensory
stimulation”. Artinya “ Belajar adalah perubahantingkah laku yang menyertai
proses pertumbuhan yang semua itu disebabkan melalui penyesuaian terhadap
keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indera”.
Dalam hal ini seorang belajar akan mendapatkan perubahan tingkah laku yang
sesuai dengan proses pertumbuhan yang dimiliki anak tersebut akibatnya
adanya penyesuaian diri oleh anak terhadap apa yang telah dipelajarinya.
Dari pengertian Slameto ini jelas bahwa belajar merupakan upaya sadar dari
seorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru sehingga seseorang itu
akan mendapatkan pengalaman hidup yang baru akibat dari adanya hubungan
antara si anak dengan lingkungan dimana anak menjalankan proses belajar.
3). Menurut Winkel (2005:59)
“ Belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan, perubahan pengetahuan,
pemahaman keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat konsisten dan
berkala.”
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah
laku yang relatif permanen yang meliputi pengetahuan (kognitif), nilai dan
sikap ( afektif), serta keterampilan (psikomotor) sebagai hasil pengalaman,
latihan dan interaksi dengan lingkungannya.
B. Pembelajaran
Trianto (2017:85) “ Pembelajaran merupakan kegiatan manusia yang
kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.” Pembelajaran secara
simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara
pengembang dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Hasil Belajar
Damyati & Mudjiono (2006:3) mengemukakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar,
sedangkan Soedijiarto dalam (Nashar, 2004:79) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti
program belajar dan mengajar sesuai yang ditetapkan.
Dari uraian di atas berarti dalam mengajar guru dituntut agar mampu
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan baik. Selain itu guru
diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran
dengan tepat. Banyak cara yang dapat dipergunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa, salah satu cara yang dapat digunakan
adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
Media pembelajaran meliputi segala yang berupa sarana dan prasarana dan
fasilitas yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau bahan
pelajaran kepada subjek didik untuk memperoleh, memperlancar, dan
lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran
digunakan media pengajaran.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran perlu persiapan yang cukup
kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya anggapan bahwa dengan
media pembelajaran, guru tidak perlu membuat persiapan mengajar lebih
dahulu. Justru sebaliknya dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan
persiapan dengan cermat dengan mempelajari bahan dalam buku sediri,
mempersiapkan bahan, pengayaan dan penjelasan. Media pembelajaran
hendaknya tidak sekedar menjadi selingan, hiburan, atau waktu tetapi
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
E. Kerangka pikir
Metode yang guru gunakan dalam mengajar siswa kelas VI di SD Negeri 3
Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu menyebabkan hasil
belajar matematika siswa tidak mencapai KKM ≥ 71. Guru dapat
menggunakan media atau alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar untuk
melakukan perbaikan pembelajaran dalam proses belajar mengajar siswa
diharapkan dapat aktif dan kreatif menjadikan proses belajar menjadi
bermakna, sehingga hasil belajar matematika pada kelas VI SDN 3 Sukoharjo
1 dapat tuntas mencapai KKM kerangka pikir dari penilaian ini dapat terlihat
dalam bagan di bawah ini :
Rancangan
Kondisi Belum
media / alat
menggunakan
awal peraga
media/ alat peraga
Tindakan
Digunakan Media/
alat peraga SIKLUS I
Diharapkan dengan
menggunakan alat
peraga maka hasil SIKLUS II
belajar matematika
Kondisi Akhir
pada kelas VI SDN 3
Sukoharo 1 dapat
meningkat
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika media atau alat peraga digunakan
maka akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka hasil belajar
matematika kelas VI SD Negeri 3 Sukoharjo Kecamata Sukoharjo Kabupaten
Pringsewu Tahun ajaran 2021/2022 akan meningkat pula.
BAB III
METEODE PENELITIAN
C. Prosedur Penelitian
Didalam penelitian ini prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan
siklus-siklus tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam dalam penelitian ini
diawali dengan perencanaan (planing), tindakan (action), mengobservasi
(observation), dan melakukan refleksi, (reflection) dan seterusnya sampai
adanya peningkatan yang diharapkan tercapai, Hopkins dalam Arikunto
(2008:14).
Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-
langkah sebagai berikut:
SIKLUS I
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat
pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dengan peneliti,
kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode cooperative tipe jigsaw agar efisiensi dan efektif guru perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Perencanaan
Langkah –langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan oleh
peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga
berupa potong kertas berbagai warna.
b. Pelaksanaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan.
Dalam siklus 1 ini kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memahami
karakteristik siswa dan bagaimana cara belajar siswa dalam menerapkan
media dan alat peraga, adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan
metode cooperative tipe jigsaw yang digunakan, adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
Kegiatan awal
a) Membuat pemetaan standar kompetensi dasar .
b) Membuat silabus pembelajaran.
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran maupun perbaikan
pembelajaran.
d) Menyusun bahan ajar berupa buku siswa dan lembar kerja siswa.
e) Menyusun alat ukur hasil belajar siswa.
f) Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan.
g) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan.
h) Membuat skenario pembelajaran hingga selesai.
Kegiatan Inti
a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
b) Guru membuat aturan keluarga tiap-tiap kelompok.
c) Siswa melakukan kegiatan keluarga sesuai petunjuk guru.
d) Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru.
e) Siswa melakukan tanya jawab bersama guru.
Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang
kejelasan materi.
b) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil belajar.
c) Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dikuasai
siswa dengan memberi PR.
d) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
SIKLUS II
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat
pembelajaran secara kolaboratif pertisipatif antara guru dengan peneliti,
kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media/ alat peraga efisien dan efektif guru memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Perencanaan
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan
oleh peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat
pembelajaran. Kemudian dilanjutkan menyiapkan media pembelajaran
dan alat peraga berupa beberapa potong kertas berbagai warna.
b. Pelaksanaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan.
Dalam siklus pertama kegiatan awal yang dilakukan guru adalah
memahami karakteristik siswa dan bagaimana cara belajar siswa dalam
menerapkan media dan alat peraga.
Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan metode
cooperative tipe jigsaw yang digunakan, adapun hal langkah-langkah
sebagai berikut:
Kegiatan awal
a) Membuat pemetaan standar kompetensi dasar .
b) Membuat silabus pembelajaran.
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran maupun perbaikan
pembelajaran.
d) Menyusun bahan ajar berupa buku siswa dan lembar kerja siswa.
e) Menyusun alat ukur hasil belajar siswa.
f) Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan.
g) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan.
h) Membuat skenario pembelajaran hingga selesai.
Kegiatan Inti
f) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
g) Guru membuat aturan keluarga tiap-tiap kelompok.
h) Siswa melakukan kegiatan keluarga sesuai petunjuk guru.
i) Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru.
j) Siswa melakukan tanya jawab bersama guru.
Kegiatan Akhir
e) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang
kejelasan materi.
f) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil belajar.
g) Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dikuasai
siswa dengan memberi PR.
h) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu tes
formatif untuk teknik pengumpulan data kuantitatif dan lembur panduan
observasi untuk teknik pengumpulan data kuantitatif.
1. Tes
Tes digunakan guna mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah
menerapkan media/alat peraga disetiap siklus, pada siswa kelasmVI di
SDN 3 Sukoharjo 1.
2. Lembar Panduan Observasi
Instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar
observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru
dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam
pembelajaran matematika dengan menerapkan media/ alat peraga disetiap
siklus, pada siswa kelas VI di SDN 3 Sukoharjo 1.
3 Perhatian
5 Presentasi
Keterangan :
Skor 1, jika siswa tidak dapat memenuhi aspek penilaian
Skor 2, jika siswa tidak dapat memenuhi aspek penilaian
3. Catatan lapangan
Kegiatan pencatatan lapangan digunakan saat ada perilaku yang tidak
terdapat dalam lembar observasi, akan tetapi hal tersebut dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk perbaikan pembelajaran di siklus selanjutnya.
% AR = x 100 %
Keterangan :
% AR = Presentase aktivitas siswa yang relevan
𝜮AR = Jumlah aktivitas siswa yang relevan
𝜮n = jumlah frekuensi aktivitas siswa
2. Data kuantitatif
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan media/ alat peraga
memberikan tes formatif kepada setiap siswa pada akhir pembelajaran
setiap siklus. Untuk mengetahui dan menghitung nilai akhir tes siswa pada
setiap siklus maka digunakan rumus:
%K= x 100 %
Keterangan :
%k = presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM
𝜮MK = jumlah siswa yang memenuhi KKM
n = jumlah seluruh siswa
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
hasil belajar dengan media/ alat peraga pada siswa kelas VI di SDN 3
Sukoharjo 1 dikatakan meningkat apabila dari setiap siklus I dan II dimana
siswa yang memenuhi Kriteria Ketutasan Minimal ( KKM) sebesar 71, yaitu
≥ 75%.