Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PDGK4104

Tutor :
Drs. Purwanto, M.Pd

Oleh :
IMA ZAINAB
NIM : 858941252

UPBJJ UT JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

NAMA : IMA ZAINAB

NIM : 858941252

POKJAR : LUMAJANG

MATA KULIAH : PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

KODE MATA KULIAH : PDGK4104

PROGRAM STUDI : S1 PGSD

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS TERBUKA


TUGAS TUTORIAL KE-3

PDGK 4104/PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD/4 SKS

PROGRAM STUDI S1-PGSD

Nama Penulis : Drs. Purwanto, M.Pd


Nama Penelaah : Dra.Hj.Iswati, M.Pd
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021

Berikan jawaban anda dengan uraian sederhana namun jelas :

1. Pada dasarnya ada tiga permasalahan yang besar yang berkaitan dengan pembelajaran
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Sebutkan tiga permasalahan tersebut dengan
uraian yang jelas.

2. Pembaharuan pembelajaran di sekolah Dasar bisa dilakukan dengan cara memilih strategi
pembelajaran yang tepat. Ada beberapa strategi yang bisa dipilih oleh guru diantaranya,
Pembelajaran Kontekstual, Pembelajaran Pakem dan Pembelajaran Kooperatif
Kolaboratif. Pilih salah satu diantara strategi tersebut yang anda sukai dan uraikan apa
alasan anda memilihnya.

3. Evaluasi program pembelajaran sangat penting dilakukan oleh guru. Namun masih ada
saja guru yang enggan melakukan. Bagaimana akibatnya jika ada guru dan sekolah tidak
pernah melakukan evaluasi program pembelajaran.

4. Sebaiknya pelaksanaan dan pelaporan evaluasi program pembelajaran di sekolah


dilakukan secara sistimatis sebagaimana sebuah penelitian. Jelaskan dengan menyebutkan
langkah-langkah pelaksanaan evaluasi program pembelajaran di sekolah dasar.

Jawaban :

1. Persoalan yang membelit dunia pendidikan di Indonesia berkaitan erat dengan sarana-
prasarana dan keterjangkauan wilayah, metode pembelajaran, serta ketidakmerataan
jumlah guru.
a. Sarana-prasarana dan Keterjangkauan Wilayah
Kurang memadainya sarana dan prasarana proses belajar mengajar merupakan kendala
yang selama ini sering kita temukan di berbagai wilayah Indonesia khususnya di daerah
terpencil. Seperti bangunan yang kurang layak, tidak adanya fasilitas bangku dan kursi,
bahkan juga karena letak geografis sekolah yang jauh sehingga memerlukan waktu dan
alat tranportasi yang memadai untuk bisa menjangkau kesana. Sebenarnya kurangnya
fasilitas sekolah bukan hanya karena daerahnya yang terpecil, tetapi bisa juga karena
adanya bencana alam yang terjadi di suatu daerah tertentu, sehingga mengharuskan
mereka belajar di tenda-tenda pengungsian. Ada juga keterbatasan fasilitas sekolah
terjadi karena terlalu banyak murid, sehingga sarana yang ada tidak mampu
menampung banyaknya jumlah siswa, sehingga mengakibatkan suasana kelas yang
kurang efektif untuk belajar karena harus duduk berdesak-desakan.
b. Metode Pembelajaran
Dalam beberapa penelitian dengan guru SD, masih banyak guru yang mengajarkan
Matematika dan IPA salah konsep, sehigga menyebabkan siswa mempunyai konsep
yang juga salah. Dalam beberapa pengamatan dan studi miskonsepsi IPA di SD, banyak
guru yang belum benar-benar menguasai bahan pelajaran yang menjadi bidangnya.
Selain kurang menguasai bidangnya, masih banyak guru dalam mengajar hanya
menggunakan model yang monoton. Mereka kurang menguasai berbagai model
pembelajaran yang sesuai perkembangan anak didik dan sesuai teori pendidikan yang
baru.
c. Ketidakmerataan Jumlah Guru
Dari segi kuantitas jumlah guru sebenarnya telah memadai, namun tidak demikian
dengan sisi pemerataan dan kualitasnya. Perbandingan antara guru yang mengajar di
daerah terpencil dengan guru yang mengajar di daerah kota sangatlah jauh. Banyak
guru yang tidak sanggup mengajar di daerah terpencil dengan alasan yang beragam.
Alasan yang paling menonjol adalah akses yang sangat sulit, baik transportasi maupun
internet. Sehingga di daerah-daerah terpencil tersebut sangat membutuhkan seorang
guru untuk mendidik dan memberikan mereka ilmu pengetahuan. Semoga dimasa
mendatang program pemerataan guru dapat berjalan dengan lancar, sehingga seluruh
anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya.

2. Pembelajaran yang saya sukai adalah Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching and
learning.
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam artian, mereka memperoleh pengetahuan berdasarkan
pengalaman belajar siswa sehingga diharapkan menjadi pembelajaran yang bermakna.

3. Jika ada guru dan sekolah tidak pernah melakukan evaluasi program pembelajaran maka
sama halnya bahwa guru dan sekolah tersebut tidak ingin maju, bahkan terancam gagal.
Karena salah satu alasan gagalnya program pendidikan dalam suatu sekolah akibat tidak
adanya evaluasi yang dilakukan. Padahal evaluasi berguna untuk melihat apakah program
di suatu sekolah tersebut sudah sesuai atau tidak dengan apa yang sudah direncanakan.
Evaluasi pembelajaran oleh guru sangatlah penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Karena jika seorang
guru tidak melakukan evaluasi, maka sama halnya dengan guru tersebut enggan untuk
maju, sehingga tidak ada perkembangan yang signifikan dalam merancang sistem
pembelajaran. Seorang guru harus menciptakan inovasi baru untuk memperbaharui sistem
yang akan diterapkan dalam kelas mulai dari materi, metode belajar, dan sampai sistem
penilaiannya.

4. Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi program pembelajaran di sekolah dasar, sebagai


berikut :
a. Menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran. Kegiata
ini dilakukan melalui rapat guru dengan mempertimbangka karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan Pendidikan. Dengan demikian, KKM
untuk setiap mata pelajaran, di setiap sekolah dapat dapat berbeda, misalnya saja untuk
Bahasa Indonesia di SD Harapan, ditetapkan 80%, sedangkan untuk mata pelajaran
Matematika 70%. Sementara itu, di SD Nusa Bangsa untuk KKM Bahasa Indonesia
ditetapkan 85% sedangkan untuk Matematika 75%.
b. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas
d. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orang tua / wali murid dalam bentuk buku laporan
pendidkan.
e. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan Pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten / kota.

Anda mungkin juga menyukai