B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan dikaji dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah:
a. Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran dengan metode discovery
learning untuk meningkatkan kemampuan pemahaman teks geguritan pada
siswa kelas IX SMP Daarul Qur’an Ungaran?
b. Bagaimanakah peningkatan kemampuan pemahaman teks geguritan dengan
metode discovery learning untuk siswa kelas IX SMP Daarul Qur’an Ungaran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan akhir yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk:
a. Meningkatkan proses pembelajaran dengan metode discovery learning untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman teks geguritan pada siswa kelas IX SMP
Daarul Qur’an Ungaran.
b. Meningkatkan kemampuan pemahaman teks geguritan dengan metode discovery
learning untuk siswa kelas IX SMP Daarul Qur’an Ungaran.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
a. Manfaat Bagi Siswa
1. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.
2. Meningkatkan daya pemahaman peserta didik dalam proses belajar.
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran menganalisis
teks geguritan.
b. Manfaat Bagi Guru
Guru memiliki alternatif pemilihan metode pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis teks geguritan.
c. Manfaat Bagi Sekolah
1. Meningkatkan akreditasi sekolah
2. Menambah literasi sekolah mengenai metode pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Pengertian Geguritan
Geguritan dalam kamus Baoesastra, berasal dari kata gurit artinya tulisan,
kidung. Geguritan berarti tembang uran-uran mung awujud purwakanthi lagu yang
berupan kata pengulangan sebelumnya (Poerwadarminta, 1939:157). Sedangkan
menurut Subalidinata (1999) menyatakan bahwa:geguritan yaiku iketaning basa
kang memper syair, mula ana sing ngarani syair Jawa gagrag anyar. “Geguritan
adalah susunan bahasa seperti syair sehingga ada yang menyatakan syair Jawa cara
baru”
Pengertian kata geguritan dalam kamus Jawa-Jawa diungkapkan gurit artinya
“lagu atau nyayian”(Mangunsuwita, 2013:64). Dengan demikian pengertian
geguritan dengan puisi hampir sama pada umumnya, hanya saja bahasa yang
digunakan berbeda.
Puisi adalah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam
aspeknya. Geguritan dapat dikaji struktur dan unsurnya, mengingat bahwa
geguritan itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan
sarana-sarana kepuitisan, Pradopo (2012, hlm.3). baris-baris pada geguritan dapat
berbagai macam bentuk ada melingkat, zigzag, san lain-lain. Hal tersebut
merupakan cara penulis menunjukkan pemikirannya. Geguritan kadang-kadang
juga hanya berisi satu kata atau suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca
hal tersebut mungkin membuat geguritan tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi
penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ dan bentuk yang
diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan
sebuah geguritan.
Menurut Pradopo (2012, hlm.7) puisi adalah bentuk mengekspresikan
pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsan imajinasi pancaindra
dalam susunan yang berirama. Dalam hal ini Pradopo beranggapan bahwa puisi
terlahir dari sebuah pemikiran yang kemudian diekspresikan dalam lambang-
lambang bahasa yang tersusun dan berirama. Menurutnya geguritan sama halnya
dengan buah pemikiran yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan
tulisan yang berirama.
Berbeda dengan pengertian Kosasih (2012, hlm.97) mengemukakan bahwa
puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya
makna. Menurutnya keindahan geguritan disebabkan oleh diksi, majas, dan irama
yang terkandung dalam geguritan tersebut. Setelah mempelajari pengertian di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa geguritan adalah ragam sastra yang dituliskan
berdasarkan pengalaman, baik pengalaman secara langsung maupun pengalaman
dari hasil proses penginderaan, geguritan ditulis dengan menggunakan bahasa yang
puitis dan kaya makna.
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMP Daarul Qur’an Ungaran
sebanyak 26 siswa laki-laki. Sedangkan objek dalam penelitian ini, yaitu
kemampuan menganalisis teks geguritan.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
kurikulum 2013 sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.
3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok,
lembar jawaban, dan lembar kuis terkait menganalisis teks geguritan
berdasarkan unsur-unsur pembangunnya.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses
pembelajaran.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru
selama pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran Bahasa Jawa
tentang menganalisis teks geguritan berdasarkan unsur pembangunnya yang
akan dilaksanankan dalam 1 pertemuan (2x35 menit)
1) Kegiatan Awal
a) Pendidik mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa.
b) Pendidik memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik.
c) Siswa bertanya jawab mengenai materi geguritan dan mengaitkan
dengan pengalaman peserta didik atau dengan tema sebelumnya yaitu
mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur-unsur pembangun
geguritan
d) Pendidik memberikan gambaran tentang relevansi mempelajari teks
geguritan dalam kehidupan sehari-hari
e) Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, dan garis besar
materi pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mengomentari teks geguritan yang disajikan guru
melalui media pembelajaran tayangan power point.
b) Peserta didik melakukan curah pendapat untuk menggali
pengalaman mereka berkaitan dengan teks geguritan yang pernah
didengar dan dibaca dalam kehidupan sehari-hari.
c) Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks
berkaitan dengan menganalisis unsur-unsur pembangun teks
geguritan yang disajikan yaitu Hujan Bulan Juni Karya Sapardi
Djoko Damono.
d) Secara berkelompok peserta didik menyusun pertanyaan terkait
dengan unsur pembangun teks geguritan.
e) Peserta didik menganalisis secara rinci bagian-bagain struktur
pembangun teks geguritan.
f) Peserta menuliskan secara rinci struktur pembangun terdapat dalam
teks geguritan tersebut.
g) Peserta didik menempelkan hasil telaah (format telaah struktur fisik
teks geguritan, format telaah struktur batin teks geguritan beserta
buktinya, pada kertas plano.
h) Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dengan alasan logis untuk membuktikan kebenaran
hasil telaah yang telah didiskusikan di kelompok masing-masing.
i) Peserta didik yang menanggapi menuliskan catatan-catatan di kertas
post it berupa penilaian, tanggapan, atau masukan terhadap hasil kerja
kelompok lain dan menempelkannya pada plano hasil kerja kelompok
tersebut.
j) Peserta didik dan pendidik secara bersama-sama menyimpulkan
unsur pembangun teks geguritan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan evaluasi untuk memperkuat pemahaman peserta
didik.
b) Guru dan peserta didik menyimpulkan serta merefleksikan
pembelajaran tentang menelaah teks geguritan.
c) Pendidik menyampaikan tugas membaca materi untuk pertemuan
selanjutnya yaitu merancang teks geguritan.
d) Peserta didik dan pendidik mengakhiri kegiatan pelajaran dengan
mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Pengamatan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengamati
perilaku belajar siswa serta respon siswa terhadap penggunaaan metode
discovery learning untuk memahami teks geguritan.
2) Pengamatan hasil belajar mengajar yang dilihat dari peningkatan hasil
perolehan skor siswa dalam memahami teks geguritan berupa soal uraian
yang diperoleh melalui kegiatan diskusi meliputi kemampuan
menganalisis unsur fisik dan unsur batin teks geguritan serta
menyimpulkan unsur fisik dan batin teks geguritan. Peningkatan skor
siswa diperoleh berdasarkan penggunaan metode discovery learning
dalam pembelajaran teks geguritan
d. Refleksi
Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
bahasa Jawa selanjutnya dilakukan penilaian analisis data sebagai kajian
untuk melakukan refleksi. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan
merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang belum
maksimal dengan memperhatikan tahapan setiap siklus yakni perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi lembar
pengamatan observasi dan lembar penilaian.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran dan data proses
pembelajaran yang berlangsung. Aspek-aspek yang diamati sebagaimana terlampir.
2. Lembar Penilaian Pengetahuan Memahami Teks Geguritan
Lembar penilaian pengetahuan memahami teks dilakukan sebagai instrumen
pensekoran untuk mengetahui kemampuan pemahaman teks geguritan untuk siswa
kelas IX SMP Daarul Qur’an Ungaran. Lembar penilaian yang dilakukan dalam
bentuk rubrik penilaian soal uraian. (terlampir)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode discovery learning, menyiapkan LKPD yang akan
dipelajari secara berkelompok dan menyiapkan lembar observasi serta evaluasi
yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Tahap Tindakan
Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran Bahasa Jawa
tentang pemahaman teks geguritan berdasarkan unsur pembangunnya. Siklus ini
dilaksanakan dalam 1 pertemuan (4x35 menit) secara luring di kelas IX A. siklus
I ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 Oktober 2020 berjumlah 21 Siswa. Berikut
langkah-langkah kegiatan yang dilakukan:
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan ini diawali dengan guru mengucapkan salam dan meminta
salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa. Kemudian pendidik
mengecek kehadiran peserta didik. Siswa bertanya jawab mengenai materi
geguritan dan mengaitkan dengan pengalaman peserta didik atau dengan tema
sebelumnya yaitu mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur-unsur
pembangun geguritan. Setelah itu Pendidik memberikan gambaran tentang
relevansi mempelajari teks geguritan dalam kehidupan sehari-hari serta
menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, dan garis besar materi
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti dimulai dengan peserta didik mengomentari teks
geguritan yang disajikan guru melalui media pembelajaran tayangan power
point yaitu geguritan berjudul Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko
Damono. Peserta didik melakukan curah pendapat untuk menggali
pengalaman mereka berkaitan dengan teks geguritan yang pernah didengar
dan dibaca dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik merespon pertanyaan-
pertanyaan membangun konteks berkaitan dengan menganalisis unsur-unsur
pembangun teks geguritan yang disajikan yaitu Hujan Bulan Juni Karya
Sapardi Djoko Damono.
Kemudian pendidik membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok.
Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menentukan
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan menelaah unsur
pembangun teks geguritan yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar.
Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan unsur pembangun
teks geguritan yang ditentukan oleh pendidik berjudul Doa karya Chairil
Anwar, lalu peserta didik menganalisis unsur pembangun teks geguritan
dengan lembar kerja yang telah disediakan dan diberi waktu 20 menit.
Setelah diskusi selesai Salah satu anggota kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya dengan alasan logis untuk membuktikan kebenaran
hasil telaah yang telah didiskusikan di kelompok masing-masing. Peserta
didik dari kelompok lain merespon hasil dengan memberikan penilaian,
tanggapan, atau masukan terhadap hasil kerja dari kelompok lain untuk
mendalami dan mengetahui kebenaran hasil telaah teks geguritannya.
Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peserta
didik mengungkapkan kembali tentang unsur pembangun teks geguritan yang
telah ditelaah melalui proses diskusi. Pendidik dan peserta didik secara
bersama-sama menyimpulkan unsur pembangun teks geguritan.
c. Kegiatan Penutup
pendidik memberikan evaluasi untuk memperkuat pemahaman peserta
didik. Setelah evaluasi selesai pendidik dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran serta menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya. Lalu peserta didik dan pendidik mengakhiri kegiatan
pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
3. Hasil Pengamatan
Pada hasil penelitian ini akan disajikan deskripsi data kemampuan
pemahaman teks geguritan siswa dari siklus I. Data penelitian ini berupa hasil
observasi dan tes evaluasi siswa kelas IX A SMP Daarul Qur’an Ungaran tahun
ajaran 2020/2021 menggunakan metode discovery learning. Data evaluasi
siklus I diambil pada 19 Oktober 2020.
Aspek yang dinilai meliputi: 1) pilihan kata (diksi), 2) imaji, 3) tipografi,
4) gaya bahasa (majas), 5) Rima, 6) tema, 7) amanat, 8) perasaan, dan 9) nada.
Aktivitas pada siklus I dengan jumlah 21 siswa yang dapat diketahui dengan
menggunakan lembar observasi sebagai berikut:
Prosentase Keterangan
No Nama Siswa
Keaktivan Siswa
1 Siswa 1 75% Aktif
2 Siswa 2 63% Kurang Aktif
3 Siswa 3 63% Kurang Aktif
4 Siswa 4 63% Kurang Aktif
5 Siswa 5 81% Aktif
6 Siswa 6 75% Aktif
7 Siswa 7 75% Aktif
8 Siswa 8 75% Aktif
9 Siswa 9 81% Aktif
10 Siswa 10 81% Aktif
11 Siswa 11 63% Kurang Aktif
12 Siswa 12 63% Kurang Aktif
13 Siswa 13 63% Kurang Aktif
14 Siswa 14 63% Kurang Aktif
15 Siswa 15 63% Kurang Aktif
16 Siswa 16 63% Kurang Aktif
17 Siswa 17 63% Kurang Aktif
18 Siswa 18 63% Kurang Aktif
19 Siswa 19 81% Aktif
20 Siswa 20 63% Kurang Aktif
21 Siswa 21 63% Kurang Aktif
Rata-rata Kelas 68% Kurang Aktif
Hasil nilai peserta didik diambil saat evaluasi dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
No Nama Siswa Siklus I Keterangan
1 Siswa 1 74 Tuntas
2 Siswa 2 85 Tuntas
3 Siswa 3 81 Tuntas
4 Siswa 4 62 Belum Tuntas
5 Siswa 5 70 Tuntas
6 Siswa 6 74 Tuntas
7 Siswa 7 77 Tuntas
8 Siswa 8 67 Belum Tuntas
9 Siswa 9 93 Tuntas
10 Siswa 10 78 Tuntas
11 Siswa 11 70 Tuntas
12 Siswa 12 93 Tuntas
13 Siswa 13 93 Tuntas
14 Siswa 14 93 Tuntas
15 Siswa 15 93 Tuntas
16 Siswa 16 70 Tuntas
17 Siswa 17 81 Tuntas
18 Siswa 18 85 Tuntas
19 Siswa 19 74 Tuntas
20 Siswa 20 85 Tuntas
21 Siswa 21 74 Tuntas
Rata-rata Kelas 79
KKM 70
Dari data di atas diperoleh rata-rata siswa adalah 79. Dengan nilai tertinggi
adalah 93 dan nilai terendah adalah 62. Masih terdapat dua orang siswa yang
belum tuntas. Dengan prosentase ketuntasan 90,4 % dan yang tidak tuntas 9,5
%
4. Refleksi
Pada siklus I pada keaktivan peserta didik diperoleh 68% yang
dikategorikan peserta didik kurang aktif selama pembelajaran. Hal tersebut
dikarenakan penilaian yang diambil adalah secara berkelompok. Jadi masing-
masing individu tidak semuanya berperan aktif dalam kelompok tersebut.
Hanya mengandalkan beberapa peserta didik saja dalam menjawab menanggapi
pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. Sehingga keaktifan pun menjadi tidak
dominan selama pembelajaran berlangsung.
Pada hasil evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
diselesaikan tidak pada jam pelajaran tersebut. Melainkan pendidik
memperbolehkan evaluasi untuk dikumpulkan pada hari berikutnya. Kemudian
materi yang masih banyak belum dikuasai oleh peserta didik adalah
menentukan nada, perasaan, dan imaji pada geguritan tersebut. Karena
geguritan yang digunakan adalah geguritan yang kurang familiar dan bahasanya
terlalu tinggi sehingga peserta didik menjadi bingung untuk nada, perasaan, dan
imaji yang digunakan.
B. Deskripsi Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan meliputi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode discovery learning, menyiapkan LKPD
yang akan dipelajari secara berkelompok dan menyiapkan lembar observasi serta
evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran Bahasa
Jawa tentang pemahaman teks geguritan berdasarkan unsur pembangunnya.
Siklus ini dilaksanakan dalam 1 pertemuan (4x35 menit) secara luring di kelas
IX A. siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 berjumlah 21
Siswa. Berikut langkah-langkah kegiatan yang dilakukan:
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan ini diawali dengan guru mengucapkan salam dan
meminta salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa. Kemudian
pendidik mengecek kehadiran peserta didik. Siswa bertanya jawab mengenai
materi geguritan dan mengaitkan dengan pengalaman peserta didik atau
dengan tema sebelumnya yaitu pemahaman unsur-unsur pembangun
geguritan yang masih sulit untuk diaplikasikan. Setelah itu Pendidik
memberikan gambaran tentang relevansi mempelajari teks geguritan dalam
kehidupan sehari-hari serta menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, dan
garis besar materi pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti dimulai dengan peserta didik mengomentari teks
geguritan yang disajikan guru melalui media pembelajaran tayangan power
point yaitu geguritan berjudul Kucing Karya Gavita Dewantari. Peserta didik
melakukan curah pendapat untuk menggali pengalaman mereka berkaitan
dengan teks geguritan yang pernah didengar dan dibaca dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun
konteks berkaitan dengan menganalisis unsur-unsur pembangun teks
geguritan yang disajikan yaitu Kucing Karya Gavita Dewantari.
Kemudian pendidik membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok
dengan rincian kelompok 1-3 menganalisis geguritan berjudul Senyum
Sahabat karya Nurul Ilmi dan kelompok 4-5 menganalisis geguritan berjudul
Bunga Mawar karya Diaz Shafira. Pendidik memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk menentukan sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan menelaah unsur pembangun teks geguritan yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan unsur pembangun
teks geguritan yang ditentukan oleh pendidik, lalu peserta didik menganalisis
unsur pembangun teks geguritan dengan lembar kerja yang telah disediakan
dan diberi waktu 20 menit.
Setelah diskusi selesai Salah satu anggota kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya dengan alasan logis untuk membuktikan kebenaran
hasil telaah yang telah didiskusikan di kelompok masing-masing. Peserta
didik dari kelompok lain merespon hasil dengan memberikan penilaian,
tanggapan, atau masukan terhadap hasil kerja dari kelompok lain untuk
mendalami dan mengetahui kebenaran hasil telaah teks geguritannya.
Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peserta
didik mengungkapkan kembali tentang unsur pembangun teks geguritan yang
telah ditelaah melalui proses diskusi. Pendidik dan peserta didik secara
bersama-sama menyimpulkan unsur pembangun teks geguritan.
c. Kegiatan Penutup
Pendidik memberikan evaluasi untuk memperkuat pemahaman peserta
didik. Setelah evaluasi selesai pendidik dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran serta menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya. Lalu peserta didik dan pendidik mengakhiri kegiatan
pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
3. Pengamatan
Pada hasil penelitian ini akan disajikan deskripsi data kemampuan
pemahaman teks geguritan siswa dari siklus II. Data penelitian ini berupa hasil
observasi dan tes evaluasi siswa kelas IX A SMP Daarul Qur’an Ungaran tahun
ajaran 2020/2021 menggunakan metode discovery learning. Data evaluasi siklus
I diambil pada 24 Oktober 2020.
Aspek yang dinilai meliputi: 1) pilihan kata (diksi), 2) imaji, 3) tipografi, 4)
gaya bahasa (majas), 5) Rima, 6) tema, 7) amanat, 8) perasaan, dan 9) nada.
Aktivitas pada siklus I dengan jumlah 21 siswa yang dapat diketahui dengan
menggunakan lembar observasi sebagai berikut:
Prosentase Keterangan
No Nama Siswa
Keaktivan Siswa
1 Siswa 1 75% Aktif
2 Siswa 2 94% Sangat Aktif
3 Siswa 3 69% Kurang Aktif
4 Siswa 4 75% Aktif
5 Siswa 5 88% Sangat Aktif
6 Siswa 6 100% Sangat Aktif
7 Siswa 7 94% Sangat Aktif
8 Siswa 8 94% Sangat Aktif
9 Siswa 9 81% Aktif
10 Siswa 10 94% Sangat Aktif
11 Siswa 11 94% Sangat Aktif
12 Siswa 12 75% Aktif
13 Siswa 13 94% Sangat Aktif
14 Siswa 14 88% Sangat Aktif
15 Siswa 15 81% Aktif
16 Siswa 16 94% Sangat Aktif
17 Siswa 17 94% Sangat Aktif
18 Siswa 18 81% Aktif
19 Siswa 19 81% Aktif
20 Siswa 20 94% Sangat Aktif
21 Siswa 21 75% Aktif
Rata-rata Kelas 86% Sangat Aktif
Persentase Aktivitas Kriteria
Siswa
86%-100% Sangat Aktif (A)
70%-85% Aktif (B)
< 70 Kurang Aktif (K)
Hasil nilai peserta didik diambil saat evaluasi dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
No Nama Siswa Siklus II Keterangan
1 Siswa 1 100 Tuntas
2 Siswa 2 100 Tuntas
3 Siswa 3 74 Tuntas
4 Siswa 4 100 Tuntas
5 Siswa 5 93 Tuntas
6 Siswa 6 96 Tuntas
7 Siswa 7 96 Tuntas
8 Siswa 8 96 Tuntas
9 Siswa 9 93 Tuntas
10 Siswa 10 100 Tuntas
11 Siswa 11 89 Tuntas
12 Siswa 12 100 Tuntas
13 Siswa 13 93 Tuntas
14 Siswa 14 96 Tuntas
15 Siswa 15 100 Tuntas
16 Siswa 16 100 Tuntas
17 Siswa 17 96 Tuntas
18 Siswa 18 96 Tuntas
19 Siswa 19 96 Tuntas
20 Siswa 20 96 Tuntas
21 Siswa 21 93 Tuntas
Rata-rata Kelas 95
KKM 70
Dari data di atas diperoleh rata-rata siswa adalah 95. Dengan nilai tertinggi
adalah 100 dan nilai terendah adalah 74. Data tersebut menunjukkan bahwa
100% peserta didik tuntas semua.
4. Refleksi
Pada siklus II ini terjadi peningkatan pada keaktivan peserta didik selama
pembelajaran. Karena observasi tersebut lebih dilihat secara individu, sehingga
peserta didik menjadi berlomba-lomba untuk aktif dalam pembelajaran.
Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa semua peserta tuntas. Pendidik
memberikan geguritan yang mudah dipahami dan berkaitan dengan lingkungan
sekitar bahkan bisa jadi dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut untuk
mempermudah pemahaman peserta didik dalam menganalisis. Kemudian
pendidik memberikan dua judul geguritan yang berbeda untuk menjadi
perbandingan sehingga peserta didik menjadi lebih mengerti lagi untuk
memahami teks geguritan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada peserta didik kelas IX
A SMP Daarul Qur’an Ungaran tahun ajaran 2020/2021 maka dapat disimpulkan
bahwa metode discovery learning dapat meningkatkan pemahaman teks geguritan
pada peserta didik.
Dari hasil perhitungan menunjukan perta didik mengalami peningkatan
dalam proses pembelajaran dari awal ketuntasan terdapat 9,5% yang belum tuntas
menjadi 100%. Rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 79 lalu siklus II
mengalami peningkatan rata-rata kelas menjadi 95. Hal ini menunjukkan bahwa
data yang diperoleh sangat meningkat.
No Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan
1 Siswa 1 74 100 Tuntas
2 Siswa 2 85 100 Tuntas
3 Siswa 3 81 74 Tuntas
4 Siswa 4 62 100 Tuntas
5 Siswa 5 70 93 Tuntas
6 Siswa 6 74 96 Tuntas
7 Siswa 7 77 96 Tuntas
8 Siswa 8 67 96 Tuntas
9 Siswa 9 93 93 Tuntas
10 Siswa 10 78 100 Tuntas
11 Siswa 11 70 89 Tuntas
12 Siswa 12 93 100 Tuntas
13 Siswa 13 93 93 Tuntas
14 Siswa 14 93 96 Tuntas
15 Siswa 15 93 100 Tuntas
16 Siswa 16 70 100 Tuntas
17 Siswa 17 81 96 Tuntas
18 Siswa 18 85 96 Tuntas
19 Siswa 19 74 96 Tuntas
20 Siswa 20 85 96 Tuntas
21 Siswa 21 74 93 Tuntas
Rata-rata Kelas 79 95
KKM 70
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada peserta didik SMP Daarul Qur’an Ungaran tahun
ajaran 2020/2021, saran ini dimaksudkan untuk beberapa pihak.
1. Bagi Sekolah
Tujuan sekolah akan tercapai apabila diantara pihak yang satu dengan
pihak yang lain itu saling mendukung, untuk itu sekolah diharapkan sebagai
pendukung terbesar dalam mewujudkan tercapainya keberhasilan
pembelajaran. Sekolah hendaknya dapat memfasilitasi serta memberikan
dukungan bagi para guru dan siswa yang berprestasi, karena pengembangan
pembelajaran di sekolah harus ditingkatkan agar lebih meningkat dan baik lagi
dari sebelumnya.
2. Bagi Guru Bahasa Jawa
Dalam proses kegiatn belajar mengajar guru hendaknya dapat selalu
kreatif dan inovatif dalam melakukan dan menggunakan metode pembelajaran
yang dapat disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan agar siswa dapat
memahami materi yang sedang disampaikan oleh guru. Hal itu bertujuan agar
siswa dapat lebih senang dan berantusias untuk mengikuti pembelajaran dan
terbentuk keselarasan dengan guru. Sehingga tujuan pembelajaran di sekolah
akan lebih mudah tercapai. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran memahami teks geguritan yaitu metode discovery learning.
3. Bagi Peneliti
Untuk penelitian dibidang Bahasa Jawa agar lebih sering melakukan
penelitian-penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran Bahasa Jawa dan
menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya akan diterapkan di sekolah,
peneliti dituntut untuk kreatif demi pengembangan pembelajaran Bahasa Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Pusi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.