PENDAHULUAN
2. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk
belajar sendiri dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada
mereka. Sehingga dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa juga
memudahkan untuk penyampaian terkait dengan mata palajaran IPA. Jika
sekiranya diperlukan media atau alat peraga yang dapat membantu siswa
dalam memahami materi IPA, maka seyogyanya guru menyiapkan media
atau alat peraga yang diperlukan.
Oleh karena itu metode ekperimen merupakan strategi yang cocok
diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa SD
Negeri 4 Jebus dalam proses belajar IPA. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 4 Jebus kabupaten Bangka
Barat pada mata pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun
pelajaran 2016/2017.
2. Bagi Guru
Secara lebih khusus, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat
diberikan dari hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dengan berlandaskan kaidah PTK ini adalah:
a. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan guru memilih metode yang tepat untuk
membantu menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang antara lain tercermin pada:
a. Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga
dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa
seperti yang diharapkan.
b. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Pembelajaran IPA
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala-gejala alam yang sistematis, tersusun secara
teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil observasi dan
eksperimen. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu pelajaran yang ada
di SD. Mata pelajaran IPA memiliki spesifikasi tersendiri. Pokok-pokok
materi yang disampaikan berupa prinsip-prinsip, konsep-konsep, fakta-
fakta yang berkenaan dengan lingkungan dan gejala alam yang kadang
terlalu rumit dan komplek bagi siswa SD.
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Inggris yaitu method,
dan dari bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta
yang berarti sesudah atau melampaui, dan hodos berarti cara atau jalan.
Secara istilah, metode yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain, metode adalah suatu cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya, metode adalah upaya
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Selain itu, metode
juga bisa dipahami sebgai cara kerja yang teratur dan bersistemuntuk
dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah dan sistematis.
Berdasarkan berbagai pendapat yang menjelaskan definisi tentang
metode, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun
untuk mencapai tujuan yang optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru
dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, bila tidak menguasai satupun metode mengajar
yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Karena peranan guru bukan semata–mata memberikan informasi,
melainkan juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar agar
proses belajar lebih memadai.
Sedangkan pembelajaran disini mengandung arti setiap kegiatan
yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu
kemampuan dan atau nilai yang baru. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Menurut Corey dalam Syaiful Sagala, menjelaskan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat ditari
kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang
digunakan oleh seorang guru pada kegiatan pembelajaran guna
mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Sehingga hal ini juga mengandung pengertian bahwa
metode pembelajaran dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru dalam
kegiatan pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan
disekolah atau madrasah.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
bertempat di SD Negeri 4 Jebus Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka
Barat.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25
April 2017, 28 April 2017, dan 02 Mei 2017, semester genap tahun
pelajaran 2016/2017.
Mata
No. Hari/ Tanggal Materi Siklus
Pelajaran
Perpindahan Energi
1 Selasa, 25 April 2017 IPA Pra siklus
Panas
Perpindahan Energi
2 Jum`at, 28 April 2017 IPA I
Panas
Perpindahan Energi
3 Selasa, 02 Mei 2017 IPA II
Panas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu :
a) Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas.
b) Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Peningkatan prestasi belajar dari penelitian dapat dilihat pada setiap
siklus.
c) Angket siswa pada penelitian untuk mengetahui masalah yang
dimiliki siswa pada pembelajaran sebelumnya.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun
berdasarkan hasil observasi kegiatan pra tindakan. Rancangan
tindakan ini disusun dengan beberapa cakupan, antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
materi yang akan diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran
Eksperimen.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan.
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok
dan lembar kerja Test Akhir Siklus I.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas
peneliti dan lembar observasi aktivitas siswa.
5) Pembentukan kelompok.
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan Metode Pembelajaran eksperimen. Diawali
dengan persiapan pembelajaran, yaitu mempersiapkan materi
pelajaran perpindahan energi panas, kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran dan melakukan apersepsi.
Mempersiapkan alat-alat percobaan eksperimen disetiap
kelompok yang digunakan kemudian menyampaikan materi secara
garis besar. Menerapkan Metode eksperimen pada pembelajaran IPA
di kelas. Kegiatan akhir, peneliti mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama, kemudian
peneliti memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan salam.
Dalam pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual
(Tes Akhir siklus I) yang diberikan diakhir tindakan, berguna untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat dan mengadakan penilaian untuk mengetahui
kemampuan berpikir siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan tindakan, minat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk selanjutnya data hasil
observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan
tindakan berikutnya.
d. Refleksi
Pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observasi
sehingga diharapkan evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil
dan refleksi ini digunakan sebagai diskusi balikan untuk
merencanakan dan mengadakan perbaikan pada pelaksanaan
tindakan berikutnya. Berdasarkan hasil tindakan yang disertai
observasi dan refleksi dapat diketahui kelemahan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk menentukan
tindakan perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II ini juga prosedur pelaksanaan disusun sama dengan
siklus I yang terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan
refleksi hasil observasi pembelajaran pada siklus I. Perencanaan
tindakan ini dipusatkan kepada sesuatu yang belum dapat terlaksana
dengan baik pada tindakan siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas yang
sama sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan
hasil refleksi siklus I.
c. Pengamatan
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan siklus II, minat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan di kelas IV pada siklus II, guru melakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dari hasil
refleksi dan diskusi dengan supervisor 2 menganalisis pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen untuk
membuat kesimpulan dalam meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri 4 Jebus kabupaten Bangka
Barat terhadap pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2016/2017.
Dilihat dari daftar nilai hasil penelitian sampai dengan siklus II pada
mata pelajaran IPA pada SD Negeri 4 Jebus telah terjadi peningkatan kualitas
hasil belajar. Ini dibuktikan banyak siswa yang sudah mendapat nilai diatas
KKM. Pada kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
berjalan optimal.
90
80,4
80
70 66.4
61.2
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Grafik 4.1 Nilai Rata-rata Perolehan Siswa Selama Perbaikan Pembelajaran
Dari grafik 4.1 terlihat bahwa metode pembelajaran dengan
eksperimen pada materi perpindahan energi panas serta latihan soal-soal yang
cukup terhadap siswa kelas IV SD Negeri 4 Jebus yang sudah dilaksanakan
dengan baik oleh guru, maka didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa
meningkat. Dari proses perbaikan pembelajaran mulai dari siklus I sampai
siklus II nilai rata-rata siswa meningkat, yakni mencapai 80,4. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan penguasaan
pembelajaran oleh siswa.
Adapun persentase peningkatan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)
yang dilakukan selama perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tertulis
terhadap 25 orang siswa kelas IV SD Negeri 4 Jebus (nilai evaluasi terlampir)
adalah sebagai berikut.
100
88%
90
80
68%
70
60
50
40%
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.2 terlihat bahwa pada pra siklus dari 25 siswa, 40%
siswa sudah mencapai KKM yakni memperoleh nilai 70 keatas sedangkan
yang belum berhasil mencapai nilai nilai 70 sebanyak 60%. Tetapi pada
siklus I terjadi peningkatan dan perbaikan nilai dari 25 siswa, 68% sudah
memperoleh nilai baik di atas 70. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai
KKM meningkat tinggi terjadi pada siklus II, yakni 88%. Hal ini disebabkan
dalam proses belajar mengajar guru sudah mampu melibatkan siswa secara
langsung dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dengan cepat
bisa memahami materi yang diberikan. Disamping itu juga, guru lebih kreatif
dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan
memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa.
25
22
20
17
15
15
Siswa aktif
10
10 Siswa kurang aktif
8
5 3
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.3 menunjukkan bahwa dari ke-2 siklus tersebut pada
siklus II terjadi peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran, yakni 22 siswa bisa menjawab benar dan aktif dalam
tanya jawab dengan guru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemauan
siswa melakukan tanya jawab dan aktif dalam pembelajaran mengalami
peningkatan yang tinggi.
1. Nilai terendah 30 20 60
100
100
90 90
80
80
66
61 60 Nilai terendah
60
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata
40
30
20
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.4 perolehan nilai per siklus dapat dikatakan bahwa,
penerapan Metode Eksperimen bisa meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IV di SD Negeri 4 Jebus sebelum diberi tindakan diperoleh nilai rata-rata test
awal siswa kelas IV SD Negeri 4 Jebus dengan taraf keberhasilan hasil test
awal siswa yang mencapai nilai ≥70 sebanyak 10 siswa (40%) dan <70
sebanyak 15 siswa (60%) dengan nilai ratarata kelas adalah 61,2. Pada siklus
I nilai rata-rata kelas 66,40 siswa yang mendapat nilai ≥70 sebanyak 17 siswa
(68%) dan <70 sebanyak 8 siswa (32%). Sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata 80,4 siswa yang mendapat nilai ≥70 sebanyak 22 siswa (88%) dan <70
sebanyak 3 siswa (12%).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam dua
siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Jebus pada mata pelajaran IPA
materi Perpindahan Energi Panas mengalami peningkatan yang
signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen.
2. Mengaitkan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuat
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
3. Keterampilan dan minat belajar siswa dalam tanya jawab selama proses
pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat muncul dan 88%
menunjukkan peningkatan.
Arifin, Mulyati, et, all, (2005). Setrategi Belajar mengajar Kimia Malang:
Universitas Negri Malang
http://contoh-surat.net/pengertian-belajar.html
diakses 20 Mei 2017.
Dimyati. Dkk (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Kepada
Kepala UPBJJ-Pangkal pinang
Di Pangkalpinang.
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
SURAT KETERANGAN
Nomor : 420/ 015/ SDN4/ 05/ 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus.
Nama : Parjana, S.Pd.SD
NIP : 196302031983081002
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri 4 Jebus
Menyatakan bahwa :
Nama : Rino Kusno
NIM : 821683141
Unit Kerja : SD Negeri 4 Jebus
PARJANA, S.Pd.SD
NIP. 196302031983081002
Lampiran 4
SIKLUS I
C. Analisis Masalah
1. Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya diusahakan agar siswa mudah
memahami materi yang dipelajari, sehingga siswa lebih berminat untuk
mempelajarinya. Jika sekiranya diperlukan media atau alat peraga yang
dapat membantu siswa dalam memahami materi IPA, maka seyogyanya
guru menyiapkan media atau alat peraga yang diperlukan
2. Oleh karena itu dengan metode pembelajaran eksperimen merupakan
strategi yang cocok diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi siswa SD Negeri 4 Jebus dalam proses belajar IPA. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja
dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
SIKLUS II
4. Analisis Masalah
1. Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya diusahakan agar siswa mudah
memahami materi yang dipelajari, sehingga siswa lebih berminat untuk
mempelajarinya. Jika sekiranya diperlukan media atau alat peraga yang
dapat membantu siswa dalam memahami materi IPA, maka seyogyanya
guru menyiapkan media atau alat peraga yang diperlukan
2. Oleh karena itu dengan metode pembelajaran eksperimen merupakan
strategi yang cocok diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi siswa SD Negeri 4 Jebus dalam proses belajar IPA. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja
dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
3. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.
E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
- Berdoa
- Absensi siswa
- Apersepsi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
- Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
- Guru menyimpulkan mtari.
- Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
- Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Mengetahui,
Supervisor 2
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
3. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.
E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
- Berdoa
- Absensi siswa
- Apersepsi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
- Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
- Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, siswa
yang lain memperhatikan.
- Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
- Guru menyimpulkan mtari.
- Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
- Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
- Memberikan PR.
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam dan Kain Lap.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
- Tes awal
- Tes proses
- Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
3. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.
E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
- Berdoa
- Absensi siswa
- Apersepsi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
- Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
- Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, siswa
yang lain memperhatikan.
- Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
- Guru menyimpulkan mtari.
- Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
- Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam, Kawat (20 cm), Balok Kayu Setinggi
Lilin, Mentega.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
- Tes awal
- Tes proses
- Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Mengetahui,
Supervisor 2
Kelas/Semester : IV/ II
Waktu : 2 x 35 menit
Kegiatan
Aspek yang
No Siklus I Siklus II Siklus III Ket
diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Siswa yang aktif
1 √ - √ - √ -
mengikuti
Siswa aktif
2 √ - √ - √ -
bertanya
Siswa mau
menjawab
3 pertanyaan dengan √ - √ - √ -
benar
Perhatian siswa
4 - √ √ - √ -
terfokus
Kelas/Semester : IV/ II
Waktu : 2 x 35 menit
Kegiatan Ket
N
Aspek yang diobservasi Siklus I Siklus II
o
Ya Tidak Ya Tidak
1 Memulai pelajaran √ - √ -
Memotivasi siswa dalam
2 √ - √ -
pembelajaran
Pengelolaan kelas selama
3 √ - √ -
pembelajaran
4 Menguasai materi √ - √ -
Melibatkan siswa dalam
5 √ - √ -
pembelajaran
Memanfaatkan lingkungan
6 - √ √ -
sekitar dalam pembelajaran
Melaksanakan
7 pembelajaran sesuai √ - √ -
dengan tujuan
Menggunakan alat peraga
8 √ - √ -
yang sesuai
Melaksanakan
9 pembelajaran dengan √ - √ -
urutan yang logis
Melaksanakan
10 pembelajaran secara √ - √ -
individu dan kelompok
Mengelola waktu secara
11 - - √ -
efisien
12 Memberikan umpan balik √ - √ -
Kode dan Nama Mata Kuliah : 4501/ Pemantapan Kemampuan Profesional Kabupaten/Kota : Bangka Barat
Pokjar : Muntok UPBJJ-UT : Pangkalpinang
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 1
Tata cara penyusunan
Ikuti tata aturan Perbaiki, refleksi
Minggu, 09 April laporan PKP, Judul,
1. penulisan penelitian terhadap
2017 Halaman Identifikasi, dan
tindakan kelas pembelajaran
Halaman Pengesahan
Paraf
Hari / Hasil /
No Kegiatan Tindak lanjut Mhs Sup.
Tanggal Komentar
2
Rabu, 26 Mengamati serta Alat penilaian Perbaikan alat
1. April 2017 mendiskusikan RPP harus sesuai penilaian
perbaiakan mata dengan indikator
pelajaran IPA
Prasiklus
Siklus
No Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Aprianto 60 50 90
2 Angga Harianji 90 50 90
3 Anggi Rihardi 50 80 80
4 Aprilia Hapidza Fidiyanti 80 60 80
5 Budianto 80 80 90
6 Fahri Ilham Saufani 30 70 90
7 Ferdiansyah 40 90 90
8 Frans Wijaya 50 70 80
9 Harizki Saputra 80 80 60
10 Ikhsan Febrianto 50 60 80
11 Medri 50 50 90
12 Nardho Tilah 60 60 80
13 Novitasari 50 70 80
14 Nursiva Karim 80 90 100
15 Rasmi Yola Cantika 60 80 100
16 Ridho Taupik 50 90 100
17 Rindi Mini Adinda 60 80 80
18 Rista 90 70 90
19 Siti Nabila 90 50 60
20 Syahrizam Pratama 80 70 80
21 Verdi Saprino 80 70 90
22 Yeni 40 70 90
23 Yoga Nopiandi 30 80 80
24 Zefa Syahputra 70 20 60
25 Ziad Mizari 30 60 90
Jumlah 1.530 1.660 2.010
Nilai ≥ 70 10 17 22
Nilai rata-rata 61,2 66,40 80,4
Persentase nilai ≥ 70 40% 68% 88%
Lampiran 11