PENDAHULUAN
1
lewat kegiatannya terhadap fenomena dan obyek yang ingin diketahui
( Suparno, 1997).
Berdasarkan pengertian belajar mengajar tersebut, maka dalam
proses pembelajaran penyediaan prasarana dan situasi yang
memungkinkan terjadinya dialog atau proses interaksi secara kritis perlu
dikembangkan. Guru hanya berperan sebagai mediator dan fasilitator
agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Tugas guru sebagai mitra
yang aktif bertanya, merangsang pmikiran, menciptakan persoalan,
membiarkan siswa mengungkapkan ide dan konsepnya, serta kritis
menguji konsep siswa, supaya informasi menjadi lebih bermakna dan
relevan bagi siswa. Saatu hal yang sangat urgen yaitu menghargai dan
menerima pemikiran siswa apa adanya, sambil menunjukan apakah
pemikiran itu jalan atau tidak. Secara ringkas bahwa guru sifatnya hanya
membantu siswa pada tingkat pemahaman yang lebih baik, tetapi
diusahakan agar siswa itu sendiri yang melakukan.
Pada intinya siswa belajar melalui benda nyata untuk memaknai
konsep abstrak siswa membutuhkan objek yang nyata sebagai perantara
atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui fase-fase belajar
yang berlainan. Bahkan orang dewasapun yang sebagian besar telah
dapat memaknai konsep abstrak, pada kondisi tertentu masih
membutuhkan visualisasi.
Belajar siswa akan lebih meningkat jika ada motivasi untuk
memotivasi siswa dalam pembelajaran guru harus bias membuat proses
belajar mengajarnya dengan menarik, sehingga suasana kelas begitu
menyenangkan, yang pada akhirnya ada umpan balik bagi guru dengan
baik. Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan
mengendap, melekat dan tahan lama jika siswa belajar melalui
pengamatan dan perbuatan, hal ini mudah dimengerti bagi siswa.
Dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran pada mata
pelajaran IPA, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dan lebih
bertanggung jawab. Begitu pula penggunaan media/alat peraga sangat
2
membantu siswa untuk memudahkan pemahaman suatu konsep, sehingga
akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Meskipun masalah pendidikan begitu kompleks, namun pada
akhirnya dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru
dalam memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Salah satu
komponen peningkatan-peningkatan mutu pendidikan di SD adalah
sarana dan prasarana pendidikan termasuk di dalamnya penggunaan
media belajar atau alat peraga pendidikan dan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat.
Namun harapan-harapan yang dikemukakan diatas bahwa kondisi
dan kemampuan siswa kelas VI di SD Negeri Patrol Lor II, Kecamatan
Patrol, Kabupaten Indramayu berbanding terbalik. Hal ini setelah
dilakukan kegiatan pra Siklus, masih banyak siswa yang belum
menguasai pembelajaran IPA Cara Perkembangbiakan Pada Hewan.
Motivasi siswa pada materi tersebut masih rendah, terbukti dari hasil
belajar siswa atau nilai tes formatif yang diperoleh ternyata masih jauh
dari harapan. Penulis mendapatkan data perolehan hasil belajar pada pra
Siklus dari jumlah siswa kelas VI sebanyak 34 siswa, rata-rata yang
diperoleh 57,65 dan hanya 16 siswa yang dapat memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) belajar (47%).
Dari fakta yang diperoleh tersebut, maka penulis mendapatkan
catatan-catatan dari supervisor 2 dan masukan dari teman sejawat untuk
mengidentifikasi masalah, dan terungkap beberapa masalah yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung pada pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Antara lain sebagai berikut :
a. Siswa kurang konsentrasi terhadap penjelasan guru;
b. Kurangnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan;
c. Siswa banyak yang belum memahami materi pelajaran;
d. Siswa banyak yang mengobrol dan mengganggu siswa lainnya.
3
2. Analisis Masalah
Melalui refleksi dan hasil pembelajaran, serta masukan-masukan
baik dari supervisor 2 maupun dari teman sejawat, masalah pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersebut analisis masalahnya
adalah sebagai berikut :
a. Guru tidak menyebutkan tujuan pembelajaran;
b. Guru kurang mengajukan pertanyaan kepada siswa yang pasif;
c. Guru dalam menyampaikan materi tidak secara sistematis;
d. Guru tidak menggunakan media/alat peraga yang relevan;
e. Guru kurang menggunakan metode yang bervariatif;
f. Guru terlalu banyak berceramah.
B. Rumusan Masalah
Rendahnya rerata dalam hasil belajar siswa dan masih banyaknya
siswa yang belum tuntas pada pembelajaran IPA tentang Cara
Perkembangbiakan Pada Hewan di kelas VI semester I SDN Patrol Lor II.
Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni kemampuan professional
4
guru, kemampuan siswa, sarana dan prasarana, penggunaan media dan alat
peraga, penggunaan metode yang tidak bervariasi dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu perlu di upayakan adanya peningkatan hasil belajar
dan ketuntasan belajar siswa dengan mengoptimalkan penggunaan media/alat
peraga dan metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajar.
Untuk lebih mengarahkan pembahasan permasalahan perbaikan dan
penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana penggunaan metode yang bervariasi dengan media gambar
dalam pembelajaran Cara Perkembangbiakan pada Hewan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Patrol Lor II?”.
5
2. Manfaat bagi siswa
a. Penelitian bermanfaat untuk meningkatkan hasil/proses belajar
siswa.
b. Dapat menumbuhkan sifat positif siswa terhadap pembelajaran.
c. Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Penelitian membantu sekolah untuk berkembang, karena adanya
peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
tersebut.
b. Dijadikan percontohan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Patrol Lor II
Pra Siklus
KETUNTASAN
NO NAMA SISWA L/P NILAI
KKM KD 63
1 ALBET SETIAWAN L 20 Belum Tuntas
2 ABDAN GHIFARI ATSQO L 80 Tuntas
3 ADE AYUB NURIMAN L 40 Belum Tuntas
4 AEF RIFAI L 80 Tuntas
5 AJI SUBKHI L 40 Belum Tuntas
6 ALUNG MAULANA L 20 Belum Tuntas
7 ANDRE SETIAWAN L 100 Tuntas
8 DAONAH P 80 Tuntas
9 DAVID MARTINUS L 40 Belum Tuntas
10 DEDE RIZKI MAULANA L 20 Belum Tuntas
11 DESI P 80 Tuntas
12 FADLI KOMSIN L 80 Tuntas
13 FITRIYANA P 80 Tuntas
14 HANDIKA L 40 Belum Tuntas
15 HARIS ANDESTA L 60 Belum Tuntas
16 IKBAL TAHUL HUDA L 80 Tuntas
17 KARMUNIYAH P 60 Belum Tuntas
18 MUH. NAUVAL M. L 40 Belum Tuntas
19 NANANG YUSRIL Y. L 80 Tuntas
20 NINA SOVIANA P 100 Tuntas
21 NURNGADIM L 40 Belum Tuntas
22 PIA ROSA LIYANTI P 80 Tuntas
23 PUSPITA SARI P 60 Belum Tuntas
24 PUTRI OKTOVIANI P 80 Tuntas
7
25 ROYATI P 80 Tuntas
26 TARYONO L 20 Belum Tuntas
27 WIDJIL SAEFULLAH L 40 Belum Tuntas
28 WILLI AGUSTINUS L 20 Belum Tuntas
29 VIVI YULIA NINGWIH P 80 Tuntas
30 NOVIA ZAKHIATUL A. P 40 Belum Tuntas
31 DEVI WULAN SUCI P 80 Tuntas
32 RIFKI HIDAYATULLOH L 20 Belum Tuntas
33 BUNGA ANUGRAH S. P 80 Tuntas
34 JAKA L 20 Belum Tuntas
JUMLAH NILAI 1.960
RATA-RATA 57,65
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 20
Tabel 4.2
Rentang Perolehan Nilai IPA
Pra Siklus
NO RENTANG NILAI BANYAKNYA KETERANGAN
SISWA
1 81 – 100 2
2 61 – 80 14 Siswa yang
3 41 – 60 3 memperoleh nilai
4 21 – 40 8 di atas KKM 63
5 0 – 20 7 sebanyak 16
JUMLAH 34
Tabel 4.3
Prosentase Ketentuan Belajar Siswa Pelajaran IPA
Pra Siklus
Belum Tuntas Tuntas
Jumlah Jumlah
Banyak Prosentase Banyak Prosentase
Seluruh Seluruh
Siswa (%) Siswa (%)
Siswa Siswa
18 34 52,94 16 34 47,06
8
Berdasarkan table daftar nilai hasil belajar siswa pada pra Siklus
tersebut di atas, dapat di ketahui bahwa :
1. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai 20 ada 7 siswa, nilai 40
ada 8 siswa, nilai 60 ada 3 siswa, nilai 80 ada 14 siswa, dan
nilai 100 ada 2 siswa.
2. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa adalah 100, dan nilai
terendah 20, sedangkan rata-ratanya 57,65.
3. Siswa yang memperoleh nilai di atas 63 (KKM) ada 16 siswa
dari 34 siswa atau 47,06% yang di nyatakan tuntas belajar,
sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 63 (KKM) ada 18
dari 34 siswa atau 52,94% yang di nyatakan belum tuntas
belajar.
Dari data di atas bila di susun dalam bentuk grafik adalah sebagai
berikut :
Grafik 4.1
Hasil Belajar Siswa Kelas VI
Pra Siklus
Nilai
9
b. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Setelah di lakukan kegiatan perbaikan pemebalajaran pada
Siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari yang
sebelumnya. Adapun nilai Hasil Belajar yang di dapat siswa pada
Siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Patrol Lor II
Siklus I
KETUNTASAN
NO NAMA SISWA L/P NILAI
KKM KD 63
1 ALBET SETIAWAN L 40 Belum Tuntas
2 ABDAN GHIFARI ATSQO L 100 Tuntas
3 ADE AYUB NURIMAN L 60 Belum Tuntas
4 AEF RIFAI L 100 Tuntas
5 AJI SUBKHI L 80 Tuntas
6 ALUNG MAULANA L 80 Tuntas
7 ANDRE SETIAWAN L 80 Tuntas
8 DAONAH P 100 Tuntas
9 DAVID MARTINUS L 40 Belum Tuntas
10 DEDE RIZKI MAULANA L 40 Belum Tuntas
11 DESI P 80 Tuntas
12 FADLI KOMSIN L 100 Tuntas
13 FITRIYANA P 80 Tuntas
14 HANDIKA L 100 Tuntas
15 HARIS ANDESTA L 80 Tuntas
16 IKBAL TAHUL HUDA L 80 Tuntas
17 KARMUNIYAH P 80 Tuntas
18 MUH. NAUVAL M. L 60 Belum Tuntas
19 NANANG YUSRIL Y. L 80 Tuntas
20 NINA SOVIANA P 80 Tuntas
21 NURNGADIM L 100 Tuntas
22 PIA ROSA LIYANTI P 80 Tuntas
23 PUSPITA SARI P 80 Tuntas
24 PUTRI OKTOVIANI P 100 Tuntas
25 ROYATI P 100 Tuntas
26 TARYONO L 40 Belum Tuntas
27 WIDJIL SAEFULLAH L 80 Tuntas
28 WILLI AGUSTINUS L 60 Belum Tuntas
29 VIVI YULIA NINGWIH P 80 Tuntas
30 NOVIA ZAKHIATUL A. P 80 Tuntas
31 DEVI WULAN SUCI P 100 Tuntas
32 RIFKI HIDAYATULLOH L 60 Belum Tuntas
10
33 BUNGA ANUGRAH S. P 100 Tuntas
34 JAKA L 60 Belum Tuntas
JUMLAH NILAI 2.660
RATA-RATA 78,24
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 40
Tabel 4.5
Rentang Perolehan Nilai IPA
Siklus I
NO RENTANG NILAI BANYAKNYA KETERANGAN
SISWA
1 81 – 100 10 Siswa yang
2 61 – 80 15 memperoleh nilai
3 41 – 60 5 di atas KKM 63
4 21 – 40 4 sebanyak 25, dan
5 0 – 20 - yang kurang dari
JUMLAH 34 KKM sebanyak 9
Tabel 4.6
Prosentase Ketentuan Belajar Siswa Pelajaran IPA
Siklus I
Belum Tuntas Tuntas
Jumlah Jumlah
Banyak Prosentase Banyak Prosentase
Seluruh Seluruh
Siswa (%) Siswa (%)
Siswa Siswa
9 34 26,47 25 34 73,53
Berdasarkan tabel daftar nilai hasil belajar siswa pada pra Siklus
tersebut di atas, dapat di ketahui bahwa :
1. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai 40 ada 4 siswa, nilai 60
ada 5 siswa, nilai 80 ada 15 siswa, nilai 100 ada 10 siswa.
11
2. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa adalah 100, dan nilai
terendah 40, sedangkan rata-ratanya 78,24.
3. Siswa yang memperoleh nilai di atas 63 (KKM) ada 25 siswa
dari 34 siswa atau 73,53% yang di nyatakan tuntas belajar,
sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 63 (KKM) ada 9
dari 34 siswa atau 26,47% yang di nyatakan belum tuntas
belajar.
Dari data di atas bila di susun dalam bentuk grafik adalah sebagai
berikut :
Grafik 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas VI
Siklus I
Nilai
12
c. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Hasil belajar yang di peroleh siswa pada Siklus I masih
kurang memuaskan, maka di lanjutkan pada proses perbaikan
pembelajaran di Siklus II. Hasil belajar siswa pada Siklus II ini
nilainya cukup memuaskan. Adapun nilai Hasil Belajar yang di
peroleh siswa pada Siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Patrol Lor II
Siklus II
KETUNTASAN
NO NAMA SISWA L/P NILAI
KKM KD 63
1 ALBET SETIAWAN L 80 Tuntas
2 ABDAN GHIFARI ATSQO L 100 Tuntas
3 ADE AYUB NURIMAN L 80 Tuntas
4 AEF RIFAI L 100 Tuntas
5 AJI SUBKHI L 80 Tuntas
6 ALUNG MAULANA L 80 Tuntas
7 ANDRE SETIAWAN L 80 Tuntas
8 DAONAH P 100 Tuntas
9 DAVID MARTINUS L 80 Tuntas
10 DEDE RIZKI MAULANA L 80 Tuntas
11 DESI P 80 Tuntas
12 FADLI KOMSIN L 100 Tuntas
13 FITRIYANA P 80 Tuntas
14 HANDIKA L 100 Tuntas
15 HARIS ANDESTA L 80 Tuntas
16 IKBAL TAHUL HUDA L 80 Tuntas
17 KARMUNIYAH P 80 Tuntas
18 MUH. NAUVAL M. L 100 Tuntas
19 NANANG YUSRIL Y. L 80 Tuntas
20 NINA SOVIANA P 80 Tuntas
21 NURNGADIM L 100 Tuntas
22 PIA ROSA LIYANTI P 80 Tuntas
23 PUSPITA SARI P 80 Tuntas
24 PUTRI OKTOVIANI P 100 Tuntas
25 ROYATI P 100 Tuntas
26 TARYONO L 60 Belum Tuntas
27 WIDJIL SAEFULLAH L 80 Tuntas
28 WILLI AGUSTINUS L 80 Tuntas
29 VIVI YULIA NINGWIH P 80 Tuntas
30 NOVIA ZAKHIATUL A. P 80 Tuntas
31 DEVI WULAN SUCI P 100 Tuntas
13
32 RIFKI HIDAYATULLOH L 80 Tuntas
33 BUNGA ANUGRAH S. P 100 Tuntas
34 JAKA L 80 Tuntas
JUMLAH NILAI 2.920
RATA-RATA 85,88
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 60
Tabel 4.8
Rentang Perolehan Nilai IPA
Siklus II
NO RENTANG NILAI BANYAKNYA KETERANGAN
SISWA
1 81 – 100 11 Siswa yang
2 61 – 80 22 memperoleh nilai
3 41 – 60 1 di atas KKM 63
4 21 – 40 - sebanyak 33, dan
5 0 – 20 - yang kurang dari
JUMLAH 34 KKM sebanyak 1
Tabel 4.9
Prosentase Ketentuan Belajar Siswa Pelajaran IPA
Siklus II
Belum Tuntas Tuntas
Jumlah Jumlah
Banyak Prosentase Banyak Prosentase
Seluruh Seluruh
Siswa (%) Siswa (%)
Siswa Siswa
1 34 2,94 33 34 97,06
Berdasarkan table daftar nilai hasil belajar siswa pada pra Siklus
tersebut di atas, dapat di ketahui bahwa :
1. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai 60 ada 1 siswa, nilai 80
ada 23 siswa, nilai 100 ada 10 siswa.
14
2. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa adalah 100, dan nilai
terendah 60, sedangkan rata-ratanya 85,88.
3. Siswa yang memperoleh nilai di atas 63 (KKM) ada 33 siswa
dari 34 siswa atau 97,06% yang di nyatakan tuntas belajar,
sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 63 (KKM) ada 1
dari 34 siswa atau 2,94% yang di nyatakan belum tuntas
belajar.
Dari data di atas bila di susun dalam bentuk grafik adalah sebagai
berikut :
Grafik 4.3
Hasil Belajar Siswa Kelas VI
Siklus II
Nilai
Jumlah Siswa
25
20
15
10
0
20 40 60 80 100
Nilai
15
Tabel 4.10
Perbandingan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas VI Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Jumlah Siswa
No. Nilai Pra Siklus Siklus
Siklus I II
1 20 7 - -
2 40 8 4 -
3 60 3 5 1
4 80 14 15 22
5 100 2 10 11
Jumlah Siswa 34 34 34
Rata-Rata 57,65 78,24 85,88
Siswa yang tuntas belajar 16 25 33
Prosentase siswa yang tuntas belajar 47,06 73,53 97,06
Siswa yang tidak tuntas belajar 18 9 1
Prosentase siswa yang tidak tuntas
52,94 26,47 2,94
belajar
Grafik 4.4
Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI
SDN Patrol Lor II
35
Jumlah
30 Siswa
25
20
15
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
16
2. Hasil Observasi
Pengamatan di lakukan pada saat proses kegiatan belajar
mengajar. Adapun yang di amatinya tentang keaktifan siswa dalam
belajar. Lebih jelasnya dapat di lihat dari tabel rekap keaktifan siswa
dalam belajar mulai dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.
Tabel 4.11
Rekap Pengamatan Keaktifan Siswa
Dari data pengamatan keaktifan siswa di atas jika di susun dalam bentuk
grafik adalah sebagai berikut :
Grafik 4.5
Keaktifan Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
17
35 Jumlah Siswa
30
25
20
15
10
5
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tahap Tindakan
18
yang bervariasi dan media gambar yang menarik, sehingga memperoleh
prestasi hasil belajarnya lebih baik.
Berdasarkan pengamatan dari guru dalam proses kegiatan belajar mengajar
mulai dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II adanya peningkatan dari segi
aktivitas siswa selama pemebalajaran berlangsung dari pasif bertanya dan
manjawab, serta berpendapat yang pasif menjadi aktif, sehingga aktivitas
pembelajaran makin hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil belajar setelah proses pembelajaran dan
hasil pengamatan selama melaksanakan proses perbaikan pembelajaran
yang menitikberatkan pada penggunaan metode yang bervariasi dan
media pembelajaran berupa gambar dalam materi Cara
Perkembangbiakan pada Hewan mata pelajaran IPA, maka penulis
menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai metode atau variasi metode dapat meningkatkan pemahaman
konsep mata pelajaran IPA. Fakta membuktikan ketuntasan belajar siswa
pada pra Siklus hanya 16 siswa dan rerata hasil belajarnya 57,65. Setelah
di lakukan perbaikan pada Siklus II ketentuan belajar siswa meningkat
sangat signifikan yaitu 33 siswa dan rerata hasil belajarnya 85,88.
Dalam kegiatan pembelajaran aktivitas siswa sangat
bergairah dan meningkat, karena guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajarnya menggunakan media gambar yang menarik,
sehingga mereka termotivasi dalam belajarnya. Keberanian siswa dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan dapat di tingkatkan, karena dalam
penyampaian materinya secara singkat, sistematis, dan jelas, serta
pemberian waktu yang cukup untuk berpikir.
19
Penulis dalam penelitian ini menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang di lakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja bagi guru, dan pada akhirnya aktivitas belajar dan
hasil belajar siswa dapat meningkat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Universitas Pendidikan Indonesia. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung. UPI
Wardhani, I.G.A.K., dkk. (2014). Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta. UT
Wardhani, I.G.A.K., dan Wihardit, K. (2014). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta. UT
Winata Putra, dkk. (1993). Pembaruan dalam Pembelajaran di SD. Jakarta. UT
22