BAB I
PENDAHULUAN
ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi Tiap-tiap warga
kebutuhan hidupnya dan kelak berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
jasmani dan rohani, yang semuanya dapat digali melalui pendidikan keluarga,
dapat bertahan hidup serta dapat menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan
pada masa mendatang. Untuk itu diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut.
1
2
Salah satu pelajaran yang ada di di sekolah dasar adalah pelajaran Ilmu
Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
berdampak buruk bagi lingkungan, dan merupakan kewajiban para guru untuk
belajar siswa dalam pembelajaran IPA ternyata dari 18 siswa, yang memperoleh
nilai diatas KKM yang ditentukan pihak sekolah yaitu 65 hanya 8 siswa, faktor
penyebab dari rendahnya hasil belajar tersebut karena penyampaian guru hanya
nyata. Pembelajaran seperti itu kurang tepat karena tidak ada keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut
2
3
memahami dan aktif dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Salah
Eksperimen adalah metode atau cara guru dan murid bersama-sama mengerjakan
sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari
sesuatu aksi. Kelebihan dari metode eksperimen yaitu: Pertama, membuat siswa
cerita atau buku. Kedua, siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data
oleh siswa dan tahan lama dalam ingatan. Dengan metode ini diharapkan siswa
lebih tahu dan jelas tentang pembelajaran IPA, sehingga diharapkan hasil belajar
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA akan
meningkat, jika dalam pembelajarannya digunakan metode yang tepat, salah satu
metode yang tepat untuk pelajaran IPA adalah metode Eksperimen karena siswa
lebih senang belajar sambil bermain. Hal inilah yang mendorong penulis untuk
Sesayap.
B. Rumusan Masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA tentang pesawat
3
4
C. Tujuan Penelitian
dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
materi.
2. Bagi Guru
tercipta pembelajaran yang aktif. Dan dapat dijadikan referensi penelitian dengan
perancang penelitian lebih lanjut dan fokus yang berbeda tentang pembelajaran
IPA.
3. Bagi lembaga/sekolah
4
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Informasi
dapat diperoleh dari buku ataupun guru, Guru adalah sumbernya informasi. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang, perubahan tidak berlaku pada
keterampilan.
B. Hasil Belajar
dilihat dari terjadinya perubahan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah
di rumuskan. Tujuan yang dimaksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil
belajar merupakan segala prilaku yang dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar
yang ditempuh. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
5
6
seseorang secara sadar untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang
Demikian pula bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
apa yang dinamakan prestasi belajar. Sedangkan prestasi belajar adalah tingkat
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai jumlah
materi pembelajaran.
Dari pengertian diatas dan dari berbagai teori dapat disimpulkan bahwa
dari satu proses akan menyebabkan terjadi perubahan diri seseorang. Oleh karena
itu, untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang dialami oleh siswa dilakukan
kegiatan penelitian, yaitu satu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana
tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang
diperoleh setelah mereka menempuh proses belajar. Jadi hasil belajar pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa setelah
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-
6
7
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi
a. Faktor Fisiologis
memengaruhi aktivitas belajar seseorang. kondisi fisik yang sehat dan bugar
Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya
hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat
mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan
hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh
b. Faktor Psikologis
7
8
dan bakat.
2. Faktor-faktor Eksternal
eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Muhibbin Syah (2009:64)
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
a) Lingkungan Sosial
harmonis antra ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
3). Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar
8
9
orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa
1). Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
2). Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software,
siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang postif
9
10
D. Pengertian IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, IPA tidak
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
hari. Dari uraian di atas dapat disimpulkan IPA adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda
mati. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh
didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga
Jenjang yang lebih tinggi dan sebagai bekal hidup sehari-hari. Salah satunya
adalah mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA adalah salah satu komponen mata
pelajaran yang mempunyai fungsi, tujuan dan ruang lingkup tersendiri, serta
10
11
mempunyai peran yang sangat luas dalam semua aktivitas kehidupan manusia.
keterkaitan yang sangat erat dengan IPA, maka siswa SD perlu mempelajarinya.
sebagai proses. Secara definisi, IPA sebagai produk adalah hasil temuan-temuan
para ahli saintis, berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori-teori. Sedangkan IPA
sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam
ditandai dengan cara berpikir yang cenderung konkrit/nyata. Siswa mulai mampu
sederetan objek, dan menghubungkan satu dengan yang lain. Konsep reversibilitas
mulai berkembang. Pada mulanya bilangan, kemudian panjang, luas, dan volume.
Siswa masih berpikir tahap demi tahap tetapi belum dihubungkan satu dengan
yang lain.
perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat
dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan
proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
11
12
siswa. Ada beberapa prinsip pembelajaran IPA untuk SD yang harus diperhatikan
2. Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung, karena itu
dengan konsep yang lain. Tugas guru IPA adalah mengajak siswa untuk
4. IPA terdiri atas produk dan proses. Guru perlu mengenalkan kedua aspek ini
walaupun hingga kini masih banyak guru yang lebih senang menekankan pada
produk IPA saja. Perlu diingat bahwa perkembangan IPA sangat pesat.
memasuki bidang yang disebut prosedur ilmiah. Guru perlu mengenalkan cara-
cara mengumpulkan data, cara menyajikan data, cara mengolah data, serta cara-
cara menarikkesimpulan.
siswa dalam menguasai suatu konsep dan sub konsepnya. Siswa dibimbing
12
13
dalam Standar Isi KTSP yang secara minimal harus dikuasai oleh siswa.
Ketercapaian konsep dapat diukur melalui tes ketercapaian konsep kepada siswa.
termasuk produk adalah fakta, konsep, dan struktur ilm pengetahuan, sedangkan
Pencapaian belajar atau hasil belajar duperoleh setelah melakukan suatu program
pembelajaran. Penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa merupakan salah satu
kemampuan guru dan kemampuan siswa itu sendiri dalam melaksanakan proses
pembelajaran IPA. Agar proses pembelajaran IPA dapat berjalan dengan baik,
maka harus ada tujuan yang jelas sesuai jenjang pendidikan. Demikian halnya
dengan tujuan pembelajaran IPA harus disesuaikan pada jenjang Sekolah Dasar
(SD). Di sini kurikulum menjadi komponen yang sangat penting untuk dijadikan
adalah KTSP 2006. Dengan KTSP 2006, diharapkan dalam penerapannya mampu
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu ditandai oleh proses pembelajaran yang
13
14
Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA SD/MI secara garis besar terinci
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
14
15
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
(pengungkit), bidang miring, katrol dan roda. Tuas digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu tuas jenis pertama, tuas jenis kedua dan tuas jenis ketiga. Bidang miring
adalah permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung
yang lain. Katrol pada prinsipnya juga pengungkit. Macam-macam katrol yaitu
katol tetap. Katrol bebas dan katrol majemuk. Roda memudahkan pemindahan
1) Tuas pengungkit
Tuas yaitu pesawat sederhana yang berupa papan/ batang kayu atau besi
15
16
bahkan benda lain yang sering digunakan untuk mengukit benda yang besar
Pengungkit jenis pertama yaitu letak titik tumpu berada diantara beban dan
kuasa. Salah satu contoh dari jenis pertama ini adalah jungkat-jungkit :
Sumber: artikel-kependidikan.blogspot.com
Jika kamu dan teman kamu sedang bermain jungkat-jungkit, kamu pasti
merasa sulit dan berat untuk menjungkit teman kamu apabila jarak teman
kamu ke titik tumpu sangat jauh. Sebaliknya, kamu pasti merasa lebih
ringan untuk menjungkit teman kamu jika jarak teman kamu ke titik
tumpu lebih dekat. Oleh sebab itu, letak jarak titik kuasa, titik tumpu dan
Pengungkit jenis kedua yaitu letak titik bebannya berada diantara titik
16
17
Sumber: artikel-kependidikan.blogspot.com
Salah satu contoh dari jenis kedua ini adalah gerobak dorong satu roda
yang digunakan pada bangunan. Pada waktu kamu mengangkat batu bata
dengan menggunakan gerobak dorong satu roda, kamu pasti merasa berat
jika gagang pendorongnya terlalu pendek. Itu dikarenakan jarak titik kuasa
dan titik beban terlalu dekat. Jika gagang pegangannya panjang, kamu
pasti akan merasa ringan mengangkut batu. Itu dikarenakan jarak titik
kuasa dan titik beban terletak sangat jauh. Tetapi jika terlalu terlalu jauh
jarak antara titik kuasa, beban dan tumpu di letakkan. Contoh lain dari
pengungkit jenis kedua, yaitu: pembuka botol, alat pemecah kemiri, alat
Pengungkit jenis ketiga yaitu letak titik kuasa berada diantara titik tumpu
17
18
Salah satu contoh dari jenis tiga ini adalah orang yang sedang mengangkat
pasti merasa ringan dan kamu akan mengeluarkan tenaga yang lebih kecil.
Karena pada gagang sekop yang pendek, jarak titik tumpu dan titik kuasa
terlalu dekat. Berbeda dengan sekop yang memiliki gagang yang panjang.
Kamu akan merasa berat dan tenaga yang kamu keluarkan juga besar. Hal
ini dikarenakan pada gagang sekop yang panjang, jarak titik tumpu dan
titik kuasa terletak jauh. Tetapi jika terlalu panjang juga dapat menyulitkan
tumpu, kuasa dan beban diletakkan. Contoh lain dari pengungkit jenis
2) Bidang Miring
18
19
miring ini berfungsi untuk memudahkan kita untuk bekerja, misalnya untuk
mengangkat peti keatas truk yang memerlukan empat orang untuk mengangkatnya
Sumber : artikel-kependidikan.blogspot.com
3) Katrol
Katrol adalah Sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali dan dipakai untuk
menggunakan katrol, maka kamu akan merasa lebih ringan jika jumlah katrol
yang kamu gunakan semakin banyak.Jadi, katrol bisa disusun dengan berbagai
jenis susunan, yaitu : Katrol tetap, katrol bebas dan katrol majemuk.
1. Katrol Tetap
Katrol tetap adalah katrol yang dipasang tetap pada suatu titik
19
20
biasanya digunakan untuk mengubah arah gaya yang kita keluarkan, contohnya
Katrol untuk mengambil air di sumur, Kerekan burung, Katrol yang digunakan
2. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, katrol bebas bisa bergerak. Katrol ini tidak
3. Katrol Majemuk
Katrol majemuk adalah susunan katrol yang terdiri lebih dari satu katrol.
20
21
4) Roda Berporos
Roda berporos adalah roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang
kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu
sendiri sesuatu yang dipelajari, mengalami suatu proses, mengamati suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari kebenaran, atau mecoba mencari suatu hukum atau dalil, dan
menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu. Dalam metode eksperimen,
guru dapat mengembangkan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa
tertanam dalam ingatanya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa
dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
21
22
untuk belajar konsep Pesawat Sederhana sama halnya dengan seorang ilmuwan.
Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil
kebesaran dan kekuasaan pencipta alam semesta (Hadiat, 1996) pengajaran IPA
adalah pengajaran yang tidak menuntut hafalan, tetapi pengajaran yang banyak
memberikan latihan untuk mengembangkan cara berfikir yang sehat dan masuk
yang mengacu kearah pemecahan masalah aktual yang dihadapi siswa dalam
yang dapat menjadikan siswa sebagai subjek belajar yang berkembang secara
dinamis kearah positif. Maka diperlukan pemilihan metode yang tepat, berbagai
metode yang dpat digunakan dalam pengajaran IPA salah satu metode yang sesuai
untuk menemukan konsep sendiri melalui observasi dengan daya nalar, daya pikir
22
23
strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan
yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus
mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah
sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan
bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat
ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Salah satu teknik
penyajian pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penyajian
digunakan teknik eksperimen, yaitu salah satu cara mengajar dimana siswa
23
24
melakukan eksperimen sederhana, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Untuk
belajar untuk dirinya. (2) Murid belajar menguji hipotesis dan tidak tergesa-gesa
mengambil kesimpulan, ia berlatih berpikir ilmiah dan (3) mengenal berbagai alat
tersebut.
memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang
24
25
akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid
hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara
klasikal.
keunggulan yaitu :
yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya pula kata orang,
b. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, karena hal itulah yang sangat
diharapkan dalam dunia pendidikan modern. Dimana siswa lebih banyak aktif
sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa yang tidak
masuk akal.
keterbatasan yaitu :
siwanya.
25
26
b. Kepada siswa perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang
akan digunakan dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu
jawab.
26
27
a. Persiapan Eksperimen
4. Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat atau bahan yang ada serta
membahayakan.
2. Pelaksanaan Eksperimen
27
28
segera terselesaikan.
sebagai berikut:
digunakan.
K. Kerangka Berpikir
bangsa, dimana guru memegang peranan penting di dalam upaya pencapaian cita-
cita itu. Oleh karena itu, sangat diharapkan usaha dan kerja keras dari guru untuk
pembelajaran serta media yang digunakan dalam pembelajaran. Tidak ada model
siswa. Berhasilnya pencapaian indikator dan tujuan pembelajaran IPA tidak lepas
dari usaha guru dalam meningkatkan aktivitas, minat dan perhatian siswa dalam
28
29
belajar. OIeh karena itu dalam mengajar diperlukan adanya metode pembelajaran
yang tepat agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan tidak
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, dimana siswa
mengalami suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
atau mecoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses
mengajar siswa untuk belajar konsep pesawat sederhana sama halnya dengan
L. Hipotesis Tindakan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.a SDN 009 Sesayap dengan
sederhana.
29
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model penelitian
berpatokan pada alur model kemmis dan MC. Taggart. Pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen pada setiap siklusnya yaitu; 1)
Refleksi (Reflecting).
30
31
tersebut serta langkah yang akan diambil pada tindakan selanjutnya melalui
kegiatan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V.a SDN 009 Sesayap yang
berjumlah 18 orang siswa terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa
D. Desain penelitian
sebagai solusi. Komponen kedua, tindakan (action): yaitu apa yang harus
31
32
melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai
rencana awal.
Sesayap.
b. Observasi
mengenai kondisi dan situasi SDN 009 Sesayap terutama siswa kelas V.a
c. ldentifikasi permasalahan
32
33
evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklusnya. Kegiatan penelitian
ini dilakukan maksimal dalam 2 siklus dengan rincian pelaksanaan seperti ini:
a. Siklus I
1) Rencana, bahan ajar yang disajikan pada siklus ini yaitu pengertian
dan ciri-ciri pengungkit. Selain itu dipersiapkan juga beberapa alat yang
dan klasifikasi terhadap alat yang telah disediakan lalu siswa melakukan
3) Melakukan pengamatan
33
34
eksperimen.
4) Melakukan refleksi
mempersiapkan siklus II
b. Siklus II
dibuat rencana siklus II. Bahan ajar pada siklus II ini yaitu
perencanaan ditentukan media dari alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
pengertian, ciri-ciri dan perbedaan antara katrol tunggal, katrol bebas dan
34
35
mengkomunikasinya
3) Melakukan pengamatan
eksperimen.
4) Melakukan refleksi
E. Instrumen Penelitian
sumber belajar dan media pembelajaran serta evaluasi. RPP setiap tindakan
dirancang seoptimal mungkin sesuai dengan indikator yang harus dicapai oleh
siswa. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan pada hasil belajar siswa
35
36
Lembar kerja siswa yang berisikan soal yang harus dijawab siswa untuk
3. Lembar Observasi
1. Observasi
Observasi dilaksanakan pada setiap tindakan mulai dari siklus I sampai siklus
II.
Lembar kerja siswa diberikan kepada siswa secara kelompok pada setiap
tindakan. LKS ini mencakup materi IPA tentang pesawat sederhana dan disusun
3. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir tindakan, kegiatan ini bertujuan untuk
telah diberikan.
36
37
G. Pengolahan Data
x
X =
N
Ket :
X = Nilai rata-rata
x = Jumlah nilai
N = Jumlah siswa
3. Menarik kesimpulan
H. Indikator Keberhasialan
37
38
menentukan apakah proses dan hasil belajar siswa di kelas V.A SDN 009
eksperimen adalah ketika secara klasikal 85% siswa memperoleh nilai diatas
kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 60 yang telah ditentukan oleh pihak sekolah
38
39
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam BAB IV, maka dapat
eksperimen pada materi IPA tentang pesawat sederhana dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VA SDN. 009 Sesayap Kabupaten Tana Tidung, berdasarkan
data hasil belajar siswa kelas VA SDN. 009 Sesayap pada siklus I rata-rata nilai
siswa hanya 63,9 dari 18 siswa dengan persentase ketuntasan hanya mencapai
61%, dengan nilai tertinggi 75 sedangkan pada siklus II rata-rata nilai siswa
mencapai 77,5 dari 18 siswa dengan persentase ketuntasan mencapai 94%, dengan
B. Saran
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen hasil
dari penelitian ini sangat disarankan untuk dapat diterapkan dan dikembangkan di
39
40
5. Siswa lebih berani menjawab pertanyaan dari guru atau dari kelompok lain.
6. Komunikasi baik antara sesame siswa maupun dengan guru berjalan baik.
7. Lebih menyenangkan bagi siswa karena siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Hadiat, 1996, Alam Sekitar Kita 3; IPA untuk Sekolah Dasar Kelas V, Balai
Pustaka
http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam-
pembelajaran-ipa/diakses tgl 2 februari 2012
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdikarya (1991), h. 22
41
42
RIWAYAT HIDUP
tahun 1993, Pada Tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan ke SLTP
Negeri 1 tanjung palas dan Lulus pada Tahun 1996 kemudian pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan di SMu Negeri 1 tanjung selor dan lulus
pada tahun 1999, pada tahun 2002 penulis diberi kesempatan melanjutkan
Tahun 2004, pada tahun 2009 penulis mengikuti tes CPNS Formasi Umum
Umum setelah itu penulis mendapat kesempatan mengajar di SDN 009 sesayap
kecamatan Sesayap Kabupaten tana tidung, pada tahun ajaran baru tahun 2009
penulis dipercaya menjadi wali kelas 5 penulis mengajar hamper semua bidang
study kecuali Penjas, Bahasa Inggris, Agama Islam dan Agama Kristen. Pada
tahun 2003 penulis menikah dengan Zulkarnaen, dan di karuniai dua orang putra.
42
43
SILABUS
Nama Sekolah : SDN 009 Sesayap
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Program : V / SEKOLAH DASAR
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
Materi Penilaian
Sumber/
Kompetensi Pokok dan Alokasi
Pengalaman Belajar Indikator Bahan/
Dasar Uraian Jenis Bentuk Contoh Waktu
Alat
Materi Tagihan Instrumen Instrumen
5.1 Menjelaskan Energi dan 1. Memahami peta konsep tentang 5.1.1 Mengidentifikasi Tugas Laporan Kegiatan 5.13 8 jam Sumber:
pesawat Perubahannya pesawat sederhana berbagai jenis Individu dan Hlm.121 4x Buku
sederhana 2. Melakukan kegiatan 5.13 s.d 5.16 pesawat sederhana Kelompok Uraian pertemua SAINS SD
yang dapat A. Pesawat 3. Memahami tujuan penggunaan misal pengungkit, Objektif Kegiatan 5.14 n Haryanto
membuat sederhana pesawat sederhana bidang miring, katrol Hlm.122 Erlangga
pekerjaan - melipatgandakan gaya atau dan roda. Kelas V
lebih mudah B. Jenis-jenis kemampuan kita Kegiatan 5.15
dan lebih pesawat - mengubah arah gaya yang kita 5.1.2 Menggolongkan Hlm.123 Alat:
cepat sederhana lakukan berbagai alat rumah - Kaleng cat
- menempujh jarak yang lebih tangga sebagai Tugas 5.4 yang
jauh atau memperbesar pengungkit, bidang Hlm.124 tertutup,
kecepatan miring, katrol, dan obeng
4. Menyebutkan jenis pesawat roda. Kegiatan 5.16 pipih,
sederhana Hlm.126 sendok.
- Tuas (pengukit) - Katrol 5.1.3 Mengidentifikasi
- Bidang miring - Roda kegiatan yang Tugas 5.5 - Dua buah
menggunakan Hlm.129 sawo
pesawat sederhana. mentah,
5 Memahami pengertian Uji Kompetensi alat
- Tuas (pengukit) - Katrol Hlm.131 pemecah
- Bidang miring - Roda buah, sapu
lidi
6. Memahami tuas gologan pertama, dengan
43
44
Kurniah.A.Ma.Pd Ronalindayani,A.Ma
NIP. 196203061982122001 Nip. 197108092001052001
44
45
( RPP ) SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ 2
Metode : Eksperimen
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi Dasar
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
4. Tujuan Pembelajaran:
45
46
5. Materi Essensial
Pesawat sederhana
6. Media Belajar
7. Alokasi waktu :
1. Pendahuluan ( 5 Menit )
diharapkan
Eksplorasi
46
47
atau lapangan.
Elaborasi
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
maupun kelompok;
e. Melakukan kegiatan
Konfirmasi
penyimpulan
3. Penutup ( 10 Menit )
47
48
H. Penilaian:
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen
a. Lembar Observasi
b. LKS
c. Tes tertulis
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA
Kurniah,A.Ma.Pd Ronalindayani.A.Ma
NIP. 196203061982122001 Nip. 197108092001052001
48
49
( RPP ) SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ 2
Metode : Eksperimen
9. Standar Kompetensi :
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
49
50
sederhana
Pesawat sederhana
5. Pendahuluan ( 5 Menit )
diharapkan
50
51
Eksplorasi
atau lapangan.
Elaborasi
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
maupun kelompok;
g. Melakukan kegiatan
Konfirmasi
penyimpulan
51
52
7. Penutup ( 10 Menit )
H. Penilaian:
1. Teknik Penilaian
3. Instrumen
a. Lembar Observasi
b. LKS
c. Tes tertulis
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA
Kurniah,A.Ma.Pd Ronalindayani.A.Ma
NIP. 196203061982122001 NIP. 197108092001052001
52
53
Soal Siklus I
4. Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat kereta sorong yaitu . . . .
a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa
b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa
c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban
d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat
53
54
5. Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian yang bernomor . . . .
a. I
b. II
c. III
d. IV
Jawaban: sekop
Jawaban : Pengungkit
54
55
Jawaban : Pengungkit golongan II, letak beban di antara titik tumpu dan
kuasa.pembuka kaleng, dan pemotong kertas merupakan alat-
alat yang menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan II.
55
56
Soal Siklus II
3. Saat mengangkat benda dengan katrol, gaya yang diperlukan bertumpu pada .
a. gaya gesek dan berat badan
b. gaya gesek dan gaya tarik
c. gaya tarik dan berat badan
d. gaya gravitasi dan berat badan
Jawaban : Saat menggunakan katrol, gaya tidak hanya tertumpu pada tangan,
tetapi juga tertumpu pada berat badan.
56
57
Jawaban : Katrol majemuk yaitu katrol yang terdiri dari lebih dari satu katrol
yang disusun berjajar.
Ket:
Satu jawaban benar memiliki skor = 20
Cahaya matahari arah rambatannya menurut garis lurus ketika melewati genting
kaca.
a. kertas
b. tripleks
c. air jernih
d. kayu
4. Di antara jenis benda berikut yang biasa digunakan untuk bercermin yaitu . . . .
a. cermin datar
b. cermin cembung
c. cermin cekung
d. lensa cembung
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak
melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin
58
59
c. bayangan terbalik
Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil)
daripada benda yang sesungguhnya.
b. dasar sungai yang airnya jernih tampak lebih dangkal daripada yang
sebenarnya
59
60
Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat,
cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari
udara ke air.
d. pelangi
10. Di antara benda berikut yang digunakan untuk membuat periskop yaitu . . . .
a. cermin datar
b. cermin cembung
c. cermin cekung
d. prisma
60
61
11. Alat ini biasa digunakan oleh tukang reparasi jam untuk melihat bagian mesin
jam yang rusak. Alat yang dimaksud yaitu . . .
a. mikroskop
b. periskop
c. teropong
d. lup
Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung.
Lup berfungsi membantu mata untuk melihat bendabenda kecil agar tampak besar
dan jelas
a. plastik bening
c. potongan plastik
d. kertas tulis
Pada kaleidoskop yang berfungsi sebagai cermin adalah kertas yang mengkilap
61
62
Teleskop memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan periskop. Teleskop
memiliki dua lensa yang dapat membiaskan cahaya. Adanya pembiasan
itu membuat objek yang jauh terlihat sangat dekat.
a. cermin datar
b. cermin cembung
c. cermin cekung
d. lensa cembung
Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung
B. Ayo, menjawab!
1. Sebutkan pembagian benda berdasarkan kemampuannya
memancarkan cahaya beserta contohnya!
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi yaitu merah (M), jingga (J), kuning (K),
hijau (H), biru (B), dan ungu (U)
62
63
12. Membuka tutup kaleng seperti gambar disamping memanfaatkan Prinsip kerja
a. Bidang miring
b. Roda
c. Pengungkit
d. Katrol
63
64
15. Pensil yang dimasukkan kedalam gelas yang berisi air tampak patah Seperti
gambar disamping. Hal ini terjadi karena cahaya mengalami
a. Perambatan
b. Pembiasan
c. Penguraian
d. Pemantulan
17. untuk melihat benda-benda kecil yang ada didalam jam, Tukang jam
menggunakan alat
a. Periskop
b. Kaca mata
c. Mikroskop
d. Lup
18. Pelangi akan ada disebelah timur jika hujan turun pada waktu .
a. Pagi hari
b. Sore hari
c. Malam hari
d. Dini hari
19. Alat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya putih matahari
merupakan kumpulan warna-warna adalah
64
65
a. Periskop
b. Teleskop
c. Kaca pembesar
d. cakram warna
65
66
Tabel 4.1
Hasil Belajar siklus I
1 BS 65 Tuntas
2 GA 65 Tuntas
3 MAS 75 Tuntas
4 HD 65 Tuntas
5 ND 60 Tidak tuntas
6 JR 70 Tuntas
7 IH 55 Tidak tuntas
8 KW 65 Tuntas
9 MR 75 Tuntas
10 AL 60 Tidak tuntas
11 MN 60 Tidak tuntas
12 JM 70 Tuntas
13 KML 55 Tidak tuntas
14 RH 75 Tuntas
15 GA 60 Tidak tuntas
16 US 65 Tuntas
17 HN 45 Tidak tuntas
18 MA 65 Tuntas
Jumlah 1150
Rata-rata 63,9
Nilai Tertinggi 75
Nilai Terendah 46
% Ketuntasan 61
66
67
Tabel 4.2
Hasil Akhir Siklus II
1 BS 73 Tuntas
2 GA 73 Tuntas
3 MAS 95 Tuntas
4 HD 82 Tuntas
5 ND 73 Tuntas
6 JR 90 Tuntas
7 IH 82 Tuntas
8 KW 82 Tuntas
9 MR 73 Tuntas
10 AL 73 Tuntas
11 MN 82 Tuntas
12 JM 90 Tuntas
13 KML Tidak tuntas
14 RH 73 Tuntas
15 GA 73 Tuntas
16 US 82 Tuntas
17 HN 95 Tuntas
18 MA 73 Tuntas
Jumlah 1395
Rata-Rata 77,5
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 75
% Ketuntasan 94
67
68
Nama Siswa :
Skala Sikap
No. Aspek Ilmiah
1 2 3
1 Mengikuti petunjuk pelaksanaan
pembelajaran
2 Memperhatikan penjelasan dari guru
6 Mengerjakan LKS
Jumlah 3 6 0
Persentase 16.7 33.3 0
Ronalindayani
68
69
NPM. 10601050350
Nama Siswa :
Skala Sikap
No. Aspek Ilmiah
1 2 3
1 Mengikuti petunjuk pelaksanaan pembelajaran
6 Mengerjakan LKS
Jumlah 0 4 12
Persentase 0 22.2 66.7
69
70
Ronalindayani
NPM. 10601050350
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU
( SIKLUS I )
2. Pelaksanaan
a. Mengkondisikan siswa kearah
pembelajaran yang baik
70
71
b. Memotivasi siswa
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Mengadakan apersepsi
e. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan Pelaksaan
f. Menggunakan media pembelajaran Berjalan Sesuai
g. Menggunakan waktu secara efisien RPP
h. Menangani pertanyaan dan respon siswa
dengan baik
3. Evaluasi
a. Melaksanakan evaluasi dalam proses
b. Melaksanakan evaluasi proses di akhiri
pembelajaran Dilakukan
c. Pembahasan hasil evaluasi Dengan Baik
d. Menyimpulkan materi pelajaran
e. Memberikan tugas
f. Menutup pelajaran
Kurniah, A. Ma. Pd
Nip.195502101977091002
71
72
2. Pelaksanaan
a. Mengkondisikan siswa kearah
pembelajaran yang baik
72
73
b. Memotivasi siswa
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Mengadakan apersepsi
e. Melaksanakan pembelajaran sesuai Pelaksaan
dengan tujuan Berjalan Sesuai
f. Menggunakan media pembelajaran RPP
g. Menggunakan waktu secara efisien
3. Evaluasi
a. Melaksanakan evaluasi dalam proses
b. Melaksanakan evaluasi proses di akhiri Dilakukan
pembelajaran Dengan Baik
c. Pembahasan hasil evaluasi
e. Memberikan tugas
f. Menutup pelajaran
Kurniah,A.M.Pd
Nip.195502101977091002
73
74
Daftar nilai mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN 009 Sasayap Kab.tana tidung
Nama Rata -
No Nis L/P Nilai UTS Ket
Siswa rata
01 649 BA P 80 80 80 Tuntas
02 698 BI L 70 60 65 Tuntas
03 701 ES P 80 70 75 Tuntas
04 695 FR P 65 75 70 Tuntas
05 752 RH P 65 65 65 Tuntas
06 689 FB L 50 50 50 Tidak Tuntas
07 692 FM L 40 40 40 Tidak Tuntas
08 702 GA L 65 65 65 Tuntas
09 682 HB p 50 50 50 Tidak Tuntas
10 633 LI P 60 70 65 Tuntas
11 696 LN P 40 60 50 Tidak Tuntas
12 616 MR L 65 65 65 Tuntas
13 866 MH L 60 70 65 Tuntas
14 697 SP L 65 65 65 Tuntas
15 654 SD L 60 40 50 Tidak Tuntas
16 955 FH P 40 50 45 Tidak Tuntas
17 658 MS L 40 40 40 Tidak Tuntas
18 959 FD L 40 50 45 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1035 1065 1060
Rata - rata 57.5 59.16 58.88
Keterangan :
Ronalindayani, A. Ma
Nip. 197108092001052001
74