Anda di halaman 1dari 69

Pembelajaran

Pembelajaranbahasa
bahasadan
dan
sastra indonesia kelas
sastra indonesia kelas
tinggi
tinggisd
sd
PendekataN, metode, dan teknik
pembelajaran bahasa Indonesia sd kelas
tinggi
Kelompok
Kelompok 33

18. Esti Yuningtias (06131281924016)

20. Fetri Chairunnisya (06131281924019)

09. Naomi Yuni Herlina M (06131181924008)

47. Putri Lestari (06131281924081)

35. Rena Amelia (06131281924036)

Dosen Pengampu :
Drs. Marwan Pulungan, M. Pd.
Dra. Asnimar , M.Pd.
Pendekatan, Metode, dan Teknik
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Kelas Tinggi

Pendekatan Pembelajaran Metode Pembelajaran Bahasa Teknik Pembelajaran


Bahasa Indonesia SD Kelas Indonesia SD Kelas Tinggi Bahasa Indonesia SD Kelas
Tinggi Tinggi

Pengertian Pendekatan Pengertian Metode Pengertian Teknik


Pembelajaran Bahasa Pembelajaran Bahasa Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi Indonesia SD Kelas Tinggi Indonesia SD Kelas
Tinggi

Jenis-Jenis Pendekatan Jenis-Jenis Metode


Jenis-Jenis Teknik
Pembelajaran Bahasa Pembelajaran Bahasa
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi Indonesia SD Kelas Tinggi
Indonesia SD Kelas
Tinggi
Pendekatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD Kelas
Tinggi
Pengertian Pendekatan
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
P E N DE K ATAN P E M BE L A J AR A N M E NU R UT PA R A
P E N D EK ATA N P E M B EL
A HALJIAR A N M E NU R U T PA RA
AHLI

Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013,


hlm. 146) berpendapat bahwa pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.

Menurut Rahmawati pendekatan pembelajaran ialah


jalan atau cara yang akan ditempuh dan digunakan
oleh pendidik untuk memungkinkan siswa belajar
sesuai dengan tujuan tertentu (Rahmawati, 2011, hlm.
74).
Pendekatan menurut Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013,
hlm. 146) adalah sudut pandang kita dalam memandang
seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-
mengajar (pembelajaran). Sudut pandang tersebut
menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang
pendidik dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi
pada kegiatan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran


adalah pandangan atau sudut pandang berupa rencana
awal untuk menentukan pelaksanaan proses
pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
belajar-mengajar.
Jenis-Jenis Pendekatan
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
1. Pendekatan Tujuan

Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa


dalam pembelajaran yang harus dipikirkan dan
ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak
dicapai (Zuchdi dkk.  1997:32). Dengan memperhatikan
tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan
metode mana yang akan digunakan dan teknik
pembelajaran yang bagaimana yang diterapkan agar
tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi proses
pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang telah
ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri.
2. Pendekatan Whole Language

Whole language adalah satu pendekatan pengajaran


bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh,
tidak terpisah-pisah Whole language adalah cara untuk
menyatukan
Whole languagepandangan
dimulaitentang
dengan bahasa, tentang
menumbuhkan
pembelajaran, dan tentang orang-orang yang terlibat
lingkungan dimana bahasa diajarkan secara utuh dan
dalam pembelajaran.
keterampilan bahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis) diajarkan secara terpadu. Oleh karena itu,
guru sedapat mungkin menyediakan bahan bacaan yang
menarik dari berbagai buku atau sumber sehingga
memungkinkan siswa memilih materi bacaan.
3. Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang


berlandaskan pada pemikiran bahwa kemampuan
menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan
tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa.
Jadi pembelajaran yang komunikatif adalah
pembelajaran bahasa yang memungkinkan peserta didik
memiliki kesempatan yang memadai untuk
mengembangkan kebahasaan dan menunjukkan dalam
kegiatan berbahasa baik kegiatan produktif maupun
reseptif sesuai dengan situasi nyata, bukan situasi
buatan yang terlepas dari konteks.
metode Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD Kelas
Tinggi
Pengertian Metode
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
Metode Pembelajaran
Pengertian

Iskandarwassid dan
Sunendar (2011, hlm. 56)

Sutikno (2014, hlm. 33)

Disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja


sistematis yang memudahkan pelaksanaan pembelajaran
berupa implementasi spesifik langkah-langkah konkret agar
terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu
tujuan tertentu seperti perubahan positif pada peserta
didik.
Faktor Yang Mempengaruhi
Proses Pembelajaran Bahasa
Faktor

Kedudukan dan fungsi


sistem bahasa bahasa

Usia siswa Tujuan pembelajaran

Latar belakang sosial


budaya siswa Alokasi waktu
Pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan berbahasa siswa
Metode yang digunakan
Pengetahuan dan
keterampilan berbahasa guru
Jenis-Jenis Metode
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
 
Jenis-Jenis Metode dalam
Bahasa Indonesia
Metode
Audiolingual

Mengutamakan
Metode Drill
Audiolingual (pengulangan)
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah :

penyajian dialog atau teks


pendek

peniruan dan penghafalan


teks

penyajian kalimat dilatihkan


dengan pengulangan

dramatisasi dialog

pembentukan kalimat lain


yang sesuai dengan yang
dilatihkan
Metode
Komunikatif

Mencakup semua
Metode keterampilan
Komunikatif berbahasa
Tujuan itu dapat dipecah menjadi :

mengajukan pertanyaan untuk membuat catatan


menghilangkan keraguan

mengajukan pertanyaan untuk


memperoleh lebih banyak informasi
memahami pesan

menyampaikan
menyusun catatan secara logis
pesan secara lisan
Metode Produktif

Diarahkan
berbicara dan
Metode Produktif
menulis
Menulis

Membaca

SISWA
Semua gagasan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif. Yang dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya
respon dari lawan bicara. Bila kita berbicara lawan bicara kita adalah
pendengar, bila kita menulis lawan bicara kita adalah pembaca
Metode Langsung

Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah


belajar yang langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam
komunikasi

berbicara secara
Tujuan alamiah
Metode
Partisipatori

Menekankan
Metode keterlibatan siswa
Partisipatori secara penuh
aktif

dinamis

berlaku sebagai subjek

Fasilitator
Metode Membaca

Metode membaca bertujuan agar siswa


mempunyai kemampuan memahami
teks bacaan yang diperlukan dalam
belajar siswa.
Langkah-langkah metode membaca yaitu:

(1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap


sukar dari guru ke siswa.

(2) Penyajian bacaan di kelas

(3) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya


jawab

(4) Pembicaraan tata bahasa dilakukan


dengan singkat

(5) Pembicaraan kosakata yang relevan

(6) Pemberian tugas seperti mengarang


Metode Tematik

Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran


diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan

Yang perlu dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat
yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut
harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer,
konkret, dan konseptual
Metode Kerja
Kelompok Kecil

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan metode


yang banyak dianjurkan oleh para pendidik.

Metode Kerja berpusat kepada


Kelompok Kecil siswa

guru hanyalah memonitor


apa yang dikerjakan siswa
Metode Kuantum

merupakan metode pendekatan belajar yang bertumpu dari metode


Freire dan Lozanov.

Metode Kuantum mengutamakan


kecepatan belajar dengan cara
partisipatori peserta didik

Gaya belajar mengacu pada otak


kanan dan otak kiri menjadi ciri
khas metode kuantum

Metode Kuantum adalah fenomena


yang kompleks
Metode Alamiah

Metode ini banyak memiliki nama :

metode murni Metode ini memiliki prinsip


bahwa mengajar bahasa baru
(seperti bahasa kedua) harus
metode natural sesuai dengan kebiasaan belajar
berbahasa yang sesungguhnya
customary method sebagaimana yang dilalui oleh
anak-anak ketika belajar bahasa
ibunya
proses belajar bahasa anak-anak
dimulai dengan mendengar,
kemudian berbicara, kemudian
membaca dan akhirnya menulis
atau mengarang
Metode
Terjemahan

Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang


lazim digunakan untuk pengajaran bahasa asing, termasuk dalam hal
ini Bahasa Indonesia yang pada umumnya merupakan bahasa kedua
setelah penggunaan bahasa ibu yakni bahasa daerah.

Misal: latihan terjemahan dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa


daerah atau dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.
Metode Pembatasan
Bahasa

Metode ini menekankan pada


pembatasan dan
penggradasian kosakata dan
struktur bahasa yang akan
diajarkan. Pembatasan itu
dalam hal kekerapan atau
penggunaan kosakata dan
urutan penyajiannya
teknik Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
Pengertian Teknik
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
Pengertian

Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal.

Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran


Bahasa Indonesia :

01 02 03 04

Teknik Teknik Teknik Teknik


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Menyimak Berbicara Membaca Menulis
Jenis-Jenis Teknik
Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Tinggi
Jenis-Jenis teknik
Pembelajaran Bahasa
Indonesia

Menyimak Berbicara Membaca Menulis


Teknik Pembelajaran
Menyimak
01 Teknik Pembelajaran Menyimak

Simak ulang Simak tulis Simak


Simak terka
ucap (dikte) kerjakan

Memperluas Menyelesaikan Membuat Menemukan


kalimat cerita rangkuman benda

Identifikasi
Bisik Melanjutkan Tema/Kalimat
Parafrase
berantai cerita Topik/Kata
kunci
digunakan dalam melatih siswa melafalkan dengan
tepat unit-unit bahasa mulai dari unit terkecil sampai
Simak ulang unit terbesar misalnya fonem, kata, kelompok kata,
ucap kalimat, dan paragraf atau wacana pendek.

Latihan dikte menuntut keseriusan siswa seperti


memusatkan perhatian, mengenali fonem, tanda-tanda
Simak tulis baca, penulisan huruf besar, membedakan ujaran
(dikte) langsung dan tak langsung, memperhatikan permulaan
atau akhir paragraf dsb.

digunakan dalam memperkenalkan dan membiasakan


Simak siswa akan suruhan atau perintah. Biasanya suruhan
kerjakan atau perintah itu tersirat dalam kata kerja dasar, kata
kerja berakhiran –kan, -i, atau –lah.
guru menyiapkan deskripsi suatu benda tanpa
Simak terka menyebutkan nama bendanya kemudia siswa diminta
menerka nama benda itu.

Guru mengucapkan kalimat sederhana. Siswa


menirukan ucapan guru. Guru mengucapkan kata atau
kelompok kata. Siswa menirukan ucapan guru.
Memperluas Selanjutnya siswa disuruh menghubungkan ucapan
kalimat yang pertama dan kedua sekaligus, sehingga menjadi
kalimat yang panjang.

Guru bercerita siswa menyimak cerita tersebut dengan


Menyelesaika seksama. Guru berhenti bercerita, ceritanya baru
n cerita sebagian. Cerita dilanjutkan oleh anak secara bergilir
sampai cerita itu selesai sebagai suatu keutuhan.
menyimpulkan bahan simakan secara singkat dan kata-
Membuat
katanya sendiri. Siswa mencari intisari bahan yang
rangkuman disimaknya.

Guru menyiapkan sejumlah benda. Benda itu sebaiknya


yang sudah dikenal siswa. Benda-benda dimasukkan ke
Menemukan dalam kotak terbuka. Guru menyebutkan nama benda,
benda siswa mencari bendanya dalam kotak dan menunjukkan
kepada guru atau temannya.

Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa.


Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa
Bisik kedua. Begitu seterusnya sampai siswa terakhir
berantai menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan
kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar
sampai pada siswa terakhir atau tidak.
Siswa pertama dalam satu kelompok bercerita, tetapi
Melanjutkan ceritanya baru sebagian; dilanjutkan dengan oleh
cerita anggota kedua, dan ketiga, kemudian disudahi oleh
siswa terakhir.

parafrase biasanya diwujudkan dalam bentuk


pengalihan bentuk puisi ke prosa. Guru mempersiapkan
puisi sederhana, puisi tersebut dibacakan kepada siswa
Parafrase dan siswa menyimak dengan seksama. Setelah selesai
siswa disuruh bercerita isi puisi dengan bahasanya
sendiri dalam bentuk prosa.

Teknik ini pada prinsipnya sama,perbedaannya terletak


Identifikasi pada materi yang harus diidentifikasi. Identifikasi tema
Tema/Kalimat untuk sebuah wacana atau cerita. Siswa disuruh
Topik/Kata menerka tema atau topik maupun judulnya. Kalimat
topik untuk semua paragraf. Sedangkan kata kunci
kunci
untuk sebuah kalimat.
Teknik Pembelajaran
Berbicara
02 Teknik Pembelajaran Berbicara

Lihat Memerika Menjawab


ulang ucap Bertanya
ucapkan n pertanyaan

Pertanyaan Melanjutkan Menceritaka


Percakapan
kembali cerita n kembali

Reka cerita Bermain Wawancar Memperlihatka


Parafrase
gambar peran a n dan bercerita
Menggunakan suara guru atau rekaman suara guru sebagai
sumber belajar siswa. Siswa diminta untuk mendengarkan
ulang ucap dengan teliti lalu mengucapkan kembali sesuai dengan model.
Sama halnya dengan teknik simak ulang ucap

menggunakan sebuah objek atau benda sebagai sumber


Lihat belajar siswa. Guru memperlihatkan kepada siswa benda
ucapkan tertentu kemudian siswa menyebutkan nama benda tersebut

Memerikan berarti menjelaskan, menerangkan, melukiskan


atau mendeskripsikan sesuatu. Siswa disuruh memperlihatkan
Memerika sesuatu berupa benda atau gambar, kejadian, melihat
n pemandangan secara teliti. Kemudian siswa diminta
memerikan sesuatu yang telah dilihatnya.
Siswa yang susah atau malu berbicara, dapat dipancing untuk
Menjawab berbicara dengan menjawab pertanyaan mengenai dirinya,
pertanyaan misalnya mengenai nama, usia, tempat tinggal, pekerjaaan
orang tua, dan sebagainya.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya


merupakan salah satu cara agar siswa berlatih berbicara.
Bertanya Melalui pertanyaan siswa dapat menyatakan
keingintahuannya

pertanyaan menggali digunakan untuk menilai kedalaman dan


keluasan pemahaman siswa terhadap sesuatu masalah.
Pertanyaan Contohnya, membuat pertanyaan “Apa dampak penggunaan
menggali obat-obatan terlarang?” Pertanyaan ini akan menggali
imajinasi siswa untuk mencari dampak penggunaan
obatobatan terlarang.
guru menyiapkan cerita yang belum selesai. Para siswa
Melanjutka disuruh melanjutkan cerita tersebut. Pada bagian akhir
n cerita kegiatan memeriksa jalan cerita apakah sistematis, logis, atau
padu.

dilakukan dengan cara siswa membaca bahan itu dengan


Menceritaka seksama. Kemudian guru meminta siswa menceritakan
n kembali kembali isi bacaan dengan kata-kata sendiri secara singkat.

Percakapan adalah pertukaran pikiran atau pendapat


mengenai suatu topic antar dua orang atau lebih. Dalam
Percakapan percakapan ada dua kegiatan yaitu menyimak dan berbicara
silih berganti.
guru menyiapkan sebuah puisi kemudian membacakan puisi
itu. Siswa menyimak pembacaan dan kemudian
Parafrase menceritakannya dengan kata-kata sendiri.

guru mempersiapkan gambar benda tertentu seperti binatang,


tumbuhan, mobil, dan sebagainya. Siswa diinstruksikan
Reka cerita mengamati dan memperhatikan gambar tersebut. Hasil
gambar pengamatan itu kemudian diungkapkan secara lisan.

Ketika bermain peran, siswa bertindak dan berperilaku seperti


Bermain orang yang diperankannya. Dari segi bahasa, berarti siswa
peran harus mengenal dan dapat menggunakan ragam bahasa.
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab.
Siswa dapat berlatih mewawancarai pedagang atau penjaga di
Wawancara sekitar sekolah. Kemudian, mereka melaporkan hasil
pekerjaannya secara berkelompok maupun individu.

Siswa disuruh membawa benda-benda yang mereka sukai


dan bercerita tentang benda tersebut. Guru mendorong
Memperlihatkan siswa dengan cara membantu mereka merencanakan
dan bercerita cerita yang akan dikemukakannya, kemudian menyuruh
siswa lain menyiapkan pertanyaan yang menggunakan
kata tanya: apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan
bagaimana.
Teknik Pembelajaran
Membaca
Membaca survei

melihat judul, pengarang,


daftar isi

Membaca sekilas

mengetahui topik bacaan,


mengetahui pendapat orang
Membaca dangkal

memperoleh pemahaman
yang dangkal dari bahan
bacaan ringan

Membaca nyaring

dengan memperhatikan
suara, intonasi, dan tekanan
secara tepat, yang diikuti
oleh pemahaman makna
bacaan
Membaca dalam hati

melibatkan pengaktifan mata


dan ingatan untuk
memperoleh suatu informasi

Membaca kritis

membaca secara bijaksana,


penuh tenggang rasa,
evaluatif, serta analitis, dan
bukan mencari kesalahan
penulis
Membaca teliti

diawali dengan survei yang cepat


untu melihat organisasi bacaan
dan melihat hubungan paragraf
dengan seluruh bacaan.

Membaca pemahaman

memahami bacaan secara


tepat dan cepat.
Teknik Pembelajaran
Menulis
Menyusun Kalimat

Menjawab pertanyaan
Melengkapi kalimat Guru bertanya : siapa namamu?
Siswa menjawab : Budi/nama saya Budi
Memperbaiki susunan kalimat (siswa menulis namanya)
Guru bertanya : di mana rumahmu?
Memperluas kalimat Siswa menjawab : di Jalan Thamrin No.
3 (siswa
Pilih kata tepat di lajur kanan!
Guru: menulis
Ubahlah alamatnya)
susunan kalimat berikut
Subtitusi Contoh: Kalimat model “Ibu
1) Ibu kota Jawa Barat adalahA. Bandung
supaya tepat!
menjahit”……..
2) Kebun Raya terletak diContoh: Saya B. Semarang
di Jalan Melati No. 10
Transformasi
3) Taman Mini berada diGuru
Kata untuk
:
Contoh:
C. Ibu memperluas
memasak
Ayah membeli
Jakarta
kalimat
nasi.
buku
bertempat tinggal
“pakaian”
4) Kota Pahlawan adalahSiswa
Sepatu
Saya D.: Ayah
Ibu memasak
Bogor
bertempat membeli apa?
tinggalsepatu
di Jalan Melati
Siswa: Ibu menjahit pakaian
E. Surabaya
No. 10
Memperkenalkan dua teknik, yaitu: (1) baca
dan tulis, atau (2) simak dan
Karangan tulis.

guru menyiapkan contoh


karangan yang dipakai
Meniru Model sebagai model oleh siswa
untuk menyusun karangan.

dimulai dengan pengamatan


kemudian menyusun kalimat
Karangan Bersama yang berhubungan dengan
pengamatan

mengisi kata pada karangan


Mengisi yang tidak utuh
Menyusun kembali menyusun urutan karangan
dengan benar

menyelesaikan cerita yang


Menyelesaikan Cerita diberikan menjadi cerita
utuh

pertanyaan dengan kalimat


jawaban siswa tersebut dapat
Menjawab Pertanyaan disusun sebuah cerita
tentang kesenangannya

Meringkas wacana atau


Meringkas Bacaan cerita pendek
guru memberi karangan puisi
Parafrase yang harus diubah oleh siswa
dalam bentuk prosa atau
sebaliknya.

menulis cerita sesuai gambar


Reka Cerita Gambar yang dilihatnya

memerikan apa yang


Memerikan diamatinya dalam bentuk
tulisan

Mengembangkan mengembangkan kata


Kata Kunci menjadi sebuah karangan.
Mengembangkan mengembangkan kalimat
Kalimat Topik menjadi lebih jelas

Mengembangkan menulis paragraf dari judul


Judul yang diberikan

Mengembangkan menulis karangan singkat


Peribahasa berdasarkan peribahasa

menulis surat secara


Menulis Surat terpimpin, menulis surat
secara bebas.
Menyusun atau membuat
Menyusun Dialog dialog

teknik pembelajaran menulis


Menyusun Wacana secara bebas.

Anda mungkin juga menyukai