Anda di halaman 1dari 45

STRATEGI PEMBELAJARAN DI

SD

Prosedur Pembelajaran 
Oleh :

ROSINA ZAHARA, S.Pd., M.Pd


Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat dipengaruhi oleh


kegiatan pendahuluan (pra dan awal) pembelajaran. 

Fungsi kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan


awal pembelajaran yang efektif, sehingga siswa siap secara penuh dalam
mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN

Kegiatan pra pembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran
yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. 

Upaya yang dilakukan guru pada tahap pembelajaran diantaranya sebagai berikut :
1. Menciptakan sikap dengan suasana kelas yang menarik 
Penataan kelas yang rapi dan mempersiapkan sapras/alat-fasilitas kelas merupakan bagian kegiatan pra
pembelajaran.Hal ini bertujuan memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas.
2. Memeriksa kehadiran siswa 
Kegiatan memeriksa kehadiran siswa merupakan tugas rutin guru untuk menghemat waktu guru dapat bertanya
kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir.
3. Menciptakan kesiapan belajar siswa Untuk menciptakan kesiapan belajar dan semangat belajar siswa, guru perlu
membantu mengembangkan kesiapan belajar tersebut melalui :
Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan
belajar. 
Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar. 
Menunjukan minat dan penuh semangat tinggi dalam belajar
Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampaiakhir pembelajar. 
Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat siswa. 
Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.  
4. Menciptakan suasana belajar yang demokrasi 
Membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani
mengeluarkan ide-ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performance). Guru harus selalu
memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas. 
B. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan guru sebagai berikut: 

1. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa


2. Memberi  Acuan
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya sebagai berikut:
a. Memberikan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajarinya. 
b. Menyampaikan alternatif kegiatan kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa. 
Membuat Kegiatan 

Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan sebagai berikut :
a. Mengajukan pertanyaan tentang  bahan pejaran yang sudah dipelajari sebelumnya. 
b. Menunjukan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalamanya yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 

Melaksanakan tes awal 


Tes awal atau pre-test dilaksakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan
pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. 

Dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu untuk kegiatan awal pembelajaran relatif
singkat. untuk itu ada hal,yang perlu dilakukan guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya
dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran dianataranya: 
a. Memahami membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang diikutinya. 
b. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok / individu 
c. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang baik 
e. Memberikan penguatan pada siswa
f. Menanamkan disiplin pada siswa.   
KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan inti pembelajaran diarahkan pada
proses pembentukan pengalaman belajar dan kemampuan siswa. 

Kegiatan inti pembelajaran hendaknya melibatkan siswa sebanyak mungkin, memberikan


kesempatan kepada siswa untuk berbuat langsung, dan memenuhi kebutuhan siswa baik individual
ataupun kelompok. 

Untuk itu, kegiatan inti pembelajaran hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi 
A. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KLASIKAL

Kegiatan pembelajaran klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses pembelajaran guru
lebih banyak menyajikan materi (eksploratif). 
Penyajian dalam pembelajaran klasikal lebih menekankan pada kegiatan pemberian informasi atau
penjelasan materi yang belum dipahami siswa.Salah satu keunggulan pembelajaran klasikal
adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, karena bahan
pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa.
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran klasikal, guru harus memiliki kemampuan mengelola
pembelajaran klasikal yang dilandasi oleh implementasi prinsip-prinsip pembelajaran klasikal.
1. Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal 
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran klasikal.

a. Sistematika (penyajian pelajaran secara berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan yang telah diterapkan).
b. Perhatian dan aktivitas (guru harus selalu memberi perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh
dalam kelas).
c. Media pembelajaran (penggunaan media pembelajaran yang efektif dapat mengurangi verbalisme siswa
terhadap informasi yang diberikan oleh guru ) 
d. Latihan atau penugasan (pemberian latihan atau tugas bertujuan untuk memantapkan dan memperkuat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran). 

2. Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal 


Kegiatan pendahuluan (pra dan awal pembelajaran) sudah dilakukan pada tahap sebelum inti. 
Didalam kegiatan inti pembelajaran klasikal yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan (prestasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi
2. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan
pembelajaran dengan cara menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan
bahan pelajaran yang lain. 
Pada akhir pembelajaran klasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan kegiatan sebagai berikut.
a. Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan. 
b. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari. 
B. PEMBAHASAN MATERI DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK 

Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam bentuk
kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar. 
Dalam pembelajaran kelompok dianjurkan untuk mengumpulkan informasi dan membangun
pengetahuan secara bekerjasama. Misalnya dengan kegiatan diskusi, penelitian sederhana
(observasi), pemecahan masalah, inkuiri, discovery serta metode lain yang sesuai dengan tujuan
dan karakteristik materi daam belajar secara kelompok, siswa akan membangun pengetahuan
berdasarkan pengalaman belajarnya. 
Dalam pelaksanaannya pembelajaran kelompok membutuhkan waktu yang relatif banyak.Untuk itu
guru perlu memperhatikan tentang alokasi waktu yang disediakan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
1. Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok 

• Adanya topik dan permasalahan


• Pembentukan kelompok 
• Kerja sama 
• Perhatian 
• Motivasi 
• Sumber belajar dan fasilitas
• Latihan dan tugas
2. Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok 
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok di antaranya adalah metode
diskusi. 

Pada kegiatan pendahuluan guru dapat menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik
pembelajaran yang akan di bahas dalam kegiatan kelompok. 

Langkah-langkah dalam pembelajaran kelompok sebagai berikut :

Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran. 


Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan 
Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah 
Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok 
Prestasi kelompok/melaporkan hasil diskusi kelompok.
C. PEMBAHASAN MATERI DALAM PEMBELAJARAN
PERSEORANGAN 

Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang mengarah pada
optimalisasi kemampuan siswa secara individu. 

Kegiatan pembelajaran perseorangan ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan dan


perbaikan (Depdikbud: 1990 : 39). Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak
diterapkan dalam pemberian tugas atau latihan.
Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
 
A. KEGIATAN AKHIR PEMBELAJAR
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran.Yang lebih penting adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi
yang diharapkan.

1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa


Guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau membuat
ringkasan materi pelajaran.
2. Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang harus
dilaksanakan oleh guru dan pembelajaran. Melalui kegiatan penilaian akhir guru akan mengetahui
tercapai tidaknya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
B. MELAKSANAKAN KEGIATAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN

Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa.Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan penguasaan siswa terhadap kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa.

1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah


Hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran memberikan gambaran kepada guru
tentang tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut guru dapat memberikan tugas atau latihan kepada siswa, baik
untuk meningkatkan maupun untuk memantapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
diharapkan.
2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa
Ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang belum dikuasainya.
Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga.Membahas kembali
materi tersebut pada pertemuan berikutnya.
3. Membaca materi pelajaran tertentu. 
Kegiatan lain yang dapat dilakukan guru pada tahap tindak lanjut adalah memberikan tugas kepada
siswa untuk membaca buku sumber pelajaran yang lain yang membahas topik yang sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.

4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru.Di
samping memberikan balikan, guru juga hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar
mereka mampu memperbaiki kekurangannya.
5. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
Apabila dari hasil penilaian diketahui bahwa siswasudah menguasai kemampuan yang telah
ditetapkan, kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah mengemukakan atau memberikan
gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE
MENGAJAR
A.    Hakikat Metode Mengajar Dalam Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar, diantaranya :

Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran
• Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni
• Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
• Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
• Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic permasalahan
• Harus memungkinkan siswa mampu menyimak
• Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
• Harus memungkinkan siswa untuk bekerja secara kerja sama
• Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:

• Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membuat kompetensi siswa
• Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
• Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
• Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran
B. Faktor-faktor Dalam Pemilihan Metode Mengajar
1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa

Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang diharapkan dapat
diketahui, disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, misalnya SD,
SMP, SMA, SMK, dan seterusnya.
Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang
studi, sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok
bahasan tertentu.

Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa, mari kita kaji
kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Kognitif
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisi
5. Sintesis
b. Afektif
1. Penerimaan
2. Partisipasi
3. Penilain dan Penentuan Sikap

c. Psikomotor
1. Persepsi
2. Kesiapan
3. Gerakan terbimbing
4. Gerakan terbiasa
5. Gerakan yang kompleks
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran terdiri dari :
a. Aspek Konsep (concept)
Meripakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label
atau ide dan gagasan tertentu.
b. Aspek Fakta (fact)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, dat-
data yang dimiliki esensi objek dan waktu.
c. Aspek Prinsip (principle)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hokum, ketentuan, dan
prosedur yang harus ditempuh.

d. Aspek Nilai (value)


Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek perilaku yang baik dan
buruk.
e. Aspek Keterampilan Intelektual (intellectual skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan
menyelesaikan persoalan atau permasalahan.

f. Aspek Keterampilan Psikomotor (psychomotor skills)


Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik
3. Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam
pelajaran.

4. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor antusias
dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. 
Guru harus bias mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat
duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.

5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar


Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus
dirancang secara sistematis dan sistematik. 
Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat
belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap .
C. Pentingnya Metode Mengajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun Membentuk
Kemampuan Siswa

Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan
tujuan pembelajaran. 
Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara khusus, artinya guru dapat memilih
sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun pembentukan kemampuan siswa. 
Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode mengajar yang akan dipilih sekaligus
memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

A. Metode Ceramah (Lecture)

Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran
secara lisan dari guru. 
Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan
penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses
pembelajaran tidak menjenuhkan.
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat pemberian
informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana . 
Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.

2. Prosedur Metode Ceramah


Untuk memahami prosedur metode ceramah, coba anda lihat kembali Modul Prosedur
Pembelajaran dalam pembelajaran klasikal.
3. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk mendukung kebersihan
metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:
Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat membangkitkan minat dan motivasi
siswa
Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
Menguasai materi pelajaran
Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas

Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi
siswa adalah:
Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru
Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi
mengikuti pelajaran
4. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran, diantaranya:
Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur
oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang
dimiliki guru yang bersangkutan
Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat sound system
Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklarifikasi dan
mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan meras mudah untuk
menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa

5. Kelemahan
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :
Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik
Kemungkinan menimbulkan verbalisme
Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total (hanya
proses mental, tetapi sulit dikontrol)

Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran


Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang di dalamnya
melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan. 
Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan CBSA
atau keterampilan proses. 

Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian
materinya melalui suatu problema tau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat
atau keputusan secara bersama.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator
atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.
2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi yaitu:
Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik
kesimpulan
Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan
kemampuan siswa
Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
Menguasai permasalahan yang didiskusikan

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi,
diantaranya:
Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi
Mampu melaksanakan diskusi
Mampu menerapkan belajar secara bersama
Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini dapat memfasilitasi
siswa agar dapat, yaitu:
a.Bertukar pikiran
b. Menghayati permasalahan
c. Merangsang siswa untuk berpendapat
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab
e. Membina kemampuan berbicara
f. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
g. Memberikan kesempatan belajar

5. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu
diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan efektif
c. Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja
C.    Metode Simulasi (Simulation)

Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok.
Beberapa jenis metode simulasi, diantaranya:
Bermain peran (role playing) Merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses
pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permaianan dalam bentuk dramatisasi.
Sosiodrama Merupakan bagian dari simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok
untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah
individu sebagai makhluk sosial.
Permainan simulasi (simulation games) Merupakan bagian dari simulasi yang dalam
pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan yang ditugaskan sebagai belajar membuat
suatu keputusan.
1. Karakteristik Metode Simulasi

Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari
keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi. 
Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktifitas siswa sehingga metode simulasi sebagai
metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.

2. Prosedur
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran adalah:
a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
b. Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan
c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan metode simulasi, diantaranya:
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial
d.Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif
e. Dapat membangkitkan imajinasi
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok

5. Kelemahan
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu diantisipasi oleh para guru
jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak efektif
D.    Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses.

Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk:


1. Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak
2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
3. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
4. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi model juga
dapat mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajatan, dengan
syarat harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa
untuk melakukan demonstrasi tersebut.

2. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
b.Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
e.Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi,
diantaranya:
a.Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan
b. Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
c. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
d. Mampu melaksanakan penilaian proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya:
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan
b. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
d. Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:
a. Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek

5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan
menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak     efektif
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik yang didemonstrasikan
E. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan
materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses.  
Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam laboratorium atau di kelas
atau di luar kelas.

1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya
karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. 
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan
dan dikondisikan secara maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat bantu
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen yang
disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau
tugas
e. Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen

Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan
serta membuat laporan eksperimen
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen dalah dapat:
a.Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
b.Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
c.Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d.Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
4. Keunggulan

Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:


a.Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu

5. Kelemahan
a. Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru, diantaranya:
b. Memerlukan alat dan biaya
c. Memerlukan waktu relatif lama
d.Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
e.Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
F.     Metode Karya Wisata

Pembelajaran out-door hampir identik dengan pembelajaran karyawisata (field trip) artinya aktivitas
belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran outdoor selain untuk peningkatan kemampuan
juga lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek psikologis siswa, seperti rasa senang dan rasa
kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan perhatian dan motivasi belajar.

1. Karakteristik
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di
luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek
pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis konstekstual

2. Prosedur
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa
b. Mempelajari topik karya wisata
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
d. Melaksanakan kegiatan
e. Menilai kegiatan
d. Melaporkan hasil kegiatan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata
• Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil dengan baik, diantaranya:
• Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
• Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karya wisata
• Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya wisata
• Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan kegiatan
• Mampu menilai kegiatan karya wisata

Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya wisata adalah :
• Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata
• Mampu menyusun laporan karya wisata
• Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
• Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan karya wisata

4. Keunggulan
• Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis dan konkret
• Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek tertentu
• Memberikan masukan terhadap program sekolah
• Mendekatkan siswa dengan lingkungan
5. Kelemahan
• Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak
• Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa
• Akan banyak menggunakan biaya
• Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari pada belajarnya
G.    Metode Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam
pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan metode mengajar yang banyak
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa SD di kelas tinggi.

2.Prosedur
a. Merumuskan dan membatasi masalah
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan
c. Mengumpulkan data atau mengelola data
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
e. Merumuskan kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah

Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah berhasil dengan baik,
diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan
serta membuat laporan pemecahan masalah
b. Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
c.Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pemecahan masalah
adalah:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan masalah
b. Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak
4. Keunggulan
a.Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
c. Mempelajari bahan pelajaran yang katual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
d. Saat dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa
e. Mengoptimalkan kemampuan siswa

5. Kelemahan
a. Waktu yang digunakan relatif lama
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
c. Memerlukan bimbingan guru

Anda mungkin juga menyukai