Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRESENTASI

STRATEGI PEMBELAJARAN SD
MODUL 1 DAN 2

Disusun oleh :
Nenden hamidah 857441926
Khalifah Arizani 857452026
Ida Purnamasari 857444953
Dewi Wulandari 857441901

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT BANDUNG POKJAR CICALENGKA
TAHUN 2020
MODUL 1
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep, Prinsip Belajar dan Pembelajaran

A. KONSEP BELAJAR
Menurut Gagne (1985)
Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman (lihat Ratna Wilis Dahar, 1989, hal. 11).
Dari pengertian tersebut, terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu :
1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang
dikatakan belajar bila pikiran dan perasaanya aktif.
Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa
oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu).guru tidak dapat melihat aktivitas
pikiran dan perasaam siswa, yang dapat diamati guru ialah menifestasinya, yaitu kegiatan
siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada siswa tersebut.
2. Perubahan perilaku
Hasil belajar berupa perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah
pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan nila-nilai (sikap).
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman
(interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosianal terjadi.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokan ke dalam 3 ranah (kawasan) yaitu
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psokomotorik), dan penguasaan nilai – nilai atau sikap
(afektif).
3. Pengamalan
Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar di dalam interaksi antara individu dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan belajar yang baik ialah lingkungan yang mimicu dan menantang siswa belajar.
Belajar dapat melalui pengalam langsung maupun pengalaman tidak langsung. Belajar
melalui pengalaman langsung , siswa belajar dengan melakukan sendiri atau dengan
mengalaminya sendiri. Akan tetapi bila siswa mengetahuinya karena membaca buku atau
mendengarkan penjelasan guru, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman
tidak langsung. Belajar melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa
akan lebih memahami, dan lebih menguasai pelajaran tersebut.
B. PRINSIP BELAJAR
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentuka
proses dan hasil belajar.
1. Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Apabila motornya tidak ada, maka
aktivitas tidak akan terjadi dan apabila motornya lemah maka aktivitas yang terjadi pun akan
lemah pula.
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang
sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang sedang belajar mrnyadari bahwa tujuan yang
hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul
dengan kuat. Motivasi belajar seperti iti disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal.
2. Perhatian
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin
terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar akan baik, dan hasilnya akan makin baik
pula.
Munculnya perhatian seseorang pada suatu objek dapat di akibatkan oleh 2 hal.
Pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya,
umpamanya dengan kebutuhan, cita – cita, pengalaman, bakat, dan minat.
Kedua, objek itu sendiri dipandang mwmiliki sesuatu yang lain dari yang lain dari yang
sudah biasa.
3. Aktivitas
Bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional. Bila ada
siswa yang duduk di kelas pada pelajaran berlangsung, akan tetapi mental dan emosionalnya
tidak terlibat aktif di dalam situasi pembelajaran itu, pada hakikatnya siswa tersebut tidak
ikut belajar.
4. Balikan
Balikan di dalam belajar itu penting, supaya siwa segera mengetahui benar tidaknya
pekerjaan yang siswa kerjakan. Berikut beberapa cara yang dilakukan guru untuk
memberikan balikan terhadap siswa.
a. Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa salah.
b. Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa masih salah dan tunjukan pada bagian mana
kesalahannya.
c. Guru menunjukan kepada siswa pada bagian mana siswa salah, kemudian dijelaskan
kenpa masi salah dan diminta kepada siswa untuk memperbaiki bagian yang masih
salah itu.
5. Perbedaan individual
Siswa belajar sebagai pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan
itu mungkin dalam hal : pengalaman, minta, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan tipe
belajar dsb. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan
karakteristik mereka masing-masing.

C. PEMBELAJARAN
Menurut UU No. 20 tahun 2003. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen atau unsur : tujuan,
bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru.

D. KOMENTAR
Pengertian pembelajaran berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran
adalah proses interaksi antarsiswa, antara siswa dengan tenaga guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap siswa sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung
di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam membangun bertumbuhnya sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Prinsip belajar merupakan ketentuan atau
hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu
hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial pada mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti dan
mata pelajaran PPKn, dicapai melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak
langsung (indirect teaching) sementara untuk mata pelajaran lainya, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu lewat keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Pendekatan saintifik memberikan pengalaman
belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Sumber :
Tridaya.Putra.(2018). Konsep, Prinsip Pembelajaran, dan Pengalaman Pembelajaran.
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Dikdasmen. 2017. Model Pengembangan RPP. Jakarta:
Kemdikbud. Link https://triatra.wordpress.com/2018/04/14/konsep-prinsip-pembelajaran-dan-
pengalaman-belajar/

KEGIATAN BELAJAR 2
Perbedaan pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran

A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Menurut Joni (1992/1993) pendekatan adalah cara yang umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian. Pendekatan pembelajaran adalah cara memndanf dalam pembelajaran.
Menurut Killen (1998) mengemukakan 2 pendekatan utama dalam pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada aktivitas guru dan pedekatan yang berpusat pada aktivitas siswa.

B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Menurut Joni (1992/1993) Strategi adalah ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan segala sumber
yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Joni
(1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi acuan utama dalam menentuka strategi
pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut Dimyati & Seodjono (Tim Dosen MKDK Kurikulum dan pembelajaran, 1996) bahwa
strategi dalam pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya pembelajaran.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Joni
(1992/1993) metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk
mencapai tujuan tertentu.
Beberapa bentuk metode yang kita kenala adalah ceramah, diskusi, tanya jawab simulasi,
pemberian tugas, kerja kelompok, demonstrasi (modelling), eksperimen, pemecahan masalah,
inkuiri, dan sebagainya.

D. TEKNIK PEMBELAJARAN
Menurut Joni (1992/1993) Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu
metode sesuai dengan latar penerapan tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan peralatan, kesiapan siswa, dan sebagainya.
Teknik pembelajaran merupakan wujud konkret dari penggunaan metode, strategi, dan
pendekatan pembelajaran. Dari langkah – langkah atau teknik pembelajaran, kita dapat
mengetahui metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran.

E. KOMENTAR
Model pembelajaran hakikatnya adalah sebuah bentuk pembelajaran yang tergambarkan dari
awal sampai akhir pembelajaran yang dikemas secara khas oleh seorang pendidik.
Metode pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dipergunakan dalam
pengimplementasian rencana yang telah disusun dalam suatu kegiatan nyata untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran yang bisa dipergunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, yaitu metode ceramah, demonstrasi, diskusi,
simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat dan lain sebagainya.  
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara tertentu yang dipergunakan secara prosedural dan
sistematis dalam suatu aktivitas pembelajaran, dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar.
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak guru terhadap proses
berlangsungnya pembelajaran, yang merujuk terhadap pandangan akan terjadinya sebuah proses
yang sifatnya masih sangat general atau umum, didalamnya mewadahi, menguatkan,
menginsiprasi dan melatari metode dalam suatu pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Sumber :
Anonim.(2020). Perbedaan Model, Metode, Strategi, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran.
WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE . link
http://www.infokemdikbud.online/2020/01/perbedaan-model-metode-strategi.html
MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN BELAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
yang dilakukan secara sadar yakni melibatkan proses mental, intelektual, dan emosional untuk
memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) sebagai pengalaman individu itu sendiri.
Belajar merupakan suatu proses yang terarah kepada pencapaian tujuan atau kompetensi yang telah
ditetapkan.

B. HAKIKAT BELAJAR
a. Belajar merupakan suatu proses
Artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan
masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan secara sadar.
b. Keterlibatannya semua aspek dalam diri (intelektual, sosial-emosional, fisik) secara utuh.
Diharapkan pengembangan potensi bakat dan minat siswa dapat terjadi secara maksimal.
c. Adanya proses interaksi dengan lingkungan (narasumber, teman, guru, situasi dan kondisi
nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan/ sumber belajar siswa)

4 pilar belajar antara lain :


1. Learning to know artinya belajar untuk mengetahui
Yakni mengetahui dan memahami substansi materi yang dipelajarinya. Proses belajar harus
dapat merangsang keingintahuan siswa dan siswa harus merasa bahwa belajar merupakan
proses berkelanjutan
2. Learning to do artinya belajar untuk berbuat
Adanya proses melakukan atau berbuat.
Siswa harus mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan persoalan,, melakukan eksperimen,
penyelidikan, penemuan , pengamatan, simulasi , dsb.
3. Learning to live together artinya belajar untuk hidup Bersama.
Maksudnya mampu hidup kelompok. Siswa harus dibekali pengalaman melakukan tanggung
jawab dalam kelompok, memahami pendapat orang lain, toleransi, dsb.
4. Learning to be artinya belajar untuk menjadi
yakni siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat, minat dan
kemampuannya.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR
1. Faktor dari dalam diri siswa (intern)
Diantaranya kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan
Kesehatan, serta kebiasaan siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa (ekstern)
Diantaranya lingkungan fisik dan non-fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar),
lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.

KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR

A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH DASAR


1. Proses Belajar berdasarkan teori dan Tipe Belajar
a. Teori belajar
1. Teori belajar disiplin
Prinsipnya yaitu bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya untuk
mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir, dan sebagainya yang dapat dilatih dan
disiplinkan.
2. Teori belajar asosiasi
Didasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang
diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis
Karakteristik teori ini yaitu
a. Menekankan perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan terukur
b. Adanya ganjaran dan hukuman sebagai cara dalam menperkuat perilaku
c. Perencanaan mengajar sangat khusus
d. Mengabaikan kemampuan berpikir siswa
3. Teori Insight
Belajar adalah mengubah pemahaman siswa.
Siswa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yakni
bersifat eksploratif, imajunatif dan kreatif serta berpartisipasi aktif dalam
mempelajari lingkungan (kejadian alam, budaya, atau sosial)
4. Teori belajar Gestalt
- Siswa merupakan individu yang utuh dan menyeluruh
- Belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian-bagiannya
yang mengandung makna dan hubungan
- Pembelajaran dalam bentuk problematic, actual, dan nyata ( kejadian saat ini atau
mendatang) yang didasarkan pada minat siswa.
- Siswa diarahkan menggunakan pengetahuan pada kehidupannya
- Siswa belajar melakukan pemecahan masalah, melakukan penyelidikan,
melakukan penemuan, dan kajian.
- Penyelesaian masalah atau kajian yang yang dilakukan dapat menggunakan
berbagai disiplin ilmu secara terpadu dan menyeluruh.
Dalam praktiknya penerapan teori belajar digunakan bercampur, tidak murni satu
persatu.
b. Tipe belajar
Ada 8 tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970), diantaranya :
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus-respon learning (rangsangan melalui rangsangan tindak balas)
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)

c. Hasil belajar
Merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.kulminasi
akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut.
Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku yang baru dari siswa yang
bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari secara menyeluruh (aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik)
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah
pada siswa SD, maka dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan :
1. Kemampuan membaca, mengamati, menyimak apa yang dijelaskan dan
diinformasikan
2. Kemampuan mengindentifikasi
3. Kemampuan mengorganisasi hasil hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut
persamaan dan perbedaan
4. Kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh

B. TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


Siswa sekolah dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu,bersifat khas,
dan spesifik.pada dasarnya setiap siswa adalah individu yang berkembang. Perkembangan siswa akan
dinamis sepanjang hayat mulai dari kelahiran sampai akhir hayat. perkembangan siswa sekolah dasar
usia 6 – 12 tahun yang termasuk pada perkembangan masa pertengahan (middle childhood). Tahap
perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tingga badan, dan perkembangan
motorik. Siswa pada tingkat sekolah dasar, kemampuan motoriknya mulai lebih halus dan terapah
(refined motor skills).

2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat sekolah dasar sudah terasa ada pemisah kelompok jenis
kelamin (separation of the sexex) sehingga dalam pengelompokan, siswa lebih senang
berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai menurut kriteria pengelompokan
belajar. Pada kelas tinggi di sekolah dasar sudah mulai mengenal dan mampu melakukan tugas
dan tanggung jawab dalam kelas atau kelompok, baik ketua maupun sebagai anggota.

3. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis. Dilihat dari cara
siswa berkomunikasi menunjukan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa yang halus
dan kompleks. Pada kelasa tinggi di sekolah dasar gaya bicaranya sudah mulai bergeser dari gaya
bicara egosentris (egocentric sytle) ke gaya bicara sosial (social Speech). Pada kelas rendah di
sekolah dasar siswa sudah mampu membaca dan mampu menganalisis kata-kata serta mengalami
peningkatan kemampuan dalam tata bahasa.

4. Perkembangan Kognitif
Disekolah dasar siswa di anjurkan berbagai disiplin ilmu bahkan cara-cara belajar baik yang
berorientasi pada peningkatan berpikir logis maupun kemampuan manipulatif.
Piaget mengemukakan bahwa pada usia sekolah dasar siswa akan memiliki kemampuan berpikir
oprasional konkret (concrete oprational) yang disebut pula sebagai masa perfoming opration.

5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa sekolah dasar adalah kemampuan bertindak
menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu berorientasi pada yang lain yang di anggap
berbuat baik. Bahkan siswa akan melakukan tindakan yang baik apabila orang lain merasa
senang.

6. Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa sekolah dasar dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain
dan kegiatan seni (art).

7. Aspek-aspek inteligensi
Dalam psikologi, teori gardner (utami munandar, 1999; 265) membedakan janis inteligensi
a. Inteligensi Linguistik
b. Inteligensi Logis-Matematis
c. Inteligensi Spacial
d. Inteligensi Musik
e. Inteligensi Fisik-Kinestis
f. Inteligensi Intrapribadi
g. Inteligensi Interpribadi

8. Aspek Kebutuhan Siswa


Selain aspek perkembangan siswa yang telah dikemukakan di atas juga perlu dipertimbankan
aspek kebutuhan siswa sebagai bahan pertimabangan untuk menentukan materi apa yang di
pelajari siswa.

KEGIATAN BELAJAR 3
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH


Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang
telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa kelas
rendah (kelas 1,2,3) di sekolah dasar. Proses pembelajaran ini harus di rancang oleh guru
sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dana sistem penilaian sesuai dengan taraf
perkembangan siswa.
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas rendah sekolah
dasar,di antaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, obervasi
atau pengamatan.
Pembangunan sikap ilmiah pada siswa kelas rendah sekolah dasar dapa dilakukan dengan
cara menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berani mengemukakan pendapat,
,memiliki rasa ingin mengetahui, memiliki sikap jujur terhadap dirinya dan orang lain, dan
mampu menjaga kebersihan dan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa sekolah
dasar di kelas rendah.
1. Menggolongkan peran anggota keluarga.
2. Menerapkan etika dan dopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3. Menggnakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana dengan jual beli barang dan
menabung.
5. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orang tuanya.
Dari contoh-contoh di atas, tergambar bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar tidak harus
sealu dengan metode ceramah tetapi dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran yang
lain.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI


Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4,5,6) adalah suatu pembelajaran yang
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan
generalisasi sehingga penerapannya (mentyelesaikan soal, manggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi sekolah dasar,
di antaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, obervasi atau
pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Dibawah ini ada beberapa contoh
kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di kelas tinggi sekolah dasar:
1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga
2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.
4. Melakukan diskusi kelompok tentan jual-beli.
5. Menafsirkan peninggalan-ppeninggalan sejarah.
Dari contoh-contoh di atas, tergambar bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya
kelas tinggi banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah, meneliti,
membandingkan, dll, tidak harus selalu dengan metode ceramah.

Komentar
PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis.
Proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi dan evaluasi. Yang
dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan, penguraian atau pengarahan mengenai
struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau
pemindahan struktur tadi ke dalam diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui
informasi. Sedangkan, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Sumber :
http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/FKIP/Nurliani_Siregar/Belajar&Pembelajaran5.pdf

TIPE BELAJAR
Para ahli kebanyakan dari psikolog, membagi tipe-tipe belajar itu kedalam berbagai macam tipe :
a. Tipe mendengarkan (auditif)
b. Tipe penglihatan (visual)
c. Tipe merasakan dan
d. Tipe motorik.
Keempat tipe-tipe di atas dapat diketahui bahwa; tipe mendengarkan adalah tipe seorang siswa
yang hanya dapat menerima informasi dengan baik apabila ia mendengarkan secara langsung;
kemudian tipe penglihatan adalah tipe seorang siswa yang dalam menerima pelajaran dengan baik
bila ia melihat secara langsung; tipe merasakan adalah tipe seorang siswa yang dapat menerima
informasi dengan baik bila ia melakukan sendiri secara langsung serta tipe motorika adalah tipe
seorang yang hanya dapat menerima informasi dengan baik bila ia melakukan sendiri secara
langsung.

Talibo, Ishak Wanto. TIPE – TIPE BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN. STAIN
Manado

HASIL BELAJAR
Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-23)6, yaitu:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajara intelektual yang terdiri dari enam aspek yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi,analisi, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yang meliputi penerimaan,
jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa ketrampilan dan kemampuan
bertindak, meliputi enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan
perceptual,ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Sumber
http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/FKIP/Nurliani_Siregar/Belajar&Pembelajaran5.pdf

Menurut Asnatasia seorang Psikolog Pendidikan dalam Jurnalnya yang berjudul Fase dan Tugas
Perkembangan yang dirilis oleh Kemendikbud pada tahun 2017, tahapan perkembangan manusia
khususnya siswa Sekolah Dasar berada di fase kanak-kanak tengah dan akhir, tepatnya fase
pengembangan yang berlangsung sejak 6 tahun sampai 12 tahun. Tugas perkembangan masa kanak-
kanak tengah dan akhir :
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu,
2. Belajar bergaul dengan teman sebaya
3. Membina keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.

Anda mungkin juga menyukai