Anda di halaman 1dari 8

NAMA : EVA YUSINTA MARYANTI

NIM : 857712448
JURUSAN/SMT : S1 PGSD BI / SMT-1
MAKUL : PEMBELAJARAN PKN DI SD
TUTOR : SUTIYONO, S.Pd, M.Pd
TUWEB : TUGAS TUWEB 2 /MINGGU, 23 Mei 2021

1. Jelaskan fungsi Komnas HAM!


Jawab :
Sejak lahir, manusia sudah memiliki hak dasar yang melekat kepadanya. Untuk
melindungi dan menegakkan hak setiap manusia di Indonesia, akhirnya dibentuk
suatu lembaga hukum yang bernama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, atau
biasa disebut dengan Komnas HAM. Dikutip dari situs resmi Komnas HAM Republik
Indonesia, Komnas HAM merupakan lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat
dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Hal ini
disebutkan di Pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.

Fungsi Komnas HAM sendiri disebutkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 39


Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia berikut ini :
a. Fungsi Komnas HAM Berdasarkan Wewenangnya
Komnas HAM memiliki fungsi mengkaji dan meneliti berbagai instrumen
nasional hingga internasional yang menyangkut hak asasi manusia. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan saran mengenai aksesibilitas dan
ratifikasi. Kemudian Komnas HAM juga akan mengkaji dan meneliti peraturan
perundang-undangan yang kemudian akan merekomendasikan mengenai
pembentukan, perubahan, hingga pencabutan perundang-undangan yang
berkaitan dengan HAM. Setelah melakukan pengkajian dan penelitian Komnas
HAM akan menerbitkan hasilnya.
b. Fungsi Komnas HAM di Bidang Mediasi
Fungsi Komnas HAM berikutnya adalah melakukan penyelesaian perkara
dengan cara konsultasi, mediasi, negosisasi, konsiliasi, hingga peneliaian para
ahli. Komnas HAM juga akan memberikan saran kepada kedua belah pihak yang
mengalami masalah, hingga melakukan upaya perdamaian.
c. Fungsi Komnas HAM dalam Bidang Penyuluhan
Komnas HAM juga berperan aktif dalam melakukan penyuluhan kepada
masyarakat dan meningkatkan kesadaran terkait HAM. Lembaga pendidikan
dan lembaga lainnya akan ikut membantu Komnas HAM dalam memberikan
penyuluhan ini.
Sedangkan Fungsi KOMNAS HAM dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki
fungsi komnas HAM sebagai berikut:
a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak
asasi manusia;
b. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
e. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
f. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
2. Buat bagan macam-macam pembagian hukum!
Jawab

3. Mengapa demokrasi di Indonesia menunjukkan indikator menurun?1


Jawab :
penurunan kualitas demokrasi di Indonesia disebabkan oleh enam faktor.
Pertama, korupsi dan ketertutupan menjadi praktik meluas, sedangkan lembaga
anti-korupsi dilemahkan.
Kedua, ancaman kebebasan berekspresi semakin terang-terangan, baik dari
negara maupun masyarakat.
Ketiga, kebebasan berorganisasi cenderung mengalami regresi.
Keempat, kebebasan dan independensi media semakin rentan karena terdampak
adanya pemusatan kepemilikan dan intervensi kekuasaan.
Kelima, penegakan hukum nyaris tak pernah mengalami kemajuan. "Faktor lain
adalah macetnya regenerasi dan pembangunan kesadaran dalam situasi yang abu-
abu. Antara belum demokratis, tetapi tidak sungguh otokratik," Terakhir, teknologi
komunikasi digital bantu atasi jarak, tetapi relatif gagal menghasilkan progresifitas,"
ancaman terhadap demokrasi muncul dari hampir semua arah. Pertama, negara, di
mana terjadi penyalahgunaan kekuasaan, mulai dari korupsi, peraturan tidak adil,
intimidasi samar/terang, kekerasan, dan diskriminasi. Kedua, elite politik yang kerap
melakukan praktik korupsi, pemusatan kuasa ekonomi-politik, populisme dan
propaganda. Ketiga, elite ekonomi. Faktor tersebut membuat terjadinya perburuan
rente, pemusatan kuasa ekonomi-politik, pendanaan tidak sah politik, dan
peminggiran. Keempat adalah masyarakat yang mengalami kekerasan,
pemencilan, hingga jebakan kabar bohong. Arif menjelaskan, kondisi civil society
saat ini juga tidak kalah memprihatinkan. Salah satu faktornya semakin kuatnya
diskriminasi pada kalangan minoritas, yang kadang diwujudkan dengan
menggunakan kekerasan berkurangnya perlindungan hak warga negara untuk
berpolitik (political right).

Jika demokrasi itu diibaratkan rumah atau bangunan, maka pilar penyangganya adalah
parpol, kebebasan sipil, serta penegakan hukum. Karena itu kondisi dan kualitas pilar
menjadi faktor penentu, apakah bangunan demokrasi itu akan kokoh dan kuat, atau
sebaliknya rentan dan potensial roboh. Dari refleksi atas perjalanan sejauh ini
menunjukkan, bahwa ketiga pilar itu sedang mengalami proses perapuhan serius.

Pilar pertama, soal peran Partai politik misalnya. Sebagai kekuatan penting penyangga
bangunan demokrasi, hari demi hari makin digerus oleh rayap-rayap yang membuat
lapuk dan keropos, sehingga mudah patah dan hancur. Organisasi penghimpun
kekuasaan bernama parpol masih dihinggapi problem feodalisme atau oligarki, yang
membuat tidak berkembang.

Parpol makin dirusak oleh ulah politisinya yang terjerat skandal korupsi-kekuasaan demi
biaya politik dan memperkaya diri. Akibatnya, parpol diidentikkan dengan keculasan,
justeru karena ulah politisi tersebut. Karenanya perlu direformasi serta dikuatkan untuk
menumbuhkan derajat legitimasi dan trust dari masyarakat.

Sementara itu pilar kedua menyangkut kebebasan sipil. Ukuran penting suatu
demokrasi bekerja adalah ketersediaan ruang bagi masyarakat atau warga negara
dalam mengartikulasikan pendapat dan pikiran, mengorganisir diri, serta bertukar atau
mengakses informasi. Jika masyarakat sipil dapat tumbuh berkembang dan kuat maka
akan mampu mengimbangi negara dengan elemen-elemen masyarakat politiknya.

Sayangnya, perwujudan kebebasan masyarakat sipil itu terus terganggu. Gejala


keterancaman itu terus bermunculan yang nampaknya berproses dan bersumber
dari dua kutub selama lima tahun terakhir. Pada kutub negara muncul sejumlah
regulasi dan instrumen kebijakan yang orientasinya mengekang kebebasan
masyarakat sipil. Sementara pada kutub masyarakat sendiri berlangsung fenomena
dominasi baru kelompok kuat pada golongan minoritas. Ada gejala kecenderungan
menebalnya sentimen identitas yang secara sepihak mengambil alih peran negara
seolah merepresentasikan dirinya sebagai kekuatan pengatur.

Akibat dari semua itu, sebagian elemen-elemen masyarakat sipil tidak mendapatkan
ruang aman dan nyaman di saat mengekspresikan kebebasannya. Sebut saja
misalnya, peristiwa pembubaran diskusi oleh kelompok milisi, penyerangan tempat
ibadah, sengketa antar etnik, atau ragam bentuk konflik identitas. Semua itu
merupakan contoh-contoh nyata yang menggambarkan situasi memburuk di
masyarakat sipil.
Kemudian pilar ketiga, penegakan hukum. Secara normatif, hukum
merepresentasikan garis batas dan hubung dalam kelola kekuasaan, baik di aras
negara maupun masyarakat. Melalui hukum, kekuasaan demokratis itu diabsahkan.
Karena itu hukum dipercaya sebagai salah satu instrumen pokok untuk mengatasi
sengketa, agar mencapai keadilan.

Namun praktiknya, apa mau dikata, publik terlalu mudah menunjukkan fakta dan
praktik-praktik kebobrokan hukum yang justru itu bersumber dari perilaku buruk
aparat penegak hukum. Alih-alih menjadi penegak, justru yang terjadi meruntuhkan
hukum itu sendiri. Misalnya oknum polisi, jaksa, hakim, maupun pengacara di mana
mereka itu diberikan mandat sebagai penjaga nilai dan kewibawaan hukum malah
terjebak dalam mafia kasus berkonspirasi dengan dengan elit ekonomi atau politik.
4. Buat 1 RPP Tematik sesuai regulasi terkini!
Jawab :
Ada 3 komponen utama yang harus ada dalam RPP terbaru sesuai Surat
Edaran Mendikbud Nomer 14 Tahun 2019 yaitu (1)Tujuan Pembelajaran
(2) Kegiatan Pembelajaran dan (3) Asesmen atau penilaian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SD 4 Kandangmas
Kelas /Semester : 2 / 2 (dua )
Tema 8 : Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan
Subtema 4 : Menjaga Keselamatan di Perjalanan
Pembelajaran ke- : 2 (Selasa, 25 Mei 2021)
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, PKN dan SBdP
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati teks dongeng, siswa dapat membaca teks pendek yang di dalamnya memuat aturan
penggunaan huruf kapital (nama orang dan tempat) dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2. Dengan tanya jawab, siswa dapat menemukan penggunaan huruf kapital (nama orang dan nama tempat)
sesuai aturan pada teks yang telah dibaca dengan benar.
3. Dengan membaca teks dongeng, siswa dapat menulis teks pendek dengan memperhatikan aturan
penggunaan huruf kapital (nama orang dan nama tempat) dengan benar.
4. Dengan penugasan, siswa dapat menyunting teks pendek sesuai dengan kebenaran aturan penggunaan
huruf kapital (nama orang dan nama tempat) secara tepat.
5. Dengan penugasan, siswa dapat memperbaiki teks pendek hasil menyunting sesuai dengan aturan
penggunaan huruf kapital (nama orang dan nama tempat) secara tepat.
6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar
dengan benar.
7. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menceritakan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan
bahasa yang santun.
8. Dengan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan minimal 4 sikap agar terwujud persatuan dalam
keberagaman teman sekolah dengan benar.
9. Dengan penugasan, siswa dapat menceritakan pengalaman melakukan kegiatan yang mencerminkan
persatuan dalam keberagaman teman sekolah secara lisan dengan bahasa yang santun.
10. Dengan tanya jawab, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri karya hiasan yang dibuat dengan bahan buatan
dengan benar.
11. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi bahan buatan dan alat untuk membuat karya
hiasan dengan benar.
12. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah membuat karya hiasan dengan
bahan buatan secara tepat.
13. Dengan penugasan, siswa dapat membuat karya hiasan dengan bahan buatan secara kreatif.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahu  Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi) 10 menit
luan  Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Inti Ayo Membaca 150

 siswa membaca teks “Pemuda Bersuling Ajaib” dengan lafal dan intonasi yang tepat. menit
 Siswa menceritakan isi teks yang dibaca.
 Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang isi teks tersebut. (Critical Thingking and
Problem Solving)
Ayo Berlatih

 Siswa kembali diingatkan dengan aturan penggunaan huruf kapital (awal kata, nama orang,
nama tempat, dan awal kalimat).
 Siswa menemukan lima kalimat pada teks dongeng “Pemuda Bersuling Ajaib” yang di
dalamnya memuat aturan penggunaan huruf kapital.
 Kalimat tersebut ditulis pada kolom yang ada di buku siswa.
 Hasil tulisan ditukarkan dengan teman, kemudian masing-masing siswa saling memeriksa
ketepatan penulisannya.(Critical Thingking and Problem Solving)
Ayo Mengamati

 Siswa mengamati gambar ”Udin dan Teman-teman sedang Gotong Royong di Pemukiman
Warga”.
 Guru dan siswa bertanya jawab tentang sikap yang harus dimiliki agar tercipta persatuan
dalam keberagaman.
 Siswa mengisi kolom yang berkaitan dengan sikap yang dimiliki Udin dan teman-teman agar
terwujud persatuan.(Communication, Persatuan dan Kesatuan)
Ayo Bercerita

 Siswa diminta menceritakan pengalaman kerja bakti yang pernah dilakukan dengan bahasa
santun.
 Siswa lain diminta memberikan tanggapan.
 Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
Ayo Mengamati

 Siswa mengamati gambar karya hiasan menggunakan bahan buatan.


 Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar dan cara membuatnya. (Communication)
Ayo Berkreasi (Sintak Model Project Based Learning)

 Siswa menyiapkan bahan dan alat dalam membuat karya hiasan anak ayam dari bahan
kertas.
 Siswa di bawah bimbingan guru membuat karya hiasan anak ayam menggunakan bahan
kertas.(Creativity and Innovation
Penutup Peserta Didik : 15 menit
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :

A. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.

Mengetahui Kudus, Mei 2021


Kepala Sekolah, Guru Kelas 2

Riyanti, S.Pd Eva Yusinta M, S.Pd


NIP. 19640129 198304 2 002 NUPTK. 8861757654300062

D. PENILAIAN
Mengetahui Kudus, Mei 2021
Kepala SD 4 Kandangmas Guru Kelas 2

RIYANTI, S.Pd EVA YUSINTA MARYANTI, S.Pd


NIP.19640129 198304 2 002 NUPTK. 8861757658300062

Anda mungkin juga menyukai