Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE 3
Kode MK : PDGK4105 NIM : 858928411
Nama MK : Strategi Pembelajaran NAMA : FERRY ARI FANDY
Prodi/Semester : PGSD – BI / 1 Pokjar : DRINGU - PROBOLINGGO

Petunjuk:
1. Tugas Tutorial ini wajib dikerjakan secara mandiri
2. Tugas Tutorial ini bisa dikerjakan dengan tulis tangan atau atau di ketik (word)
3. Tugas Tutorial ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan melalui WA 0816597966
atau email : aswaja.lintang9@yahoo.com

Pertanyaan/Soal/Tugas
1. Jelaskan keterampilan apa saja yang diperlukan dalam menutup pelajaran!
2. Dalam proses pembelajaran di kelas, terdapat dua kegiatan yang berbeda tetapi terintegrasi
yaitu kegiatan pengelolaan dan kegiatan instruksional. Jelaskan perbedaan keduanya!
3. Jelaskan secara singkat pengertian, tujuan dan fungsi kegiatan remidial?
4. Jelaskan hakikat dan tujuan utama kegiatan pengayaan?
5. Jelaskan karakteristik apa yang harus dimiliki guru agar dapat mendorong terciptanya
hubungan psiko-sosial yang sehat didalam kelas!
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kelas!

Jawaban:

1. Cara-cara yang digunakan oleh guru dalam menutup pelajaran antara lain :
a.       Review ( Melihat / meninjau kembali )
Guru meninjau kembali, apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu telah dikuasai oleh
siswa atau belum. Adapun cara meninjau kembali adalah:
1)      Merangkum inti pelajaran
Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan merangkum
inti pokok pelajaran. Guru dapat meminta siswa membuat rangkuman baik secara lisan
ataupun tertulis. Rangkuman ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dapat
dilakukan oleh guru, guru bersama siswa, atau guru menyuruh siswa (disempurnakan oleh
guru).
2)      Membuat ringkasan
Dengan membuat rinkasan, siswa dapat memantapkan penguasaan inti dari pokok-pokok
materi pelajaran yang telah dipelajari. Disamping itu, dengan ringkasan, siswa yang tidak
memiliki buku sumber telah memiliki bahan untuk dipelajari kembali. Ringkasan dapat
dibuat oleh guru, guru bersama siswa secara kelompok, atau siswa sendiri secara individual.
Pokok-pokok pelajaran sebaiknya ditulis dipapan tulis secara skematis atau dengan kata-kata
kunci supaya ada dukungan visual. Jika ternyata rangkuman yang dibuat itu salah atau
kurang lengkap, guru dapat melengkapi atau membetulkan.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Untuk menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap
penting, atau kunci bahan pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat dilakukan setiap saat
selesai memberikan satu konsep ataupun pada akhir pelajaran.
Caranya, dengan bertanya, membahas bagian-bagian dan suatu topik, meminta
mengungkapkan kembali bahan pelajaran yang baru didiskusikan, membuat rangkuman
bahan pelajaran lebih baik dilaksanakan secara tertulis daripada secara lisan.

b.      Mengevaluasi
Untuk mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu
yang sudah diajarkan, guru melakukan penilaian/evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi itu adalah
sebagai berikut :
1.      Mendemonstrasikan keterampilan
2.      Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
3.      Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
4.      Soal-soal tertulis atau lisan
Evaluasi dapat dilakukan dengan :
1.      Meminta anak didik mendemonstrasikan ketrampilan yang barru saja dipelajari
2.      Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru pada situasi yang
berbeda
3.      Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri
4.      Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif maupun subjektif

c.       Memberi dorongan psikologi atau sosial


Unsur manusiawi dalam interaksi guru-siswa adalah saling menghargai dengan
memberikan dorongan psikologis atau social yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pengarajaran. Hal ini dapat dilakukan guru dalam setiap akhir pelajaran dengan kata-kata
pujian. Memberikan dorongan psikologis atau social dapat dilakukan dengancara antara
lain :
1. Memuji hasil yang dicapai oleh peserta didik dengan memberikan pujian maupun
hadiah.
2. Mendorong untuk lebih semangat belajar mencapai kopetensi yang lebih tinggi
dengan menunjukkan pentingnya materi yang dipelajari.
3. Memberikan harapan-harapan positif terhadap kegiatan belajaryang baru saja
dilaksanakan
4. Meyakinkan akan potensi dan kemampuan peserta didik terhadap keberhasilan
pencapaian kompetensi belajar dalam menumbuhkan rasa percaya diri.
2. Pengelolaan pembelajaran itu adalah pengaturan atau penataan suatu kegiatan pembelajaran.
Atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan.
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses
belajar dan mengajar seperti mengabsen siswa, memberikan motivasi dan lain-lain. Tahap
ini dalam mengajar lebih mirip seperti kegiatan pemanasan sebelum berolahraga.
3. Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang
baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran,
kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil.
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa, yaitu
membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
berdasarrkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiiatan remedial bertujuan utuk
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran
tambahan.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial dalam kegiatannya
dalam proses pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial tersebut yaitu :
a) Fungsi Korektif
Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif
bagi kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memperbaiki cara
mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya. Berdasarkan analisis kesulitan belajar
siswa, guru memperbaiki berbagai aspek proses pembelajaran, mulai dari rumusan tujuan,
materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Dalam kegiatan remedial guru
merumuskan kembali tujuan pembelajaran sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa;
mengorganisasikan kembali materi pelajaran sesuai dengan taraf kemampuan siswa;
memilih dan menerapkan berbagai alat bantu pembelajaran untuk mempermudah siswa
memahami materi pelajaran yang disajikan; dan sebagainya.
b) Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiiatan remedial akan
terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk
melaksanakan kegiatan remedial guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Sebelum guru menentukan jenis
kegiatan remedial yang akan dilaksanakan, guru terlebih dahulu harus mengevaluasi
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Sementara itu, melalui kegiatan
remedial, siswa akan lebih memahami kelebihan dan kelemahan cara belajarnya. Sebelum
kegiatan remedial, guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan belajarnya.
c) Fungsi Penyesuaian
Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial
disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Tujuan dan materi pelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi individu
siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menerapkan kekuatan yang dimiliki
individu siswa melalui penerapan berbagai metode mengajar dan media pembelajaran.
Semua aspek kegiatan remedial haruslah disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik
individu siswa, proses pembelajaran tidak lagi merupakan beban bagi siswa. Siswa akan
termotivasi untuk belajar lebih giat sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih
baik.
d) Fungsi pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui
kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar, metode mengajar atau alat bantu
pembelajaraan yang lebih bervariasi dari yang diterapkan guru dalam pembelajaran biasa.
Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa untuk membaca buku lain yang ada
kaitannya dengan materi yang belum dipahami. Guru juga menerapkan metode mengajar
dan alat bantu pembelajaraan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga siswa
lebih memahami materi pembelajaran.
e) Fungsi akselarasi
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran karena melalui
kegiatan remedial guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Tanpa kegiatan remedial, siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
pelajaran akan semakin tertinggal oleh teman-temannya yang telah menguasai materi
pembelajaran.
f) Fungsi terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melaui kegiatan remedial guru dapat
membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi. Biasanya
siswa yang merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atau
terisolasi dalam pergaulan dengan teman-temannya. Dengan membantu siswa mencapai
prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti guru telah membantu siswa
meningkatkan rasa percaya diri. Tumbuhnya rasa percaya diri membuat siswa tidak merasa
rendah diri dan dapat bergaul baik dengan teman-temannya.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
4. Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.
Secara umum, pemberian program pengayaan bertujuan untuk memperkaya pengetahuan
dan keterampilan pada peserta didik kelompok cepat, sehingga mereka memiliki penguasaan
lebih mendalam terhadap materi pelajaran dan kompetensi yang dipelajari. Kegiatan
pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang
sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
5. Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki guru untuk menciptakan iklim psiko-sosial
kalas yang efektif bagi kelangsungan proses pembelajaran sebagai berikut:
a. Disukai/disenangi siswa
Apabila siswa telah menyenangai gurunya, maka siswa tersebut akan selalu berusaha
mengikuti atau menuruti apa yang diharapkan gurunya.
b. Sabar,teguh,tegas, dan berwibawa
Sabarnya seorang guru dalam arti bahwa ia tidak begitu saja menilai kesalahan seorang
siswa sebagai suatu hal yang harus dihukum. Selain itu guru juga harus bersikap tenang
dalam menghadapi berbagai masalah di kelas, jangan sampai terbawa emosi. Tegasnya
seorang guru berarti dia harus menindak suatu masalah dengan cara yang benar dan tidak
plin-plan. Yang tak boleh dilupakan, seorang guru harus berwibawa. Dengan wibawanya ia
akan dihormati oleh siswa-siswanya.
c. Akrab dengan siswa dalam suatu konteks antara guru dengan siswa
Bahwa setiap siswa pasti ada masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajar.
Disitulah pentingnya seseorang guru yang biasa dekat dengan siswanya, sehingga guru dapat
memberi solusi untuk meringankan beban siswa tersebut. Dengan ini diharapkan kegiatan
belajar akan kembali normal.
d. Adil dan bijaksana
Bahwa setiap siswa itu mempunyai kemampuan yang bebeda- beda, sehingga guru harus
bersikap adil dan bijaksana dalam member perhatian antara siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai.
e. Bersikap positif terhadap respon siswa
Hubungan atau interaksi antara siswa dengan guru terjalin dengan baik dan positif.
Sensitivitas guru lebih mengarah pada upaya untuk memberikan pelayanan yang prima bagi
siswanya.
f. Mampu memberi motivasi dan nasehat
Guru adalah yang dalam kesehariannya bergaul dan berkreativitas memberi motivasi,
mengarahkan serta membimbing kemajuan siswa sebagai peserta didiknya.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya sikap disiplin siswa, tidak terlepas dari factor
faktor yang mempengaruhi belajar. Karena pada dasarnya sikap disiplin adalah tahap belajar
siswa dari sikap tidak teratur menjadi sikap teratur. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan dalam dua golongan saja
yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada pada individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

a. Faktor Intern

1. Faktor Jasmaniah

a) Faktor kesehatan. Anak didik tidak akan mempunyai disiplin tinggi ketika segenap
badan mereka mempunyai penyakit, itu artinya bahwa kesehatan yang dimiliki anak didik
amatlah penting ketika anak didik ingin mempunyai disiplin yang tinggi.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
b) Faktor cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai tubuh atau badan.26 Seorang anak didik ketika mempunyai cacat tubuh maka
proses kegiatan sehari-harinya terganggu karena kondisi tubuh mereka tidak memungkinkan
untuk melakukan sesuatu yang sempurna dibanding dengan anak yang tidak memiliki cacat
tubuh.

2. Faktor Psikologis

Kurang lebih ada tujuh faktor yang tergabung dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar, faktor itu adalah : intelegensi, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat, perhatian, minat, bakat, motif dan kesiapan (merupakan
kesediaan untuk memberi respon atau reaksi yang timbul di dalam seseorang).

3. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi
dua macam, antara lain kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat dengan
lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak
atau kurang lancar pada bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Jelaslah bahwa faktor kelelahan yang dialami oleh siswa menyebabkan siswa malas dalam
melakukan sesuatu tepat pada waktunya dan itu berarti bahwa kedisiplinan siswa terganggu.

b. Faktor Ekstern

Dalam pembahasan ini akan dibahas beberapa faktor antara lain : faktor keluarga dan faktor
sekolah.

1. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama, tetapi juga merupakan menjadi kesulitan
disiplin dalam belajar.27 Itu artinya keluarga adalah salah satu lembaga pendidikan yang
pertama kali yang mendidik anak menjadi baik, dalam keluarga sikap disiplin harus pertama
kali ditanamakan pada anak ketika masih berada dalam lingkungan keluarga, karena
keluarga adalah komunitas sosial pertama kali yang diterjuni anak, ketika disiplin itu sudah
ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, maka sikap disiplin anak akan menjadi
suatu kebiasaan ketika mereka di luar lingkungan. Hal itu terjadi karena tiap pengaruh
lingkungan yang menentukan tingkah laku si anak yang terutama adalah keluarga.

2. Faktor Sekolah

Lingkungan sekolah ini menyangkut guru, alat, kegiatan, gedung dan waktu sekolah. Semua
faktor yang termasuk lingkungan sekolah di atas dapat berpengaruh terhadap disiplin siswa,
ketika mereka di dalam sekolah. Diantara faktor yang mempengaruhinya adalah guru. Hal
ini disebabkan karena kadang-kadang guru tidak kualifiet, antara lain :
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
1) Dalam pengambilan metode, sehinggga dalam menyampaikan mata pelajaran kurang
pas yang menyebabkan anak malas mengikutinya. Hal ini berakibat kedisiplinan siswa
dalam mengikuti pelajaran akan berkurang.

2) Hubungan guru dan murid kurang baik, yang bermula pada sikap guru yang tidak
disenangi oleh murid-murid. Seperti tidak pernah tersenyum, kasar, menjengkelkan, suka
membentak.

3) Guru yang tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar.

4) Guru menuntut standart pelajaran di atas kemampuan anak.28 Artinya ketika guru
menyampaikan pelajaran sedangkan siswa tidak memahaminya, maka guru masih terus
melanjutkan pelajaran yang ia sampaikan pada murid sudah sesuai dengan standart, padahal
materi yang diberikan oleh guru tidak dipahami oleh siswa, sehingga menyebabkan
malasnya belajar pada diri, dan itu artinya kedisiplinan dalam belajar kurang.

Anda mungkin juga menyukai