OLEH :
NAMA : ENDAH PRATIWININGTYAS
NIM : 835142004
KELAS :PGSD B SEMESTER 7
Soal
4. Agar dapat mengelola lingkungan hidup dengan baik dan benar, maka perlu diketahui
permasalahan lingkungan yang harus ditangani/dikelola dengan cara-cara yang sesuai
dengan permasalahan lingkungan tersebut. Masalah lingkungan hidup dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu permasalahan lingkungan alam,
permasalahan lingkungan buatan dan permasalahan lingkungan sosial. Sebutkan dan
jelaskan permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini berdasarkan 3 kelompok
permasalahan lingkungan tersebut!
JAWABAN
1. Dalam pemikiran Somantri, PIPS sebagai disiplin ilmu terintegrasi `synthetic
discipline' merupakan sebuah disiplin ilmu dan program pendidikan disiplin
ilmu bidang studi yang terintegrasi. PIPS sebagai program PDIPS memiliki
status akademik sebagai PDIPS untuk jenjang pendidikan tinggi, dan PDIPS
untuk jenjang pendidikan sekolah. Karakter PIPS sebagai disiplin ilmu
terintegrasi telah memberikan landasan teoritis-filosofis untuk mensintesiskan
tiga paradigma IPS sebagai pendidikan kewarganegaraan secara simultan,
yakni:
1. Tradisi pendidikan kewarganegaraan yang menekankan pada pewarisan nilai,
sikap dan perilaku warga negara yang baik.
2. Tradisi IIS yang menekankan pada pemahaman dan penguasaan konsep-konsep
IIS.
3. Tradisi berpikir kritis-reflektif, yang menekankan pada penguasaan bahan dan
masalah yang terjadi dalam masyarakat secara reflektif.
2. Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia, banyak dipengaruhi
oleh pemikiran studi sosial di Amerika Serikat yang kita anggap sebagai salah
satu negara yang memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang
signifikan dalam bidang itu. Reputasi tersebut tampak dalam perkembangan
pemikiran mengenai bidang itu, seperti dapat disimak dari berbagai karya
akademis yang antara lain dipublikasikan oleh National Council fir the Social
Studies (NCSS) sejak pertemuan organisasi tersebut untuk pertama kalinya
tanggal 28-30 November 1935 sampai sekarang. Untuk menelusuri
perkembangan pemikiran atau konsep pendidikan IPS di Indonesia secara
historis epistemologis terasa sangat sukar karena dua alas an
Pertama di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS
setua dan sekuat pengaruh NCSS atau SSEC. Lembaga serupa yang dimiliki
Indonesia, yakni HISPIPSI (Himptinan Sarjana pendiAdikan IPS Indonesia)
usianya masih sangat muda dan produktivitas akademisnya masih belum
optimal karena masih terbatas pada pertemuan tahunan dan komunikasi
antaranggota secara insidental.
Kedua perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu
pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran
individual dan atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk
mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui Pusat Pengembangan
Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud (Puskur).
3. Komponen utama pengelolaan adaptif sumber daya alam adalah sistem
masyarakat, sistem lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai satu kesatuan
utuh yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Masyarakat tidak terlepas
dari lingkungan dimana dia tinggal, terdapat hubungan sistem budaya
membentuk tipologi masyarakat berdasarkan klasifikasi-klasifikasi
karakteristik lingkungan. Hubungan sebab-akibat (in causal terms) antara
kebudayaan dan Iingkungan sumberdaya hutan selalu dikaitkan dengan
peradaban budaya manusia melalui proses interaksi pemanfaatan hutan secara
berkelanjutan (Naveh, 2007; Musacchio, 2009; Nurhadi dkk., 2012; Fatem
dkk., 2014). Sejak dahulu lingkungan hutan memiliki multi fungsi penting
bagi masyarakat di sekitarnya dan dijadikan tempat berinteraksi untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Teori ini pertama kali diungkapkan secara utuh
oleh Steward pada tahun 1955 dalam bukunya Theory of Culture Change,
bahwa proses masyarakat mengadaptasi budaya dipengaruhi oleh penyesuaian
dasar yang dilakukan manusia dalam menggunakan lingkungannya.
4. 1.) Permasalahan Lingkungan Alam
f. Sumberdaya Lahan
b. Sumberdaya Air
c. Sumberdaya Hutan
d. Keanekaragaman Hayati
Pulau-pulau di Indonesia bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, dari
datar sampai berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang
kehidupan flora, fauna dan mikroba yang beranekaragam. Ditambah lagi
dengan kekayaan hayati yang ada di laut. Olch karena itu Indonesia dikenal
sebagai negara yang mempunyai mega diversity jenis hayati. Namun demikian
keanekaragaman hayati Indonesia cenderung menyusut karena lingkungan
yang mendukung kehidupan mega diversity tersebut diperkirakan menyusut
seluas 15.000-20.000 ha/tahun, karena konversi lahan, pertanian monokultur,
perindustrial, dll.
f. Udara
Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tak dapat dihindari oleh
setiap orang didalam suatu Negara. Politik juga mencangkup proses pengendalian
sosial, termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan bersama. Pranata politik
memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam, menjaga keamanan di luar,
menguasakan kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik. Sehingga untuk
menjalankanya diperluhkan kekuasaan dari pemerintah yang dapat melindungi
kepentingan rakyat dan kesejahteraan umum, dari berbagai tekanan dan
rongrongan pihak yang ingin mengacaukan. Karena itu rakyat perluh
mendapatkan rasa aman dan tentram, agar tercipta masyarakat yang adil dan
makmur.
4.) Peran lembaga pendidikan yaitu mempertahankan atau melakukan
pelestarian terhadap sistem nilai-nilai yang berlaku, dan pendidikan dituntut dapat
berperan penuh dalam mempercepat perubahan sosial. Nilai dan budaya
diturunkan dan generasi-ke generasi melalui pendidikan sekolah, berarti sekolah
sebagai pranata formal adalah tempat untuk menyosialisasikan warisan nilai
budaya, disamping pengetahuan kepada anak didiknya.
5.) Peran lembaga agama, Kerukunan hidup tidak saja diantara manusia sebagai
individu maupun sebagai kelompok tetapi juga kerukunan beragama. Dengan
demikian setiap agama mengatur hubungan antar manusia, juga mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan sehingga agama merupakan pedoman hidup
yang kekal.