Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN TUGAS 1

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS DI SD

OLEH :
NAMA : ENDAH PRATIWININGTYAS
NIM : 835142004
KELAS :PGSD B SEMESTER 7
Soal

1. Eksistensi sebuah disiplin ilmu tidak harus membangun tubuh pengetahuannya


sendiri, tetapi bisa juga berasal dari unsur-unsur disiplin ilmu-ilmu lain yang
diorganisasi secara sistemik sehingga memiliki integritas sendiri. Uraikan secara
konseptual mengapa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) adalah disiplin ilmu
mandiri dan memiliki integritas!

2. Materi, tujuan, dan pelaksanaan pembelajaran IPS di Indonesia disesuaikan dengan


tujuan pendidikan nasional. Namun demikian, ide dasar pembelajaran IPS di
Indonesia banyak mengadopsi pendapat bangsa Amerika Serikat. Telaah mengapa
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memberikan perhatian yang
sangat besar dalam pengembangan kajian sosial!

3. Terdapat kecenderungan global untuk mengakomodasi inisiatif pengelolaan yang


adaptif oleh masyarakat yang sudah secara turun-temurun menguasai dan memelihara
sumber daya alam. Komponen utama pengelolaan adaptif sumber daya alam adalah
sistem masyarakat, sistem lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai satu kesatuan
utuh yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Terkait hal tersebut, jelaskan kaitan
antara kebudayaan, lingkungan sumber daya alam dengan peradaban budaya manusia
dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan!

4. Agar dapat mengelola lingkungan hidup dengan baik dan benar, maka perlu diketahui
permasalahan lingkungan yang harus ditangani/dikelola dengan cara-cara yang sesuai
dengan permasalahan lingkungan tersebut. Masalah lingkungan hidup dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu permasalahan lingkungan alam,
permasalahan lingkungan buatan dan permasalahan lingkungan sosial. Sebutkan dan
jelaskan permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini berdasarkan 3 kelompok
permasalahan lingkungan tersebut!

5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat.


Lembaga sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem
norma yang bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap
anggota dalam melangsungkan kehidupannya. Terkait dengan hal tersebut, jelaskan
peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah
dan lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan penyimpangan yang dilakukan
oleh remaja saat ini!

JAWABAN
1. Dalam pemikiran Somantri, PIPS sebagai disiplin ilmu terintegrasi `synthetic
discipline' merupakan sebuah disiplin ilmu dan program pendidikan disiplin
ilmu bidang studi yang terintegrasi. PIPS sebagai program PDIPS memiliki
status akademik sebagai PDIPS untuk jenjang pendidikan tinggi, dan PDIPS
untuk jenjang pendidikan sekolah. Karakter PIPS sebagai disiplin ilmu
terintegrasi telah memberikan landasan teoritis-filosofis untuk mensintesiskan
tiga paradigma IPS sebagai pendidikan kewarganegaraan secara simultan,
yakni:
1. Tradisi pendidikan kewarganegaraan yang menekankan pada pewarisan nilai,
sikap dan perilaku warga negara yang baik.
2. Tradisi IIS yang menekankan pada pemahaman dan penguasaan konsep-konsep
IIS.
3. Tradisi berpikir kritis-reflektif, yang menekankan pada penguasaan bahan dan
masalah yang terjadi dalam masyarakat secara reflektif.
2. Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia, banyak dipengaruhi
oleh pemikiran studi sosial di Amerika Serikat yang kita anggap sebagai salah
satu negara yang memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang
signifikan dalam bidang itu. Reputasi tersebut tampak dalam perkembangan
pemikiran mengenai bidang itu, seperti dapat disimak dari berbagai karya
akademis yang antara lain dipublikasikan oleh National Council fir the Social
Studies (NCSS) sejak pertemuan organisasi tersebut untuk pertama kalinya
tanggal 28-30 November 1935 sampai sekarang. Untuk menelusuri
perkembangan pemikiran atau konsep pendidikan IPS di Indonesia secara
historis epistemologis terasa sangat sukar karena dua alas an
Pertama di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS
setua dan sekuat pengaruh NCSS atau SSEC. Lembaga serupa yang dimiliki
Indonesia, yakni HISPIPSI (Himptinan Sarjana pendiAdikan IPS Indonesia)
usianya masih sangat muda dan produktivitas akademisnya masih belum
optimal karena masih terbatas pada pertemuan tahunan dan komunikasi
antaranggota secara insidental.
Kedua perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu
pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran
individual dan atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk
mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui Pusat Pengembangan
Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud (Puskur).
3. Komponen utama pengelolaan adaptif sumber daya alam adalah sistem
masyarakat, sistem lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai satu kesatuan
utuh yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Masyarakat tidak terlepas
dari lingkungan dimana dia tinggal, terdapat hubungan sistem budaya
membentuk tipologi masyarakat berdasarkan klasifikasi-klasifikasi
karakteristik lingkungan. Hubungan sebab-akibat (in causal terms) antara
kebudayaan dan Iingkungan sumberdaya hutan selalu dikaitkan dengan
peradaban budaya manusia melalui proses interaksi pemanfaatan hutan secara
berkelanjutan (Naveh, 2007; Musacchio, 2009; Nurhadi dkk., 2012; Fatem
dkk., 2014). Sejak dahulu lingkungan hutan memiliki multi fungsi penting
bagi masyarakat di sekitarnya dan dijadikan tempat berinteraksi untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Teori ini pertama kali diungkapkan secara utuh
oleh Steward pada tahun 1955 dalam bukunya Theory of Culture Change,
bahwa proses masyarakat mengadaptasi budaya dipengaruhi oleh penyesuaian
dasar yang dilakukan manusia dalam menggunakan lingkungannya.
4. 1.) Permasalahan Lingkungan Alam

Permasalahan lingkungan alam di Indonesia terutama meliputi 6 hal yaitu :

f. Sumberdaya Lahan

Permasalahan-permasalahan yang ada antara lain

 Bertambahnya jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya


pembangunan menyebabkan terjadinya pergeseran pola penggunaan
lahan, seperti pergeseran dari penggunaan lahan untuk pertanian
menjadi pemukiman dan ndustry Pola penggunaan lahan tidak sesuai
dengan kemampuan lahan
 Pola penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemampuan lahan
sehingga menimbulkan menimbulkan berbagai masalah seperti lahan
kritis, hilangnya lahan pertanian yang subur, pencemaran tanah dan
lain-lain
 Degradasi lahan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk
pertanian, dan penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan kemampuan
dan kesesuaian lahan
 Turunnya produktivitas lahan karena erosi.

b. Sumberdaya Air

Pesatnya perkembangan ndustry dan peningkatan jumlah penduduk telah


memacu penggunaan air baik berupa air tanah maupun air permukaan untuk
keperluan ndustry, ndustry, PLTA, irigasi, dll. Hal ini merupakan ancaman
bagi ketersediaan/kuantitas air dan kualitas air. Beberapa permasalahan yang
timbul adalah pencemaran air karena limbah ndustry, kegiatan pertanian,
penurunan muka air tanah sehingga terjadi intrusi air laut.

c. Sumberdaya Hutan

Kualitas dan kuantitas sumberdaya hutan cenderung menurun karena


pembalakan kayu yang berlebihan oleh para pemegang HPH (Hak
Pengusahaan Hutan), kebakaran hutan, perambahan hutan, perladangan
berpindah, tumpang tindih penggunaan lahan hutan dengan kegiatan
pembangunan seperti perkebunan, transmigrasi, pertambangan, pembangunan
jalan dan prasarana lainnya. Sementara itu kegiatan-kegiatan rehabilitasi
belum memadai dibanding dengan laju kerusakan yang terjadi.

d. Keanekaragaman Hayati

Pulau-pulau di Indonesia bervariasi dari yang sempit sampai yang luas, dari
datar sampai berbukit serta bergunung tinggi, sehingga mampu menunjang
kehidupan flora, fauna dan mikroba yang beranekaragam. Ditambah lagi
dengan kekayaan hayati yang ada di laut. Olch karena itu Indonesia dikenal
sebagai negara yang mempunyai mega diversity jenis hayati. Namun demikian
keanekaragaman hayati Indonesia cenderung menyusut karena lingkungan
yang mendukung kehidupan mega diversity tersebut diperkirakan menyusut
seluas 15.000-20.000 ha/tahun, karena konversi lahan, pertanian monokultur,
perindustrial, dll.

e. Pesisir dan Lautan

Permasalahan di Indonesia terutama karena eksploitasi yang berlebihan tanpa


terkendali terhadap sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan, seperti
hutan mangrove, terumbu karang, pasir laut, dll. Hal ini menyebabkan
degradasi ekosistem pesisir dan lautan.Selain itu juga terjadi pencemaran oleh
logam berat dan tumpahan minyak.

f. Udara

Udara merupaka bagian atmosfer yang peka terhadap pengaruh Iingkungan.


Pencemaran udara akan mempengaruhi kualitas udara, cuaca dan iklim.
Peningkatan konsentrasi gas-gas akibat aktifitas manusia untuk memenuhi
kebutuhannya akan menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang
menyebabkan pemanasan global.

2.) Permasalahan Lingkungan Buatan

Permasalahan yang terjadi terutama adalah kualitas lingkungan di perkotaan yang


cenderung menurun, seperti kurangnya ruang terbuka hijau, tempat bermain anak,
dan lapangan olah raga, banyaknya pemukiman kumuh, harga tanah yang semakin
mahal serta masalah yang timbul karena sampah kota dan pencemaran.

3.) Permasalahan Lingkungan Sosial

Perubahan masyarakat dari bersifat tradisional agraris ke masyarakat era industri


(modernisasi) menyebabkan perubahan-perubahan sosial antara lain :

a. Perubahan pranata (pranata keluarga, pemerintahan, ekonomi, agama.


pendidikan, dll).
b. Perubahan Nilai (gotomg royomg, kesetiakawanan sosial, loyalitas dan
kebersamaan menjadi kebebasan, individual, materialistik, liberal, dll.)
c. Kenekaragaman kelompok. Berkembangnya pranata dan niali-nilai
masyarakat membawa semakin berkembangnya ragam kelompok sosial dan
kelas ekonomi
d. Kontrol Sosial. Melemahnya kontrol sosial dalam masyarakat dan keluarga
telah banyak memunculkan masalah-masalah sosial psikologis dalam
masyarakat.
Perubahan-perubahan di atas membawa dampak sosial budaya, yaitu munculnya
kelompok-kelompok eksis (surplus) dan kelompok-kelompok yang tersisih (tidak
dapat berperan dalam pembangunan), yang pada akhirnya menimbulkan
persaingan antar kelompok, konflik kepentingan, diskriminasi, ketimpangan
sosial, makin banyaknya kelompok masyarakat yang menjadi beban lingkungan,
serta pemborosan sumberdaya alam (energi) dari kelompok masyarakat yang
surplus.

5. 1.) Peranan lembaga keluarga sebagai berikut.


 Keluarga batih merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya
berinteraksi langsung secara tetap dan berkesenambungan. Dengan
demikian perkembangan anak dapat diikuti secara seksama oleh kedua
orang tuanya, dan kepribadian anak pun dapat lebih mudah dibentuk dalam
tahap sosialisasi primer. Perhatian yang besar orang tua terhadap anak-
anaknya dapat mendorong mereka berprestasi disekolah.
 Orang tua yang berpandangan maju, memiliki motivasi yang kuat dalam
mendidik anaknya, karena anak merupakan `buah cinta kasih' hubungan
suami istri. Anak diharapkan dapat memiliki status peranan yang baik
dimasyarakat, kalau dapat lebih baik dari pada status sosial orang tuanya,
karena itu pendidikan anak diprioritaskan.

2.) Peran lembaga ekonomi.

Lembaga ekonomi berkisar pada lapangan produksi, distribusi, konsumsi


pemakaian barang-barang dan jasa yang diperluhkan bagi kelangsungan hidup
bermasyarakat. Manusia dimanapun berada akan memiliki pranata-pranata
ekonomi, hanya saja berbeda dalam sifat dan cara pelaksanaannya. Sehingga
setiap masyarakat akan menyusun pola pemenuhan kebutuhan ekonominya yang
disebut komsumsi atau pengeluaran pendapatanya berupa makanan, pakayan,
perumahan, yang harus tersedia agar mereka dapat bertahan hidup. Lembaga
ekonomi berperan penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup.

3.)Peranan lembaga poiitik.

Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tak dapat dihindari oleh
setiap orang didalam suatu Negara. Politik juga mencangkup proses pengendalian
sosial, termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan bersama. Pranata politik
memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam, menjaga keamanan di luar,
menguasakan kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik. Sehingga untuk
menjalankanya diperluhkan kekuasaan dari pemerintah yang dapat melindungi
kepentingan rakyat dan kesejahteraan umum, dari berbagai tekanan dan
rongrongan pihak yang ingin mengacaukan. Karena itu rakyat perluh
mendapatkan rasa aman dan tentram, agar tercipta masyarakat yang adil dan
makmur.
4.) Peran lembaga pendidikan yaitu mempertahankan atau melakukan
pelestarian terhadap sistem nilai-nilai yang berlaku, dan pendidikan dituntut dapat
berperan penuh dalam mempercepat perubahan sosial. Nilai dan budaya
diturunkan dan generasi-ke generasi melalui pendidikan sekolah, berarti sekolah
sebagai pranata formal adalah tempat untuk menyosialisasikan warisan nilai
budaya, disamping pengetahuan kepada anak didiknya.

5.) Peran lembaga agama, Kerukunan hidup tidak saja diantara manusia sebagai
individu maupun sebagai kelompok tetapi juga kerukunan beragama. Dengan
demikian setiap agama mengatur hubungan antar manusia, juga mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan sehingga agama merupakan pedoman hidup
yang kekal.

Anda mungkin juga menyukai