Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : RICKI SUPRAPTO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857465387

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4106/ PENDIDIKAN IPS DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 24/UPBJJ - UT BANDUNG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
PENDIDIKAN IPS DI SD

1. Pelajaran IPS telah dianggap perlu untuk diberikan kepada para anak SD dikarenakan IPS
adalah sebuah ilmu yang di dalamnya tersebut telah mempelajari mengenai sebuah cara
untuk dapat melakukan sebuah interaksi social, serta bertujuan membina perserta didik
menjadi warga yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian social
yang berguna bagi diri sendiri serta bagi masyarakat dan negara.

2. Perkembangan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang Sekolah Dasar
(SD) cukup signifikan karena selalu mengikuti perkembangan kondisi masyarakat.
Terdapat berkali - kali pergantian kurikulum mata pelajaran IPS SD, mulai dari pertama kali
masuk dalam dunia pendidikan sekolah pada tahun 1972 sampai Sekarang.

Berikut ini perkembangan mata pelajaran IPS berdasarkan tahun kurikulum yang pernah
berlaku di Indonesia.
1. Tahun 1972 - 1973 IPS sebagai mata pelajaran pertama kali masuk dalam dunia
pendidikan sekolah dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP
Bandung. Kurikulum untuk jenjang SD termasuk didalamnya dengan menggunakan
istilah pendidikan kewargaan negara atau studi sosial sebagai mata pelajaran sosial
terpadu.
2. Kurikulum 1975, pendidikan IPS untuk SD adalah IPS Terpadu Integrated.
3. Kurikulum 1984 yang mengusung process skill approach dengan penyempurnaan
kelemahan-kelemahan kurikulum 1975. Jenjang SD menggunakan pendekatan
Integrative (Integrated Approach) dengan salah satu ciri khususnya adalah pendekatan
pengajaran melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
4. Kurikulum 1994, menyempurnakan kurikulum 1984 berdasarkan Undang-Undang
nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dampaknya adalah perubahan
priode belajar dari sistem semester ke sistem caturwulan yang memberi kesempatan
siswa untuk menerima materi pelajaran yang lebih banyak.
5. Kurikulum 2004, kembali terjadi perubahan dengan menggunakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Fokus pengajar dalam kurikulum ini tidak lagi hanya materi atau teori
saja tetapi sudah menggiring siswa untuk mempraktekkan teori yang dipelajari.
6. Kurikulum 2006 atau dikenal sebagai Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP),
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, kurikulum ini semakin
menyederhanakan kurikulum sebelumnya dengan menggunakan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Dalam kurikulum ini diberlakukan PAKEM (Pembelajaran Aktif
Kreatif dan Menyenangkan) yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan jam
pelajaran lebih sedikit setiap minggunya. Sementara guru mengembangkan kreasi dan
kreativitasnya dalam mengasah kompetensi siswa.
7. Kurikulum 2013, khusus untuk SD bersifat Tematik Integratif. Dalam kurikulum ini, IPA
dan IPS digabungkan dengan proses semua tema yang ada dalam dua mata pelajaran itu
diintegrasikan dalam sejumlah mata pelajaran. Untuk pelajaran IPS menjadi materi
pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.
8. Dan Sekarang 2022 yaitu dengan Kurikulum Merdeka dengan proses pembelajaran era
digitalisasi yang berhubungan alat-alat komputerisasi yang di terapkan pada sekarang
ini.
Dalam perubahan setiap kurikulumnya, selain terjadi perubahan standar pembelajaran
siswa, juga terdapat perubahan standar kelulusan.

3. Peristiwa : Amaranti dan juga keluarganya telah pindah rumah.


Fakta : Amaranti pada saat ini telah duduk pada kelas 3.
Konsep : Tolong menolong pada saat kehidupan sehari-hari.
Generalisasi : Amaranti ini telah pindah rumah dengan menggunakan bantuan dari para
saudara dan juga tetangganya.

4. Dengan cara menayangkan sebuah video mengenai kegiatan “ Kerjasama di sekitar


lingkungan Rumah “ dan bagi para siswanya telah diberikan arahan untuk dapat mencatat
dan juga menulis hal-hal yang penting dalam video tersebut.

5. Teks bacaan sebagai berikut “ Kenampakan Alam dan Keragaman Lingkungan ” :


Keindahan dan kekayaan alam menjadikan Indonesia memiliki bermacam-
macam kenampakan alam atau bentang alam. Mulai dari gunung, pegunungan, sungai, danau
hingga dataran rendah. Seperti kodratnya, Tuhan menciptakan manusia dan mahluk hidup
untuk menghuni dan mengurus alam beserta isinya. Oleh karena itu, di atas bentang alam
terdapat keragaman lingkungan yang bisa menjadi ciri khas kehidupan masyarakat. Mulai
dari bentuk pemukiman, mata pencaharian, hingga cara menjalani rutinitas kehidupan
mereka.
Mari kita mengambil contoh kehidupan masyarakat di bentangan alam pegunungan dengan
sungai. Di kawasan pegunungan Bromo, Jawa Timur misalnya, dimana masyarakat yang
dikenal sebagai suku Tengger memiliki pola kehidupan yang menjadi identitas mereka.
Warga suku Tengger yang memiliki ciri khas penampilannya mengenakan sarung sebagai
penghangat dari hawa dingin, menempati lembah-lembah dan lereng perbukitan untuk
tempat tinggal. Mereka mampu mencukupi kehidupan dengan bercocok tanam/berladang,
serta menjadikan obyek wisata gunung Bromo sebagai sumber mata pencaharian, seperti
penyewaan kuda, guide wisatawan, menyewakan rumah/homestay, dan membuka restoran
atau warung makan. Untuk berkomunikasi antar warga yang sebagian besar menganut agama
Hindu ini, digunakan bahasa jawa kuno namun tidak dengan tingkatan bahasa jawa pada
umumnya.
Dari kawasan Bromo yang memiliki struktur tanah berbukit-bukit, kita berpindah ke potret
kehidupan masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai sumber kehidupan mereka, yaitu
sungai Barito, Kalimantan Selatan. Mendapat julukan sebagai kota seribu sungai, kota
Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan dikelilingi oleh sungai besar dan kecil.
Kondisi geografis itulah yang menjadikan masyarakat setempat memilih bermata
pencaharian antara lain berdagang di pasar apung diatas perahu, moda transportasi sungai,
serta irigasi untuk kegiatan bercocok tanam warga. Karena keunikan cara hidup masyarakat
disana, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung sambil berwisata,
sehingga peluang itu pun juga dijadikan sebagai sumber penghasilan warga. Tampak jelas
perbedaan pola kehidupan masyarakat yang memiliki kondisi geografis di bentang alam yang
berbeda.
Kesimpulan :
Dikenal dengan kemajemukan masyarakatnya, Indonesia juga memiliki keragaman
lingkungan yang dipengaruhi oleh kenampakan alam atau bentang alam dengan kondisi
geografis yang berbeda-beda. Masyarakat yang tinggal wilayah pegunungan, tentu saja
memiliki pola kehidupan yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Teks bacaan diatas mengambil contoh potret kehidupan masyarakat di kawasan pegunungan
Bromo, Jawa Timur dan masyarakat di kawasan sungai di Kalimantan. Gambaran seperti apa
kehidupan mereka mulai dari bentuk pemukiman, sumber mata pencaharian, hingga
kehidupan religius mereka masing-masing memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Namun keunikan tersebut justru memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hal itu
tentu saja memberikan keuntungan bagi masyarakat di setiap wilayah tersebut.

6. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam baik sumber daya alam
hayati maupun non hayati. Tanahnya yang subur dengan 14% wilayah yang ditanami
tanaman dan tumbuhan serta hutan yang menjadi salah satu paru-paru dunia. Tidak salah jika
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis flora.
Jika dikaitkan letak geografis dengan kondisi alam seperti banyaknya jenis flora dengan 3 nilai
dari professor notonegoro dengan 3 sikap yang ditumbuhkembangkan berdasarkan materi
ips kelas 5 yang dibahas sangat berhubungan erat sekali. Manusia mengadaptasi nilai-nilai
yang cetuskan prof Notonegoro dalam sikap, tindakan dan prilaku dalam pemanfaatan
sumber daya alam hayati. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai yang bersumber dari falsafah
pancasila secara filosofis.
Adapun 3 nilai dari prof.Notonegoro berdasarkan kategori terdiri dari:
• Nilai Material : merupakan suatu hal yang memberi manfaat atau berguna bagi
kebutuhan manusia secara jasmani.
• Nilai Vital : merupakan suatu hal yang bermanfaat dan membantu manusia dalam
melakukan kegiatan atau aktivitas.
• Nilai Kerohanian: merupakan segala sesuatu yang memberi manfaat secara
batiniah (rohani atau jiwa) bagi manusia.
Dari 3 nilai tersebut diatas terdapat 3 sikap yang dapat ditumbuh kembangkan yaitu
antara lain:
• Siswa akan memiliki sikap dan prilaku yang lebih peduli dan memperhatikan serta
menjaga kelestarian linkungan hidup yang ada disekelilingnya.
• Menumbuhkan daya kreativitas siswa dalam memanfaatkan flora atau tumbuh-
tumbuhan dengan membuat penghijauan dilingkungan sekolah dan rumah.
• Menumbuhkan kecintaan terhadap makhluk ciptaan Tuhan misalnya dengan
memelihara, memberi pupuk dan menyiram tanaman setiap harinya.

Kesimpulan :

Nilai Material
Flora yang merupakan segala jenis tanaman atau tumbuhan yang ada di Indonesia memiliki
kegunaan seperti memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai sumber makanan, memiliki
nilai ekonomis dengan memperdagangkan atau mengolahnya menjadi suatu produk makanan
atau obat yang untuk menyembuhkan penyakit.

Nilai Vital
Flora atau tumbuhan juga bisa memberi manfaat bagi manusia dalam melaksanakan kegiatan
dan aktivitas sehari-hari misalnya kayu pohon dari tumbuhan bisa memberi perlindungan
bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan akan papan, produk kertas hasil produksi
membantu manusia dalam proses belajar, membuat laporan keuangan dan administrasi.

Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian ini terbagi lagi atas 4 macam yaitu:
• Nilai kebenaran : nilai yang bersumber dari logika (rasio) atau akal budi manusia.
Misalnya manusia dikasih akal untuk berpikir dan membuat keputusan dengan benar
untuk menjaga kelestarian flora dan menjaga lingkungan dari kerusakan.
• Nilai keindahan (estetika) : nilai yang muncul dari perasaan yang dimiliki manusia.
Misalnya sebuah rumah akan terasa lebih indah, asri, teduh dan memiliki udara yang
segar jika halamannya di tanami bunga dan pepohonan.
• Nilai moral (kebaikan) : nilai yang muncul dari sebuah kemauan dan kehendak (karsa
dan etika). Misalnya manusia melakukan kegiatan menanam 1000 pohon dalam rangka
melakukan reboisasi.

Nilai religius: nilai yang berhubungan dengan Ketuhanan yang sifatnya mutlak dan abadi.
Misalnya manusia menyadari akan kebesaran Tuhan dalam menciptakan beraneka ragam
jenis flora dengan segala manfaat dan kegunaannya.

Anda mungkin juga menyukai