DISUSUN OLEH:
KELOMPOK SEJARAH KELAS RS19D
Donny Yoga Subronto 292020096
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga Laporan kegiatan Studi
Lapang di wisata kebun teh tambi Wonosobo yang dilaksanakan pada tanggal 21
Juni 2022, dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan dari penulisan Laporan Studi Lapang ini secara umum adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS SD, dan tujuan
secara khusus adalah untuk melakukan praktikum IPS dan mengembangkan
materi ajar yang kontekstual dalam penyusunan materi Konsep Dasar IPS SD.
Penulisan laporan dan kegiatan studi lapang ini tidak terlepas dari
bimbingan dosen Naniek Sulistya Wardani, S.Pd., M.Si. sebagai pengampu
mata kuliah Inovasi Pembelajaran di Kelas RS19D Oleh karena itu dengan tulus
dan penuh hormat disampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya.
Semoga laporan studi lapang ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkan.
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I
Pendahuluan
Pasal 14
D. Perilaku Sejarah
1. Sejarah SebagaiPeristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa
lampau. Para ahli pun mengelompokkan sejarah agar dapat
memudahkan kita untuk memahaminya yaitu:
BAB III
METODOLOGI STUDI LAPANG
3.1 Setting dan Kegiatan Studi Lapang
Studi lapang dilaksanakan di Bukit Cinta Rawa Peing,Ambarawa pada
hari sabtu tanggal 27 Febuari 2020
A. Lokasi Studi Lapang
1. Bukit Cinta Rawa Pening untuk melakukan pengamatan sejarah
Bukit Cinta Rawa Pening
2. Bukit Cinta untuk melakukan pengamatan benda-benda bersejarah
yang ada di Bukit cinta, Rawa Pening, seta mengamati pengunjung
yang datang.
3. Pengamatan Rawa Pening yang meliputi :
a. Mengamati air Rawa Pening
b. Mengamati asal Rawa Pening
c. Mengamati nama Rawa Pening
d. Mengamati dan wawancara warga sekitar tentang Rawa Pening
e. Mengamati enceng gondok Rawa Pening
f. Mengamati perahu nelayan yang ada di Rawa Pening
g. Mengamati kondisi alam disekitar Rawa Pening
h. Mengamati orang yang berjualan di area Rawa Pening
B. Jadwal Kegiatan
Tabel jadwal kegiatan study lapang Bukit Cinta Rawa Pening
No Kegiatan Jam Keterangan
1. Pemberangkatan 05.30 – Mahasiswa kumpul di depan GKJ
mahasiswa 06.00
2. Pembukaan 06.30 – 7.30 Dalam acara ini dosen melakukan doa
serta pengarahan kepada mahasiswa dalam
melakukan praktikum study lapanagan
3. Penjelasan 7.30 - 8.30 Dosen melakukan penjelasan mengenai
materi Rawa Pening dengan langsung
menunjukkan kondisi yang ada di Rawa
Pening.
4. Praktikum 8.30 – 11.30 Mahasiswa melakukan praktikum
lapangan serta lapangan dan selanjutnya berdiskusi
pembahasan kepada desen menegenai hasil yang telah
di dapatkan oleh mahasiswa.
5. Istirhat 11.30 – Makan Bersama yang dilakukan dosen
12.00 Bersama mahasiswanya.
6. Pemberangkatan 12.00 – Melakukan perjalanan pulang dengan
pulang ke 12.30 transportasi yang sudah disediakan
kampus UKSW
2. Wawancara
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian
yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai
alasan. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui
cara berperan serta, pada pengamatan tanpa peran serta pengamat
hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Teknik
wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannnya pun telah disiapkan. Supaya setiap pewawancara
mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada
calon pewawancara (Sugiyono, 2009: 73).
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
palaksanaan hubungan industrial di PT. Gunung
MasGondanglegiMalang. Dokumentasi digunakan untuk mempelajari
berbagai sumber dokumentasi terutama yang berada di perusahaan itu
sendiri dan didukung oleh sumber-sumber yang
representatif.Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian
sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai
sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk
meramalkan (Moleong,2007: 217). Dokumen digunakan untuk
keperluan penelitian menurut Guba dan Licoln dalam Moleong (2007:
217), karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawaban seperti :
1) Dokumen dan rekaman digunakan karena merupakan sumber yang
stabil, kaya, dan mendorong, 2) Berguna sebagai bukti untuk suatu
pengujian, 3) Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian
kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir,
dan berada dalam konteks, 4) rekaman relatifmurah dan tidak sukar
dipoeroleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan dengan teknik
kajian isi, 6) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk
lebih memperluas ilmu pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.
BAB IV
HASIL STUDI LAPANG DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil kegiatan studi lapang yakni:
1. Kesimpulan dari praktikum IPS untuk disiplin Sejarah
Sejarah adalah rangkaian cerita dan kisah berupa narasi yang
disusun berdasarkan ingatan , tafsiran manusia ataupun kesan tentang
kejadian yang terjadi di masa lalu. Meski sejarah disusun berdasarkan
bahan-bahan ilmiah , akan tetapi penyajiannya menyangkut soal
keindahan, bahasa dan seni penulisnya. Sejarah bisa dikategorikan
sebagai seni karena perlunya intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa
yang termasuk sebagai karya seni dalam menuliskan sejarah supaya
menjadi menarik
2. Simpulkan materi ajar yang diperoleh di sumber belajar
Studi lapang merupakan kegiatan untuk melakukan pengamatan.
pengukuran dan praktikum langsung di lapangan. Pengukuran jarak
adalah pengukuran yang dilakukan dengan spidometer untuk mengukur
kecepatan dan jarak yang ditempuh menggunakan kendaraan bermotor.
Pengukuran waktu adalah pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan stopwatch ( jam) untuk mengukur waktu yang diperlukan
dari depan kampus UKSW ke lokasi bukit cinta rawa pening dan
pegukuran ketinggian suatu tempat dengan menggunakan meteran
untuk mengukur ketinggian bukit cinta dari permukaan air.
Lokasi Bukit dapat dilihat dari arah mata angin. Penentuan arah mata
angin menggunakan pengamatan terbitnya sinar matahari di pagi hari
dari arah timur, menggunakan mushola bahwa pintu mushola
menghadap barat, menggunakan hp dengan menentukan tiitik 0 derajat.
Letak geografi Bukit Cinta adalah letak yang ditentukan oleh batas-
batas alam. Bukit Cinta sebelah utara dibatasi oleh kecamatan
ambarawa. Bagian timur dibatasi oleh kecamatan tuntang desa
kebondowo, kecamatan banyu biru, kabupaten semarang. Bagian
selatan dibatasi oleh daerah penyangga, dibawah gunung merbabu
permukaan lereng dan bagian barat di batasi oleh rentetan gunung
merbabu kecamatan ambarawa.
Pengunjung dan masyarakat yang diwawancarai dapat bekerja sama
dengan baik, yakni baik pengunjung maupun masyarakat, bersedia
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dengan baik dan jujur
Konsep dasar disiplin Geografi meliputi :
a. Konsep Lokasi Lokasi disebut juga letak. Lokasi dapat dibedakan
menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut
menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau kisi-kisi
atau koordinat. Untuk menentukannya digunakan sitem koordinat
garis lintang dan garis bujur yang telah disepakati bersama dan
derajatnya dihitung dari garis ekuator (untuk garis lintang) dan
garis meridian yang melalui Kota Greenwich (meridian nol). Letak
ini bersifat tetap dan biasa disebut letak astronomis. Lokasi relatif
memiliki arti yang berubah-ubah berkaitan dengan keadaan daerah
sekitarnya. Lokasi ini biasa disebut lokasi geografis.
b. Konsep Jarak Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial,
ekonomi, maupun pertahanan. Jarak dapat merupakan faktor
pembatas alami, sekalipun arti pentingnya bersifat relatif sejalan
dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak berkaitan erat
dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan, pengangkutan
barang, dan penumpang. Jarak tidak hanya dinyatakan dengan
ukuran jarak lurus di udara, tetapi dapat pula dinyatakan sebagai
jarak tempuh, baik yang dikaitkan dengan waktu perjalanan yang
diperlukan maupun satuan biaya angkutan.
c. Konsep Keterjangkauan Keterjangkauan (accessibility) tidak selalu
berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi
medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang
dapat dipakai. Konsep ini tidak hanya berlaku bagi wilayah, tetapi
berlaku juga bagi individu. d. Konsep Pola Pola berkaitan dengan
susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang di muka
bumi, baik fenomena alami maupun sosial budaya. Geografi
mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena,
memahami makna atau artinya, serta berupaya untuk 14
memanfaatkannya dan dimana mungkin juga mengintervensi atau
memodifikasi pola-pola guna mendapatkan manfaat yang lebih
besar.
e. Konsep Morfologi Morfologi menggambarkan perwujudan daratan
muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah
(secara geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi.
Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang terkait dengan erosi
dan pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air,
dan jenis vegetasi yang dominan. f. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling
menguntungkan, baik mengingat kesejenisan gejala maupun
adanya faktor-faktor umum menguntungkan.
g. Konsep Nilai Kegunaan Nilai kegunaan fenomena atau sumber-
sumber di muka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang
atau golongan penduduk tertentu.
h. Konsep Interaksi/Interdependensi Interaksi merupakan peristiwa
yang saling mempengaruhi dayadaya, objek, atau tempat satu
dengan yang lain. Setiap tempat dapat mengembangkan potensi
sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada
di tempat lain. Dan teruskan dengan
a. Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji/menstudi tentang
masyarakat ataupun kehidupan sosial. Karena semua ilmu
sosial mempelajari tentang pola tingkah laku yang lazim ada
pada kelompok-kelompok manusia. Sosiologi berasal dari kata
socius, artinya kawan ataupun masyarakat. Sedangkan logos,
artinya ilmu pengetahuan/pikiran. Berarti secara sederhana
sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.
b. Antropologi
Seperti halnya sosiologi, terdapat beberapa pengertian
tentang antropologi. Isinya meliputi archeology, antrologi
ragawi,sejarah kebudayaan, beberapa bagian linguistic serta
berbagai kajian tentang berbagai aspek kemanusiaan.
Antropologi memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan
alam, khususnya biologi(Spencer, 1982). Subjek antropologi
adalah budaya dengan berbagai sistem simbulnya, meliputi
bahasa dan kepercayaan.
c. Psikologi
Psikologi sering disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang
diri manusia, meliputi proses mental, kemauan, mental,
kecerdasan, dan emosional. Semuanya bukan hanya
dipengaruhi oleh proses kejiwaan, namun juga oleh warisan
biologi dan lingkungan (Spencer, 1982).
d. Ilmu Politik
Sekitar 30 atau 40 tahun yang lalu, ilmu politik selalu
menekankan pada upaya bagaimana menjadikan pemerintahan
itu stabil dan lebih efisien, tetapi saat ini telah berubah kea rah
menuju politik social, artinya saat ini lebih menekankan
kepada tingkah laku politik suatu golongan masyarakat, latar
belakang sosial politik, dan bagaimana kesadaran politik
timbul dari suatu kelompok masyarakat (Spencer, 1982).
e. Ilmu Sejarah
Setiap orang tentu memahami tentang sejarah
merupakan kajian masa lampau. Dengan ilmu sejarah
diharapkan dapat menghadirkan kembali peristiwa masa
lampau secara hidup dan benar. Ilmu sejarah berbeda
dengan ilmu sosial lain, karena dalam sejarah bukan
mencari generalisasi suatu peristiwa melainkan hendak
mencatat secara detail, menggambarkan seolah-olah cerita
itu terulang lagi untuk kita hayati.
f. Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi lebih menekankan kepada faktor
produksi dan distribusi barang serta jasa. Sajian yang lain
dari ilmu ekonomi adalah untuk menganalisis arah
pertumbuhan keuangan dan kaitannya dengan harga.
Banyak pula ahli ekonomi yang memusatkan
perhatiannyakepada ketenagakerjaan serta kesejahteraan
yang dapat dicapai oleh setiap individu.
Rawa pening memiliki kisah atau legenda yang dipercayai
oleh warga sekitar. Cerita tersebut menceritakan tentang kisah
seorang anak yang meminta makanan kepada penduduk desa
namun ia malah diusir, kemudian ada seorang nenek yang baik
hati yang memberinya makanan. ia kembali lagi ke kampung
sebelum nya dan meminta makanan, tetapi tetap diusir.
kemudian anak tersebut menancapkan lidi ke tanah dan
mencabut nya kembali ketika tidak ada orang yang bisa
mencabut nya. kemudian keluarlah air dari dalam tanah tersebut
dan jadilah sebuah rawa yang dinamakan rawa pening. Memiliki
luas sekitar 2.670 hektar, Danau Rawa Pening berada di empat
kecamatan Kabupaten Semarang, yakni Ambarawa, Bawen,
Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening biasanya dijumpai oleh
mereka yang mengadakan perjalanan Solo-Semarang atau
sebaliknya melalui jalan utama non-tol ketika sampai
Kecamatan Tuntang.
5.2 Saran
Dengan terselesainya laporan studi lapang, ingin mengemukakan
beberapa saran yang kiranya berguna bagi pembaca. Adapun sarannya
yaitu :
1. Pada waktu melaksanakan kunjungan di Rawa Pening hendaknya
mencatat, merekam, dan memfoto hal penting yang ada di objek
2. Lebih mengeksplore semua tempat dan detail yang ada di Rawa
Pening agar mendapat semua informasi penting
3. Mengikuti semua tata tertib yang ada di Rawa pening.
4. Memperbanyak kunjungan ke tempat-tempat bersejarah lainnya, agar
wawasan mahasiswa menjadi bertambah, tidak hanya di bukit cinta
tetapi perlu mengadakan kunjungan kebeberapa tempat bersejarah
lainnya yang ada didaerah-daerah tertentu.
5. Mengaktifkan kembali kegiatan mahasiswa melalui kegiatan studi
lapangan sebagai media pembelajaran dan praktik mahasiswa untuk
menambah wawasan dan pengetahuan yang dimulai dari lingkup
daerah sekitar didampingi dosen-dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11000/2/T1_292012227_BAB
%20II.pdf
Lampiran