OLEH :
UNIVERSITAS BATURAJA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Muatan lokal merupakan salah satu kajian mata pelajaran yang diberikan
satuan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi dari suatu daerah. Pemberian materi yang bersifat
muatan lokal berisi materi tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan
agar budaya dan tradisi di daerah peserta didik tidak terkikis oleh perkembangan
budaya-budaya baru yang hadir di lingkungan peserta didik. Dengan demikian,
penanaman kearifan lokal di setiap daerah di seluruh Indonesia tetap lestari dan
terjaga keasliannya sebagai aset bangsa yang kaya akan keberagaman
budaya.Kurikulum adalah sebuah sistem pada pembelajaran yang di dalamnya
terdapat komponen tujuan, isi, strategi, dan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan. Menurut Toenlioe (2016), komponen tujuan adalah komponen yang
memuat target pencapaian atau kemampuan yang akan dikembangkan dalam diri
peserta didik, komponen isi kurikulum adalah komponen yang memuat pesan yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, komponen strategi adalah
komponen yang berisi pernyataan tentang penataan dan pemanfaatan berbagai hal
untuk pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efesiensi, serta komponen
evaluasi kurikulum yaitu komponen yang berisikan pernyataan tentang upaya untuk
mengetahui tingkat pencapaian pembelajaran, serta efesiensi dan efektifitas proses
pembelajaran.
Agar tujuan pendidikan itu dapat tercapai secara maksimal maka harus ada
peningkatan pada kurikulum pendidikan. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016
pasal 1 Ayat (2) tentang Standar isi dikemukakan bahwa “Kompetensi inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan”. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum dalam pembelajaran, serta dalam pembentukan kompetensi dan
pribadi peserta didik dan dalam perkembangan kehidupan masyarakat pada
umumnya, maka pembinaan dan pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, tetapi memerlukan landasan yang kuat berdasarkan hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Salah satu usaha pengembangan kurikulum pendidikan yaitu dengan
dimasukkannya muatan lokal, hal ini didasarkan oleh kenyataan bahwa Indonesia
memilki beraneka ragam adat istiadat, kesenian, tata cara, tata krama pergaulan,
bahasa, dan pola kehidupan yang diwariskan secara turun temurun dari nenek
moyang. Hal tersebut tentunya perlu dilestarikan dan dikembangkan, agar bangsa
Indonesia tidak kehilangan jati dirinya. Keberadaan muatan lokal berperan sebagai
salah satu agen pembinaan budaya yang ruhnya telah tertanam secara tidak sengaja
pada masing-masing anak.Sehubungan dengan itu kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat kurikulum nasional (pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan budaya, pendidikan
jasmani dan olah raga, ketrampilan) dan muatan lokal. Kurikulum muatan lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.Wujud
dari kurikulum muatan lokal tidak hanya berbentuk keterampilan (peternakan,
pertanian, industri ), tapi juga berkaiatan dengan mata pelajaran yang bisa
meningkatkan prilaku (akhlak) dan kepribadian peserta didik.
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya pada kurikulum muatan lokal.
b. Sebagai sarana bagi peneliti dalam meningkatkan atau
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan khususnya
yang berkaitan dengan implementasi pengembangan kurikulum
muatan lokal.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat praktis
Penelitian ini nantinya akan saya gunakan sebagai penulisan skripsi
atau karya ilmiah saya yang nantinya untuk salah satu syarat
kelulusan diUniversitas Baturaja.
b. Manfaat teoritis
A. Kajian Teori
1. Pengertian Implementasi
karena bahan muatan lokal sifatnya mandiri dan tidak terikat oleh
pusat,maka peranan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam muatan
lokal ini sangat menentukan.Untuk melaksanakan pengembangan,langkah-
langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut.
Dasarnya ialah bahan muatan lokal yang ada di daerahnya itu yang
terdiri dari berbagai jenis muatan lokal,misalnya: pertanian kalau sudah
dianggap cukup ganti peternakan ,perikanan,kerajinan dan
sebagainya.Siswa cukup di beri dasar-dasarnya saja dari berbagai muatan
lokal sedang pendalamannya sedang dilaksanakan pada periode berikutnya.
1. Kekreatifan guru
2. Kesesuaian program
4. Cara pengelolaan
5. Kesiapan siswa
Menurut Hidayat (2013: 40) muatan lokal merupakan bagian dari kurikulum
pendidikan yang memiliki tujuan pendididkan yang disesuaikan dalam azas
pendidikan, salah satunya yaitu azas sosial-budaya. Azas sosial-budaya berkenaan
dengan penyampaian kebudayaan proses sosial individu, dan rekonstruksi
masyarakat. Masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang mau tidak
mau harus disampaikan, dikenal dan diwujudkan pada peserta didik dalam bentuk
perilakunya.
a. Peserta didik dapat belajar dengan lebih mudah tentang lingkungan dan
kebudayaan di daerah serta bahan-bahan yang bersifat aplikatif dan
terintegrasi dengan kehidupan nyata,
b. Peserta didik dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar setempat untuk
kepentingan pembelajaran di sekolah,
c. Peserta didik lebih mengenal dan akrab dengan lingkungan alam,
d. Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikat dan
nilai-nilai yang dapat menunjang pengetahuan daerah,
e. Peserta didik dapat mengembangkan materi muatan lokal yang dapat
menghasilkan nilai ekonomi tinggi di daerahnya sehingga dapat hidup
mandiri, menolong orang tuanya dan menolong dirinya sendiri dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup,
f. Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajari untuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya, dan
g. Peserta didik menjadi termotivasi untuk ikut melestarikan budaya dan
lingkungannya serta terhindar dari keterasingan dari lingkungannya sendiri.
a. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan alam, sosial, dan budaya.
b. Memiliki bekal kemampuan, keterampilan serta pengetahuan
mengenai daerah yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya.
c. Memiliki sikap selaras dengan nilai-nilai dan aturan yang berlaku di
daerahnya.
a. Faktor Pendukung
1) Materi muatan lokal yang dapat dijadikan sasaran belajar cukup banyak
tersedia baik macamnya maupun penyebarannya di semua daerah, sehingga
penentuan daerah perintisan maupun tidak diseminasinya tidak sulit.
2) Ketenagaan yang bervariasi yang partisivasinya dapat menunjanng dan
dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan muatan lokal tidak sulit ditemukan
pada semua daerah/lokasi.
3) Adanya materi muatan lokal yang sudah tercantum sebagai materi
kurikulum dan sudah dilaksanakan secara rutin.
b. Faktor Penghambat
B. Kerangka Konseptual
Impelemtasi Kurikulum
Muatan Lokal
Faktor Faktor
Pendukungan Penghambat
Keefektifan Kurikulum
Muatan Lokal
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kehadiran Peneliti
D. Sumber Data
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi Prosedur
3. Dokumentasi
F. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data yang lainya terkumpul.Setelah semua data terkumpul, maka langka
selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengolah data atau biasa disebut
analisis data. Menurut Sugiyono (2011: 244) menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Data Data
Collection Display
Data Conclution:
Reduciton Drawing/verifying
Uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dikenal
dengan istilah “triangulasi data” yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Dengan trianggulasi data peneliti dapat merechek
temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau
teori yang dapat dilakukan dengan jalan mengajukan berbagai macam variasi
pertanyaan, mengecek dengan berbagai sumber data, serta memanfaatkan metode
agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap
terakhir penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahaptahap
penelitian tersebut adalah: