Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT KURIKULUM MUATAN LOKAL

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengembangan Kurikulum
Muatan Lokal
Dosen Pengampu: Drs. H. A. Zaenal Abidin, M.Pd.

Disusun Oleh :
Imam Suryadi

(1401413436)

Anisa Yuli Utami

(1401413448)

Diana Febriana

(1401413476)

ROMBEL 08
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Hakikat Kurikulum Muatan Lokal

I.

Pembukaan
1. Latar Belakang
Muatan lokal merupakan program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan
lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu diajarkan
kepada siswa. Untuk mewujudkan program tersebut dibutuhkan kurikulum
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.
Sebagai seorang calon pendidik perlu dibekali pengetahuan mengenai
kurikulum muatan lokal. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai hakikat kurikulum muatan lokal.
2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian kurikulum muatan lokal?
2) Bagaimana kedudukan muatan lokal dalam kurikulum?
3) Apa tujuan kurikulum muatan lokal?
4) Apa fungsi kurikulum muatan lokal ?
5) Apa saja ruang lingkup dari kurikulum muatan lokal?

3. Tujuan
1) Mengidentifikasi pengertian kurikulum muatan lokal
2) Mengidentifikasi kedudukan muatan lokal dalam kurikulum
3) Mengidentifikasi tujuan kurikulum muatan lokal
4) Mengidentifikasi fungsi kurikulum muatan lokal
5) Mengidentifikasi ruang lingkup dari kurikulum muatan lokal

II.

Pembahasan

1. Pengertian Kurikulum Muatan Lokal


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Muatan lokal merupakan program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan
lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu diajarkan
kepada siswa.
Sesuai dengan SK Mendikbud No.0412/21/1987 (Depdikbud, 1988)
tentang penerapan muatan lokal kurikulum sekolah dasar, muatan lokal di
artikan sebagai program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitknan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya
serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu di ajarkan kepada siswa. Isi
dalam pengertian di atas adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan muatan lokal. Sedangkan media penyampaian merupakan metode dan
sarana

yang

digunakan

dalam

penyampaian

isi

muatan

lokal.

Contoh: Untuk menanamkan konsep himpunan seorang guru menggunakan batu


dan buah-buahan dengan metode mengajar demonstrasi dan bahasa pengantar
bahasa daerah.
Dari contoh tersebut, guru belum dapat dikatakan telah menerapkan
muatan lokal walaupun media penyampaian atau sarana yang digunakan berasal
dari lingkungan sekitar. Hal itu disebabkan karena bahan pelajaran atau isi yang
disajikan tidak menunjang tujuan muatan lokal.
Bab IX pasal 37 UU RI No.2 tahun 1989 tentang sisdiknas menyatakan
bahwa:kurikulum di susun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuainya
dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan IPTEK
serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-maing satuan
pendidikan.
Pada bab yang sama pasal 39 ayat (1),disebutkan bahwa:Pelaksanaan
kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan di dasarkan atas kurikulum yang
berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan, sertaa
kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.

Bila kita simak keseluruhan UU RI No.2 tersebut ternyata muatan lokal


tidak tersurat tetapi tersirat dalam kedua pasal tersebut. Jadi dilihat dari
komponen kurikulum, muatan lokal merupakan isi kurikulum,yaitu suatu bahan
kajian dari mata pelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan setempat.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan

muatan kurikulum yang terdapat pada standar isi di dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Kurikulum mutan lokal terdiri dari beberapa mata pelajaran yang
berfungsi

memberikan

kesempatan

kepada

peserta

didik

untuk

menumbuhkembangkan pengetahuan dan kompetensinya sesuai dengan keadaan


dan kebutuhan lingkungan.
Dengan demikian, kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
2. Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum
Muatan lokal dalam kurikulum dapat merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau bahan kajian suatu mata pelajaran yang telah ada. Sebagai
mata pelajaran yang berdiri sendiri, muatan lokal mempunyai alokasi waktu
tersendiri. Tetapi sebagai bahan kajian mata pelajaran, muatan lokal dapat
sebagai tambahan bahan kajian dari mata pelajaran yang telah ada atau
disampaikan secara terpadu dengan bahan kajian lain yang telah ada.
Mata pelajaran ini juga memberikan peluang kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, mata pelajaran muatan lokal harus memuat
karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan
mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu
membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan
(life skill).

Dalam implementasi kurikulum 2013, muatan lokal dilaksanakan sebagai


mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata
pelajaran lain dan/atau pengembangan diri. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu
jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal.
Sedangkan dalam implementasi kurikulum KTSP Muatan lokal
merupakan
mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kom
petensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Kurikulum muatan lokal merupakan bagian integral dari KTSP jenjang
pendidikan dasar, menengah baik pada pendidikan umum maupun pendidikan
khusus. Sehingga dalam mengembangkan KTSP yang dilakukan oleh daerah
harus mengakomodasi muatan lokal, baik terintegrasi dalam materi mata
pelajaran maupun dalam mata pelajaran tersendiri.
Pengembangan kurikulum muatan lokal dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu :
1) Disisipkan langsung (terintegrasi) ke setiap kelompok mata pelajaran.
2) Sebagai mata pelajaran tersendiri, yang khusus berisi muatan lokal yang
sesuai dengan kebutuhan riil daerah setempat.

3.Tujuan Kurikulum Muatan Lokal


Secara umum muatan lokal bertujuan untuk (1) memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki
wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai
yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah
serta pembangunan nasional, serta (2) mempersiapkan peserta didik agar mereka
memiliki wawasan tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia
melestarikan dan mengembangkan SDA.
Sedangkan secara khusus pengajaran muatan lokal bertujuan agar peserta
didik:
1) Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya,

2) Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan


mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya,
3) Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturan

yang

berlaku

di

daerahnya,

serta

melestarikan

dan

mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka


menunjang pembangunan sosial (E. Mulyasa, 2009).
Secara lebih rinci, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program muatan
lokal bertujuan:
1) Tujuan langsung
(1) Bahan pelajaran lebih mudah diserap oleh peserta didik.
(2) Sumber belajar didaerah dapat lebih dimanfaatkan

untuk

kepentingan pendidikan.
(3) Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang dipelajarinya unuk memecahkan masalah yang di temukan.
(4) Peserta didik lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial dan
budayayang terdapat didaerahnya.
2) Tujuan tak langsung program muatan lokal bertujuan untuk :
(1) Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
daerahnya.
(2) Peserta didik dapat menolong orang tuanya dan dirinya sendiri
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
(3) Peserta didik menjadi akrab dengan lingkungnnya dan terhindar
dari kterasingan terhadap lingkungannya sendiri.
Pemahaman terhadap konsep dasar dan tujuan muatan lokal diatas,
menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum muatan lokal pada hakekatnya
bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara peserta didik dengan
lingkungannya.
4. Fungsi Kurikulum Muatan Lokal
Fungsi kurikulum muatan lokal, antara lain adalah untuk : (1)
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah, (2) Meningkatkan
keterampilan dibidang perkerjaan tertentu, (3) Meningkatkan kemampuan
berwiraswasta, (4) Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris untuk
kepentingan sehari-hari.
Fungsi muatan lokal dalam kurikulum, secara umum mencakup : (1)
fungsi penyesuaian, (2) fungsi integrasi, (3) fungsi perbedaan.

1)

Fungsi penyesuaian
Sekolah berada dalam lingkungan masyarakat. Karena itu programprogram sekolah harus disesuaikan dengan lingkungan Demikian pula
pribadi-pribadi yang ada dalam sekolah hidup dalam lingkungan, sehingga
perlu diupayakan agar pribadi dapat menyesuaikan diri dan akrab dengan

lingkungannya.
2) Fungsi Integrasi
Peserta didik merupakan bagian integral dari masyarakat, karena itu
muatan lokal harus merupakan program pendidikan yang berfungsi untuk
mendidik pribadi-pribadi yang akan memberikan sumbangan kepada
masyarakat atau berfungsi untuk membentukdan mengi ntegrasikan
pribadi kepada masyarakat.
3)
Fungsi perbedaan
Pengakuan atas perbedaan berarti pula meraberi kesempatan bagi
pribadi untuk memilih apa yang diinginkannya. Karena itu muatan lokal
harus merupakan program pendidikan yang bersifat luwes, yang dapat
memberikan pelayanan terhadap-perbedaan minat dan kemampuan peserta
didik. Ini tidak berarti mendidik pribadi menjadi orang yang individualistik
tetapi muatan lokal harus dapat befungsi mendorong pribadi ke arah
kemajuan sosialnya dalam masyarakat.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal meliputi keadaan dan kebutuhan daerah.
Keadaan daerah disini dimana di daerah tersebut pada dasarnya berkaitan
dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi dan budaya. Kebutuhan daerah yaitu
segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya
untuk kelangsungan hidup dan peningkatan sumber daya manusia yang di
sesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi yang bersangkutan.
Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal sangat berguna bagi suatu daerah.
Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.
2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu, sesuai
dengan keadaan perekonomian daerah.

3) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan seharihari, dan


menunjang pemberdayaan individu dalam melakukan belajar lebih lanjut
(belajar sepanjang hayat)
4) Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Lingkup isi/jenis mauatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa
Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan
pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal
yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Setiap sekolah dapat
memilih dan melaksanakan muatan lokal sesuai dengan karakteristik peserta
didik, kondisi masyarakat serta kemampuan dan kondisi sekolah dan daerah
masing-masing.
Ruang lingkup muatan lokal dalam KTSP adalah sebagai berikut:
1) Muatan lokal dapat berupa : bahasa daerah, bahasa asing (arab, inggris,
mandarin, dan jepang), kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan
daerah, adat istiadat (termasuk tata karma dan budi pekerti), dan
pengetahuan tentang karakteristik lingkungan sekitar, serta hal-hal
yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
2) Muatan lokal wajib diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, baik pada pendidikan umum, pendidikan kejuruan maupun
pendidikan khusus.
3) Beberapa kemungkinan lingkup wilayah berlakunya kurikulum muatan
lokal, adalah sebagai berikut :
(1) Pada seluruh kabupaten/kota dalam suatu propinsi, khususnya di
SMA/MA, dan SMK.
(2) Hanya pada suatu kabupaten/kota atau beberapa kabupaten/kota
tetentu dalam suatu propinsi yang memiliki karakteristik yang
sama.
(3) Pada seluruh kecamatan dalam suatu kabupaten/kota yang
memiliki karakteristik yang sama (E.Mulyasa, 2009).
III.

Penutup
1.

Simpulan
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada standar isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum mutan lokal terdiri dari beberapa mata pelajaran yang berfungsi
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menumbuhkembangkan
pengetahuan dan kompetensinya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan. Muatan lokal dalam kurikulum dapat merupakan mata pelajaran
yang berdiri sendiri atau bahan kajian suatu mata pelajaran yang telah ada.
Secara umum muatan lokal bertujuan untuk (1) memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki
wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai
yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah
serta pembangunan nasional, serta (2) mempersiapkan peserta didik agar mereka
memiliki wawasan tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia
melestarikan dan mengembangkan SDA. Fungsi kurikulum muatan lokal, antara
lain adalah untuk : (1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah,
(2) Meningkatkan keterampilan dibidang perkerjaan tertentu, (3) Meningkatkan
kemampuan berwiraswasta, (4) Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris
untuk kepentingan sehari-hari. Sedangakan ruang lingkup muatan lokal meliputi
keadaan dan kebutuhan daerah.
2. Saran
Untuk setiap guru, hendaknya perlu mengembangkan kreativitas dan
inovatifitas untuk mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Agar mampu
memberdayakan muatan lokal sesuai potensi daerah.

DAFTAR PUSTAKA
.
E. Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan
Praktis. Bandung: Remaja Rosda.
Mansur, Nurdin. 2011. Jurnal Dikdaktika Vol.XI
Hasan, Fakhrurrazi. (2012). Tujuan Muatan Lokal Dalam Kurikulum. [Online].
Tersedia di : http://varoelpoe.blogspot.com/2012/06/tujuan-muatan-lokaldalam-kurikulum.html . (Diakses tanggal 9 Maret 2015).

Caray. (2012). Kurikulum Muatan Lokal. [Online]. Tersedia di :


http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/12/kurikulum-muatanlokal.html. (Diakses tanggal 9 Maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai