Anda di halaman 1dari 11

MUATAN LOKAL

HANDOUT PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK


















DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 1
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL

A. Pengertian Muatan Lokal
1. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal. Muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak menjadi bagian
dari mata pelajaran yang ada.
2. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
3. Muatan lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:
a. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya; dan
b. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang
berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
B. Tujuan
Tujuan pembelajaran Mulok adalah untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian muatan lokal
2. Menjelaskan langkah-langkah pengembangan muatan lokal
3. Menjelaskan pelaksana penyusunan muatan lokal
C. Landasan Hukum
1. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013.
2. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 2
Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
D. Prinsip-prinsip Pengembangan Muatan Lokal
Muatan lokal dikembangkan atas prinsip-prinsip:
1. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
2. Keutuhan kompetensi;
3. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan
4. Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan
global.
E. Langkah-langkah Pengembangan
Langkah-langkah pengembangan muatan lokal adalah sebagai berikut:
1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya;
2. Identifikasi muatan lokal;
3. Perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;
4. Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi
dasar;
5. Pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang
relevan;
6. Penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau
menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri;
7. Penyusunan silabus; dan
8. Penyusunan buku teks pelajaran
F. Mata pelajaran Muatan Lokal
Jenis-jenis Mata Pelajaran Muatan Lokal yang dapat diimplementasikan di satuan
pendidikan adalah:
1. Seni Budaya,
2. Prakarya,
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan,
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 3
4. Bahasa, dan/atau
5. Teknologi.
Mata pelajaran muatan local dapat diintegrasikan pada mata pelajaran, seni
budaya, prakarya, dan pendidikan jasmani, Olahraga, dan kesehatan.
Apabila mata pelajaran muatan local tidak dapat diintegrasikan, mata pelajaran
menjadi mata pelajaran tersendiri
G. Dokumentasi Mata pelajaran muatan lokal
Untuk merencanakan mata pelajaran muatan lokal bukti fisik yang harus
didokumentasikan adalah:
1. Kompetensi Dasar;
2. Silabus; dan
3. Buku teks pelajaran.
H. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Mulok
Agar Mata Pelajaran Muatan local dapat dilaksanakan dengan baik, harus
memperhatikan berbagai aspek sebagai berikut:
1. Muatan lokal dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
2. Muatan lokal ditetapkan berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, satuan
pendidikan dapat menambah beban belajar paling banyak 2 (dua) jam per
minggu.
3. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban
belajar muatan lokal, ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan.
4. Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan perlu didukung dengan:
a. Kebijakan Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya; dan
b. Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan.
I. Pengembang Mulok
Pengembangan Mulok dimulai dari tim pengembang kurikulum pada Satuan
Pendidikan, dilaporkan pada tim pengembang kurikulum kabupaten/kota,
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 4
selanjutnya dirumuskan oleh tim pengembang kurikulum Provinsi dengan langkah
sebagai berikut:
1. Pengembang muatan lokal di satuan pendidikan adalah tim pengembang
kurikulum satuan pendidikan yang melibatkan unsur komite
sekolah/madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
2. Tim Pengembang muatan lokal provinsi adalah: Tim Pengembang Kurikulum
provinsi, Pengembang Kurikulum kabupaten/kota, pengembang Kurikulum di
satuan pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang
terkait.
3. Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor Kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.
J. Analisis Potensi Daerah
Integrasi muatan lokal (Mulok) pada kurikulum 2013 berasal dari hasil analisis
potensi daerah dan hasil analisis kebutuhan daerah. Berdasarkan Permendikbud
Nomor 79 tahun 2014, yang dimaksud dengan potensi daerah adalah kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan atau kekuatan yang terdapat
di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Untuk lebih rinci analisis
potensi daerah dapat dilihat seperti format di bawah (format 1).
Sedangkan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan tarap kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah
perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan
daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan
keadaan perekonomian daerah;
3. Meningkatkan penguasaan bahasa inggris untuk keperluan peserta didik dan
untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata;
dan
4. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 5
K. Perumusan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk
mata pelajaran pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) yang mengacu pada kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar (KD) merupakan penjabaran dari kompetensi inti (KI).
Rumusan KD pengetahuan meliputi dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan.
Rumusan KD keterampilan meliputi dimensi kognitif atau dimensi psikomotorik
(salah satu diantara keduanya) dan dimensi pengetahuan.
Contoh:
a. KD: melakukan gerak tari berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga (KD ini
mengandung dimensi psikomotorik dan dimensi pengetahuan).
b. KD: Merumuskan alternatif tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara (KD ini mengandung dimensi kognitif dan
dimensi pengetahuan).
Kompetensi Dasar merupakan jabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas:
a. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
b. Kompetensi Dasar sikap sosial;
c. Kompetensi Dasar pengetahuan; dan
d. Kompetensi Dasar keterampilan.
KD yang perlu dirumuskan hanya untuk pengetahuan dan keterampilan,
rumusan KD sikap dapat mengikuti mata pelajaran yang lain.
Langkah-langkah penyusunan KD:
1. Identifikasi kemampuan apa yang diharapkan dikuasai peserta didik terkait
muatan lokal hasil analisis Lembar Kerja 1 (LK1) yang belum terakomodasi di
mata pelajaran kelompok B.
2. Tentukan level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai peserta didik,
misalnya:
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 6
a. KD pengetahuan: berdasarkan rumusan kompetensi inti (KI) level dimensi
kognitif untuk pengetahuan sampai menerapkan, satuan pendidikan
dapat menggunakan kognitif level 2 (memahami) dan kognitif level 3
(menerapkan).
b. KD keterampilan: berdasarkan rumusan kompetensi inti (KI) level
keterampilan, ada pada:
1) ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat), dan
2) ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang).
3. Rumuskan KD sesuai level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa,
misalnya: mata pelajaran bahasa daerah.
a. KD pengetahuan: memahami kosa kata bahasa daerah (isi apa nama
bahasa daerah).
b. KD keterampilan: mengucapkan kosa kata bahasa daerah (isi apa nama
bahasa daerah).
L. Penyusunan Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013
dinyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat:
1. Identitas mata pelajaran SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan);
2. Identitas satuan pendidikan meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang satuan pendidikan,
4. Kelas dan mata pelajaran;
5. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
6. Mata pelajaran;
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 7
7. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
8. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
9. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
10. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
Lebih jauh dijelaskan pada Standar Proses bahwa silabus dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Langkah-langkah penyusunan silabus:
1. Analisis KD pengetahuan dan KD keterampilan untuk menentukan KD
pengetahuan nomor berapa yang menjadi satu kesatuan dengan KD
keterampilan nomor berapa.
2. Buatlah komponen silabus seperti uraian di bawah (bisa gunakan format 2).
3. Tuliskan rumusan masing-masing komponen silabus sesuai dengan penjelasan
format 2.
4. Pengembangan silabus meliputi: (1) Pengkajian KI dan KD, (2) Identifikasi
materi pembelajaran, (3) Pengembangan kegiatan pembelajaran, (4)
Perumusan indikator pencapaian kompetensi, (5) Penentuan jenis penilaian,
(6) Penentuan alokasi waktu, dan(7) Penentuan sumber belajar.
5. Pengembangan KI dan KD Muatan Lokal ditentukan sekolah berdasarkan hasil
analisis kondisi dan kebutuhan daerah, potensi peserta didik, dukungan
internal dan eksternal.
Sistematika pengembangan KI-KD
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 8
1. Latar Belakang;
2. Tujuan;
3. Ruang Lingkup;
4. Penentuan KI dan KD, dan
5. Arah Pengembangan.
Silabus Mulok harus memenuhi prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu:
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel,
dan menyeluruh.
Contoh:
Format 1:
Analisis Potensi Daerah
Pertanyaan
Jawaban
(Isi sesuai potensi di
daerah)
1. Produk atau kompetensi apa yang berkembang di
daerah/lingkungan satuan pendidikan terkait bidang:
a. Senibudaya
b. Prakarya
c. Penjaslok
d. Bahasa
e. Teknologi
Sebutkan sesuai
kondisi riil!
2. Manakah dari produk atau kompetensi yang tertuang
pada jawaban pertanyaan no 1, yang dapat
dikembangkan di lingkup SMK.

3. Produk dan kompetensi mana dari pertanyaan no 2
yang dapat dilakukan di satuan pendidikan mengingat
SDM dan fasilitas yang dimiliki satuan pendidikan.

4. Apakah ada kompetensi lain yang merupakan
kebutuhan daerah yang diperlukan guna mendukung
arah pengembangan daerah?


Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 9
Format 2: Pengembangan Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : ......................................................................
Sekolah : ......................................................................
Mata Pelajaran : ......................................................................
Kelas/Semester : ......................................................................
Materi Pembelajaran : ......................................................................
Alokasi Waktu : ......................................................................
Kompetensi Inti
KI 3 ....................................................................................
KI 4 ....................................................................................
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar


Cara pengisian kolom:
Kolom KD
tuliskan semua KD dari KI-1 dan KI-2, sedangkan KD-
3 dan KD-4 yang sepadan saja.
Kolom Materi
Pembelajaran
tuliskan berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4,
dalam berbentuk kata benda atau kata kerja yang
dibendakan.
Kolom Pembelajaran
lakukan dari mulai mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan.
Kolom Penilaian
tuliskan jenis dan bentuk penilaian dari KD1 sampai
KD4.
Kolom Alokasi Waktu
prediksi waktu yang diperlukan untuk 1 silabus,
dituliskan frekuensi pertemuan.
Kolom Sumber Belajar
tuliskan sumber belajar yang digunakan peserta didik
saat belajar.
Format 3:
Disediakan Buku Teks Pelajaran (Mulok Sesuai Judul)
Muatan Lokal
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 10
M. Latihan
Susunlah mata pelajaran Muatan Lokal dengan melalui proses sebagai berikut.
1. Analisis Potensi Daerah;
2. Analisis Kompetensi Dasar;
3. Pengembangan Silabus, dan
4. Pemilihan Buku Teks Pelajaran yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai