lTI
DINAS PENDIDIKAN
KOTA BANDUNG
ij
~~
DINAS PENDIDIKAN
KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
KOTA BANDUNG
Buku Saku
Program
Pengenalan
Lingkungan Sekolah
Pendidikan
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat ridhoNya maka kami dapat menyelesaika
penyusunan Program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di
kota Bandung yang mengacu pada model pendidikan karakter
Bandung Masagi. Program ini disusun berdasarkan hasil kajian,
diskusi, seminar, workshop, FGD mengenai pendidikan karakter
dengan berbagai pihak baik internal dinas pendidikan maupun
eksternal dinas pendidikan, para akademisi, budaya, serta berbagai
forum dan komunitas di masyarakat
Program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di kota Bandung
adalah pintu awal untuk mengenalkan program besar pendidikan
karakter. Bandung Masagi yang dirancang sebagai model
pendidikan karakter peserta didik di Kota Bandung. Tujuan
disusunnya program Bandung Masagi adalah mewujudkan karakter
peserta didik Bandung Masagi yaitu generasi yang jujur, berani.
percaya diri, tangguh, peduli, tekun, adil, toleran, disiplin, mandiri,
kritis, inisiatif, kreatif, ramah, bertanggung jawab, sederhana, sabar,
kerjasama, cekatan, dan sadar diri yang tercermin dari sikap
religius, cinta terhadap budaya sendiri, menjaga lingkungan, serta
membela bangsa dan negaranya yang berlandaskan filosofi
nilai-nilai kearifan lokal budaya Sunda, yaitu: silih asih, silih asah,
silih asuh, dan silih wawangi.
lmplementasi
program pendidikan karakter Bandung Masagi
pada tahap awal dilakukan dalam masa pengenalan lingkungan
sekolah bagi peserta didik baru tahun 2016-2017. Hal ini sejalan
dengan surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat
Jendral
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
No. 13/D/PP/2016 tentang Pelaksanaan Awai Tahun Pelajaran
2016/2017, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
18 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah, Peraturan Menteri
Pendidikan
dan Kebudaaan No. 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 64 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah.
Harapan kami, semoga buku saku panduan penyelenggaraan
PLS pendidikan karakter Bandung Masagi dapat bermafaat pada
semua jenjang pendidikan di kota Bandung baik formal maupun
nonformal. Sekolah memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan
program pendidikan karakter di sekolah masing-masing dengan
mempertimbangkan
potensi, situasi, kondisi, serta kebutuhan
sekolahnya.
M. Pd.
Kemandirian
Regulasi
Emosi
Kenakalan
Kekerasan
Beban
Sebaya
Konsep Diri
Sosial dan Lingkungan
Orientasi
Keseimbangan
Masa Depan
Fisik, Kognisi
Pemilahan
Belajar
Tekanan Teman
Kepedulian
Karakter
Literasi
Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Pendidikan
nasional
yang
berakar pada
kebudayaan
bangsa
Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan
kecerdasan
kehidupan
bangsa
dan
peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SOM),
mengembangkan
manusia serta masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan, keahlian dan keterampilan,
kesehatan
jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap dan
mandiri.
Kata
"Masagi"
berasal
dari
bahasa
Sunda
yang
artinya
keputusan.
Pendidikan
Karakter Berakar dari Nilai.
Model pendidikan
karakter
Bandung
Masagi
didasarkan
pada landasan
world view (pandangan
hidup}
budaya
Sunda
yang
mengandung
empat
akar
sistem
landasan
nilai-nilai
filosofi kearifan lokal, yaitu: silih asih, silih asah,
silih
asuh,
dan silih
wawangi
(H.R
Hidayat
Suryalaga,
2003}.
Program
pendidikan
karakter
Bandung
Masagi
dengan empat pilar nilai-nilai
filosofi kearifan lokal, yaitu
silih
asih,
silih
asah,
silih
asuh,
dan silih wawangi,
diterjemahkan
kedalam
ruang
lingkup
program
yang
mengintegrasikan
aspek-aspek
yang melekat
pada setiap
tahapan
tugas perkembangan
individu
secara universal
yang meliputi
perkembangan
fisik, kognitif, emosi, bahasa,
sosial,
konsep
diri, etika
dasar,
dan moral.
Mewujudkan
generasi
yang memiliki
karakter jujur, berani,
percaya diri,
tangguh,
peduli, tekun, adil, toleran, disiplin,
mandiri, kritis, inisiatif,
kreatif, ramah, bertanggung
jawab,
sederhana, sabar, kerjasama, cekatan, dan sadar diri yang
berlandaskan
filosofi
nilai-nilai
kearifan
lokal
budaya
Sunda,
yaitu: silih asih, silih asah, silih asuh, dan silih
wawangi.
Silih
Asah
Silih
Asuh
Silih
Wawangi
Surya/ago, 2003)
Religi
Lingkungan Hidup
Budaya Sunda
Menanamkan
kesadaran jati diri pada anak
Bandung
menghayati
budaya
Sunda
dan
menanamkan budi pekerti sebagai orang Sunda
yang cageur, bageur, singer, pinter, someah
(ramah) dan wanteran (percaya diri) dalam
berperilaku dan bertutur santun untuk bisa hidup
damai berdampingan dengan suku-suku lain
sebagai bagian dari ekosistem budaya yang
membentuk Indonesia.
Bela Negara
3. Keterampilan Abad 21
4. 20 Karakter Baik
' ~
Berpikir Kritis
Kreator
Komunikator
Kolaborator
Wawasan Kewarganegaraan
Karakter Baik Yang Kuat
Periodic
"'
~ ~
,
' '%'
:,
:s:t
Diharapkan
peserta
didik
anak Bandung
memiliki
20
karakter
baik
yang
dapat
menghadang karakter buruk
Education
=a.111.1.1ti;i;1.-t]:31~11~. ..~~!l--~=11&11m1.1111=1111.11.11111111.1a~111i-111.1
Jawab
vs Mangkir
vs Ketus
5. Peta
Ekosistem
Didik
Kepala
Sekolah
Guru
Mata Pelajaran
dan Wali Kelas
Orang Tua
atau Wali
Warga
Sekitar
Sekolah
!:mdflNi:l;i.l!ll.ilifJ1.1
Peserta
Relasi
1-
Alumni
Adik
Ke las
:IR.ij&i:Ll.i.iii.1.l&;Hl.1**
7. Tugas Perkembangan
Manusia
Moral
Fis1k
Diatas 65
0::::
f-
-+
QJ
""D
0
.....,
~ ~
0
QJ
2
c
C1J
0::::
.s:
...c
::J
QJ ..D
f-+
<.,
~
0
C1J
::.::::
0
(J')
C1J
c-,
0::::
f-+ <(-+
::.::::
0
\
f-+
Saku
Bandung
Masagi
.s:
(J')
C1J
C1J
(J')
QJ
~ /'
(J')::.::::
C1J
::J
z
Buku
.3' en
QJ
~
::J
C1J
.....,
C1J
f-
Q_
0::::
C1J
::J
C1J
3:
0:::: <(
Akar
Landasan
nilai nil ai filosofi kearifan lokal:
Silih As ih, Srlih Asah, Silih Asuh, Silih
Wawangi.
Batang
Te hap an proses perkembangan semakin
-cea tas sesuai jenjang usia anak PAUD/TK,
SD, SMP, SMA/SMK
Buah
Hasil
Lingkar Tahun
Karakter baik yang melekat seiring
pertumbuhan indtvidu, selring waktu
karakter yang menetap seiring hitungan
tahun semakin berkembang dan
b e r t a rrrb ah kuat
Cabang/Ranting
Aspek-As p e k Pada Program religi, budaya,
lingkungan, beLa negara,
Aspek
bisa meluas s e sua:
yang
diperlukan anak Paud, SD, SMP, SMA/SMK
seperti a s pek e tik a dasar, fisik, kognltlf,
emosi, bahasa sosial, konsep diri dan
moral)
'
~,
'
e
"'~
"
,;~
ii
"
_J
gANDUNG MASAGI
sumber foto:2013 Merdeka.com/imam
buhori
'=IA!f!1NiilIH"''kii.11111
"~
Kekerasan
Psikis
Kekerasan
Fisik
Perbuatan
seseorang
a tau
kelompok
orang
yang
rne nyebabkan
cedera
atau
matinya
orang
lain,
atau
rne nyebabkan
kerusakan
fisik
atau barang orang lain. [sumber:
Kamus Besar Bahasa Indonesia) -
Contoh:
menabrakkan
badan
dengan
sengaja, mencubit,
memukul,
menjewer, menoyor, menampar,
menendang
Perlakuan
yang
salah
atau
pengabaian
secara emosional
terhadap anak; juga perlakuan
yang secara sengaja mencoba
untuk
rnenakuti
a tau
mempermalukan
atau
mengisolasi atau mengabaikan
anak
(Sumber: -https://www.nspc c. or g
uk/preventin g-a buse/ch
i Id- abuse- and- n egl ectlemo tiona /-ab use /wha-t-is- emotion a I
-abuse/)
Contoh:
meminta
siswa menggunakan
atribut yang "mempermalukan"
siswa,
memberikan
nama
julukan,
memarah-marahi
siswa
dengan
alasan
tidak
jelas, membentak, menghina.
menyebabkan
Merasa direndahkan,
tidak dihargai,
merasa
rner asa tidak dijaga,
tidak dipedulikan.
5-6
ce der a
psikis.
Contoh:
Kejadian seorang siswa yang
menoyor kepala adik kalasnya
hingga membentur tembok':
Cedera fis ik yang ditirnbulkan:
benjol
Diskriminasi
merasa
ditolak,
merasa
s , -:2tilfi'
fora: Internet
_Buku
Saku
Bandung
Masag1
Kebudayaan
Pengenalan
Landasan
Kearifan
Landasan
Kearifan
Landasan
.....
Kearifan
Denah Sekolah
Lingkungan Sekitar
Sekolah
Misal:
Kantin (!bu kantin bernama
lbu Clara).
Misal:
Terdapat
sampah
Misal:
Terdapat bangku yang
bisa ditempati
untuk
duduk
dan
belajar
bersama.
tumpukan
Hatur Nuhun