Anda di halaman 1dari 47

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERORIENTASI HOTS

DALAM PEMBELAJARAN TEKS NARATIF

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Tahun 2019

Diajukan oleh :

Nama : Drs. Suaprlan


NIP : 19640614 199512 1 003
NUPTK : 6946 7426 4320 0002
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bobotsari
Kabupaten : Purbalingga
Povinsi : Jawa Tengah

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURBALINGGA

SMP NEGERI 1 BOBOTSARI

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dalam bentuk best practice berjudul “ Penggunaan Model Discovery Learning
Berorientasi Hots Dalam Pembelajaran Teks Narrative”
adalah karya dari:

Nama : Drs. Suaprlan


NIP : 19640614 199512 1 003
NUPTK : 6946 7426 4320 0002
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bobotsari
Kabupaten : Purbalingga
Povinsi : Jawa Tengah

Telah disetujui dan disahkan pada/oleh:

Hari : Kamis
Tanggal : 12 Desember 2019

Bobotsari, 12 Desember 2019


Kepala SMP N 1 Bobotsari

Eko Budi Santosa, S.Pd.M.Pd


NIP. 19670907 199303 1 008
BIODATA PENULIS

1. Nama : Drs Suparlan.


2. NIP : 19640614 199512 1 003
3. NUPTK : 6946742643200002
4. Jabatan : Guru Madya
5. Pangkat/Gol.Ruang : Pembina/IVa
6. Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 14 Juni 1964
7. Jenis Kelamin : Laki - laki
8. Agama : Islam
9. Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa Inggris
10. Unit Kerja : SMP Negeri 1 Bobotsari
11. Alamat Rumah : Kalitengah, 002/006,Gombong,Kebumen.

Bobotsari, 14 Desember 2019


Penulis,

Drs.Suparlan
NIP. 19640614 199512 1 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice dengan judul “Penggunaan Model
Discovery Learning Berorientasi Hots Dalam Pembelajaran Teks Narrative” sebagai salah
satu tugas Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran sistem zonasi Tahun 2019.
Dalam penyusunan best practice ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang
terhormat:
1) Kepala SMP Negeri 1 Bobotsari Kabupaten Purbalingga yang telah memberi ijin,
kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-
luasnya.
2) Semua rekan guru di SMP Negeri 1 Bobotsari Kabupaten Purbalingga, yang telah
memberikan bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam
bentuk best practice ini.
3) Istri dan anak-anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan
kekuatan dalam setiap langkah.
4) Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Bobotsari, 14 Desember 2019


Penulis,
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

BIODATA PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan / Materi Kegiatan
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat / Instrumen
E. Waktu dan Tempat Kegiatan

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Hasil
B. Masalah yang Dihadapi
C. Cara Mengatasi Masalah

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan
B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Faktor pendorong lahirnya Kurikulum 2013 bisa dipandang sebagai titik balik yang
sangat penting bagi dunia pendidikan Indonesia (Lihat misalnya Nuh, 2013). Ada beberapa
alasan yang menyebabkan titik balik ini sangat penting dan mendesak untuk
diimplementasikan. Pertama, secara praktis, urgensinya bagi pembenahan kekacauan praktek
pendidikan di negeri ini sangat tinggi. Kecenderungan kultus terhadap skor ujian negara (UN)
dan kemunkaran yang dilakukan sebagai akibat kultus tersebut telah membenamkan para
pemangku kepentingan pendidikan kita dalam titik nadir terendah kemuliaan pendidik dan
peserta didik dalam rentang sejarah peradaban yang kita bangun.
Dari perspektif teoretis, implementasi kurikulum ini juga tidak kalah mendesaknya.
Seperti yang kita ketahui, meskipun telah lama pendidikan sejatinya berorientasi kepada
penciptaan manusia seutuhnya atau insan kamil (whole persons), pada prakteknya ranah-
ranah perilaku yang diusung program pembelajaran umumnya sangat parsial, segmental,
bahkan marginal. Dokumen-dokumen pembelajaran dan pengujian hasil pembelajaran
umumnya berkutat pada pengembangan perilaku-perilaku kognitif tingkat rendah (low-oder-
thinking skills).
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP tahun pelajaran 2018-2019
sudah dilalui. Namun UNBK menyisakan masalah-masalah yang salah satunya adalah
keluhan dari peserta ujian yang diutarakan melalui akun Instagram Pusat Teknologi Informasi
dan Komunikasi (Pustekkom)Kemendikbud bahwa soal-soal yang diberikan, terutama soal
Bahasa Inggris sulit. Sedangkan dalam tanggapannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengatakan bahwa bobot soal-soal tertentu UNBK memang dibuat lebih sulit dari biasanya
sehingga penyelesaian soal membutuhkan daya nalar tinggi atau Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
Kurikulum 13 membuka kesempatan seluas-luasnya untuk guru berkreasi dan
berinovatif dalam menyajikan materi pelajaran. Model-model pembelajaran
seperti Discovery/Inquiry Learning, Problem Based Learning, Project Based
Learning menjadi peluang bagi guru untuk menerapkan pembelajaran level HOTS. Yang
sering terjadi adalah guru sudah menyajikan skenario pembelajaran dengan sangat baik
namun soal-soalnya masih pada tingkatan rendah, bukan HOTS. Sehingga pada akhir
skenario, tujuan akhir dari pembelajaran tidak mengena. Ibarat sebilah pisau yang bagus
tetapi tumpul untuk mengiris.
Alice Thomas dan Glenda Thorne (2009) mendefinisikan HOTS sebagai cara berpikir
pada tataran tingkat tinggi. Keterampilan siswa berpikir tingkat tinggi ini merujuk pada
Taksonomi Bloom (di revisi oleh Karthwohl dan kawan-kawan) yang mengkategorikan
tingkat berpikir mulai dari tataran yang rendah atau LowerOrder Thinking Skills(LOTS) yang
meliputi mengingat (recall), memahami (understand) dan menerapkan (apply).
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai
dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti
materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus
pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3
(aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan
anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian
siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari
buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang
berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran berbasis penemuan (discovery based learning/DL. Model
pembelajaran Discovery Learning merupakan pembelajaran berdasarkan penemuan (inquiry-
based), konstruktivis dan teori bagaimana belajar. Model pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik memiliki skenario pembelajaran untuk memecahkan masalah yang nyata
dan mendorong mereka untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Dalam memecahkan
masalah mereka; karena ini bersifat konstruktivis, para peserta didik menggunakan
pengalaman mereka terdahulu dalam memecahkan masalah. Kegiatan mereka lakukan
dengan berinteraksi untuk menggali, memempertanyakan selama bereksperimen dengan
teknik trial and error.
Model pembelajaran discovery learning menurut Alma dkk (2010:59) yang juga
disebut sebagai pendekatan inkuiri bertitik tolak pada suatu keyakinan dalam rangka
perkembangan murid secara independen. Model ini membutuhkan partisipasi aktif dalam
penyelidikan secara ilmiah. Hal ini sejalan juga dengan pendapat yang menyatakan bahwa
anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas seperti yang terdapat pada kutipan berikut:
“Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the
student is not presented with subject matter in the final form, but rather is
required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103 dalam
Depdikbud 2014).
Setelah melaksanakan pembelajaran teks narrative dengan model DL, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model DL ini diterapkan pada kelas IX yang lain ternyata
proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran DL yang berhasil baik
ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice pembelajaran berorientasi HOTS dengan
model DL.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Teks Narrative Kelas IX Semester Genap.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran Teks Narrative yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis
dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IX semester 2 di SMP Negeri
1 Bobotsari kelas IX A berjumlah 36 siswa

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas IX
semester genap teks Narrative .
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. 3.7Membandingkan fungsi IPK Penunjang
sosial, struktur teks, dan 3.7.1. Menyebutkan fungsi sosial teks naratif secara
unsur kebahasaan beberapa lisan
teks naratif lisan dan tulis 3.7.2. Menyebutkan fungsi sosial teks naratif secara
dengan memberi dan tulis
meminta informasi terkait 3.7.3. Menyebutkan struktur teks, teks naratif secara
fairy tales, pendek dan lisan
sederhana, sesuai dengan 3.7.4. Menyebutkan struktur teks, teks naratif secara
konteks penggunaannya tulis
3.7.5. Menyebutkan unsur kebahasaan teks naratif
secara lisan
3.7.6. Menyebutkan unsur kebahasaan teks naratif
secara tulis
3.7.7. Menjelaskan fungsi sosial teks naratif secara
lisan
3.7.8. Menjelaskan fungsi sosial teks naratif secara
tulis
3.7.9. Menjelaskan struktur teks, teks naratif secara
lisan
3.7.10. Menjelaskan struktur teks, teks naratif secara
tulis
3.7.11. Menjelaskan unsur kebahasaan teks naratif
secara lisan
3.7.12. Menjelaskan unsur kebahasaan teks naratif
secara tulis
3.7.13. Menerapkan fungsi sosial teks naratif secara
lisan
3.7.14. Menerapkan fungsi sosial teks naratif secara
tulis
3.7.15. Menerapkan struktur teks, teks naratif secara
lisan
3.7.16. Menerapkan struktur teks, teks naratif secara
tulis
3.7.17. Menerapkan unsur kebahasaan teks naratif
secara lisan
3.7.18. Menerapkan unsur kebahasaan teks naratif
secara tulis
IPK Kunci
3.7.19. Membandingkan fungsi sosial teks naratif
secara lisan
3.7.20. Membandingkan fungsi sosial teks naratif
secara tulis
3.7.21. Membandingkan struktur teks, teks naratif
secara lisan
3.7.22. Membandingkan struktur teks, teks naratif
secara tulis
3.7.23. Membandingkan unsur kebahasaan teks naratif
secara lisan
3.7.24. Membandingkan unsur kebahasaan teks naratif
secara tulis
IPK Pengayaan

3.7.25 Menilai fungsi sosial teks naratif secara


lisan
3.7.26 Menilai fungsi sosial teks naratif secara tulis
Kompetensi Keterampilan IPK Penunjang
4.7Menangkap makna secara 4.12.1 Melengkapi teks naratif tulis
kontekstual terkait fungsi 4.12.2 Menambahkan akhir cerita pada teks naratif
sosial, struktur teks, dan secara lisan
unsur kebahasaan teks IPK Kunci
naratif, lisan dan tulis, 4.12.3 Menceritakan ulang teks naratif secara lisan
sangat pendek dan 4.12.4 Menulis teks naratif terkait fairy tales
sederhana, terkait fairy
tales

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran discovery based learning (DL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan
penulis.
1. Perumusan Kompetensi Dasar
2. Perumusan materi pembalajaran
Materi pembelajarannya Teks Narrative
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery based learning (DL) .
5. Merencanakan desain pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak DL.
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 6 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran
meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan
abad 21.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model DL.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 1. Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa dengan 10 menit
peserta didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
3. Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu
Indonesia Raya.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

Apersepsi 1. Mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik 2 menit


atau dengan tema sebelumnya .
2. Mengajukan pertanyaan pendahuluan:
a) Have you ever read the story of chinderella?
b) What do we read the fairy tale for?
c) Give other example the fairy tale that you have
read or heared!

Motivasi 1. Menginformasikan materi yang akan dipelajari. 5 menit


2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari.
3. Menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Peserta didik dibagi dalam enam kelompok. 10 menit
(Pemberian 2. Peserta didik mengamati tayangan video tentang fairy
rangsangan) tales sambil melengkapi word web (LK 1) secara
berkelompok kemudian dibahas.
3. Peserta didik mendengarkan guru membaca teks
narrative.
4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan
pertanyaan terkait teks narrative yg telah dibacakan di
sebuah kertas, kemudian dibahas.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
5. Guru menyajikan media pembelajaran (materi tentang
teks narrative) dengan media PPT.

Problem 1. Guru membagikan LK 2 kepada peserta didik, yaitu 10 menit


statement membaca dua buah teks narrative yang berbeda.
(Identifikasi 2. Peserta didik bersama-sama dalam kelompok
masalah) mengidentifikasi struktur teks kedua teks narrative
dengan benar.

Data collection 1. Peserta didik menuliskan kosa kata sulit yang mereka 10 menit
(Pengumpulan temukan dalam teks narrative yang telah mereka baca
data) dan menemukaa arti kata tersebut dalam kamus.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
dengan cara membandingkan teks narrative yang satu
dan yang kedua dari isi teks untuk menentukan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
narrative tersebut dalam kelompok.
Data processing 1. Peserta didik bersama- sama dalam kelompok dengan 10 menit
(Pengolahan bimbingan guru, mengolah informasi hasil identifikasi
data) tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks narrative sebagai bahan presentasi
dengan cara:
a. Menuliskan fungsi sosial dari teks narrative dengan
menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar.
b. Menuliskan struktur teks sesuai dengan urutan
struktur teks narrative.
c. Menuliskan unsur kebahasaan dari teks narrative.
2. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas,
kemudian menempelkan hasil kerja kelompok di
dinding kelas.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu

Verification 1. Peserta didik membandingkan fungsi sosial, struktur 5 menit


(Pembuktian) teks, dan unsur kebahasaan teks narrative yang telah
diidentifikasi, dengan sumber lain seperti dalam buku
paket atau internet.

Generalization 5 menit
1. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat
(Menarik
resume tentang poin-poin penting yang muncul dalam
kesimpulan)
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
C. KegiatanPenutup
1. Guru memberikan post test (tugas individu) kepada 13 menit
peserta didik.
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi.
3. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice ini adalah
1. Teks narrative
2. PPT
3. LCD/ Proyektor
Instrumen yang digunakan dalam best practice ini adalah
1. Kisi-kisi soal
2. Soal paper test
3. Rubrik penilaian dan pedoman penskoran

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 9 Desember tahun 2019
bertempat di kelas IX A SMP Negeri 1 Bobotsari .
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran teks narrative yang dilakukan dengan menerapkan model


pembelajaran DL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan
dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak DL megharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran DL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah
membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks narrative, siswa tidak hanya memahami
konsep teks narrative (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan
yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep.
3. Penerapan model pembelajaran DL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang
dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS, suasana kelas cenderung sepi dan serius.
Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan, kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran tematik
berorientasi HOTS dengan menerapkan DL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang konsep teks narrative benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran DL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). DL yang diterapkan dengan menyajikan teks
tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah. Sebelum menerapkan DL, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku
teks. Dengan menerapkan DL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan model
DL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik, guru selalu mengguakan metode
ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah
mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran, video juga
merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan DL dapat membantu mereka
lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa,
bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
HOTS ajakan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa
mau belajar dengan HOTS.
Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL layak dijadikan best practice
pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL yang dilaksanakan tidak
sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran discovery learning (DL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah
lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan best
practice ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://zoetrianiphysics.blogspot.com/2015/06/makalah-model-discovery-learning.html
2. http://makalahpendidikanku.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-pemerintahan.html
3. Brown, Douglas. 2000. Principles of Language Learning and Teaching, Fourth Edition.
New York: Addison Wesley Longman, Inc.
4. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
5. Hanafiah Nanang dan Cucu Suhada. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama.
6. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Modul Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 SMP Bahasa Inggris. Jakarta: Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: JURNAL PRAKTIK MENGAJAR


Nama Peserta : Drs.Suparlan
Sekolah : SMP Negeri 1 Bobotsari
Jenjang : SMP

Aspek Praktek
Deskripsi Dokumentasi
Pembelajaran
Orientasi Lampiran 1
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka
Guru bersama siswa berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
Menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya (belum dilaksanakan)
Guru memeriksan kehadiran siswa
dalam kelompok
Apesepsi
Guru mengaitkan materi dengan
pengalaman peserta didik pada tema
sebelumnya . siswa menjawab dengan
antusias
Motivasi
Guru menginformasikan materi yang
akan dipelajari.
Guru memberikan manfaat
mempelajarai materi .
Guru menyampaiakan tujuan
pembelajaran yang akan di capai
Kegiatan Inti
Mengamati Lampiran 2
1 Proses Saintifik (5M)
Menanyakan
Mengumpulkan Informasi
Mengelola Informasi
Mengkomunikasikan
2 Aktivitas
Pembelajaran HOTS
Siswa menyimak penjelasan guru Lampiran 3
a. Transfer
dengan mengamati tujuan
Knowledge
pembelajaran yang tayangkan oleh
guru
Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru sesuai dengan teks
gambar tentang teks naratif yang
ditayangkan oleh guru.
Siswa menjawab melalui Lembar Kerja
(LK) yang telah diberikan oleh guru
tentang teks naratif
Guru menyampaiakan materi
pembelajaran dalam kegiatan inti teks
naratif melalui model pembelajaran
discovery learning dimana siswa
diharapkan mampu menyebutkan
menjelaskan menerapkan
membandingkan menilai melengkapi
menceritakan dan menulis terkait
fungsi social struktur text dan unsur
kebahasaan text naratif yang
terperinci dalam kegiatan inti yang
meliputi Stimulation (pemberian
rangsangan), Problem statement
(Identifikasi masalah), Data collection
(Pengumpulan Data),
Proses belajar antara guru dan siswa
berjalan dengan lancar dan berhasil
sesuai dengan langkah-langkah
kongkrit, praktis, dan kondisi yang
cukup seimbang antar guru dan siswa.
Guru juga memilih konsep komunikasi
dengan baik sehingga interaksi dalam
proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan lancar dan
ketercapaian program.
Guru telah mampu mengaktifkan
peran siswa dalam proses
pembejaran komunikasi bias berjalan
dua arah.
Memahami materi dengan Tanya Lampiran 4
b. Critical Thinking,
jawab dengan menulis lembar kerja
Creativity
(LK) pada selembar kertas tetang
materi yang dipelajari
Menarik kesimpulan dari materi
pembelajaran
Menentukan perbedaan antara kedua
teks naratif dan menemukan arti kata
yang ditemukan.
Mengiidetifikasikan tujuan dari Lampiran 5
c. Problem Solving
penulisan teks kedua teks naratif
dengan benar untuk menentukan
fungsi sosial struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks naratif tersebut
 Religius (mengajak siswa untuk
3 Kecakapan Abad 21
(PPK, Literasi, memberi dalam dan berdoa).

 Nasionalisme (belum dilaksanakan


mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu Indonesia
Raya).

 Kreatif mampu memecahkan


permasalahan tentang naratif teks
yang dikerjakan secara individu
maupun kelompok.

 Kemandirian ( mengajak siswa


untuk menjawab pertanyaan guru,
membuat kesimpulan tentang
tayangan video cinderela .

 Literasi Baca dan Tulis (bersama


sama dalam kelompok secara
individu menuliskan kosakata sulit
yang ditemukan dalam teks naratif
yang dibaca siswa untuk dibahas
tentang arti).

 Literasi Budaya dan kekeluargaan


(menyakan salah satu siswa yang
sedang sakit)

- Mengingat atau menemukan Lampiran 6


4 Dimensi Pengetahuan
kembali

- Memahami

- Menafsirkan

- Membedakan

- Menganalisis

- Mengevaluasi
- Mencipta (belum dilaksanakan)

- Penilaian Sikap
5 Pelaksanaan Penilaian

- Penilaian Pengetahuan

- Penilaian Ketrampilan

Kegiatan Penutup  Guru memberikan post test Lampiran 7

 Guru dan Peserta Didik melakukan


refleksi

 Guru menginformasikan kegiatan


yang akan dilaksakan pada
pertemuan berikutnya

 Menutup kegiatan pembelajaran


mengakhirinya dengan salam

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
LAMPIRAN 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1 BOBOTSARI


Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS
Kelas/ Semester : IX/2
Materi Pokok : Teks Naratif
Alokasi Waktu : 4 JP (2 Pertemuan)

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

C. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Kompetensi Pengetahuan IPK Penunjang:
3.7Membandingkan fungsi 3.7.25. Menyebutkan fungsi sosial teks naratif secara lisan
sosial, struktur teks, dan 3.7.26. Menyebutkan fungsi sosial teks naratif secara tulis
unsur kebahasaan beberapa
3.7.27. Menyebutkan struktur teks, teks naratif secara lisan
teks naratif lisan dan tulis
dengan memberi dan 3.7.28. Menyebutkan struktur teks, teks naratif secara tulis
meminta informasi terkait 3.7.29. Menyebutkan unsur kebahasaan teks naratif secara lisan
fairy tales, pendek dan
3.7.30. Menyebutkan unsur kebahasaan teks naratif secara tulis
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya 3.7.31. Menjelaskan fungsi sosial teks naratif secara lisan
3.7.32. Menjelaskan fungsi sosial teks naratif secara tulis
3.7.33. Menjelaskan struktur teks, teks naratif secara lisan
3.7.34. Menjelaskan struktur teks, teks naratif secara tulis
3.7.35. Menjelaskan unsur kebahasaan teks naratif secara lisan
3.7.36. Menjelaskan unsur kebahasaan teks naratif secara tulis
3.7.37. Menerapkan fungsi sosial teks naratif secara lisan
3.7.38. Menerapkan fungsi sosial teks naratif secara tulis
3.7.39. Menerapkan struktur teks, teks naratif secara lisan
3.7.40. Menerapkan struktur teks, teks naratif secara tulis
3.7.41. Menerapkan unsur kebahasaan teks naratif secara lisan
3.7.42. Menerapkan unsur kebahasaan teks naratif secara tulis
IPK Kunci:
3.7.43. Membandingkan fungsi sosial teks naratif secara lisan
3.7.44. Membandingkan fungsi sosial teks naratif secara tulis
3.7.45. Membandingkan struktur teks, teks naratif secara lisan
3.7.46. Membandingkan struktur teks, teks naratif secara tulis
3.7.47. Membandingkan unsur kebahasaan teks naratif secara
lisan
3.7.48. Membandingkan unsur kebahasaan teks naratif secara
tulis
IPK Pengayaan:
3.7.49. Menilai fungsi sosial teks naratif secara lisan
3.7.50. Menilai fungsi sosial teks naratif secara tulis
Kompetensi Keterampilan IPK Penunjang:
4.7Menangkap makna secara 4.12.5 Melengkapi teks naratif tulis
kontekstual terkait fungsi 4.12.6 Menambahkan akhir cerita pada teks naratif secara lisan
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks IPK Kunci:
4.12.7 Menceritakan ulang teks naratif secara lisan
naratif, lisan dan tulis,
sangat pendek dan 4.12.8 Menulis teks naratif terkait fairy tales
sederhana, terkait fairy
tales

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning, peserta didik mampu menyebutkan, menjelaskan, menerapkan, membandingkan,
menilai, melengkapi, menceritakan dan menulis terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks naratif.

Fokus Penguatan Karakter: Religius, disiplin, percaya diri, kerjasama


E. Materi Pembelajaran
2. Materi pembelajaran reguler
1. Fungsi sosial teks naratif
2. Struktur teks naratif
3. Unsur kebahasaan teks naratif

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab, Penugasan, Presentasi

G. Media Pembelajaran
1. Teks pengumuman
2. PPT
3. LCD/ Proyektor

H. Sumber belajar
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Inggris, When English rings the bell.
Jakarta: Politeknik Negri Media Kreatif.
- Kamus Bahasa Inggris: Echols, John M. dan Hassan Shadily. 2007. An English – Indonesian
Dictionary. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Bahan dari berbagai sumber: Internet , majalah, koran, Lembar Kerja Siswa.

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
B. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 5. Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa dengan peserta 10 menit
didik.
6. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
7. Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
8. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

Apersepsi 2 menit
3. Mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik atau
dengan tema sebelumnya.
4. Mengajukan pertanyaan pendahuluan.

Motivasi 4. Menginformasikan materi yang akan dipelajari. 5 menit


5. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang
akan dipelajari.
6. Menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran.

C. Kegiatan Inti
Stimulation 6. Peserta didik dibagi dalam enam kelompok. 13 menit
(Pemberian
7. Peserta didik mendegarkan sebuah sebuah teks naratif, kemudian
rangsangan)
peserta didik melengkapi teks rumpang berdasarkan teks yang
didengar (LK 1) secara berkelompok kemudian dibahas.
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
8. Peserta didik mendengarkan guru membaca teks naratif
kemudian menirukannya.
9. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan pertanyaan terkait
teks naratif di sebuah kertas, kemudian dibahas.
10. Guru menyajikan media pembelajaran (materi tentang teks
naratif) dengan media PPT.

Problem statement 3. Guru membagikan LK 2 kepada peserta didik, yaitu membaca 20 menit
(Identifikasi
dua buah teks naratif yang berbeda.
masalah)
4. Peserta didik bersama-sama dalam kelompok mengidentifikasi
tujuan penulisan kedua teks naratif dengan benar.

Data collection 3. Peserta didik menuliskan kosa kata sulit yang mereka temukan 25 menit
(Pengumpulan
dalam teks naratif yang telah mereka baca dan menemukaa arti
data)
kata tersebut dalam kamus.
4. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dengan cara
membandingkan teks naratif yang pertama dan kedua dari isi teks
untuk menentukan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks naratif tersebut dalam kelompok.
F. KegiatanPenutup
5. Guru dan peserta didik melakukan refleksi. 5 menit
6. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
7. Menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan 2
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 1. Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa dengan peserta 10 menit
didik.
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
3. Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

Apersepsi 2 menit
1. Mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik atau
dengan tema sebelumnya.
2. Mengajukan pertanyaan pendahuluan.
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
Motivasi 1. Menginformasikan materi yang akan dipelajari. 5 menit
2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang
akan dipelajari.
3. Menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran.

D. Kegiatan Inti
Data processing 3. Peserta didik bersama- sama dalam kelompok dengan bimbingan 23 menit
(Pengolahan data)
guru, mengolah informasi hasil identifikasi tentang fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks naratif sebagai bahan
presentasi dengan cara:
a. Menuliskan fungsi sosial dari teks naratif dengan benar.
b. Menuliskan struktur teks sesuai dengan urutan struktur teks
naratif.
c. Menuliskan unsur kebahasaan dari teks naratif.
4. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan kelas, kemudian menempelkan hasil
kerja kelompok di dinding kelas.

Verification 1. Peserta didik membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan 10 menit
(Pembuktian)
unsur kebahasaan teks naratif yang telah diidentifikasi, dengan
sumber lain seperti dalam buku paket atau internet.

Generalization 1. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat resume tentang 10 menit
(Menarik
poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
kesimpulan)
yang baru dilakukan.

G. KegiatanPenutup
1. Guru memberikan post test (tugas individu) kepada peserta didik. 20 menit
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi.
3. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran.

J. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Jurnal pengamatan
b. Tes Tertulis : Uraian
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi

3. Instrumen Penilaian
4. Kisi-kisi soal
5. Soal paper test
6. Rubrik penilaian dan pedoman penskoran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
 Social function: to amuse or entertain the readers with actual or imaginary experience in different
ways. Narrative always deals with some problems which lead to the climax and then turn into a
solution to the problem.

 Generic structure:
1. Orientation ( who was involved, when and where was it happened)
2. Complication ( a problem arises and followed by other problems)
3. Resolution (provide solution to the problem)

 Language features:
1. Use of noun phrases (a beautiful princess, a huge temple)
2. Use of adverbial phrases of time and place (in the garden, two days ago)
3. Use of simple past tense (He walked away from the village)
4. Use of action verbs (walked, slept)
5. Use of adjectives phrases ( long black hair)

LAMPIRAN 2
Lembar Kerja (LK) 1
Complete the text!
Once upon a time,in a village there (1) .......... a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a ball in
the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella (2) .......... feeling sad. Suddenly there was a burst of
light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass slippers
and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to return before
midnight. Cinderella (3) .......... at the ball, the prince saw her and fell in love with her.
They (4) .......... together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to her
carriage leaving one of her slippers behind.
The prince (5) .......... to every house in the town with the slipper until he found Cinderella.
The prince and Cinderella lived happily ever after.

Lembar Kerja (LK) 2


Read the texts and identify them according to the purpose!
Text 1
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her wicked
stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a ball in the
palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was a burst of light and
the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass slippers
and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to return before
midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to her
carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found Cinderella. The
prince and Cinderella lived happily ever after.

Text 2
Pinocchio were a wooden puppet made by Geppeto, then a fairy gave him life and and
Geppeto adopted him. Geppeto loved him so much, he sold his coat to buy books.
One day Pinocchio went to school, suddenly he saw a puppet show and watched it until the
end. After the show, Pinocchio was given some gold coins by the owner. However, in the middle of
the road there were evil fox and cat was eyeing the gold coins. They deceived Pinocchio and said they
would double Pinocchio’s money. Because he wanted to buy a new coat for his father so pinokio
agreed. In the forest, Pinocchio was robbed and tied up on a tree and was rescued by a blue haired
fairy.
The next day, Pinocchio went to school, on the way he met his friends andwent to the
amusement park. Pinocchio skipped school and playedtill drop. Suddenly, pinocchio turned into a
donkey. there were witches in the amusement park who transform bad boys into donkeys for sale.
Geppeto looked for Pinocchio but his ship sunk into the whale’s belly and trapped. The fairy told
Pinocchio that his father was trapped, and Pinocchio escaped from the evil wizard and came into the
whale’s belly.He and his father made a bonfire so the whale sneezed and they went out safely. After
it, his body which were made from wood turned into a boy.

Post Test
Read the text and answer the questions!
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her wicked
stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a ball in the
palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was a burst of light and
the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass slippers
and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to return before
midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to her
carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found Cinderella. The
prince and Cinderella lived happily ever after.
1. What is the text about?
2. What is the purpose of the text?
3. Where did Cinderella live?
4. Why did Cinderella feel sad?
5. What is the moral value of the text?
LAMPIRAN 3
1. PENILAIAN SIKAP
JURNAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Bobotsari
Kelas/Semester : IX / 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Guru : Drs. SUPARLAN

No
Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket
1

2. PENILAIAN PENGETAHUAN

Jenis sekolah : SMP Negeri 1 Bobotsari


Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Bahasa Inggris
Bentuk soal/tes : Uraian
Penyusun : Drs. Suparlan.
Alokasi waktu : 15 menit

Kisi-Kisi Penulisan Soal


Materi Indikator Bentuk Nomor
No. Kompetensi Dasar IPK Level
Pokok Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
3.7
Membandingkan Membandingkan Teks Disajikan C5 Uraian 1
fungsi sosial, unsur kebahasaan naratif sebuah teks
struktur teks, dan teks naratif secara naratif,
unsur kebahasaan tulis dengan peserta
beberapa teks memberi dan didik dapat
naratif lisan dan meminta menentukan
tulis dengan informasi terkait gambaran
memberi dan fairy tales, pendek umum teks.
meminta informasi dan sederhana,
terkait fairy tales, sesuai dengan
pendek dan konteks
sederhana, sesuai penggunaannya
dengan konteks Disajikan
penggunaannya Membandingkan sebuah teks
unsur kebahasaan naratif,
teks naratif secara Teks peserta C5 Uraian 2
tulis dengan naratif didik dapat
memberi dan menentukan
meminta tujuan
informasi terkait komunikatif
fairy tales, pendek teks.
dan sederhana,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya

Membandingkan Disajikan
unsur kebahasaan sebuah teks
teks naratif secara naratif,
tulis dengan peserta
memberi dan Teks didik dapat C3 Uraian 3
meminta naratif menentukan
informasi terkait informasi
fairy tales, pendek tersurat dari
dan sederhana, teks yang
sesuai dengan dibaca.
konteks
penggunaannya
Disajikan
Membandingkan sebuah teks
unsur kebahasaan naratif,
teks naratif secara peserta
tulis dengan didik dapat
memberi dan menentukan
meminta informasi
informasi terkait Teks tersurat dari C3 Uraian 4
fairy tales, pendek naratif teks yang
dan sederhana, dibaca.
sesuai dengan
konteks
penggunaannya Disajikan
sebuah teks
Membandingkan naratif,
unsur kebahasaan peserta
teks naratif secara didik dapat
tulis dengan menentukan
memberi dan informasi
meminta tersirat dari
informasi terkait teks yang
fairy tales, pendek dibaca
dan sederhana, C5 Uraian 5
sesuai dengan
konteks Teks
penggunaannya naratif

Kartu Soal
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : IX/2
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan
Kompetensi Dasar
meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya.

Materi Teks naratif

Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menentukan


Indikator Soal
gambaran umum teks.
Level Kognitif C5

Teks:
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a
ball in the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was
a burst of light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass
slippers and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to
return before midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with
her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to
her carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found
Cinderella. The prince and Cinderella lived happily ever after.
Soal:
What is the text about?
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : IX/2
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan
Kompetensi Dasar
meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya.

Materi Teks naratif

Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menentukan tujuan


Indikator Soal
komunikatif teks.
Level Kognitif C5

Teks:
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a
ball in the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was
a burst of light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass
slippers and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to
return before midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with
her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to
her carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found
Cinderella. The prince and Cinderella lived happily ever after.
Soal:
What is the purpose of the text?

KARTU SOAL NOMOR 3


(URAIAN)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : IX/2
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan
Kompetensi Dasar
meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya.

Materi Teks naratif

Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menentukan


Indikator Soal
informasi tersurat dari teks yang dibaca.
Level Kognitif C3

Teks:
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a
ball in the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was
a burst of light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass
slippers and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to
return before midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with
her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to
her carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found
Cinderella. The prince and Cinderella lived happily ever after.
Soal:
Where did Cinderella live?

KARTU SOAL NOMOR 4


(URAIAN)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : IX/2
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan
Kompetensi Dasar
meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya.

Materi Teks naratif

Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menentukan


Indikator Soal
informasi tersurat dari teks yang dibaca.
Level Kognitif C3

Teks:
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a
ball in the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was
a burst of light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass
slippers and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to
return before midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with
her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to
her carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found
Cinderella. The prince and Cinderella lived happily ever after.
Soal:
Why did Cinderella feel sad?
KARTU SOAL NOMOR 5
(URAIAN)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : IX/2
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan
Kompetensi Dasar
meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai
dengan konteks penggunaannya.

Materi Teks naratif

Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menentukan


Indikator Soal
informasi tersirat dari teks yang dibaca.
Level Kognitif C5

Teks:
Once upon a time,in a village there lived a beautiful girl named Cinderella with her
wicked stepmother and two step sisters. She worked hard all day. One day, they all went to a
ball in the palace, leaving Cinderella behind. Cinderella was feeling sad. Suddenly there was
a burst of light and the fairy mother appeared.
With a flick of the magic she turned Cinderella into a beautiful princess with glass
slippers and a horse carriage appeared at the door. The fairy godmother warned Cinderella to
return before midnight. Cinderella arrived at the ball, the prince saw her and fell in love with
her.
They danced together all night. As the clock struck twelve, Cinderella rushed out to
her carriage leaving one of her slippers behind.
The prince went to every house in the town with the slipper until he found
Cinderella. The prince and Cinderella lived happily ever after.
Soal:
What is the moral value of the text?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Jawaban benar 20
2 Jawaban benar 20
3 Jawaban benar 20
4 Jawaban benar 20
5 Jawaban benar 20
Jumlah Skor 100
5. Penilaian Keterampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Ket
1 Unjuk Kerja Tugas dan presentasi Saat pembelajaran berlangsung Penilaian

Anda mungkin juga menyukai