Anda di halaman 1dari 17

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SEKOLAH MELALUI PENERAPAN

MANAJEMEN LAYANAN OPLET PENASUTRA (M-LOP)


DI SD NEGERI KOTABATU 08

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru, sesungguhnya dan seharusnya, merupakan lapangan kerja profesi yang mampu
melahirkan kepuasan dan kebahagiaan lahir batin. Orang tua, masyarakat luas dan
pemerintah, menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya. Dari
tangan guru diharapkan akan terbentuk manusia-manusia Indonesia yang cerdas, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan
kalimat lain dapat dinyatakan bahwa orang tua, masyarakat luas dan pemerintah
memercayakan tugas mulia membentuk generasi bangsa Indonesia berkarakter emas kepada
setiap guru di setiap lembaga pendidikan tempat mereka bertugas masing-masing.
Untuk mewujudkan harapan semua pihak terhadap profesi guru, serta untuk menjadikan
profesi guru sebagai lapangan kerja yang mampu melahirkan kepuasan dan kebahagiaan lahir
batin, dibutuhkan kerja keras dan kreatifitas “luar biasa” dari seorang guru. Jika guru dalam
melaksanakan tugas serta pekerjaan profesinya dengan standar kerja yang “biasa-biasa” saja,
maka profesi guru yang mulia justeru dikhawatirkan akan menghasilkan ketidakpuasan,
ketidakbahagiaan, bahkan dapat menimbulkan nyeri psikologis berkepanjangan pada diri
guru.
Rasa ketidakpuasan, ketidakbahagiaan dan bahkan nyeri psikologis yang
berkepanjangan akan dirasakan oleh guru apabila mengetahui prestasi hasil belajar peserta
didiknya sangat rendah di semua ranah, baik aspek sikap, keterampilan maupun pengetahuan.
Guru kecewa karena merasa semua jerih payahnya dalam mendidik, melatih dan mengajar
peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas, dianggap telah gagal tanpa makna.
Penulis pernah merasakan kekecewaan seperti itu, yaitu pada saat-saat awal penulis
bertugas sebagai Kepala Sekolah di SD NEGERI KOTABATU 08, Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Kesan pertama tentang tempat kerja baru ini adalah bahwa SD NEGERI KOTABATU
08 termasuk “Sekolah Gemuk” karena memiliki peserta didik mencapai 520 orang; memiliki
15 rombongan belajar (kelas paralel); jumlah guru kelas 13 orang, guru mata pelajaran 4
(lima) orang; memiliki penjaga sekolah; memiliki kelengkapan sarana prasarana yang cukup
memadai; memiliki dua buah gedung perpustakaan; serta memiliki keuangan Bos dengan
jumlah besar.
Menyadari akan keadaan SD NEGERI KOTABATU 08 yang “serba besar” itu, tentu,
penulis sebagai guru dan sekaligus sebagai Kepala Sekolah SD NEGERI KOTABATU 08
memiliki harapan besar untuk dapat mengembangkan sekolah ini mencapai prestasi yang
maksimal. Namun harapan besar tersebut nampaknya terkendala oleh banyaknya masalah
besar yang harus segera dicarikan solusi. Dari hasil initial evaluation (evaluasi awal)
ditemukan kondisi awal SDN Kotabatu 08 banyak masalah.
Tabel 1.1 Kondisi Awal SD NEGERI KOTABATU 08
No Kondisi Awal di SD NEGERI KOTABATU 08
1 Peserta didik tidak tertib, kurang disiplin, sering terlambat datang ke sekolah,
sering bolos pada jam pelajaran.Sikap mental dan perilaku tata kramanya
kurang baik, geng-gengan, ampresen, perilaku kasar menjurus kriminal.
Prestasi belajarnya rendah, gairah belajar dan “fokus” dalam belajar rendah.
2 Guru dan karyawan etos kerjanya rendah, ketertiban dan kedisiplinan dalam
bekerja rendah, perilaku kerja dan profesionalitas dalam bekerja rendah,
bahkan orientasi kerja juga rendah, kekeluargaan/kebersamaan kurang.
3 Kepedulian orang tua, Komite dan masyarakat terhadap sekolah kurang.
4 Sarana, prasarana, fasilitas dan kelengkapan alat-alat yang ada di sekolah
tidak difungsikan dengan baik untuk mendukung peningkatan prestasi belajar
peserta didik.

Penulis menduga munculnya masalah di atas disebabkan oleh manajemen sekolah tidak
efektif. Manajemen yang tidak efektif mengakibatkan sistem di sekolah tidak berjalan, dan hal
ini dapat berakibat sangat fatal. Semua komponen sekolah yang meliputi Sarpras, keuangan,
guru dan karyawan di sekolah serta orang tua murid dan masyarakat tidak memiliki daya
dukung (baca: tidak bermanfaat) bagi pencapaian tujuan sekolah, terutama untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Untuk mengatasi masalah ketidakefektifan manajemen tersebut penulis melaksanakan
model manajemen sekolah yang menekankan pada pelayanan secara open dan tlaten, yang
kemudian penulis menyebutnya dengan Manajemen Layanan Open dan Tlaten (selanjutnya
disingkat M-LOT).
Kami TPS (Tim Pengembang Sekolah) SD NEGERI KOTABATU 08, sepakat
melaksanakan M-LOT sejak tanggal 10 Juli 2017, bertepatan dengan awal tahun pelajaran
2017/2018.
Fokus perhatian utama dalam pelaksanaan M-LOT ini adalah upaya menggerakkan
semua komponen sekolah bergerak lurus untuk menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku, hal
2
ini mengingat sering terjadi perilaku-perilaku off-task (perilaku yang tidak sesuai dengan
tujuan pembelajaran), baik dilakukan oleh peserta didik maupun guru dan karyawan.
LOT dianalogikan dalam istilah pertukangan sebagai cara supaya bangunan bisa lurus.
Adapun caranya, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dilaksanakan kegiatan monitoring dan supervisi oleh kepala sekolah kepada para
guru, supaya ada perhatian guru terhadap kewajibannnya baik di dalam administrasi
maupun dalam pembelajaran.
2. Dilaksanakan Program Budaya Semangat Pagi
Program Budaya Semangat Pagi bertujuan untuk menjaga semangat dan fitalitas guru,
karyawan dan peserta didik serta untuk mendorong semua warga sekolah
mentradisikan bangun pagi, menjaga waktu salat Subuh. Selain itu untuk memenuhi
firman Tuhan yang intinya menganjurkan manusia untuk berpagi-pagi dalam
melaksanakan kebaikan. Secara teori otak, di pagi hari otak kita mengeluarkan cairan
endhorphin yang cukup banyak sehingga otak kita di pagi hari terasa segar, nyaman
dan sangat baik untuk belajar atau mengerjakan sesuatu.
3. Dilaksanakan Program Ketentuan Jam Masuk 07.00
Untuk melatih ketertiban dan kedisiplinan semua warga sekolah, termasuk para orang
tua dan keluarga guru karyawan di rumah supaya terbiasa bangun pagi, tidak
melalaikan ibadah salat Subuh.
4. Dilaksanakan Program Nadhom Asmaul Khusna
Untuk melatih dan membiasakan (tradisi) berdoa kepada Allah sebagai perwujudan
orang beriman dan saleh. Dilaksanakannya Prgram Nadhom Asmaul Khusna juga
dikandung maksud untuk memperkuat keterlaksanaan Program Semangat Pagi dan
Program Jam Masuk 07.00. Disamping itu Program Nadhom Asmaul Khusna
merupakan anjuran kuat dari Bupati Demak, Bapak Muh Dachirin Said. Pemimpin
wajib ditaati perintah atau anjurannya yang akan membawa kebaikan dan keberkahan
hidup.
5. Dilaksanakan Program Budaya Kompak dan Semangat Menjawab Salam. Untuk
memupuk rasa kekompakan, kebersamaan, dan percaya diri para guru/ karyawan dan
peserta didik.
6. Ditambah Sarpras dan fasilitas yang dibutuhkan bagi peningkatan mutu pendidikan di
SD NEGERI KOTABATU 08 berupa:
a. Dibangun parkir sepeda motor guru, bertambahnya WC/KM guru dan
diperbaikinya WC/KM siswa.
3
b. Dibangun jaringan internet dan website sekolah.
c. Bertambahnya komputer dan laptop sekolah, juga bertambahnya 10 unit komputer
untuk perpustakaan sumbangan dari orang tua murid/ Komite.
d. Terpasangnya Bel Sekolah untuk pengendali kegiatan dalam pembelajaran sehari-
hari di SD NEGERI KOTABATU 08 supaya tertib waktu.
Setelah satu tahun perjalanan penerapan M-LOT di SD NEGERI KOTABATU 08, Juni
2015, berdasarkan pengamatan dan evaluasi, diketahui bahwa M-LOT ternyata kurang efektif
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. M-LOT cukup efektif dalam hal
mendorong para guru dan karyawan bergotong royong untuk mencukupi administrasi sekolah
dan penambahan sarana-sarana penting karena SDN Kotabatu 08 menghadapi akreditasi
sekolah.
Penerapan M-LOT selama setahun di SD NEGERI KOTABATU 08 juga berhasil
meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini UPTD Dikpora
Kecamatan Ciomas, yaitu dengan ditetapkannya SD NEGERI KOTABATU 08 sebagai SD
Inti Kecamatan Ciomas di Gugus IV Ciomas.
Penerapan M-LOT selama setahun cukup efektif meningkatkan rasa kekeluargaan dan
kebersamaan guru dan karyawan, terbukti sudah tidak ada lagi gap kelompok. Namun
berdasarkan pengamatan penulis, M-LOT kurang efektif dalam hal peningkatan prestasi kerja
guru/ karyawan dalam pencapaian prestasi sekolah, terutama prestasi peserta didik.
Atas dasar latar belakang masih rendahnya prestasi peserta didik SD NEGERI
KOTABATU 08 dalam event lomba-lomba akademik dan nonakademik. Penulis selaku
kepala sekolah berimprovisasi serta berkreasi untuk meningkatkan efektifitas manajemen
sekolah, yaitu dengan menerapkan “Manajemen Layanan Oplet Penasutra” (selanjutnya
disingkat M-LOP).

4
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dirumuskan dalam kalimat pertanyaan
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan M-LOP di SD NEGERI KOTABATU 08?
2. Sejauhmana efektifitas M-LOP dalam meningkatkan prestasi sekolah di SD NEGERI
KOTABATU 08?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah best practice ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan terkait dengan pelaksanaan M-LOP di SD
NEGERI KOTABATU 08.
2. Mendeskripsikan prestasi yang dicapai SD NEGERI KOTABATU 08 setelah
pelaksanaan M-LOP.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut.
1. Bagi kalangan internal warga sekolah SD NEGERI KOTABATU 08 dapat
bermanfaat untuk bersama-sama membangun komitmen normatif berbasis spirit
internal, yaitu nilai-nilai lokal yang disepakati dan dianggap baik untuk merubah
keadaan.
2. Bagi rekan-rekan kepala sekolah di sekolah lain dapat bermanfaat sebagai rujukan
dalam meningkatkan efektifitas manajemen di sekolahnya masing-masing.
3. Bagi masyarakat luas diharapkan dapat bermanfaat untuk mendorong kepedulian serta
partisipasi aktif dalam upaya penyelenggaraan pendidikan sekolah yang lebih
bermakna bagi anak.

II. PENJELASAN MAKNA ISTILAH


A. Pengertian M-LOP
M-LOP merupakan istilah baru dalam bidang manajemen pendidikan sekolah karena
asli hasil kreatifitas berpikir penulis sendiri setelah melalui perenungan intuitif selaku “KS
Baru” di SD NEGERI KOTABATU 08 yang diwarnai adanya kompleksitas masalah yang
harus segera diatasi.
M-LOP adalah singkatan dari Manajemen Layanan Oplet Penasutra. Adapun pengertian
masing-masing istilah dijelaskan sebagai berikut.
1. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran (KBBI, Depdikbud, 1993: 583).
5
Banyak pendapat dari para ahli tentang pengertian manajemen. Manajemen adalah
perpaduan antara ilmu dan seni (Sarwono, Jonathan, 2006: 25).
Dalam tulisan ini yang dimaksud manajemen adalah proses yang diterapkan oleh
penulis selaku Kepala SD NEGERI KOTABATU 08 dalam menggunakan sumber
daya baik berupa manusia, dana (keuangan) dan sarana prasarana/ fasilitas yang
dimiliki sekolah, secara efektif dan efesien untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
2. Layanan adalah cara yang diterapkan oleh seseorang dalam melayani atau membantu
mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang. Termasuk ke dalam layanan adalah
cara mengendalikan sumber daya, melaksanakan dan memantau penggunaannya
sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai (KBBI, 1993: 504).
Yang dimaksud layanan dalam tulisan ini adalah cara yang dipakai oleh penulis
selaku Kepala SD NEGERI KOTABATU 08 dalam membantu mengurusi apa-apa
yang diperlukan oleh guru dan karyawan, peserta didik, orang tua murid dan
masyarakat warga sekolah SD NEGERI KOTABATU 08 supaya dapat
meningkatkan prestasi SD NEGERI KOTABATU 08.
3. Oplet akronim dari open dan telaten, bahasa Jawa. Open berarti peduli, atas dasar
energi kesadaran dan kasih sayang. Seorang pemimpin harus mau dan mampu
memperhatikan hal-hal besar yang dibutuhkan zaman pada masa sekarang dan masa
depan serta memiliki kemampuan dan kemauan kuat untuk mewujudkannya. Tlaten
berarti cermat, terpantau, kontinyu, serta memperhatikan hal-hal kecil yang
bermanfaat bagi pencapaian hal–hal besar.
4. Penasutra akronim dari pengolahan nafas, sugesti, tradisi.
a. Pengolahan nafas adalah teknik atau cara tertentu seseorang bernafas sehingga
dari pernafasannya itu menghasilkan oksigen yang berkualitas. Oksigen
berkualitas adalah oksigen yang dapat mengalir secara merata ke seluruh bagian
tubuh, terutama di semua bagian otak manusia.
Orang yang sudah terampil menghasilkan oksigen yang berkualitas melalui
pengolahan nafasnya ditandai oleh adanya perasaan tenang dan tenteram pada
orang tersebut; sehingga dengan ketenangan dan ketenteraman menghasilkan
kesehatan jiwa dan badan yang baik.
Dengan adanya kesehatan jiwa dan badan yang baik, diharapkan seseorang yang
melakukan teknik pengolahan nafas tersebut mampu dan mau belajar dan
berusaha lebih giat untuk mencapai prestasi yang maksimal.
6
b. Sugesti berarti saran, anjuran, pengaruh yang dapat menggerakkan orang dan
sebagainya (KBBI, 1993: 863).
Dalam kaitan ini sugesti diterapkan oleh penulis selaku Kepala Sekolah SD
NEGERI KOTABATU 08 untuk memberikan pengertian, pemahaman dan
pencerahan kepada guru dan karyawan, kepada peserta didik, dan kepada
masyarakat warga sekolah di SD NEGERI KOTABATU 08 untuk bersama-sama
berusaha meningkatkan prestasi sekolah.
c. Tradisi adalah adat kebiasaan turun-menurun (dari nenek-moyang) yang masih
dijalankan di masyarakat; Tradisi juga berarti penilaian atau anggapan bahwa
cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar (KBBI,
1993: 959).
Dalam kaitan ini tradisi yang dimaksud penulis adalah semua hal baik yang harus
dijalankan oleh guru, peserta didik dan orang tua murid serta masyarakat luas
dalam kegiatan rutin dan terus-menerus termasuk dalam hal pengadaan sarana
prasarana dan fasilitas pendukung, sehingga kegiatannya itu berhasil guna
mengantarkan diri masing-masing menjadi lebih berprestasi.
Berdasarkan uraian arti istilah tersebut di atas dapat dirumuskan secara singkat
pengertian “M-LOP” adalah proses menggerakkan semua sumber daya, terutama sumber daya
manusia, secara efektif dengan pelayanan yang open dan tlaten (Oplet) sehingga berdaya guna
dan berhasil guna mencapai sasaran yang diharapkan.
Sasaran yang ingin dicapai oleh SD NEGERI KOTABATU 08 melalui penerapan M-
LOP ini adalah meningkatnya prestasi sekolah di SD NEGERI KOTABATU 08 Kecamatan
Karangtengah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
B. Pengertian Prestasi Sekolah
Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan prestasi adalah perolehan kejuaraan dalam
event lomba-lomba baik akademik maupun nonakademik bagi peserta didik serta lomba-
lomba yang yang bersifat manajerial bagi pimpinan lembaga di SD NEGERI KOTABATU 08
sejak diberlakukannya M-LOP.

III. TAHAPAN OPERASIONAL PELAKSANAAN M-LOP


Pelaksanaan M-LOP sangat mudah dan dapat dilakukan oleh kepala sekolah lain di
sekolahnya masing-masing. Adapun tahapan operasional pelaksanaan M-LOP di SD
NEGERI KOTABATU 08 adalah sebagai berikut:
7
a. Kepala Sekolah membentuk Tim Pengembang Sekolah (selanjutnya disingkat TPS),
terdiri atas kepala sekolah, ketua Komite, guru senior dan atau guru profesional di
sekolahnya.
b. Kepala Sekolah bersama TPS menentukan masalah-masalah sasaran yang akan
diberi treatment (perlakuan).
c. Kepala Sekolah menentukan perubahan yang diharapkan menjadi lebih baik dari
keadaan awal.
d. Kepala sekolah melaksanakan action M-LOP sebagai berikut:
1) Dilaksanakan Program Budaya Semangat Pagi Ketentuan Jam Masuk 07.00
dengan cara:
a) Kepala Sekolah memberi teladan datang lebih awal dari para guru dan
karyawan lainnya dan mengisi buku daftar hadir secara manual sesuai urutan
kehadiran, mengisi jam hadir.
b) Kepala Sekolah menghidupkan Program Bel.
c) Kepala Sekolah membuat Video (film dokumenter) yang memperlihatkan
dampak dari guru terlambat datang ke sekolah sehingga anak terlantar, tidak
tertib
d) Kepala Sekolah melaksanakan Program IHT (In House Training) bagi Guru/
Karyawan bersama keluarganya.
2) Dilaksanakan Program Nadhom Asmaul Khusna dan Kepala Sekolah secara
Oplet (open dan telaten) memantau dari kelas ke kelas, hampir setiap hari.
3) Dilaksanakan Program Budaya Kompak dan Semangat Menjawab Salam
4) Dilaksanakan Program Salat Berjamaah dan Salat Duha secara bergilir untuk
peserta didik kelas 4, 5 6.
5) Dilaksanakan Program Pengembangan Perpustakaan Penasutra di SD NEGERI
KOTABATU 08.
Untuk mengetahui gambaran dari tahapan operasional penerapan M-LOP di SD
Koatabatu 08 Tahun Pelajaran 2017/2018 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019 dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
8
Tabel 3.1
Implementasi M-LOP di SD NEGERI KOTABATU 08
Tahun Pelajaran 2017/2018 sampai 2018/2019
No Kondisi Mental Awal Implementasi M-LOP
1 Peserta didik: - Dilaksanakan program Semangat Pagi .
- Tidak tertib, kurang Ketertiban dan kedisiplinan jam masuk
disiplin, sering terlambat 07.00. Bagi siswa dan guru/ karyawan.
datang ke sekolah, sering - Dilaksanakan program “Nadhom
bolos pada jam pelajaran. Asmaul Khusna” untuk menguatkan
program ketertiban dan kedisiplinan
jam masuk.
- Pelaksanaan program Budaya Kompak
dan Semangat Menjawab Salam.
- Dilaksanakan Upacara Bendera tiap
hari Senin dan hari-hari besar Nasional.
- Sikap mental dan perilaku - Dikenalkan teori otak kepada anak dan
tata kramanya kurang baik, guru/ karyawan.
geng-gengan, ampresen, - Disugesti supaya anak-anak senang dan
perilaku kasar menjurus semangat dalam belajar,
kriminal. - Ditunjukkan cara-cara belajar yang
sangat disukai otak,
- Prestasi belajarnya rendah, - Pelaksanaan program Salat Jamaah dan
gairah belajar dan “fokus” Program Salat Duha bagi siswa kelas
dalam belajar rendah. besar secara bergilir.
- Peserta didik didorong dan dibimbing
untuk rajin salat karena salat dapat
mencerdaskan otak dan memuliakan
manusia..
- Pelaksanaan program Salam Semangat
Pagi.
- Program Tradisi S4-FS: Salat, Senang,
Sehat, Semangat, Fokus, Sukses.

2 Guru dan karyawan etos - Guru& karyawan diberi pembinaan


kerjanya rendah, ketertiban dan rutin melalui rapat-rapat.
kedisiplinan dalam bekerja - Diadakan IHT (in house training) untuk
rendah, perilaku kerja dan membangun kesepahaman antara
profesionalitas dalam bekerja guru/karyawan dengan keluarga di
rendah, bahkan orientasi kerja rumah tentang program2 sekolah.
juga rendah - Guru & karyawan diberi tugas yang
jelas (job deskription), membuat SKP.
- KS memperhatikan kesejahteraan
guru& karyawan.
- Melengkapi Sarpras dan fasilitas yang
dibutuhkan oleh guru&karyawan.
- Meningkatkan wawasan dan
keterampilan/ profesionlitas guru
melalui KKG Sekolah maupun KKG
9
Gugus Karena SDN Dukun adalah SD
Inti, maka para guru dan karyawan
harus lebih profesional dalam bekerja.
- Memantau secara Oplet (open dan
tlaten) pelaksanaan tugas yang
dilakukan melalui Program monitoring
dan supervisi yang berkelanjutan.
- Mengembangkan sistem informasi
sekolah yang terkait dengan IT, seperti:
Fingerspot (absen sidik jari) dikaitkan
dengan bel otomatis kendali komputer,
dikaitkan dengan perangkat pengeras
suara untuk pelaksanaan Program Jam
masuk 07.00 dan program Nadhom
Asmaul Khusna. Bel otomatis kendali
komputer juga bertujuan untuk
mengendalikan ketertiban siswa dan
guru/karyawan.
3 Kepedulian orang tua, Komite - Melakukan pendekatan dan
dan masyarakat terhadap meningkatkan pelayanan kepada
sekolah kurang; peserta didik dengan perlakuan Oplet
dijiwai semangat kasih sayang tulus.
- Memberikan prinsip penghargaan dan
hukuman bagi peserta didik secara
jelas, tegas namun dalam eksekusinya
harus bijaksana.
- Meningkatkan prestasi siswa dalam
lomba-lomba melalui penugasan guru
dalam pembinaan/ bimbingan siswa.
- Mengadakan silaturrahmi kepada tokoh
masyarakat, komite, orang tua dan
masyarakat lebih luas untuk
mensosialisasikan program-program
sekolah. Caranya Sekolah mengundang
masyarakat, ada kalanya KS
mendatangi masyarakat lewat kegiatan
jamaah pengajian yang ada. Juga KS
mendorong guru/ karyawan untuk
menengok bagi siswa atau orang tua
murid, atau masyarakat yang dekat SD
yang mengalami musibah.

10
IV. HASIL YANG DICAPAI DARI PENERAPAN M-LOP
A. Meningkatnya Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah
Hasil yang dicapai setelah dilaksanakan M-LOP di SD NEGERI KOTABATU 08, di
antaranya adalah bertambahnya Sarpras dan fasilitas yang dibutuhkan bagi peningkatan mutu
pendidikan dan prestasi sekolah di SD NEGERI KOTABATU 08, berupa:
1. Dibangun parkir sepeda motor guru, bertambahnya WC/KM gurudan diperbaikinya
WC/KM siswa yang rusak.
2. Bertambahnya komputer dan laptop sekolah, juga bertambahnya 6 unit komputer
untuk perpustakaan sumbangan dari orang tua murid/ Komite.
3. Terpasangnya Bel Sekolah Otomatis Kendali Komputer yang sangat bermanfaat bagi
pengendalian semua aktifitas pembelajaran di sekolah sehingga tepat waktu.
4. Terpasangnya Fingerspot (mesin pencatat presensi berbasis sidik jari), dan sejak itu
para guru/ karyawan jujur dalam mengisi daftar hadir manual.
5. Terbangunnya ketertiban dan kedisiplinan dilandasi semangat kebersamaan,
kekeluargaan dan semangat berprestasi di kalangan guru dan siswa.
6. Dibangun Gazebo dan Taman Baca untuk pengembangan Perpustakaan “Penasutra”
SD NEGERI KOTABATU 08.

B. Meningkatnya Komitmen Normatif Berbasis Spirit Internal Warga Sekolah


Dampak lain dari penyediaan Sarpras dan fasilitas sekolah seperti disebutkan di atas,
ternyata secara tidak langsung dapat berpengaruh kepada meningkatnya komitmen normatif
berbasis spirit internal dari komponen warga sekolah baik para guru/ karyawan, peserta didik
maupun masyarakat orang tua murid.
Yang dimaksud komitmen normatif berbasis spirit internal adalah kesetiaan membela
sekolah untuk mencapai tujuan atas dasar nilai-nilai agama yang diyakininya.
Bentuk-bentuk adanya peningkatan komitmen normatif berbasis spirit internal di SD
NEGERI KOTABATU 08 sejak diterapkan M-LOP sampai sekarang adalah:
1. Terbangunnya ketertiban dan kedisiplinan dilandasi semangat kebersamaan,
kekeluargaan dan semangat berprestasi di kalangan guru dan siswa.
2. Meningkatnya kepercayaan, kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di SD NEGERI KOTABATU 08. Dibuktikan oleh
adanya inisiatif Komite.
3. Meningkatnya profesionalitas guru/karyawan dan hal ini berdampak positif bagi
peningkatan prestasi belajar peserta didik di sekolah maupun meningkatnya perolehan
11
kejuaraan dalam lomba-lomba baik bidang akademik maupun nonakademik di tingkat
Kecamatan.
4. Meningkatnya gairah kerja para guru dan karyawan.
5. Meningkatnya kepedulian masyarakat pada sekolah, diantaranya ditunjukkan dengan
kesepakatan masyarakat secara bersama-sama untuk menjaga keamanan sekolah.
C. Meningkatnya Pretasi Sekolah
Dalam waktu kurang dari dua tahun perjalanan implementasi M-LOP di SD NEGERI
KOTABATU 08, SD NEGERI KOTABATU 08 telah banyak memperoleh prestasi di
antaranya:
1. Kepala SD NEGERI KOTABATU 08 meraih juara pertama lomba Kepala Sekolah
Berprestasi di tingkat Kecamatan Ciomas dan Tingkat Kabupaten Bogor.
2. Peserta didik dari SD NEGERI KOTABATU 08 banyak sekali memperoleh kejuaraan
dalam event lomba-lomba akademik maupun nonakademik di tingkat kecamatan,

Tabel 4.1
Daftar Peroleh Prestasi Peserta Didik SD NEGERI KOTABATU 08 dalam
Lomba Akademik dan Nonakademik Tahun 2017 sampai 2019

No Nama Lomba Tingkat Tempat Juara


1 Kepala Sekolah Berprestasi Kecamatan Kec. Ciomas 1
2 Al-Madinah,
Kepala Sekolah Berprestasi Kab. Bogor 2
Cibinong
3 Menyanyi solo Kecamatan SDN Laladon 01 1
4 Tari Kreasi Kecamatan SDN Laladon 01 1
5 Pupuh Putra Kecamatan SDN Laladon 01 1
6 Pupuh Putri Kecamatan SDN Laladon 01 1
7 CERGAM Kecamatan SDN Laladon 01 2
8 PILDACIL Kecamatan SD IT Arofah 2
9 MTQ Kecamatan SD IT Arofah 3
(Sumber: Arsip data sekolah)

12
V. KENDALA YANG DIHADAPI DAN TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN
A. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan M-LOP
Berdasarkan evaluasi hasil pengamatan di lapangan, wawancara dan telaah dokumentasi
data yang ada menunjukkan bahwa pelaksanaan M-LOP di SD NEGERI KOTABATU 08
telah banyak menghasilkan prestasi bagi sekolah, baik bagi lembaganya, pimpinannya,
maupun peserta didiknya. Namun demikian penulis masih menjumpai kendala-kendala
sebagai berikut.
1. Masih ada sikap mental guru yang ingin mempertahankan dirinya selalu berada dalam
“zona nyaman” dan agak susah menerima perubahan.
2. Pada umunya di kalangan guru dan karyawan merasa capai mengikuti program-program
yang diterapkan kepala sekolah sehubungan dengan implementasi M-LOP di SD
NEGERI KOTABATU 08 ini. Di sisi lain, di pihak orang tua murid dan masyarakat
luas senang melihat adanya perubahan SD NEGERI KOTABATU 08 yang semakin
baik dan berprestasi.

B. Faktor-faktor Pendukung
Disampaing ada kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan M-LOP ini penulis
selaku Kepala SD NEGERI KOTABATU 08 optimis strategi ini akan berhasil dan terus
didukung oleh masyarakat luas, karena strategi manajemen ini penulis sendiri yang
merancangnya, paham ilmunya dan telah terbukti efektif untuk mengatasi berbagai macam
masalah-masalah.
Faktor pendukung kedua datang dari Ketua Komite, Bapak Nurdin Usman, dan dari
tokoh agama di Desa Kotabatu yang siap bekerja sama dalam rangka pendidikan ummat,
khusunya dalam bidang Tarbiyatul Qalb (pendidikan hati).
Kepala Desa Kotabatu, bersama perangkat desa lainnya, khususnya seksi keamanan
desa juga siap mendukung program-program sekolah dan bila memungkinkan akan
diupayakan penganggaran keuangan desa untuk membantu pelaksanaan program M-LOP
yang dinilai belaiau sangat mulia karena sasarannya adalah membentuk anak-anak generasi
muda yang terampil, cerdas, sehat, kuat, semangat dan fokus menjadi orang-orang berprestasi.
Dukungan dari lagi dari Bapak Pengawas TK/ SD menyambut gembira di Kecamatan
ciomas ada sekolah yang menjadi perintis strategi M-LOP yang khas tersebut. Juga dukungan
dari para sahabat yang baik, mendorong semangat penulis selaku Kepala SD NEGERI
KOTABATU 08 untuk lebih tekun dan cermat dalam melaksanakan M-LOP ini. Penulis
meyakini, inilah ladang untuk menanam benih-benih amal saleh karena akan menjadi pondasi
13
yang kokoh untuk membangun Indonesia Raya. Membangun Indonesia Raya haruslah dimulai
dengan membangun-kan jiwanya dan membangun-kan badannya supaya dapat bergerak,
berprestasi, berbuat baik dan beramal saleh.
Khusus untuk mencegah indikasi adanya tindak penyalahgunaan narkoba di SD
NEGERI KOTABATU 08, jajaran Polsek Ciomas siap mendukung upaya-upaya yang akan
ditempuh pihak sekolah. Bahkan Kapolsek Ciomas telah memberikan nomor HP yang dapat
dihubungi sewaktu-waktu jika melihat adanya kegiatan-kegiatan mencurigakan di lingkungan
sekolah.
E.Alternatif Pengembangan
Untuk menjamin kesinambungan strategi M-LOP ini penulis telah membuat rencana
program pengembangan sebagai berikut:
1. Program Guru Memuliakan Anak
Yaitu bentuk pelayanan open dan tlaten dari seorang guru kepada peserta didik di
kelasnya, berupa bermacam-macam program kunjungan yang harus dilaksanakan
guru terhadap murid-muridnya. Format/ blangko kunjungan sudah kami rancang
bersama Ketua Komite SD NEGERI KOTABATU 08.
2. Program Pendidikan Berkait Imtak-Iptek
Program ini bertujuan sangat mulia karena guru berkesempatan menanamkan nilai-
nilai iman takwa kepada siswa di kelasnya dengan cara mengaitkan materi
pelajaran umum dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Allah SWT..

14
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan M-LOP di SD NEGERI KOTABATU 08 baru berjalan kurang dari dua
tahun namun hasilnya sudah terlihat dan dapat dirasakan oleh peserta didik dengan
bukti meningkatnya prestasi lomba-lomba bidang akademik maupun non akademk di
tahun pelajaran 2017/2018 dan 2018/ 2019 ini.
2. Di bidang peningkatan Sarpras dan fasilitas, SD NEGERI KOTABATU 08 tidak kalah
modern dengan SD lain di kota. Hal itu dilakukan tidak untuk sekadar membelanjakan
keuangan sekolah namun memang benar-benar Sarpras tersebut dibutuhkan karena
adanya saling keterkaitan antara alat satu dan alat lainnya dalam mendukung suatu
program.
3. Pelaksanaan M-LOP efektif meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan di
antara guru, karyawan dan warga sekolah lainnya. Rasa peduli, empati sering muncul
secara spontan terkait adanya anjuran berbagi pada orang lain merupakan bukti
sebagai orang baik atau saleh.
4. Pelaksanaan M-LOP juga berhasil meningkatkan perhatian dan partisipasi masyarakat
serta menaikkan pamor sekolah di mata masyarakat.

B. Rekomendasi Operasional
1. Direkomendasikan bagi seluruh warga sekolah di SD NEGERI KOTABATU 08 untuk
mengmemperbaiki niat dan menguatkan tekad dalam melaksanakan M-LOP karena
tujuannya sangat berat namun sangat mulia. Keberhasilan M-LOP ini terletak di
pundak kita semua, seluruh warga SD NEGERI KOTABATU 08.
2. Hendaknya setiap warga sekolah lebih terbuka terhadap kritik, saran, dan masukan
guna mencari data untuk dijadikan ide kegiatan dan kemudian ditanggapi secara
profesional dan dituangkan dalam rencana pengembangan selanjutnya.
3. Bagi para sahabat tokoh agama lain yang ingin menerapkan M-LOP direkomendasikan
menyusun buku menurut tuntunan agama dan keyakinannya masing-masing bahwa
efektifitas strategi ini ditentukan oleh adanya komitmen normatif, yaitu kesetiaan atau
loyalitas berbasis spirit internal atau nilai-nilai agama yang diyakininya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, 2009. State Sholat dan Gelombang Otak. Artikael. OTAK Downloads Tanggal
28/ 01/2010.
Anita Ganeri, 1996. Ilmu Pengetahuan Tubuh Manusia. Semarang: CV. Elang Santika.
Arif Rahutomo, 2009. Seminar Psiko Edukasi dan Training Otak Kanan Dahsyat. Paparan
Mataeri Seminar, Kayyisu Excelent.
Asyharie, M.A. 1997. Keagungan Sinar-Sinar (Nur) Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin.
Surabaya: Penerbit Terbit Terang.
CW. Leadbeater, 1997. The Chakras. Semarang: Penerbit Dahara Prize.
Bill Lucas, Dr., Boost Your Brain Power. Diterjemahkan Popi Hasna Amalia dengan judul
Senam Otak Kanan Melatih Otot Otak Membuka Potensi Otak yang Terpendam, 2008.
bandung: Penerbit Jabal.
Daniel H. Pink, 2006. A Whole New Mind. Diterjemahkan Rusli, 2009. Misteri Otak Kanan
Manusia. Jogjakarta: Penerbit Think.
Depag RI, 1985. Al Quraan dan Terjemahnya. Jakarta: Proyek Penerbitan Kitab Suci Al
Quraan.
Dodie Magis, Cht, 2009. Self Hypnosis, Semarang: Penerbit Dahara Prize.
Mohammad Taufiq, 2008. Quran dan Hadits Digital. Taufiq Product, Inc.
Hisyam A. Fachri, 2009. The Real Art of Hypnosis, Jakarta: Penerbit GagasMedia.
Imam Abdur Rahim, 2002. Menyisir Alam Sufi. Alih Bahasa oleh Ainul Yaqin. Surabaya:
Putra Pelajar.
Jalaluddin Rakhmat, 1998. Renungan-Renungan Sufistik Membuka Tirai Kegaiban. Bandung:
Penerbit Mizan.
KBBI, balai Pustaka,” 1993.
Punk Permadi, 2000. Akulah Tubuh Manusia. Solo: Tiga Serangkai.
Rajendra Kartawiria, 2004. 12 Langkah Membentuk Manusia Cerdas. Bandung: Penerbit
Mizan.
Ryan Martian dan Arif Rh, 2009. Funtastic Learning. Purwokerto, Penerbit: Kayyisu Media.
Steve Parker, 2006. Volume 5 EnsikLOTedia Sains Seri Pustaka Tubuh Kita. Bandung:
Penerbit Pakar Raya.
Syeh Ibrahim Albajuri, K.H. Moch. Anwar, 2005. Ilmu Aqaid Berikut Penjelasan. Bandung:
Penerbit Sinar Baru Algensindo.

16
17

Anda mungkin juga menyukai