Anda di halaman 1dari 30

Makalah Best Practice Kepala Sekolah Berprestasi Kabupaten Demak 2016

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SEKOLAH MELALUI PENERAPAN


MANAJEMEN LAYANAN OPLET PENASUTRA (M-LOP)
DI SD NEGERI DUKUN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru, sesungguhnya dan seharusnya, merupakan lapangan kerja profesi yang
mampu melahirkan kepuasan dan kebahagiaan lahir batin. Orang tua, masyarakat
luas dan pemerintah, menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di
lingkungannya. Dari tangan guru diharapkan akan terbentuk manusia-manusia
Indonesia yang cerdas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan kalimat lain dapat dinyatakan
bahwa orang tua, masyarakat luas dan pemerintah memercayakan tugas mulia
membentuk generasi bangsa Indonesia berkarakter emas kepada setiap guru di setiap
lembaga pendidikan tempat mereka bertugas masing-masing.
Untuk mewujudkan harapan semua pihak terhadap profesi guru, serta untuk
menjadikan profesi guru sebagai lapangan kerja yang mampu melahirkan kepuasan
dan kebahagiaan lahir batin, dibutuhkan kerja keras dan kreatifitas “luar biasa” dari
seorang guru. Jika guru dalam melaksanakan tugas serta pekerjaan profesinya dengan
standar kerja yang “biasa-biasa” saja, maka profesi guru yang mulia justeru
dikhawatirkan akan menghasilkan ketidakpuasan, ketidakbahagiaan, bahkan dapat
menimbulkan nyeri psikologis berkepanjangan pada diri guru.
Rasa ketidakpuasan, ketidakbahagiaan dan bahkan nyeri psikologis yang
berkepanjangan akan dirasakan oleh guru apabila mengetahui prestasi hasil belajar
peserta didiknya sangat rendah di semua ranah, baik aspek sikap, keterampilan
maupun pengetahuan. Guru kecewa karena merasa semua jerih payahnya dalam
mendidik, melatih dan mengajar peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas,
dianggap telah gagal tanpa makna.
Penulis pernah merasakan kekecewaan seperti itu, yaitu pada saat-saat awal
penulis bertugas sebagai guru yang sekaligus diberi tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah di SD Negeri Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa
Tengah (SK Bupati Demak Nomor 821.2/ 107/ 2013, tanggal 20 Maret 2013).
SD Negeri Dukun merupakan sekolah regrouping (penggabungan) dari SDN
Dukun 1 dan SDN Dukun 2 (Keputusan Bupati Demak Nomor 421.2/ 232/ 2012
tanggal 14 Agustus 2012 tentang Regrouping Sekolah Dasar di Kabupaten Demak
Tahun 2012). Penulis mulai melaksanakan tugas di SD Negeri Dukun sejak tanggal
11 April 2013 setelah menerima serah terima jabatan (Sertijab) dari Kepala SD
Negeri Dukun 1, Bapak Rochmad Hadi, S.Pd. dan menerima Sertijab dari Kepala SD
Negeri Dukun 2, Bapak Edy Santoso. S.Pd.
Kesan pertama tentang tempat kerja baru ini adalah bahwa SD Negeri Dukun
termasuk “Sekolah Gemuk” karena memiliki peserta didik mencapai 460 orang;
memiliki 12 rombongan belajar (kelas paralel); jumlah guru kelas 12 orang, guru
mata pelajaran 5 (lima) orang; memiliki penjaga sekolah PNS; memiliki kelengkapan
sarana prasarana yang cukup memadai; memiliki dua buah gedung perpustakaan;
serta memiliki keuangan Bos dengan jumlah besar (Data diperoleh dari dokumen
Sertijab Kepala Sekolah SDN Dukun 1 dan SDN Dukun 2, April 2013).
Menyadari akan keadaan SD Negeri Dukun yang “serba besar” itu, tentu,
penulis sebagai guru dan sekaligus sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Dukun
memiliki harapan besar untuk dapat mengembangkan sekolah ini mencapai prestasi
yang maksimal. Namun harapan besar tersebut nampaknya terkendala oleh
banyaknya masalah besar yang harus segera dicarikan solusi. Dari hasil initial
evaluation (evaluasi awal) ditemukan kondisi awal SDN Dukun banyak masalah.
Tabel 1.1 Kondisi Awal SD Negeri Dukun (April-Juni 2013)
No Kondisi Awal di SD Negeri Dukun
1 Peserta didik tidak tertib, kurang disiplin, sering terlambat datang ke sekolah,
sering bolos pada jam pelajaran.Sikap mental dan perilaku tata kramanya
kurang baik, geng-gengan, ampresen, perilaku kasar menjurus kriminal.
Prestasi belajarnya rendah, gairah belajar dan “fokus” dalam belajar rendah.
2 Guru dan karyawan etos kerjanya rendah, ketertiban dan kedisiplinan dalam
bekerja rendah, perilaku kerja dan profesionalitas dalam bekerja rendah,
bahkan orientasi kerja juga rendah, kekeluargaan/kebersamaan kurang.
3 Kepedulian orang tua, Komite dan masyarakat terhadap sekolah kurang.
4 Sarana, prasarana, fasilitas dan kelengkapan alat-alat yang ada di sekolah
tidak difungsikan dengan baik untuk mendukung peningkatan prestasi belajar
peserta didik.

2
Penulis menduga munculnya masalah di atas disebabkan oleh manajemen
sekolah tidak efektif. Manajemen yang tidak efektif mengakibatkan sistem di sekolah
tidak berjalan, dan hal ini dapat berakibat sangat fatal. Semua komponen sekolah
yang meliputi Sarpras, keuangan, guru dan karyawan di sekolah serta orang tua
murid dan masyarakat tidak memiliki daya dukung (baca: tidak bermanfaat) bagi
pencapaian tujuan sekolah, terutama untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.
Untuk mengatasi masalah ketidakefektifan manajemen tersebut penulis
melaksanakan model manajemen sekolah yang menekankan pada pelayanan secara
open dan tlaten, yang kemudian penulis menyebutnya dengan Manajemen Layanan
Open dan Tlaten (selanjutnya disingkat M-LOT).
Kami TPS (Tim Pengembang Sekolah) SD Negeri Dukun, sepakat
melaksanakan M-LOT sejak tanggal 16 Juli 2013, bertepatan dengan awal tahun
pelajaran 2013/2014.
Fokus perhatian utama dalam pelaksanaan M-LOT ini adalah upaya
menggerakkan semua komponen sekolah bergerak lurus untuk menaati ketentuan-
ketentuan yang berlaku, hal ini mengingat sering terjadi perilaku-perilaku off-task
(perilaku yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran), baik dilakukan oleh peserta
didik maupun guru dan karyawan, seperti ditunjukkan pada tabel 1.1 di atas.
LOT dianalogikan dalam istilah pertukangan sebagai cara supaya bangunan
bisa lurus. Adapun caranya, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Dilaksanakan kegiatan monitoring dan supervisi oleh kepala sekolah kepada
para guru, supaya ada perhatian guru terhadap kewajibannnya baik di dalam
administrasi maupun dalam pembelajaran.
2. Dilaksanakan Program Budaya Semangat Pagi
Program Budaya Semangat Pagi bertujuan untuk menjaga semangat dan
fitalitas guru, karyawan dan peserta didik serta untuk mendorong semua
warga sekolah mentradisikan bangun pagi, menjaga waktu salat Subuh.
Selain itu untuk memenuhi firman Tuhan yang intinya menganjurkan
manusia untuk berpagi-pagi dalam melaksanakan kebaikan. Secara teori otak,
di pagi hari otak kita mengeluarkan cairan endhorphin yang cukup banyak

3
sehingga otak kita di pagi hari terasa segar, nyaman dan sangat baik untuk
belajar atau mengerjakan sesuatu.
3. Dilaksanakan Program Ketentuan Jam Masuk 07.00
Untuk melatih ketertiban dan kedisiplinan semua warga sekolah, termasuk
para orang tua dan keluarga guru karyawan di rumah supaya terbiasa bangun
pagi, tidak melalaikan ibadah salat Subuh.
4. Dilaksanakan Program Nadhom Asmaul Khusna
Untuk melatih dan membiasakan (tradisi) berdoa kepada Allah sebagai
perwujudan orang beriman dan saleh. Dilaksanakannya Prgram Nadhom
Asmaul Khusna juga dikandung maksud untuk memperkuat keterlaksanaan
Program Semangat Pagi dan Program Jam Masuk 07.00. Disamping itu
Program Nadhom Asmaul Khusna merupakan anjuran kuat dari Bupati
Demak, Bapak Muh Dachirin Said. Pemimpin wajib ditaati perintah atau
anjurannya yang akan membawa kebaikan dan keberkahan hidup.
5. Dilaksanakan Program Budaya Kompak dan Semangat Menjawab Salam.
Untuk memupuk rasa kekompakan, kebersamaan, dan percaya diri para guru/
karyawan dan peserta didik.
6. Ditambah Sarpras dan fasilitas yang dibutuhkan bagi peningkatan mutu
pendidikan di SD Negeri Dukun berupa:
a. Dibangun parkir sepeda motor guru, bertambahnya WC/KM guru dan
diperbaikinya WC/KM siswa.
b. Dibangun jaringan internet dan website sekolah.
c. Bertambahnya komputer dan laptop sekolah, juga bertambahnya 6 unit
komputer untuk perpustakaan sumbangan dari orang tua murid/ Komite.
d. Terpasangnya sistem BESOKK (Bel Sekolah Otomatis Kendali
Komputer) untuk pengendali kegiatan dalam pembelajaran sehari-hari di
SD Negeri Dukun supaya tertib waktu.
Setelah satu tahun perjalanan penerapan M-LOT di SD Negeri Dukun, Juni
2014, berdasarkan pengamatan dan evaluasi, diketahui bahwa M-LOT ternyata
kurang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. M-LOT cukup
efektif dalam hal mendorong para guru dan karyawan bergotong royong untuk
mencukupi administrasi sekolah dan penambahan sarana-sarana penting karena SDN

4
Dukun menghadapi akreditasi sekolah pada 26 September 2013. Hasil akreditasi
diterima pada 18 Februari 2014, SD Negeri Dukun memperoleh nilai akreditasi A,
meningkat dari akreditasi sebelumnya pada tahun 2009 memperoleh nilai B.
Penerapan M-LOT selama setahun di SD Negeri Dukun juga berhasil
meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini UPTD
Dikpora Kecamatan Karangtengah, yaitu dengan ditetapkannya SD Negeri Dukun
sebagai SD Inti di Dabin III UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah berdasarkan
SK Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah pada tanggal 23 Agustus 2013.
Sebelumnya yang menjadi SD Inti di Dabin III adalah SD Negeri Batu I.
Penerapan M-LOT selama setahun cukup efektif meningkatkan rasa
kekeluargaan dan kebersamaan guru dan karyawan, terbukti sudah tidak ada lagi gap
kelompok eks Dukun 1 dan eks Dukun 2. Namun berdasarkan pengamatan penulis,
M-LOT kurang efektif dalam hal peningkatan prestasi kerja guru/ karyawan dalam
pencapaian prestasi sekolah, terutama prestasi peserta didik. Hal ini dibuktikan pada
musim lomba-lomba akademik dan nonakademik tahun pelajaran 2013/2014, peserta
didik utusan lomba dari SD Negeri Dukun baru berhasil meraih juara 3 lomba
FLS2N (Desain Batik) dan juara 2 FLS2N (Kriya Anyam) tingkat Kecamatan
Karangtengah. Untuk lomba-lomba akademik tidak satu pun peserta didik dari SD
Negeri Dukun meraih juara. Intinya, sampai akhir tahun pelajaran 2013/2014 SD
Negeri Dukun masih miskin prestasi di tingkat Kecamatan Karangtengah.
Atas dasar latar belakang masih rendahnya prestasi peserta didik SD Negeri
Dukun dalam event lomba-lomba akademik dan nonakademik di tahun pelajaran
2013/2014 tersebut, maka pada awal tahun pelajaran 2014/2015, tepatnya pada
tanggal 16 Juli 2014 penulis selaku kepala sekolah berimprovisasi serta berkreasi
untuk meningkatkan efektifitas manajemen sekolah, yaitu dengan menerapkan
“Manajemen Layanan Oplet Penasutra” (selanjutnya disingkat M-LOP).
Hal lain yang tidak kalah penting melatarbelakangi penulis untuk
berimprovisasi dan berkreasi dalam penerapan M-LOP adalah anjuran Bupati
Demak, Bapak Much. Dachirin Said, yang disampaikan pada saat memberi
pengarahan Budaya Mutu Sekolah kepada para Kepala Sekolah di Kantor UPTD
Dikpora Kecamatan Sayung tanggal 3 Mei 2014. Berikut ini kutipan pernyataan
beliau:

5
“… Siapapun yang bekerja di Demak harus rela bahwa Demak sebagai Kota
Wali dengan ciri Ahli Sunnah Wal Jamaah…”
“… Di Sekolah, jika ibu dan bapak gurunya saleh, Insya Allah murid-muridnya
juga saleh dan ilmunya barokah.”

Selanjutnya Bupati Demak menganjurkan supaya tiap sekolah di Kabupaten


Demak mencari, membuat rencana pengembangan dan melaksanakan tradisi
pembelajaran yang khas sesuai nuansa Demak sebagai Kota Wali.
Arahan positif dari Bupati Demak tersebut menginspirasi penulis, dalam
kapasitas sebagai kepala sekolah dan pemegang kendali manajemen di sekolah,
berpandangan bahwa manajemen adalah perpaduan antara ilmu dan seni
menggerakkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Atas
dasar itu penulis memutuskan untuk menerapkan M-LOP di SD Negeri Dukun, asli
dan murni hasil kreatifitas pemikiran penulis sendiri.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dirumuskan dalam kalimat
pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan M-LOP di SD Negeri Dukun?
2. Sejauhmana efektifitas M-LOP dalam meningkatkan prestasi sekolah di SD
Negeri Dukun?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah best practice ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan terkait dengan pelaksanaan M-LOP di
SD Negeri Dukun.
2. Mendeskripsikan prestasi yang dicapai SD Negeri Dukun setelah
pelaksanaan M-LOP.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut.
1. Bagi kalangan internal warga sekolah SD Negeri Dukun dapat bermanfaat
untuk bersama-sama membangun komitmen normatif berbasis spirit internal,
yaitu nilai-nilai lokal yang disepakati dan dianggap baik untuk merubah
keadaan.

6
2. Bagi rekan-rekan kepala sekolah di sekolah lain dapat bermanfaat sebagai
rujukan dalam meningkatkan efektifitas manajemen di sekolahnya masing-
masing.
3. Bagi masyarakat luas diharapkan dapat bermanfaat untuk mendorong
kepedulian serta partisipasi aktif dalam upaya penyelenggaraan pendidikan
sekolah yang lebih bermakna bagi anak.

II. PENJELASAN MAKNA ISTILAH


A. Pengertian M-LOP
M-LOP merupakan istilah baru dalam bidang manajemen pendidikan sekolah
karena asli hasil kreatifitas berpikir penulis sendiri setelah melalui perenungan
intuitif selaku “KS Baru” di SD Negeri Dukun yang diwarnai adanya kompleksitas
masalah yang harus segera diatasi.
M-LOP adalah singkatan dari Manajemen Layanan Oplet Penasutra. Adapun
pengertian masing-masing istilah dijelaskan sebagai berikut.
1. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran (KBBI, Depdikbud, 1993: 583).
Banyak pendapat dari para ahli tentang pengertian manajemen. Manajemen
adalah perpaduan antara ilmu dan seni (Sarwono, Jonathan, 2006: 25).
Dalam tulisan ini yang dimaksud manajemen adalah proses yang diterapkan
oleh penulis selaku Kepala SD Negeri Dukun dalam menggunakan sumber
daya baik berupa manusia, dana (keuangan) dan sarana prasarana/ fasilitas
yang dimiliki sekolah, secara efektif dan efesien untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan.
2. Layanan adalah cara yang diterapkan oleh seseorang dalam melayani atau
membantu mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang. Termasuk ke
dalam layanan adalah cara mengendalikan sumber daya, melaksanakan dan
memantau penggunaannya sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai
(KBBI, 1993: 504).
Yang dimaksud layanan dalam tulisan ini adalah cara yang dipakai oleh
penulis selaku Kepala SD Negeri Dukun dalam membantu mengurusi apa-
apa yang diperlukan oleh guru dan karyawan, peserta didik, orang tua murid

7
dan masyarakat warga sekolah SD Negeri Dukun supaya dapat
meningkatkan prestasi SD negeri Dukun.
3. Oplet akronim dari open dan telaten, bahasa Jawa. Open berarti peduli, atas
dasar energi kesadaran dan kasih sayang. Seorang pemimpin harus mau dan
mampu memperhatikan hal-hal besar yang dibutuhkan zaman pada masa
sekarang dan masa depan serta memiliki kemampuan dan kemauan kuat
untuk mewujudkannya. Tlaten berarti cermat, terpantau, kontinyu, serta
memperhatikan hal-hal kecil yang bermanfaat bagi pencapaian hal–hal
besar.
4. Penasutra akronim dari pengolahan nafas, sugesti, tradisi.
a. Pengolahan nafas adalah teknik atau cara tertentu seseorang bernafas
sehingga dari pernafasannya itu menghasilkan oksigen yang berkualitas.
Oksigen berkualitas adalah oksigen yang dapat mengalir secara merata ke
seluruh bagian tubuh, terutama di semua bagian otak manusia.
Orang yang sudah terampil menghasilkan oksigen yang berkualitas
melalui pengolahan nafasnya ditandai oleh adanya perasaan tenang dan
tenteram pada orang tersebut; sehingga dengan ketenangan dan
ketenteraman menghasilkan kesehatan jiwa dan badan yang baik.
Dengan adanya kesehatan jiwa dan badan yang baik, diharapkan
seseorang yang melakukan teknik pengolahan nafas tersebut mampu dan
mau belajar dan berusaha lebih giat untuk mencapai prestasi yang
maksimal.
b. Sugesti berarti saran, anjuran, pengaruh yang dapat menggerakkan orang
dan sebagainya (KBBI, 1993: 863).
Dalam kaitan ini sugesti diterapkan oleh penulis selaku Kepala Sekolah
SD Negeri Dukun untuk memberikan pengertian, pemahaman dan
pencerahan kepada guru dan karyawan, kepada peserta didik, dan kepada
masyarakat warga sekolah di SD Negeri Dukun untuk bersama-sama
berusaha meningkatkan prestasi sekolah.
c. Tradisi adalah adat kebiasaan turun-menurun (dari nenek-moyang) yang
masih dijalankan di masyarakat; Tradisi juga berarti penilaian atau

8
anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling
baik dan benar (KBBI, 1993: 959).
Dalam kaitan ini tradisi yang dimaksud penulis adalah semua hal baik
yang harus dijalankan oleh guru, peserta didik dan orang tua murid serta
masyarakat luas dalam kegiatan rutin dan terus-menerus termasuk dalam
hal pengadaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung, sehingga
kegiatannya itu berhasil guna mengantarkan diri masing-masing menjadi
lebih berprestasi.
Berdasarkan uraian arti istilah tersebut di atas dapat dirumuskan secara singkat
pengertian “M-LOP” adalah proses menggerakkan semua sumber daya, terutama
sumber daya manusia, secara efektif dengan pelayanan yang open dan tlaten (Oplet)
sehingga berdaya guna dan berhasil guna mencapai sasaran yang diharapkan.
Sasaran yang ingin dicapai oleh SD Negeri Dukun melalui penerapan M-LOP
ini adalah meningkatnya prestasi sekolah di SD Negeri Dukun Kecamatan
Karangtengah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
B. Pengertian Prestasi Sekolah
Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan prestasi adalah perolehan kejuaraan
dalam event lomba-lomba baik akademik maupun nonakademik bagi peserta didik
serta lomba-lomba yang yang bersifat manajerial bagi pimpinan lembaga di SD
Negeri Dukun sejak diberlakukannya M-LOP, tanggal 16 Juli 2014.

III. TAHAPAN OPERASIONAL PELAKSANAAN M-LOP


Pelaksanaan M-LOP sangat mudah dan dapat dilakukan oleh kepala sekolah
lain di sekolahnya masing-masing. Adapun tahapan operasional pelaksanaan M-LOP
di SD Negeri Dukun adalah sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah membentuk Tim Pengembang Sekolah (selanjutnya
disingkat TPS), terdiri atas kepala sekolah, ketua Komite, guru senior dan
atau guru profesional di sekolahnya.
b. Kepala Sekolah bersama TPS menentukan masalah-masalah sasaran yang
akan diberi treatment (perlakuan).
c. Kepala Sekolah menentukan perubahan yang diharapkan menjadi lebih
baik dari keadaan awal.

9
d. Kepala sekolah melaksanakan action M-LOP sebagai berikut:
1) Dilaksanakan Program Budaya Semangat Pagi Ketentuan Jam Masuk
07.00 dengan cara:
a) Kepala Sekolah memberi teladan datang lebih awal dari para guru
dan karyawan lainnya, melakukan presensi pada fingerspot (alat
untuk mengenali kehadiran dengan sidik jari), dan mengisi buku
daftar hadir secara manual sesuai urutan kehadiran, mengisi jam
hadir (Lihat tayangan Video 1)
b) Kepala Sekolah menghidupkan Program Bel Otomatis Kendali
Komputer dengan Bacaan Basmallah (Lihat tayangan Video 2)
c) Kepala Sekolah membuat Video (film dokumenter) yang
memperlihatkan dampak dari guru terlambat datang ke sekolah
sehingga anak terlantar, tidak tertib (Lihat tayangan Video 3)
d) Kepala Sekolah melaksanakan Program IHT (In House Training)
bagi Guru/ Karyawan bersama keluarganya (Lihat tayangan Video
4)
2) Dilaksanakan Program Nadhom Asmaul Khusna dan Kepala Sekolah
secara Oplet (open dan telaten) memantau dari kelas ke kelas, hampir
setiap hari.
3) Dilaksanakan Program Budaya Kompak dan Semangat Menjawab
Salam (lihat tayangan Video 6)
4) Dilaksanakan Program Pengenalan Teori Otak dan Senam Taichi (lihat
tayangan Video 7)
5) Diajarkan teknik Penasutra kepada guru, karyawan dan peserta didik
(lihat tayangan Video 8)
6) Dilaksanakan Program Salat Berjamaah dan Salat Duha secara bergilir
untuk peserta didik kelas 4, 5 6.
7) Dilaksanakan Program Pengembangan Perpustakaan Penasutra
di SD Negeri Dukun (lihat tayangan Video 9)
Untuk mengetahui gambaran dari tahapan operasional penerapan M-LOP di
SD Dukun Tahun Pelajaran 2014/2015 sampai dengan tahun pelajaran 2015/2016
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

10
Tabel 3.1
Implementasi M-LOP di SD Negeri Dukun
Tahun Pelajaran 2014/2015 sampai 2015/2016
No Kondisi Mental Awal Implementasi M-LOP
1 Peserta didik: - Dilaksanakan program Semangat Pagi .
- Tidak tertib, kurang Ketertiban dan kedisiplinan jam masuk
disiplin, sering terlambat 07.00. Bagi siswa dan guru/ karyawan.
datang ke sekolah, sering - Dilaksanakan program “Nadhom
bolos pada jam pelajaran. Asmaul Khusna” untuk menguatkan
program ketertiban dan kedisiplinan
jam masuk.
- Pelaksanaan program Budaya Kompak
dan Semangat Menjawab Salam.
- Dilaksanakan Upacara Bendera tiap
hari Senin dan hari-hari besar Nasional.
- Sikap mental dan perilaku - Dikenalkan teori otak kepada anak dan
tata kramanya kurang baik, guru/ karyawan.
geng-gengan, ampresen, - Diajarkan teknik pengolahan nafas,
perilaku kasar menjurus sugesti dan tradisi (Penasutra) kepada
kriminal. siswa dan guru/ karyawan.
- Disugesti supaya anak-anak senang dan
- Prestasi belajarnya rendah, semangat dalam belajar,
gairah belajar dan “fokus” - Ditunjukkan cara-cara belajar yang
dalam belajar rendah. sangat disukai otak,
- Diajarkan senam Tai Chi kepada siswa
dan guru/karyawan untuk menjaga
kesehatan badan dan ketenangan jiwa.
- Pelaksanaan program Salat Jamaah dan
Program Salat Duha bagi siswa kelas
besar secara bergilir.
- Peserta didik didorong dan dibimbing
untuk rajin salat karena salat dapat
mencerdaskan otak dan memuliakan
manusia..
- Pelaksanaan program Salam Semangat
Pagi.
- Program Tradisi S4-FS: Salat, Senang,
Sehat, Semangat, Fokus, Sukses.
2 Guru dan karyawan etos - Guru& karyawan diberi pembinaan
kerjanya rendah, ketertiban dan rutin melalui rapat-rapat.
kedisiplinan dalam bekerja - Diadakan IHT (in house training) untuk
rendah, perilaku kerja dan membangun kesepahaman antara
profesionalitas dalam bekerja guru/karyawan dengan keluarga di
rendah, bahkan orientasi kerja rumah tentang program2 sekolah.
juga rendah - Guru & karyawan diberi tugas yang
jelas (job deskription), membuat SKP.
- KS memperhatikan kesejahteraan

11
guru& karyawan.
- Melengkapi Sarpras dan fasilitas yang
dibutuhkan oleh guru&karyawan.
- Meningkatkan wawasan dan
keterampilan/ profesionlitas guru
melalui KKG Sekolah maupun KKG
Gugus Karena SDN Dukun adalah SD
Inti, maka para guru dan karyawan
harus lebih profesional dalam bekerja.
- Memantau secara Oplet (open dan
tlaten) pelaksanaan tugas yang
dilakukan melalui Program monitoring
dan supervisi yang berkelanjutan.
- Mengembangkan sistem informasi
sekolah yang terkait dengan IT, seperti:
Fingerspot (absen sidik jari) dikaitkan
dengan bel otomatis kendali komputer,
dikaitkan dengan perangkat pengeras
suara untuk pelaksanaan Program Jam
masuk 07.00 dan program Nadhom
Asmaul Khusna. Bel otomatis kendali
komputer juga bertujuan untuk
mengendalikan ketertiban siswa dan
guru/karyawan.
3 Kepedulian orang tua, Komite - Melakukan pendekatan dan
dan masyarakat terhadap meningkatkan pelayanan kepada
sekolah kurang; peserta didik dengan perlakuan Oplet
dijiwai semangat kasih sayang tulus.
- Memberikan prinsip penghargaan dan
hukuman bagi peserta didik secara
jelas, tegas namun dalam eksekusinya
harus bijaksana.
- Meningkatkan prestasi siswa dalam
lomba-lomba melalui penugasan guru
dalam pembinaan/ bimbingan siswa.
- Mengadakan silaturrahmi kepada tokoh
masyarakat, komite, orang tua dan
masyarakat lebih luas untuk
mensosialisasikan program-program
sekolah. Caranya Sekolah mengundang
masyarakat, ada kalanya KS
mendatangi masyarakat lewat kegiatan
jamaah pengajian yang ada. Juga KS
mendorong guru/ karyawan untuk
menengok bagi siswa atau orang tua
murid, atau masyarakat yang dekat SD
yang mengalami musibah.
4 Sarana, prasarana, fasilitas dan - Menambah/ melengkapi Sarpras/

12
kelengkapan alat-alat yang ada fasilitas yang belum dipunyai sekolah
di sekolah tidak difungsikan dan sangat dibutuhkan oleh sekolah
dengan baik untuk mendukung untuk kepentingan pelaksanaan
peningkatan prestasi belajar manajemen sekolah, contoh: bel
peserta didik otomatis kendali komputer, fingerspot,
jaringan internet, website sekolah,
kelengkapan otomasi perpustakaan
sekolah, CCTV dll.
- Mendorong guru/ karyawan untuk
Oplet(open dan telaten) dalam merawat
barang-barang Sarpras milik sekolah,
budaya rapi dalam bekerja, hemat
listrik.
- Mendorong para guru memanfaatkan
Sarpras yang ada di sekolah untuk
pembelajaran yang kreatif demi
meningkatkan prestasi belajar peserta
didik dan prestasi sekolah.
- Melaksanakan bimbingan secara Oplet
kepada peserta didik dalam sikap,
keterampilan (hasta karya) dan
pengetahuan.
- Prioritas pengembangan di SDN Dukun
saat ini adalah pengembangan
Perpustakaan “Penasutra” untuk
meningkatkan minat baca anak,
meningkatkan mutu layanan dan
kenyamanan warga perpustakaan, yaitu
dengan pembangunan Gazebo dan
Taman Baca. Prioritas pengembangan
Perpustakaan “Penasutra” SD Negeri
Dukun juga diarahkan untuk
mendukung Program “Demak
Kabupaten Literasi” yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah
Kabupaten Demak Tahun 2015.

13
IV. HASIL YANG DICAPAI DARI PENERAPAN M-LOP
A. Meningkatnya Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah
Hasil yang dicapai setelah dilaksanakan M-LOP di SD Negeri Dukun, di
antaranya adalah bertambahnya Sarpras dan fasilitas yang dibutuhkan bagi
peningkatan mutu pendidikan dan prestasi sekolah di SD Negeri Dukun, berupa:
1. Dibangun parkir sepeda motor guru, bertambahnya WC/KM gurudan
diperbaikinya WC/KM siswa yang rusak.
2. Dibangun jaringan internet dan website sekolah serta fasilitas wifi internet
gratis nonstop 24 jam bagi masyarakat umum yang membutuhkan.
3. Bertambahnya komputer dan laptop sekolah, juga bertambahnya 6 unit
komputer untuk perpustakaan sumbangan dari orang tua murid/ Komite.
4. Terpasangnya Bel Sekolah Otomatis Kendali Komputer yang sangat
bermanfaat bagi pengendalian semua aktifitas pembelajaran di sekolah
sehingga tepat waktu.
Hasil nomor 1 sampai 4 diperoleh sejak pelaksanaan M-LOT tahun
pelajaran 2013/2014.
5. Terpasangnya Fingerspot (mesin pencatat presensi berbasis sidik jari), dan
sejak itu para guru/ karyawan jujur dalam mengisi daftar hadir manual.
6. Terbangunnya ketertiban dan kedisiplinan dilandasi semangat kebersamaan,
kekeluargaan dan semangat berprestasi di kalangan guru dan siswa.
7. Dibangun Gazebo dan Taman Baca untuk pengembangan Perpustakaan
“Penasutra” SD Negeri Dukun.
8. Terpasangnya 8 (delapan) kamera CCTV untuk memantau keamanan
sekolah. CCTV dihubungkan dengan monitor alat perekam gambar atau
detail vidio recorder (DVR) yang terpasang di ruang kepala sekolah.
Dengan demikian kepala sekolah dapat memantau kegiatan yang sedang
berlangsung di Ruang Perpustakaan, Ruang Multi Media, di halaman depan
sekolah, di area WC/Kamar Mandi dan halaman belakang sekolah.
DVR ini juga dapat berfungsi sebagai alat bukti kepolisian jika ada kejadian
tertentu di sekolah. CCTV dilengkapi program koneksi internet yang dapat
diakses dari mana saja oleh orang-orang tertentu yang menurut kepala
sekolah dianggap penting, contohnya Polsek, Kepala Desa, Keamanan Desa.

14
CCTV juga bisa diakses dari rumah kepala sekolah sehingga memudahkan
pemantauan keamanan sekolah.
9. Dilengkapinya AC di ruang Perpustakaan “Penasutra” SD Negeri Dukun
untuk menambah kenyaman warga perpustakaan, disamping juga berfungsi
untuk perawatan buku di perpustakaan.

B. Meningkatnya Komitmen Normatif Berbasis Spirit Internal Warga Sekolah


Dampak lain dari penyediaan Sarpras dan fasilitas sekolah seperti disebutkan di
atas, ternyata secara tidak langsung dapat berpengaruh kepada meningkatnya
komitmen normatif berbasis spirit internal dari komponen warga sekolah baik para
guru/ karyawan, peserta didik maupun masyarakat orang tua murid.
Yang dimaksud komitmen normatif berbasis spirit internal adalah kesetiaan
membela sekolah untuk mencapai tujuan atas dasar nilai-nilai agama yang
diyakininya.
Bentuk-bentuk adanya peningkatan komitmen normatif berbasis spirit internal
di SD Negeri Dukun sejak diterapkan M-LOP, 16 Juli 2014 sampai sekarang adalah:
1. Terbangunnya ketertiban dan kedisiplinan dilandasi semangat kebersamaan,
kekeluargaan dan semangat berprestasi di kalangan guru dan siswa.
2. Meningkatnya kepercayaan, kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Dukun. Dibuktikan oleh adanya
inisiatif Komite, salah satunya adalah Bapak Sunari, anggota DPRD
Kabupaten Demak, berhasil mencarikan dana aspirasi dan pada Desember
2015 yang lalu telah selesai dilaksanakan untuk membangun keramikisasi
empat ruang kelas, plafonisasi dua ruang kelas.
3. Meningkatnya profesionalitas guru/karyawan dan hal ini berdampak positif
bagi peningkatan prestasi belajar peserta didik di sekolah maupun
meningkatnya perolehan kejuaraan dalam lomba-lomba baik bidang
akademik maupun nonakademik di tingkat Kecamatan.
4. Meningkatnya gairah kerja para guru dan karyawan.
5. Meningkatnya kepedulian masyarakat pada sekolah, diantaranya ditunjukkan
dengan kesepakatan masyarakat secara bersama-sama untuk menjaga
keamanan sekolah.

15
C. Meningkatnya Pretasi Sekolah
Dalam waktu kurang dari dua tahun perjalanan implementasi M-LOP di SD
Negeri Dukun, Juli 2014 sampai April 2016 ini, SD Negeri Dukun telah banyak
memperoleh prestasi di antaranya:
1. SD Negeri Dukun terpilih sebagai SD Inti penyelenggaraan kegiatan Gugus
terbaik di wilayah UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah, sebagai juara 1
lomba Gugus dua tahun berturut-turut (2014 dan 2015).
2. SD Negeri Dukun meraih juara pertama lomba perpustakaan di tingkat
Kecamatan Karangtengah dua tahun berturut-turut (tahun 2014 dan 2015)
3. Kepala SD Negeri Dukun meraih juara pertama lomba Kepala Sekolah
Berprestasi di tingkat Kecamatan Karangtengah dua tahun berturut-turut
(tahun 2015 dan 2016).
4. Peserta didik dari SD Negeri Dukun banyak sekali memperoleh kejuaraan
dalam event lomba-lomba akademik maupun nonakademik di tingkat
kecamatan, dua tahun berturut-turut sebagai juara umum (tahun 2015 dan
2016). Tampak pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1
Daftar Peroleh Prestasi Peserta Didik SD Negeri Dukun dalam Lomba
Akademik dan Nonakademik Tahun 2014 sampai 2016

No Nama Lomba Nama Anak Tahun Tingkat Juara


yang
Disertakan
1 Mapsi SD Ke-XVII AMIRA PUJI
2014 2
(LKTI) Putri ASTUTI KECAMATAN
2 Mapsi SD Ke-XVII
(Khot dan kaligrafi) KHOIRUL 2014 1
Putra ANWAR KECAMATAN
3 Mapsi SD Ke- TSANY
XVII(Khot dan LUTFIA 2014 1
kaligrafi) Putri MAJID KECAMATAN
4 ANGEL DAN
2014 2
FL2SN (Pantomim) M. YUSUF KECAMATAN
5 Bulu Tangkis POPDA KHOLISON 2014 KECAMATAN 3
6 LCC Tk.SD BEREGU 2015 KECAMATAN 1
7 AMIRA PUJI
2015 3
Matematika ASTUTI KECAMATAN
8 FL2SN (Apresiasi AMIRA PUJI
2015 2
sastra Cipta Puisi) ASTUTI KECAMATAN
9 Siswa Berprestasi AMIRA PUJI
2015 2
Putri ASTUTI KECAMATAN

16
10 Siswa Berprestasi AMIRA PUJI
2015 9
Putri ASTUTI KABUPATEN
11 Lomba Mapel UASBN AMIRA PUJI
2015 1
HUT SMPN I ASTUTI KABUPATEN
12 Seleksi POPDA Pecak LAILIN
2015 1
Silat Putri NAHAR KECAMATAN
13 Lomba OSN
Matematika HUT AMIRA PUJI 2015 3
MTsn Karteng ASTUTI KECAMATAN
14 DAVID
Lomba OSN IPA HUT ARYA 2015 2
MTsn Karteng SEPTIAN KECAMATAN
15 LCC SD Beregu 2016 KECAMATAN 1
16 DAVID
LOMBA OSN IPA ARYA 2016 3
KARTENG 2016 SEPTIAN KECAMATAN
17 DAVID
LOMBA OSN IPA ARYA 2016 3
KAB. DEMAK SEPTIAN KABUPATEN
18 DAVID
LOMBA OSN IPA ARYA 2016 43
PROP. JATENG SEPTIAN PROPINSI
19 POPDA PENCAK LAILIN
2016 4
SILAT PUTRI NAHAR KABUPATEN
(Sumber: Arsip data sekolah)

V. KENDALA YANG DIHADAPI DAN TINDAK LANJUT


PENGEMBANGAN
A. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Melaksanakan M-LOP
Berdasarkan evaluasi hasil pengamatan di lapangan, wawancara dan telaah
dokumentasi data yang ada menunjukkan bahwa pelaksanaan M-LOP di SD Negeri
Dukun telah banyak menghasilkan prestasi bagi sekolah, baik bagi lembaganya,
pimpinannya, maupun peserta didiknya. Namun demikian penulis masih menjumpai
kendala-kendala sebagai berikut.
1. Masih ada sikap mental guru yang ingin mempertahankan dirinya selalu berada
dalam “zona nyaman” dan agak susah menerima perubahan.
2. Pada umunya di kalangan guru dan karyawan merasa capai mengikuti
program-program yang diterapkan kepala sekolah sehubungan dengan
implementasi M-LOP di SD Negeri Dukun ini. Di sisi lain, di pihak orang tua
murid dan masyarakat luas senang melihat adanya perubahan SD Negeri
Dukun yang semakin baik dan berprestasi.

17
3. Kurang tersedianya SDM, guru/ karyawan yang menguasai IT (teknologi
informasi) untuk mengawal dan mengoperasikan program-program
pengembangan sekolah yang saling terkait, misalnya website sekolah sudah
ada, tetapi guru/ karyawan belum mampu mengelola website tersebut dengan
alasan tidak bisa membuat karangan/ tulisan, dan sebagian besar guru/
karyawan mengaku tidak bisa IT. Sementara itu penulis selaku kepala sekolah
juga jarang ada kesempatan mengelola website karena waktunya habis untuk
berkhidmah kepada masyarakat dan ummat.
4. Disediakannya wifi internet gratis nonstop 24 jam bagi masyarakat kadang-
kadang terjadi salah penggunaan, terutama di malam hari. Hal ini penulis
pernah dihubungi oleh bapak Sukono, Kepala Desa Dukun, meminta untuk
mematikan wifi pada malam hari karena banyak disalahgukan oleh anak-anak
muda. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Bapak Kepala Desa
Dukun, Bapak Sukono, penulis menolak untuk mematikan wifi di malam hari
karena penulis percaya pasti ada satu atau dua atau lebih masyarakat yang
butuh menggunakan internet untuk kepentingan yang positif. Disamping itu
penulis juga percaya dengan menggunakan metode Penasutra yang penulis
kuasai, lambat laun kegiatan-kegiatan negatif yang terjadi di lingkungan SD
Negeri Dukun akan hilang, berganti kegiatan-kegiatan positif yang mendukung
pencapaian tujuan sekolah.
5. Tindak perusakan dan pencurian terhadap sekolah yang dulu sering terjadi,
sekarang sudah tidak pernah lagi terjadi. Tetapi indikasi adanya kegiatan
penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah mulai terlihat. Penulis secara
datang ke sekolah pagi-pagi sekali, terkadang sebelum jam 06.00 WIB. Penulis
sering menjumpai adanya bungkus Komix berserakan; kadang-kadang di depan
pintu gerbang sekolah, kadang-kadang di halaman teras perpustakaan, kadang-
kadang di halaman Gazebo, dan yang paling sering akhir-akhir ini adalah di
halaman depan Ruang Guru dan depan Ruang Kepala Sekolah.
Semula melihat fakta tersebut penulis hanya berpikiran bahwa di Desa Dukun
ada orang yang suka minum Komix, obat batuk cair berlebihan. Penulis sempat
bergumam, ..“Opo enaak, kuwi.” Tetapi setelah menerima sosialisasi bahaya
penyalahgunaan narkoba dari Polres Demak, penulis baru mengetahui bahwa

18
minum komix berlebihan dicampur dengan minuman big cola dan campuran
lainnya, itu merupakan tindakan awal penyalahgunaan narkoba yang harus
segera dihentikan.

Gambar V.1
Penulis sering menjumpai adanua bungkus obat batuk saset Komix dan kotoran
kambing, berserakan di halaman SDN Negeri Dukun (Foto diambil penulis di
halaman SDN Dukun, tanggal 19 April 2016 jam 06.19)

19
Gambar V.2
Foto Bersama Anggota Polsek Karangtengah dengan Kepala Sekolah dan
Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah serta Tim Penilai Lomba
Perpustakaan SD Tingkat Kabupaten Demak di Depan Halaman Perpustakaan
“Penasutra” SD Negeri Dukun (12 April 2015).

B. Faktor-faktor Pendukung
Disampaing ada kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan M-LOP ini
penulis selaku Kepala SD Negeri Dukun optimis strategi ini akan berhasil dan terus
didukung oleh masyarakat luas, karena strategi manajemen ini penulis sendiri yang
merancangnya, paham ilmunya dan telah terbukti efektif untuk mengatasi berbagai
macam masalah-masalah.
Faktor pendukung kedua datang dari Ketua Komite, Bapak Suhali, S.Pd.,
M.Pd, dan dari tokoh agama di Desa Dukun yang siap bekerja sama dalam rangka
pendidikan ummat, khusunya dalam bidang Tarbiyatul Qalb (pendidikan hati).
Kepala Desa Dukun, Bapak Sukono bersama perangkat desa lainnya,
khususnya seksi keamanan desa juga siap mendukung program-program sekolah dan
bila memungkinkan akan diupayakan penganggaran keuangan desa untuk membantu
pelaksanaan program M-LOP yang dinilai belaiau sangat mulia karena sasarannya

20
adalah membentuk anak-anak generasi muda yang terampil, cerdas, sehat, kuat,
semangat dan fokus menjadi orang-orang berprestasi.
Dukungan dari UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah lebih
menggembirakan lagi karena Bapak/ Ibu Pengawas TK/ SD termasuk Ka UPTD
Dikpora Kecamatan Karangtengah yang baru, Ibu Mugiyatmi, S.Pd., M.Pd
menyambut gembira di Kecamatan Karangtengah ada sekolah yang menjadi perintis
strategi M-LOP yang khas tersebut.
Menurut Ibu Ka UPTD Dikpora Karangtengah, apa yang dilakukan oleh
Kepala SD Negeri Dukun ini dampaknya mungkin belum begitu terasa untuk waktu-
waktu dekat, tetapi jika strategi manajemen tersebut dilaksanakan dengan open dan
tlaten sebenar-benarnya, maka grand desain mewujudkan Indonesia Berkarakter
Generasi Emas Tahun 2045 sudah nampak di pelupuk mata.
Sambutan dan dukungan dari Ibu Ka UPTD Dikpora Kecamatan
Karangtengah, dan juga dukungan dari para sahabat yang baik, mendorong semangat
penulis selaku Kepala SD Negeri Dukun untuk lebih tekun dan cermat dalam
melaksanakan M-LOP ini. Penulis meyakini, inilah ladang untuk menanam benih-
benih amal saleh karena akan menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun
Indonesia Raya. Membangun Indonesia Raya haruslah dimulai dengan membangun-
kan jiwanya dan membangun-kan badannya supaya dapat bergerak, berprestasi,
berbuat baik dan beramal saleh.
Khusus untuk mencegah indikasi adanya tindak penyalahgunaan narkoba di SD
Negeri Dukun, jajaran Polres Demak dan Polsek Karangtengah siap mendukung
upaya-upaya yang akan ditempuh pihak sekolah. Bahkan Kapolsek Karangtengah
telah memberikan nomor HP yang dapat dihubungi sewaktu-waktu jika melihat
adanya kegiatan-kegiatan mencurigakan di lingkungan sekolah.
E.Alternatif Pengembangan
Untuk menjamin kesinambungan strategi M-LOP ini penulis telah membuat
rencana program pengembangan sebagai berikut:
1. Program Guru Memuliakan Anak
Yaitu bentuk pelayanan open dan tlaten dari seorang guru kepada peserta
didik di kelasnya, berupa bermacam-macam program kunjungan yang
harus dilaksanakan guru terhadap murid-muridnya. Format/ blangko

21
kunjungan sudah kami rancang bersama Ketua Komite SD Negeri Dukun,
Bapak Suhali, S.Pd., M.Pd.
2. Program Pendidikan Berkait Imtak-Iptek
Program ini bertujuan sangat mulia karena guru berkesempatan
menanamkan nilai-nilai iman takwa kepada siswa di kelasnya dengan cara
mengaitkan materi pelajaran umum, misalnya IPA, IPS, dan lain-lain
dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Allah SWT..
Selaku Kepala Sekolah, penulis juga sudah menyiapkan contoh model
bahan ajar Pembelajaran Berkait Imtak-Iptek berjudul “Kenalilah Dirimu
Supaya Kamu Mengenali Tuhanmu.” Buku ini ditulis secara khusus dan
tulus, dan penulisannya selesai bertepatan dengan tanggal 17 Agustus
2014. Selain itu penulis juga sudah menyiapkan buku humaniora islami,
berjudul “Shalat Mencerdaskan Otak dan Memuliakan Manusia.” Kedua
buku tersebut sekarang sedang proses penerbitan. Mudah-mudahan setelah
terbit nanti bermanfaat luas.
Jadi, penerapan strategi M-LOP di SD Negeri Dukun Insya Allah tidak
terhenti setahun dua tahun, tetapi akan terus berlanjut hingga mencapai
tujuan akhirnya, yaitu mengantarkan warga sekolah SD Negeri Dukun
berprestasi, serta berkarakter baik dan saleh.
3. Program Pembelajaran Budaya Gelamor Batu Akik Keras
Program Pembelajaran Budaya Gelamor Batu Akik Keras adalah suatu
program yang ditujukan untuk membiasakan (tradisi) dari warga sekolah di
SD Negeri Dukun untuk Gelamor (ber-gerak laku sesuai moral yang baik),
dilandasi semangat “niewsgierigh” yaitu sikap selalu ingin tahu segala
sesuatu segingga mendorong seseorang giat menuntut ilmu melalui Batu
(baca tulis), membudayakan dalam hidupnya bersikap Akik Keras (Aktif,
kreatif, inovatif, komunikatif, dan kerja keras).
Pemberlakuan Program Budaya Gelamor Batu Akik Keras ini telah
diumumkan kepada tokoh masyarakat dan seluruh orang tua murid, dan
dihadiri oleh Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Karangtengah, Ibu

22
Mugiyatmi, S.Pd., M.Pd., dalam Rapat Pleno bertepatan dengan peringatan
HUT SD Negeri Dukun ke-40, tanggal 23 Agustus 2015 lalu.

Gambar V.2.
Pengumuman Pemberlakuan Program Budaya Gelamor Batu Akik Keras
mendampingi pelaksanaan M-LOP pada tanggal 23 Agustus 2015 bertepatan dengan
peringatan HUT SD Negeri Dukun dan Rapat Pleno Pemilihan Pengurus Komite
Periode 2015 sd 2017.

23
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan M-LOP di SD Negeri Dukun baru berjalan kurang dari dua tahun
namun hasilnya sudah terlihat dan dapat dirasakan oleh peserta didik dengan
bukti meningkatnya prestasi lomba-lomba bidang akademik maupun non
akademk di tahun pelajaran 2014/2015 dan 2015/ 2016 ini.
2. Di bidang peningkatan Sarpras dan fasilitas, SD Negeri Dukun tidak kalah
modern dengan SD-SD lain di kota. Hal itu dilakukan tidak untuk sekadar
membelanjakan keuangan sekolah namun memang benar-benar Sarpras
tersebut dibutuhkan karena adanya saling keterkaitan antara alat satu dan alat
lainnya dalam mendukung suatu program.
3. Pelaksanaan M-LOP efektif meningkatkan rasa kekeluargaan dan
kebersamaan di antara guru, karyawan dan warga sekolah lainnya. Rasa
peduli, empati sering muncul secara spontan terkait adanya anjuran berbagi
pada orang lain merupakan bukti sebagai orang baik atau saleh.
4. Pelaksanaan M-LOP juga berhasil meningkatkan perhatian dan partisipasi
masyarakat serta menaikkan pamor sekolah di mata masyarakat.
5. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan partisipasi masyarakat, kasus-
kasus kekerasan, perusakan dan pencurian sudah tidak terjadi lagi, hal itu
disebabkan oleh program pemasangan kamera CCTV salah satu manfaatnya
adalah sebagai “shok therapy” bagi seseorang yang akan berbuat jahat.
B. Rekomendasi Operasional
1. Direkomendasikan bagi seluruh warga sekolah di SD Negeri Dukun untuk
mengmemperbaiki niat dan menguatkan tekad dalam melaksanakan M-LOP
karena tujuannya sangat berat namun sangat mulia. Keberhasilan M-LOP ini
terletak di pundak kita semua, seluruh warga SD Negeri Dukun.
2. Hendaknya setiap warga sekolah lebih terbuka terhadap kritik, saran, dan
masukan guna mencari data untuk dijadikan ide kegiatan dan kemudian
ditanggapi secara profesional dan dituangkan dalam rencana pengembangan
selanjutnya.
3. Bagi para sahabat tokoh agama lain yang ingin menerapkan M-LOP
direkomendasikan menyusun buku menurut tuntunan agama dan
keyakinannya masing-masing bahwa efektifitas strategi ini ditentukan oleh
adanya komitmen normatif, yaitu kesetiaan atau loyalitas berbasis spirit
internal atau nilai-nilai agama yang diyakininya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, 2009. State Sholat dan Gelombang Otak. Artikael. OTAK Downloads
Tanggal 28/ 01/2010.
Anita Ganeri, 1996. Ilmu Pengetahuan Tubuh Manusia. Semarang: CV. Elang
Santika.
Arif Rahutomo, 2009. Seminar Psiko Edukasi dan Training Otak Kanan Dahsyat.
Paparan Mataeri Seminar, Kayyisu Excelent.
Asyharie, M.A. 1997. Keagungan Sinar-Sinar (Nur) Muhammad SAW Rahmatan Lil
‘Alamin. Surabaya: Penerbit Terbit Terang.
CW. Leadbeater, 1997. The Chakras. Semarang: Penerbit Dahara Prize.
Bill Lucas, Dr., Boost Your Brain Power. Diterjemahkan Popi Hasna Amalia dengan
judul Senam Otak Kanan Melatih Otot Otak Membuka Potensi Otak yang
Terpendam, 2008. bandung: Penerbit Jabal.
Daniel H. Pink, 2006. A Whole New Mind. Diterjemahkan Rusli, 2009. Misteri Otak
Kanan Manusia. Jogjakarta: Penerbit Think.
Depag RI, 1985. Al Quraan dan Terjemahnya. Jakarta: Proyek Penerbitan Kitab Suci
Al Quraan.
Dodie Magis, Cht, 2009. Self Hypnosis, Semarang: Penerbit Dahara Prize.
Mohammad Taufiq, 2008. Quran dan Hadits Digital. Taufiq Product, Inc.
Hisyam A. Fachri, 2009. The Real Art of Hypnosis, Jakarta: Penerbit GagasMedia.
Imam Abdur Rahim, 2002. Menyisir Alam Sufi. Alih Bahasa oleh Ainul Yaqin.
Surabaya: Putra Pelajar.
Jalaluddin Rakhmat, 1998. Renungan-Renungan Sufistik Membuka Tirai Kegaiban.
Bandung: Penerbit Mizan.
KBBI, balai Pustaka,” 1993.
Punk Permadi, 2000. Akulah Tubuh Manusia. Solo: Tiga Serangkai.
Rajendra Kartawiria, 2004. 12 Langkah Membentuk Manusia Cerdas. Bandung:
Penerbit Mizan.
Ryan Martian dan Arif Rh, 2009. Funtastic Learning. Purwokerto, Penerbit: Kayyisu
Media.
Steve Parker, 2006. Volume 5 EnsikLOTedia Sains Seri Pustaka Tubuh Kita.
Bandung: Penerbit Pakar Raya.
Syeh Ibrahim Albajuri, K.H. Moch. Anwar, 2005. Ilmu Aqaid Berikut Penjelasan.
Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

25
26
27
28
29
30

Anda mungkin juga menyukai