D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Puji dan Syukur patut kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan program kerja
Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 3 Mandor Tahun Pelajaran 2013/2014.
Program kerja ini disusun berdasarkan berbagai acuan, pemikiran, dan pengalaman pelaksanaan
program kerja pada tahun pelajaran sebelumnya serta saran, pendapat dan masukan dari berbagai elemen
dan pihak-pihak yang berkepentingan seperti:
1. Instruksi Kepala Sekolah tentang tugas pokok Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
2. Visi, Misi dan Strategi sekolah yang hendak dicapai
3. Pemikiran penyusun dalam rangka pelaksanaan dan tuntutan tugas dilandasi juklak dan juknis
pedoman Pembina Kesiswaan
4. Pengurus Komite Sekolah
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut ini:
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara serta
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pembangunan dibidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumber daya manusia yang
bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Melalui pendidikan, sumber daya manusia yang potensial dapat diaktualisasikan dengan optimal, dan
seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara terpadu.
Sejalan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, Departemen Pendidikan Nasional terus
berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan, dalam hal ini telah
melakukan berbagai upaya, baik pengembangan mutu pembelajaran, pengadaan sarana prasarana
pendidikan, perbaikan managemen kelembagaan sekolah maupun pembinaan kesiswaan.
Peningkatan mutu pendidikan disekolah tidak hanya terpaku pada pencapaian aspek akademik,
melainkan juga aspek nonakademik, baik penyelenggaraan dalam bentuk kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler, melalui berbagai program kegiatan sistemik dan sistematis. Dengan upaya seperti itu,
peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman yang utuh, sehingga suluruh potensi belajarnya
berkembang secara optimal.
Disamping itu peningkatan mutu diarahkan juga kepada guru sebagai tenaga kependidikan yang
berperan sentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik di sekolah.
Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi dalam rangka pembinaan kesiswaan. Tujuan dari
peningkatan mutu guru adalah pengembangan dalam pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan
yang langsung melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran, adapula program yang melibatkan guru
sebagai mediasi atau sasaran (tidak langsung). Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan
adalah perkembangan siswa yang optimal, sesuai dengan karakteristik pribadi tugas perkembangan,
kebutuhan, bakat, minat, dan kreatifitasnya.
SMA Negeri 3 Mandor merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Dinas
Pendidikan Kabupaten Landak yang merupakan pendidikan formal dan dipimpin oleh Kepala Sekolah.
Fungsi Kepala Sekolah diantaranya sebagai pimpinan administratif dan supervisor yang memiliki banyak
tugas dan tidak mungkin seluruhnya dapat ditangani sendiri. Maka dalam melaksanakan tugasnya
didelegasikan kepada guru yang ditugasi sebagai wakil kepala.
Di SMA Negeri 3 Mandor terdapat 3 (tiga) Wakil Kepala Sekolah yaitu: Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
Prasarana. Tiap-tiap wakil memiliki perannya masing-masing sebagai perpanjangan tangan kepala
sekolah.
Tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan adalah:
1. Menyusun program kegiatan kesiswaan setiap awal tahun pelajaran dan melaporkannya kepada
kepala sekolah untuk mendapatkan pengesahan
2. Memberikan saran, masukan serta pertimbangan kepada Kepala Sekolah dalam mengambil
kebijakan pada bidang kesiswaan
3. Melaksanakan pengarahan, bimbingan, dan pengawasan kegiatan kesiswaan dalam rangka
menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
4. Merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasi, mengawasi pelaksanaan kegiatan 6K
(Kedisiplinan, Ketertiban, Keamanan, Keindahan, Kebersihan, dan Kekeluargaan) di SMA
Negeri 3 Mandor
5. Melaksanakan Pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta penilaian terhadap pengurus OSIS
dalam menjalankan kegiatan organisasi
6. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta penilaian pengurus OSIS dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kesiswaan
7. Menyusun program dan melaksanakan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidentil
8. Melaksanakan pemilihan siswa sebagai siswa berprestasi dan calon siswa penerima beasiswa
9. Merencanakan dan melaksanakan Penerimaan Siswa Baru
10. Bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum mengelola mutasi (perpindahan) siswa dan
melaporkannya kepada kepala sekolah
11. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan MOS bagi siswa kelas X
12. Mengatur tata tertib siswa dan mengurus siswa yang melanggar tata tertib
13. Mengatur seluruh aktifitas siswa baik didalam maupun diluar sekolah
14. Mengorganisir pelaksanaan karya wisata
Tugas wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sifatnya koordinatif dan administratif, ia bertugas
mewakili kepala sekolah dalam hal memadukan rencana serta mengkoordinasikan penyelanggaraan
pembinaan kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan disekolah.
Pada dasarnya pembinaan kesiswaan disekolah merupakan tanggung jawab semua tenaga
kependidikan. Guru adalah tenaga kependidikan yang kerap kali berhadapan dengan peserta didik dalam
proses pendidikan, dan guru sebagai pendidik, bertanggungjawab atas terselenggaranya proses tersebut
disekolah baik melalui bimbingan, pengajaran, atau pelatihan. Seluruh tanggungjawab itu dijalankan
dalam upaya memfasilitasi perserta didik agar kompetensi dan seluruh aspek kepribadiannya berkembang
optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu bagian dari tanggungjawabnya, maka perkembangan
peserta didik tidak mungkin optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada peserta didik yang optimal
berkaitan dengan pelayanan dari guru yang optimal pula.
Oleh karena guru merupakan tenaga kependidikan, maka gurupun bertanggungjawab atas
terselenggaranya pembinaan kesiswaan disekolah secara umum dan secara khusus terpadu dalam setiap
mata pelajaran yang menjadi tanggungjawab masing-masing. Dengan demikian, setiap guru sebagai
pendidik seyogianya memahami, menguasai, dan menerapkan kompetensi bidang pembinaan kesiswaan.
Dalam kerangka berpikir dan bertindak seperti itulah dikembangkan standar kompetensi guru
bidang kesiswaan, yang selanjutnya dirinci dalam sub-sub kompetensi dengan indikator-indikator sebagai
rujukan akan penyelenggaraan pembinaan kesiswaan. Keseluruhan indikator yang diterapkan dari enam
kompetensi dasar yang dimaksud dapat dijadikan acuan, baik bagi penyelenggaraan pembinaan kesiswaan
secara umum dalam program pendidikan disekolah, maupun secara khusus terpadu dalam program
pembelajaran dan bimbingan yang menjadi tanggungjawab guru mata pelajaran dan guru pembimbing.
B. TUJUAN
Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama dengan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, bab II pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut:
3. Kepemimpinan
Kegiatan kepemimpinan antara lain siswa dapat berperan aktif dalam OSIS, kelompok belajar,
kelompok ilmiah, latihan dasar kepemimpinan, forum diskusi, dsb
Berdasarkan surat keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa satu-
satunya organisasi yang diakui keberadaannya disekolah adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
yang mempunyai pengertian:
Organisasi : kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama
Siswa : Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
Intra : terletak didalam atau diantara
Sekolah : Satuan Pendidikan tempat penyelenggaran kegiatan belajar mengajar secara
berjenjang dan berkesimabnungan
“Siswa-siswa yang memiliki tujuan yang sama yang berada pada suatu sekolah, pendiriannya
melalui mekanisme aturan yang berlaku, memiliki anggaran dasar (AD), memiliki anggaran rumah tangga
(ART), memiliki program yang jelas yang dapat dipertanggungjawabkan dan berkesimbungan”
Menyadari arti penting keberadaan OSIS, khususnya di SMA Negeri 3 Mandor, maka diperlukan
perencanaan program yang bertujuan:
1. Menghimpun dan mewadahi berbagai aspirasi baik lisan maupun tulisan berbagai tingkat siswa di
SMA Negeri 3 Mandor dalam suatu organisasi kesiswaan dengan membentuk OSIS
2. Membantu dan mewadahi ide pemikiran, bakat dan minat serta kreatifitas melalui berbagai
kegiatan yang dikomandoi oleh ketua OSIS dibawah bimbingan Pembina OSIS
3. Mendorong sifat, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan, kekeluargaan dan persahabatan
antar siswa di SMA Negeri 3 Mandor dan dengan siswa / individu lain diluar sekolah tanpa
melihat agama yang dianut, suku, bahasa dan budaya, guna kehidupan yang damai, gemah ripah
loh jinawi
4. Menumbuhkembangkan rasa kebangsaan siswa terhadap sekolah guna mendukung pelayanan
sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar berjenjang dan berkelanjutan
5. Terbinanya rasa hormat menghormati, bekerjasama secara demokratis, transparan dan disiplin
serta siswa yang bermoral dan berakhlak yang baik dan memiliki kompetensi diri yang handal
6. Melalui pelaksanaan Managemen Berbasis Sekolah (MBS) dan pembinaan kecakapan hidup (life
skill) siswa diarahkan, disiapkan dan dibekali dengan berbagai kemampuan dan keterampilan
untuk dapat hidup dimasyarakat kelak dan dapat dihormati serta dibanggakan warga
lingkungannya.
Materi program pembinaan kesiswaan terdapat enam kompetensi dasar standart yang harus
dikuasai oleh guru Pembina Kesiswaan. Dalam penerapannya para guru berangkat pada pengkajian
secara seksama terhadap setiap kompetensi, subkompetensi dan indikator-indokator tersebut. Selanjutnya
dipertimbangkan kesesuaiannya dengan bidang masing-masing atau bidang kegiatan bakat, minat, dan
kreatifitas siswa. Pada gilirannya, para guru dapat menuangkan hasil pengkajian itu dalam rancangan
program pembinaan kesiswaan yang terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah.
c. Tutwuri Handayani
Mengandung arti seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang
dipimpinnya agar berani berjalan didepan (kaderisasi) dan sanggup bertanggungjawab
2. Azas Pelaksanaan
a. Kekeluargaan dan kegotongroyongan
b. Persatuan dan kesatuan
c. Kebersamaan dan rasa senasib sepenaggungan
d. Selaras, serasi dan seimbang
3. Sasaran
a. Turut serta mewujudkan wawasan wiyata mandala serta visi dan misi sekolah
b. Membina dan meningkatkan serta lebih memantapkan kepemimpinan pengurus dan
anggota OSIS, sehingga melahirkan kepemimpinan OSIS yang berwibawa melalui jalur:
Organisasi Kesiswaan
Latihan Kepemimpinan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala
c. Terciptanya dinamika OSIS sebagai satu-satunya wadah Organisasi Intra Sekolah dalam
usaha mewadahi aspirasi seluruh siswa, membina dan melatih serta mengembangkan
bakat dan minat siswa baik didalam maupun diluar sekolah yang berimplikasi dalam
memberi dorongan serta motivasi dalam proses belajar mengajar siswa disekolah
d. Terciptanya keberhasilan diberbagai event perlombaan siswa disekolah, diluar sekolah
baik ditingkat Kecamatan, Kabupaten maupun Provinsi
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1 butir 6 yang
mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi anak didik, dan pasal 4 ayat 4 bahwa pendidikan diselenggarakan
dengan member keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas perserta
didik dalam proses pembelajaran, dan pasal 12 ayat 1b yang menyatakan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuan.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, tentang standar pendidikan nasional, pasal 5 s/d 18
tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006, tentang standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau
tenaga kependidikan
4. Dasar Standarisasi profesi konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
tahun 2004 untuk memberi arah pada pengembangan profesi konseling disekolah atau diluar
sekolah
5. TAP MPR Nomor IV/MPR/1978
6. TAP MPR Nomor II/MPR/1983
7. TAP MPR Nomor II/MPR/1988
8. TAP MPR Nomor II/MPR/1993
9. Undang-undang No. 2 tahun 1989
10. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990
11. Kepres No. 23 tahun 1979
12. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1990
13. Keputusan Mendikbud No. 0323/U/1978
14. Keputusan Mendikbud No. 0461/U/1984
15. Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/Kep/0/1992
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN
Profesionalitas pribadi Pembina Kesiswaan adalah Pribadi yang profesional dan terintegritas,
mampu menunjukan karakteristik pribadi yang:
Jujur
Bertanggungjawab
Berkomitmen
Memiliki Empati
Simpati
Humoris
Inovatif
Kreatif
Teladan
Respek
Mudah bergaul (supel)
Disiplin
Mampu membuat jejaring (relationship)
B. RENCANA KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KESISWAAN
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
2. Kegiatan Harian
a. Membina siswa untuk tetap disiplin dan patuh pada aturan yang ada disekolah baik yang
tertulis maupun tidak tertulis
b. Mengamati dan mendata serta menggali informasi calon siswa berprestasi di SMA Negeri
3 Mandor
c. Mendata dan memberikan point nilai pelanggaran bagi siswa yang melanggar peraturan
d. Mengontrol pelaksanaan 9K dilingkungan sekolah
e. Melaksanakan tugas-tugas pendelegasian dari Kepala Sekolah
f. Menandatangani penggunaan anggaran kesiswaan sesuai keperluan dan terdapat pada
mata anggaran sekolah atas persetujuan pimpinan
g. Mewakili guru piket jika yang bersangkutan tidak hadir sesuai dengan jadwal piket
pimpinan
h. Melaksanakan piket pimpinan, mengirimkan siswa untuk mengikuti undangan dan
penataran atas persetujuan kepala sekolah
i. Mengirim Pembina dan pelatih guna membimbing atau mengikuti berbagai latihan dan
perlombaan
3. Kegiatan Mingguan
a. Mengawasi, mengontrol dan mengabsen pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
b. Melaksanakan upacara pengibaran bendera setiap minggu
c. Memberikan pembinaan tentang perlunya siswa disiplin dan mentaati peraturan tata tertib
sekolah dan melaksanakan 9K
4. Kegiatan Bulanan
a. Membimbing pengurus OSIS untuk melaksanakan berbagai kegiatan OSIS sesuai jadwal
kegiatan seperti hari besar keagamaan atau hari besar nasional
b. Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan kegiatan 9K pada panitia yang sudah disetujui
dan ditandatangani kepala sekolah
c. Melaksanakan koordinasi dengan pengurus OSIS dan Pembina Pramuka
d. Bersama para Pembina dan petugas piket mengadakan razia
e. Melaksanakan rapat koordinasi dengan para Pembina
5. Kegiatan Semester I
a. MOS
b. Upacara Bendera
c. Mengadakan Class Metting dengan mata lomba wajib:
Pidato dalam Bahasa Inggris / Bahasa Dayak / Bahasa Indonesia
Lomba Cerdas Cermat
Lomba Baca Puisi
Pertandingan Bola Voly
Lomba Khotbah
d. Pengumuman berbagai hasil penilaian kreatifitas siswa menyangkut 9K, absensi dan
pelaksanaan upacara pengibaran bendera
e. Mading
f. Pemilihan Pengurus OSIS
g. Diklat Ekskul
h. Latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS)
6. Kegiatan Semester II
a. Karyawisata
b. Menyiapkan dan melaksanakan perpisahan kelas XII
c. Mengadakan rapat koordinasi dengan pengurus OSIS dan para Pembina
d. Mengadakan razia
e. Mengadakan Class Metting dengan mata lomba wajib
f. Mengadakan Peringatan Natal / Tahun Baru
g. Upacara pengibaran Bendera
h. Mengadakan pekan kreatifitas siswa-siswi setingkat SMA / MA
7. Kegiatan Akhir Tahun
a. Menyiapkan dan menyusun kelompok kerja panitia penerimaan siswa baru
b. Memberikan SK Kepala Sekolah pada panitia PSB
c. Menyiapkan dan menyusun kelompok kerja panitia MOS
d. Memberikan SK Kepala Sekolah kepada panitia MOS
e. Melaksanakan PSB dan MOS
f. Laporan Evaluasi Program
Sesuai dengan tujuan dan karakteristik materi program pembinaan kesiswaan tersebut diatas,
maka strategi yang digunakan meliputi pelatihan (terintegrasi dan terdistribusi), lokakarya, kunjungan
sekolah (school visit), dan perlombaan / pertandingan (bersifat kompetitif). Penggunaan jenis strategi
untuk program tertentu dan atau beberapa strategi dikombinasikan dalam pelaksanaan satu atau beberapa
program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pelaksanaan.
Disamping itu, dasar pertimbangan penggunaan suatu strategi mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
Strategi lokakarya (workshop) digunakan dalam rangka menghasilkan sesuatu, baik berupa
rumusan acuan, rencana kegiatan, pengembangan teknik suatu instrument maupun kesamaan persepsi,
wawasan dan komitmen untuk kepentingan pelaksanaan program yang terlingkup dalam pembinaan
kesiswaan. Lokakarya dapat diselenggarakan secara nasional atau ditingkat pusat; dan dapat pula dibagi
menjadi beberapa region penyelenggaraan.
Kunjungan sekolah (school visit) merupakan strategi yang digunakan dalam bentuk kegiatan
pemantauan (monitoring), penilaian (evaluasi), pengamatan (observasi), studi kasus, atau konsultasi
klinis-pengembangan, baik tentang persiapan, pelaksanaan, maupun hasil suatu program pembinaan
kesiswaan. Strategi kunjungan sekolah dilaksanakan terutama untuk mempersempit kesenjangan antara
kebijakan yang dihasilkan ditingkat pusat dengan pelaksanaan suatu program pembinaan kesiswaan
ditingkat sekolah sasaran.
1. KESIMPULAN
Semua kegiatan dilaksanakan baik secara langsung oleh sekolah dan siswa maupun tidak
langsung dengan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian dan selalu terencana dengan
baik dan matang, dengan selalu membuat rencana program kerja atau kegiatan dan rencana anggaran
kegiatan. Semua rencana harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan agenda sekolah dan selalu
dipantau oleh Kepala Sekolah melalui Wakasek Kesiswaan. Peran serta aktif dari seluruh siswa sangat
diharapkan demi terwujudnya kepribadian siswa yang menuju kearah positif.
2. SARAN-SARAN
Sebaiknya apapun kegiatan yang dilakukan harus terencana dan terlaksana, maka penulisan
laporan pertanggungjawaban harus dibuat untuk dijadikan bahan evaluasi dan bahan rekomendasi untuk
kegiatan-kegiatan berikutnya. Harapan utamanya adalah kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi
cermin atau gambaran, sehingga kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan sukses
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Oleh
Kepala SMA Negeri 3 Mandor
Kepala Sekolah
SMA Negeri 3 Mandor Wakasek Kesiswaan
S U W A R J O, S.Pd S U M I N T O, S.Pd
Nip. 19651105 200502 1 001 Nip. 19790417 201101 1 004
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
PENDAHULUAN
Mengungkapkan latar belakang, maksud dan tujuan serta dasar hukum pelaksanaan
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN
Mengungkapkan garis-garis besar program kegiatan kesiswaan dan distribusi rincian jadwal
kegiatan yang direncanakan
BAB III
PERENCANAAN ANGGARAN KEGIATAN
BAB IV
PENUTUP
Mengemukakan pentingnya koordinasi dan team work yang solid dengan semua pihak terkait