Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak untuk menuntut ilmu. Disinilah anak-anak
tumbuh dan berkembang baik secara paedagogik maupun emosional. Sekarang ini, tidak sedikit sekolah
yang mempraktikan cara-cara yang kurang ramah dengan anak. Sering sekali kita mendengar berita
kekerasan terhadap anak sekolah, baik itu kekerasan fisik, kekerasan psikis bahkan sampai pada
pelecehan seksual.
Kekerasan terhadap anak yang berasal dari lingkungan sekitarnya semakin hari semakin tinggi
persentasenya. Hal tersebut menyebabkan anak-anak kita merasa terancam baik secara jasmani dan rohani
serta menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak anak. Salah satu cara mencegah kekerasan tersebut
berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB Tahun 1989, adalah dengan pengembangan Sekolah Ramah Anak.
Faktor alasannya yaitu aksesibilitas di sekolah dipandang lebih mudah dibandingkan di rumah, sehingga
sekolah mempunyai peran strategis dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Seperti kita ketahui angka kekerasan anak dalam dunia pendidikan masih terjadi,baik yang
dilakukan oleh teman sebaya maupun oleh tenaga kependidikan. Melalui terbentuknya Satuan Pendidikan
Ramah Anak ini, diharapkan peserta didik (anak) dan warga sekolah lainnya akan merasa aman, nyaman
dan senang berada dilingkungan sekolah terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar yang pada
akhirnya akan mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sertai prestasi peserta didik.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka SD Negeri Ciracap 1 Kecamatan Ciracap Kabupaten
Sukabumi membuat program pelaksanaan Sekolah Ramah Anak.
Program ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan sekolah dalam membentuk dan
mengembangkan Sekolah Ramah Anak. Program ini telah disusun dengan sederhana dan praktis untuk
dapat digunakan berbasiskan pengalaman dalam proses menginisiasi pembentukan dan pengembangan
sekolah ramah anak.

B. DASAR

Yang menjadi dasar dalam penyusunan program Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Ciracap 1
adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Simtem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

1
4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa
Asap Rokok di Lingkungan Sekolah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal;
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 8 Tahun
2014 tentang Kebijakan Sekolah ramah Anak;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perlindungan Anak;
11. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Kabupaten Layak Anak,
12. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Nomor : 978/Kep.963/Setdisdik
tentang Pembentukan dan Pengembangan Sekolah Ramah Anak Pada Satuan Pendidikan Formal
dan Non Formal Tingkat Kabupaten Sukabumi Tahun 2020.

C. TUJUAN

Tujuan yang diharapkan dari program Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Ciracap 1 adalah :
1. Membangun ekosistem pendidikan yang saling menghargai dan menghormati hak setiap individu
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai;
2. Menciptakan sekolah yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik karena bebas dari
kekerasan antar peserta didik maupun kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan;
3. Terbentuknya perilaku pendidik dan tenaga kependidikan yang berperspektif gender dan
perlindungan anak;
4. Penerapan disiplin positif yang membantu anak untuk berfikir dan bertindak benar untuk anak
yang dianggap melalaikan kewajibannya bukan sanksi atau hukuman yang selama ini dilakukan;
5. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan dalam pengambilan
keputusan di sekolah;
6. Menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab, dan berkualitas;
7. Anak terbiasa dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif.

2
D. SASARAN

Yang menjadi sasaran dalam program Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Ciracap 1 adalah :
1. Peserta didik
2. Tenaga pendidik
3. Tenaga kependidikan
4. Orang tua/wali peserta didik

E. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari program Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Ciracap 1 adalah :
1. Lulusan memiliki sikap anti kekerasan, sikap toleransi yang tinggi, sikap peduli lingkungan, sikap
setia kawan, dan sikap bangga terhadap sekolah.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan mampu mewujudkan Sekolah Ramah Anak, sehingga sekolah
bebas kekerasan baik kekerasan secara fisik (physical abuse), kekerasan secara seksual (sexual
abuse), kekerasan secara emosional (emotional abuse) maupun penelantaran anak.
3. Kasih sayang kepada peserta didik, memberikan perhatian bagi mereka yang lemah dalam proses
belajar karena memberikan hukuman fisik maupun nonfisik bisa menjadikan anak trauma.
4. Terjadi proses belajar sedemikan rupa sehingga siswa merasa senang mengikuti pelajaran, tidak
ada rasa takut, cemas, dan was-was, tidak merasa rendah diri karena bersaing dengan teman lain.
5. Nama dan citra sekolah lebih baik sehingga dapat menarik masyarakat untuk menjadikan sekolah
tersebut tujuan bagi anaknya mengenyam pendidikan
6. Tumbuhnya kesadaran anak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan proses
pembelajaran di sekolah, seperti :
a. Penyusunan tata tertib sekolah, menyusun program kerja untuk murid;
b. Penataan kelas Murid yang meliputi penataan bangku, dekorasi, dan kebersihan, penataan
tempat duduk yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan, memajang karya, hasil
ulangan/tes, bahan dan buku sehingga artistik dan menarik serta menyediakan pojok
baca;
c. Murid dilibatkan dalam pendapat untuk menciptakan lingkungan sekolah (penentuan
warna dinding kelas, hiasan, kotak saran, majalah dinding, taman kebun sekolah;
7. Tersedia fasilitas untuk meningkatkan derajat kesehatan murid, pendidik, dan tenaga
kependidikan;
8. Penerapan pendisiplinan positif dan konsekuensi logis dalam peraturan di sekolah. Contoh:
penerapan “poin” dan pemberian “reward”, yang tersosialisasikan kepada masyarakat sekolah
pada awal tahun pelajaran.

3
9. Siswa mampu belajar dengan baik dengan adanya situasi yang nyaman dalam pembelajaran,
terlibat secara aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, dan ikut serta menjaga lingkungan sekolah
dan lingkungan kelas agar kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran.

4
BAB II
KONSEP, PRINSIP, DAN KOMPONEN SEKOLAH RAMAH ANAK

A. KONSEP

Sekolah Ramah Anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak
selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan Bersih, Aman, Ramah,
Indah, Inklusif, Sehat, Asri, dan Nyaman

B. PRINSIP

Prinsip-prinsip penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak adalah :


1. Nondiskriminasi
Sekolah sebagai satuan pendidikan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak dan
dapat memfasilitasi anak dalam menggapai hak nya tanpa ada pembedaan berdasarkan apapun,
seperti pembedaan berdasarkan jenis kelamin, agama, suku bangsa, disabilitas, dan latar belakang
orangtua. Anak laki-laki dan perempuan tidak boleh mendapatkan perlakuan yang berbeda di
sekolah. Mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk memilih tempat duduk yang disukai,
menggunakan fasilitas di sekolah,dan mengutarakan pendapat.
2. Kepentingan terbaik bagi anak
Sekolah menjadikan anak sebagai focus utama. Setiap kebijakan, keputusan dan tindakan terkait
dengan anak yang diambil oleh pemangku kepentingan di satuan pendidikan harus selalu
memperhatikan kebaikan dan kebermanfaatan bagi anak itu sendiri, serta aspek-aspek lain terkait
dengan kondisi anak seperti kondisi fisik dan psikologis.
3. Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan
Sekolah Ramah Anak menyediakan dan menciptakan ekosistem dan lingkungan yang menghargai
dan menghormati hak, martabat anak dan menjamin pengembangan holistic dan terintegrasi
setiap anak. Oleh karena itu, kebijakan anti kekerasan terhadap anak juga menjadi salah satu
elemen penting dari Sekolah Ramah Anak. Sekolah harus melarang tindak kekerasan dalam
bentuk perisakan (bullying), kekerasan seksual, atau hukuman badan seperti menarik telinga,
menampar, memukul, mencubit, menendang, atau melempar. Bahkan hukuman yang selama ini
dianggap sebagian orang sebagai tindakan wajar seperti menghukum anak untuk berdiri di pojok
kelas atau lapangan sekolah saat mereka lalai mengerjakan tugas, sebenarnya tidak boleh
dilakukan karena termasuk dalam kategori kekerasan terhadap anak. Kekerasan yang menjadi
perhatian dalam hal ini bukan hanya terhadap fisik, tetapi juga psikologis anak. Sehingga semua

5
tindakan yang merendahkan martabat anak sebagai manusia juga tidak boleh dilakukan seperti
menyebut sifat-sifat negatif.
4. Penghormatan terhadap hak dan pandangan anak
Sekolah menjadi tempat yang dapat memfasilitasi dan memberikan ruang bagi anak untuk
mengekspresikan dirinya. Contoh upaya yang dapat dilakukan sekolah dengan menyediakan
ruang kreativitas seperti sanggar tari, ruang musik, ruang lukis, laboratorium, perpustakaan,
lapangan olah raga, serta area atau ruang bermain yang lokasi dan desainnya dilengkapi dengan
perlindungan yang memadai, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua anak termasuk anak
penyandang disabilitas.
5. Pengelolaan yang baik
Sekolah sebagai ekosistem ramah anak melakukan dan menerapkan transparansi, akuntabilitas,
partisipasi, keterbukaan informasi dan supremasi hukum dalam setiap kegiatan dan programnya.
Kebijakan yang diterapkan di sekolah harus merupakan hasil kesepakatan antara anak sebagai
peserta didik, guru sebagai pendidik, komponen pegawai lain di sekolah termasuk tenaga
administrasi, kebersihan, keamanan (satpam), dan tenaga pendukung lain di sekolah.

C. KOMPONEN

Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dilaksanakan dengan merujuk 6 (enam) komponen
penting yaitu :
1. Kebijakan Sekolah Ramah Anak
a. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik.
1) Kebijakan anti kekerasan berbentuk SK internal sekolah dan tim pengembang
Sekolah Ramah Anak disusun secara bersama-sama dan melibatkan semua warga
sekolah, yaitu peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
2) Tersedianya kebijakan anti kekerasan, dengan adanya larangan :
 Terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi antar peserta didik
 Terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan pendidik
dan tenaga kependidikan
 Hukuman fisik
 Bentuk hukuman lain yang merendahkan martabat peserta didik oleh
pendidik terhadap peserta didik.
b. Melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan kebijakan anti kekerasan terhadap
peserta didik, melalui :

6
1) Pencegahan, penanggulangan, dan sanksi terhadap semua bantuk kekerasan
(fisik, mental, perlakuan salah, penelantaran, perlakuan menelantarkan, atau
eksploitasi)
2) Peningkatan kesadaran dan kampanye pendidikan kepada seluruh warga sekolah
untuk :
 Penjaminan kepada peserta didik untuk menikmati kondisi yang layak
atas layanan pendidikan yang inklusif
 Langkah-langkah dari sekolah untuk memerangi bullying dan
memberikan pelatihan khusus bagi anak penyandang disabilitas dalam
melindungi diri.
3) Penegakkan disiplin dengan nonkekerasan, dengan :
 Melakukan pelatihan disiplin positif
 Pemantauan, pengawasan, dan tindakan pemulihan pelaksanaan disiplin
positif
 Memberikan konsekuensi sesuai dengan perbuatan yang dilakukan
c. Melaukan upaya untuk mencegah peserta didik putus sekolah
d. Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak dalam
manajemen berbasis sekolah dan RKAS setiap tahun.
e. Melakukan pelatihan tentang hak anak dan Sekolah Ramah Anak bagi pendidik dan
tenaga kependidikan
f. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa rokok
g. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa napza
h. Menjamin melindungi, dan memenuhi hak peserta didik untuk menjalankan ibadah dan
memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama masing-masing.
i. Mengintegrasikan materi kesehatan di dalam proses pembelajaran
j. Mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi dalam materi pembelajaran
k. Mengintegrasikan materi lingkungan hidup dalam proses pembelajaran
l. Memiliki mekanisme rujukan kepada sekolah lain yang sudah siap melaksanakan
pendidikan inklusif
m. Melaksanakan kebijakan pemantauan rutin perlindungan anak, dengan memfungsikan
guru piket, duta anak sebagai pelopor, dan komite sekolah
n. Ada kebijakan sekolah yang membuyka kelas layanan khusus bagi anak yang
memerlukan perlindungan khusus dan/atau penyandang masalah kesejahteraan

7
o. Memperhatikan peserta didik dari kondisi dehidrasi dan kelaparan pada saat
pembelajaran berlangsung
p. Pos untuk tindak lanjut bagi tenaga pendidik yang melakukan kekerasan
q. Sekolah mewajibkan orang tua untuk melaporkan riwayat medis anaknya pada saat
penerimaan peserta didik baru dan diupdate setiap tahun untuk deteksi dini dan
pencegahan
r. Membiasakan gerakan peneneman budi pekerti.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran yang ramah anak
a. Pelaksanaan proses pembelajaran
1) Proses pembelajaran
 Dilakukan dengan cara yang menyenangkan, inklusif, penuh kasih
sayang, dan bebas dari perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik
baik di dalam dan di luar kelas
 Memberikan gambaran yang adil, akurat, dan informatif mengenai
masyarakat dan budaya lokal
 Memperhatikan hak anak
 Memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak
2) Dengan menyediakan pengalaman belajar dan proses pembelajaran yang
mengembangkan keragaman karakter dan potensi peserta didik
3) Dapat mengembangkan minat, bakat, dan inovasi serta kreativitas peserta didik
melalui kegiatan ekstrakurikuler secara individu maupun kelompok
4) Peserta didik terlibat dalam kegiatan bermain, berolah raga, dan beristirahat
5) Memotivasi dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menyelenggarakan,
mengikuti, dan mengapresiasi kegiatan seni budaya dan turut serta dalam
kegiatan seni budaya
6) Menerapkan kebiasaan untuk peduli dan berbudaya lingkungan hidup dalam
pembelajaran
7) Menumbuhkan wawasan dan rasa kebangsaan pada peserta didik
b. Penilaian hasil belajar mengacu pada hak anak :
 Penilaian pembelajaran dilaksanakan berbasis proses dan mengedepankan
penilaian otentuk
 Menerapkan penilaian pembelajaran tanpa membandingkan satu peserta didik
dengan peserta didki lainnya

8
c. Bahan ajar yang aman dan bebas dari unsur pornografi, kekerasan, dan radikalisme serta
SARA.
3. Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak Anak dan Sekolah Ramah Anak
a. Pelatihan hak-hak anak bagi :
1) Kepala sekolah
2) Guru
3) Petugas perpustakaan
4) Penjaga sekolah
5) Petugas kebersihan
6) Komite sekolah
7) Pembimbing kegiatan ekstrakurikuler
8) Orang tua/wali peserta didik
b. Pendidik dan tenaga kpendidikan terlatih tentang :
1) Hak-hak anak
2) Pengurangan resiko bencana
3) Penanganan di kondisi darurat
4) Lingkungan hidup
4. Sarana dan Prasarana Sekolah Ramah Anak
a. Persyaratan keselamatan :
1) Struktur bangunan sekolah dengan struktur yang kuat, kokoh, dan tahan gempa
2) Bangunan sekolah memiliki alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan
baik
3) Bangunan sekolah memiliki jalur evakuasi bencana menuju titik aman
4) Bangunan sekolah memnuhi persyaratan instalasi listrik yang aman
5) Bangunan sekolah tidak berada di bawah jaringan listrik tegangan tinggi (sutet)
b. Persyaratan kesehatan :
1) Bangunan sekolah memiliki ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan
2) Bangunan sekolah memiliki bukaan permanen seperti kisi-kisi pada pintu dan
jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan
ventilasi
3) Bangunan sekolah menggunakan pencahayaan alami dan/atau pencahayaan
buatan, termasuk pencahayaan darurat
4) Bangunan sekolah memiliki sumber air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan dan mengalir lancer

9
5) Bangunan sekolah memiliki sistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor
yang berfungsi dengan baik dan tidak mencemari lingkungan sekitar
6) Bangunan sekolah memiliki sistem penyaluran air hujan yang berfungsi dan
terpelihara dengan baik
7) Tersedia tempat pembuangan sampah terpilah dan tertutup
8) Bangunan sekolah menggunakan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan
pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negative terhadap
lingkungan
c. Persyaratan kenyamanan :
1) Kapasitas ruang kelas sesuai dengan fungsi ruang, jumlah peserta didik (tidak
melebihi 32 peserta didik), dan aktivitas peserta didik
2) Temperature dan kelembaban ruang kelas nyaman untuk kegiatan pembelajaran
3) Ruangan pada bangunan sekolah terutama ruang kelas terhindar dari gangguan
silau dan pantulan sinar
4) Ruangan pada bangunan sekolah terutama ruang kelas terhindar dari kebisingan
5) Pencahayaan dalam kelas yang cukup
d. Persyaratan kemudahan :
1) Ukuran lebar koridor mampu dilewati dua orang berpapasan
2) Lebar pintu kelas minimal 80 cm
3) Tersedia toilet dengan jumlah unit menyesuaikan jumlah murid, yang terpisah
antara laki-laki dan perempuan
4) Kondisi toilet bersih, lantai tudak licin, memiliki pencahayaan dan penghawaan
yang baik dan sarana pelengkap yang lain seperti perangkat kebersihan
5) Pemisahan jarak akses pintu masuk antara toilet bagi murid laki-laki dan
perempuan
6) Perabot toilet menggunakan ukuran yang sesuai dengan pengguna
7) Tersedia wastafel yang layak untuk anak dengan air bersih yang mengalir dengan
sabun cuci tangan
8) Tersedia ruang ibadah
9) Perabot terutama pada ruang kelas memiliki standar ukuran sesuai dengan
pengguna.
e. Persyaratan keamanan :
1) Struktur bangunan tidak memiliki sudut yang tajam dan kasar
2) Bangunan sekolah meminimalkan ruang-ruang kosong dan gelap

10
3) Perabot tidak memiliki sudut yang tajam dan membahayakan pengguna
4) Tersedia kamera pemantau (CCTV) di dalam kelas maupun di lingkungan
sekolah yang rawan
f. Ruang UKS memiliki peralatan berikut :
1) Tempat tidur
2) Alat ukur tinggi badan dan berat badan
3) Alat ukur ketajaman mata dan telinga
4) Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kondisi Darurat (P#KD)
g. Sekolah memiliki lapangan olah raga yang bisa diakses oleh seluruh anak
h. Sekolah memiliki ruang kreativitas (ruang keterampilan, pojok membac)
i. Sekolah memiliki area/ruang bermain
j. Sekolah memiliki ruang perpustakaan
k. Sekolah memiliki kantin sehat dengan kriteria :
1) Tersedia tempat dan peralatan yang bersih
2) Lokasi tidak dekat tempat pembuangan sampah
3) Ada tempat cuci tangan
4) Makanan minuman aman, sehat, dan halal
5) Pengolah dan penyaji pangan bersih dan sehat
l. Sekolah memiliki simbol/tanda/rambu terkait dengan Sekolah Ramah Anak (missal
dilarang merokok, dilarang bullying, dsb)
m. Sekolah menyediakan media sosialisasi (materi komunikasi, informasi, edukasi) yang
terkait dengan Sekolah Ramah Anak (poster, slogan)
n. Sekolah menyediakan “Kotak Curhat” bagi peserta didik.
5. Partisipasi anak
a. Peserta didik bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat
b. Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota tim penyelenggara Sekolah
Ramah Anak
c. Pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah mendengarkan dan
mempertimbangkan usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan hak dan
perlindungan anak, dan rekomendasi untuk RKAS guna mewujudkan Sekolah Ramah
Anak
d. Peserta didik aktif memberikan penilaian terhadap kondisi sekolah
e. Peserta didik mampu menjadi pelopor

11
f. Peserta didik berani dan mampu mengungkapkan pendapat dalam seluruh kegiatan
sekolah.
6. Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lainnya,
dan alumni.
a. Orang tua/wali
1) Menyekolahkan anak dekat dengan orang tua/wali
2) Menyediakan waktu berkualitas sekurang-kurangnya 20 menit sehari secara rutin
untuk mendengarkan dan menanggapi anak
3) Menyediakan waktu untuk kegiatan bersama secara rutin
4) Menyediakan waktu, pikiran, tenaga, dan materi sesuai kemampuan untuk
memastikan tumbuh kembang, minat, bakat, dan kemampuan anak
5) Memberikan persetujuan untuk setiap kegiatan peserta didik di sekolah yang
sesuaai dengan prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak
6) Mengawasi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan peserta didik, termasuk
memastikan penggunaan internet sehat dan media sosial yang ramah anak
7) Bersikap pro aktif melalui komite sekolah untuk memastikan Sekolah Ramah
Anak masuk ke dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
RKAS.
8) Berkomunikasi secara intensif dengan guru
9) Berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai riwayat kesehatan peserta didik
b. Komite sekolah
1) Aktif mengikuti pertemuan koordinasi penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak
2) Memberikan masukan terkait penyusunan, penyelenggaraan, dan
pertanggungjawaban Sekolah Ramah Anak di dalam RKAS
3) Memfasilitasi mediasi ke pihak luar sekolah terkait mekanisme penanganankasus
kekerasan terhadap peserta didik
4) Berperan aktif dalam memobilisasi sumber daya untuk peningkatan
penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak
c. Dunia usaha dalam bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate Social
Responbility (CSR)
1) Membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan Sekolah Ramah
Anak

12
d. Alumni
1) Ikatan alumni memberi dukungan penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak
2) Turut serta dalam kepengurusan komite sekolah.

13
BAB III
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK

A. PERENCANAAN
Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan adalah :
1. Sosialisasi tentang pemenuhan hak dan perlindungan anak
a. Konvensi hak anak
b. Kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak
c. Kebijakan Sekolah Ramah Anak
2. Penyusunan kebijakan Sekolah Ramah Anak
a. Deklarasi bersama yang dituangkan dalam kebijakan tertulis
b. Penandatanganan deklaeasi bersama
3. Konsultasi anak
a. Hal-hal yang dikonsultasikan adalah sejauh mana anak mengetahui Sekolah Ramah Anak
4. Pembentukan tim pelaksana Sekolah Ramah Anak

B. PELAKSANAAN
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan adalah melaksanakan program yang telah
disusun sesuai dengan komponen Sekolah Ramah Anah, yaitu :
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Sosialisasi kepada warga sekolah √
B Pengembangan komponen Sekolah
ramah Anak
1 Kebijakan Sekolah Ramah Anak
Memiliki kebijakan anti kekerasan
terhadap peserta didik.
1) Kebijakan anti kekerasan √
berbentuk SK internal
sekolah dan tim pengembang
Sekolah Ramah Anak
disusun secara bersama-sama
dan melibatkan semua warga
sekolah, yaitu peserta didik,
pendidik, dan tenaga
kependidikan.
2) Tersedianya kebijakan anti √
kekerasan, dengan adanya
larangan :
 Terhadap tindak kekerasan

14
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan diskriminasi antar
peserta didik
 Terhadap tindak kekerasan
dan diskriminasi yang
dilakukan pendidik dan
tenaga kependidikan
 Hukuman fisik
 Bentuk hukuman lain yang
merendahkan martabat
peserta didik oleh pendidik
terhadap peserta didik.
3) Melakukan berbagai upaya √ √
untuk melaksanakan
kebijakan anti kekerasan
terhadap peserta didik,
melalui :
1) Pencegahan, √ √
penanggulangan, dan sanksi
terhadap semua bantuk
kekerasan (fisik, mental,
perlakuan salah,
penelantaran, perlakuan
menelantarkan, atau
eksploitasi)
2) Peningkatan kesadaran dan √ √
kampanye pendidikan
kepada seluruh warga
sekolah untuk :
 Penjaminan kepada peserta
didik untuk menikmati
kondisi yang layak atas
layanan pendidikan yang
inklusif
 Langkah-langkah dari
sekolah untuk memerangi
bullying dan memberikan
pelatihan khusus bagi anak
penyandang disabilitas dalam
melindungi diri.
3) Penegakkan disiplin dengan √
nonkekerasan, dengan :
 Melakukan pelatihan disiplin
positif
 Pemantauan, pengawasan,
dan tindakan pemulihan
pelaksanaan disiplin positif
 Memberikan konsekuensi
sesuai dengan perbuatan

15
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
yang dilakukan
Melaukan upaya untuk mencegah
peserta didik putus sekolah
Memiliki komitmen untuk √
menerapkan prinsip-prinsip Sekolah
Ramah Anak dalam manajemen
berbasis sekolah dan RKAS setiap
tahun.
Melakukan pelatihan tentang hak √
anak dan Sekolah Ramah Anak bagi
pendidik dan tenaga kependidikan
Memiliki komitmen untuk √
mewujudkan kawasan tanpa rokok
Memiliki komitmen untuk √
mewujudkan kawasan tanpa napza
Menjamin melindungi, dan √
memenuhi hak peserta didik untuk
menjalankan ibadah dan memperoleh
pendidikan agama sesuai dengan
agama masing-masing.
Mengintegrasikan materi kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
di dalam proses pembelajaran
Mengintegrasikan materi kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
reproduksi dalam materi
pembelajaran
Mengintegrasikan materi lingkungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hidup dalam proses pembelajaran
Memiliki mekanisme rujukan kepada √
sekolah lain yang sudah siap
melaksanakan pendidikan inklusif
Melaksanakan kebijakan pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rutin perlindungan anak, dengan
memfungsikan guru piket, duta anak
sebagai pelopor, dan komite sekolah
Ada kebijakan sekolah yang √
membuka kelas layanan khusus bagi
anak yang memerlukan perlindungan
khusus dan/atau penyandang masalah
kesejahteraan
Memperhatikan peserta didik dari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kondisi dehidrasi dan kelaparan pada
saat pembelajaran berlangsung
Pos untuk tindak lanjut bagi tenaga √
pendidik yang melakukan kekerasan
Sekolah mewajibkan orang tua untuk √
melaporkan riwayat medis anaknya
pada saat penerimaan peserta didik
baru dan diupdate setiap tahun untuk

16
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
deteksi dini dan pencegahan
Membiasakan gerakan peneneman
budi pekerti

2 Pelaksanaan proses pembelajaran


yang ramah anak
Pelaksanaan proses pembelajaran
1) Proses pembelajaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
 Dilakukan dengan cara yang
menyenangkan, inklusif,
penuh kasih sayang, dan
bebas dari perlakuan
diskriminasi terhadap peserta
didik baik di dalam dan di
luar kelas
 Memberikan gambaran yang
adil, akurat, dan informatif
mengenai masyarakat dan
budaya lokal
 Memperhatikan hak anak
 Memperhatikan tahap-tahap
perkembangan anak
2) Dengan menyediakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengalaman belajar dan
proses pembelajaran yang
mengembangkan keragaman
karakter dan potensi peserta
didik
3) Dapat mengembangkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
minat, bakat, dan inovasi
serta kreativitas peserta didik
melalui kegiatan
ekstrakurikuler secara
individu maupun kelompok
4) Peserta didik terlibat dalam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kegiatan bermain, berolah
raga, dan beristirahat
5) Memotivasi dan memberikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kesempatan peserta didik
untuk menyelenggarakan,
mengikuti, dan
mengapresiasi kegiatan seni
budaya dan turut serta dalam
kegiatan seni budaya
6) Menerapkan kebiasaan untuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
peduli dan berbudaya
lingkungan hidup dalam
pembelajaran

17
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7) Menumbuhkan wawasan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rasa kebangsaan pada peserta
didik
Penilaian hasil belajar mengacu pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hak anak :
 Penilaian pembelajaran
dilaksanakan berbasis proses
dan mengedepankan
penilaian otentuk
 Menerapkan penilaian
pembelajaran tanpa
membandingkan satu peserta
didik dengan peserta didki
lainnya
Bahan ajar yang aman dan bebas dari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
unsur pornografi, kekerasan, dan
radikalisme serta SARA.

3 Pendidik dan tenaga kependidikan


terlatih hak-hak Anak dan Sekolah
Ramah Anak
Pelatihan hak-hak anak bagi : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Kepala sekolah
2) Guru
3) Petugas perpustakaan
4) Penjaga sekolah
5) Petugas kebersihan
6) Komite sekolah
7) Pembimbing kegiatan
ekstrakurikuler
8) Orang tua/wali peserta didik
Pendidik dan tenaga kpendidikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terlatih tentang :
1) Hak-hak anak
2) Pengurangan resiko bencana
3) Penanganan di kondisi
darurat
4) Lingkungan hidup

4 Sarana dan Prasarana Sekolah


Ramah Anak
Persyaratan keselamatan : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Struktur bangunan sekolah
dengan struktur yang kuat,
kokoh, dan tahan gempa
2) Bangunan sekolah memiliki
alat pemadam kebakaran
yang berfungsi dengan baik

18
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3) Bangunan sekolah memiliki
jalur evakuasi bencana
menuju titik aman
4) Bangunan sekolah memnuhi
persyaratan instalasi listrik
yang aman
5) Bangunan sekolah tidak
berada di bawah jaringan
listrik tegangan tinggi (sutet)
Persyaratan kesehatan : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Bangunan sekolah memiliki
ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik/buatan
2) Bangunan sekolah memiliki
bukaan permanen seperti
kisi-kisi pada pintu dan
jendela dan/atau bukaan
permanen yang dapat dibuka
untuk kepentingan ventilasi
3) Bangunan sekolah
menggunakan pencahayaan
alami dan/atau pencahayaan
buatan, termasuk
pencahayaan darurat
4) Bangunan sekolah memiliki
sumber air bersih yang
memenuhi persyaratan
kesehatan dan mengalir
lancer
5) Bangunan sekolah memiliki
sistem pembuangan air
limbah dan/atau air kotor
yang berfungsi dengan baik
dan tidak mencemari
lingkungan sekitar
6) Bangunan sekolah memiliki
sistem penyaluran air hujan
yang berfungsi dan
terpelihara dengan baik
7) Tersedia tempat pembuangan
sampah terpilah dan tertutup
8) Bangunan sekolah
menggunakan bahan
bangunan yang aman bagi
kesehatan pengguna
bangunan dan tidak
menimbulkan dampak
negative terhadap lingkungan

19
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persyaratan kenyamanan : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Kapasitas ruang kelas sesuai
dengan fungsi ruang, jumlah
peserta didik (tidak melebihi
32 peserta didik), dan
aktivitas peserta didik
2) Temperature dan
kelembaban ruang kelas
nyaman untuk kegiatan
pembelajaran
3) Ruangan pada bangunan
sekolah terutama ruang kelas
terhindar dari gangguan silau
dan pantulan sinar
4) Ruangan pada bangunan
sekolah terutama ruang kelas
terhindar dari kebisingan
5) Pencahayaan dalam kelas
yang cukup
Persyaratan kemudahan : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Ukuran lebar koridor mampu
dilewati dua orang
berpapasan
2) Lebar pintu kelas minimal 80
cm
3) Tersedia toilet dengan
jumlah unit menyesuaikan
jumlah murid, yang terpisah
antara laki-laki dan
perempuan
4) Kondisi toilet bersih, lantai
tudak licin, memiliki
pencahayaan dan
penghawaan yang baik dan
sarana pelengkap yang lain
seperti perangkat kebersihan
5) Pemisahan jarak akses pintu
masuk antara toilet bagi
murid laki-laki dan
perempuan
6) Perabot toilet menggunakan
ukuran yang sesuai dengan
pengguna
7) Tersedia wastafel yang layak
untuk anak dengan air bersih
yang mengalir dengan sabun
cuci tangan
8) Tersedia ruang ibadah

20
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9) Perabot terutama pada ruang
kelas memiliki standar
ukuran sesuai dengan
pengguna.
Persyaratan keamanan : √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Struktur bangunan tidak
memiliki sudut yang tajam
dan kasar
2) Bangunan sekolah
meminimalkan ruang-ruang
kosong dan gelap
3) Perabot tidak memiliki sudut
yang tajam dan
membahayakan pengguna
4) Tersedia kamera pemantau
(CCTV) di dalam kelas
maupun di lingkungan
sekolah yang rawan
Ruang UKS memiliki peralatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berikut :
1) Tempat tidur
2) Alat ukur tinggi badan dan
berat badan
3) Alat ukur ketajaman mata
dan telinga
4) Perlengkapan Pertolongan
Pertama pada Kondisi
Darurat (P#KD)
Sekolah memiliki lapangan olah raga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang bisa diakses oleh seluruh anak
Sekolah memiliki ruang kreativitas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(ruang keterampilan, pojok membac)
Sekolah memiliki area/ruang bermain √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sekolah memiliki ruang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
perpustakaan
Sekolah memiliki kantin sehat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan kriteria :
1) Tersedia tempat dan
peralatan yang bersih
2) Lokasi tidak dekat tempat
pembuangan sampah
3) Ada tempat cuci tangan
4) Makanan minuman aman,
sehat, dan halal
5) Pengolah dan penyaji pangan
bersih dan sehat
Sekolah memiliki simbol/ √
tanda/rambu terkait dengan Sekolah

21
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ramah Anak (missal dilarang
merokok, dilarang bullying, dsb)
Sekolah menyediakan media √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sosialisasi (materi komunikasi,
informasi, edukasi) yang terkait
dengan Sekolah Ramah Anak
(poster, slogan)
Sekolah menyediakan “Kotak √
Curhat” bagi peserta didik

5 Partisipasi anak
Peserta didik bisa memilih kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ekstrakurikuler sesuai dengan minat
dan bakat
Mengikutsertakan perwakilan peserta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
didik sebagai anggota tim
penyelenggara Sekolah Ramah Anak
Pendidik, tenaga kependidikan, dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
komite sekolah mendengarkan dan
mempertimbangkan usulan peserta
didik untuk memetakan pemenuhan
hak dan perlindungan anak, dan
rekomendasi untuk RKAS guna
mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Peserta didik aktif memberikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penilaian terhadap kondisi sekolah
Peserta didik mampu menjadi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelopor
Peserta didik berani dan mampu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mengungkapkan pendapat dalam
seluruh kegiatan sekolah

6 Partisipasi orang tua, lembaga


masyarakat, dunia usaha,
pemangku kepentingan lainnya,
dan alumni.
Orang tua/wali √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Menyekolahkan anak dekat
dengan orang tua/wali
2) Menyediakan waktu
berkualitas sekurang-
kurangnya 20 menit sehari
secara rutin untuk
mendengarkan dan
menanggapi anak
3) Menyediakan waktu untuk
kegiatan bersama secara
rutin

22
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4) Menyediakan waktu, pikiran,
tenaga, dan materi sesuai
kemampuan untuk
memastikan tumbuh
kembang, minat, bakat, dan
kemampuan anak
5) Memberikan persetujuan
untuk setiap kegiatan peserta
didik di sekolah yang sesuaai
dengan prinsip-prinsip
Sekolah Ramah Anak
6) Mengawasi keamanan,
keselamatan, dan
kenyamanan peserta didik,
termasuk memastikan
penggunaan internet sehat
dan media sosial yang ramah
anak
7) Bersikap pro aktif melalui
komite sekolah untuk
memastikan Sekolah Ramah
Anak masuk ke dalam
penyusunan, pelaksanaan,
dan pertanggungjawaban
RKAS.
8) Berkomunikasi secara
intensif dengan guru
9) Berkomunikasi dengan pihak
sekolah mengenai riwayat
kesehatan peserta didik
Komite sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Aktif mengikuti pertemuan
koordinasi penyelenggaraan
Sekolah Ramah Anak
2) Memberikan masukan terkait
penyusunan,
penyelenggaraan, dan
pertanggungjawaban Sekolah
Ramah Anak di dalam
RKAS
3) Memfasilitasi mediasi ke
pihak luar sekolah terkait
mekanisme penanganankasus
kekerasan terhadap peserta
didik
4) Berperan aktif dalam
memobilisasi sumber daya
untuk peningkatan

23
PELAKSANAAN (BULAN)
NO PRORAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
penyelenggaraan Sekolah
Ramah Anak
Dunia usaha dalam bentuk program √
tanggung jawab sosial
perusahaan/Corporate Social
Responbility (CSR)
1) Membangun sarana dan
prasarana untuk menunjang
kegiatan Sekolah Ramah
Anak
Alumni √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1) Ikatan alumni memberi
dukungan penyelenggaraan
Sekolah Ramah Anak
2) Turut serta dalam
kepengurusan komite
sekolah.

C Monitoring dan Evaluasi Program √ √


D Tindak lanjut program √ √
E Pelaporan √

24
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING

Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program pembentukan dan


pengembangan Sekolah Ramah Anak itu berjalan dengan baik sebagai mana mestinya sesuai dengan yang
direncanakan, adakah hambatan yang terjadi dan bagaimana para pelaksana program Sekolah Ramah
Anak itu mengatasi hambatan tersebut. Monitoring terhadap sebuah hasil perencanaan yang sedang
berlangsung menjadi alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi. Monitoring
bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program pembentukan SRA yang sedang berjalan,
dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan akan segera mempersiapkan kebutuhan, bisa berupa biaya,
waktu, aturan, sumber daya manusia, alat, dan lainnya.
Monitoring penyelengaraan Sekolah Ramah Anak dapat dilakukan oleh :
1. Internal sekolah itu sendiri melalui tim yang sudah ditetapkan oleh sekolah
2. Pemerintah daerah melalui tim monitoring yang sudah ditetapkan yang terdiri setidaknya dari
unsur dinas pendidikan kabupaten dan dinas pemberdayaan perempuan dan anak.
Pemantauan dan monitoring dilaksanakan setiap 3 bulan.

B. EVALUASI

Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan
evaluasi dapat menggunakan informasi, data, dan bahan yang disediakan melalui kegiatan monitoring.
Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan,
sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan
mengontrol ketercapaian tujuan dari pembentukan Sekolah Rmah Anak. Evaluasi berhubungan dengan
hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat program pembentukan dan
pengembangan Sekolah Rmah Anak.
Evaluasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan tentang perencanaan program pembentukan Sekolah Rmah Anak, implementasi
program pembentukan Sekolah Ramah Anak yang mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang
output menyangkut hasil dan dampak dari program pembentukan dan pengembangan Sekolah Rmah
Anak.

25
Kegiatan evaluasi dilaksanakan setiap 6 bulan.

C. INDIKATOR MONITORING DAN EVALUASI


Indikator monitoring dan evaluasi untuk mengukur sejauh mana praktik penyelenggaraan Sekolah
Rmah Anak di setiap sekolah mencakup enam komponen utama yaitu :
ADA/
KELENGKAPAN BUKTI FISIK
TIDAK ADA
NO KOMPONEN
TIDAK TIDAK TIDAK
ADA LENGKAP ADA
ADA LENGKAP ADA
1 Kebijakan Sekolah Ramah
Anak :
a. Komitmen tertulis/pakta
integritas tentang SRA;
b. SK Tim SRA;
c. Komitmen untuk
melaksanakan Aksi
Kamis Ceria;
d. Komitmen atau
kebijakan sekolah anti
kekerasan, bullying dan
sejenisnya;
e. Kebijakan sekolah
terkait pencegahan
peserta didik putus
sekolah;
f. Kebijakan untuk
mengintegrasikan SRA
dalam materi mata
pelajaran;
g. Ketersediaan mekanisme
pengaduan;
h. Pencatatan kasus
dilakukan dan
dilaporkan;
i. Keberpihakan dana BOS
untuk pengembangan
SRA.
2 Pendidik, Tenaga Pendidik, dan
Unsur Komite Terlatih Hak dan
Perlindungan Anak :
a. Jumlah pendidik dan
tenaga kependidikan
yang mengikuti
sosialisasi SRA;
b. Jumlah pendidik dan
tenaga kependidikan
yang mengikuti
sosialisasi hak dan
perlindungan anak;
c. Jumlah pendidik dan

26
ADA/
KELENGKAPAN BUKTI FISIK
TIDAK ADA
NO KOMPONEN
TIDAK TIDAK TIDAK
ADA LENGKAP ADA
ADA LENGKAP ADA
tenaga pendidik yang
mengikuti pelatihan hak
dan perlindungan anak;
d. Jumlah pendidik dan
tenaga pendidik yang
mengikuti pelatihan
pendisiplinan positif;
e. Jumlah pendidik dan
tenaga pendidik yang
mengikuti penyusunan
RPP dan metode
pembelajaran ramah
anak;
f. Jumlah unsur komite
sekolah yang mengikuti
sosialisasi dan pelatihan
SRA
3 Pelaksanaan Proses
Pembelajaran yang Ramah
Anak :
a. Proses pembelajaran
tidak bias gender,
nondiskriminatif dan
berkeadilan;
b. Mengintegrasikan materi
softskill dan
kewirausahaan;
c. Mengintegrasikan materi
kespro ke dalam
pembelajaran;
d. Mengintegrasikan materi
hak dan perlindungan
anak ke dalam
pembelajaran;
e. Mengintegrasikan materi
kebencanaan dan
lingkungan hidup dalam
pembelajaran.
4 Partisipasi peserta didik :
a. Keterlibatan peserta
didik dalam pembuatan
tata tertib sekolah;
b. Peserta didik dapat
membentuk champion
atau komunitas sebaya,
misalnya champion
SRA, membentuk
komunitas pelajar anti
kekerasan;
c. Peserta didik dapat
memilih kegiatan ekstra

27
ADA/
KELENGKAPAN BUKTI FISIK
TIDAK ADA
NO KOMPONEN
TIDAK TIDAK TIDAK
ADA LENGKAP ADA
ADA LENGKAP ADA
kurikuler sesuai dengan
minat;
d. Penerapan pendisiplinan
positif sesuai konsep
SRA.
5 Sarana dan prasarana Sekolah
Ramah Anak :
a. Tersedianya media yang
menunjukan identitas
SRA, berupa papan
nama SRA, spanduk dan
lain-lain;
b. Tersedianya sarana
penunjang untuk peserta
didik disabilitas;
c. Tersedia tempat sampah
terpilah dan pengolahan
sampah;
d. Tersedia toilet terpisah
dan ada sumber air yang
mengalir;
e. Tersedianya ruang ganti
pakaian terpilah;
f. Tersedia tempat cuci
tangan di depan kelas;
g. Adanya denah, rambu,
jalur eakuasi dan tanda
titik kumpul untuk
kebencanaan;
h. Tersedia kotak
pengaduan atau
pelaporan;
i. Tersedianya kantin
sehat;
j. Tersedianya ruangan
layanan UKS;
k. Tersedianya tempat
ibadah;
l. Tersedianya tempat
bermain dan sarana olah
raga;
m. Tersedianya media KIE
seperti selogan,
sepanduk dll;
n. Terasedianya ruang
Bimbingan Konseling
Ramah Anak (BKRA);
o. Tersedianya ruang
perpustakaan atau pojok
baca.
6 Partisipasi orang tua/wali,

28
ADA/
KELENGKAPAN BUKTI FISIK
TIDAK ADA
NO KOMPONEN
TIDAK TIDAK TIDAK
ADA LENGKAP ADA
ADA LENGKAP ADA
masyarakat, akademisi, dunia
usaha dalam pembentukan dan
pengembangan SRA :
a. Orangtua mengontrol
dan memantau kegiatan
anak di sekolah;
b. Tersedia media
komunikasi antara guru
dengan orangtua, dapat
berbentuk group WA dan
sejenisnya;
c. Pertemuan rutin komite
sekolah ;
d. Adanya tim mediasi
kasus;
e. Dukungan dunia usaha
dalam pengembangan
SRA; Adanya
pendampingan dari
akademisi untuk
pengembangan SRA;
f. Jumlah peserta didik
yang tidak memiliki akta
Kelahiran.

29
BAB V
PENUTUP

Alhamdulillah kami panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, bahwa Program Sekolah Ramah
Anak (SRA) SD Negeri Ciracap 1 Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi telah tersusun walaupun
isinya masih jauh dari kesempurnaan. Juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum ini.

Kita menyadari bahwa Program Sekolah Ramah Anak (SRA)us disusun untuk mengorganisir dan
mengarahkan sumber daya manusia yang senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi lingkungan dan
perkembangan zaman. Oleh karena itu hambatan dan tantangan kadang-kadang mengahalangi langkah
untuk maju. Namun demikian kita bisa menjadikan hambatan dan tantangan tersebut sebagai pemicu
untuk bekerja secara profesional, guna menciptakan iklim yang kondusif dalam mengelola pendidikan di
sekolah melalui jalinan kerjasama yang harmonis di antara stakeholder sekolah.

Kami merasa yakin, bahwa Program Sekolah Ramah Anak (SRA) ini belum merupakan dokumen
yang memadai dilihat dari kemasan materi serta ruang lingkup pembahasan yang masih terbatas, namun
optimisme akan selalu tumbuh manakala pihak-pihak terkait senantiasa memberikan masukan, kritik,
serta saran yang berharga untuk penyempurnaan Program Sekolah Ramah Anak (SRA) ini di masa yang
akan datang. Mudah-mudahan kurikulum ini dapat bermanfaat demi kemajuan pendidikan, khusunya
dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Ciracap 1 umumnya di seluruh Indonesia.

Akhirnya kami selalu berharap mudah-mudahan kerja keras kita memberikan makna tersendiri
untuk kemajuan pendidikan, tentunya dengan memohon ridho dan karunia dari Allah SWT Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang. Aamiin.

30

Anda mungkin juga menyukai