Anda di halaman 1dari 7

DINAS PENDIDIKAN

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 860 TAHUN 2016

TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGANAN TINDAK KEKERASAN


PESERTA DIDIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH (SMP, SMA DAN SMK)
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Menimbang : a. bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh atau terhadap peserta
didik di lingkungan sekolah kerap terjadi;
b. bahwa untuk menangani tindak kekerasan tersebut perlu dibuat
Prosedur Operasional Standar yang akan dijadikan pedoman dalam
penanganan tindak kekerasan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan tentang Prosedur Operasional Standar Penanganan
Tindak Kekerasan Peserta Didik Di Lingkungan Sekolah (SMP,
SMA dan SMK) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun


2015 tentang Penciptaan Iklim Sekolah yang Menyenangkan dan
Penumbuhan Budi Pekerti;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun


2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan
di Lingkungan Sekolah;

6. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan;

7. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi


Perangkat Daerah;
8. Peraturan Gubernur Nomor 252 Tahun 2014 tentang Organisasi
Tata Kerja Dinas Pendidikan;

9. Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pencegahan


Bullying serta Kekerasan di Lingkungan Sekolah;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN TENTANG PROSEDUR


OPERASIONAL STANDAR PENANGANAN TINDAK KEKERASAN
PESERTA DIDIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH (SMP, SMA DAN SMK)
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

KESATU : Prosedur Operasional Standar Penanganan Tindak Kekerasan Peserta


Didik di Lingkungan Sekolah (SMP, SMA dan SMK) Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta yang selanjutnya disebut POS Penanganan
Tindak Kekerasan Peserta Didik di Lingkungan Sekolah (SMP, SMA
dan SMK) Provinsi DKI Jakarta sebagaimana tercantum dalam
lampiran, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : POS Penanganan Tindak Kekerasan Peserta Didik ini berlaku untuk
semua sekolah (SMP, SMA dan SMK) di lingkungan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

KETIGA : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juli 2016

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SOPAN ADRIANTO
NIP 196211071996031001

Tembusan :
1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
2. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
4. Asisten Kesra Sekda Provinsi DKI Jakarta
5. Inspektur Provinsi DKI Jakarta
6. Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta
7. Kepala Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan Operasional (P6O)
8. Para Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan Wilayah II Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta
9. Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
10. Para Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta
11. Para Kepala SMP, SMA dan SMK di Provinsi DKI Jakarta.
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
Nomor : 860
Tanggal : 15 Juli 2016

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENANGANAN TINDAK KEKERASAN


PESERTA DIDIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH (SMP, SMA DAN SMK)
PROVINSI DKI JAKARTA

I. DASAR PEMIKIRAN
Tindak Kekerasan di lingkungan Sekolah di kota Jakarta kerap terjadi. Untuk itu
dianggap perlu pembenahan dalam hal pendidikan, terutama dengan memperkuat
pendidikan karakter. Peserta didik perlu diajarkan nilai-nilai positif agar dapat berhati
baik, berfikir kritis, dan berperilaku yang sopan. Sekolah dituntut untuk mampu
memberikan fasilitas berekspresi bagi peserta didik mereka, membangun ikatan sosial
antara sekolah dan peserta didik serta antarsekolah dengan menyediakan tempat yang
representatif dan kondusif bagi perkembangan mental dan karakter. Selain itu, panutan
positif dari orang tua, guru, dan masyarakat juga penting dalam mengajarkan nilai-nilai
kehidupan yang baik.
Prosedur Operasional Standar (POS) tentang tindak kekerasan meliputi:
Penganiayaan, perkelahian/tawuran, perpeloncoan, pelecehan, perundungan/bullying,
pemerasan, pencabulan, pemerkosaan, kekerasan berbasis SARA, menjadi anggota
geng sekolah yang destruktif dan kekerasan lain yang diatur undang-undang.
Sedangkan yang dimaksud Lingkungan Sekolah adalah lingkungan baik yang berada di
dalam sekolah maupun lingkungan di luar sekolah yang digunakan untuk aktivitas siswa
dalam kegiatan sekolah. Adapun tawuran pelajar yang dilakukan di luar lingkungan
sekolah termasuk dalam definisi tindak kekerasan ini. Penanganan Tindak Kekerasan
di Lingkungan Sekolah meliputi Pencegahan, Penindakan dan Pemberian Sanksi.
Dengan semakin maraknya Tindak Kekerasan di lingkungan sekolah yang
penanganannya dilakukan secara kasuistik, tidak terstruktur dan langsung masuk ke
ranah hukum selama ini tidak dipandang sebagai masalah pendidikan. Selain itu
mengingat semakin tingginya frekuensi masalah kekerasan di lingkungan pendidikan,
maka perlu untuk dibuat Prosedur Operasional Standar (POS) yang akan dijadikan
Pedoman Penanganan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta.
II. JENIS-JENIS TINDAK KEKERASAN
1. Pelecehan
2. Perundungan/Bullying
Macam-macam Bullying
2.1 Kontak Fisik Langsung: memukul, mendorong, menjambak, menggigit,
menendang, mencubit, mencakar, mengunci seseorang dalam ruangan,
merusak barang-barang yang dimiliki orang lain.
2.2 Kontak Verbal meliputi : Mengancam, mempermalukan, merendahkan,
mengintimidasi, memaki, memberi nama panggilan yang merendahkan.
2.3 .Kontak non verbal meliputi : melihat dengan sinis, mengejek, mengucilkan
seseorang, mengirimkan surat kaleng, mengancam/mengintimidasi melalui
media sosial maupun sarana teknologi lainnya.
3. Penganiayaan
4. Perkelahian/Tawuran
5. Perpeloncoan
6. Pemerasan
7. Pencabulan
8. Pemerkosaan
9. Kekerasan berbasis SARA
10. Menjadi anggota geng sekolah yang destruktif
11. Kekerasan lain yang diatur undang-undang.
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Penanganan Tindak Kekerasan meliputi:
1. Tindak Kekerasan terhadap siswa
2. Tindak Kekerasan yang terjadi di Sekolah
3. Tindak Kekerasan dalam kegiatan sekolah yang diadakan di luar sekolah
4. Tawuran/Perkelahian antar pelajar.
IV. PENANGANAN KASUS
A. PENCEGAHAN
1. Sekolah memiliki aturan atau Tata Tertib yang di dalamnya memuat aturan dalam
menangani Tindak Kekerasan dan sudah disosialisasikan ke peserta didik dan
orang tua mereka. Prosedur pencegahan dibuktikan dengan Pakta Integritas dan
Surat Pernyataan orang tua dan siswa yang dibubuhi tandatangan di atas
materai.
2. Sosialisasi kepada orang tua murid, tentang :
Pengawasan peserta didik diluar jam sekolah
Informasi kegiatan-kegiatan sekolah yang sudah terprogram
Proses KBM dari pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Kegiatan Ekstrakurikuler sampai dengan pukul 17.00 WIB.
3. Sosialisasi tentang dampak Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah kepada
peserta didik, melalui:
Pembinaan pada saat upacara bendera oleh Sekolah, Sudin dan Dinas
Pendidikan, serta aparat terkait
Pembinaan dan pengawasan olehkepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali
kelas, guru Pembina kesiswaan dan guru mata pelajaran
Pembinaan oleh Pembina Ekskul
Menampilkan informasi-informasi/slogan-slogan anti Tindak Kekerasan.
Sekolah membuat ajakan berupa papan gerakan menciptakan sekolah aman
dan nyaman.
4. Kerjasama dengan aparat kepolisisan dan lingkungan sekitar (RT, RW)
Pengawasan oleh aparat kepolisian dan RT, RW tentang lingkungan diluar
sekolah sehubungan dengan perkumpulan peserta didik setelah pukul 17.00
WIB, terutama hari jumat malam sabtu.
5. Melaksanakan seminar/lokakarya berjasama dengan lembaga psikologi dan
lembaga keagamaan dan aparat terkait
Penyadaran wawasan peserta didik tentang bahaya Tindak Kekerasan dan
implikasinya hukum.
6. Komponen sekolah yang memiliki peran dalam pencegahan Tindak Kekerasan di
lingkungan sekolah adalah :
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah dan Staf
Wali Kelas
Pembina OSIS
Pembimbing Ekstrakurikuler
Guru BK
Guru Piket
Satpam.

B. PENINDAKAN
Penanggulangan / penanganan pasca terjadinya Tindak Kekerasan di lingkungan
sekolah yaitu :
1. Uji kebenaran peristiwa / kejadian
a. Memanggil siswa yang terlibat
b. Melakukan identifikasi masalah
c. Siswa yang terlibat menuliskan dan menandatangani kronologi peristiwa
d. Validasi kronologi perlu memanggil saksi peristiwa untuk klarifikasi
e. Menyimpulkan sementara
2. Melihat catatan kepribadian siswa yang terlibat
3. Memanggil orang tua siswa yang terlibat
4. Gelar kasus yang dihadiri Kepala Sekolah, seluruh wakil dan staf, wali kelas dan
guru BK
5. Rapat pleno dewan guru
6. Memanggil orang tua untuk menerima hasil keputusan rapat pleno
7. Jika peristiwa Tindak Kekerasan sudah ditangani oleh aparat keamanan, maka :
a. Pihak sekolah meminta data atau keterangan dari kepolisian
b. Gelar kasus yang dihadiri Kepala Sekolah, seluruh wakil dan staf, wali kelas
dan guru BK
c. Rapat pleno Dewan Guru
d. Memanggil orang tua untuk menerima hasil keputusan rapat pleno.
C. SANKSI
1. Jenis Sanksi Sebagaimana Butir III

KONDISI KETERLIBATAN SANKSI


NO
PESERTA DIDIK 1x 2x

Jika terbukti menjadi provokator/pemicu


Dikembalikan
dalam aksi Tindak Kekerasan baik di
1 kepada -
dalam maupun diluar lingkungan sekolah
orang tua
diwaktu kapanpun

Menjadi aktor utama aksi Tindak


Kekerasan atau (ikut terlibat secara Dikembalikan
2 sadar tanpa paksaan dalam aksi Tindak kepada -
Kekerasan baik di dalam maupun diluar orang tua
lingkungan sekolah diwaktu kapanpun

Jika terbukti secara terpaksa (dibawah Skorsing Dikembalikan


3 ancaman) menjadi partisipan dalam aksi selama 1 kepada
Tindak Kekerasan minggu orang tua

Membawa senjata tajam dan atau barang Skorsing Dikembalikan


4 yang tidak berhubungan dengan kegiatan selama 2 kepada
belajar mengajar minggu orang tua

2. Peserta Didik yang sudah diputuskan dikembalikan kepada orang tua karena
kasus Tindak Kekerasan maka sesuai Intruksi Gubernur No. 16 Tahun 2015
Tentang Pencegahan dan Penanganan Bullying serta Kekerasan di Lingkungan
Sekolah, maka Peserta Didik tidak diperkenankan melanjutkan sekolah ke
Sekolah Negeri di Provinsi DKI Jakarta.
3. Point pelanggaran terhadap peserta didik maksimal 100 dan diberlakukan setiap
1 Tahun Pelajaran.
4. Peserta Didik yang sudah diputuskan dikembalikan kepada orang tua karena
kasus Tindak Kekerasan sesuai Instruksi Gubernur No. 16 Tahun 2015, tidak
diperkenankan selanjutkan sekolah ke sekolah negeri di Provinsi DKI Jakarta.
V. PENUTUP
Gerakan Sekolah aman dan nyaman menjadi gerakan yang massif di Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta, yang merupakan gerakan bersama anti Tindak Kekerasan di
lingkungan sekolah, sehingga tujuan sekolah yang digambarkan seperti taman dimana
setiap peserta didik merasakan bahwa sekolah adalah lingkungan yang aman dan
nyaman akan terwujud. Tindakan yang diambil sekolah harus berlandaskan kepada
prinsif-prinsif pendidikan, berazaskan keadilan dan sesuai dengan aturan-aturan yang
berlaku.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SOPAN ADRIANTO
NIP 196211071996031001
ALUR PENANGANAN TINDAK KEKERASAN PESERTA DIDIK
DI LINGKUNGAN SEKOLAH (SMP, SMA DAN SMK) PROVINSI DKI JAKARTA

MULAI

Pengaduan dan keluhan dari berbagai


sumber tentang Tindak Kekerasan

Studi kasus oleh Wali kelas, BK


dan Kesiswaan

Berat Sedang/ Ringan


Penanganan
kasus

Lokasi kejadian Konfirmasi dengan siswa


dan atau orang tua

Di sekolah ditangani pihak sekolah Diluar sekolah sudah dan atau


ditangani pihak kepolisian

Gelar kasus

Tidak Baik
Pembinaan
Dikembalikanke orang tua
guru

Pelaporan
Baik

Pengarsipan dokumen Penyusunan laporan tertulis

Penyerahan laporan ke Kasek

Selesai

Anda mungkin juga menyukai