TENTANG
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 110 JAKARTA
PELAJARAN 2023/2024
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 12 Juli 2023
Kepala SMA Negeri 110 Jakarta
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Tata tertib Peserta didik dibuat berdasarkan nilai nilai yang dianut
sekolah dan Masyarakat sekitar, yang meliputi nilai ketaqwaan, sopan santun,
pergaulan kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kerapihan, keamanan,
kekeluargaan dan nilai nilai yang mendukung kegiatan pembelajaran yang
efektif. Setiap peserta didik wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum
dalam tata tertib ini secara konsekuen dan penuhkesadaran.
Tata tertib peserta sebagai rambu rambu bagi peserta didik dalam
bersikap, bertindak, dan melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah dalam
rangka menciptakan iklim dan budaya sekolah yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran yang efektif.
Tata tertib peserta didik adalah peraturan peraturan yang telah
ditetapkan oleh sekolah yang harus ditaati, dan dilaksanakan oleh peserta
didik. Penilaian yang dilakukan oleh sekolah terhadap peserta didik meliputi
Sikap, Pengetahuan dan Ketrampilan Peserta didik.
Pasal 2
Kehadiran Peserta Didik
1. Hadir di kelas atau sekolah paling lambat 10 menit sebelum pukul 06.30
dan meninggalkan lingkungan sekolah paling lambat 30 menit sesudah
kegiatan sekolah selesai, kecuali ada kegiatan ekstrakurikuler atau
kegiatan lain sepengetahuan guru yang diikuti sampai dengan pukul 17.00.
2. Selama jam belajar, Peserta didik dilarang meninggalkan ruang kelas dan
halaman sekolah, kecuali dengan seizin guru kelas, wali kelas atau guru
piket.
3. Peserta didik yang meninggalkan sekolah atau kelas tanpa ijin sebelum
pelajaran berakhir dianggap membolos/absen.
4. Peserta didik yang tidak mengikuti KBM :
5. Sakit atau ada keperluan lain selama 1 s.d 2 hari, maka orang tua/wali
wajib memberitahukan kepada pihak sekolah.
6. Sakit selama lebih dari 2 hari, wajib melampirkan surat keterangan dari
dokter.
7. Keperluan lain selama lebih dari 2 hari, maka orang tua / wali wajib datang
ke sekolah untuk mengurus perizinannya melalui wali kelas.
8. Peserta didik yang tidak masuk 2 (dua) hari berturut-turut tanpa
keterangan, orang tua akan dipanggil untuk berkomunikasi dengan pihak
sekolah.(Wali Kelas).
9. Peserta didik yang diizinkan meninggalkan KBM , apabila :
a. Sakit harus mendapatkan izin dari guru pengajar, piket dan Wakil
Kepala sekolah bidang kesiswaan atau staf kesiswaan.
b. Keperluan keluarga harus mendapatkan izin dari guru pengajar dan
piket dengan membawa surat keterangan dari pihak orang tua Peserta
didik.
c. Keperluan yang berkaitan dengan kegiatan sekolah harus
mendapatkan izin dari guru pengajar, piket dan pembina
ekstrakurikuler.
d. Dijemput sebelum jam pelajaran sekolah selesai, penjemput wajib
melapor kepada guru piket dan menyerahkan kartu identitas
penjemput.
Pasal 3
Keterlambatan Peserta Didik
1. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 06.30 WIB setiap hari dan
berakhir sesuai dengan jadwal pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.
Peserta didik yang terlambat kurang dari 10 (Sepuluh menit) menit
diperbolehkan masuk pada jam pelajaran pertama.
2. Pintu gerbang ditutup pukul 06.40. WIB. Peserta didik yang hadir setelah
pukul 06.40 dinyatakan terlambat, dicatat oleh guru piket dan dilaporkan
ke wali kelas serta tidak diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran
pada jam pelajaran 1 dan 2 .
3. keterlambatan karena keperluan keluarga, berobat ke dokter, kerumah
sakit atau puskesmas, musibah dan atau yang sejenisnya, Peserta didik
harus diantar orang tua dengan membawa surat dari dokterdan atau surat
dari orang tua/wali. dicatat oleh guru piket dan dilaporkanke wali kelas
serta diperkrnankan untuk mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik yang terlambat 3 kali berturut-turut, orang tua dipanggil dan
membuat surat pernyataan.
Pasal 4
Kehadiran dan keterlambatan Peserta didik menjadi dasar bagi Peserta
didik untuk dapat ikut serta dalam sumatif, sumatif tengah semester (STS),
sumatif akhir semester ( SAS ), dan asesmen sumatif sekolah ( ASS ) serta
menjadi salahsatu kriteria kenaikan kelas dan atau kelulusan dari SMA
Negeri 110 Jakarta.
Pasal 5
Pelaksanaan Upacara
Pasal 6
Aturan Berpakaian
Peserta didik dilarang memakai sepatu boot atau sepatu hak tinggi/jenggel
dan atau sepatu balet, sandal dan sejenisnya, memakai celana jeans atau yang
sejenisnya, dan dipulangkan untuk mengganti sepatu/seragam sesuai dengan
ketentuan.
1. Peserta didik dilarang memakai baju ketat dan celana pensil untuk laki-
laki dan rok ketat serta pendek bagi perempuan serta tidak menggunakan
pakaian dalam hitam.
2. Setiap Peserta didik berpakaian sederhana, rapih, bersih dan tidak
melanggar norma kepantasan dan kepatutan.
3. Peserta didik dilarang memakai baju, topi, celana beratribut sekolah lain,
dan dilarang memakai topi selain topi yang ditetapkan oleh sekolah.
4. Peserta didik dilarang merobek bagian bawah celana atau rok dan
menambah dengan bahan lain.
5. Peserta didik yang melaksanakan praktikum, wajib memakai seragam
praktikum pada saat praktik di laboratorium.
6. Tata rias atau make up bagi siswi (perempuan) harus sederhana dan tidak
berlebihan atau mencolok, tidak memakai lipstik dan eyeshadow. Rambut
Peserta didik (laki-laki) harus pendek/tidak gondrong dan tidak melebihi
atau menutupi leher/kerah baju dan tidak melebihi alis mata dan telinga
.
7. Peserta didik dilarang memakai kaos dalam oblong yang lengannya
melebihi lengan baju seragam yang dikenakan.
8. Peserta didik laki-laki dilarang memakai kalung, gelang, anting,
pewarna rambut, memakai tatto di badannya dengan alasan apapun.
9. Peserta didik perempuan dilarang menggunakan pewarna rambut,
memakai tatto di badannya dengan alasan apapun.
10. Peserta didik dilarang mengenakan ikat pinggang berkepala besi dan
besar yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah.
11. Peserta didik dilarang memakai jaket/sweater di dalam kelas selama
proses belajar mengajar berlangsung kecuali sakit dan mendapat izin dari
guru pengampu mata pelajaran.
12. Setiap Peserta didik wajib menghormati dan menjunjung tinggi arti
dan makna pakaian seragam
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 8
Hak Peserta Didik
Pasal 11
Pelanggaran Sedang
1. Bertato, memakai anting, gelang dan kalung bagi peserta didik laki-laki.
2. Membawa kendaraan bermotor roda dua di lingkungan sekolah jika
sudah mempunyai SIM.
3. Melompat pagar sekolah saat masuk, keluar lingkungan sekolah tanpa
izin guru piket.
4. Masuk atau keluar lingkungan sekolah saat jam belajar tanpa ijin guru
piket;
5. Naik motor dengan berboncengan tiga orang di lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah.
6. Wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan upacara
peringatan hari-hari besar nasional.
7. Wajib mematuhi instruksi Kepala Sekolah, atau guru yang ditugaskan
untuk menyampaikan pesan Kepala Sekolah.
8. Wajib mengikuti kegiatan keagamaan dan peringatan hari-hari besar
keagamaan yang di selenggarakan di sekolah.
9. Melakukan kumpul-kumpul/nongkrong di sekitar lingkungan sekolah
(radius 1 KM) dari sekolah setelah jam pelajaran sekolah.
10. Pelecehan terhadap lawan jenis atau sesama jenis.
11. Mencemarkan nama baik guru, karyawan, sekolah dalam bentuk
apapun.
12. Menggunakan HP saat ibadah atau shalat Jumat.
13. Segala sesuatu yang belum dan atau tidak di atur dalam tata tertib ini akan
ditentukan kemudian berdasarkan musyawarah Kepala Sekolah dan
dewan guru atau pihak-pihak yang terkait
.
Pasal 12
Pelanggaran Berat
1. Mencuri, mengambil uang atau barang milik orang lain tanpa hak baik
di lingkungan sekolah atau diluar lingkungan sekolah;
2. Membentuk, sebagai pengurus, anggota, simpatisan organisasi diluar
OSIS, MPK, Kerohanian, dan ekstrakurikuler.
3. Menyebarkan informasi bohong atau fitnah di media social.
4. Menyimpan, menggunakan, mengedarkan, VCD porno, majalah porno,
gambar, foto, flm porno dalam hand phone, laptop, Ipad dan atau di
media social.
5. Membawa rokok, merokok baik rokok putih, rokok kretek atau rokok
elektrik di sekolah atau diluar lingkungan sekolah.
6. Berjudi dilingkungan sekolah, dan diluar lingkungan sekolah;
7. Melawan kepala sekolah, guru, pegawai dan orang tua baik secara lisan
maupun tulisan dan atau melalui media elektronik.
8. Melakukan ancaman, teror, bullying, melakukan kekerasan secara fisik
dan psikis pada peserta didik lain.
9. Memukul kepala sekolah, guru, dan pegawai secara fisik dengan tangan
atau benda keras.
10. Pacaran berlebihan, melakukan perbuatan asusila baik di sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah.
11. Membawa senjata tajam, senjata api ke sekolah tanpa izin.
12. Melakukan tawuran antarpelajar, sesama pelajar satu sekolah,
perkelahian tanding satu lawan satu.
13. Terbukti dalam keadaan hamil atau menghamili.
14. Menikah selama menjadi peserta didik;
15. Membawa, menggunakan dan mengedarkan narkoba serta zat adiktif
lainnya
16. Memberi keterangan tidak benar.
17. Memberi keterangan tidak benar atau palsu, membuat, mengedarkan
surat palsu, memalsukan tandatangan kepala sekolah, guru, dan
karyawan tata usaha.
18. Melakukan demontrasi tanpa ijin di dalam atau di luar lingkungan
sekolah.
19. Segala sesuatu yang belum dan atau tidak di atur dalam tata tertib ini akan
ditentukan kemudian berdasarkan musyawarah Kepala Sekolah dan
dewan guru atau pihak-pihak yang terkait
BAB VI
JENIS SANKSI DAN TINDAK LANJUT PELANGGARAN
Pasal 13
Pasal 14
Sanksi Pelanggaran Ringan, Sedang, dan Berat
Pasal 15
BAB IX
PENUTUP
Pasal 16
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
berdasarkan rapat dewan guru;
2. Peraturan Sekolah ini berlaku pada tanggal ditetapkan untuk diketahui
oleh peserta didik, guru, pegawai, orang tua dan masyarakat.
Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 12 Juli 2023
Kepala SMA Negeri 110 Jakarta
NAMA : ……………………………………………….
KELAS : ……………………………………………….
WALI KELAS : ……………………………………………….
TANDA TANGAN
JUMLAH GURU YANG TINDAK
NO WAKTU
PELANGGARAN POIN MENANGANI PESERTA BIDANG LANJUT
DIDIK KESISWAAN
TELAH DIPERIKSA
TANDA TANGAN
NO BULAN JUMLAH POIN KESISWAAN
WALI KELAS GURU BK
1 JULI
2 AGUSTUS
3 SEPTEMBER
4 OKTOBER
5 NOPEMBER
6 DESEMBER