BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini penelitian tindakan kelas ( PTK ) menjadi populer dilakukan oleh
bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan proses dan kualitas pembelajaran di kelas.
tahapan yang harus dilakukan, guru akan dapat menemukan masalah yang dihadapi,
guru juga dapat menemukan penyelesaian bagi masalah yang dihadapi di kelasnya
Kegiatan penelitian tindakan kelas ( PTK ) oleh membantu guru secara teoritis
bermakna.
profesionalisme guru
2
seharusnya ada upaya pembimbingan yang sitematis dan berkelanjutan, akan tetapi saat
ini tidak semua guru mendapatkan pendidikan dan pelatihan penelitian tindakan kelas
Sebagian besar guru hanya mendapat informasi saja tugas Penelitian tindakan
kelas ( PTK ) tanpa mendapatkan diklat secara khusus, ini akan menjadikan sebagian
guru tidak memahami arti, manfaat, serta makna dari tugas penelitian tindakan kelas
yang pada akhirnya sebagian guru beranggapan bahwa Kegiatan penelitian tindakan
kelas hanya sebagai proyek formalitas saja, terutama sebagai syarat untuk kenaikan
pangkat golongan.
penelitian tindakan kelas ( PTK ) sudah seharusnya pelaku pendidikan di daerah yang
membantu dan mendorong terciptanya iklim sehat dalam peningkatan kemempuan guru
salah satunya dengan penerapan forum diskusi kelompok kecil di sekolah, langkah ini
dirasakan sesuai diterapkan karena guru akan berinteraksi dengan sesama guru sehingga
tercipta persamaam persepsi terhadap Tugas Penelitian tindakan kelas, selain itu guru
akan saling membantu dalam menyelesaikan tugas baik pada tahap menemukan
masalah, merencanakan tindakan, merefleksi dan merevisi apa yang telah dilakukan
3
B. Rumusan Masalah
berikut:
kelompok Kecil ?
4
C. Tujuan Penelitian
tindakan kelas
2. Guna mengetahui metode pendekatan yang tepat kepada guru dan dapat
tindakan kelas.
D. Manfaat Penelitian
meliputi:
5
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada guru SD Negeri 2 Suruh Kecamatan Suruh
Kabupaten Trenggalek.
F.Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
Bab II, Tinjauan Pustaka, terdiri dari tugas pokok kepengawasan, tinajuan penelitian
Bab III, Metodologi, terdiri dari rancangan penelitian tindakan sekolah , Rancangan
teknik analisis
Bab IV, Hasil penelitian dan pembahasan. berisi tentang tindakan yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada
pengembangannya,
Mengacu pada SK Menpan nomor 118 tahun 1996 tentang jabatan fungsional
dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 tahun 1996 tentang
dan angka kreditnya, dapat dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggung jawab
6
7
Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial
sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik.
Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi, (2)
menetapkan tingkat Penyusunan RPP dan tenaga lainnya yang diawasi beserta faktor-
pengawas untuk menentukan langkah dan strategi dalam menentukan prosedur kerja
dan guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan
Berdasarkan kedua tugas pokok di atas maka kegiatan yang dilakukan oleh
1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan
(mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau nasehat), (3) monitoring (memantau),
(4) reporting (membuat laporan), (5) coordinating (mengkoordinir) dan (6) performing
leadership dalam arti memimpin dalam melaksanakan kelima tugas pokok tersebut
(Ofsted, 2003).
manajemen sekolah, dan aspek lainnya seperti: keputusan moral, pendidikan moral,
sebagai sistem, memberi advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif,
memberi advis kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis
kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis
kepada orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi
standard mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan
hasil belajar siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf
sekolah baik sumber daya manusia, material, financial dll, mengkoordinir kegiatan
antar sekolah, mengkoordinir kegiatan preservice dan in service training bagi Kepala
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir personil stakeholder yang lain,
pada seleksi calon kepala sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,
win-win solution dan partisipasi dalam menangani pengaduan baik dari internal sekolah
11
maupun dari masyarakat. Itu semua dilakukan guna mewujudkan kelima tugas pokok di
atas.
maka pengawas satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti,
(3) pengembang, (4) pelopor/inovator, (5) motivator, (6) konsultan, dan (7) kolaborator
tugas pokok pengawas sebagai pengawas atau supervisor akademik yaitu tugas pokok
supervisor yang lebih menekankan pada aspek teknis pendidikan dan pembelajaran, dan
supervisor manajerial yaitu tugas pokok supervisor yang lebih menekankan pada aspek
Pengawasan Manajerial
Rincian Pengawasan Akademik
(Administrasi dan Manajemen
Tugas (Teknis Pendidikan/Pembelajaran)
Sekolah)
1. Pelaksanaan kurikulum mata 1. Pelaksanaan kurikulum sekolah
pelajaran 2. Penyelenggaraan administrasi
2. Proses pembelajaran/praktikum/ sekolah
studi lapangan 3. Kinerja kepala sekolah dan staf
Inspecting/
3. Kegiatan ekstra kurikuler sekolah
Pengawasan
4. Penggunaan media, alat bantu 4. Kemajuan pelaksanaan
dan sumber belajar pendidikan di sekolah
5. Kemajuan belajar siswa 5. Kerjasama sekolah dengan
6. Lingkungan belajar masyarakat
Advising/ 1. Menasehati guru dalam 1. Kepala sekolah di dalam
Menasehati pembelajaran/bimbingan yang mengelola pendidikan
efektif 2. Kepala sekolah dalam
2. Guru dalam meningkatkan melaksanakan inovasi
kompetensi professional pendidikan
3. Guru dalam melaksanakan 3. Kepala sekolah dalam
penilaian proses dan hasil belajar peningkatan kemamapuan
12
nyata, (2) diterapkan secara kontekstual, (3) terarah pada peningkatan kinerja guru di
kelas, (4) bersifat fleksibel, (5) data diperoleh langsung dari pengamatan atas perilaku
Tujuan PTK:
pengajaran
Manfaat PTK:
b. Secara praktis: (1) guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, (2) guru dapat
yang bersifat reflektif. Permasalahan riil yang dihadapi guru dalam proses
kelasnya. Ada dua macam penelitian yang dapat dilakukan di dalam kelas, yaitu: (a)
penelitian eksperimen, dan (b) penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian eksperimen
atau PTK, lebih diharapkan dilakukan guru dalam upayanya menulis KTI karena: (1)
Merupakan laporan dari kegiatan nyata yang dilakukan para guru di kelasnya dalam
upaya meningkatkan mutu pembelajarannya – (ini tentunya berbeda dengan KTI yang
kelasnya), dan penelitian tindakan dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari
tersebut, maka para guru telah melakukan salah satu tugasnya dalam kegiatan
pengembangan profesinya.
data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Penelitian eksperimen
15
dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis dengan ciri khusus: (a) adanya variabel
bebas yang dimanipulasi, (b) adanya pengendalian atau pengontrolan terhadap semua
variabel lain kecuali variabel bebas yang dimanipulasi, (c) adanya pengamatan dan
pembelajaran
Di samping kedua macam penelitian tersebut, ada pula yang dinamakan
mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses
belajar-mengajar yang terjadi di kelas. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang
terjadi di dalam kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk
memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut
dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas, yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
16
(gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang
kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah),
yang dilakukan guru, misalnya pelaporan hasil angket atau studi pustaka.
menulis latar belakang, permasalahan, tujuan, bagian pokok, kesimpulan dan saran.
4. Menyusun point of talks, yakni hal-hal pokok yang akan disampaikan dalam
presentasi. Naskah presentasi berbeda dengan naskah makalah, yakni berisi hal-hal
5. Tanya jawab/diskusi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
17
18
perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk
yang diperoleh dari hasil observasi awal tentang kemampuan guru dalam melaksanakan
C. Instrumen Penelitian
Fraenkel and Wallen (2000:115) menyatakan bahwa data adalah informasi yang
didapat dari subjek penelitian, data tersebut dapat berupa angka dan gambaran
1. Metode Angket
suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan PTK Sebagai responden dalam
melaksanakan PTK. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dipandang dari cara menjawab, maka memakai kuesioner tertutup karena peneliti
kuesioner langsung karena responden menjawab tentang dirinya, bukan orang lain,
2. Observasi
data melalui pengamatan langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, obsevasi
3. Dokumentasi
catatan, transkrip, buku, koran, majalah, foto dll. Dalam peneliitan ini dokument
yang diambil adalah foto kegiatan guru di kelas baikdalam pelaksanaan Penelitian
tindakan kelas maupun pada saat pelaksanaan forum diskusi kelompok kecil.
Untuk megolah data yang telah terkumpul, memerlukan strategi analisis data
yang tepat. Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan kemampuan penulis untuk
mengolah data yang ada dan jenis data yang dapat diperoleh. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan adalah secara statistik. Adapun rumus statistik sebagai berikut :
P1 P2
X
2
berikut:
X = Rata-rata
X = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
BAB IV
22
HASIL PENELITIAN
awal untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanan penelitian tindakan kelas
Skor maksimal = 50
Skor minimal = 28 .-
Range = 22
r1 = 5 Pj ki 22 = 4.4
5
Keterangan :
40 - 50 : Baik sekali
30 - 40 : Cukup
20 - 30 : Kurang
10 - 20 : Kurang sekali
A. Analisis Data Penelitian Persiklus
23
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
tahap ini peneliti mempersiapkan media yang terdiri dari pedoman pelaksanaan
dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
P1 P2 Rata-
rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 2,5
2. Menyampaikan tujuan Pengajaran 2 2 2
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 3 3 3
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 3 3 3
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan
hasil peneyelidikan 3 3 3
5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan menemukan konsep 2 3 2,5
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 3 2 2,5
2. Guru Antusias 3 3 3
Jumlah 33 33 33
siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas,
merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I. Dan akan dijadikan bahan kajian
untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada
tabel berikut.
25
diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru, yaitu masing-masing 18,8% dan
11,5%.
Aktivitas
Aktivitas Guru yang diamati dalam pelaksanaan
No Tidak
PTK Dilakukan
dilakukan
1 Melakukan observasi √
2 Melakukan persiapan media dan alat pembelajaran √
3 Melaksanakan tindakan √
4 Melakukan tes √
5 Melakukan refleksi pelaksanaan √ √
6 Melakukan revisi
√
7 Mendiskusikan dengan kelompok
c. Refleksi
1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan
Pengajaran
d. Refisi
berikutnya.
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi kelompok kecil dengan guru,
siklus II pada tahap ini peneliti mempersiapkan media yang terdiri dari
penelitian tindakan kelas, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 4 3
2. Menyampaikan tujuan Pengajaran 3 3 3,5
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 3 4 3,5
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasilkegiatan dalam
kelompok 4 3 3.5
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan
hasil peneyelidikan 4 4 4
5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan menemukan
konsep 3 4 3,5
C. Penutup
1. Membimbing siswa membut rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi 3 4 3,5
II Pengelolaan Waktu 3 3 3
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 4 3 3,5
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan
cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat
nilai kurang. Namum demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang
29
optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian utnuk
sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.
pelajaran (6,7%).
30
Aktivitas
Aktivitas Guru yang diamati dalam pelaksanaan
No Tidak
PTK Dilakukan
dilakukan
1 Melakukan observasi √
2 Melakukan persiapan media dan alat pembelajaran √
3 Melaksanakan tindakan √
4 Melakukan tes √
5 Melakukan refleksi pelaksanaan √
6 Melakukan revisi √
7 Mendiskusikan dengan kelompok √
c. Refleksi
1. Memotivasi siswa
3. Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
kesimpulan/menemukan konsep.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal
latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dan media
dari pengawas serta dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga
kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.
belajar mengajar..
32
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan Pengajaran 4 4 4
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 4 4 4
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasilkegiatan dalam
kelompok 4 4 4
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan
hasil peneyelidikan 4 3 3,5
5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan menemukan
konsep 3 3 3
C. Penutup
1. Membimbing siswa membut rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 3
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 4 4 4
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 45 44 44,5
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan
mungkin.
dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa dalam
Aktivitas
Aktivitas Guru yang diamati dalam pelaksanaan
No Tidak
PTK Dilakukan
dilakukan
1 Melakukan observasi √
2 Melakukan persiapan media dan alat pembelajaran √
3 Melaksanakan tindakan √
4 Melakukan tes √
5 Melakukan refleksi pelaksanaan √
6 Melakukan revisi √
7 Mendiskusikan dengan kelompok √
c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dan
dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah melakukan Penelitian tindakan kelas dengan
baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses
belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi
terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah
memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar
B. Pembahasan
meningkatnya kemampuan siswa dalam penguasaan materi pada setiap siklus yang
dengan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang paling dominan adalah bekerja
guru, dan diskusi antar siswa / antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan
langkah-langkah Diskusi yang sesuai dengan apa yang diberikan pengawas melalui
36
media forum diskusi kelompok kecil dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru
Berdasarkan tabel data pengamatan dari siklus I sampai dengan silus III,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengacu pada hasil kegiatan pelaksnaan penelitian tindakan kelas yang telah
dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang
diterpkannya forum diskusi kelompok kecil masih kurang sekali dibuktikan dari
hasil analisa hasil jawaban angket adalah skor maksimal 50, skor minimal 28.
2. Selain hal tersebut di atas, penerapan forum diskusi kelompok kecil yang dilakukan
penelitian tindakan kelas dapat berjalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan
B. Saran
berikut:
Baik itu topik mapun media yang akan digunakan dalam proses penelitian.
37
38
penelitian tindakan.
DAFTAR PUSTAKAN
39
40
KELOMPOK I
41
KELOMPOK II