Anda di halaman 1dari 21

BEST PRACTICE

KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI MUNUNG

KECAMATAN JATIKALEN KABUPATEN NGANJUK

OLEH

Hj. NURUS SAMAWATI,S.Pd.I

NIP. 19630519 198703 2 010

SDN MUNUNG KECAMATAN JATIKALEN


KABUPATEN NGANJUK

2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirot Alloh SWT, yang telah melimpahkan

Taufik serta hidayah – Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan”

BEST PRACTICE / PENGALAMAN TERBAIK DI SDN MUNUNG KEC.

JATIKALEN NGANJUK” Dengan terselesainya penulisan ini tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan yang telah diberikan semua pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada warga SDN Munung Kecamatan

Jatikalen Kabupaten Nganjuk. Baik rekan Guru, maupun Siswa – siswi SDN

Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk, yang telah membantu

dalam menenyelesaikan best practice ini.

Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih, atas bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, semoga bermanfaat bagi kita semua dan saran

maupun kritik selalu diharapkan demi kemajuan kita bersama . Amiin……….

Munung, 7 April 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………..................................... i

Kata Pengantar ………………………………………………………………....................................... ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Identifikasi Masalah ……………………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………........................................2

BAB II : STRATEGI YANG DI TEMPUH .................................................................... 2

BAB III: HASIL YANG DI CAPAI................................................................................. 5

A. Perubahan yang di inginkan................................................................... 5

B. keterlaksananya...................................................................................... 7

BAB IV: KUNCI SUKSES DAN BERKELANJUTAN PROGRAM…………………………………… 9

BAB : PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 11

B. Saran..................................................................................... …………….. 11
BEST PRACTICE KEPALA SDN MUNUNG KEC.JATIKALEN
KABUPATEN NGANJUK

BAB I
PENDAHULUAN

A. IDENTIFIKASI  MASALAH

Pendirian sebuah Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan adalah niat

luhur untuk mencerdaskan bangsa. Dalam pendirian tersebut lebih

mengutamakan pada kepentingan masarakat dan prospek kedepan bagi

keberlangsungan lembaga tersebut. Penyediaan akan sarana gedung,

tenaga, anggaran, siswa peserta didik, dan fasilitas pembelajaran lainnya

menjadi mutlak diperlukan. Demikian halnya dengan pendirian SDN

Munung yang terletak di Desa Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten

Nganjuk.

Semenjak menjadi Kepala Sekolah di SDN Munung, keadaan sarana

dan prasarana cukup. Namun masih ada dari segi tenaga pendidik masih

kualifikasi pendidikannya masih kurang kurang. Guru-guru SDN Munung

masih belum semua berpendidikan sarjana, sehingga proses

pembelajaran yang mereka berikan masih menggunakan paradigma lama.

Pengetahuan dan cara pembelajaran yang dilakukan guru sangat

berpengaruh pada siswa. Apabila menginginkan pengelolaan sekolah

dapat berjalan dengan efektif dan efesian maka yang pertama harus

dibenahi adalah kualifikasi pendidikan tenaga pendidik.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan kondisi itu pula penulis yang ditugaskan sebagai

Kepala Sekolah mencoba mulai membenahi keadaan tersebut. Identifikasi

masalah yang diungkap di atas, penulis merumuskan :        “ Bagaimana

mengelola sekolah agar lebih efektif dan efisien sesuai ketentuan berlaku

dan kemampuan yang dimiliki pada fase pembangunan selanjutnya ?”.

Untuk itu penulis mencoba merefleksikan tindakan berkenaan

dengan pemecahan masalah tersebut dimulai dengan Pembenahan

kualifikasi tenaga pendidik yang sangat berpengaruh pada efektifitas dan

efesiensi pengelolaan sekolah. Selain itu juga dalam bidang perbaikan

dan penambahan sarana belajar siswa.

BAB II
STRATEGI YANG DITEMPUH

Komunikasi adalah hal yang sangat diperlukan dalam pemecahan

masalah ini. Dari prestasi yang dihasilkan oleh SDN Munung menjadi

sorotan Komite Sekolah dan masyarakan. Bagi tenaga Guru yang

dipermasalahkan memiliki dasar historis yang kuat untuk merasa memang

kualifikasi pendidikannya kurang untuk masa sekarang. Mengingat

mereka sudah lama mengajar di sekolah tingkat dasar ada yang mulai

sejak tahun 1982 dan ada pula yang sejak 1991.

2
Untuk meluruskan keadaan tersebut maka penulis mencoba

mengadakan pendekatan dengan Kepala Desa Munung Kecamatan

Jatikalen,  Ketua Komite Sekolah sebagai wakil masyarakat dan guru-guru

yang bersangkutan. Dan kepada Ka UPTD Pendidikan TK,SD dan PLB

Kecamatan Jatikalen untuk dicarikan jalan keluar dengan cara mencari

informasi tentang beasiswa kualifikasi pendidikan bagi guru SD yang

belum S1 ke Dinas Dikpora Kabupaten Nganjuk dan supaya Guru Tidak

Tetap ( ( GTT ) mendapatkan Tungjangan Pungsional . Karena selama

mengabdikan diri di SDN Munung mulai tahun 2004 belum mendapat

tungjangan pungsional dan saya menyarakan kepada guru yang

bersangkutan untuk kuliah pada Perguruan Tinggi yang sudah bekerja

sama dengan instansi terkait. Selain itu pula penulis mencoba

menjelaskan kepada Komite Sekolah mengenai masalah kualifikasi

pendidikan pada sejumlah tenaga tersebut dalam waktu dekat akan ada

penyelesaiannya yaitu dengan jalan menempuh pendidikan lagi. Demikian

juga kepada guru yang bersangkutan, dengan menggunakan strategi

pendekatan dengan cara memberi pengertian pada guru-guru tersebut

bahwa kualifikasi pendidikan S1 harus ditempuh oleh guru yang masih

SPG atau D2 PGSD karena selain syarat untuk sertifikasi tenaga pendidik,

pendidikan S1 juga sangat penting untuk meningkatkan komptensi guru itu

sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

3
Disamping pembenahan tenaga untuk memperkuat kemudahan

pembenahan proses kegiatan KBM yang masih belum berjalan dengan

baik , masalah lain muncul yakni fasilitas ruang belajar yang sangat

panas karena atapnya esbes yang 4 lokal.perlengkapan juga kurang.

. Penulis mencoba mendekati para pemegang keuangan dan sarana.

Kesiapan akan anggaran mutlak diperlukan. Secara birokrasi telah

ditempuh dengan mengusulkan kebutuhan sarana pembelajaran pada

ruangan belajar. Hal ini didasari oleh orang tua murid yang merasa

keberatan anaknya melaksanakan  proses pembelajaran pada bangunan

yang atapnya esbes pada rapat komite awal tahun. Penulis

memanfaatkan bagaimana supaya anak nyaman belajar . Akhirnya komite

membelikan kipas angin..

Pada masalah lain WC Siswa dan Guru masih menjadi satu.

Desakan akan kebutuhan WC Guru  ideal muncul saat pembenahan

sarana yang ada. Kemudian penulis mengadakan rapat kecil dengan

ketua Komite Sekolah, Bendahara komite dan Pengawas TK/SD untuk

mengajukan proposal rehabilitasi gedung sekolah ke Pemerintah Daerah.

Tidak hanya itu sarana lapanganpun menjadi pembicaraan. Becek ketika

musim hujan tiba. Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga dan dramband

Alhamdulillah SDN Munung tahun 2014 mendapat juara I pada lomba

Volly Boll , dan juara harapa lomba Dram Band di tingkat Kecamatan

Jatikalen.

4
BAB III

HASIL YANG DICAPAI

A. PERUBAHAN YANG DIINGINKAN

Dari uraian permasalahan dan strategi pemecahan penulis ingin

mendapatkan beberapa perubahan. Adapun perubahan yang dinginkan

adalah :

1.       Mendapatkan tenaga Guru yang selama ini masih berkualifikasi

pendidikan Diploma menjadi Sarjana. Dari upaya tersebut terhitung

sampai saat ini telah 3 orang guru yang sudah mendapatkan gelar sarjana

dari Dana Beasiswa Kualifikasi Pendidikan dari Pemerintah Daerah

maupun dana mandiri bahkan pada tahun ini masih ada guru yang

berpendidikan D 2. SDN Munung belum punya Staf Tata Usaha.

2.        Tersedianya sejumlah kursi-meja untuk pemenuhan rasio kebutuhan

belajar sebanyak 6 ruang. Alhamdulillah untuk kursi dan perangkat kelas

telah tersedia walaupun ruang 5 ruang masih beratap asbes sehingga

belajar anak terganggu karena tidak nyaman.

3.        Terbangunnya Ruang Kepala Sekolah dan Guru sekaligus WC yang ada

di dalamnya sebagai sarana tempat berkumpul dan berinteraksi guru

dengan kepala sekolah serta terpisahnya WC guru dengan siswa.

5
4.        Tersedianya sarana lapangan Olah Raga yang aman dan representatif

untuk kegiatan KBM. Kami telah menyiapkan satu net bola voli ada di

halaman sekolah dan Alhamdulillah tahun 2014 SDN Munung bidang

Olah Raga Volly Ball mendapat juara 1 baik Pa maupun Pi. Adapun luas

halaman adalah 600 m2.

5.       Tersedianya ruang perpustakaan untuk siswa walaupun tempatnya masih

kurang memadai karena masih dititipkan di ruang kantor SDN Munung.

6.        Tersedianya ruang computer beserta perlengkapanya guna menunjang

kemampuan IT siswa. Untuk computer sudah ada 1 unit, 1 leptop , LCD

dan Proyektor 1 bantuan dari dana komite sekarang sudah rusak .

7.        Tertatanya taman dan penghijauan di halaman depan dengan cat pagar

berwarna hijau untuk menambah suasana sejuk dan nyaman .

8.        Tersedianya lahan parkir. Kami telah merubah bahan bangunan yang

tidak terpakai menjadi tempat parkir khususnya kendaraan roda dua untuk

guru dan siswa. Lahan tersebut kami bentuk dengan menggunakan kayu

dan esbes sisa bongkaran bangunan dari direhab tahun 2012.

9.        Tersedianya kantin sehat. Bekerjasama dengan wali murid yang mau

berjulan makanan sehat di sekolah dengan cara membuat tempat kantin

sendiri.

10.    Pembuatan Papan Nama Sekolah. Saat ini kami telah memiliki sebuah

papan nama sekolah tebuat dari papan kayu jati berasal dari dana wali

murid.

6
11.    Penghijauan dan lingkungan ASRI

12.    Ruang UKS . Selama ini ruang UKS menjadi satu dengan ruang Kantor

hanya di sekat dengan ukuran sekitar 16 m2.

13.    Pembenahan saluran air pembuangan sepanjang 30 m2. Kami telah

menangani saluran air sehingga tidak terjadi penggenangan disana-sini.

A. KETERLAKSANAAN

Dari uraian di atas dapatlah kami simpulkan bahwa penekanan

pengelolaan sekolah efektif memang cukup menantang. Apa yang kami

lakukan di atas adalah baru memperlihatkan pembenahan sarana fisik dan

belum menyentuh hal-hal lain. Alasannya adalah :

1. SDN Munung adalah sekolah yang masih terus harus ditata secara fisik

dalam memberikan layanan pada warga sekolah.

2.      Kualifikasi ketenagaan adalah hal yang masih bersifat dinamis. Memang

pada saat ini masih ada guru yang belum berkualifikasi S1 masih ada 2

yang sudah bersertifikasi diharapkan pada masa yang akan datang sudah

SI semua .

3.      Melalui pembenahan tenaga adalah salah satu cara yang dapat membuka

perubahan-perubahan yang ada di SDN kami bina. Jalur birokrasi yang

ditempuh memakan waktu lama, sementara sekolah harus terus berjalan

dan mempertahankan apa yang telah dicapai selama ini.

7
4.      Para Orang tua murid telah memahami keadaan tersebut . Namun tingkat

partisipasi mereka belum memperlihatkan hal yang signifikan terutamanya

pada masalah pembiayaan. Hal ini terlihat jelas pada iuran yang telah

mereka sepakati.

Dari beberapa rangkaian kegiatan penulis memperhatikan masih

semangat untuk membangun dan membenahi sekolah supaya terus

menadapat nilai terbaik. Sebagian dari mereka adalah tenaga honor murni

yang belum berstatus PNS. Harapan kami adalah kuat untuk

mendapatkan status kepegawaian sebagai tenaga PNS. Walaupun

disadari bahwa kondisi tersebut masih memerlukan kesabaran.

Beberapa hal yang belum kami lakukan dan akan kami lakukan

adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan atap yang masih esbes 5 kelas ( Gentengisasi )

2. Demikian dengan alat peraga dan media pembelajaran.

2.      Ruang khusus Kepala Sekolah .

3.      Pengajuan pembangunan ruang UKS dan Perpustakaan.

4.      Pagar taman agar lebih representatif.

5.      Pengecatan pagar untuk memberikan nuansa hijau dan asri

6.      Peningkatan kualitas SDM yang akan kami lakukan di semeter ke dua.

7.      Peningkatan layanan administrasi.

8.      Pembenahan Program mengacu pada 8 Standar Pendidikan.

8
BAB VI
KUNCI SUKSES DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM

Seperti yang telah penulis paparkan optimisme dan motivasi

membangun sekolah dapat dikategorikan baik dari warga sekolah.

Prestasi selama dua bulan terakhir dari pembangunan fisik dan non fisik

cukup signifikan. Prestasi yang diraih dalam kegiatan PORSENI SD pada

bulan Tahun 2014 lalu cukup menggembirakan , utamanya sebagai

Sekolah Dasar yang berada desa Munung kecamatan jatikalen menjadi

utusan Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk. Dalam cabang olahraga

Volly Boll dan Pendidikan Agama Islam di bidang MTC dan CCQ.

Kami mengakui beberapa fasilitas yang memang masih dibutuhkan

untuk kegiatan pembelajaran praktik adalah ruang laboratorium komputer.

Lahan yang ada memang memungkinkan dan kami telah memproyeksikan

pada kurun waktu dikwartal ke dua mudah-mudahan dapat terrealisir

bersamaan dengan ruang perpustakaan dan pagar / jaring bola sepanjang

30 m2. Untuk pembenahan SDM juga akan kami lakukan pada saat itu

bersamaan dengan penerapan pelajaran tambahan untuk kelas 4,5 dan 6

pada bidang studi Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia. Ke depan dari

apa yang telah kami capai memperlihatkan tantangan yang cukup tinggi

dan memberikan motivasi bagi para pengelola pendidikan di SDN

Munung. Untuk dapat bersaing dengan sekolah yang lain diperlukan

program percepatan dengan penekanan pada kualitas SDM dan kegiatan

pembelajaran. 9
Peningkatan kualitas SDM dibarengi oleh peningkatan kualitas

sarana-prasarana. Kelas yang masih standar peralatan dan belum adanya

LCD, Kualitas kurikulum yang mau tidak mau terus dilakukan

penyesuaian. KegiatanEksatra Komputer walaupun sudah baik tetapi kami

masih perlu pembenahan khususnya pembuatan MoU dengan

masyarakat . Perpustakaan yang masih minim walaupun kami telah mulai

merancang membangun ruang perpustakaan., dll adalah sejumlah PR

yang perlu menjadi fokus perhatian. Selain itu pada kegiatan layanan

administrasi juga perlu ditingkatkan. Tenaga TU kami merangkap guru

kelas V yang sudah S1 ( GTT) besar harapan kami untuk di prioritaskan

menjadi PNS .

Kualitas anggaran adalah kunci keberhasilan. Penggunaan yang

efektif dan efisien dari sejumlah pemasukan sekolah dari berbagai sumber

berkenaan dengan kebijakan anggaran adalah juga menjadi kajian.

Karena memang anggaran memiliki nilai strategis dan pital bagi

keberlangsungan kegiatan layanan secara keseluruhan.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Semenjak berdiri SDN Munung Kecamatan Jatikalen  telah banyak

menunjukan kemajuan pembangunan baik sarana fisik dan

pembenahan manajemen dan organisasi.

2. Permasalahan yang membutuhkan banyak perhatian adalah

pembenahan ketenagaan , berkaitan dengan kegiatan KBM.

3. Pembenahan sarana fisik tidak terlepas dari kondisi kebutuhan

pembelajaran praktik komputer.

4. Tantangan kedepan dalam mewujudkan sekolah efektif sangat

memotivasi seluruh warga sekolah.

B. SARAN

1. Untuk itu kami sangant mengharapkan kritik, saran, dan masukan

guna mencari data untuk dijadikan ide kegiatan dan kemudian

ditanggapi secara profesional .

2. Perlunya pemahaman seluruh warga dalam mengadakan

pembangunan berkesinambungan untuk mewujudkan sekolah yang

efektif dan memiliki prospek dan berdaya saing tinggi ditengah-

tengah perubahan masyarakat global

11
DUKUMENTASI KEGIATAN SDN MUNUNG

Anda mungkin juga menyukai