Anda di halaman 1dari 140

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED


HEAD TOGETHER (NHT) KELAS IV SD
NEGERI 7 SAWERIGADI
KAB. MUNA BARAT

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)

Oleh:
IRMAWATI
14010104031

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2020
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Irmawati
Nim : 14010104031
Judul Skripsi : “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Kelas IV SD
Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan SKRIPSI ini

berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik

untuk naskah,laporan, maupun kegiatan programming yang tercantum sebagai

bagian dari skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan

sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari terdapat rintangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang

berlaku di IAIN Kendari.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan

dari pihak manapun.

Kendari, 26 Juni 2020


Penulis

ii
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jln. Sultan Qaimuddin No. 17 Kelurahan Baruga - Kota Kendari Telp (0401) 3193710
Faximili (0401) 3193710E-mail.iainkendari@yahoo.co.id
Website: http//iainkendari.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model


Pembelajaran Kooperatife Tipe Numbered Head Together (NHT) Kelas IV
SDN 7 Sawerigai” yang ditulis oleh saudari Irmawati, NIM: 14010104031,
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari telah diuji dan dipertahankan dalam
sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin, 06 Juli 2020 dan
dinyatakan telah dapat diterima seagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dengan beberapa perbaikan.
Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses lebih lanjut.
Kendari, 20 Juli 2020

iii
KATA PENGANTAR

‫بسن هللا الرحمن الرحين‬

‫الحمد هلل رب العالمين و الصالة و السالم على أشرف األنبياء و المرسلين و‬

‫ أما بعد‬.‫على آله و أصحابه أجمعين‬

Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya. Salawat serta salam kita haturkan kepada baginda besar Muhammad

SAW keluarga, sahabat dan para tabi’in yang memperjuangkan Islam ini sampai

kepada kita semua. Dengan rahmat Allah SWT sehingga peneliti dapat menyusun

Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Kelas IV SD

Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat” ini dapat terselesaikan.

Penelitian ini hanya dapat terlaksana berkat keterlibatan berbagai pihak,

olehnya itu sangat layak peneliti sampaikan rasa terimakasih yang setinggi-

tingginya peneliti haturkan kepada Ayahanda Suradi dan Ibunda Rusma yang

tercinta yang telah membesarkan, mengasuh, serta mendidik peneliti sejak kecil

hingga dewasa yang senantiasa dengan sabar mendampingi peneliti dalam

penyelesaian studi, Kakak peneliti tercinta yang telah mendidik dan menyayangi

serta memotivasi dan inspirasi selama peneliti menjalani studi serta Suami dan

anak yang telah memberikan dukungan serta semangat dalam menyelesaikan

studi. Selanjutnya, tanpa mengurangi arti bantuan dan partisipasi pihak-pihak

terkait, langsung maupun tidak langsung, peneliti sampaikan rasa terimakasih ini

masing-masing kepada:

iv
1. Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd Rektor IAIN Kendari atas segala kebijakan

yang telah diberikan kepada peneliti selama dalam proses akademik.

2. Dr. Husain Insawan, M.Ag, Dr. Batmang, S.Ag., M.Pd dan Dr. Herman P,

M.P,, masing-masing sebagai Wakil Rektor I, II, dan III yang turut

mendukung keseluruhan proses pengembangan dan layanan kelembagaan

IAIN Kendari.

3. Dr. Masdin, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Kendari yang telah banyak memberi arahan, petunjuk dan bimbingan.

4. Jumarddin La Fua, S.Si., M.Si, Erdiyanti, M,Pd, Dr. Abbas, T. S.Ag,.MA,

wakil dekan 1, Dekan II, Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Kendari yang telah banyak memberi arahan, petunjuk dan bimbingan.

5. Raehang, S.Ag., M.Pd.I Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Kendari, dan juga sebagai Pembimbing I saya yang

banyak memberi arahan petunjuk dan bimbingan.

6. Dra. Rahmawati, M.Pd dan Mansur, S.Ag., M.Pd selaku penguji yang telah

memberkan masukan dan bimbingan positif sehingga peneliti dapat

menyelesaikan perbaikan sesuai dengan prosedur karya tulis IAIN Kendari.

7. Tilman, S.Sos., MM selaku Ketua Perpustakaan IAIN Kendari dan seluruh

stafnya yang telah berkenan memberikan pelayanan kepada peneliti berupa

buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan skripsi.

8. Para Dosen IAIN Kendari yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, yang

telah banyak memberi konstribusi ilmiah sehingga dapat membuka cakra wala

berpikir peneliti.

v
9. Wd Furida, S.Pd Guru kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat

yang banyak membantu peneliti selama penelitian berlangsung.

10. Tak terlupakan kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa IAIN Kendari

khusunya pada Progran Studi Pendidikan Guru Madrasa Ibtidayah (PGMI)

yang telah membantu dan memberikan spirit, suka dan duka selama menjalani

studi di perguruan tinggi dimaksud.

Penulis berharap semoga bantuan dan berbagai upaya yang telah

disumbangkan kepada penulis mendapat pahala yang setimpal di sisi Allah SWT

dan tetap mendapat lindungan-Nya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,

Akhirnya penulis memohon ampun kepada Allah SWT atas segala khilaf baik

yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Kendari, 22 Juni 2020


Peneliti

vi
ABSTRAK

Irmawati. NIM. 14010104031 “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Kelas
IVSD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat” (Dibimbing oleh Raehang,
S.Ag., M.Pd.I)

Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna
Barat. Masalah yang dikemukakan dari penelitian ini adalah apakah penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas
IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat?. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dikhususkan pada mata pelajaran IPS dengan prosedur
penelitian yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi berulang
sampai 2 siklus. Teknik pengumpulan data yaitu data hasil belajar diambil dengan
cara memberikan tes kepada siswa setelah selesai tindakan dan data pelaksanaan
pembelajaran diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan tiap
siklus dengan menggunakan instrument observasi kegiatan guru dan siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar dengan indikator kinerja yang ditetapkan jika
mencapai 80% dan telah mencapai nilai >75 baru dinyatakan tindakan berhasil.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan pada observasi awal nilai rata-rata
siswa sebasar 56,6 dengan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran 40%, pada
akhir siklus I nilai yang diperoleh siswa adalah 72,0 dengan presentase ketuntasan
60%. Dengan nilai aktifitas siswa Siklus I 66,66% dan nilai aktifitas guru Siklus I
66.66%. Selanjutnya pada siklus II perolehan nilai siswa menunjukan peningkatan
yang signifikan dengan nilai rata-rata 87,5 dengan presentase ketuntasan 90%.
Dengan nilai aktifitas siswa siklus II 100% dan nilai aktifitas guru siklus II
86,66%. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar IPS di
kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab.Muna Barat.

Kata Kunci : Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), Hasil Belajar IPS,
Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah............................................................................................. 5
1.4. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.6. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
1.7. Definisi Operasional....................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1. Deskripsi Hasil Belajar .................................................................................. 8
2.1.1. Pengertian Hasil .................................................................................. 8
2.1.2. Pengertian Belajar ............................................................................... 9
2.1.3. Pentingnya Evaluasi Bagi Peserta Didik ............................................. 11
2.1.4. Hasil Belajar ........................................................................................ 12
2.2. Deskripsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...................................................... 16
2.3. Deskripsi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) 17
2.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif................................................... 17
2.3.2. Tujuan pembelajaran kooperatif ......................................................... 19
2.3.3. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ..................... 20
2.3.4. Langkah-Langkah model pembelajaran NHT ..................................... 21
2.3.5. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe NHT.................................... 22
2.3.6. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe NHT ................................. 23
2.4. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 24
2.5. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 25
2.6. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................... 28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 28
3.3. Faktor yang Diteliti ........................................................................................ 29
3.4. Prosedur Penelitian......................................................................................... 30
3.5. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ........................................................ 33

viii
3.6. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 36
4.1.1. Profil sekolah SD Negeri 7 Sawerigadi .............................................. 36
4.1.2. Visi dan Misi ....................................................................................... 36
4.1.3. Tujuan ................................................................................................. 37
4.2. Deskripsi Umum Keadaan Siswa ................................................................... 38
4.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................................... 39
4.3.1. Hasil Temuan Pada Kegiatan Pra Tindakan ....................................... 39
4.3.2. Kegiatan Tindakan siklus I ........................................................................... 41
4.3.3. Kegiatan Tindakan siklus II ......................................................................... 51
4.4. Pembahasan 59
4.4.1. Aktivitas Guru dan Siswa.................................................................... 60
4.4.2. Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 62

BAB V KESIMPULAN, LIMITASI DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan 65
5.2. Limitasi..................................................................................................................... 66
5.3. Rekomendasi 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix
DAFTAR SINGKATAN

IAIN : Institut Agama Islam Negeri


PGMI : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah
PTK : Penelitian Tindakan Kelas
NHT : Numbered Head Together
IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
KKM : kriteria ketuntasan belajar maksimal
LKS : Lembar Kerja Siswa
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
AS : Amerika Serikat
PAIKEM : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi tahun ajaran 2018/2019.
Tabel 4.2. Hasil Nilai Pratindakan.
Tebel 4.3. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I.
Tabel 4.4. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus II.

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Data Persentase Pratindakan.


Gambar 4.2. Data Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I.
Gambar 4.3. Data Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus I.
Gambar 4.4. Data Persentase Hasil penilaian Siklus I.
Gambar 4.5. Data Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II.
Gambar 4.6. Data Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus II.
Gambar 4.7. Data Hasil penilaian Siklus II.

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Tematik Kelas IV Pelajaran IPS.


Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan
Pertama.
Lampiran 3 : Materi Ajar Siklus I Pertemuan Pertama.
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Siklus I Pertemuan Pertama.
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Siklus I
Pertemuan Kedua
Lampiran 6 : Materi Ajar Pada Siklus I Pertemuan Kedua.
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Siklus I Pertemuan Kedua
Lampiran 8 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I
Lampiran 9 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
Lampiran 10 : Soal Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 11 : Kunci Jawaan Soal Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Siklus II
Pertemuan Pertama.
Lampiran 13 : Materi Ajar Pada Siklus II Pertemuan Pertama
Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Siklus II Pertemuan Pertama
Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Siklus II
Pertemuan Kedua.
Lampiran 16 : Materi Ajar Siklus II Pertemuan kedua.
Lampiran 17 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Siklus II Pertemuan kedua
Lampiran 18 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II
Lampiran 19 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II
Lampiran 20 : Soal Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 21 : Kunci Jawaan Soal Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 22 : Nilai Perolehan Pratindakan
Lampiran 23 : Hasil Perolehan Anak Siklus I
Lampiran 24 : Hasil Penilaian Anak Siklus II

xiii
Lampiran 25 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 26 : Surat Keterangan Selesai Meneliti
Lampiran 27 : Izin Penelitian
Lampiran 28 : Riwayat Hidup

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung disekolah dan di

luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan

peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

Binti Maunah, (2009:5) Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman

belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal dan informal di

sekolah dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan

optimalisasi. Sedangkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan

Pendidikan Nasional yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danp bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dikatakan bahwa pendidikan

merupakan usaha untuk mpencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan warga

negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan sebagai suatu

kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang diantaranya peserta didik,

pendidik, administrator, dan orang tua peserta didik serta masyarakat.


2

Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien

maka setiap orang terlibat dalam pendidikan tersebut sehingga dapat memahami

tentang perilaku individu, kelompok maupun sosial sekaligus dapat menunjukan

perilakunya secara efektif.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan yang

memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya

serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan aktif untuk

dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

Munawar Indra, (2009:2) Hasil belajar siswa merupakan indikator kualitas

proses pembelajaran di kelas. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka

guru harus membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru harus memiliki rasa ingin tahu

mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-

kondisi belajar dalam lingkungannya. Hal tersebut akan menambah pemahaman

dan wawasan guru sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung

lebih efektif dan optimal.

Banyak peserta didik menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap

materi IPS yang diterimanya dan sebagian besar peserta didik tidak mampu

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan

tersebut akan dipergunakan atau dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena

pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai

perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi


3

belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar yang baru yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa

menghafal fakta-fakta tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa

mengkonstruksikan dibenak mereka sendiri sehingga akan membuat siswa

semangat dalam mengikuti pelajaran dan pelaksanaan aktivitas semakin baik

khususnya belajar IPS.

Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang mendengarkan penjelasan

guru bahkan ada siswa yang diam saja dan ada juga yang bermain-main sendiri

saat guru sedang menerangkan pelajaran. Metode ceramah yang digunakan oleh

guru dalam penyampaian materi menyebabkan siswa menjadi kurang tertarik dan

kurang termotivasi untuk belajar sehingga siswa menjadi bosan dan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran sangatlah kurang. Karena metode ceramah

hanya menuntut siswa untuk mendengarkan saja dengan tidak mengembangkan

potensi yang lain. Dengan demikian kondisi tersebut berdampak pada hasil belajar

siswa.

Hasil observasi dan hasil wawancara guru kelas IV SD Negeri 7

Sawerigadi ternyata terjadi adanya masalah yang ada dalam proses belajar yaitu

penguasaan atau pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan rendah.

Rendahnya minat belajar siswa, penjelasan guru masih bersifat abstrak atau

membingungkan, belum adanya penggunaan media dalam proses pembelajaran,

model pelajaran yang dipilih guru kurang diminati siswa sehingga mengakibatkan

pada rendahnya hasil belajar siswa.


4

Berdasarkan observasi dan informasi yang saya dapat dari guru kelas IV SD

Negeri 7 Sawerigadi. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran

IPS bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya dicapai oleh 8 orang anak atau

40% dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 20 orang siswa dan dimana masih ada

12 orang anak atau 60% yang masih belum mencukupi standar KKM yang telah

ditetapkan.

Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa diperlukan upaya pemecahan

masalah yang tepat yaitu dengan menerapkan berbagai model pembelajaran, Salah

satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi tersebut

adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga KKM

yang telah ditetapkan oleh sekolah dapat tercapai secara maksimal.

Pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kerja sama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Atas dasar pemikiran yang mengarah kepada pengaktifan siswa secara

optimal, maka peneliti merasa termotivasi dan tertarik untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Kelas

IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat”. Dalam hal ini sebagai jawaban

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
5

IV SD Negeri 7 Sawerigadi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat di

identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat saat pembelajaran

berlangsung.

2. Kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Rendahnya hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi untuk mata

pelajaran IPS.

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang,

maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Koopetatif

Tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Penelitian ini fokus pada meningkatkan Hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPS pada materi bentuk Aktifitas ekonomi.

3. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab.

Muna Barat, Tahun ajaran 2018-2019.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang ada pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:


6

1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) pada materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas IV SD

Negeri 7 Sawerigadi?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk

aktifitas ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru dapat meningkatkan kualitas dalam penerapan model pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi bentuk aktifitas

ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas ekonomi

di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka manfaat yang diharapkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hasil belajar siswa dapat meningkat, membuat siswa lebih termotivasi dan

selalu antusias dalam belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT).

2. Bagi Guru

Dapat memperbaiki pelajaran yang dikelolah sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan yang telah diinginkan.
7

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik

dalam rangka memperbaiki pembelajaran di sekolah.

1.6. Definisi Operasional

Untuk lebih jelasnya, peneliti merasa perlu untuk menguraikan

pengertian dari judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran.

2. Model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dengan

mengutamakan adanya kerja sama antara siswa dimana dalam kelompok siswa

ditekankan untuk saling kerja sama guna mencapai tujuan pembelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Hasil Belajar

2.1.1. Pengertian Hasil

Dalam dunia pendidikan istilah hasil belajar sering diartikan dengan

prestasi belajar. Hasil belajar diperoleh setelah dilakukan evaluasi atau penilaian

yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan

siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan

ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian

hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah baik itu

mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Untuk mendapatkan suatu hasil diperlukan beberapa cara yaitu seperti

diadakan evaluasi, pengukuran, tes dan penilaian. Padahal keempatnya memiliki

pengertian yang berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-

sama mempunyai tujuan untuk mendapatkan suatu hasil yang ingin dicapai atau

yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengantar tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa definisi hasil adalah perolehan atau tercapainya suatu tujuan yang ingin

dicapai atau yang telah ditentukan. Hasil juga dapat diartikan sebagai nilai akhir

dari suatu proses kegiatan belajar mengajar. Jadi hasil dapat diperoleh setelah

adanya suatu proses kegiatan dan evaluasi, pengukuran, tes, penilaian, proses

tersebut adalah proses belajar mengajar maupun kegiatan lainnya.


9

2.1.2. Pengertian Belajar

Asis Safuddin (2014:8) Dalam dunia pendidikan, belajar dapat dimaknai

sebagai suatu proses yang menunjukan adanya perubahan yang sifatnya positif

sehingga pada tahap akhirnya mendapatkan keterampilan, kecakapan, dan

pengetahuan baru yang didapat dari akumulasi pengalaman dan pembelajaran.

Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko fisik menuju perkembangan

pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai

usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan

menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2011:28) :

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukan dalam berbagai
bentuk yaitu berupa pemahamannya, pengetahuannya, sikap dan tingkah
lakunya, daya penerimaan dan aspek-aspek lain yang ada pada individu siswa.
Suyono dan Hariyanto mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu

aktifitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaikai perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.

Sebagai aktivitas yang berkesenambungan belajar memiliki beberapa

unsur yang perlu diperhatikan oleh pendidik. Adapun unsur- unsur belajar tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Tujuan belajar

Belajar akan terjadi jika ada tujuan yang ingin dicapai, tujuan belajar

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.


10

b. Kesiapan belajar

Proses belajar akan bermakna jika pembelajaran telah memiliki kesiapan

secara fisik, psikis, dan kesiapan lain berupa pengetahuan dan kemampuan

untuk melakukan sesuatu.

c. Situasi pendukung

Belajar harus berlangsung dalam kondisi yang mendukung terjadinya kegiatan

belajar. Yang termasuk dalam unsur ini yaitu tempat, alat, bahan dan sumber-

sumber belajar.

d. Interpretasi

Dalam menghadapi situasi belajar, maka peserta didik akan mengadakan

interpretasi yakni menemukan hubungan antara komponen-komponen situasi

belajar, menemukan makna dari hubungan antar komponen.

e. Respons atau tanggapan

Berdasarkan hasil interpretasi yang dilakukan, maka peserta didik merespon

stimulus yang di hadapinya sehingga memberikan gambaran apakah akan

berhasil mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak berhasil.

f. Konsekuensi

Jika peserta didik berhasil dalam memenuhi kebutuhan belajarnya, maka dia

akan senang atau merasa puas. Sebaliknya jika gagal mereka akan merasa

sedih dan tidak puas. Jadi belajar akan memberikan konsekuensi tertentu bagi

peserta didik.
11

g. Reaksi tahap keguguran

Reaksi peserta didik terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam

yakni rasa sedih, kecewa dan pada akhirnya dapat menimbulkan beberapa

dampak dalam pembelajaran sehingga mengurangi hasil belajarnya.

2.1.3. Pentingnya Evaluasi Bagi Peserta Didik

Semua kegiatan belajar mengajar perlu dievaluasi. Evaluasi dapat memberi

motivasi bagi guru maupun peserta didik sebab mereka akan lebih giat belajar dan

meningkatkan proses berpikir. Dengan demikan, guru dapat mengetahui prestasi

dan kemajuan peserta didik sehingga dapat bertindak dengan tepat bila peserta

didik mengalami kesulitan belajar. Bagi peserta didik evaluasi merupakan umpan

balik tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dapat mendorong untuk

belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi.

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh peserta didik

untuk mengevaluasi diri mereka sendiri self Assesment atau evaluasi diri. Evaluasi

diri dilakukan oleh peserta didik terhadap diri sendiri maupun terhadap teman

mereka. Hal ini akan mendorong peserta didik untuk berusaha lebih baik lagi dari

sebelumya agar mencapai hasil yang maksimal. Mereka akan merasa malu jika

kelemahan dan kekurangan yang dimiliki diketahui oleh peserta didik lain.

Evaluasi terhadap diri sendiri merupakan evaluasi pendukung proses belajar

mengajar serta membantu peserta didik meningkatkan keberhasilannya. Oleh

karena itu, untuk mempengaruhi hasil peserta didik, evaluasi perlu dilaksanakan

dalam kegiatan pembelajaran.


12

Berikut ini beberapa ciri yang dapat digunakan untuk melaksanakan

evaluasi antara lain sebagai berikut:

a. Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik terhadap peserta didik.

b. Memberi pembelajaran yang objektif dan adil serta segera menginformasikan

hasil pembelajaran kepada peserta didik.

c. Memberi kesempatan peserta didik untuk mengadakan evaluasi terhadap diri

sendiri.

d. Memberi kesempatan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap teman.

2.1.4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu peningkatan kemampuan yang

diperoleh peserta didik melalui penyimpanan informasi dan pesan oleh guru

setelah proses pembelajaran berlangsung untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar

yang berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang diukur

menggunakan tes maupun non tes.

Menurut Agus Suprijono, (2011:5) hasil belajar adalah perubahan perilaku

secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja yang artinya

hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pedidikan sebagai mana

tersebut diatas tidak terlihat secara fragmentasi atau terpisah melainkan

komprehensif.

Menurut Purwanto, (2010:41) hasil belajar merupakan sebagai tingkat

penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan.


13

Menurut Kingsley yang dikutip dari Sudjana, hasil belajar dibagi atas tiga

macam yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap

dan cita-cita.

Menurut Slameto, (2010:22) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar ada dua macam yaitu:

2.1.4.1. Faktor Internal

Merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang

belajar seperti:

a. Faktor jasmaniah, meliputi:

1) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya kurang baik, selain

itu juga akan cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing, mengantuk dan

gangguan fungsi alat indera.

2) Cacat tubuh

Cacat tubuh ini dapat berupa kebutaan, tuli dan lain - lain sebagainnya.

b. Faktor Psikologis, meliputi:

1) Intelegensi

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil

dengan baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode

belajar yang efisien. Sedangkan siswa yang pada umumnya mempunyai

intelegensi yang lebih rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.


14

2) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata

tertuju pada suatu obyek benda atau sekumpulan obyek. Untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian

terhadap bahan yang dipelajarinya.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terselesaikan menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

5) Motivasi

Seseorang yang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak

atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang

disebut dengan motivasi.

6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,

dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

Belajar akan berhasil jika anak sudah siap.

7) Kesiapan

Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika
15

siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnnya akan

lebih baik.

8) Faktor kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan rohani.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai dari anak-anak, sedangkan

kelemahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

2.1.4.2. Faktor Eksternal

a. Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga

Pada umumnya keluarga merupakan lingkungan utama atau pertama

yang ditemui dalam proses belajar. Keadaan dalam keluarga mempunyai

pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar, misalnya orang tua

mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga

dan pengertian keluarga.

b. Faktor yang berasal dari lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan dimana siswa belajar

secara sistematis. Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan

belajar para siswa di sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, waktu sekolah, tata tertib atau

disiplin yang ditegakkan secara konsikuen dan konsisten.

c. Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat

Siswa akan lebih mudah terkenah pengaruh lingkungan masyarakat

karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat


16

meliputi media masa, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal

yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan positif

untuk mendukung belajar siswa.

Nana Sudjana, (2010:3-4) Hasil belajar lebih ditekankan pada perubahan

tingkah laku dan kemampuan siswa yang didapat dari pengalaman belajarnya.

Perubahan dan kemampuan tersebut dapat dilihat dari kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap) dan psikomotori (keterampilan) siswa. Yang diukur dengan alat

evaluasi berupa tes maupun non tes. Penilaian belajar adalah proses pemberian

nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan kriteria- kriteria tertentu.

Penilaian ini berfungsi sebagai:

a) Alat untuk mengetahui tercapai dengan tidaknya tujuan intruksional.

b) Umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran.

c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar.

2.2. Deskripsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sebagai suatu cabang studi berkenaan dengan

pemerolehan prinsip-prinsip umum yang dapat diuji tentang lingkungan alamiah

melalui proses induksi, deduksi dan uji hipotesis.

Jadi pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah dikenali atau diketahui

dan ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu science merupakan

aktivitas berpikir atau kegiatan olah pikir manusia.

Istilah pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pertama kali digunakan

di AS pada tahun 1913. Istilah IPS sendiri secara resmi mulai digunakan di

Indonesia untuk pengertian sosial studies, dalam pengetahuan kemasyarakatan


17

atau pengetahuan sosial kita mengenal istilah seperti ilmu sosial, studi sosial dan

ilmu pengetahuan sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang mempelajari dan

menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial yang ada di masyarakat

ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.

Menurut Triyatno, (2010:71) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan

sosial merupakan integrasi dari berbagai ilmu-ilmu Sosiologi, Geografi, Ekonomi,

Politik, Hukum dan Budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar

realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner

dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial tersebut.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu cabang ilmu yang

dipelajari sejak kita mengenal dunia dan tidak pernah berfikir untuk

dipelajari karena IPS merupakan ilmu yang sangat dekat dengan keseharian kita

baik secara formal maupun informal kita akan tetap mempelajarinya. IPS

mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran

seperti: Geografi, Ekonomi, Sejarah dan sebagainya.

2.3. Deskripsi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT)

2.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif diartikan sebagai motif kerjasama, dimana setiap

individu diharapkan pada pilihan harus diikuti diantaranya memilih kerja sama,

berkompetisi, atau individu. Penggunaan model pembelajaran kooperatif


18

merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang membutuhkan

partisipasi dan kerja sama kelompok.

Menurut Roger, pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas

pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran

harus didasarkan pada perubahan informasi secara social diantara kelompok-

kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas

pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggotanya yang lain.

Menurut Isjoni, pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran

yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar

yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak

dapatbekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada

yang lain.

Menurut Trianto, pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok

strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk

mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha

untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman

sikap kepemimpinan dan membuat keputusan kelompok serta memberikan

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang

berbeda latar belakangnya.

Dari pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan strategi yang menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang


19

memiliki tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.

Dimana pembelajaran harus menekankan kerja sama dalam kelompok untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2.3.2. Tujuan pembelajaran kooperatif

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

mempunyai tiga tujuan yang hendak dicapai yaitu:

a. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa

model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Pengakuan adanya keragaman

Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat memahami teman-

temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang.

Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik

dan tingkat sosial.

c. Pengembangan keterampilan sosial

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial

siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif

adalah berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain maupun

penjelasan ide ataupun pendapat dan kerja sama dalam kelompok.


20

2.3.3. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

NHT atau kepala bernomor struktur, model ini dapat dijadikan alternative

variasi model pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen, setiap

kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap siswa memiliki satu nomor.

Menurut Agus Suprijono, pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajan Numbered Head Together (NHT) diawali dengan numbering. Guru

membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Pada kesempatan ini tiap-tiap

kelompok menyatukan kepalanya “Head Together” berdiskusi memikirkan

jawaban atas pertanyaan dari guru.

Menurut Ibrahim, ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran

koopertif dengan tipe NHT antara lain:

1. Hasil belajar akademik struktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik.

2. Pengakuan adanya keragaman bertujuan agar siswa dapat menerima teman-

teman yang mempunyai berbagai latar belakang.

3. Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT ini

memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

memperkembangkan jawaban yang paling tepat dan menuntut siswa untuk

mampu bertanggung jawab baik secara individu maupun kelompok.


21

2.3.4. Langkah-Langkah model pembelajaran NHT

Adapun langkah-langkah model pembelajaran NHT antara lain:

1) Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat

scenario pembelajaran, lembar kerja yang sesuai dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

2) Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa

dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

3) Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket

atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau

masalah yang diberikan oleh guru.

4) Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan

yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berfikir bersama

untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui

jawaban dan pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah

diberikan oleh guru.


22

5) Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dari para siswa, dari setiap

kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

6) Memberi kesimpulan

Guru dan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang

berhubungan dengan materi yang disajikan.

Pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan, untuk melibatkan

lebih banyak siswa dalam mereview materi pelajaran dan mengecek pemahaman

mereka tentang materi tertentu. Dibandingkan dengan mengajukan pertanyaan

keseluruh kelas.

2.3.5. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT)

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih terpusat pada kreatifitas siswa untuk lebih aktif

dalam kelompok.

2. Pembelajaran ini lebih memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan

bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran yang lebih baik.

3. Kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam kelompok kooperatif akan

menjalin interaksi yang optimal dan saling menguntungkan bagi setiap

anggota kelompok.
23

4. Anggota kelompok akan lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan kepada kelompok kooperatifnya masing-masing.

5. Penghargaan yang diberikan bersifat penghargaan kooperatif.

2.3.6. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT)

Beberapa kelemahan daripembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) yaitu:

1. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

2. Penilaian yang diberikan berdasarkan keberhasilan kerja kelompok. Namun

demikian guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang

diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

3. Siswa dituntut melakukan perubahan kebiasaan cara belajar yang semula

menerima informasi dari guru secara apa adanya menjadi cara belajara yang

membiasakan siswa belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan

megolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukan suatu hal yang mudah

apalagi kebiasaan yang telah bertahun-tahun dilakukan.

4. Metode ini banyak memberikan kebebasan bagi siswa dalam belajar tetapi

kebebasan itu tidak berarti menjamin siswa belajar dengan baik dalam arti

mengerjakan dengan tekun, penuh aktifitas dan terarah.

Model pembelajaran yang digunakan guru merupakan salah satu faktor

dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan model pembelajaran

secara kreatif akan memungkinkan peserta didik untuk lebih baik.


24

2.4. Hasil Penelitian yang Relevan

Membaca mengenai penelitian yang relevan yang berkaitan dengan

penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh saudari “Arni” dengan

skripsi yang berjudulMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 06 Maligano.

Studi yang dilakukan oleh saudari Arni dijadikan sebagai salah satu

rujukan oleh penulis yang diperoleh oleh layanan jasa perpustakaan UHO kendari.

Walaupun demikian penelitian saudari Arni ini mengorientasikan pada titik

masalah pengaruh minat dalam meningkatkan hasil belajar IPS.

Hasil dari tes siklus I, secara klasikal siswa yang memperoleh nilai

ketuntasan sebanyak 17 orang atau 56,67% dari 30 orang siswa dan sebanyak 13

orang atau 43,33% dari 30 orang dengan nilai rata-rata 57,2. Pada siklus II,

ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 25 orang atau 83,33%

dari 30 orang siswa yang tuntas dan 5 orang atau 16,66% dari 30 orang siswa

yang tidak tuntas dengan nulai rata-rata 77,73.

Sedangkan penelitian penulis sendiri menitik beratkan pada meningkatkan

hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT

kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi. Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh

saudari Arni ini sangat memberikan kontribusi yang besar bagi penulis untuk

melengkapi penelitian ini.


25

2.5. Kerangka Berpikir

Secara Teoritis, penulis memandang bahwa problematika pendidikan yang

saat ini menjadikan tuntutan bagi pendidik untuk senantiasa aktif mengembangkan

kemampuannya guna untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga berdampak

pada rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang

memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan belajar maksimal (KKM sekolah).

Peningkatan pembelajaran merupakan hal utama yang diinginkan dalam

pelaksanaan pendidikan. Agar pembelajaran dapat meningkat guru harus

membimbing siswa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuanya

sesuai dengan struktur pengetahuan bidang studi yang dipelajari. Untuk mencapai

peningkatan itu guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat untuk

dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Penerapan metode belajar kelompok yang dilakukan guru untuk

meningkatkan hasil belajar siswa merupakan bentuk kreatifitas dalam mengajar.

Melalui metode ini siswa saling berinteraksi dalam mengemukakan pendapat

untuk memecahkan masalah bersama. Setiap ide yang dimiliki siswa dituangkan

dan ditampung untuk dilanjutkan dimotifikasi sebagai ide bersama dalam

menyelesaikan permasalahan.

Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk guru sehingga

dapat meningkatkan penguasaan konsep IPS dan sekaligus dapat meningkatkan ke

aktifan siswa adalah dengan penerapan kooperatif. Dengan pembelajaran

kooperatif ini siswa termotifasi untuk belajar menyampaikan pendapat dan


26

bersosialisasi dengan teman-teman. Guru disini hanya sebagai fasilitator dan

motifator dalam pembelajaran.

Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam satu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran tersebut. Selain itu Numbered Head Together (NHT) juga mendorong

siswa untuk meningkatkan kerja sama antar siswa.

Berdasarkan kerangka pikir diatas, diharapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS.

Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya Hasil Belajar IPS Siswa

Faktor Guru:
Faktor Siswa:
 Guru terlalu memberikan
 Minat dan motifasi siswa rendah.
penekanan pada faktor ingatan.
 Tidak mempresentasikan hasil
 Masih sangat kurang kegiatan
karianya.
diskusi.
 Tidak ada kerja sama antar siswa.
 Tidak menggunakan model
pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Hasil Belajar IPS Siswa Meningkat


27

2.6. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa hipotesis adalah dugaan

atau jawaban sementara dari permasalahan dalam suatu penelitian yang

kebenarannya akan dibuktikan berdasarkan fakta-fakta di lapangan.

Dalam penelitan ini penulis mengajukan hipotesis tindakan yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

pada materi pokok aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam,

maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi meningkat.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan

penelitian yang dilakukan secara partisipasif. Partisipasif artinya peneliti dibantu

oleh teman sejawat yang terlibat secara langsung dalam penelitian. Penelitian ini

bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan didalam kelas yaitu kurangnya

aktifitas siswa dalam pelajaran IPS. Dengan cara melakukan tindakan diharapkan

dapat memperbaiki dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di

kelas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian dengan penekanan

pada penyempurnaan atau peningkatan praktik atau proses dalam pembelajaran.

Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat melaksanakan penelitian sendiri

terhadap proses pembelajaran di kelas atau secara kolaboratif berkerja sama

dengan guru. Penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan penelitian

deskriptif kualitatif.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi. Pada

bulan April hingga Juli, tahun ajaran 2018/2019 semester genap. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi yang berjumlah 20 orang.
29

1.3. Faktor yang Diteliti

Untuk menjawab permasalahan penelitian ini, ada beberapa faktor

yang harus diteliti. Adapun faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Faktor dari siswa

Faktor yang perlu diteliti pada siswa adalah kemampuan menghargai

berbagai aktivitas ekonomi setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan metode koopertif tipe Numbered Head Together (NHT).

Selain itu, diteliti sikap dan perilaku siswa terhadap pembelajaran dengan

metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Faktor dari guru

Faktor yang ada pada guru adalah dengan melihat bagaimana

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran yang mengarah pada peningkatan aktivitas ekonomi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam

pelajaran di kelas dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Faktor hasil belajar

Faktor hasil belajar yang akan diteliti adalah penilaian hasil belajar

siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh guru pada setiap proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dalam proses pembelajaran IPS.


30

3.4. Prosedur Penelitian

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis

untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Koufiman, mengatakan

perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka

mencapai tujuan absah dan bernilai.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:

a. Menyiapkan silabus, membuat skenario pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Membuat lembar observasi dan LKS.

c. Menyiapkan bahan ajar berupa materi.

d. Menyiapakan topi bernomor yang memudahkan guru dan siswa dalam

pemanggilan nomor untuk pemberian jawaban.

e. Menyiapkan hadiah sebagai bentuk penghargaan bagi tiap kelompok yang

memiliki nilai tertinggi.

f. Membuat alat evaluasi berupa tes hasil belajar pada setiap akhir

pembelajaran guna mengetahui hasil belajar untuk tindakan siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu melaksanakan

skenario model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT).
31

3. Observasi

Pada tahap ini observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pembelajaran untuk memantau optimalisasi penerapan model pembelajaran

Kooperatif tipe Nubered Head Together (NHT) dalam pelaksanaany, guru

kelas IV bertindak sebagai kolaborator untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran.

4. Evaluasi

Pada setiap akhir pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru

mengadakan evaluasi akhir untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman dan penguasaan siswa. Untuk melihat kemampuan siswa secara

keseluruhan diadakan tes siklus yang dilaksanankan setelah pertemuan kedua.

5. Refleksi

Pada tahap ini, guru bersama peneliti melakukan diskusi tentang

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan apakah sudah efektif dan

apakah hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dalam tahap ini yang

terjadi keunggulan dipertahankan serta yang menjadi kelemahan diperbaiki

untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

Dengan ini peneliti mendeskripsikan dalam bentuk bagan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), yaitu sebagai berikut:


32

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Bagan 3.1: Model Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK.


33

3.5. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku-buku dan lain sebagainya. Dokumentasi berupa

dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun sekunder yang

menunjang proses pembelajaran di kelas.

Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk melengkapi data

berupa bahan-bahan pelengkap untuk melengkapi keterangan-keterangan yang

penulis butuhkan.

3.5.2. Analisis Data

Data tentang proses pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif

kualitatif berdasarkan hasil observasi. Sedangkan data kuantitatif akan dianalisis

dengan melihat hasil tes pada setiap akhir tindakan.

Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN 7

Sawerigadi yaitu apabila siswa telah memperoleh nilai ≥ 75.


34

a. Menentukan Nilai Siswa

Nilai siswa ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes yang

dilakukan dengan rumus:

Keterangan:

N = Nilai siswa.
∑ = Skor perolehan siswa.
Total Skor = Jumlah skor maksimal.

b. Menentukan nilai rata-rata dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

N = Jumlah siswa secara keseluruhan.


x = Nilai rata-rata yang diperoleh siswa.
∑xi = Jumlah nilai yang diperoleh siswa.

c. Menentukan ketuntasan belajar klasikal dengan rumus:


Keterangan:

KK = Ketuntasan belajar klasikal.


Rt = Jumlah siswa yang tuntas.
Rs = Jumlah siswa.
35

3.6. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil belajar IPS. Indikator

kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan

dari kegiatan PTK dalam meningkatkan mutu pembelajaran, indikator kinerja

harus realistic dan dapat di ukur.

Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikatakan meningkat jika

ketuntasan secara klasikal minimal 80% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 75 yang telah ditentukan oleh sekolah.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Profil sekolah SD Negeri 7 Sawerigadi

SD Negeri 7 Sawerigadi beralamat di Desa Nihi, Kecamatan Sawerigadi,

Kabupaten Muna Barat, Sekolah ini didirikan pada Tahun 1985 dengan status

sekolah Negeri Waktu yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yaitu pagi

dan sekolah ini juga telah menggunakan kurikulum K13. kepala SD Negeri 7

Sawerigadi bernama, La Apu S,Pd., SD.

4.1.2. Visi dan Misi

a. Visi Sekolah

Adapun visi sekolah SD Negeri 7 Sawerigadi yaitu: terciptanya sekolah yang

ramah, dalam prestasi dan mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang

berlandaskan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, cerdas, berkarakter, berakar

pada budaya bangsa, berwawasan lingkungan bersih dan sehat dan

berlandaskan IMTAQ ( Religius).

b. Misi Sekolah

Adapun misi SD Negeri 7 Sawerigadi yang telah dijabarkan sebagai berikut:

1) Memberdayakan seluruh Civitas sekolah untuk menciptakan suasana

sekolah yang efektif, berkarakter bersih, serat serta asri nyaman, lengkap

dan memadai untuk belajar.


37

2) Menumbuh kembangkan pengamalan agama, nilai-nilai luhur kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang salah satu aplikasinya

dengan membudayakan kegiatan 6S, pada seluruh warga sekolah.

3) Mengelolah pembelajaran secara profesional agar peserta didik mampu

berpikir kreatif dan bersikap mandiri dalam memecahkan problem hidup.

c. Indikasi

1) Menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.

2) Menjadi sekolah yang berprestasi minimal ditingkat kecamatan.

3) Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan

(PAIKEM).

4) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.

5) Menjadikan sekolah seebagai pelopor penggerak masyarakat.

4.1.3. Tujuan

Tujuan SD Negeri 7 Sawerigadi dalam mengembangkan sekolah ini

adalah:

a. Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

b. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan

pembiasaan

c. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat kota

kendari
38

d. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

e. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan masyarakat sekitar

f. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat. Terwujudnya anak didik yang

terampil, bertakwa, berbudi pekerti luhur serta peningkatan profesionalisme

guru.

4.2. Deskripsi Umum Keadaan Siswa

Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi tahun

ajaran 2018/2019 terdiri dari 20 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1
Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigaditahun ajaran
2018/2019

No Jenis Kelamin F

1 Laki-laki 8

2 Perempuan 12

Jumlah siswa 20

Sumber data: Buku Daftar Hadir siswa Pegangan Guru Kelas IV SD Negeri 7
Sawerigadi

Siswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi terdiri dari siswa yang memiliki

kemampuan akademik yang beragam, diantaranya ada siswa yang memiliki

kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah, tetapi sebagian besar memiliki

kemampuan akademik sedang. Berdasarkan hal tersebut, siswa kelas IV dipilih

sebagai subyek penelitian ini karena sesuai dengan model pembelajaran yang akan
39

diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.3.1. Hasil Temuan Pada Kegiatan Pra Tindakan

Berdasarkan hasil observasi awal di SD Negeri 7 Sawerigadi yang

dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2018, pada siswa kelas IV SD Negeri 7

Sawerigadi, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih banyak

nilai di bawah 75 sedangkan KKM yang ditetapkan di SD Negeri 7 Sawerigadi

adalah hal ini berdasarkan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS dan

data yang diperoleh dari evaluasi dari guru mata pelajaran IPS. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah: (1)

penguasaan atau pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan rendah (2)

Rendahnya minat belajar siswa (3) belum adanya penggunaan media dalam proses

pembelajaran (4) Kurangnya umpan balik siswa ketika guru bertanya ataupun

memberi kesempatan siswa bertanya (5) kurangnya kerjasama dalam proses

pembelajaran antara siswa yang satu dengan yang lainnya sehingga terlihat

mereka hanya belajar dengan sendirinya dalam pembelajaran IPS tersebut

sehingga tujuan dalam pembelajaran belum tercapai yang ditetapkan yaitu 75.

Adapun data hasil belajar IPS siswa SD Negeri 7 Sawerigadi sebelum diberi

tindakan adalah sebagai berikut:


40

Tabel 4.2
Hasil Nilai Pratindakan

No Nama Siswa Nilai KKM


1. Amelia Ahad 75 75
2. Fika Adelia 40 75
3. Fauzan Farid 49 75
4. Lulu Waode Mayori 75 75
5. La Ode Fadi 40 75
6. La Ode Andra 37 75
7. La Fiki 75 75
8. Muhamad Ikhlas 55 75
9. Muh. Aliapong Hendrawan 40 75
10. Meri 50 75
11. Melanti 75 75
12. Meylani Putri 75 75
13. Nina 50 75
14. Nurlinda 37 75
15. Resky Aditia 75 75
16. Siti Fadillah Azhara 57 75
17. Saras Wati 37 75
18. Safariani 40 75
19. Syawal Adrian 75 75
20 Muh. Fadli 75 75
Jumlah 1.132 KKM yang
sudah di
Nilai Rata-rata 56,6 tetapkan oleh
sekolah
(Sumber Data: Hasil Pra Tindakan 2018)

Tuntas Tidak Tuntas

12

8
40%

Pratindakan Persentase Ketuntasan

Gambar 4.1. Data Persentase Pratindakan


41

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 20 jumlah siswa kelas IV,

hanya 8 siswa yang berhasil mencapai KKM, sedangkan 12 siswa belum

mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 40%,

dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 56,6, hal tersebut belum

mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Apabila nilai rata-rata siswa

tersebut sudah mencapai 75 maka dapat dikatakan berhasil atau tuntas. Dengan

model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT), diharapkan

hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi dapat meningkat.

4.3.2. Kegiatan Tindakan Siklus I

4.3.2.1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengikuti

kurikulum yang digunakan sekolah yakni Kurikulum 2019, dan menetapkan

standar kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS, materi pokok yang digunakan

yaitu Lingkungan Tempat Tinggalku. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada

tahap perencanaan adalah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

2) Menyiapkan media pembelajaran yaitu nomor kepala 1, 2, 3, 4, 5 dan

perlengkapan yang digunakan saat proses pembelajaran seperti buku paket

siswa, spidol dan RPP

3) Menyiapkan bahan diskusi


42

4) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati aktifitas guru dan lembar

observasi siswa untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

5) Menyiapkan soal evaluasi untuk siswa.

4.3.2.2. Pelaksanaan Tindakan

4.3.2.2.1. Pertemuan Pertama Siklus I

a) Pertemuan pertama siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari senin

jam 07.40-09.00 WITA tanggal 29 april 2019 dengan materi ajar daerah tempat

tinggalku dengan alokasi waktu 2x35 menit (1xpertemuan)

b) Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran berdasarkan skenario sesuai

dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses

pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucapkan salam,

mengabsen siswa, menanyakan kesiapan siswa dalam belajar serta melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa.

c) Kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang lingkungan tempat tinggalku

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang

akan dicapai pada materi pertemuan pertama pada siklus I yaitu lingkungan

tempat tinggalku (Kegiatan Ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam)

pada pertemuan pertama dengan pokok bahasan Mengidentifikasi kegiatan

ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan

sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi dan menyajikan hasil

identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang


43

pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai

provinsi.

d) Selanjutnya Guru menjelaskan langkah-langkah metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

e) Guru menjelaskan materi ajar daerah tempat tinggalku

f) Guru membagi kelompok belajar siswa menjadi 4 kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda

yaitu dari segi suku, jenis kelamin secara heterogen sesuai dengan kriteria

langkah-langkah metode pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT).

g) Guru memberikan bahan diskusi masing-masing kelompok

h) Guru mengamati proses jalanya diskusi untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa dalam memecahkan masalah melalui berdiskusi karena siswa diberi

kesempatan untuk aktif belajar dan menggali informasi dengan pembelajaran

menggunakan metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT).

i) Setelah diskusi selesai, guru memanggil salah satu nomor kepala pada setisp

kelompok dengan acak. setelah itu siswa diminta untuk kembali ke tempat

duduknya semula. Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas. Guru juga

melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan ada beberapa siswa

yang aktif dalam menyimpulkan materi.

j) Pada akhir kegiatan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca

Hamdalah dan mengucapkan salam. Semua siswa menjawab salam dari guru.
44

4.3.2.2.2. Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 Mei

2019. Jam 07:40-09:00 WITA dengan materi lingkungan tempat tinggalku

(Kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam).

a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran berdasarkan skenario sesuai

dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses

pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucapkan salam,

mengabsen siswa, menanyakan kesiapan siswa dalam belajar serta melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa.

b. Kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang lingkungan tempat tinggalku

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang

akan dicapai pada materi pertemuan kedua pada siklus I yaitu lingkungan

tempat tinggalku (Kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam)

pada pertemuan pertama dengan pokok pembahasan Mencari informasi

mengenai keunikan penduduk dan karakteristik alam yang ada didaerah tempat

tinggal peserta didik dan Membuat klasifikasi karakteristik alam yang ada

didaerahnya.

c. Selanjutnya Guru menjelaskan langkah-langkah metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

d. Guru memberikan bahan diskusi pada masing-masing kelompok

e. Guru mengamati proses jalanya diskusi untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa dalam memecahkan masalah melalui berdiskusi karena siswa diberi


45

kesempatan untuk aktif belajar dan menggali informasi, dengan pembelajaran

menggunakan metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT)

f. Setelah diskusi selesai, guru memberikan tes pada setiap kelompok. setelah itu

siswa diminta untuk kembali ke tempat duduknya semula. Guru menyimpulkan

materi yang telah dibahas. Guru juga melibatkan siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam menyimpulkan materi.

g. Pada kegiatan penutup, Guru memberikan soal tes evaluasi kepada setiap siswa

pada setiap akhir pembelajaran pertemuan kedua dan apabila siswa telah

menyelesaikan soal tes tersebut maka siswa langsung menyetornya tanpa harus

menunggu temannya yang lain. setelah itu guru menutup pembelajaran dengan

memberikan motivasi serta pesan moral kepada siswa. Selanjutnya guru

mengakhiri pembelajaran dengan ucapan hamdalah dan salam.

4.3.2.3. Observasi

Pada siklus I baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, peneliti

melakukan observasi terhadap aktitas guru dan aktivitas anak didik menggunakan

lembar observasi. Peneliti selalu mengamati jalannya kegiatan pelaksanaan

tindakan kelas yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal

melalui gambar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

4.3.2.3.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I belum mencapai indikator

kinerja hal ini disebabkan guru belum dapat mengorganisasikan waktu dengan

baik hal ini dapat dilihat banyaknya waktu yang diperlukan untuk membagi siswa
46

dalam kelompok sehingga kegiatan refleksi dan pemberian tugas yang seharusnya

dilaksanakan tetapi karena waktu yang terbatas akhirnya tidak dapat dilaksanakan.

Hasil obserfasi kegiatan Guru pada Siklus I ini ada 15 aspek yang diamati

ada 10 aspek yang terlaksana. Adapun hasil observasi guru siklus I adalah sebagai

berikut:

Tuntas Belum Tuntas


10

5
66,66%

Gambar 4.2. Data Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I

Berdasarkan diagram aktivitas guru di atas pada siklus I bahwa kinerja

guru pada saat menerapakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) sudah cukup berjalan dengan lancar dan terorganisir.

Adapun hasil presentase yang diperoleh 66,66% untuk kegiatan yang telaksana.

Sedangkan presentase kegiatan yang tidak terlaksana yaitu 33,34%. Hasil tersebut

sudah dianggap cukup baik.


47

4.3.2.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I ada 9 aspek yang diamati ada

3 kegiatan yang tidak terlaksana, yaitu Siswa tidak mampu mempresentasekan

hasil kerja samanya dalam kelompok, Siswa tidak menerima penghargaan atas

kerja kelompoknya yang baik dan benar dan Siswa tidak membuat kesimpulan

tentang materi yang telah di ajarkan. Hal ini disebabkan karena siswa masih asing

dengan model pembelajaran yang diterapkan, mengingat model pembelajaran ini

merupakan hal yang baru bagi mereka. Kemudian banyak siswa yang kurang aktif

dalam mengerjakan soal-soal dalam LKS karena mereka mengharapkan jawaan

dari teman kelompoknya. Adapun hasil observasi aktivitas siswa yaitu sebagai

berikut:

Tuntas Tidak Tuntas


6

3 66,66%

Gambar 4.3. Data Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus I

Berdasarkan diagram aktivitas siswa di atas pada siklus I, hasil presentase

yang diperoleh 66,66% untuk kegiatan yang telaksana. Sedangkan presentase

kegiatan yang tidak terlaksana yaitu 33,34%. Hasil tersebut sudah dianggap cukup

baik.
48

4.3.2.4. Evaluasi

Evaluasi diberikan untuk mengetahui keberhasilan tindakan siklus I secara

perorangan dengan menggunakan metode pembelajaran NHT, Evaluasi dilakukan

dengan pemberian tes kepada siswa pada akhir siklus. Hasil tes belajar siswa kelas

IV SDN 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei

2019 adalah sebagai berikut:

Tebel 4.3
Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai KKM KETERANGAN


1. Amelia Ahad 85 75 Tuntas
2. Fika Adelia 50 75 Blm Tuntas
3. Fauzan Farid 75 75 Tuntas
4. Lulu Waode Mayori 85 75 Tuntas
5. La Ode Fadi 60 75 Blm Tuntas
6. La Ode Andra 55 75 Blm Tuntas
7. La Fiki 90 75 Tuntas
8. Muhamad Ikhlas 70 75 Blm Tuntas
9. Muh. Aliapong Hendrawan 50 75 Blm Tuntas
10. Meri 75 75 Tuntas
11. Melanti 85 75 Tuntas
12. Meylani Putri 85 75 Tuntas
13. Nina 75 75 Tuntas
14. Nurlinda 50 75 Blm Tuntas
15. Resky Aditia 90 75 Tuntas
16. Siti Fadillah Azhara 80 75 Tuntas
17. Saras Wati 55 75 Blm Tuntas
18. Safariani 55 75 Blm Tuntas
19. Syawal Adrian 85 75 Tuntas
20 Muh. Fadli 85 75 Tuntas
Jumlah 1.440 KKM
Nilai Rata-rata 72,0 yang
Belum Mencapai
sudah di
presentase
tetapkan
Ketuntasan belajar 60% ketuntasan belajar
oleh
sekolah
(Sumber Data: Hasil pengolahan data PTK 2019)
49

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar

berikut:

Tuntas Tidak Tuntas

12
8

60%

Siklus I Persentase Ketuntasan

Gambar 4.4. Data Persentase Hasil penilaian Siklus I

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa penguasaan siswa secara

klasikal terhadap materi pelajaran yang mengalami peningkatan dari tes awal

yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 8 orang dengan

ketuntasan yang hanya mencapai 40% dan nilai rata-rata 56,6. sedangkan pada

siklus I mengalami peningkatan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas

sebanyak 12 orang siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang, sehingga

ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 60% dengan nilai rata-rata 72,0.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah menggunakan

metode pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dalam

pembelajaran mengalami perubahan dan perubahan tersebut masih perlu

ditingkatkan untuk ke siklus berikutnya karena masih ada permasalah-permasalah

yang perlu diperbaiki pada siklus II, selain itu ketuntasan belajar secara klasikal

belum tercapai sehingga perlu dilanjutkan untuk siklus ke II.


50

4.3.2.5. Refleksi

Pada tahapan refleksi ini peneliti melaksanakan diskusi dengan kolaborator

untuk merefleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I. pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Kendala-

kendala yang ditemukan pada siklus I adalah masi ada siswa yang kurang aktif

dan siswa belum mampu mempresentasekan hasil kerja sama dalam kelompok.

Keberhasilan yang diperoleh pada siklus I harus ditingkatkan. Berdasarkan

data observasi siswa dan guru, maka ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk

pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut: Keterampilan guru dalam mengajak

siswa dalam kelompok untuk berfikir bersama, guru harus selalu membimbing

siswa dalam menyelesaikan masalah dan keterampilan guru dalam memberikan

penghargaan kepada siswa yang berhasil dengan baik masih kurang.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini diharapkan siswa dapat aktif

dalam pembelajaran, siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan baik dan

dapat memperoleh nilai yang baik.

Hasil evaluasi pelaksanaan tindakan siklus I menunjukan bahwa hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS terdapat 12 siswa belum mencapai

ketuntasan dan 8 siswa sudah mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai

ketuntasan belajar mencapai 60%, dan nilai rata-rata 72,0. Hal ini berarti masih

ada kekurangan. Kekurangan yang ada pada siklus I peneliti bersama guru mata

pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi, akan diperbaiki pada perencanaan

siklus berikutnya.
51

4.3.3. Kegiatan Tindakan siklus II

4.3.3.1. Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi siklus II dan telah didiskusikan bersama guru

observer, maka agar proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT) pada siklus II berjalan dengan baik. Peneliti kembali melakukan

perencanaan tindakan sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Menyiapkan media pembelajaran dan perlengkapan yang digunakan saat

proses pembelajaran.

3. Menyiapkankan materi tentang kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber

daya alam.

4. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengamati aktifitas guru dan

lembar observasi siswa untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan

pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

5. Menyiapkan soal evaluasi untuk siswa.

6. Menyiapkan soal kuis pada pertemuan ke dua

7. Guru lebih giat lagi dalam memberikan motivsi, bimbingan dan arahan dalam

proses pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).


52

4.3.3.2. Pelaksanaan Tindakan

4.3.3.2.1. Pertemuan Pertama Siklus II

a. Pertemuan pertama siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin,

jam 07.40-09.00 WITA tanggal, 6 Mei 2019. Dengan materi ajar Kegiatan

ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam dengan alokasi waktu 2x35

menit (1xpertemuan)

b. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran berdasarkan skenario sesuai

dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses

pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucapkan salam,

mengabsen siswa, menanyakan kesiapan siswa dalam belajar serta melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa.

c. Kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perilaku terpuji dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada materi pertemuan pertama pada siklus I yaitu Kegiatan ekonomi

dalam pemanfaatan sumber daya alam pada pertemuan pertama dengan pokok

bahasan a). Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan

berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan

sekitar sampai provinsi b). menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan

budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

d. Selanjutnya Guru menjelaskan langkah-langkah model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Langkah-langkah tersebut


53

sama dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu;

karena jumlah siswa yang hadir 20 siswa jadi akan dibagi menjadi 4 kelompok

dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa kelompok ini disebut kelompok asal,

masing-masing siswa akan diberikan tugas/wacana untuk dibaca dan dipahami

dan diberikan kepala bernomor 1, 2, 3, 4 dan 5.

e. Guru Menjelaskan materi kegiatan ekonomi

f. Guru membagi kelompok belajar siswa menjadi 5 kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa yang mempunyai latar belakang yang

berbeda yaitu dari segi suku, jenis kelamin secara heterogen sesuai dengan

kriteria langkah-langkah metode pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT).

g. Guru memberikan bahan diskusi masing-masing kelompok

h. Guru mengamati proses jalanya diskusi untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa dalam memecahkan masalah melalui berdiskusi karena siswa diberi

kesempatan untuk aktif belajar dan menggali informasi, dengan pembelajaran

menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT).

i. Setelah diskusi selesai, guru memberikan tes kuis pada setiap kelompok.

setelah itu siswa diminta untuk kembali ke tempat duduknya semula. guru

menyimpulkan materi yang yang telah dibahas. Guru juga melibatkan siswa

dalam menyimpulkan pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam

menyimpulkan materi.
54

j. Pada akhir kegiatan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca

Hamdalah dan mengucapkan salam. Semua siswa menjawab salam dari guru.

4.3.3.2.2. Pertemuan kedua siklus II

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 Mei

2019 jam 07:40-09:00 WITA dengan materi Kegitan ekonomi dan pemanfaatan

sumber daya alam.

a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran berdasarkan skenario sesuai

dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses

pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucapkan salam,

mengabsen siswa, menanyakan kesiapan siswa dalam belajar serta melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa.

b. Kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang Kegitan ekonomi dan

pemanfaatan sumber daya alam dengan pokok pembahasan mengidentifikasi

kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta

kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi dan

Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan

berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan

sekitar sampai provinsi.

c. Selanjutnya Guru menjelaskan langkah-langkah metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Langkah-langkah tersebut

sama dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu;
55

jumlah siswa yang hadir pada saat itu adalah 20 siswa jadi akan dibagi

menjadi 4 kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.

d. Guru memberikan bahan diskusi masing-masing kelompok

e. Guru mengamati proses jalanya diskusi untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa dalam memecahkan masalah melalui berdiskusikarena siswa diberi

kesempatan untuk aktif belajar dan menggali informasi, dengan pembelajaran

menggunakan metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT)

f. Setelah diskusi selesai, guru memanggil nomor kepala pada tiap kelompok

dengan acak dan menjawab soal yang diberikan. setelah itu siswa diminta

untuk kembali ke tempat duduknya semula. guru menyimpulkan materi yang

yang telah dibahas. Guru juga melibatkan siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam menyimpulkan materi.

g. Pada kegiatan penutup, Guru memberikan soal tes evaluasi kepada setiap siswa

pada setiap akhir pembelajaran pertemuan kedua dan apabila siswa telah

menyelesaikan soal tes tersebut maka siswa langsung menyetornya tanpa harus

menunggu temannya yang lain. setelah itu guru menutup pembelajaran dengan

memberikan motivasi serta pesan moral kepada siswa. Selanjutnya guru

mengakhiri pembelajaran dengan ucapan hamdalah dan salam.

4.3.3.3. Observasi

Pada siklus I baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, peneliti

melakukan observasi terhadap aktitas guru dan aktivitas anak didik menggunakan

lembar observasi. Peneliti selalu mengamati jalannya kegiatan pelaksanaan


56

tindakan kelasyang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal

konsep bilangan melalui media gambar dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan.

4.3.3.3.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II aktivitas guru sudah berjalan

dengan lancar dan terorganisir. Ada 15 aspek yang diamati terdapat 2 aspek yang

tidak terlaksana dan 13 aspek dapat terlaksana dengan baik. hal ini berarti

aktifitas guru sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) yang telah dibuat. Adapun

hasil presentasenya aktivitas guru sebagai berikut:

Tuntas Tidak Tuntas

13 86.66%

Gambar 4.5. Data Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II

Berdasarkan diagram aktivitas guru di atas terlihat bahwa kinerja guru

pada siklus II pertemuan kedua telah terlaksana dengan sangat baik dibandingkan

dengan siklus I. Dalam artian 13 kegiatan dapat terlaksana dan ada 2 aspek belum

terlaksana. Hal ini dapat dilihat dari hasil presentase hasil observasi mencapai

86,66% untuk kegiatan yang terlaksana.


57

4.3.3.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil observasi terhadap aktivitas anak pada siklus II aktivitas anak sudah

berjalan dengan lancar dan terorganisir. Ada 9 aspek yang diamati dapat

terlaksana dengan baik. Hal ini berarti aktifitas anak dapat dikatakan sangat baik.

Adapun hasil observasi aktivitas siswa yaitu sebagai berikut:

Tuntas Tidak Tuntas

9 100%

Gambar 4.6. Data Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram observasi pada aktivitas anak di atas terlihat bahwa

aktivitas anak pada siklus II pertemuan kedua telah terlaksana dengan sangat baik

dibandingkan dengan pertemuan pertama siklus II. Dalam artian semua kegiatan

dapat terlaksana semua. Hal ini dapat dilihat dari hasil presentase hasil observasi

mencapai 100% untuk kegiatan yang terlaksana.

4.3.3.4. Evaluasi

Evaluasi diberikan untuk mengetahui keberhasilan tindakan siklus II

secara perorangan dengan menggunakan metode pembelajaran NHT, Evaluasi

dilakukan dengan pemberian tes kepada siswa pada akhir siklus. Hasil tes belajar

siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi yang dilaksanakan pada tanggal, 9 Mei 2019.

Adalah sebagai berikut:


58

Tabel 4.4

Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus II

No Nama Siswa KKMNilai KETERANGAN


1. Amelia Ahad 75100 Tuntas
2. Fika Adelia 75 75 Tuntas
3. Fauzan Farid 75 90 Tuntas
4. Lulu Waode Mayori 75 95 Tuntas
5. La Ode Fadi 75 85 Tuntas
6. La Ode Andra 75 70 Blm Tuntas
7. La Fiki 75100 Tuntas
8. Muhamad Ikhlas 75 85 Tuntas
9. Muh. Aliapong Hendrawan 75 75 Tuntas
10. Meri 75 90 Tuntas
11. Melanti 75 95 Tuntas
12. Meylani Putri 75 95 Tuntas
13. Nina 75 90 Tuntas
14. Nurlinda 75 65 Blm Tuntas
15. Resky Aditia 75100 Tuntas
16. Siti Fadillah Azhara 75 90 Tuntas
17. Saras Wati 75 80 Tuntas
18. Safariani 75 80 Tuntas
19. Syawal Adrian 75 95 Tuntas
20 Muh. Fadli 75 95 Tuntas
Jumlah KKM1.750
Nilai Rata-rata 87,5 yang
Sudah Mencapai
sudah di
presentase
tetapkan
Ketuntasan belajar 90% ketuntasan belajar
oleh
sekolah
(Sumber Data: Hasil pengolahan data PTK 2019)

Tuntas Tidak Tuntas

18 90%

Siklus II Persentase Ketuntasan

Gambar 4.7. Data Hasil penilaian Siklus II


59

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa penguasaan siswa

terhadap materi pembelajaran setelah tindakan siklus II, nilai hasil belajar siswa

yang memperoleh rata-rata 87,5, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal

mencapai 90%, dimana dengan jumlah siswa yang mencapai KKM ( >75)

sebanyak 18 orang dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 2 orang siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD

Negeri 7 Sawerigadi mengalami peningkatan dan dapat dikatakan berhasil.

4.3.3.5. Refleksi

Pada tahapan refleksi ini peneliti melaksanakan diskusi dengan kolaborator

untuk merefleksi kegiatan pembelajaran pada siklus II. Bahwa pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II sudah mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah,

sehingga peneliti dan kolaborator memutuskan bahwa penelitian ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa menurut ketercapaian indikator kerja yang telah

ditetapkan, sehingga tidak diperlukan lagi tindakan lanjutan untuk melaksanakan

siklus lanjutan. Hasil evaluasi tindakan siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-

rata siswa pada siklus I 72,0 pada akhir siklus II nilai siswa menunjukan

peningkatan yakni menjadi 87,5. Ketuntasan belajar siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sebesar 60% meningkat pada siklus II mencapai 90%.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan data hasil temuan yang berhasil diperoleh selama kegiatan

tindakan penelitian yang dilakukan sebanyak dua (2) siklus, Hal ini karena adanya

rancangan dan pelaksanaan yang selalu berusaha dilakukan dengan optimal antara

kolaborasi guru dan peneliti. Kegiatan-kegiatan tindakan pembelajaran yang


60

dilakukan memberi peluang bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar

sendiri serta merangsang pemikiran-pemikiran baru terhadap pola-pola

pelaksanaan kegiatan belajarnya.

4.4.1. Aktivitas Guru dan Siswa

1. Aktivitas guru.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi siklus I menunjukan bahwa

aktivitas guru dengan presentase ketuntasan yaitu 66,66% belum dalam kategori

baik. Hal ini disebabakan masih ada beberapa indikator yang belum terlaksana

seperti Guru tidak mengajak siswa dalam kelompok untuk berpikir bersama dalam

mendiskusikan jawaban yang benar, Guru tidak membimbing siswa dalam setiap

kelompok untuk menyelesaikan masalah yang ada didalam LKS, Guru tidak

membuka pertanyaan untuk seluruh kelompok siswa, Guru tidak mengajak siswa

yang mengangkat tangan dan mempresentasekan hasil kerja samanya dalam

kelopok, Guru tidak menunjuk nomor yang lain Sampai seluruh Soal dapat

terpresentasekan seluruhnya, Guru tidak memberi penghargaan kepada kelompok

yang hasil kerjanya baik dan benar dan Guru tidak melakukan refleksi sehingga

dalam proses pembelajaran tidak terlalu maksimal sehingga dalam ada kegiatan

yang tidak terlaksana dengan baik dan belum terorganisir.

Dalam penjelasan lain Purwanto menemukakan bahwa motivasi adalah

segala hal yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.

Hal lain yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa yaitu Guru tidak

mengajak siswa dalam kelompok untuk berpikir bersama dalam mendiskusikan

jawaban yang benar, Guru tidak membimbing siswa dalam setiap kelompok untuk
61

menyelesaikan masalah yang ada didalam LKS, Guru tidak mengajak siswa yang

mengangkat tangan dan mempresentasekan hasil kerja samanya dalam kelopok,

Guru tidak menunjuk nomor yang lain Sampai seluruh soal dapat terpresentasekan

seluruhnya, Guru tidak memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil

kerjanya baik dan benar.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti sebagai guru model dan atas

bantuan guru observer melakukan refleksi terhadap masalah tersebut untuk

mengetahui berbagai kelemahan dan kekurangan yang menyebabkan rendahnya

aktivitas siswa pada siklus 1 dan melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus

II kinerja guru telah diperbaiki sehingga pada siklus II presentase ketuntasan

86,66% tergolong sangat baik.

2. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa aktivitas siswa pada siklus

I dengan presentase 66,66% masih tergolong belum baik. Ada beberapa faktor

yang menyebabkan rendahnya presentase aktivitas belajar tersebut Pada siklus I

siswa masih memperoleh hasil aktivitas siswa 66,66% sedangkan presentase

ketidak tuntasan mencapai 33,34%.

Faktor yang menyebabkan belum tercapainya presentase baik yaitu ada

beberapa indikator yang terlakaasana dengan baik yaitu pada saat guru

menyampaikan tujuan pembelajaran siswa tidak aktif dalam kelompoknya, Siswa

tidak mengerjakan nomor soal sesuai dengan nomor yang di berikan, Siswa tidak

mampu mempresentasekan hasil kerja samanya dalam kelompok, Siswa tidak

menerima penghargaan atas kerja kelompoknya yang baik dan benar, Siswa tidak
62

membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan presentase 100% dalam kategori baik

dan siswa telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. siswa terlibat

langsung dalam pembelajaran, siswa memperhatikan dan tanggap dalam diskusi

teman pasangannya, sehingga pembelajaran dengan model pembelajaran

Koopetatif Tipe Numbered Head Together (NHT) siswa lebih aktif dalam

pembelajaran.

4.4.2. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan model pembelajaran

Koopetatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil

belajar IPSsiswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi, dapat dijelaskan bahwa dalam

pembelajaran siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan

tes evaluasi pada akhir siklus pada pembelajaran IPS. Tes evaluasi Hasil belajar

digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu

tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai bila siswa sudah memahami belajar

dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. dengan

demikian perlu diadakanya tindakan seperti penerapan model pembelajaran aktif

salah satunya model pembelajaran Koopetatif Tipe Numbered Head Together

(NHT).

Dengan menggunakan model pembelajaran Koopetatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa merupakan langkah

yang tepatuntuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung
63

jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok

kepada teman sekelasnya.

Pelaksanaan tindakan dimulai dari siklus I yang diadakan dua kali

pertemuan, dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes untuk mengetahui sejauh

mana tingkat pemahaman dan tingkat perkembangan hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran Koopetatif Tipe Numbered Head Together

(NHT). adapun hasil tes siklus I dengan presentase ketuntasan yaitu 60% dengan

nilai rata-rata 72,0. Hasil tes siklus I tersebut menandakan bahwa model

pembelajaran NHT, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bila

dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum tindakan, setelah dilakukanya

tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Koopetatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) hasil belajar siswa meningkat 20%. Tetapi pada siklus I

belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu

75%. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan berdasarkan nilai tes dari hasil

siklus I yang belum mencapai target peneliti yaitu 75%. Sedangkan yang

diperoleh siswa masih mencapai 60%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II yang

dilaksanakan dua kali pertemuan dengan tindakan evaluasi dengan tes yang

bertujuan untuk mengetahui tingakat pemahaman dan peningkatan hasil belajar

siklus I. adapun hasil tes siklus II dengan presentase ketuntasan 90% dengan nilai

rata-rata 87,5%. Adapun siswa yang tuntas belajarnya yaitu 18 siswa sedangkan

yang tidak tuntas belajarnya 2 siswa. Dengan hasil yang diperoleh siswa pada

siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% sedangkan yang

diperoleh 90% hal ini berarti penelitian ini dikatakan berhasil dan hasil belajar
64

meningkat pada setiap siklus. Adapun peningkatan hasil dari sebelum tindakan

sampai pada siklus II sebesar 50%. Sehingga penelitian dicukupkan sampai pada

siklus II karena telah memenuhi standar KKM yang ditentukan.


70

BAB V

KESIMPULAN, LIMITASI DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka

ditarik simpulan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) pada materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7

Sawerigadi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan sesuai prosedur

tindakan penelitian yaitu yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan,

analisis dan refleksi. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktifitas siswa

dan guru yang dilaksanakan selama dua siklus. Pada aktivitas guru siklus I

mencapai 53,33% pada pertemuan pertama sementara pertemuan ke dua

mencapai 66,66% dan. Aktifitas siswa pada siklus I mencapai 44,44% pada

pertemuan pertama sementara di pertemuan ke dua mencapai 66,66%, Adapun

pada siklus II hasil aktifitas guru dan siswa terjadi peningkatan. Aktifitas guru

pada siklus II mencapai 86,66% pada pertemuan pertama, sedangkan

pertemuan ke dua mencapai 100% sedangkan aktifitas siswa siklus II

mencapai 77,77% pada pertemuan pertama, sedangkan pertemuan ke dua

mencapai 100%.

2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas

ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi hal ini dapat dilihat dari hasil

sebelum tindakan memperoleh ketuntasan belajar siswa.


66

Sebesar 40% dengan rata-rata sebesar 56,6. dan setelah tindakan siklus I

persentase ketuntasan belajar mencapai 60% dengan nilai rata-rata 72,0.

Ketuntasan belajar setelah siklus II mencapai 90% dengan nilai rata-rata 87,5%.

Kenaikan persentase ketuntasan belajar pada siklus II ini teh memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 75.

5.2. Limitasi

Limitasi atau kelemahan dalam penelitian ini terletak pada proses

penelitian. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian terdapat kendala dan

hambatan. Salah satu faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian

ini adalahWaktu dan tempat penelitian. kurangnya fasilitas di sekolah seperti,

komputer dan printer menyulitkan peneliti untuk mengambil surat atau data yang

dibutuhkan dan penelitian sempat ditunda karena waktu peneliti mengadakan

penelitian berkenaan dengan persiapan ujian sekolah serta wali kelas di Kelas IV

jarang masuk sekolah jadi sulit untuk berkomunikasi langsung.

5.3. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti menyarankan hal-hal sebagai

berikut:

1. Bagi guru hendaknya berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya,

salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) yang telah dibuktikan dalam penelitian ini.
67

2. Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif,

sehingga mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan atau rujukan pada penelitian

selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa ini.


DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, Jafar dan Anwar Hafid. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


Humaniora.

Arni.2016. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada
Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 06 Maligano.

Anurrahman. 2010. Bahan Ajar Cetak Penelitian Pendidikan SD 4 SKS. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2011.Kooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Imas Kurniasi, Berlian Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran.


Jakarta: Kata Pena.

Indra, Munawar. 2009. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). Bandung:


Remaja Rosda Jaya.

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jufri , A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka
Cipta.

Karmila Wa Ode.2016. Model Pembelajaran Tipe Numbered Head Together


(NHT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Siswa Kelas IV SDN 28 Katobu.

Mana’a, Sriwinda. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan


Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Di Kelas IV SDN Lalong. Lalong:
Universitas Tadulako.

Maunah, Binti. 2009. Landasan Pendidikan.Yogyakarta: PenerbitTeras.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmawati,Tutik dan Daryanto. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran


Yang Mendidik. Yogyakarta: Gava Media.

Safuddin, Asis dan Ika Berdiati. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya Ofiset.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka


Cipta.
Sanjaya,Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Permada Media Grup.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus.2015. Cooperatif Learning Teori Dari Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT


Fajar Interpratama Mandiri.

Triyatno. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru


Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.
Lampiran-lampiran
Lampiran 1.

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri 7 Sawerigadi

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : IV (Empat)/II

Standar Kompetensi : Mengenal Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam

Kompetensi Inti (KI):

KI 1: Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karia yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan nasehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
Mata Pelajaran dan Alokasi Sumber
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Dasar Waktu Belajar
3.3 Mengidentifikasi  Kegiatan Ekonomi Tema 8. Subtema 1.Pemb.3 Teknik 2×35  Buku guru
kegiatan ekonomi dan dalam pemanfaatan  Menceritakan kegiatan Penilaian: Menit. kurikulum
hubungannya dengan sumber daya alam. ekonomi yang dilakukan a. Penilaian K13.
berbagai bidang pekerjaan oleh orang disekitar Sikap:  Buku
serta kehidupan sosial dan tempat tinggal peserta Lembar siswa
budaya di lingkungan didik / lingkungan Observasi. kurikulum
sekitar sampai provinsi. sekolah. b. Penilaian K13.
4.3 Menyajikan hasil Pengetahuan:
identifikasi kegiatan Tes.
ekonomi dan c. Penilaian
hubungannya dengan Keterampilan:
berbagai bidang Unjuk Kerja.
pekerjaan, serta kehidupan
sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi.
Ilmu Pengetahuan Sosial  Kegiatan ekonomi Tema 8. Subtema 1.Pemb.4 Teknik 2×35  Buku guru
3.3 Mengidentifikasi kegiatan dalam pemanfaatan  Mencari informasi Penilaian: Menit. kurikulum
ekonomi dan sumber daya alam. mengenai keunikan 1. Penilaian K13.
hubungannya dengan penduduk dan Sikap:  Buku
berbagai bidang pekerjaan karakteristik alam yang Lembar siswa
serta kehidupan sosial dan ada didaerah tempat Observasi. kurikulum
budaya di lingkungan tinggal peserta didik. 2. Penilaian K13.
sekitar sampai provinsi.  Membuat klasifikasi Pengetahuan:
4.3 Menyajikan hasil karakteristik alam yang Tes.
identifikasi kegiatan ada didaerahnya. 3. Penilaian
ekonomi dan Keterampilan:
hubungannya dengan Unjuk Kerja.
berbagai bidang
pekerjaan, serta kehidupan
sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi.
Ilmu Pengetahuan Sosial  Kegitan ekonomi dan Tema 8. Subtema 2.Pemb.3 Teknik 2×35  Buku guru
3.3 Mengidentifikasi kegiatan pemanfaatan sumber  Mengidentifikasi pelaku Penilaian: Menit. kurikulum
ekonomi dan daya alam. kegiatan ekonomi a. Penilaian K13.
hubungannya dengan danhubungannya dengan Sikap:  Buku
berbagai bidang pekerjaan berbagai pekerjaan Lembar siswa
serta kehidupan sosial dan berdasarkan gambar observasi. kurikulum
budaya di lingkungan yangditunjukkan. b. Penilaian K13.
sekitar sampai provinsi.  Siswa menyampaikan Pengetahuan:
4.3 Menyajikan hasil hasil identifikasi Tes.
identifikasi kegiatan mengenai pelakukegiatan c. Penilaian
ekonomi dan ekonomi dan Keterampilan:
hubungannya dengan hubungannya dengan Unjuk Kerja.
berbagai bidang berbagai pekerjaan
pekerjaan, serta kehidupan didepan guru dan teman-
sosial dan budaya di temannya dengan
lingkungan sekitar sampai percaya diri.
provinsi.
Ilmu Pengetahuan Sosial  Kegitan ekonomi Tema 8. Subtema 2.Pemb.4 Teknik 2×35  Buku guru
3.3 Mengidentifikasi kegiatan dan pemanfaatan  Mengidentifikasi Penilaian: Menit. kurikulum
ekonomi dan sumber daya alam. pekerja pada gambar 1. Penilaian K13.
hubungannya dengan kegiatan ekonomi yang Sikap:  Buku
berbagai bidang pekerjaan tersedia. Lembar siswa
serta kehidupan sosial dan  Membuat laporan Observasi. kurikulum
budaya di lingkungan sederhana tentang 2. Penilaian K13.
sekitar sampai provinsi. pengamatan tempat Pengetahuan:
4.3 Menyajikan hasil kegiatan ekonomi yang Tes.
identifikasi kegiatan ada didaerahnya. 3. Penilaian
ekonomi dan Keterampilan:
hubungannya dengan Unjuk Kerja.
berbagai bidang
pekerjaan, serta kehidupan
sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi.
Desa Nihi, 27 April 2019

Mengetahui,
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus I pertemuan I

Satuan pendidikan : SDNegeri 7 Sawerigadi


Kelas/Semeter : IV/2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pembelajaran :3

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di anutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggung jawab dalam berinteraksi dengan kelurga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk cuptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang di jumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis dalam karia yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
nasehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
No KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1. 3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Siswa mengetahui jenis
ekonomi dan hubungannya dengan pekerjaan
berbagai bidang pekerjaan serta pendudukberdasarkan
kehidupan sosial dan budaya di tempat tinggal.
lingkungan sekitar sampai provinsi.
2. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Menceritakan Kegiatan
kegiatan ekonomi dan ekonomi yang dilakukan
hubungannya dengan berbagai oleh orang di sekitar
bidang pekerjaan, serta kehidupan tempat tinggal peserta
sosial dan budaya di lingkungan didik/lingkungan sekolah.
sekitar sampai provinsi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan membaca teks tentang pengaruh lingkungan
terhadapmata pencaharian penduduk, siswa mengetahui jenis pekerjaan
pendudukberdasarkan tempat tinggal.
2. Dengan kegiatan berdiskusi tentang pengaruh lingkungan terhadap
matapencaharian, siswa dapat menjelaskan pengaruh lingkungan
terhadapjenis pekerjaan dan perbedaan jenis pekerjaan di setiap daerah.
3. Dengan kegiatan mengamati keadaan alam lingkungan tempattinggalnya,
siswa dapat menjelaskan hubungan keadaan alam denganmata pencaharian
penduduk di lingkungan tempat tinggalnya.
 karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10
mengecek kehadiran siswa. menit
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing di pimpin oleh salah
satu siswa. Religius
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaiakan gambaran pembelajaran
Kegiatan Inti Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide, 50
gagasan, dan motivasi siswa dengan pertanyaan menit
panduan yang ada di Buku Siswa. Oleh karena
itulah, guru meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya secara percaya diri.
1. Di mana kamu tinggal?
2. Bagaimana keadaan daerah tempat tinggalmu?
 Fase 1, penomoran (Numbering)
siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
heterogen dengan beranggotakan 3-5 orang.
Setiap anggota kelompok diberi nomor dengan
topi bernomor.
 Fase 2, mengajukan pertanyaan (Questioning)
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal
yang belum dimengerti mengenai model
pembelajaran yang di gunakan.
 Guru membagikan LKS pada masing-masing
kelompok
 Guru menjelaskan tata cara mengerjakan LKS
 Fase 3, berpikir bersama (Head together)
Siswa diberi kesempatan dalam kelompok untuk
berpikir bersama. Setiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok mengetahui
jawaban sambil memberikan motivasi agar
menjawab soal dengan cepat dan tepat. (guru
membimbing siswa dalam kelompok)
 Fase 4, pemberian jawaban (Answering)
 Guru menyebut salah satu nomor tertentu dan
para siswa dari tiap kelompok yang memiliki
nomor yang sama mengacungkan tangan dan
menyiapkan jawaban untuk dipresentasekan di
depan kelas.
 Setelah mempresentasekan hasil kerja tiap
kelompok, guru menjelaskan materi yang telah
di diskusikan sebelumnya dengan menggunakan
media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Kegiatan  Guru memberikan penguatan kepada kelompok 10
penutup yang benar mengerjakan soal. Menit
 Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini,
kegiatan dapat berupa tanya jawab sebagai
berikut:
1. Begaimana perasaan mereka mengikuti kegiatan
ini ?
2. Apakah mereka menemukan kesulitan ?
 sebelum menutup pelajaran guru memberi yel-
yel.
 Guru menutup pelajaran dengan doa bersama.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku pedoman guru tema :Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV (buku
tematik terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017)
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV (buku tematik
terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017).
 Alat menggunakan topi bernomor.
F. MATERI PEMBELAJARAN
 Kegiatan Ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
 Melakukan diskusi dengan teman sebangku secara bertanggung jawab.
(NHT)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode : diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT), tanya jawab, penugasan, dan ceramah
H. KEGIATAN PENILAIAN
a. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja

Muna Barat, 27 April 2019

Mengetahui
Lampiran 3.

MATERI PELAJARAN

Bali sangatlah terkenal hingga di luar negeri sebagai ikon


pariwisataIndonesia. Bali memiliki potensi pariwisata, seperti wisata alam, wisata
seni, Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah
Kabupaten Tabanan didominasi oleh pegunungan dan pantai. Selain itu, Tabanan
terkenal sebagai penghasil beras dan sayuran. Mayoritas penduduknya dan
budaya.
Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten dan 1 daerah kota.bermata
pencaharian sebagai petani. Namun, penduduk yang tinggal di pantai bermata
pencaharian sebagai nelayan. Keadaan alam suatu tempat memengaruhi mata
pencaharian penduduknya.
Lingkungan memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah.Mata
pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Mata
pencaharian penduduk di daerah pesisir pantai berbeda dengan penduduk di
daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi. Simak penjelasan berikut.
1. Penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan,petani
tambak, pedagang, petani garam, dan perajin.
2. Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagaiburuh, petani,
pedagang, dan peternak.
3. Penduduk di daerah dataran tinggi bermata pencaharian sebagaipetani,
peternak, pedagang, dan pekerja perkebunan, misalnya teh,kopi, dan cengkeh.
Selain itu, penduduk yang tinggal di desa juga memiliki mata
pencaharianyang berbeda dengan penduduk di kota. Penduduk di desa lebih
banyakbermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin, pedagang, buruh
tanidan perkebunan. Sedangkan penduduk di kota bermata pencaharian
sebagaipekerjajasa (pegawai bank, konsultan, pengacara, sopir), karyawan,
pedagang, dan buruh pabrik.Ayo
Lampiran 4.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus I Pertemuan I

Kelompok :

Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:

Diskusilah dengan teman kelompok kalian dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai dengan lingkungan


tempat tinggalnya?
2. Mengapa penduduk yang di desa dan di kota memiliki mata pencaharian
yang berbeda?
3. Apa perbedaan petani di daerah dataran rendah dan petani di daerah
dataran tinggi?
4. Apa yang dimaksud dengan pekerja jasa? Sebutkan contohnya
5. Mata pencaharian apa saja yang menonjol di tempat tinggalmu?
Lampiran 5.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus 1 pertemuan II

Satuan pendidikan : SDNegeri 7 Sawerigadi


Kelas/Semeter : IV/2
Tema : Daerah Tempat Tinggalku
Sub tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pembelajaran :4

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di anutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggung jawab dalam berinteraksi dengan kelurga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk cuptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang di jumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis dalam karia yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
nasehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
No KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1. 3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Mencari informasi
ekonomi dan hubungannya dengan mengenai keunikan
berbagai bidang pekerjaan serta penduduk dan
kehidupan sosial dan budaya di karakteristik alam yang
lingkungan sekitar sampai provinsi. ada di daerah tempat
tinggal peserta didik.
2. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Membuat klasifikasi
kegiatan ekonomi dan karakteristik alam yang
hubungannya dengan berbagai ada didaerahnya tinggal
bidang pekerjaan, serta kehidupan peserta didik/lingkungan
sosial dan budaya di lingkungan sekolah.
sekitar sampai provinsi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan membaca teks bacaan, siswa dapat menjelaskan jenis
pekerjaan dan kegiatan masyarakat terkait dengan kegiatan ekonomi.
2. Dengan kegiatan mengamati kegiatan penduduk di lingkungan tempat
tinggal, siswa mampu mengidentifikasi jenis pekerjaan terkait dengan
kegiatan ekonomi di lingkungan tempat tinggalnya.
 karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, 10 menit
dan mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing di pimpin
oleh salah satu siswa. Religius
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaiakan gambaran
pembelajaran
Kegiatan Inti  Siswa mengamati gambar lalu 50 menit
membacanarasi pada Buku Siswa.
 Guru mengajak siswa bertanya
jawabtentang kegiatan ekonomi.
Dalamkegiatan ini, guru dapat
menggunakangambar berbagai jenis
kegiatan ekonomi.
 Fase 1, penomoran (Numbering)
siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
yang heterogen dengan beranggotakan 3-5
orang. Setiap anggora kelompok diberi
nomor dengan topi bernomor.
 Fase 2, mengajukan pertanyaan
(Questioning)
 Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang belum dimengerti
mengenai model pembelajaran yang di
gunakan.
 Guru membagikan LKS pada masing-
masing kelompok
 Guru menjelaskan tata cara
mengerjakan LKS
 Fase 3, berpikir bersama (Head Together)
Siswa diberi kesempatan dalam kelompok
untuk berpikir bersama. Setiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok
mengetahui jawaban sambil memberikan
motivasi agar menjawab soal dengan cepat
dan tepat. (guru membimbing siswa dalam
kelompok)
 Fase 4, pemberian jawaban (Answering)
 Guru menyebut salah satu nomor tertentu
dan para siswa dari tiap kelompok yang
memiliki nomor yang sama mengacungkan
tangan dan menyiapkan jawaban untuk
dipresentasekan di depan kelas.
 Setelah mempresentasekan hasil kerja tiap
kelompok, guru menjelaskan materi yang
telah di diskusikan sebelumnya dengan
menggunakan media yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
Kegiatan  Guru memberikan penguatan kepada 10 Menit
penutup kelompok yang benar mengerjakan soal.
 Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini
bisa berupa tanya jawab.
 sebelum menutup pelajaran guru memberi
Game
 Guru menutup pelajaran dengan doa
bersama.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku pedoman guru tema :Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV (buku
tematik terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017)
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat TinggalkuKelas IV (buku tematik
terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017).
 Alat menggunakan topi bernomor
F. MATERI PEMBELAJARAN
 Kegiatan Ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam
 Melakukan diskusi dengan teman sebangku secarabertanggung jawab.
(NHT)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode : diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT), tanya jawab, penugasan, dan ceramah
H. KEGIATAN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
Muna Barat, 02 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 6.
MATERI PELAJARAN
Lampiran 7.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus I Pertemuan II

Kelompok :

Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:

Diskusilah dengan teman kelompok kalian dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?


2. Berikan dua contoh sumber daya alam yang anda ketahui!
3. Apakah yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?
4. Tuliskan jenis-jenis kegiatan ekonomi?
5. Apa saja kegiatan ekonomi yang ada di Kabupaten Tabanan?
Lampiran 8.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I
Terlaksana
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Siswa mendengar dan
 Terlaksana dengan baik
memperhatikan penjelasan guru.
2. Siswa selalu berada dalam
 Terlaksana dengan baik
kelompoknya
3. Siswa aktif dalam kelompoknya.  terlaksana dengan baik
4. Siswa mengerjakan nomor soal
sesuai dengan nomor yang di  Terlaksana dengan baik
berikan.
5. Siswa berpikir bersama untuk
mendiskusikan jawaban yang  Terlaksana dengan baik
benar.
6. Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru saat mengalami
 Terlaksana dengan baik
kesulitan dalam menyelesaikan
masalah dalam LKS
7. Siswa mampu mempresentasekan
Belum Terlaksana dengan
hasil kerja samanya dalam 
baik
kelompok
8. Siswa menerima penghargaan atas Belum Terlaksana, siswa
kerja kelompoknya yang baik dan  belum mendapat
benar. penghargaan
9. Siswa membuat kesimpulan
Belum Terlaksana dengan
tentang materi yang telah di 
baik
ajarkan.
Nilai 6 3

= 66,66%
Muna Barat, 02 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 9.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU

SIKLUS I

Terlaksana
No Aspek yang Diamati Keterangan
Ya Tidak
1. Guru melakukan apersepsi.  Terlaksana dengan baik
2. Guru memberi motivasi pada siswa. Peneliti tidak member

motivasi kepada siswa
3. Guru Menyampaikan tujuan
 Terlaksana dengan baik
pembelajaran.
4. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan kepada
setiap anggota kelompok diberi  Terlaksana dengan baik
nomor 1-5 sesuai dengan model
NHT.
5. Guru menjelaskan materi yang akan
 Terlaksana dengan baik
diajarkan.
6. Guru memberikan LKS kepada
 Terlaksana dengan baik
setiap kelompok siswa.
7. Guru menugaskan kepada masing-
masing siswa dalam kelompok untuk
 Terlaksana dengan baik
mengerjakan nomor soal sesuai
dengan nomor yang diberikan.
8. Guru mengajak siswa dalam
Peneliti lupa mengajar
kelompok untuk berpikir bersama
siswa untuk perfikir
dalam mendiskusikan jawaban yang 
bersama
benar.
9. Guru membimbing siswa dalam
setiap kelompok untuk Belum Terlaksana

menyelesaikan masalah yang ada dengan baik
didalam LKS.
10. Guru membuka pertanyaan untuk
 Terlaksana dengan baik
seluruh kelompok siswa.
11. Guru menunjuk siswa yang
mengangkat tangan dan
 Terlaksana dengan baik
mempresentasekan hasil kerja
samanya dalam kelopok.
12. Guru menunjuk nomor yang lain
Sampai seluruh Soal dapat  Terlaksana dengan baik
terpresentasekan seluruhnya.
13. Guru memberi penghargaan kepada  Peneliti tidak memeri
kelompok yang hasil kerjanya baik penghargaan kepada
dan benar. siswa
14. Guru menyimpulkan materi  Terlaksana dengan baik
15. Guru melakukan refleksi. Guru tidak melakukan
 refleksi setelah
pelajaran berakhir
Nilai 10 5
% = keberhasilan scenario pembelajaran

= 66,66%

Muna Barat, 02 Mei 2019


Mengetahui
Lampiran 10.
TES SIKLUS I
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Waktu Kerja : 35 Menit
A. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling tepat dibawah ini!
1. Bentuk kekayaan alam yang dapat digunakan manusia dalam pemenuhan
kebutuhan hidup disebut.................
a. Hasil budidaya c. Potensi wilayah
b. Hasil alam d. Sumber daya alam
2. Penduduk disuatu daerah cenderung memanfaatkan kekayaan alam di daerah
tempat tinggalnya untuk...................................
a. Mememenuhi kebutuhan hidupnya b. Tempat persinggahan sementara
c. Tempat tinggal sementara d. Menyesuaikan diri dengan alam
3. Karena kekayaan alam disuatu daerah dengan daerah lain berbeda,
menyebabkan terjadinya keragaman...... bagi penduduknya…………..
a. Agama dan keyakinan c. Jenis mata pencaharian
b. Penghasilan yang sama d. Perilaku masyarakat
4. Tabanan merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi..........
a. Bali c. Sumatra
b. Kalimantan d. Sulawesi
5. Penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai.............
a. Petani c. Nelayan
b. Peternak d. Pekerja perkebunan teh
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?
3. Berikan 2 contoh mata pencaharian yang hidup di daerah dataran rendah!
4. Jelaskan apa yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk disuatu
daerah?
5. Apakah mata pencaharian yang menonjol di tempat tinggalmu?
Lampiran 11.

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Sub tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Waktu Kerja : 35 Menit

A. Salah satu jawaban yang paling tepat


1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
B. Jawaban yang benar antara lain:
1. Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu, guna untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan penghasilan, barang, atau jasa guna untuk mendapatkan
kesejahteraan dalam hidupnya.
3. Mata pencaharian yang ada di daerah dataran rendah antara lain:
1) Petani
2) Peternak
4. Yang mempengaruhi mata pencaharian suatu daerah yaitu lingkungan dan
keadaan alam.
5. Kegiatan ekonomi yang menonjol di daerahku adalah petani.
Lampiran 12.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II pertemuan I

Satuan pendidikan : SDNegeri 7 Sawerigadi


Kelas/Semeter : IV/2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub tema 2 : Keunikan Daerah tempat tinggalku
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pembelajaran :3

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI : Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di
anutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggung jawab dalam berinteraksi dengan kelurga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk cuptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang di jumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis dalam karia yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
nasehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
No KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1. 3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 3.3.1 Mengidentifikasi pelaku
dan hubungannya dengan berbagai kegiatan ekonomi
bidang pekerjaan serta kehidupan danhubungannya dengan
sosial dan budaya di lingkungan berbagai pekerjaan
sekitar sampai provinsi. berdasarkan gambar
yangditunjukkan
2. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Siswa menyampaikan
kegiatan ekonomi dan hubungannya hasil identifikasi
dengan berbagai bidang pekerjaan, mengenai pelakukegiatan
serta kehidupan sosial dan budaya ekonomi dan
di lingkungan sekitar sampai hubungannya dengan
provinsi. berbagai pekerjaan di
depan guru dan teman-
temannya dengan percaya
diri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan kegiatan mengamati gambar kegiatan ekonomi, siswa
dapatmengidentifikasi kegiatan ekonomi, meliputi produsen, distributor
dankonsumen.
 karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10
mengecek kehadiran siswa. menit
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing di pimpin oleh salah
satu siswa. Religius
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaiakan gambaran pembelajaran
Kegiatan Inti Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Guru meminta 50
siswa mengamati gambar pelaku kegiatan ekonomi, menit
meliputi produsen, distributor, dan konsumen.
Sebagai produsen adalah pengusaha buku. Sebagai
distributor adalah penjual buku, Sebagai konsumen
adalah pelajar.
 Fase 1, penomoran (Numbering)
siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
heterogen dengan beranggotakan 3-5 orang.
Setiap anggora kelompok diberi nomor dengan
topi bernomor.
 Fase 2, mengajukan pertanyaan (Questioning)
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal
yang belum dimengerti mengenai model
pembelajaran yang di gunakan.
 Guru membagikan LKS pada masing-masing
kelompok
 Guru menjelaskan tata cara mengerjakan LKS
 Fase 3, berpikir bersama (Head together)
Siswa diberi kesempatan dalam kelompok untuk
berpikir bersama. Setiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok mengetahui
jawaban sambil memberikan motivasi agar
menjawab soal dengan cepat dan tepat. (guru
membimbing siswa dalam kelompok)
 Fase 4, pemberian jawaban (Answering)
 Guru menyebut salah satu nomor tertentu dan
para siswa dari tiap kelompok yang memiliki
nomor yang sama mengacungkan tangan dan
menyiapkan jawaban untuk dipresentasekan di
depan kelas.
 Setelah mempresentasekan hasil kerja tiap
kelompok, guru menjelaskan materi yang telah di
diskusikan sebelumnya dengan menggunakan
media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Kegiatan  Guru memberikan penguatan kepada kelompok 10
penutup yang benar mengerjakan soal. Menit
 Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini,
kegiatan dapat berupa tanya jawab sebagai beri
 sebelum menutup pelajaran guru memberi Game
 Guru menutup pelajaran dengan doa bersama.

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku pedoman guru tema :Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV (buku
tematik terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017)
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat TinggalkuKelas IV (buku tematik
terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017).
 Alat menggunakan topi bernomor
F. MATERI PEMBELAJARAN
 Kegiatan Ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
 Melakukan diskusi dengan teman sebangku secarabertanggung jawab.
(NHT)
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode : diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT), tanya jawab, penugasan, dan ceramah
H. KEGIATAN PENILAIAN
a. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja

Muna Barat, 06 Mei 2019


Mengetahui
Lampiran 13.
MATERI PELAJARAN
Lampiran 14.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II Pertemuan I

Kelompok :

Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:

Diskusilah dengan teman kelompok kalian dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan produksi?


2. Apa yang dimaksud dengan distribusi?
3. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?
Lampiran 15.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus II pertemuan II

Satuan pendidikan : SDNegeri 7 Sawerigadi


Kelas/Semeter : IV/2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub tema 2 : Keunikan Daerah tempat tinggalku
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pembelajaran :4

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di anutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggung jawab dalam berinteraksi dengan kelurga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk cuptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang di jumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis dalam karia yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
nasehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
No KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1. 3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Mengidentifikasi pekerja
ekonomi dan hubungannya dengan pada gambar kegiatan
berbagai bidang pekerjaan serta ekonomi yang tersedia
kehidupan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai provinsi.
2. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Membuat laporan
kegiatan ekonomi dan sederhana tentang
hubungannya dengan berbagai pengamatan tempat
bidang pekerjaan, serta kehidupan kegiatan ekonomi yang
sosial dan budaya di lingkungan ada di daerah siswa.
sekitar sampai provinsi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mengetahui keunikan di daerah tempat tinggalnya.
 Siswa mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan.
 Dengan kegiatan mengamati gambar kegiatan ekonomi, siswa
dapatmengidentifikasi kegiatan ekonomi serta pekerjaan yang terkait
dengankegiatan tersebut.
 karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10 menit
mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing di pimpin
oleh salah satu siswa. Religius
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaiakan gambaran
pembelajaran
Kegiatan Guru mengajak siswa mengingat kembalimateri 50 menit
Inti kegiatan ekonomi dengan cara bertanya jawab.
Dalam kegiatan ini, guru dapat menunjukkan
berbagai gambar kegaiatan ekonomi yang telah
disiapkan sebelumnya. Siswa dapat diminta
untuk mengidentifikasi jenis kegiatan ekonomi
pada gambar yang dibawa guru..
 Fase 1, penomoran (Numbering)
siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
yang heterogen dengan beranggotakan 3-5
orang. Setiap anggora kelompok diberi nomor
dengan topi bernomor.
 Fase 2, mengajukan pertanyaan (Questioning)
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
hal-hal yang belum dimengerti mengenai
model pembelajaran yang di gunakan.
 Guru membagikan LKS pada masing-
masing kelompok
 Guru menjelaskan tata cara mengerjakan
LKS
 Fase 3, berpikir bersama (Head together)
Siswa diberi kesempatan dalam kelompok
untuk berpikir bersama. Setiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok
mengetahui jawaban sambil memberikan
motivasi agar menjawab soal dengan cepat
dan tepat. (guru membimbing siswa dalam
kelompok)
 Fase 4, pemberian jawaban (Answering)
 Guru menyebut salah satu nomor tertentu
dan para siswa dari tiap kelompok yang
memiliki nomor yang sama
mengacungkan tangan dan menyiapkan
jawaban untuk dipresentasekan di depan
kelas.
 Setelah mempresentasekan hasil kerja tiap
kelompok, guru menjelaskan materi yang
telah di diskusikan sebelumnya dengan
menggunakan media yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
Kegiatan  Guru memberikan penguatan kepada 10 Menit
penutup kelompok yang benar mengerjakan soal.
 Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini,
kegiatan dapat berupa tanya jawab sebagai
berikut:
3. Begaimana perasaan mereka mengikuti
kegiatan ini ?
4. Apakah mereka menemukan kesulitan ?
5. Apa masi belum mereka pahami dari
pembelajaran?
 sebelum menutup pelajaran guru memberi
Game
 Guru menutup pelajaran dengan doa bersama.

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku pedoman guru tema :Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV (buku
tematik terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017)
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat TinggalkuKelas IV (buku tematik
terpadu kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017).
 Alat menggunakan topi bernomor.
F. MATERI PEMBELAJARAN
 Kegiatan Ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
 Melakukan diskusi dengan teman sebangku secarabertanggung jawab.
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode : diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT), tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
H. KEGIATAN PENILAIAN
b. Penilaian Sikap : Lembar Observasi
c. Penilaian Pengetahuan: Tes
d. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja

Muna Barat, 09 Mei 2019

Mengetahui
Lampiran 16.
MATERI PELAJARAN

Tangerang dijuluki kota 1000 industri karena merupakan pusat industri di


Pulau Jawa. Di Tangerang berdiri lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahan-
perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Selain keunikan pada
kegiatan ekonomi, Tangerang memiliki keunikan dari bangunan-bangunan lama
yang masih berdiri sampai sekarang.
Lampiran 17.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II Pertemuan II

Kelompok :

Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:

Diskusilah dengan teman kelompok kalian dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Apakah julukan dari kota Tangerang?


2. Jelaskan kegiatan ekonomi apa yang ada pada gambar di buku?
3. Jelaskan kegiatan ekonomi yang ada di daerahmu?
Lampiran 18.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Siklus II

Terlaksana
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Siswa mendengar dan memperhatikan Terlaksana

penjelasan guru. dengan baik
2. Siswa selalu berada dalam Terlaksana

kelompoknya dengan baik
3. Siswa aktif dalam kelompoknya. Terlaksana

dengan baik
4. Siswa mengerjakan nomor soal sesuai Terlaksana

dengan nomor yang di berikan. dengan baik
5. Siswa berpikir bersama untuk Terlaksana

mendiskusikan jawaban yang benar. dengan baik
6. Siswa mengajukan pertanyaan kepada
Terlaksana
guru saat mengalami kesulitan dalam 
dengan baik
menyelesaikan masalah dalam LKS
7. Siswa mampu mempresentasekan Terlaksana

hasil kerja samanya dalam kelompok dengan baik
8. Siswa menerima penghargaan atas
Terlaksana
kerja kelompoknya yang baik dan 
dengan baik
benar.
9. Siswa membuat kesimpulan tentang Terlaksana

materi yang telah di ajarkan. dengan baik
Nilai 9 0

= %
Muna Barat, 09 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 19.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU

Siklus II

Terlaksana
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru melakukan apersepsi. Terlaksana dengan

baik
2. Guru memberi motivasi pada Peneliti lupa
siswa.  memberikan motivasi
kepada siswa
3. Guru Menyampaikan tujuan Terlaksana dengan

pembelajaran. baik
4. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan
Terlaksana dengan
kepada setiap anggota 
baik
kelompok diberi nomor 1-5
sesuai dengan model NHT.
5. Guru menjelaskan materi yang
 Terlaksana
akan diajarkan.
6. Guru memberikan LKS kepada Terlaksana dengan

setiap kelompok siswa. baik
7. Guru menugaskan kepada
masing-masing siswa dalam
Terlaksana dengan
kelompok untuk mengerjakan 
baik
nomor soal sesuai dengan
nomor yang diberikan.
8. Guru mengajak siswa dalam
Peneliti lupa mengajak
kelompok untuk berpikir
 siswa untuk berfikir
bersama dalam mendiskusikan
bersama
jawaban yang benar.
9. Guru membimbing siswa
dalam setiap kelompok untuk Terlaksana dengan

menyelesaikan masalah yang baik
ada didalam LKS.
10. Guru membuka pertanyaan Terlaksana dengan

untuk seluruh kelompok siswa. baik
11. Guru mengajak siswa yang
mengangkat tangan dan Terlaksana dengan

mempresentasekan hasil kerja baik
samanya dalam kelopok.
12. Guru menunjuk nomor yang Terlaksana dengan

lain Sampai seluruh Soal dapat baik
terpresentasekan seluruhnya.
13. Guru memberi penghargaan
Terlaksana dengan
kepada kelompok yang hasil 
baik
kerjanya baik dan benar.
14. Guru menyimpulkan materi Terlaksana dengan

baik
15. Guru melakukan refleksi.  Terlaksana dengan
baik
Nilai 13 2

% = keberhasilan scenario pembelajaran

= 86.66%
Muna Barat, 09 Mei 2019

Mengetahui
Lampiran 20.

TES SIKLUS II

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Sub tema 2 : Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Waktu Kerja : 35 Menit

A. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling tepat dibawah ini!


1. Kegiatan menghasilkan barang dan jasa disebut...................
a. Kegiatan ekonomi c. Distribusi
b. Produksi d. Konsumsi
2. Kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen
disebut......
a. Kegiatan ekonomi c. Distribusi
b. Produksi d. Konsumsi
3. Kegiatan memakai barang-barang hasil produksi adalah...........
a. Kegiatan ekonomi c. Distribusi
b. Produksi d. Konsumsi
4. Tangerang merupakan kota dari provinsi....................
a. Banten c. Bali
b. Sumatra d. Sulawesi
5. Keunikan yang dimiliki Tangerang antara lain keunikan pada...................
a. Kegiatan ekonomi c. Buruh
b. Kegiatan pertanian d. Kebun teh
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apakah julukan dari kota Tangerang?
2. Apa yang dimaksud dengan produksi?
3. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?
4. Industri apakah yang ada di Tangerang?
5. Jelaskan kegiatan ekonomi yang ada di daerahmu?
Lampiran 21.

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Sub tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Waktu Kerja : 35 Menit

A. Salah satu jawaban yang paling tepat


1. B
2. C
3. D
4. A
5. A

B. Jawaban yang benar antara lain:


1. Tangerang dijuluki kota 1000 industi.
2. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa.
3. Konsumsi adalah kegiatan memakai barang-barang hasil produksi.
4. Industri yang ada di Tangerang adalah industi ban dan sendal.
5. Kegiatan ekonomi yang ada di daerahku adalah hasil jambu yang
dihasilkan dari petani lalu ke penjual dan kemudian ke pembeli.
Lampiran 22.
NILAI PEROLEHAN PRATINDAKAN

Mata Pelajaran : IPS


Kelas : IV
Semester : Genap
KKM : 75
No Nama Siswa Nilai KKM KETERANGAN
1. Amelia Ahad 75 75 Tuntas
2. Fika Adelia 40 75 Belum tuntas
3. Fauzan Farid 49 75 Belum tuntas
4. Lulu Waode Mayori 75 75 Tuntas
5. La Ode Fadi 40 75 Belum tuntas
6. La Ode Andra 37 75 Belum tuntas
7. La Fiki 75 75 Tuntas
8. Muhamad Ikhlas 55 75 Belum tuntas
9. Muh. Aliapong Hendrawan 40 75 Belum tuntas
10. Meri 50 75 Belum tuntas
11. Melanti 75 75 Tuntas
12. Meylani Putri 75 75 Tuntas
13. Nina 50 75 Belum tuntas
14. Nurlinda 37 75 Belum tuntas
15. Resky Aditia 75 75 Tuntas
16. Siti Fadillah Azhara 57 75 Belum tuntas
17. Saras Wati 37 75 Belum tuntas
18. Safariani 40 75 Belum tuntas
19. Syawal Adrian 75 75 Tuntas
20 Muh. Fadli 75 75 Tuntas
Jumlah 1.132 KKM yang
sudah di
Nilai Rata-rata 56,6 tetapkan
oleh sekolah
Lampiran 23.

NILAI PEROLEHAN AKHIR PADA SIKLUS I


Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IV
Semester : Genap
KKM : 75
No Nama Siswa Nilai KKM KETERANGAN
1. Amelia Ahad 85 75 Tuntas
2. Fika Adelia 50 75 Blm Tuntas
3. Fauzan Farid 75 75 Tuntas
4. Lulu Waode Mayori 85 75 Tuntas
5. La Ode Fadi 60 75 Blm Tuntas
6. La Ode Andra 55 75 Blm Tuntas
7. La Fiki 90 75 Tuntas
8. Muhamad Ikhlas 70 75 Blm Tuntas
9. Muh. Aliapong Hendrawan 50 75 Blm Tuntas
10. Meri 75 75 Tuntas
11. Melanti 85 75 Tuntas
12. Meylani Putri 85 75 Tuntas
13. Nina 75 75 Tuntas
14. Nurlinda 50 75 Blm Tuntas
15. Resky Aditia 90 75 Tuntas
16. Siti Fadillah Azhara 80 75 Tuntas
17. Saras Wati 55 75 Blm Tuntas
18. Safariani 55 75 Blm Tuntas
19. Syawal Adrian 85 75 Tuntas
20 Muh. Fadli 85 75 Tuntas
Jumlah 1.440 KKM
Nilai Rata-rata 72,0 yang
Belum Mencapai
sudah di
presentase
tetapkan
Ketuntasan belajar 60% ketuntasan belajar
oleh
sekolah
Lampiran 24.

NILAI PEROLEHAN AKHIR PADA SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPS


Kelas : IV
Semester : Genap
KKM : 75
No Nama Siswa Nilai KKM KETERANGAN
1. Amelia Ahad 100 75 Tuntas
2. Fika Adelia 75 75 Tuntas
3. Fauzan Farid 90 75 Tuntas
4. Lulu Waode Mayori 95 75 Tuntas
5. La Ode Fadi 85 75 Tuntas
6. La Ode Andra 70 75 Blm Tuntas
7. La Fiki 100 75 Tuntas
8. Muhamad Ikhlas 85 75 Tuntas
9. Muh. Aliapong Hendrawan 75 75 Tuntas
10. Meri 90 75 Tuntas
11. Melanti 95 75 Tuntas
12. Meylani Putri 95 75 Tuntas
13. Nina 90 75 Tuntas
14. Nurlinda 65 75 Blm Tuntas
15. Resky Aditia 100 75 Tuntas
16. Siti Fadillah Azhara 90 75 Tuntas
17. Saras Wati 80 75 Tuntas
18. Safariani 80 75 Tuntas
19. Syawal Adrian 95 75 Tuntas
20 Muh. Fadli 95 75 Tuntas
Jumlah 1.750 KKM
Nilai Rata-rata 87,5 yang
Sudah Mencapai
sudah di
presentase
tetapkan
Ketuntasan belajar 90% ketuntasan belajar
oleh
sekolah
Lampiran 25.

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

 Kegiatan awal

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Pemberian materi
 Pembagian kelompok

 Pemasangan Topi bernomor

 Pembagian LKS
 Guru membimbing siswa

 Pemberian jawaban

 Kegiatan akhir
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas penulis
Nama : Irmawati.
Tempat Tanggal Lahir : Nihi, 11 April 1996.
Agama : Islam.
Suku : Muna.
Alamat : Desa Guali, Kec. Kusambi, Kab. Muna Barat.
Telpon : 085341608263
B. Pendidikan Formal
 SD Negeri 17 Sawerigadi, Kec. Sawerigadi. Kab. Muna Barat (Tamat
2008).
 SMP Negeri 2 Kusambi, Kec. Kusambi, Kab. Muna Barat (Tamat 2011).
 SMA Negeri 1 Sawerigadi, Kec. Barangka, Kab, Muna Barat (Tamat
2014).
C. Nama Orang Tua dan Perkerjaan
 Ayah : Suradi (Alm).
Perkerjaan :
 Ibu : Rusma.
Perkerjaan : Tani.
D. Jumlah Saudara
Saudara : 3 Orang (2 laki-laki & 1 Perempuan)
Anak : 2 (Dua)

Anda mungkin juga menyukai