SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Oleh:
IRMAWATI
14010104031
berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik
bagian dari skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan
kemudian hari terdapat rintangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan
ii
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jln. Sultan Qaimuddin No. 17 Kelurahan Baruga - Kota Kendari Telp (0401) 3193710
Faximili (0401) 3193710E-mail.iainkendari@yahoo.co.id
Website: http//iainkendari.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Salawat serta salam kita haturkan kepada baginda besar Muhammad
SAW keluarga, sahabat dan para tabi’in yang memperjuangkan Islam ini sampai
kepada kita semua. Dengan rahmat Allah SWT sehingga peneliti dapat menyusun
olehnya itu sangat layak peneliti sampaikan rasa terimakasih yang setinggi-
tingginya peneliti haturkan kepada Ayahanda Suradi dan Ibunda Rusma yang
tercinta yang telah membesarkan, mengasuh, serta mendidik peneliti sejak kecil
penyelesaian studi, Kakak peneliti tercinta yang telah mendidik dan menyayangi
serta memotivasi dan inspirasi selama peneliti menjalani studi serta Suami dan
terkait, langsung maupun tidak langsung, peneliti sampaikan rasa terimakasih ini
masing-masing kepada:
iv
1. Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd Rektor IAIN Kendari atas segala kebijakan
2. Dr. Husain Insawan, M.Ag, Dr. Batmang, S.Ag., M.Pd dan Dr. Herman P,
M.P,, masing-masing sebagai Wakil Rektor I, II, dan III yang turut
IAIN Kendari.
3. Dr. Masdin, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
wakil dekan 1, Dekan II, Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Kendari yang telah banyak memberi arahan, petunjuk dan bimbingan.
Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Kendari, dan juga sebagai Pembimbing I saya yang
6. Dra. Rahmawati, M.Pd dan Mansur, S.Ag., M.Pd selaku penguji yang telah
8. Para Dosen IAIN Kendari yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, yang
telah banyak memberi konstribusi ilmiah sehingga dapat membuka cakra wala
berpikir peneliti.
v
9. Wd Furida, S.Pd Guru kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat
yang telah membantu dan memberikan spirit, suka dan duka selama menjalani
disumbangkan kepada penulis mendapat pahala yang setimpal di sisi Allah SWT
Akhirnya penulis memohon ampun kepada Allah SWT atas segala khilaf baik
vi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna
Barat. Masalah yang dikemukakan dari penelitian ini adalah apakah penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas ekonomi di Kelas
IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat?. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dikhususkan pada mata pelajaran IPS dengan prosedur
penelitian yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi berulang
sampai 2 siklus. Teknik pengumpulan data yaitu data hasil belajar diambil dengan
cara memberikan tes kepada siswa setelah selesai tindakan dan data pelaksanaan
pembelajaran diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan tiap
siklus dengan menggunakan instrument observasi kegiatan guru dan siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar dengan indikator kinerja yang ditetapkan jika
mencapai 80% dan telah mencapai nilai >75 baru dinyatakan tindakan berhasil.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan pada observasi awal nilai rata-rata
siswa sebasar 56,6 dengan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran 40%, pada
akhir siklus I nilai yang diperoleh siswa adalah 72,0 dengan presentase ketuntasan
60%. Dengan nilai aktifitas siswa Siklus I 66,66% dan nilai aktifitas guru Siklus I
66.66%. Selanjutnya pada siklus II perolehan nilai siswa menunjukan peningkatan
yang signifikan dengan nilai rata-rata 87,5 dengan presentase ketuntasan 90%.
Dengan nilai aktifitas siswa siklus II 100% dan nilai aktifitas guru siklus II
86,66%. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar IPS di
kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab.Muna Barat.
Kata Kunci : Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), Hasil Belajar IPS,
Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah............................................................................................. 5
1.4. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.6. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
1.7. Definisi Operasional....................................................................................... 7
viii
3.6. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Jumlah siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi tahun ajaran 2018/2019.
Tabel 4.2. Hasil Nilai Pratindakan.
Tebel 4.3. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I.
Tabel 4.4. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus II.
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 25 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 26 : Surat Keterangan Selesai Meneliti
Lampiran 27 : Izin Penelitian
Lampiran 28 : Riwayat Hidup
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.
sekolah dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien
maka setiap orang terlibat dalam pendidikan tersebut sehingga dapat memahami
memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya
mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru harus memiliki rasa ingin tahu
mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-
materi IPS yang diterimanya dan sebagian besar peserta didik tidak mampu
perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai
belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar yang baru yang lebih
Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang mendengarkan penjelasan
guru bahkan ada siswa yang diam saja dan ada juga yang bermain-main sendiri
saat guru sedang menerangkan pelajaran. Metode ceramah yang digunakan oleh
guru dalam penyampaian materi menyebabkan siswa menjadi kurang tertarik dan
kurang termotivasi untuk belajar sehingga siswa menjadi bosan dan aktivitas
potensi yang lain. Dengan demikian kondisi tersebut berdampak pada hasil belajar
siswa.
Sawerigadi ternyata terjadi adanya masalah yang ada dalam proses belajar yaitu
Rendahnya minat belajar siswa, penjelasan guru masih bersifat abstrak atau
model pelajaran yang dipilih guru kurang diminati siswa sehingga mengakibatkan
Berdasarkan observasi dan informasi yang saya dapat dari guru kelas IV SD
Negeri 7 Sawerigadi. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran
IPS bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya dicapai oleh 8 orang anak atau
40% dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 20 orang siswa dan dimana masih ada
12 orang anak atau 60% yang masih belum mencukupi standar KKM yang telah
ditetapkan.
masalah yang tepat yaitu dengan menerapkan berbagai model pembelajaran, Salah
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi tersebut
khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga KKM
mengutamakan adanya kerja sama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
optimal, maka peneliti merasa termotivasi dan tertarik untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui
IV SD Negeri 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat”. Dalam hal ini sebagai jawaban
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
5
tipe NHT.
berlangsung.
pelajaran IPS.
2. Penelitian ini fokus pada meningkatkan Hasil belajar peserta didik pada mata
Negeri 7 Sawerigadi?
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi bentuk aktifitas
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas ekonomi
1. Bagi Siswa
Hasil belajar siswa dapat meningkat, membuat siswa lebih termotivasi dan
selalu antusias dalam belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode
2. Bagi Guru
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan yang telah diinginkan.
7
3. Bagi Sekolah
1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran.
mengutamakan adanya kerja sama antara siswa dimana dalam kelompok siswa
KAJIAN PUSTAKA
prestasi belajar. Hasil belajar diperoleh setelah dilakukan evaluasi atau penilaian
yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan
ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian
hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah baik itu
pengertian yang berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-
sama mempunyai tujuan untuk mendapatkan suatu hasil yang ingin dicapai atau
bahwa definisi hasil adalah perolehan atau tercapainya suatu tujuan yang ingin
dicapai atau yang telah ditentukan. Hasil juga dapat diartikan sebagai nilai akhir
dari suatu proses kegiatan belajar mengajar. Jadi hasil dapat diperoleh setelah
adanya suatu proses kegiatan dan evaluasi, pengukuran, tes, penilaian, proses
sebagai suatu proses yang menunjukan adanya perubahan yang sifatnya positif
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukan dalam berbagai
bentuk yaitu berupa pemahamannya, pengetahuannya, sikap dan tingkah
lakunya, daya penerimaan dan aspek-aspek lain yang ada pada individu siswa.
Suyono dan Hariyanto mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu
unsur yang perlu diperhatikan oleh pendidik. Adapun unsur- unsur belajar tersebut
a. Tujuan belajar
Belajar akan terjadi jika ada tujuan yang ingin dicapai, tujuan belajar
b. Kesiapan belajar
secara fisik, psikis, dan kesiapan lain berupa pengetahuan dan kemampuan
c. Situasi pendukung
belajar. Yang termasuk dalam unsur ini yaitu tempat, alat, bahan dan sumber-
sumber belajar.
d. Interpretasi
f. Konsekuensi
Jika peserta didik berhasil dalam memenuhi kebutuhan belajarnya, maka dia
akan senang atau merasa puas. Sebaliknya jika gagal mereka akan merasa
sedih dan tidak puas. Jadi belajar akan memberikan konsekuensi tertentu bagi
peserta didik.
11
yakni rasa sedih, kecewa dan pada akhirnya dapat menimbulkan beberapa
motivasi bagi guru maupun peserta didik sebab mereka akan lebih giat belajar dan
dan kemajuan peserta didik sehingga dapat bertindak dengan tepat bila peserta
didik mengalami kesulitan belajar. Bagi peserta didik evaluasi merupakan umpan
balik tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dapat mendorong untuk
Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh peserta didik
untuk mengevaluasi diri mereka sendiri self Assesment atau evaluasi diri. Evaluasi
diri dilakukan oleh peserta didik terhadap diri sendiri maupun terhadap teman
mereka. Hal ini akan mendorong peserta didik untuk berusaha lebih baik lagi dari
sebelumya agar mencapai hasil yang maksimal. Mereka akan merasa malu jika
kelemahan dan kekurangan yang dimiliki diketahui oleh peserta didik lain.
karena itu, untuk mempengaruhi hasil peserta didik, evaluasi perlu dilaksanakan
sendiri.
diperoleh peserta didik melalui penyimpanan informasi dan pesan oleh guru
secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja yang artinya
hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pedidikan sebagai mana
komprehensif.
penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
Menurut Kingsley yang dikutip dari Sudjana, hasil belajar dibagi atas tiga
macam yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap
dan cita-cita.
belajar seperti:
1) Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya kurang baik, selain
itu juga akan cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing, mengantuk dan
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh ini dapat berupa kebutaan, tuli dan lain - lain sebagainnya.
1) Intelegensi
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil
2) Perhatian
tertuju pada suatu obyek benda atau sekumpulan obyek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian
3) Minat
beberapa kegiatan. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah
4) Bakat
5) Motivasi
atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang
6) Kematangan
7) Kesiapan
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika
15
siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnnya akan
lebih baik.
8) Faktor kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan rohani.
pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar, misalnya orang tua
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, waktu sekolah, tata tertib atau
tingkah laku dan kemampuan siswa yang didapat dari pengalaman belajarnya.
afektif (sikap) dan psikomotori (keterampilan) siswa. Yang diukur dengan alat
evaluasi berupa tes maupun non tes. Penilaian belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan kriteria- kriteria tertentu.
Jadi pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah dikenali atau diketahui
di AS pada tahun 1913. Istilah IPS sendiri secara resmi mulai digunakan di
atau pengetahuan sosial kita mengenal istilah seperti ilmu sosial, studi sosial dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang mempelajari dan
menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial yang ada di masyarakat
Politik, Hukum dan Budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu cabang ilmu yang
dipelajari sejak kita mengenal dunia dan tidak pernah berfikir untuk
dipelajari karena IPS merupakan ilmu yang sangat dekat dengan keseharian kita
baik secara formal maupun informal kita akan tetap mempelajarinya. IPS
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran
(NHT)
individu diharapkan pada pilihan harus diikuti diantaranya memilih kerja sama,
yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar
dapatbekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada
yang lain.
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang
memiliki tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.
adalah berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain maupun
NHT atau kepala bernomor struktur, model ini dapat dijadikan alternative
Menurut Ibrahim, ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
keterampilan sosial.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT ini
1) Persiapan
2) Pembentukan kelompok
kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa
atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau
4) Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan
yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berfikir bersama
jawaban dan pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dari para siswa, dari setiap
6) Memberi kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
lebih banyak siswa dalam mereview materi pelajaran dan mengecek pemahaman
keseluruh kelas.
(NHT)
1. Pembelajaran akan lebih terpusat pada kreatifitas siswa untuk lebih aktif
dalam kelompok.
bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran yang lebih baik.
anggota kelompok.
23
(NHT)
demikian guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang
menerima informasi dari guru secara apa adanya menjadi cara belajara yang
megolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukan suatu hal yang mudah
4. Metode ini banyak memberikan kebebasan bagi siswa dalam belajar tetapi
kebebasan itu tidak berarti menjamin siswa belajar dengan baik dalam arti
penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh saudari “Arni” dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Mata
Studi yang dilakukan oleh saudari Arni dijadikan sebagai salah satu
rujukan oleh penulis yang diperoleh oleh layanan jasa perpustakaan UHO kendari.
Hasil dari tes siklus I, secara klasikal siswa yang memperoleh nilai
ketuntasan sebanyak 17 orang atau 56,67% dari 30 orang siswa dan sebanyak 13
orang atau 43,33% dari 30 orang dengan nilai rata-rata 57,2. Pada siklus II,
ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 25 orang atau 83,33%
dari 30 orang siswa yang tuntas dan 5 orang atau 16,66% dari 30 orang siswa
hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT
saudari Arni ini sangat memberikan kontribusi yang besar bagi penulis untuk
saat ini menjadikan tuntutan bagi pendidik untuk senantiasa aktif mengembangkan
pada rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang
sesuai dengan struktur pengetahuan bidang studi yang dipelajari. Untuk mencapai
peningkatan itu guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat untuk
untuk memecahkan masalah bersama. Setiap ide yang dimiliki siswa dituangkan
menyelesaikan permasalahan.
dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam satu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Selain itu Numbered Head Together (NHT) juga mendorong
Faktor Guru:
Faktor Siswa:
Guru terlalu memberikan
Minat dan motifasi siswa rendah.
penekanan pada faktor ingatan.
Tidak mempresentasikan hasil
Masih sangat kurang kegiatan
karianya.
diskusi.
Tidak ada kerja sama antar siswa.
Tidak menggunakan model
pembelajaran.
pada materi pokok aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam,
METODE PENELITIAN
oleh teman sejawat yang terlibat secara langsung dalam penelitian. Penelitian ini
aktifitas siswa dalam pelajaran IPS. Dengan cara melakukan tindakan diharapkan
kelas.
deskriptif kualitatif.
bulan April hingga Juli, tahun ajaran 2018/2019 semester genap. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi yang berjumlah 20 orang.
29
Selain itu, diteliti sikap dan perilaku siswa terhadap pembelajaran dengan
Faktor hasil belajar yang akan diteliti adalah penilaian hasil belajar
siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh guru pada setiap proses
berikut:
1. Perencanaan
perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka
f. Membuat alat evaluasi berupa tes hasil belajar pada setiap akhir
2. Pelaksanaan Tindakan
(NHT).
31
3. Observasi
4. Evaluasi
5. Refleksi
apakah hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dalam tahap ini yang
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
a. Metode Observasi
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
b. Metode Dokumentasi
penulis butuhkan.
Nilai siswa ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes yang
Keterangan:
N = Nilai siswa.
∑ = Skor perolehan siswa.
Total Skor = Jumlah skor maksimal.
Keterangan:
∑
∑
Keterangan:
NHT dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil belajar IPS. Indikator
kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan
ketuntasan secara klasikal minimal 80% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan
Kabupaten Muna Barat, Sekolah ini didirikan pada Tahun 1985 dengan status
sekolah Negeri Waktu yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yaitu pagi
dan sekolah ini juga telah menggunakan kurikulum K13. kepala SD Negeri 7
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
sekolah yang efektif, berkarakter bersih, serat serta asri nyaman, lengkap
c. Indikasi
(PAIKEM).
4.1.3. Tujuan
adalah:
pembiasaan
kendari
38
guru.
Tabel 4.1
Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 7 Sawerigaditahun ajaran
2018/2019
No Jenis Kelamin F
1 Laki-laki 8
2 Perempuan 12
Jumlah siswa 20
Sumber data: Buku Daftar Hadir siswa Pegangan Guru Kelas IV SD Negeri 7
Sawerigadi
kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah, tetapi sebagian besar memiliki
sebagai subyek penelitian ini karena sesuai dengan model pembelajaran yang akan
39
Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sawerigadi, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih banyak
adalah hal ini berdasarkan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS dan
data yang diperoleh dari evaluasi dari guru mata pelajaran IPS. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah: (1)
penguasaan atau pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan rendah (2)
Rendahnya minat belajar siswa (3) belum adanya penggunaan media dalam proses
pembelajaran (4) Kurangnya umpan balik siswa ketika guru bertanya ataupun
pembelajaran antara siswa yang satu dengan yang lainnya sehingga terlihat
sehingga tujuan dalam pembelajaran belum tercapai yang ditetapkan yaitu 75.
Adapun data hasil belajar IPS siswa SD Negeri 7 Sawerigadi sebelum diberi
Tabel 4.2
Hasil Nilai Pratindakan
12
8
40%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 20 jumlah siswa kelas IV,
dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 56,6, hal tersebut belum
mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Apabila nilai rata-rata siswa
tersebut sudah mencapai 75 maka dapat dikatakan berhasil atau tuntas. Dengan
4.3.2.1. Perencanaan
standar kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS, materi pokok yang digunakan
4) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati aktifitas guru dan lembar
a) Pertemuan pertama siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari senin
jam 07.40-09.00 WITA tanggal 29 april 2019 dengan materi ajar daerah tempat
dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses
akan dicapai pada materi pertemuan pertama pada siklus I yaitu lingkungan
sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi dan menyajikan hasil
provinsi.
kelompok terdiri dari 5 siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda
yaitu dari segi suku, jenis kelamin secara heterogen sesuai dengan kriteria
(NHT).
i) Setelah diskusi selesai, guru memanggil salah satu nomor kepala pada setisp
kelompok dengan acak. setelah itu siswa diminta untuk kembali ke tempat
duduknya semula. Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas. Guru juga
Hamdalah dan mengucapkan salam. Semua siswa menjawab salam dari guru.
44
dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses
akan dicapai pada materi pertemuan kedua pada siklus I yaitu lingkungan
mengenai keunikan penduduk dan karakteristik alam yang ada didaerah tempat
tinggal peserta didik dan Membuat klasifikasi karakteristik alam yang ada
didaerahnya.
(NHT)
f. Setelah diskusi selesai, guru memberikan tes pada setiap kelompok. setelah itu
materi yang telah dibahas. Guru juga melibatkan siswa dalam menyimpulkan
pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam menyimpulkan materi.
g. Pada kegiatan penutup, Guru memberikan soal tes evaluasi kepada setiap siswa
pada setiap akhir pembelajaran pertemuan kedua dan apabila siswa telah
menyelesaikan soal tes tersebut maka siswa langsung menyetornya tanpa harus
menunggu temannya yang lain. setelah itu guru menutup pembelajaran dengan
4.3.2.3. Observasi
melakukan observasi terhadap aktitas guru dan aktivitas anak didik menggunakan
kinerja hal ini disebabkan guru belum dapat mengorganisasikan waktu dengan
baik hal ini dapat dilihat banyaknya waktu yang diperlukan untuk membagi siswa
46
dalam kelompok sehingga kegiatan refleksi dan pemberian tugas yang seharusnya
dilaksanakan tetapi karena waktu yang terbatas akhirnya tidak dapat dilaksanakan.
Hasil obserfasi kegiatan Guru pada Siklus I ini ada 15 aspek yang diamati
ada 10 aspek yang terlaksana. Adapun hasil observasi guru siklus I adalah sebagai
berikut:
5
66,66%
Head Together (NHT) sudah cukup berjalan dengan lancar dan terorganisir.
Adapun hasil presentase yang diperoleh 66,66% untuk kegiatan yang telaksana.
Sedangkan presentase kegiatan yang tidak terlaksana yaitu 33,34%. Hasil tersebut
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I ada 9 aspek yang diamati ada
hasil kerja samanya dalam kelompok, Siswa tidak menerima penghargaan atas
kerja kelompoknya yang baik dan benar dan Siswa tidak membuat kesimpulan
tentang materi yang telah di ajarkan. Hal ini disebabkan karena siswa masih asing
merupakan hal yang baru bagi mereka. Kemudian banyak siswa yang kurang aktif
dari teman kelompoknya. Adapun hasil observasi aktivitas siswa yaitu sebagai
berikut:
3 66,66%
kegiatan yang tidak terlaksana yaitu 33,34%. Hasil tersebut sudah dianggap cukup
baik.
48
4.3.2.4. Evaluasi
dengan pemberian tes kepada siswa pada akhir siklus. Hasil tes belajar siswa kelas
IV SDN 7 Sawerigadi Kab. Muna Barat yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei
Tebel 4.3
Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar
berikut:
12
8
60%
klasikal terhadap materi pelajaran yang mengalami peningkatan dari tes awal
ketuntasan yang hanya mencapai 40% dan nilai rata-rata 56,6. sedangkan pada
sebanyak 12 orang siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang, sehingga
ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 60% dengan nilai rata-rata 72,0.
yang perlu diperbaiki pada siklus II, selain itu ketuntasan belajar secara klasikal
4.3.2.5. Refleksi
pada siklus I belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Kendala-
kendala yang ditemukan pada siklus I adalah masi ada siswa yang kurang aktif
dan siswa belum mampu mempresentasekan hasil kerja sama dalam kelompok.
data observasi siswa dan guru, maka ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk
siswa dalam kelompok untuk berfikir bersama, guru harus selalu membimbing
dalam pembelajaran, siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan baik dan
belajar siswa pada mata pelajaran IPS terdapat 12 siswa belum mencapai
ketuntasan dan 8 siswa sudah mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai
ketuntasan belajar mencapai 60%, dan nilai rata-rata 72,0. Hal ini berarti masih
ada kekurangan. Kekurangan yang ada pada siklus I peneliti bersama guru mata
siklus berikutnya.
51
4.3.3.1. Perencanaan
observer, maka agar proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa
Together (NHT) pada siklus II berjalan dengan baik. Peneliti kembali melakukan
proses pembelajaran.
daya alam.
7. Guru lebih giat lagi dalam memberikan motivsi, bimbingan dan arahan dalam
a. Pertemuan pertama siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin,
jam 07.40-09.00 WITA tanggal, 6 Mei 2019. Dengan materi ajar Kegiatan
ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam dengan alokasi waktu 2x35
menit (1xpertemuan)
dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses
dicapai pada materi pertemuan pertama pada siklus I yaitu Kegiatan ekonomi
dalam pemanfaatan sumber daya alam pada pertemuan pertama dengan pokok
sekitar sampai provinsi b). menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan
sama dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu;
karena jumlah siswa yang hadir 20 siswa jadi akan dibagi menjadi 4 kelompok
dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa kelompok ini disebut kelompok asal,
kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa yang mempunyai latar belakang yang
berbeda yaitu dari segi suku, jenis kelamin secara heterogen sesuai dengan
Together (NHT).
i. Setelah diskusi selesai, guru memberikan tes kuis pada setiap kelompok.
setelah itu siswa diminta untuk kembali ke tempat duduknya semula. guru
menyimpulkan materi yang yang telah dibahas. Guru juga melibatkan siswa
dalam menyimpulkan pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam
menyimpulkan materi.
54
Hamdalah dan mengucapkan salam. Semua siswa menjawab salam dari guru.
2019 jam 07:40-09:00 WITA dengan materi Kegitan ekonomi dan pemanfaatan
dengan kegiatan yang termuat dalam RPP yaitu: Kegiatan awal proses
sama dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu;
55
jumlah siswa yang hadir pada saat itu adalah 20 siswa jadi akan dibagi
(NHT)
f. Setelah diskusi selesai, guru memanggil nomor kepala pada tiap kelompok
dengan acak dan menjawab soal yang diberikan. setelah itu siswa diminta
pembelajaran dan ada beberapa siswa yang aktif dalam menyimpulkan materi.
g. Pada kegiatan penutup, Guru memberikan soal tes evaluasi kepada setiap siswa
pada setiap akhir pembelajaran pertemuan kedua dan apabila siswa telah
menyelesaikan soal tes tersebut maka siswa langsung menyetornya tanpa harus
menunggu temannya yang lain. setelah itu guru menutup pembelajaran dengan
4.3.3.3. Observasi
melakukan observasi terhadap aktitas guru dan aktivitas anak didik menggunakan
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II aktivitas guru sudah berjalan
dengan lancar dan terorganisir. Ada 15 aspek yang diamati terdapat 2 aspek yang
tidak terlaksana dan 13 aspek dapat terlaksana dengan baik. hal ini berarti
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) yang telah dibuat. Adapun
13 86.66%
pada siklus II pertemuan kedua telah terlaksana dengan sangat baik dibandingkan
dengan siklus I. Dalam artian 13 kegiatan dapat terlaksana dan ada 2 aspek belum
terlaksana. Hal ini dapat dilihat dari hasil presentase hasil observasi mencapai
Hasil observasi terhadap aktivitas anak pada siklus II aktivitas anak sudah
berjalan dengan lancar dan terorganisir. Ada 9 aspek yang diamati dapat
terlaksana dengan baik. Hal ini berarti aktifitas anak dapat dikatakan sangat baik.
9 100%
aktivitas anak pada siklus II pertemuan kedua telah terlaksana dengan sangat baik
dibandingkan dengan pertemuan pertama siklus II. Dalam artian semua kegiatan
dapat terlaksana semua. Hal ini dapat dilihat dari hasil presentase hasil observasi
4.3.3.4. Evaluasi
dilakukan dengan pemberian tes kepada siswa pada akhir siklus. Hasil tes belajar
siswa kelas IV SDN 7 Sawerigadi yang dilaksanakan pada tanggal, 9 Mei 2019.
Tabel 4.4
18 90%
terhadap materi pembelajaran setelah tindakan siklus II, nilai hasil belajar siswa
yang memperoleh rata-rata 87,5, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal
mencapai 90%, dimana dengan jumlah siswa yang mencapai KKM ( >75)
sebanyak 18 orang dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 2 orang siswa. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD
4.3.3.5. Refleksi
pembelajaran pada siklus II sudah mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah,
meningkatkan hasil belajar siswa menurut ketercapaian indikator kerja yang telah
siklus lanjutan. Hasil evaluasi tindakan siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-
rata siswa pada siklus I 72,0 pada akhir siklus II nilai siswa menunjukan
peningkatan dari siklus I sebesar 60% meningkat pada siklus II mencapai 90%.
4.4. Pembahasan
tindakan penelitian yang dilakukan sebanyak dua (2) siklus, Hal ini karena adanya
rancangan dan pelaksanaan yang selalu berusaha dilakukan dengan optimal antara
1. Aktivitas guru.
aktivitas guru dengan presentase ketuntasan yaitu 66,66% belum dalam kategori
baik. Hal ini disebabakan masih ada beberapa indikator yang belum terlaksana
seperti Guru tidak mengajak siswa dalam kelompok untuk berpikir bersama dalam
mendiskusikan jawaban yang benar, Guru tidak membimbing siswa dalam setiap
kelompok untuk menyelesaikan masalah yang ada didalam LKS, Guru tidak
membuka pertanyaan untuk seluruh kelompok siswa, Guru tidak mengajak siswa
kelopok, Guru tidak menunjuk nomor yang lain Sampai seluruh Soal dapat
yang hasil kerjanya baik dan benar dan Guru tidak melakukan refleksi sehingga
dalam proses pembelajaran tidak terlalu maksimal sehingga dalam ada kegiatan
Hal lain yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa yaitu Guru tidak
jawaban yang benar, Guru tidak membimbing siswa dalam setiap kelompok untuk
61
menyelesaikan masalah yang ada didalam LKS, Guru tidak mengajak siswa yang
Guru tidak menunjuk nomor yang lain Sampai seluruh soal dapat terpresentasekan
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti sebagai guru model dan atas
aktivitas siswa pada siklus 1 dan melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus
2. Aktivitas Siswa
I dengan presentase 66,66% masih tergolong belum baik. Ada beberapa faktor
beberapa indikator yang terlakaasana dengan baik yaitu pada saat guru
tidak mengerjakan nomor soal sesuai dengan nomor yang di berikan, Siswa tidak
menerima penghargaan atas kerja kelompoknya yang baik dan benar, Siswa tidak
62
aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan presentase 100% dalam kategori baik
dan siswa telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. siswa terlibat
Koopetatif Tipe Numbered Head Together (NHT) siswa lebih aktif dalam
pembelajaran.
tes evaluasi pada akhir siklus pada pembelajaran IPS. Tes evaluasi Hasil belajar
digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu
tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai bila siswa sudah memahami belajar
dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. dengan
(NHT).
Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa merupakan langkah
yang tepatuntuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung
63
jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok
mana tingkat pemahaman dan tingkat perkembangan hasil belajar siswa setelah
(NHT). adapun hasil tes siklus I dengan presentase ketuntasan yaitu 60% dengan
nilai rata-rata 72,0. Hasil tes siklus I tersebut menandakan bahwa model
pembelajaran NHT, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bila
Head Together (NHT) hasil belajar siswa meningkat 20%. Tetapi pada siklus I
belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu
75%. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan berdasarkan nilai tes dari hasil
siklus I yang belum mencapai target peneliti yaitu 75%. Sedangkan yang
diperoleh siswa masih mencapai 60%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II yang
dilaksanakan dua kali pertemuan dengan tindakan evaluasi dengan tes yang
siklus I. adapun hasil tes siklus II dengan presentase ketuntasan 90% dengan nilai
rata-rata 87,5%. Adapun siswa yang tuntas belajarnya yaitu 18 siswa sedangkan
yang tidak tuntas belajarnya 2 siswa. Dengan hasil yang diperoleh siswa pada
diperoleh 90% hal ini berarti penelitian ini dikatakan berhasil dan hasil belajar
64
meningkat pada setiap siklus. Adapun peningkatan hasil dari sebelum tindakan
sampai pada siklus II sebesar 50%. Sehingga penelitian dicukupkan sampai pada
BAB V
5.1. Kesimpulan
analisis dan refleksi. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktifitas siswa
dan guru yang dilaksanakan selama dua siklus. Pada aktivitas guru siklus I
mencapai 66,66% dan. Aktifitas siswa pada siklus I mencapai 44,44% pada
pada siklus II hasil aktifitas guru dan siswa terjadi peningkatan. Aktifitas guru
mencapai 100%.
(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk aktifitas
ekonomi di Kelas IV SD Negeri 7 Sawerigadi hal ini dapat dilihat dari hasil
Sebesar 40% dengan rata-rata sebesar 56,6. dan setelah tindakan siklus I
Ketuntasan belajar setelah siklus II mencapai 90% dengan nilai rata-rata 87,5%.
Kenaikan persentase ketuntasan belajar pada siklus II ini teh memenuhi indikator
5.2. Limitasi
hambatan. Salah satu faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian
komputer dan printer menyulitkan peneliti untuk mengambil surat atau data yang
penelitian berkenaan dengan persiapan ujian sekolah serta wali kelas di Kelas IV
5.3. Rekomendasi
berikut:
Numbered Head Together (NHT) yang telah dibuktikan dalam penelitian ini.
67
2. Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan atau rujukan pada penelitian
Jufri , A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka
Cipta.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
SILABUS PEMBELAJARAN
Mengetahui,
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus I pertemuan I
Mengetahui
Lampiran 3.
MATERI PELAJARAN
Siklus I Pertemuan I
Kelompok :
Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:
Siklus 1 pertemuan II
Siklus I Pertemuan II
Kelompok :
Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:
= 66,66%
Muna Barat, 02 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 9.
SIKLUS I
Terlaksana
No Aspek yang Diamati Keterangan
Ya Tidak
1. Guru melakukan apersepsi. Terlaksana dengan baik
2. Guru memberi motivasi pada siswa. Peneliti tidak member
motivasi kepada siswa
3. Guru Menyampaikan tujuan
Terlaksana dengan baik
pembelajaran.
4. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan kepada
setiap anggota kelompok diberi Terlaksana dengan baik
nomor 1-5 sesuai dengan model
NHT.
5. Guru menjelaskan materi yang akan
Terlaksana dengan baik
diajarkan.
6. Guru memberikan LKS kepada
Terlaksana dengan baik
setiap kelompok siswa.
7. Guru menugaskan kepada masing-
masing siswa dalam kelompok untuk
Terlaksana dengan baik
mengerjakan nomor soal sesuai
dengan nomor yang diberikan.
8. Guru mengajak siswa dalam
Peneliti lupa mengajar
kelompok untuk berpikir bersama
siswa untuk perfikir
dalam mendiskusikan jawaban yang
bersama
benar.
9. Guru membimbing siswa dalam
setiap kelompok untuk Belum Terlaksana
menyelesaikan masalah yang ada dengan baik
didalam LKS.
10. Guru membuka pertanyaan untuk
Terlaksana dengan baik
seluruh kelompok siswa.
11. Guru menunjuk siswa yang
mengangkat tangan dan
Terlaksana dengan baik
mempresentasekan hasil kerja
samanya dalam kelopok.
12. Guru menunjuk nomor yang lain
Sampai seluruh Soal dapat Terlaksana dengan baik
terpresentasekan seluruhnya.
13. Guru memberi penghargaan kepada Peneliti tidak memeri
kelompok yang hasil kerjanya baik penghargaan kepada
dan benar. siswa
14. Guru menyimpulkan materi Terlaksana dengan baik
15. Guru melakukan refleksi. Guru tidak melakukan
refleksi setelah
pelajaran berakhir
Nilai 10 5
% = keberhasilan scenario pembelajaran
= 66,66%
Siklus II pertemuan I
Siklus II Pertemuan I
Kelompok :
Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:
Siklus II pertemuan II
Mengetahui
Lampiran 16.
MATERI PELAJARAN
Siklus II Pertemuan II
Kelompok :
Anggota : 1........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Petunjuk:
Siklus II
Terlaksana
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Siswa mendengar dan memperhatikan Terlaksana
penjelasan guru. dengan baik
2. Siswa selalu berada dalam Terlaksana
kelompoknya dengan baik
3. Siswa aktif dalam kelompoknya. Terlaksana
dengan baik
4. Siswa mengerjakan nomor soal sesuai Terlaksana
dengan nomor yang di berikan. dengan baik
5. Siswa berpikir bersama untuk Terlaksana
mendiskusikan jawaban yang benar. dengan baik
6. Siswa mengajukan pertanyaan kepada
Terlaksana
guru saat mengalami kesulitan dalam
dengan baik
menyelesaikan masalah dalam LKS
7. Siswa mampu mempresentasekan Terlaksana
hasil kerja samanya dalam kelompok dengan baik
8. Siswa menerima penghargaan atas
Terlaksana
kerja kelompoknya yang baik dan
dengan baik
benar.
9. Siswa membuat kesimpulan tentang Terlaksana
materi yang telah di ajarkan. dengan baik
Nilai 9 0
= %
Muna Barat, 09 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 19.
Siklus II
Terlaksana
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1. Guru melakukan apersepsi. Terlaksana dengan
baik
2. Guru memberi motivasi pada Peneliti lupa
siswa. memberikan motivasi
kepada siswa
3. Guru Menyampaikan tujuan Terlaksana dengan
pembelajaran. baik
4. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan
Terlaksana dengan
kepada setiap anggota
baik
kelompok diberi nomor 1-5
sesuai dengan model NHT.
5. Guru menjelaskan materi yang
Terlaksana
akan diajarkan.
6. Guru memberikan LKS kepada Terlaksana dengan
setiap kelompok siswa. baik
7. Guru menugaskan kepada
masing-masing siswa dalam
Terlaksana dengan
kelompok untuk mengerjakan
baik
nomor soal sesuai dengan
nomor yang diberikan.
8. Guru mengajak siswa dalam
Peneliti lupa mengajak
kelompok untuk berpikir
siswa untuk berfikir
bersama dalam mendiskusikan
bersama
jawaban yang benar.
9. Guru membimbing siswa
dalam setiap kelompok untuk Terlaksana dengan
menyelesaikan masalah yang baik
ada didalam LKS.
10. Guru membuka pertanyaan Terlaksana dengan
untuk seluruh kelompok siswa. baik
11. Guru mengajak siswa yang
mengangkat tangan dan Terlaksana dengan
mempresentasekan hasil kerja baik
samanya dalam kelopok.
12. Guru menunjuk nomor yang Terlaksana dengan
lain Sampai seluruh Soal dapat baik
terpresentasekan seluruhnya.
13. Guru memberi penghargaan
Terlaksana dengan
kepada kelompok yang hasil
baik
kerjanya baik dan benar.
14. Guru menyimpulkan materi Terlaksana dengan
baik
15. Guru melakukan refleksi. Terlaksana dengan
baik
Nilai 13 2
= 86.66%
Muna Barat, 09 Mei 2019
Mengetahui
Lampiran 20.
TES SIKLUS II
Kegiatan awal
Pemberian materi
Pembagian kelompok
Pembagian LKS
Guru membimbing siswa
Pemberian jawaban
Kegiatan akhir
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas penulis
Nama : Irmawati.
Tempat Tanggal Lahir : Nihi, 11 April 1996.
Agama : Islam.
Suku : Muna.
Alamat : Desa Guali, Kec. Kusambi, Kab. Muna Barat.
Telpon : 085341608263
B. Pendidikan Formal
SD Negeri 17 Sawerigadi, Kec. Sawerigadi. Kab. Muna Barat (Tamat
2008).
SMP Negeri 2 Kusambi, Kec. Kusambi, Kab. Muna Barat (Tamat 2011).
SMA Negeri 1 Sawerigadi, Kec. Barangka, Kab, Muna Barat (Tamat
2014).
C. Nama Orang Tua dan Perkerjaan
Ayah : Suradi (Alm).
Perkerjaan :
Ibu : Rusma.
Perkerjaan : Tani.
D. Jumlah Saudara
Saudara : 3 Orang (2 laki-laki & 1 Perempuan)
Anak : 2 (Dua)