PROGRAM PELAKSANAAN
HASIL SUPERVISI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SEMESTER 1
DISUSUN OLEH :
Ulul Fadheli, ST
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa , atas rahmat dan karunia-
Nya jualah kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Supervisi Tahun pelajaran 2021/2022
pada SMK PEMUDA
Laporan Supervisi Tahun pelajaran 2021/2022 pada SMK PEMUDA ini disusun dengan latar
belakang tuntutan untuk memenuhi implementasi salah satu kompetensi yang harus dikuasai dan
dilaksanakan seorang Kepala Sekolah yaitu Kompetensi Supervisi. Laporan Supervisi tahun
pelajaran 2021/2022 ini meliputi Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademis. Supervisi
Akademis dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam
melaksanakan tugas pokoknya sedangkan Supervisi Manajerial dilakukan untuk meningkatkan
kinerja pengelolaan dan administrasi sekolah.
Harapan kami semoga Laporan Supervisi Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan bermanfaat bagi
peningkatan kualitas pembelajaran serta sebagai bahan evaluasi diri bagi guru SMK PEMUDA
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Supervisi Tahun
pelajaran 2021/2022 ini terutama Pengawas Pembina yang memberi masukan bagi terwujudnya
Program dan Laporan Supervisi ini.
NIP.
A. Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah
ditetapkannya delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Salah satu dari Standar Nasional Pendidikan adalah Standar Pendidik dan tenaga
kependidikan.
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga
mengamanatkan tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang mencakup tiga
bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan Tugas pokok tersebut
dalam implementasinya perlu dikawal oleh pemangku kepentingan untuk mengetahui
keterlaksanaannya.
Permendiknas no.41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan bahwa setiap
guru wajib melaksanakan: perencanakan pembelajaran , melaksanakan
pembelajaran ,melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas
satuan pendidikan .Guru merupakan salah satu variable yang sangat menentukan mutu
pendidikan di sekolah.Untuk itu pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh pemangku
kepentingan yaitu pengawas sekolah .Karena hal ini merupakan teknis pendidikan yang
mendasar. Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan berujung pada
mutu pendidikan di sekolah .Untuk itu peraturan – peraturan yang telah ada wajib dikawal akan
implementasi di sekolah .
Dalam Rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan mutu dan
inovasi, serta tata kelola pendidikan yang baik dan akutantabilitas pendidikan yang mampu
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global
perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu dan profesionalisme guru untuk
memberikan layanan teknis terhadap keberhasilan pendidikan di SMK PEMUDA secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas
Pembelajaran dan Peningkatan kualitas Pengelolaan . Peningkatan kualitas pembelajaran
memiliki makna strategis dan berdampak positif berupa (1) peningkatan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata, (2)
peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar, (3) peningkatan profesionalitas
pendidik, dan (4) penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan peningkatan
kualitas pengelolaan pendidikan akan menciptakan pendidikan yang transparan, akuntabel,
berdaya saing tinggi dan menghasilkan pencitraan yang positif.
Kemampuan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran secara efektif dan
efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat langsung dalam proses
pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual serta
kelompok. Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perancang), implementator
(pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor paling
dominan, karena di tangan merekalah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas
mengajar guru baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui kualitas
pembelajaran khususnya dan kualitas satuan pendidikan pada umumnya.
Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan yang terus-
menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik maupun manajerial. Supervisi
pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada
para guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan
tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar.
Supervisi pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan kondisi yang layak bagi
B. Fokus Permasalahan
Sesuai latar belakang di atas ,focus permasalahan pada pengawasan ini adalah :
1. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyususn perangkat
pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi :
a. Program Tahunan dan Program Semester,
b. Analisis konteks ( SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ),
c. Dokumen Analisis KKM
d. buku Nilai siswa,
e. Analisis UH lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta
instrumen penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman sekor ).
2. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses?
3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan pendekatan CTL
dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira dan bermutu (Paikem Gembrut) ?
4. Apakah tenaga pendidik memiliki Dokumen Ulangan Harian, dan Ulangaan Tengah
Semester ,Ulangan Akhir Semester (UAS) secara lengkap ?
2. Sasaran
Secara garis besar sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih baik.
Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga kependidikan, kurikulum, alat,
dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik sekolah.
Sesuai tugas pokok dan fungsi kepala sekolah ,ruang lingkup pengawasan semester I
tahun pelajaran 2021/2022 ini mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan manajerial
meliputi : penilaian, pemantauan dan pembinaan guru SMK PEMUDA .
1. Kepengawasan Akademik
Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam meningkatkan
kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar mengajar matematika .
Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi kepala sekolah yang
berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan
pelatihan profesional guru dalam :(1) merencanakan pembelajaran;, (2)melaksanakan
pembelajaran;(3)menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik,
dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008). Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui
kegiatan tatap muka atau non tatap muka.
a. Pembinaa :
Tujuan:
1) Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesionalisme (Tupoksi guru, Kompetensi guru, pemahaman KTSP).
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian Standar Isi.
Standar Proses, Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar Penilaian (pola
pembelajaran KTSP, pengembangan silabus dan RPP, pengembangan penilaian,
pengembangan bahan ajar dan penulisan butir soal)
Ruang Lingkup
1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun
administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan
melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan
media dan sumber belajar
5) Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan
sumber belajar
6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenaitugas membimbing dan
melatih peserta didik.
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk pembelajaran
8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian untuk
Laporan Supervisi Akademik & manajerial Page 5
SMK PEMUDA MOJOKERTO
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/pembimbingan.
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya
b. Pemantauan :
Pelaksanaan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar
penilaian
2. Kepengawasan Manajerial
A. Kerangka berpikir
Siklus Kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam pelaksanaan
pengawasan sekolah sebagai berikut .
a. Diawali penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun
sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan
inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan.
b. Pada tahap berikutnya pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan
pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap tenaga pendidik.
c. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah menetapkan tindak lanjut untuk
program pengawasan tahun berikutnya berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap
seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.Dari siklus proses pengawasan
inilah ,laporan kegiatan pengawasan merupakan tahapan yang sangat penting dan strategis.
PROGRAM
PENGAWASAN
EVALUASI PEMANTAUAN
ANALISIS HASIL
PENGAWASAN
B. Pemecahan masalah
Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses
kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporannya
dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan terjadwal secara akurat.
Sekolah seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program
yang terarah dan tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang
(opportunity) yang dimiliki seta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat
menjadi faktor penghambat.
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang kompak,
cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh guru. Setiap mereka wajib
membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan (skill), baik akademik maupun
manajerial yang dapat mereka peroleh melaui pendidikan dn latihan, work shop, maupun
pengkajian pustaka, dan dokumentasi.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan kepengawasan dapat lebih
efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan metode yang sesuai.
A. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas kepengawasannya adalah
teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, karena dalam supervisi sudah mengandung
makna pembinaan, penilaian dan juga pemantauan sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah
dilaksanakan sebagaimana diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab sebelumnya.
1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama
(mutual benefit)
2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana
tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat bervariasi,
bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat melaksanakan pengawasan. Secara
garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan. Metode
tersebut oleh kepala sekolah digunakan untuk melakukan supervise kunjungan kelas untuk
mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk memperoleh
data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah
terhadap :Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP).
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran nyata tentang
proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi klinis.
4. Pemodelan dilakukan kepala sekolah untuk memberikan gambaran nyata atau contoh langsung.
Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain, atau
bahkan pengawas sekolahnya.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu oleh guru, dimaksudkan
untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat tentang permasalah yang sedang
dibahas/dihadapi.
6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru sesuai situasi
dan kebutuhan.
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan pendidik, dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan pendidik.
8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih kepada upaya untuk
berbagi pengalaman dan pendapat.
9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/ autentik
tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang
dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode
tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar
proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling melengkapi
dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
Untuk peningkatan status kinerja guru masih ada peluang sehingga pada akhirnya
semua guru memiliki kemampuan yang maksimal dalam kegiatanbelajar mengajar
Berikut jadwal dan Rekapitulasi Hasil Supervisi Akademik tahun pelajaran 2021/2022
Ulul Fadheli, ST
No Nama Guru Mapel Kela Hasil skor Catatan Khusus Tindak lanjut
s Kualit Kuanti
1. X B 80% RPP pada keg. Inti Workshop penyusunan
belum maksimal silabus / rpp sesuai
Susanto Adi melaksanakan standart proses
Sejarah
Pramono, S.Sos proses eksplorasi,
elaborasi,
konfirmasi
2 XII BS 78% Dipertahankan agar Perlu tingkatkan
Aminuddin, Ss PAI
lebih sempurna
3 XI B 70% Kemampuan Setelah selesai PBM
membuka pelajaran Kepsek mengingatkan
guru lupa Guru agar kemudian hari
Bahasa
Devi Lestini, S.Pd menyampaikan : menyampaikan motivasi
Inggris
1. Motivasi dan tujuan pembelajaran
2. Tujuan
pembelajaran
4 XI BS 78% Ditingkatkan lagi Perlu tingkatkan
Fatonah, S.Pd PKN
prestasinya
5 Moh Junaedi Matem X B 77% Dipertahankan agar Perlu tingkatkan
Hartanto, S.Pd atika lebih sempurna
6 B. XII BS 76% Dipertahankan agar Perlu tingkatkan
Dwi Fauji Astutik,
Indone lebih sempurna
S.Pd
sia
7 Samsul Hadi Produkt X BS 82% Dipertahankan agar Perlu tingkatkan
Prayitno, S.Pd if TKR lebih sempurna
8 Rudianto, S.Pd XII BS 85% Coba gunakan Perlu tingkatkan
Produkt
percobaan
if TKR
eksperimen
9 Sugeng Sariono, XI B 74% Perlu ditingkatkan Perlu tingkatkan
Produkt
ST lagi dan dilengkapi
if TKJ
yg lainnya
10 Lukman Chakim, XI B 77% Pada akhir PBM Sosialisasi permendiknas
ST guru lupa tidak no 41 tentang standar
Produkt memberikan materi proses kepada guru
if TKR pertemuan bersangkutan utamanya
berikutnya dan guru lainnya pada
umumnya
11 Mochammad XII BS 78% Pertahankan Perlu tingkatkan
Sobirin, S.Kom Produkt prestasinya dan
if TKJ kekurangan nya
dilengkapi
12 Miftahul Huda, Produkt XI B 80% Unjuk kerja masih Perlu tingkatkan
S.Pd if kurang
TKR /
PKK
13 I'in Alfianti Okta, Produkt X B 75% Instrumen penilaian Pendampingan guru
A.Md.Komp if TKJ / kurang beragam menyusun administrasi
SISKO dan kurang inovatif guru dengan
Ulul Fadheli, ST
No Nama Guru Mapel Kelas Hasil skor Catatan Khusus Tindak lanjut
Kualita Kuanti
1. X B 80% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Susanto Adi
Sejarah agar lebih
Pramono, S.Sos
sempurna
2 XII BS 78% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Aminuddin, Ss PAI agar lebih
sempurna
3 XI B 70% Analisis minggu Akan di supervisi
Bahasa
Devi Lestini, S.Pd efektif belum kembali
Inggris
lengkap
4 XI BS 78% Dokumen analisis Akan di supervisi
Fatonah, S.Pd PKN hasil ulangan kembali
belum d buat
5 X B 77% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Moh Junaedi
Matematika agar lebih
Hartanto, S.Pd
sempurna
6 XII BS 76% Hasil analisis Akan di supervisi
Dwi Fauji Astutik, ulangan tengah kembali
B. Indonesia
S.Pd semester tidak
lengkap
7 Samsul Hadi X BS 82% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Produktif
Prayitno, S.Pd agar lebih
TKR
sempurna
8 Rudianto, S.Pd XII BS 85% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Produktif
agar lebih
TKR
sempurna
9 Sugeng Sariono, XI B 74% Perlu ditingkatkan Akan di supervisi
Produktif
ST lagi dan dilengkapi kembali
TKJ
yg lainnya
10 Lukman Chakim, Produktif XI B 77% Perlu tingkatkan Perlu tingkatkan
ST TKR lagi
11 Mochammad XII BS 78% Dipertahankan Perlu tingkatkan
Sobirin, S.Kom Produktif agar lebih
TKJ sempurna
D : Kurang : 0% - 25%
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepengawasan (supervisi) dan pembinaan intern yang dilakukan secara intens dan
berkesinambungan melalui pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan kinerja
guru secara maksimal.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan
pembelajaran memang tidak bisa instan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan terus-menerus
agar kemampuan profesional guru semakin meningkat.