Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

PEMBELAJARAN MATERI SHORT MESSAGE DENGAN METODE


GALLERY WALK DI KELAS VIII DI SMPN 4 PAKENJENG
KABUPATEN GARUT

Disajikan pada

Tugas Akhir Pelaksanaan Program PKP Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Oleh
SANDI TRIADI

No. Pes. 2015…44

SMPN 4 PAKENJENG
KABUPATEN GARUT
2019

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 i


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
best practice ini.
Karya tulis ini merupakan karya tulis tentang “Pembelajaran Materi Short
Message dengan Metode Gallery Walk di Kelas VIII di SMPN 4 akenjeng
Kabupaten Garut”. Melalui penyusunan laporan best practice ini, penulis
mencoba menjelaskan pengalaman pembelajaran Bahasa Inggris yang pernah
dilakukan di sekolah, khususnya pada saat pelaksanaan kegiatan praktik
pembelajaran dalam kegiatan Penigkatan Kompetensi Pembelajaran 2019 . Dalam
Laporan best practice ini disajikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa
Inggris dilaksanakan dengan menyenangkan dan efektif, kreatif dan full of
students’ attention.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah mendukung dalam penulisan laporan best practice ini. Penulis juga
menyadari bahwa didalam penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya
tulis ini pada masa yang akan data.,,,,, . ng

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
BIODATA PENULIS .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 6
B. Jenis Kegiatan .................................................................................... 7
C. Manfa‟at Kegiatan...................................................................... 8
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 9
B. Bahan / Materi Kegiatan .................................................................... 9
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ............................................... 9
D. Alat/Instrumen .................................................................................. 12
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan ...................................................... 12
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil .................................................................................................. 13
B. Masalah yang Dihadapi .................................................................... 14
C. Cara Mengatasi ................................................................................. 14
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ................................................................................... 16
B. Rekomendasi ............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
LAMPIRAN ................................................................................................ 20

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 iii


BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia


atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara
menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem
pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003).
Fungsi pendidikan harus betul-betul diperhatikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional sebab tujuan berfungsi sebagai pemberi
arah yang jelas terhadap kegiatan penyelenggaraan pendidikan
sehingga penyelenggaraan pendidikan harus diarahkan kepada (1) pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa, (2) pendidikan diselenggarakan sebagai satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna, (3) pendidikan
diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat, (4) pendidikan diselenggarakan
dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, (5) pendidikan
diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 1


berhitung bagi segenap warga masyarakat, (6) pendidikan diselenggarakan
dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu
faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi
strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan
perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun
mutunya.
Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan
memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang
mempersoalkan masalah dunia pendidikan figur guru mesti terlibat dalam
agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal
di sekolah. Pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Hal tersebut tidak dapat disangkal kerana lembaga
pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. sebagai besar waktu guru ada
di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat (Djamarah, 2000).
Selanjutnya, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling
penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi peserta didik
guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di
sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan
pendidikan selain unsur peserta didik dan fasilitas lainnya. Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam
mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun
demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.
Di samping itu juga, guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab
secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan
peserta didik, sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 2


kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan
pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru.
Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan
inovasi yang dimiliki guru. Gunawan (2006) mengemukakan bahwa Guru
merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di
kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam
proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kehadiran guru dalam proses pembelajaran di sekolah masih tetap
memegang peranan yang penting. Peran tersebut belum dapat diganti dan
diambil alih oleh apapun. Hal ini disebabkan karena masih banyak unsur-
unsur manusiawi yang tidak dapat diganti oleh unsur lain. Guru merupakan
faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada
umumnya karena bagi peserta didik guru sering dijadikan tokoh teladan
bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Sebagai konsekuensinya, guru dituntut
memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan
keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah
mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih
mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk
mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik
menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.
Pada akhirnya, guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang
meliputi penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan
pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian
untuk melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi
yang berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang
dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 3


kepadanya. Harapan dalam Undang-Undang tersebut menunjukkan adanya
perubahan paradigma pola mengajar guru yang pada mulanya sebagai sumber
informasi bagi peserta didik dan selalu mendominasi kegiatan dalam kelas
berubah menuju paradigma yang memposisikan guru sebagai fasilitator dalam
proses pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru dengan peserta
didik maupun peserta didik dengan peserta didik dalam kelas. Kenyataan ini
mengharuskan guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya terutama
memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Kemudian, Menurut Cooper mengutip pendapat B.O. Smith (dalam
Suparlan, 2004) yang telah menyarankan bahwa seorang guru yang terlatih
harus disiapkan dengan empat bidang kompetensi agar ia menjadi guru yang
efektif yaitu:
a. Command of theoretical knowledge about learning and human behavior.
b. Display of attitudes that foster learning and genuine human relationship.
c. Command of knowledge in the subject matter to be taught.
d. Control of technical skills of teaching that facilitate student learning.
Dengan kata lain guru yang efektif harus memiliki kemampuan :
a. Menguasai pengetahuan teoritis tentang belajar dan tingkah laku manusia
b. Menunjukkan sikap yang menunjang proses belajar dan hubungan antar
manusia secara murni.
c. Menguasai pengetahuan dalam mata pelajaran yang diajarkan dan
d. Memiliki kemapuan kecakapan teknis tentang pembelajaran yang
mempermudah peserta didik untuk belajar.

Hal tersebut di atas, mendorong pemerintah melalui Kementrian


Pendidikan dan kebudayaan sebagai pemangku kebijakan, untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajarannyaa demi untuk meningkatkan kemampuan peserta didiknya.
Hal tersebut diimplementasikan dengan digulirkannya program Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) tahun 2019. Hal tersebut dilatar belakangi
hal-hal sebagai berikut:

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 4


a. Terdapat kesenjangan yang tinggi antara kemampuan Peserta didik Peserta
UN dengan Standar Soal UN.
b. Prosentase soal penalaran pada UN/USBN 2019 akan ditingkatkan.
c. Dari tahun 2000 sampai tahun 2015, skor peserta didikIndonesia berkisar
antara 370-400, sementara skor rata-rata PISA 500.
d. Soal-soal HOTS pada UN/USBN, PISA, TIMSS menuntut peserta
didikuntuk berpikir, mengolah informasi, membaca teks panjang.
e. Kemampuan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 (analisis SKL-KI-
KD dan perumusan IPK) masih rendah.
f. Mind Set guru lebih fokus kepada pelaksanaan assessment of learning
(sumatif) dibanding assessment for learning (formatif).
g. Pelaksanaan PKB saat ini lebih cenderung membuat guru pintar daripada
membuat peserta didik pintar
(PPT, Desain Program PKP, Dirjen GTK, Kemendikbud 2019)
Program PKP memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta
didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai
dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Dan diharapkan
kegiatan ini miliki manfaat untuk:
a. Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
penilaiannya
b. Membiasakan peserta didikuntuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya
c. Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik
d. Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik dan manajerial.
e. Meningkatkan kompetensi peserta didikmelalui pembinaan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS).
(PPT, BIMTEK GS Program PKP, Dirjen GTK, Kemendikbud 2019)

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 5


A. Latar Belakang Masalah
Berkenaan dengan pengantar di atas, lebih teknis lagi dalam
pembelajaran bahasa Inggris input keberhasilan peserta dalam memahami
materi masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata nilai Ujian Nasional
Bahasa Inggris yang masih sangat rendah. Khususnya di Sekolah di mana
penulis mengampu pelajaran Bahasa Inggris.
Sejatinya Kurikulum 2013 telah menjadi blue print bagi guru
khususnya sebagai jawaban atas tantangan era Revolusi Industri 4.0,
globalisasi dan digitalisasi berbagai aspek kepentingan dan kebutuhan
masyarakat. Dalam menghadapi dan menjawab kondisi ini Kurikulum 2013
dan perubahannya menggunakan scientific approach dan model pembelajaran
utama yang dianggap relevan dengan situasi dan kondisi saat ini yaitu
problem Based Learning (PBl), Project Based Learning (PJBL) dan
Discovery Learning (DL). Berkaitan dengan metode pembelajaran Guru
memiliki kebebasan untuk memilihnya sesuai kebutuhan materi ajarnya.
Namun yang tidak kalah pentingya juga, konteks proses pembelajaran harus
disempurnakan dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan
Literasi Nasional (GLN) yang sedang digalakan oleh pemerintah.
Pada penerapannya, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir
kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick, 1981:987). Aspek-aspeknya
adalah (a) Transfer of knowledge (Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses
belajar dan mengajar); (b) Crititical and Creative Thinking (Keterampilan
yang dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil
keputusan, menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan); Problem
Solving (Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat
memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan sehari-hari). Namun
demikian di dalam pelaksanaan proses KBM tidaklah mudah bagi penulis

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 6


untuk mendorong peserta didiknya memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Akan tetapi hal tersebut, bukanlah halangan tetapi merupakan
tantangan. Pada dasarnya, penulis dalam proses pembelajaran yang biasa
dilakukannya sering mendorong peserta didiknya untuk memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi namun belum dilaksanakan secara
sistematis dan simultan.
Lebih lanjut, salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada
HOTS adalah model Discovery Learning yang merupakan model
pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks peserta didik untuk
belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang
dipelajarinya. Dengan kata lain, discovery learning membelajarkan peserta
didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan
sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.Namun demikian dalam penerapannya penulis menggunakan metode
pembelajaran Gallery Walk.
Setelah melaksanakan pembelajaran model discovery learning, dengan
metode Gallery Walk penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar
peserta didik meningkat jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model discovery learning, dengan metode Gallery Walk ini diterapkan pada
kelas VIII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik sama
baiknya. Praktik pembelajaran model discovery learning, dengan metode
Gallery Walk penulis asumsikan berhasil. Dan merupakan salah satu
pengalaman kegiatan belajar terbaik dan layak dijadikan bahan laporan Best
Pratice kegiatan akhir Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) 2019.

B. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah
kegiatan pembelajaran bahasa Inggris Kelas VIII pada Kompetensi Dasar

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 7


pengumuman (announcement), notice dan pesan singkat (short message). Dan
penulis khususkan pada KBM sub materi pesan singkat (short message).

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan penulisan laporan best practice ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Inggris
Kelas VIII pada Kompetensi Dasar pengumuman (announcement), notice/
pesan singkat (short message). Dan penulis khususkan pada KBM sub materi
pesan singkat (short message).

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 8


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best
practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order
thiking skills (HOTS). Dengan menggunakan model discovery learning dan
metode gallery walk.
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas VIII
Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMPN 4 Pakenjeng Kabupaten
Garut.

B. Bahan/ Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam laporan best practice pembelajaran ini
adalah materi kelas VIII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada Materi
Pokok Pesan singkat (Short Message), dengan rincian KD sebagai berikut :
3.12 Membandingkan fungsi sosial,struktur teks dan unsur kebahasaan
beberapa teks khusus dalam bentuk pesan singkat dan pengumuman/
pemberitahuan (notice), dengan memberi dan meminta informasi
terkait kegiatan sekolah,sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.12 Teks pesan singkat dan pengumuman/ pemberitahuan (notice).

C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan


Metode pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan aspek HOTS dan kecakapan abad 21 di dalam peroses
pembelajaran
2. K13 menerapkan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati
menanya mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Optimalisasi guru dalam pembelajaran abad 21 dan
hots berintegrasi dalam penguatan pendidikan karakter (PPK).
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model discovery learning.
4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode gallery walk.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 9


Pengertian Gallery Walk, Ismail (dalam Gufron: 2011)
menguraikan sebagai berikut:
Secara etimologi Gallery Walk terdiri dari dua kata, yaitu Gallery
dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk
memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.
Misalnya pameran buku, tulisan, lukisan dan sebagainya. Sedangkan Walk
artinya berjalan, melangkah.
Menurut Silberman (2007:264), yang menyebutnya dengan istilah
Galeri Belajar, “merupakan suatu cara untuk menilai dan merayakan apa
yang telah peserta didik pelajari setelah rangkaian pelajaran studi”.
Kemudian hal serupa pula dikemukakan oleh Machmudah (2008: 152),
menyebut Gallery Walk dengan sebutan Galeri Belajar. “Galeri Belajar
merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah peserta
didik pelajari. Adapun menurut Francek dalam Journal of College Science
Teaching (2006:27), “Gallery walk is a discussion technique that gets
students out of their chairs and actively involved in synthesizing important
science concepts, writing, and public speaking. The technique also
cultivates listening and team building skills”.
a. Langkah-langkah metode Gallery Walk
Adapun langkah-langkah penerapan metode Gallery Walk (Tim
Teaching: 2010), sebagai berikut:
1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok.
2) Kelompok diberi kertas plano/ flip chart.
3) Tentukan topik/tema pelajaran.
4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok
lain.
6) Salah satu wakil kelompok menjawab setiap apa yang ditanyakan oleh
kelompok lain.
7) Koreksi bersama-sama.
8) Klarifikasi dan penyimpulan.
b. Tujuan Gallery Walk

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 10


Asmani (2011:50), metode Gallery Walk ini disebut dengan istilah
metode keliling kelompok. Metode ini mempunyai tujuan agar masing-
masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan
kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota
lainnya.
Tujuan-tujuan lain dari metode Gallery Walk adalah sebagai
berikut:
1) Menarik peserta didik ke dalam topik yang akan dipelajari
2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
pengetahuan dan keyakinan mereka tentang topik yang akan dibahas
(pemahaman yang benar maupun keliru).
3) Mengajak peserta didik menemukan hal yang lebih dalam dari
pengetahuan yang sudah mereka peroleh.
4) Memungkinkan peserta didik mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya (seperti berpikir, meneliti, berkomunikasi dan
bekerjasama) dalam mengumpulkan informasi baru.
5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilah, mengolah
dan menyajikan informasi dan pemahaman baru yang diperoleh.
6) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
cara mendemonstrasikan hal yang telah dipelajari (pemahaman,
keterampilan, sikap dan nilai) (Entrepreneurship Center).
c. Kelebihan Metode Gallery Walk
1) Peserta didik terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan
masalah dalam belajar.
2) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran.
3) Membiasakan peserta didik bersikap menghargai dan mengapresiasi
hasil belajar kawannya.
4) Mengaktifkan fisik dan mental peserta didik selama proses belajar.
5) Membiasakan peserta didik memberi dan menerima kritik. (Gufron,
2011:14).

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 11


d. Kelemahan Metode Gallery Walk
1) Bila anggota terlalu banyak akan terjadi sebagian peserta didik
menggantungkan kerja kawannya.
2) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan
individu dan kolektif.
3) Pengaturan seting kelas yang lebih rumit. (Gufron, 2011:15).

D. Alat/ Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktek ini :
1. Media LCD projector,
2. Bahan Tayang
3. Worksheet atau lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Kemendikbud. 2017. Buku Peserta didik : When English Rings The
Bell. Kelas VIII . Jakarta:Kemendikbud
5. Kemendikbud. 2017. Buku Guru : When English Rings The Bell. Buku
Instrumen yang digunakan :
a. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa instrumen
penila observasi
b. Instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik menggunakan
uraian singkat

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober Tahun 2019
bertempat di kelas VIII C SMPN 4 Pakenjeng Kabupaten Garut.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 12


BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi short message yang
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learning dengan metode gallery walk berlangsung efekti dan aktif.
Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery learning dengan
metode gallery walk megharuskan peserta didik aktif selama proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi short message yang
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning
dengan metode gallery walk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam melakukan transfer knowledge. Karena memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan pengetahuan dan keyakinan mereka
tentang topik yang akan dibahas (pemahaman yang benar maupun keliru).
Kemudian peserta didik diajak menemukan hal yang lebih dalam dari
pengetahuan yang sudah mereka peroleh. Disini terjadi situasi yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya (seperti berpikir, meneliti, berkomunikasi dan bekerjasama)
dalam mengumpulkan informasi baru.
3. Penerapan model pembelajaran model pembelajaran discovery learning
dengan metode gallery walk pada materi short message mampu
meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kritis. Karena metode
gallery walk ini dengan nyata memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk memilah, mengolah dan menyajikan informasi dan pemahaman baru yang
diperoleh.
4. Penerapan model pembelajaran model pembelajaran discovery learning
dengan metode gallery walk dalam materi short message juga

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 13


meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
(problem solving). Hal tersebut ditunjukan dengan adanya kesempatan bagi
peserta didik untuk menentukan sendiri cara mendemonstrasikan hal yang telah
dipelajari pada aspek pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai.
5. Penguatan Pendidikan karakter juga begitu kentara pada penerapan
model pembelajaran model pembelajaran discovery learning dengan
metode gallery walk dalam materi short message. Karena peserta didik
menjadi terbiasa membangun budaya kerjasama untuk memecahkan masalah
dalam belajar. Kemudian terjadi sinergitas untuk saling menguatkan
pemahaman terhadap tujuan pembelajaran. Selanjutnya, membiasakan peserta
didik bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar kawannya.
Selanjutnya mampu mengaktifkan fisik dan mental peserta didik selama proses
belajar. Dan yang tidak kalah pentingnya dapat membiasakan peserta didik
untuk memberi dan menerima kritik.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
belajar dengan model discovery learning dengan metode gallery walk. Dan
karena anggota kelompok masih terlalu banyak masih terjadi sebagian peserta
didik menggantungkan kerja kepada kawannya. Kemudian penulis masih
kurang cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan kolektif.
Pengaturan kelas juga kurang nyaman karena pada awalnya posisi duduk
masih ditata secara konvensional. Masalah lainnya ada pengaturan waktu
kurang efektif.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengan
discovery learning dengan metode gallery walk dapat membantu mereka
lebih menguasai materi pembelajaran khususnya pada materi short message,
penulis perlu memberikan general remarks terkait apa, bagaimana, mengapa,
dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 14


pentingnya HOTS akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran pada materi selanjutnya.
Secara teknis juga penulis harus dapat meningkatkan kemampuan
dalam manajemen waktu dan pengaturan kelas secara cepat dan nyaman.
Karena menurut hemat penulis kenyamanan di dalam ruang kelas merupakan
salah satu kunci untuk dapat mengekploitasi kemampuan berpikir peserta
didik.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 15


BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi short message yang
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learning dengan metode gallery walk layak dijadikan best practice
pembelajaran berorientasi HOTS karena mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan tahapan transfer knowledge,
critical/ creative thinking, dan problem solving.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran Bahasa Inggris dengan model
pembelajaran discovery learning dengan metode gallery walk yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran bahasa Inggris Materi
short message dengan model model pembelajaran discovery learning dengan
metode gallery walk, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya senantiasa kreatif dan memiliki kecermatan dalam
memilih model dan metode pembelajarandan harus berani dalam
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan. Sehingga
akhirnya potensi besar peserta didiknya dapat tergali.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hal-hal teoritis saja.
Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik
menguasai materi secara lebih mendalam dan yang terpenting juga

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 16


mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatnya pada kehidupan
nyata.
3. Pemangku kebijakan di sekolah, diharapkan senantiasa mendorong guru
lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS.
Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan laporan
best practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 17


DAFTAR PUSTAKA

_____. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

_____. 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

_____. 2019. PPT, Desain Program PKP. Dirjen GTK, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia

_____. 2019. PPT, BIMTEK GS Program PKP. Dirjen GTK, Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan


dalam Era Globalisasi. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Malang.

Asmani, Jamal Ma‟mur, 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,


Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

Djamarah, S.B. 1994. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya. Usaha
Nasional

Francek, Mark. Promoting Discussion in the Science Classroom Using Gallery


Walk: A Journal of College Science Teaching (2006).
http://blog.stetson.edu/jrseminars/wp-content/uploads/Gallery walk.pdf
(Diakses 30 Oktober 2019).

Gufron, Moch. 2011. “Implementasi Metode Gallery Walk dan Small Group
Discussion dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Kelas VIII E di SMP Negeri 1 Banyuanyar Probolinggo”.
Skripsi Sarjana. Malang: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.

Gunawan, 2006. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Kagan, S. 1992. Cooperative Learning Resources For Teachers. Riverside, CA:


University of California at Riverside.

Resnick, Robert. 1981. The Psychology of Matematics for Instruction. Hillsdale:


Lawrence Elrbaum Associates, Inc. http://opac.library.um.ac.id/index.php.
(30 Oktober 2019).

Suparlan, 2004. Beberapa Pendapat tentang Guru Efektif dan Sekolah Efektif.
Fasilitator : Edisi I Thn 2004(23-28).

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 18


Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Dialihbahasakan oleh Sarjuli dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

“Tim Teaching, Pendidikan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) LPTK Rayon IAIN
Walisongo Semarang”. http://www.scribd.com/doc/41637080/6-aplikasi-
PAIKEM-revisi (30 Oktober 2019).

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 19


LAMPIRAN
1. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Pakenjeng


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi Pokok : Short Message
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.12 Membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan - Indikator Pendukung:
unsur kebahasaan 3.12.1. Mengidentifikasi fungsi sosial pesan
beberapa teks khusus singkat tulis
dalam bentuk pesan 3.12.2. Mengidentifikasi struktur teks pesan
singkat dan singkat tulis
pengumuman/
pemberitahuan (notice), Indikator Kunci:
dengan memberi dan 3.12.35. Menerapkan fungsi sosial pesan
meminta informasi singkat tulis
terkait kegiatan sekolah, 3.12.36. Menerapkan struktur teks pesan
sesuai dengan konteks singkat tulis
penggunaannya

Indikator Pengayaan:
3.12.65. Menganalisis fungsi sosial pesan
singkat sesuai konteks
Menganalisis struktur teks pesan singkat sesuai
konteks

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 20


4.12. Teks pesan singkat dan Indikator Pendukung:
pengumuman/pemberita 4.12.1.1. Mengumpulkan pesan singkat sesuai
huan (notice) konteks
4.12.1 Menangkap makna
secara kontekstual terkait Indikator Kunci:
dengan fungsi sosial, 4.12.1.6. Membuat kembali pesan singkat
struktur teks, dan unsur tertulis sederhana sesuai konteks
kebahasaan pesan
singkat dan Indikator Pengayaan:
pengumuman/ 4.12.1.16 Melengkapi pesan singkat sederhana
pemberitahuan (notice) sesuai konteks
lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana,
terkait kegiatan sekolah
4.12.2 Menyusun teks khusus
dalam bentuk pesan
singkat dan
pengumuman/pemberita
huan (notice), sangat
pendek dan sederhana,
terkait kegiatan sekolah,
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mencermati buku paket, mengamati pesan singkat (boleh searching di
internet), Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model
Discovery Learning, serta penugasan, peserta didik diharapkan mampu menganalisis
dan membuat kembali pesan singkat sesuai dengan fungsi sosial dan struktur teks
yang benardengan teliti dan penuh tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran

 Materi pembelajaran regular


a. Fakta:
o Kegiatan, kejadian, peristiwa, dan hal penting dalam pesan singkat
(notice)
b. Konsep
o Menjelaskan fungsi sosial pesan pendek
o Menjelaskan struktur teks pesan pendek
c. Prinsip
o Menganalisis fungsi sosial memberi informasi tindakan yang
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan
o Menganalisis struktur teks yang lazim di pakai dalam pesan singkat
d. Prosedur
o Menyusun teks khusus dalam bentuk pesan singkat dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks secara benar dan sesuai
konteks
 Materi pembelajaran remedial

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 21


 Menuliskan persamaan dan perbedaan pesan singkat

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, gallery walk
Pendekatan : Saintifik

F. Media Pembelajaran
6. Media LCD projector,
7. Bahan Tayang
8. Lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
Alat/Bahan :
9. Penggaris, spidol, papan tulis
10. Laptop

G. Sumber Belajar
11. Kemendikbud. 2017. Buku Siswa : When English Rings The Bell. Kelas
VIII . Jakarta:Kemendikbud
12. Kemendikbud. 2017. Buku Guru : When English Rings The Bell. Buku
Guru. Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud
13. Sumber dari internet
14. Media elektronik dan lingkungan sekitar
15. Kamus Bahasa Inggris
16. Pengalaman peserta didik dan guru

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke 1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan - Melakukan pembukaan dengan salam
(persiapan/orientasi) pembuka dan berdoa untuk memulai 5 Menit
pembelajaran (PPK: Religius)
- Menyanyikan Lagu Kebangsaan
(PPK: Nasionalisme)
- Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.

Motivasi
- Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi/tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 22


o Fungsi sosial dan struktur teks
khusus dalam bentuk pesan
singkat terkait kegiatan dan
kejadian
o Kesesuaian format penulisan/
penyampaian
o Ketepatan menggunakan unsur
kebahasaan mengenai ungkapan
yang lazim di ucapkan pada teks
khusus dalam bentuk pesan
singkat terkait kegiatan dan
kejadian
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
- Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
- Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
- Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang
berlangsung
- Pembagian kelompok belajar
- Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Apersepsi - Mengaitkan materi/tema/kegiatan 5 Menit
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
- Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi - Memberikan gambaran tentang 5 Menit
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi/tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:
o Fungsi sosial dan struktur teks
khusus dalam bentuk pesan
singkat terkait kegiatan dan
kejadian
o Kesesuaian format penulisan/
penyampaian
o Ketepatan menggunakan unsur

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 23


kebahasaan mengenai ungkapan
yang lazim di ucapkan pada teks
khusus dalam bentuk pesan
singkat terkait kegiatan dan
kejadian
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
- Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
- Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
- Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang
berlangsung
- Pembagian kelompok belajar
- Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
B. Kegiatan Inti 50 menit
Sintak Model Pembelajaran 1
 STIMULLATION
(PEMBERIAN
RANGSANGAN) Kegiatan Literasi:
Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatatian
pada topic materi fungsi sosial dan
struktur teks pesan singkat
17.Melihat dan mengamati teks tentang
pesan pendek yang berkaitan dengan
kegiatan sekolah/kegiatan belajar
18.Disajikan 4 pesan singkat yang
berbeda,peserta didik diminta
mengamati pesan pendekyang ada.
19.Jika ingin lebih jelas lagi,bacalah
bahan bacaan yang disediakan
sehingga informasi yang didapatkan
lengkap.
PROBLEMSTATEMENT Critical Thinking (Berpikir Kritik)
(PERTANYAAN/ 20. Guru memberikan kesempatan
IDENTIFIKASI pada peserta didik untuk
MASALAH) mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar
dengan mengajukan pertanyaan
tentang materi fungsi sosial dan
struktur teks pesan pendek.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 24


DATA COLLECTION  Kegiatan Literasi
(PENGUMPULAN DATA) - Peserta didik dalam kelompoknya
dan COLLABORATION dengan bimbingan guru melakukan
(KERJASAMA) pencarian/pengumpulan data dengan
referensi buku-buku/sumber lain yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan
mengamati obyek/kejadian, membaca
sumber lain selain buku teksserta
menyusun daftar pertanyaan atas hal-
hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengamati dan membaca yang
akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi fungsi sosial dan struktur
tekspesan pendek.
- Peserta didik menuliskan semua data
yang diperoleh dan kemudian
didiskusikan secara berkelompok dan
saling tukar informasi.
DATA PROCESSING Collaboration (kerjasama) dan Critical
(PENGOLAHAN DATA) thinking (berpikir kritik)
- Peserta didik dalam kelompoknya
berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dan mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan dari hasil
pencarian data tersebut melalui bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada LKPD
- Peserta didik menuangkan hasil diskusi
kelompok kedalam LKPD dan
mempersentasikannya kepada kelompok
lain.
VERIFICATION Critical Thinking (Berpikir Kreatif)
(PEMBUKTIAN) - Peserta didik memperifikasi hasil
pengamatan dan pengolahan informasi
melalui diskusi kelompok serta
mencocokan hasil verifikasi dengan
merujuk pada buku tertentu
- Peserta didik dengan difasilitasi guru
menanggapi dan mencocokan hail
paparan presentasi kelompok lain
- Peserta didik dan guru secara bersama
sama membahas jawaban soal-soal
LKPD yang telah dikerjakan oleh
peserta didik
GENERALIZATION Communication (berkomunikasi)
(KESIMPULAN) - Guru memberikan penguatan dan
tanggapan mengenai jalannya diskusi
- Peserta didik membuat resume dengan
bimbingan guru tentang poin-poin
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 25


C. Kegiatan Penutup 15 menit

Peserta didik :
Penutup:
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan
pelajaran. tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai.
 Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap : Observasi, Jurnal
2) Pengetahuan : Tes (PG dan Uraian)
3) Keterampilan : Penilaian unjuk kerja/proses (rubrik)

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1) Pembelajaran remedial
Materi : Persamaan dan perbedaan pesan singkat
Tugas : (1) Merangkum materi bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
(2) Mengerjakan tes pilihan ganda dan uraian
2) Program pengayaan
Materi : Pesan singkat yang formal dan non formal
Tugas : Mencari contoh pesan pendek yang termasuk ke dalam pesan
singkat formal dan non formal

J. Bahan Ajar
A. Konseptual
SHORT MESSAGE
- Definition
Short message is a written piece of information that you give to other people.
The short message can be in a form of traditional written message or like
todays form of messages which are electronic message; email and social
media, such as WhatsApp, messenger, SMS etc.
B. Faktual
- Function
The function of the short message is to send message to intended person with
a short on concise message, while the content is clear and understood by

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 26


other people. You might want to write a letter if you need to talk longer but
if you just need to leave a short message you can use this type of
communication.
For example:
A.
Dearest Brother,
I have received the package that you have sent yesterday. It’s so helpful. I’m so
grateful. See you soon.
Your Sister,
Yasmina
The social function of the short message above is to gratitude others.

B. To My cute nephew,

I’m sorry that I can’t attend your birthday party. I have a lot of work to do. Wish
you all the best.

From
Buana
The social function of the short message above is to apologize.

C.
Dear Widdy,

Congratulation on being the winner of Singing competition. I salute you!

Love
Tatiana

The social function of the short message above is to congratulate on


someone‟s achievement.

D.
Dear Alya,

Please stay at home, mommy brings your favorite noodle that you have asked me
again and again 

Mom

The social function of the short message above is to remind someone.

E.
Dear Hafidz,

I went to the gym this morning. the house was locked, if you go home earlier from
the school, please pick me up!

Jabar

The social function of the short message above is to tell someone to do


something.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 27


- Structure
The structure of a short message should consist of:
1) the addressee, the one who accept the message. For example: Dear
Nanda, Hi Gumilang, etc.
2) contain, what the message is. For example, you have promised your
friend to have a group work, but then something come up.
Therefore,you need to inform your friend that you cannot come, or
you will come late to that group work.
3) and the sender, who send the message. You used to write your name
on the message but later if you send your message using electronic
device such as mobile phone which can save your number in others‟
device you might not need to write your name. Otherwise, you need
to write your name.
Tabel 1 Struktur Teks Pesan Singkat
Structure Examples

Addressee Dear Hady,


Hi Afifah,
Hello Agus,
Dear Ms. Park,
Content I need to pick your sister up at
school. The house door will be lock.
Please tell Ms. Mar to find the key in
the usual place.
Mommy will be away for some work.
Please call me if you have something
to talk about.
Sender Mom
Dad
Your brother

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 28


Instrumen Penilaian
A. PenilaianKompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sosial
1. Teknik penilaian : Observasi
2. Alat penilaian : Jurnal Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
(terlampir)

Contoh Jurnal penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (tidak langsung)


No. Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindaklanjut
1.
2.
3.
4.
5.

- Penilaian Observasi
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Skor
BS JJ TJ DS Sikap Nilai
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

B. Penilaian kompetensipengetahuan
1. TeknikPenilaian :Tes
2. Bentuk : PG dan Tes Uraian
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Jumlah soal : 2 (1 pilihan ganda & 1 essay)
Mata pelajaran : Bahasa Inggris

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 29


Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda
Penyusun : Sandi Triadi
Alokasi waktu : 10 menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator Nomo
No Materi Leve Bentuk
Kompetensi Dasar IPK Soal r
. Pokok l Soal
Soal
1 2 3 4 5 6 7
3.12. Membandingk 3.12.65 Menganalisi Short Disajikan L3 Multipl 1
an fungsi s fungsi Messag teks short e
sosial, struktur sosial pesan e message Choice
teks, dan unsur singkat secara utuh,
kebahasaan sesuai peserta
beberapa teks konteks didik
khusus dalam mampu
bentuk pesan memahami
singkat dan secara utuh
pengumuman/ keseluruha
pemberitahuan n teks.
(notice),
dengan
memberi dan
meminta
informasi
terkait
kegiatan
sekolah, sesuai
dengan
konteks
penggunaanny
a

Membuat pesan Short Disajikan L3 Essay 1


singkat sesuai konteks Messag teks short
e (Pesan message
Singkat) (pesan
pendek),
peserta
didik
mampu
membuat
teks short
message
sesuai
dengan
fungsi
sosial dan
struktur
teks yang
benar

1. KARTU SOAL
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Kelas/Semester : VIII/ 2

3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa
Kompetensi
teks khusus dalam bentuk pesan singkat dan pengumuman/ pemberitahuan
Dasar
(notice), dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah,

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 30


sesuai dengan konteks penggunaannya.

Short Message
Materi

Indikator Disajikan teks short message secara utuh, peserta didik mampu memahami secara
Soal utuh keseluruhan teks.
Level Aplikasi
Kognitif

Soal

To: Gumilang

I am sorry I have to cancel our plan to go grandma‟s house tomorrow. I have to finish and submit
my progress report of my project to the teacher soon.

Sender
Nasywa
081510170490

1. The appointment is cancelled because of sender‟s….


A. tiredness B. overbusy C. inconsistence D. indolent

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 B 1

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Kelas/Semester : VIII/2

3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur


kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan singkat
Kompetensi Dasar dan pengumuman/ pemberitahuan (notice), dengan memberi dan
meminta informasi terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
Materi Short Message

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 31


Disajikan teks short message (pesan pendek), peserta didik mampu
Indikator Soal
menganalisis struktur teks short message

Level Kognitif L3

Soal:
Make a short message based on the situation given!
You have promised to your father that you will come home early but you can‟t do it because you
have to attend the meeting of your basketball school team.

Kunci Pedoman Penskoran


NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
1 Dearest father, 5
I „m sorry to tell you father that I will come home late because I
have to attend the meeting of my basketball school team.
Your beloved Son,
Gumilang

C. Kompetensi Keterampilan
1. Teknik Penilaian : Penilaian unjuk kerja
2. Instrumen : Format penilaian kinerja dan pedoman penskoran

a. Kisi-Kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Pakenjeng
Kelas / Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Tahun Ajaran : 2019– 2020

TEKNIK
NO KD MATERI INDIKATOR
PENILAIAN
1 4.12. Teks pesan singkat Short Siswa mampu membuat
dan Message pesan singkat berdasarkan
pengumuman/pember (Pesan situasi yang diberikan
itahuan (notice) Singkat)
4.12.1 Menangkap makna
secara kontekstual
terkait dengan fungsi
sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
pesan singkat dan
pengumuman/
pemberitahuan Unjuk Kerja
(notice) lisan dan
tulis, sangat pendek
dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah
4.12.2 Menyusun teks
khusus dalam bentuk
pesan singkat dan
pengumuman/pember
itahuan (notice),
sangat pendek dan
sederhana, terkait

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 32


kegiatan sekolah,
dengan
memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan, secara
benar dan sesuai
konteks

b. Rubrik Penilaian Kinerja


Penilaian Kemampuan Menulis
Skor 1- Skor
No Aspek yang Dinilai Kriteria
5 1-4
Sangat original 5 4

Original 4 3
Keaslian
1 Cukup original 3 2
Penulisan
Kurang memahami Hampir tidak 2 1

Tidak original original 1

Isi sangat sesuai dengan judul 5 4

Isi sesuai dengan judul 4 3


Kesesuaian
2 isi dengan Isi cukup sesuai dengan judul 3 2
judul Isi kurang sesuai
Isi hampir tidak 2 1
dengan judul
sesuai dengan
Isi tidak sesuai
judul 1
dengan judul
Keruntutan teks sangat tepat 5 4

Keruntutan teks tepat 4 3

3 Keruntutan Teks Keruntutan teks cukup tepat 3 2


Keruntutan teks
Isi hampir tidak 2 1
kurang tepat
sesuai dengan
Keruntutan teks
judul 1
tidak tepat
Pilihan kosakata sangat tepat 5 4

Pilihan kosakata tepat 4 3


Pilihan Pilihan kosakata cukup tepat 3 2
4
Kosakata
Pilihan kosakata
Pilihan kosakata 2 1
kurang tepat
hampir tidak
Pilihan kosakata
tepat 1
tidak tepat
5 Pilihan tata bahasa Pilihan tata bahasa sangat tepat 5 4

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 33


Pilihan tata bahasa tepat 4 3

Pilihan tata bahasa cukup tepat 3 2


Pilihan tata bahasa
Pilihan tata 2 1
kurang tepat
bahasa hamper
Pilihan tata bahasa
tidak tepat 1
tidak tepat
Penulisan kosakata sangat tepat 5 4

Penulisan kosakata tepat 4 3

6 Penulisan Kosakata Penulisan kosakata cukup tepat 3 2


Penulisan kosakata
Penulisan 2 1
kurang tepat
kosakata hampir
Penulisan kosakata
tidak tepat 1
tidak tepat
Tulisan rapi dan mudah terbaca 5 4

Tulisan tidak rapi tetapi mudah terbaca 4 3


Tulisan tidak rapi dan tidak mudah
7 Kerapihan Tulisan 3 2
terbaca
Tulisan tidak rapi
Tulisan rapi dan 2 1
dan sulit terbaca
hamper tidak
Tulisan tidak rapi
terbaca 1
dan tidak terbaca

NO INDIKATOR RUBRIK
1 Mampu membuat pesan singkat 4=Memenuhi 4 Kriteria
3=Memenuhi 3 Kriteria
2=Memenuhi 2 Kriteria
1=Memenuhi 1 Kriteria
Kriteria Keterampilan menulis :
1= Keaslian Penulisan
2= Kesesuaian isi dan judul
3= Keruntutan teks
4= Pilihan kosa kata
5= Pilihan tata bahasa
6=Penulisan kosa kata
7=Kerapihan tulisan

Keaslian Kesesuaian isi Keruntutan Pilihan Pilihan tata Penulisan Kerapihan


S N
No Nama Penulisan dan judul teks Kosa Kata bahasa kosa kata tulisan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 34


SKOR = SKOR YANG DIPEROLEH x 100
SKOR MAKSIMAL (28)
Keterangan predikat:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut
:(terlampir)

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan
sebagai berikut :
- Mencari fungsi sosial selain contoh yang telah diberikan dan Membuat
pesan singkat formal dan non formal tentang kegiatan di luar sekolah.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 35


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TOPIC: Short Message
SHORT MESSAGE
- Definition
Short message is a written piece of information that you give to other people. The
short message can be in a form of traditional written message or like todays form of
messages which are electronic message; email and social media, such as WhatsApp,
messenger, SMS etc.
- Function
The function of the short message is to send message to intended person with a
short on concise message, while the content is clear and understood by other people. You
might want to write a letter if you need to talk longer but if you just need to leave a short
message you can use this type of communication.
The examples of SM and its Social Function:
Dearest Brother,
I have received the package that you have sent yesterday. It’s so helpful. I’m so
grateful. See you soon.
Your Sister,
Yasmina
The social function of the short message above is to gratitude others.
To My cute nephew,
I’m sorry that I can’t attend your birthday party. I have a lot of work to do. Wish
you all the best.
From
Buana

The social function of the short message above is to apologize.


Dear Widdy,
Congratulation on being the winner of Singing competition. I salute you!
Love
Tatiana
The social function of the short message above is to congratulate on
someone‟s achievement.
Dear Alya,
Please stay at home, mommy brings your favorite noodle that you have asked me
again and again 
Mom

The social function of the short message above is to remind someone.


Dear Hafidz,
I went to the gym this morning. the house was locked, if you go home earlier from the school,
please pick me up!
Jabar

The social function of the short message above is to tell someone to do


something.
- Structure
The structure of a short message should consist of:
1) the addressee, the one who accept the message. For example: Dear
Nanda, Hi Gumilang, etc.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 36


2) contain, what the message is. For example, you have promised your
friend to have a group work, but then something come up.
Therefore,you need to inform your friend that you cannot come, or you
will come late to that group work.
3) and the sender, who send the message. You used to write your name on the
message but later if you send your message using electronic device such as
mobile phone which can save your number in others‟ device you might not
need to write your name. Otherwise, you need to write your name.
Tabel 1 Struktur Teks Pesan Singkat
Structure Examples
Addressee Dear Hady,
Hi Afifah,
Hello Agus,
Dear Ms. Park,
Content I need to pick your sister up at
school. The house door will be lock.
Please tell Ms. Mar to find the key in
the usual place.
Mommy will be away for some work.
Please call me if you have something
to talk about.
Sender Mom
Dad
Your brother

- The things you should after understanding the materials above:


In group of 6. Discuss and make some short message based on the social
function given by the teacher.Please write individually and report it in a
group.
- For further, search the other social function of short message (you may search
it in the internet)-individual assignment as a homework.

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 37


2. Dokumentasi Kegiatan

Foto 1. Kegiatan Pendahuluan Foto 2. Kegiatan TK

Foto 3. Kegiatan Foto 4. Kegiatan Foto 5. Kegiatan Foto 6. Kegiatan


CTC PS DP Penutup

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 38


3. Daftar Penilaian Sikap
Daftar Nilai Sikap Kelas 8C
Aspek Perilaku
yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Abdul Rosid 82 85 79 78 324 81.00 B
2 Ade Husni Kariman 86 88 82 83 339 84.75 B
3 Agus Rohimat 80 85 80 78 323 80.75 B
4 Ai Rinrin 82 85 80 80 327 81.75 B
5 Ali Nurfauzan 93 95 78 78 344 86.00 B
6 Amelia Ramadhani 92 95 80 83 350 87.50 A
7 Andi Sarik Ana Nulloh 84 87 78 80 329 82.25 B
8 Andrian 82 87 82 81 332 83.00 B
9 Ari Rosia Putra 81 85 80 80 326 81.50 B
10 Cika Wulan Sari 80 82 80 78 320 80.00 B
11 Dani Hermawan 81 82 80 80 323 80.75 B
12 Dinda Sri Rahayu 84 88 82 80 334 83.50 B
13 Gina Amelia 82 85 80 80 327 81.75 B
14 Haikal Muhamad Sabqi 79 82 80 78 319 79.75 C
15 Jaka Maulana 81 84 80 81 326 81.50 B
16 Mega Ayuningtias 76 82 78 78 314 78.50 C
17 Novi Andriani 77 82 78 78 315 78.75 C
18 Puspita Sari 79 84 80 80 323 80.75 B
19 Rahma Hayatunnisa 85 88 80 80 333 83.25 B
20 Raja Pajar Mutakin 81 85 83 81 330 82.50 B
21 Restu Ayu Wandira 78 82 78 78 316 79.00 C
22 Reza 87 89 80 80 336 84.00 B
23 Ridwan Maulana 85 86 78 78 327 81.75 B
24 Rini Widia Tasya 80 82 80 78 320 80.00 B
25 Salki Tri Rijki 81 82 83 83 329 82.25 B
26 Salma 80 85 80 82 327 81.75 B
27 Sherly Hardianti 86 87 80 82 335 83.75 B
28 Silmi Samrotul Fuadah 88 90 80 81 339 84.75 B
29 Sita Munawaroh 82 86 80 80 328 82.00 B
30 Siti Nurpadilah 95 95 80 80 350 87.50 B
31 Soni Alafgani 78 82 80 82 322 80.50 B
32 Sopi Andini 80 82 80 80 322 80.50 B
33 Surya Lesmana 80 82 80 80 322 80.50 B
34 Tias Guruh Ruhwadin 82 85 79 80 326 81.50 B
35 Yudhis Febrian 96 97 91 91 375 93.75 A

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 39


Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 40
4. Penilaian Kemampuan Menulis
Kelas 8C

Keaslian Kesesuaian isi Keruntutan Pilihan Kosa Pilihan tata Penulisan kosa Kerapihan
No Nama Penulisan dan judul teks Kata bahasa kata tulisan S N
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Abdul Rosid 3 3 3 3 3 3 3 75.00 B
2 Ade Husni Kariman 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
3 Agus Rohimat 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
4 Ai Rinrin 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
5 Ali Nurfauzan 4 4 3 3 3 3 4 85.71 B
6 Amelia Ramadhani 3 3 3 3 3 3 3 75.00 B
7 Andi Sarik Ana Nulloh 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
8 Andrian 4 3 85.71 A
3 4 3 4 3
9 Ari Rosia Putra 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
10 Cika Wulan Sari 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
11 Dani Hermawan 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
12 Dinda Sri Rahayu 4 3 85.71 A
3 4 3 4 3
13 Gina Amelia 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
14 Haikal Muhamad Sabqi 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
15 Jaka Maulana 4 3 85.71 A
3 4 3 4 3
16 Mega Ayuningtias 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
17 Novi Andriani 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
18 Puspita Sari 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
19 Rahma Hayatunnisa 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
20 Raja Pajar Mutakin 4 3 85.71 A
3 4 3 4 3
21 Restu Ayu Wandira 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
22 Reza 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 40


23 Ridwan Maulana 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
24 Rini Widia Tasya 4 3 85.71 A
3 3 4 4 3
25 Salki Tri Rijki 3 3 3 3 3 3 3 75.00 B
26 Salma 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
27 Sherly Hardianti 4 3 78.57 B
4 4 4 3
28 Silmi Samrotul Fuadah 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
29 Sita Munawaroh 4 3 3 3 3 3 4 82.14 B
30 Siti Nurpadilah 4 3 85.71 A
3 4 3 4 3
31 Soni Alafgani 3 3 3 3 3 3 3 75.00 B
32 3 3 3 3 3 3 4 78.57 B
Sopi Andini
33 4 4 3 3 3 3 4 85.71 A
Surya Lesmana
34 4 3 89.29 A
Tias Guruh Ruhwadin 3 4 4 4 3
35 96.43 A
Yudhis Febrian 3 4 4 4 4 4 4

Laporan Best Practice. ST. GS. PKP 2019 41

Anda mungkin juga menyukai