Disusun
Oleh:
Kadam Budianto, S.Pd.
Miranti Rizki Utami, S.Pd.
Nuri Widhia Asmawati, S.Pd.
SDN 1 SAMBONG
KORWIL BIDIK KECAMATAN SAMBONG
KABUPATEN BLORA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
terselesainya karya tulis ini.
Karya tulis ini merupakan salah satu tugas dari Tim Penjamin Mutu Sekolah sebagai
sekolah imbas kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dilaksanakan di SDN 1
Ledok. Sebagai dasar pembuatan tugas ini adalah surat perintah tugas dari Kepala Sekolah
dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di tingkat sekolah dasar maka dibentuk Tim
Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) Tahun Pelajaran 2019/2020 Nomor :
800/166/2019.
Karya tulis ini berisi tentang Pengembangan Diri Siswa SDN 1 Sambong Melalui
Ekstrakurikuler Dan Gerakan Literasi Sekolah (GLN). Dan karya tulis ini bertujuan untuk
memenuhi tugas sebagai sekolah imbas dari sekolah model, yaitu Karya tulis yang berisikan
pengalaman nyata suatu sekolah dalam mencapai suatu keberhasilan (best practices) di
sekolah masing-masing.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari karya tulis ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat
dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya, serta dapat diterima sebagai kelengkapan
dalam memenuhi tugas sebagai sekolah imbas.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Permasalahan ..................................................................................... 4
C. Tujuan dan Indikator Keberhasilan.................................................... 4
D. Strategi Pemecahan Masalah ............................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 18
Lampiran - lampiran.......................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
hal ini siswa atau murid dalam mengembangkan diri dan mengekspresikan diri sesuai
bakat dan minat. Pengembangan ini disesusaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri ini merupakan kegiatan di luar pelajaran. Sebagai bagian
integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Tujuan khususnya adalah
mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
kemandirian, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sodial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karier juga kemampuan pemecahan masalah.
Selain itu, pengembangan diri merupakan kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik
sesuai. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga profesional lain. Pengembangan diri juga diarahkan untuk pengembangan
karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan
masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Satuan pendidikan bisa
menyediakan beberapa wadah pengembangan diri seperti kegiatan ekstrakurikuler,
bimbingan konseling, program program kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yang
diujudkan dalam bentuk kegiatan.
B. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta
didik sekolah atau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-
kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas.
Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan
secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan
di luar jam pelajaran sekolah. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrakurikuler. Kegiatan dari
ekstrakurikuler ini berupa kegiatan seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan
kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai dengan
faktor minat dan bakat siswa.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, Kegiatan ekstrakurikuler
adalah salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan
dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa
dapat memperkaya dan memperluas diri.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran agar
siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang
di luar bidang akademik sehingga peserta didik dapat memperkaya dan memperluas diri.
Secara umum, fungsi kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk mengembangkan
kemampuan potensi dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan pada siswa untuk
memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan karier siswa melalui pengembangan
kapasitas. Sedangkan menurut Aqip dan Sujak (2011:68), terdapat 4 (empat) fungsi
kegiatan ekstrakurikuler. Diantaranya yaitu: fungsi pengembangan dimana kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi dan pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan., fungsi sosial dimana kegiatan ektrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial dan
internalisasi nilai moral dan nilai moral. Kemudian fungsi Rekreatif dimana kegiatan
eksrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan
sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler harus
bisa menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik
bagi peserta didik. Dan yang berikutnya adalah fungsi persiapan karir dimana kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, tujuan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya
yaitu:
1. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat,
dan kreativitas.
2. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari pengaruh negatif dan
bertentangan dengan tujuan pendidikan.
3. Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan sesuai bakat dan
minat.
4. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia,
demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat mandiri (civil society).
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013, ada beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu:
1. Krida. Seperti Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Palang Merah
Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan lainnya.
2. Karya ilmiah. Seperti Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan Penguasaan Keilmuan
dan kemampuan akademik, penelitian dan sebagainya.
3. Latihan/olah bakat/prestasi. Seperti Pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya,
cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya.
Berkarakter
Elaksanakan Kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka,
Tindakan
Karawitan, BTQ dan Olahraga
serta mengintegrasikan kegiatan
GLN dalam pembelajaran
Memiliki kecakapan
abad 21
Ekstrakurikuler Pramuka,
Karawitan, BTQ, Olahraga,
Peserta didik menjadi berkarakter, Marketday, Pengintegrasian
Kondisi Akhir kreatif, mandiri, dan mampu pembelajaran yang HOTS
mengembangkan potensi dan bakat berbasic Kecakapan Abad 21
E. Alternatif Pengembangan
Pembentukan dan pengembangan potensi peserta didik untuk berpola pikir
secara baik, berhati baik dan berperilaku baik, terampil, kreatif dan inovatif. Perbaikan dan
Penguatan yaitu memperbaharui dan menguatkan peran satuan pendidikan, masyarakat dan
pemerintah dalam mempertanggungjawabkan peserta didik yang lebih bermartabat.
Penyaringan dalam memilih budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai- nilai
budaya bangsa Indonesia yang bermartabat.
BAB IV
Kesimpulan rekomendasi operasional untuk Implementasi temuan
A. Kesimpulan
Melalui inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia, maka sekolah dapat memilih prioritas kegiatan pengembangan diri
melalui kegiatan ekstrakurikuler dan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Pada akhirnya
pendidikan karakter dengan kecakapan abad 21 yang diharapkan dapat tercapai dan dalam
pelaksanaannya dilakukan secara partisipatif dan akuntabel.
Berdasarkan bukti nyata pengembangan diri peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai berikut :
a. Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di SDN 1 Sambong secara
umum berjalan baik sehingga peserta didik menjadi bersemangat dan antusias dalam
kegiatan.
b. Peserta didik belajar melatih mengembangkan diri melalui wadah kegiatan
ekstrakurikuler dan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang terintegrasi dalam
pembelajaran.
c. Kegiatan ekstrakurikuler dan Gerakan Literasi Nasional (GLN) mempunyai pengaruh
yang positif dan dalam kehidupan sehari–hari. Peserta didik dibiasakan agar mampu
mengembangkan dirinya agar selalu berfikir kritis, kreatif, dan inovatif yang
memiliki kecakapan abad 21.
d. Terlaksananya kegiatan ini pada umumnya merupakan realisasi rencana yang baik
dalam yang tertuang dalam visi, misi, tujuan, rencana mutu dan harapan sekolah.
e. Penguatan Pembentukan Karakter peserta didik di SDN 1 Sambong secara umum
berjalan menjadi lebih baik lagi.