Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“PENGEMBANGAN PROFESI GURU”

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Anggi Fitri Handayani (207200037)

Karmila (207200013)

Megawati (207200033)

Nilam Cahya Mutiara Suranda (207200009)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan- Nya penulis dapat menyusun makalah dengan
judul “Pengembangan profesi guru" tepat pada waktunya.

Adapun maksud disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Profesi keguruan, Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri, Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk
kesempurnaan dan kemajuan penyusunan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jambi, 13 Desember 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan profesi guru adalah proses mengembangkan kepribadian diri dalam


menjalankan profesi guru untuk menjadikannya sebagai seorang guru yang profesional. Sebab
menjadi seorang guru itu tidak hanya tentang mengajar dan mendidik siswa tetapi ada hal yang
harus diperhatikan dalam dirinya untuk mendukungnya menjadi guru yang profesional.

Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam pengamalan ilmu dan pengetahuan,
teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses belajar mengajar dan
profesionalisme tenaga kependidikan lainnya (Zainal & Elham, 2007).

Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar guru
lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Kegiatan ini bertujuan
untuk memperbanyak guru yang profesional.

Dengan adanya program pengembangan profesi dan karir guru tersebut diharapkan para guru
dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan berbagai kompetensi serta kecakapan dirinya
masing-masing.

Pengembangan profesi guru di Indonesia dapat dilaksanakan di dalam sekolah seperti program
induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi
pengalaman, pengembangan sekolah secara menyeluruh.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Model Pengembangan dan respon guru terhadap pengembangannya?


2. Apa saja tahapan pengembangan guru profesional?
3. Seperti apa Alur dan kebijakan pengembangan profesi dan karir guru?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana Model Pengembangan dan respon guru terhadap


pengembangannya
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan pengembangan guru profesional
3. Untuk mengetahui seperti apa Alur dan kebijakan pengembangan profesi dan karir guru
B. Tahapan Pengembangan Guru Profesional
Pengembangan profesi adalah upaya gigih, ulet, dan tabah dari seorang guru serta
pengawas yang terus-menerus memaksimalkan kemampuannya mengidentifikasi dan
menyelesaikan permasalahan serta memantapkan kemajuan pendidikan, khususnya
disekolah tempatnya bertugas, baik untuk kepentingan pembinaan kelembagaan,
kurikulum kesiswaan, guru, metodologi. media, pendanaan, evaluasi, kerja sama dengan
orang tua peserta didik, dan masyarakat lingkungan. Dengan kata lain, pengembangan
profesi adalah kegiatan pengawas dalamrangkameningkatkan pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan mutu
proses belajar mengajar dan profesionalisasi tenaga kependidikan lainnya yang berkaitan
dengan pendidikan sehingga bermanfaat bagi peningkatan pendidikan dan Kebudayaan
bangsa Indonesia.

Menurut Trianto (2011), adapun macam-macam kegiatan guru yang termasuk


kegiatan pengembangan profesi, meliputi :

a. Tujuan kegiatan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan umumnya dan pendidikan
agaman khususnya.

b. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan:

c. Membuat alat peraga/alat pelajaran atau alat bimbingan: d. Menciptakan karya


seni baik seni umum maupun seni yang bernafaskan keagamaan;

d. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Menurut pendapat Myra dan David, seseorang yang dikatakan profesional adalah
orang yang dipandang ahli dalam bidangnya, di mana yang bersangkutan bisa membuat
keputusan dengan independen dan adil. Jika seseorang menjadi profesional, haruslah
membuat suatu langkah penawaran kolektif denganmembangun proses baru, institusi
yang baru, prosedur yang baru, yangmenggiring pada suatu pemahaman pada
sesungguhnya yang diinginkan pendidik,status, profesional, dan kompensasi yang logis
dari suatu pekerjaan profesional.

Menurut Trianto (2011, )Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah
persyaratan minimal, antara lain:
a. Memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,

b. Memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya,

c. Memiliki kemampuan berkomunikas yang baik dengan anak didiknya,

d. Mempunyai jiwa kreatif dan produktif,

e. Mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya,

f. Selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus


(continuousimprovment) melalui organisasi profesi, seminar, internet, buku,
dan semacamnya.
Pengembangan profesi guru pada dasarnya adalah peningkatan kualitas dimensi-
dimensi kompetensi guru. Beberapa dimensi utama dalam kompetensiguru adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,dan kompetensi
profesional. Pengembangan profesi guru dilaksanakan olehsebuah institusi atau di luar
institusi. Institusi-institusi yang melakukan pengembangan profesi guru adalah lembaga-
lembaga pendidikan (sekolah atau perguruan tinggi) dimana guru/dosen itu bekerja.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan profesi dapat dilakukan oleh institusi
pemerintah, lembaga pelatihan non pemerintah, penyelenggara atau satuan pendidikan
(Kusnandar,2009).

Menurut Sudarwan (2012), adapun empat tahap untuk mewujudkan guruyang


profesional, yaitu:

1.Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi.

2. Induksi guru pemula berbasis sekolah;

3. Profesionaliasi guru berbasis lembaga/institusi;

4.Profesionalisasi berbasis individu.

Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi tercantum dalm undang-undang RI No. 14


tahun 2005, pasal 1 butir 14, yang menyatakan bahwa lembaga Pendidikan tenaga kependidikan
adalah perguruan tinggi yang diberi namun tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu
pendidikan dan nonkependidikan. Guru yang dimaksud dalam UU RI No.14 tahun 2005 di atas
yakni guru yang harus memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya SI/D-IV dan memiliki
sertifikat yang legal direkruit sebagai guru. Jika regulasi ini dipatuhi secara taat asas, harapannya
tidak ada alasan calon guru yang direkrut untuk bertugas di sekolah-sekolah di Indonesia
berkualitas di bawah standar.

Namun demikian, ternyata setelah mereka direkruit untuk menjadi guru, yang dalam
skema kepegawaian negara untuk pertama kali berstatus sebagai calon pegawai negeri sipil guru,
mereka belum bisa langsung tugas penuh ketika menginjakkan kaki pertama kali di sekolah.
lebih, mereka masih harus memasuki fase prakondisi yang disebut dengan induksi. Ketika
menjalani program induksi, diidealisasikan guru akan dibimbing dan dipandu oleh mentor dipilih
untuk kurun waktu sekitar satu tahun, agar benar-benar siap menjalani tugas-tugas profesional.
Pada banyak literatur akademik, diyakini program induksi merupakan fase yang harus dilalui
ketika seseorang diangkat dan ditempatkan sebagai guru.

Program induksi merupakan masa transisi bagi guru pemula (guru pemula) terhitung
mulai dia pertama kali menginjakkan kaki di sekolah atau satuan pendidikan hingga benar-benar
layak dilepas menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran secara mandiri. Ketika guru
selesai menjalani proses induksi dan kemudian secara rutin keseharian menjalankan tugas-tugas
profesional, profesionalisasi atau proses penumbuhan dan pengembangan profesinya tidak
berhenti di situ.

Diperlukan upaya terus-terus menerus agar tetap memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Di
sinilah esensi pembinaan dan pengembangan profesional guru. Kegiatan ini dapt dilakukan ats
insitusi prakarsa, seperti pendidikan dan pelatihan, bengkel ,magang belajar banding , dan lain-
lain. Prakarsa ini menjadi penting karena secara umum guru pemula masih memiliki
keterbatasan, baik finansial, jaringan, waktu, akses, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai