Oleh :
Puji dan syukur kehairat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan
rahmatnya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan 2 Desain Pembelajaran
Inovatif ini dengan baik. Sholawat dan salam yang tak terhingga terhadap junjungan
Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan teladan bagi kita semua.
Penulis menyadari pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan untuk pengembangan dan perbaikan
pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa
menjadi referensi pengembangan kemajuan ilmu di bidang Pendidikan Indonesia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
3. Coaching ...................................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................... 9
1. REFLEKSI ................................................................................................... 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 13
ii
RINGKASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Kepala Sekolah. Dalam kapasitas sebagai Kepala Sekolah, supervisi akademik
adalah sebuah tanggung jawab yang tak terhindarkan. Sepervisi akademik ini
dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pembelajaran selaras dengan
standar proses yang dijelaskan dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 12.
Standar ini mengamanatkan bahwa pelaksanaan pembelajaran, sebagaimana
yang tercantum dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b, yaitu : (1) Bersifat interaktif,
(2) Memberikan inspirasi, (3) Menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman
yang menyenangkan, (4) Mengajak peserta didik untuk berpartisipasi secara
aktif, (5) mendorong motivasi peserta didik, (6) memberikan ruang yang
memadai bagi inisiatif, kreativitas, serta perkembangan pribadi yang sesuai
dengan potensi, minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
2. Tujuan Kegiatan
3. Manfaat Kegiatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembelajaran Berdiferensiasi
b. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses mencakup serangkaian kegiatan dalam proses
pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara
individu maupun dalam kelompok. Sebagai contoh, dalam konteks melukis
secara bebas, siswa dapat menjalankan tugasnya secara mandiri dengan
memberikan kebebasan dalam memilih objek dan warna sesuai preferensi
3
mereka. Dalam tugas individu ini, pendidik dapat menilai kemajuan siswa
secara individual. Selain itu, proses pembelajaranjuga dapat berlangsung
dalam konteks kelompok, seperti dalam permainan peran yang melibatkan
dialog dan interaksi antara peserta didik.
4
pengetahuan, keterampilan, serta sikap positif terkait dengan aspek sosial dan
emosional. Hal ini bertujuan untuk :
5
Dalam pembelajaran sosial emosional penulis menerapkan “moodku hari
ini” dimana setiap awal pembelajaran, penulis meminta peserta didik untuk
menggambarkan suasana hati mereka pada hari tersebut serta menuangkan ke
dalam gambar berupa emoticon serta menuliskan kalimat tentang perasaan
mereka. Setelah itu penulis menerapkan teknik STOP dengan mengajak murid
murid menarik nafas serta relaksasi agar murid merasa tenang dan nyaman
untuk mengikuti pembelajaran.
3. Coaching
6
dalam menyelesaikan salah satu masalah yang dihadapi terkait pembelajaran
di kelas. Dengan memanfaatkan waktu kosong dan tidak terjadwal pada jam
istirahat untuk melakukan diskusi bersama hingga mencari penyelesaiannya.
Etika sendiri tentunya bersifat relatif, dan bergantung pada kondisi dan
situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip
yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan
digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali
membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang
harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip
tersebut adalah:
7
5. Pemimpin Dalam Pengembangan Sumber Daya
• Murid
• Kepala Sekolah
• Guru
• Staf/Tenaga Kependidikan
• Pengawas Sekolah
• Orang Tua
• Masyarakat sekitar sekolah
• Dinas terkait
• Pemerintah Daerah
• Keuangan
• Sarana dan prasarana
• Lingkungan alam
8
BAB III
PENUTUP
1. REFLEKSI
9
pendidik merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di dalam ruang kelas.
Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, penting bagi seorang pendidik
untuk memiliki pemahaman yang baik tentang sumber daya yang tersedia di
sekolah sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan
sesuai dengan situasi serta kondisi para siswa saat itu.
2. TINDAK LANJUT
10
f. Menerapkan teknik coaching kepada rekan sejawat demi memecahkan
masalah dalam pembelajaran melalui komunitas belajar di sekolah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andri Nurcahyani, S.Pd, M. S dan Diah Samsiati rajasa, M.Sc. Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. 2020. Jakarta:
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
Caesilia Ika W, M.Psi.,dkk. Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional. 2020.
Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd., dkk. Modul 2.3 Coaching. 2020. Jakarta:
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
Dr. Siti Suharsih , S.S., M.Pd dan Yuni Widiastuti, S.S, M.Psi. Modul 3.2 Pemimpin
dalam Pengelolaan Sumber Daya. 2020. Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan
Tenaga Kependidikan
Oscarina Ika Kusuma,M.Pd dan Siti Luthfah, M.Pd. Modul 2.1 Memenuhi
Kebutuhan Belajar Murid Melalui pembelajaran Diferensiasi. 2020. Jakarta:
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
12
LAMPIRAN
1. Pembelajaran Berdiferensiasi
Diferensiasi Konten
Diferensiasi Proses
13
Diferensiasi Produk
14
2. Pembelajaran KSE
15
3. Coaching
16