Disusun Oleh :
6E PGSD
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKNA PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN IPS SD” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pengembangan materi pembelajaran ips sd. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak “Dr. Sukri Katili, S.Pd., M.Pd”, selaku
dosen mata kuliah pengembangan materi pembelajaran ips sd yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
IPS merupakan studi terintegrasi dari ilmu sosial untuk mengembangkan potensi
kewarganegaraan yang dikoordinasikan dalam program sekolah sebagai pembahasan sistematis
yang dibangun dalam beberapa disiplin ilmu, seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi,
sejarah, hukum, filsafat, politik, psikologi, agama, sosiologi, humaniora dan ilmu-ilmu alam.
Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata pelajaran di tingkat SD/MI
pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu sosial dan disiplin ilmu lain
yang relevan untuk merealisasikan tujuan pendidikan di tingkat sekolah. Implikasinya, berbagai
tradisi dalam IPS termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode, maupun
aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu sosial dikemas secara psikologis, pedagogis, dan
sosial budaya untuk kepentingan pendidikan. Tujuan pembelajaran IPS (Pusat Kurikulum, 2006:
7), adalah mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi
di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan urgensi pengembangan pembelajaran ips sd?
2. Bagaimana karakteristik mata pelajaran ips sd?
3. Jelaskan dimensi pembelajaran ips sd?
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan urgensi pengembangan pembelajaran ips sd.
2. Dapat menejelaskan karakteristik mata pelajaran ips sd.
3. Dapat menjelaskan dimensi pembelajaran ips sd.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penyelidikan sehingga keterampilan inkuirinya meningkat; dan 4) bahan pelajaran berisi tentang
ajakan atau menanam kepekaan peserta didik untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Oleh
karena itu itu, para pengajar hendaknya berupaya mewujudkan proses pembelajaran IPS yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), sesuai dengan ciri-ciri
pembaharuan pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembelajaran kontekstual tersebut.
Suwarna (2004: 53) mengidentifikasi beberapa kelemahan guru pendidikan IPS ke dalam
tujuh hal serius, yaitu:
1. Pendidikan IPS tidak bertindak sebagai fasilitator akan tetapi lebih banyak bertindak dan
berposisi sebagai sumber belajar;
2. Guru pendidikan IPS lebih banyak cenderung tampil sebagai pendidik yang dapat
mengembangkan secara terintegrasi dimensi intelektual emosional dan sosial;
3. Pendidikan IPS lebih cenderung bertindak sebagai pemberi bahan pembelajaran belum
bertindak pembelajar;
4. Pendidikan IPS belum dapat melakukan pengelolaan kelas secara optimal lebih banyak
bertindak sebagai penyaji informasi dari buku;
5. Guru pendidikan IPS belum berkiprah secara langsung terencana membentuk
kemampuan berpikir dan sistem nilai peserta didik;
6. Pendidikan IPS lebih banyak bertindak sebagai pengajar sehingga belum banyak
bertindak sebagai panutan; dan
7. Guru pendidikan IPS belum secara optimal memberikan kemudahan bagi para peserta
didik perlu bertindak sebagai motivator dalam belajar.
4
Guru dapat mengembangkan materi IPS dengan memperhatikan hal-hal ini: (1) materi
ajar memuat masalah sosial yang memang muncul dan nampak dalam lingkungan peserta didik;
(2) guru memiliki kedekatan dengan peserta didik sehingga dapat dengan mudah mempengaruhi
mereka dengan memberikan gagasan dan pikiran; dan (3) menciptakan suasanan yang kondusif
sehingga dapat memunculkan interaksi antara guru dan peserta didik dan komunikasi tersebut
terjadi dalam bentuk komunikasi dua arah.
Karakteristik pembelajaran IPS yang dilihat dari aspek tujuan yang cenderung mengarah
kepada pemberdayaan intelektual peserta didik maka dalam pelaksanaannya dapat digabungkan
dengan pendekatan kontekstual, di mana salah satunya adalah dengan komponen-komponen
yang dimiliki pada pendekatan kontekstual tersebut yaitu: konstruktivisme, bertanya,
menemukan, masyarakat belajar pemodelan dan penilaian sebenarnya. Berdasarkan hal tersebut
dapat dilihat bahwa pemberdayaan intelektual akan dapat dilatih melalui implementasi materi
pelajaran IPS yang dikemas dalam pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan
kontekstual. Hal ini terutama dapat dilihat dari komponen bertanya, menemukan, dan pemodelan
titik dimana peserta didik harus mampu melakukan aktivitas belajar sendiri sesuai dengan
tuntunan materi IPS yang memanfaatkan sumber belajar dan kemampuan belajar peserta didik
sendiri dalam memperoleh pemahaman mengenai apa yang ia pelajari.
Lain halnya dengan Said Hamid Hasan, Mak sundawa (2006) mengkategorisasikan
karakteristik pembelajaran IPS yang dilihat dari aspek tujuan ini meliputi tiga aspek yang harus
dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan
kehidupan individual. Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada
5
pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skill. Tujuan
intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami disiplin
ilmu sosial kemampuan berpikir, kemampuan proses dalam mencari informasi dan
mengkomunikasikan hasil temuan titik pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan
pengembangan kemampuan dan tanggung jawab peserta didik sebagai anggota masyarakat.
Tujuan ini mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi, rasa tanggung jawab sebagai
warga negara dan warga dunia kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan
kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk dalam tujuan ini adalah pengembangan pemahaman dan
sikap positif peserta didik terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku dalam masyarakat.
Ada tiga kajian utama berkenaan dengan dimensi tujuan pembelajaran IPS di SD yaitu: a)
Pengembangan kemampuan berpikir peserta didik, b) pengembangan nilai dan etika, dan c)
pengembangan tanggung jawab dan partisipasi sosial. Ketika dimensi tersebut secara rinci dapat
dijelaskan berikut ini:
6
Dimensi yang ketiga adalah mengembangkan tanggung jawab dan partisipasi sosial yakni
mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga negara yang baik. Warga negara
yang baik adalah warga negara yang berpartisipasi aktif dan terlibat dalam kehidupan
bermasyarakat.
7
tepat. Adapun sikap adalah kemahiran mengembangkan dan menerima keyakinan,
ketertarikan, pandangan, dan kecenderungan tertentu.
4. Dimensi Tindakan
Tindakan sosial ini merupakan dimensi IPS yang penting karena tindakan sosial dapat
memungkinkan peserta didik menjadi peserta didik yang aktif secara konkrit, belajar dari
apa yang diketahui dan dipikirkan tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas
apa yang dilakukan dan bagaimana caranya dengan demikian peserta didik akan belajar
menjadi warga negara yang efektif di masyarakat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran pendidikan IPS memiliki tujuan yang sangat agung dan mulia, yaitu
untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan social,
kewarganegaraan, fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi serta mampu merefleksikan dalam
kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara. Tujuan tersebut sudah jelas dan tegas untuk
memberikan bekal bagi peserta didik yang begitu lengkap dan “paripurna’’ dalam arti
manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan memiliki kepedulian yang tinggi
kepada manusia lainnya.
3.2 Saran
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan didalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen maupun dari pembaca. Atas kritik dan saran
nantinya saya ucapkan terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, S.H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud
Sapriya. (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara
Somantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: UPI bekerja sama
dengan PT Remaja Rosdakarya.
Winataputra, U.S. (1997). Belajar dan Pembelajaran IPS. Jakarta: Proyek Strata DIII.
10