Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERI IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Materi


Pembelajaran IPS sd

Dosen pengampuh : Dr. Sukri Katili, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Febriyanto H. Supu
(151421148)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan hidayahnya kepada
saya,sehingga dapatmenyelesaikan makalah tentang “ Makna Pengembangan
Pembelajaran IPS sd” pada mata kuliah Pengembangan Materi Pembelajaran IPS sd,
dengan dosen pengampuh bapak Dr. Sukri Katili, S.Pd., M.Pd.

Dalam menyusun makalah ini Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan
dan kekurangan dari segi sistematika penulisan dan substansi makalah. Untuk perbaikan
dan pengembangan makalah ini kedepannya kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca. Semoga makalah inimemberi manfaat bagi kita semua.

Gorontalo, 29 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................

C. Tujuan .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

A. Model Pembelajaran pengertian Problem Based Learning ...............................

B. Tujuan Metode Problem Based Learning ........................................................

C. jenis – jenis Problem Based Learning ..............................................................


D. Untuk mengetahui Bagaimana konsep Problem Based Learning (PBL) dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Dasar
(SD).....................................................................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................

B. Saran ...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter dan keterampilan
siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dalam upaya mencapai tujuan
tersebut, pendekatan pembelajaran yang inovatif dan efektif menjadi sangat penting.
Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah Problem Based
Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah. Dalam konteks Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Dasar (SD), implementasi PBL dapat
memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan pemahaman siswa tentang dunia
sosial di sekitar mereka.
PBL tidak hanya menawarkan cara baru untuk memahami materi pelajaran, tetapi
juga memperkenalkan siswa pada keterampilan kritis seperti berpikir analitis, kreativitas,
kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam pendekatan PBL, siswa tidak hanya menjadi
penerima informasi, tetapi juga menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran mereka.
Dengan ditempatkan di tengah-tengah situasi atau masalah nyata, siswa dihadapkan pada
tantangan untuk mencari solusi melalui penelitian, analisis, dan refleksi
Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana implementasi PBL dalam
pembelajaran IPS di SD dapat memberikan manfaat besar bagi siswa. Kita akan
meninjau manfaat-manfaat PBL, strategi implementasi yang efektif, dan dampaknya
terhadap hasil pembelajaran siswa. Dengan memperhatikan kebutuhan dan tantangan
dalam pembelajaran IPS di tingkat SD, implementasi PBL menjadi suatu pendekatan
yang menarik untuk dianalisis dan dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Problem Based Learning ?
2. Apa saja tujuan Problem Based Learning ?
3. Apa saja jenis – jenis Problem Based Learning ?
4. Bagaimana konsep Problem Based Learning (PBL) dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah
Dasar (SD)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Problem Based Learning
2. Untuk mengetahui Apa saja tujuan Problem Based Learning
3. Untuk mengetahui Apa saja jenis – jenis Problem Based Learning
4. Untuk mengetahui Bagaimana konsep Problem Based Learning (PBL) dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di tingkat Sekolah Dasar (SD)
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROBLEM BASED LEARNING


Pengertian Problem Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran di
mana proses belajar siswa dipusatkan pada pemecahan masalah. Dalam PBL, siswa
dihadapkan pada masalah yang kompleks dan nyata, yang menuntut mereka untuk
berpikir kritis, melakukan penelitian, berkolaborasi, dan menghasilkan solusi yang
kreatif.
PBL berbeda dengan pendekatan pembelajaran konvensional di mana guru
berperan sebagai sumber utama pengetahuan dan siswa berperan sebagai penerima
informasi. Sebaliknya, dalam PBL, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing
siswa dalam proses pemecahan masalah. Siswa didorong untuk aktif dalam
pembelajaran, mengidentifikasi informasi yang relevan, mengembangkan strategi untuk
memecahkan masalah, dan secara mandiri mengevaluasi solusi yang mereka hasilkan.
PBL tidak hanya mengajarkan siswa tentang materi pelajaran, tetapi juga
mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi,
dan pemecahan masalah. Dengan demikian, PBL menciptakan lingkungan pembelajaran
yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan
nyata dan mengembangkan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat.
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu
jenis model pembelajaran yang mengarahkan siswa pada suatu masalah yang harus
dipecahkan melalui pertanyaan sehingga siswa terpancing untuk berfikir (Eviani, Utami,
& Sabri, 2014:4). Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam aktivitas penemuan sehingga membelajarkan
siswa melalui suatu masalah yang disajikan dengan tujuan untuk melatih kemampuan
pemecahan masalah yang melibatkan aktivitas mental siswa untuk memahami suatu
konsep pembelajaran (Utomo, Wahyuni, & Hariyadi, 2014:6)
Adapun pengertian lain yang menjelaskan bahwa Problem Based Learning is a
learning model that exposes students to complex real-life problems that provide the
context of acquiring the knowledge needed to solve problems by identifying what is
learned. Usually, students collaborate in groups, with learning process facilitated by a
teacher. Dalam hal ini, siswa belajar secara bekelompok melalui masalah dalam
kehidupan nyata yang kompleks dengan menjadikan siswa lebih aktif sehingga peran
guru sebatas fasilitator saja (Hmelo-Silver, 2004:236). Penerapan model Problem Based
Learning (PBL) akan menggali kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa karena
model ini menggunakan masalah dunia nyata sebagai landasan siswa untuk belajar
berpikir kritis dan memecahkan suatu 2 masalah serta mengaitkannya dalam konsep
pembelajaran (Mulyani, Kartono, Daryanto, & Rukayah, 2015:2)

B. TUJUAN PROBLEM BASED LEARNING


Implementasi Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) memiliki sejumlah keuntungan
yang signifikan, antara lain:
1. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
PBL memungkinkan siswa untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dengan
menghadapi masalah yang kompleks. Mereka diajak untuk menganalisis informasi,
mengidentifikasi isu-isu yang relevan, mengevaluasi berbagai opsi solusi, dan
memilih solusi yang paling tepat berdasarkan pemahaman mereka tentang situasi
yang diberikan.
2. Keterlibatan Aktif Siswa
Dalam PBL, siswa tidak hanya menjadi penerima informasi pasif, tetapi juga
menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran. Mereka secara aktif terlibat dalam
mencari solusi untuk masalah yang diberikan, yang membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik dan berarti bagi mereka.
3. Integrasi Pengetahuan Lintas Disiplin
Melalui PBL, siswa diajak untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai
disiplin ilmu untuk memecahkan masalah yang kompleks. Hal ini membantu mereka
memahami hubungan antara berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik
dalam masyarakat.
4. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21
Implementasi PBL membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21
seperti keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, kerja tim, komunikasi, dan
literasi digital. Keterampilan ini penting untuk kesuksesan siswa dalam dunia kerja
dan kehidupan sehari-hari di era digital saat ini.
5. Memperkuat Pemahaman Konsep
Dengan memecahkan masalah nyata dalam konteks IPS, siswa memiliki
kesempatan untuk mendalami pemahaman mereka tentang berbagai konsep dan
prinsip dalam mata pelajaran ini. Mereka belajar tentang sejarah, geografi, ekonomi,
dan aspek-aspek sosial lainnya secara lebih mendalam melalui pengalaman praktis.
6. Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi
PBL mempromosikan kolaborasi dan komunikasi antar siswa. Mereka bekerja
sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah, berbagi ide, mendiskusikan
solusi, dan mengembangkan pemahaman bersama. Ini membantu mereka belajar
untuk mendengarkan pendapat orang lain, menghargai keragaman, dan bekerja
secara efektif dalam tim.
7. Motivasi dan Keterlibatan yang Tinggi
Pembelajaran berbasis masalah menantang dan relevan dengan kehidupan
siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka terhadap
pembelajaran. Siswa merasa terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap
proses pembelajaran mereka, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hasil
pembelajaran.
Dengan demikian, implementasi PBL dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka
mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang penting untuk sukses di masa
depan.

C. JENIS – JENIS PROBLEM BASED LEARNING


Implementasi Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan melalui berbagai
jenis pendekatan. Berikut adalah beberapa jenis implementasi PBL yang dapat
diterapkan dalam konteks pembelajaran IPS di SD:
1. PBL Berbasis Proyek
Dalam pendekatan ini, siswa diberikan proyek atau tugas yang menuntut
mereka untuk menyelesaikan masalah atau tantangan tertentu yang berkaitan dengan
topik dalam mata pelajaran IPS. Contohnya, siswa dapat diminta untuk merancang
sebuah proyek penelitian tentang sejarah lokasi tertentu di daerah mereka atau
membuat presentasi tentang dampak sosial dari perubahan lingkungan.
2. PBL Berbasis Kasus
Dalam pendekatan ini, siswa diberikan sebuah kasus atau skenario yang
kompleks dan realistis yang mengharuskan mereka untuk menyelesaikan masalah
atau mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dalam mata
pelajaran IPS. Misalnya, siswa dapat diberikan sebuah kasus tentang konflik sosial
di komunitas mereka dan diminta untuk mengusulkan solusi yang efektif.
3. PBL Berbasis Penelitian
Dalam pendekatan ini, siswa didorong untuk melakukan penelitian mendalam
tentang topik-topik dalam mata pelajaran IPS dan menggunakan pengetahuan yang
mereka peroleh untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang
kompleks. Mereka dapat melakukan wawancara dengan anggota komunitas,
mengumpulkan data, dan menganalisis informasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. PBL Berbasis Permainan Peran
Dalam pendekatan ini, siswa berperan sebagai tokoh atau karakter tertentu
yang terlibat dalam situasi atau masalah tertentu yang relevan dengan topik dalam
mata pelajaran IPS. Mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah atau
mencapai tujuan yang ditetapkan, yang memungkinkan mereka untuk memahami
perspektif berbeda dan mengembangkan keterampilan sosial.
5. PBL Berbasis Kolaborasi dan Diskusi
Dalam pendekatan ini, siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan
masalah atau menjawab pertanyaan yang kompleks dengan berdiskusi, berbagi ide,
dan melakukan refleksi bersama. Guru bertindak sebagai fasilitator yang
membimbing proses diskusi dan mengarahkan siswa untuk mencapai pemahaman
yang lebih dalam tentang topik tertentu.
Dengan menggunakan berbagai jenis pendekatan PBL ini, guru dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang menarik dan berarti bagi siswa dalam pembelajaran IPS
di Sekolah Dasar. Setiap jenis pendekatan memiliki keunikan dan kelebihannya masing-
masing, sehingga memungkinkan guru untuk memilih metode yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik kelas mereka.

D. KONSEP PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAPAT


DIIMPLEMENTASIKAN DALAM PEMBELAJARAN (IPS) DI TINGKAT (SD)
Konsep Problem Based Learning (PBL) dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Dasar
(SD) melalui langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Masalah atau Kasus. Guru memilih atau merancang masalah atau kasus
yang relevan dengan kurikulum IPS dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa di
SD. Masalah atau kasus tersebut dapat berupa situasi sosial, permasalahan
lingkungan, atau pertanyaan yang menuntut pemahaman tentang struktur
masyarakat, sejarah, geografi, atau ekonomi.
2. Pembentukan Kelompok Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah atau kasus yang diberikan. Pembentukan kelompok
harus memperhatikan keberagaman kemampuan dan kepribadian siswa untuk
memastikan kolaborasi yang efektif.
3. Penyelidikan dan Penelitian Siswa melakukan penyelidikan dan penelitian untuk
mengumpulkan informasi yang relevan terkait dengan masalah atau kasus yang
diberikan. Mereka dapat menggunakan sumber-sumber seperti buku teks, internet,
wawancara dengan orang-orang yang ahli di bidangnya, atau kunjungan ke tempat-
tempat terkait.
4. Analisis dan Diskusi Siswa menganalisis informasi yang mereka kumpulkan dan
menggunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk memahami akar
permasalahan, menyusun hipotesis, dan mengidentifikasi solusi yang mungkin.
Mereka melakukan diskusi dalam kelompok untuk membagikan ide, bertukar
pendapat, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah
tersebut.
5. Pencarian Solusi dan Implementasi Siswa merumuskan solusi berdasarkan analisis
dan diskusi mereka. Mereka mengembangkan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah yang ditemui dan mengimplementasikannya dalam konteks yang relevan.
6. Evaluasi dan Refleksi Siswa mengevaluasi keefektifan solusi yang mereka
implementasikan dan merefleksikan proses pembelajaran mereka. Mereka
mempertimbangkan keberhasilan solusi mereka, mengidentifikasi pelajaran yang
dipetik, dan merencanakan tindakan perbaikan di masa depan.
7. Pembimbingan dan Umpan Balik Guru berperan sebagai pembimbing yang
memberikan arahan dan umpan balik kepada siswa selama seluruh proses
pembelajaran. Guru membantu siswa dalam menavigasi proses pemecahan masalah,
memberikan bimbingan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk
membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, guru dapat mengimplementasikan
konsep PBL secara efektif dalam pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar. Proses ini
tidak hanya mengembangkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran, tetapi juga
membangun keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah
yang penting untuk sukses di masa depan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Implementasi Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) merupakan pendekatan yang
efektif untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang konsep sosial, sejarah,
geografi, dan ekonomi. Dengan memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari, siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan
masalah yang penting untuk sukses di masa depan. Implementasi PBL mendorong
keterlibatan aktif siswa, mengintegrasikan pengetahuan lintas disiplin, dan meningkatkan
motivasi pembelajaran. Dengan demikian, PBL dapat menjadi pendekatan yang efektif
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar.
B. Saran
Dalam perguruan tinggi, mahasiswa seharusnya diberikan kesempatan/dilibatkan
dalam penelitian agar mereka mampu menciptakan inovasi, produk serta dapat
mengembangkan keterampilannya yang nantinya dapat bermanfaat bagi bangsa.
Demikian penulisan makalah ini telah selesai namun belum sepenuhnya sempurna dan
masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
dari pembaca yang bersifat membangun dan memperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai