Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran”

Yang diampu oleh :

Nur Jannah, S.HI., M.Pd.

Oleh:

Saidatus Sholihah

(202044012709)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNNIYAH

DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat, inayah,
taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman penulis dan juga pembaca.

Makalah ini penulis akui masih kurang maksimal, oleh karena itu penulis
harapkan kepada pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jember, 30 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang .............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ........................................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan ..........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah.................Error! Bookmark not defined.
B. Karateristik Pembelajaran Berbasis Masalah ...............Error! Bookmark not defined.
C. Tahapan – tahapan pembelajaran berbasis masalah .....Error! Bookmark not defined.
D. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran berbasis masalah..... Error! Bookmark not
defined.
BAB III ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN......................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ..................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

KBM (Kegiatan Belajar mengajar) merupakan suatu kegiatan yang


bernilai edukatif antara guru dengan anak didik, hal ini karena KBM yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan. Guru merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis
guna kepentingan pengajaran, untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran secara aktif peserta didik dalam megembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Perubahan perilaku
dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik, yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.1
Akan tetapi, kenyataannya kita menyadari selama ini tidak mudah
bagi guru menjadikan peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi
diri peserta didik.Salah satu penyebabnya adalah kemampuan siswa untuk
dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh guru.Akibatnya,
manakala siswa menghadapi masalah dianggap sepele.
Untuk itu, Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah
dengan menerapkan SPBM dimana Pembelajaran berdasarkan masalah
(problem based learning) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan
siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan
memecahkan masalah. Untuk lebih jelasnya mengenai SPMB akan
dipaparkan dalam makalah ini.

1
Nur M. Wikandari Prima, Sugiarto,Teori Pembelajaran Kognitif,( Surabaya: IKIP
Surabaya,1998).Hal.210.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Model pembelajaran berbasis masalah ?


2. Apa karakteristik dan Prinsip dalam model Pembelajaran berbasis
masalah ?
3. Apa saja tahapan-tahapan dalam model pembelajaran berbasis
masalah ?
4. Apa saja Keunggulan dan kelemahan dalam penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah ?

C. Tujuan Masalah

1. Dapat Mengetahui pengertian Model pembelajaran berbasis masalah


2. Dapat Mengetahui Karateristik dan Prinsip Pembelajaran berbasis
masalah
3. Dapat Memahami tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
berbasis masalah
4. Dapat Mengatahui Keunggulan dan kelemahan dalam penggunaan
model pembelajaran berbasis masalah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Muslimin I dalam Boud dan Felleti (2000:7), Pembelajaran


berdasarkan masalah (problem based learning) adalah suatu pendekatan untuk
membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang
otentik serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah
tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi yang sebanyak-
banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran
orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi
pembelajaran yang mandiri.2
Menurut Jodion Siburian, dkk dalam Utami (2011), Pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning) merupakan salah satu model
pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran artinya dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian dengan
melalui pemecahan masalah, melalui masalah tersebut siswa belajar
keterampil-keterampilan yang lebih mendasar.3 Menurut Duch (1994)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah metode instruksional yang menantang
peserta didik agar belajar untuk belajar, bekerja sama dalam kelompok untuk
mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk
mengaitkan rasa keingintahuan serta memiliki kemampuan analisis peserta
didik dan inisiatif atas materi pelajaran.PBM mempersiapkan peserta didik
untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan
sumber pembelajaran yang sesuai.

2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar.Cet kedua (Jakarta: PT Reneka
Cipta, 2002). Hal. 1-2.
3
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual konsep dan aplikasi,cet-3,(Bandung : Revika Aditama,
2013), hal. 59.

5
Berdasarkan beberapa pendapat ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning) adalah
model pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah kepada peserta
didik dimana masalah tersebut dialami atau merupakan pengalaman sehari-
hari peserta didik. Selanjutnya peserta didik menyeleseikan masalah tersebut
untuk menemukan pengetahuan baru.Secara garis besar PBL terdiri dari
kegiatan menyajikan kepada peserta didik suatu situasi masalah yang autentik
dan bermakna serta memberikan kemudahan kepada mereka untuk
melakukan penyelidikan dan inkuiri. Pada aspek filosofi, PBL dipusatkan
pada siswa yang dihadapkan pada siswa yang dihadapkan pada suatu
masalah. Sementara pada subject based learning guru menyampaikan
pengetahuannya kepada siswa sebelum menggunakan masalah untuk
memberi ilustrasi pengetahuan tadi. PBL bertujuan agas siswa mampu
memperoleh dan membentuk pengetahuannya secara efisien, kontekstual, dan
terintegrasi. Model pembelajaran pokok dalam PBL berupa belajar dalam
kelompok kecil dengan sistem tutorial.4 Strategi pembelajaran dengan
pemecahan masalah dapat diterapkan :

1. Mana kala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat
mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya
secara penuh.
2. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir
rasional siswa, yaitu keterampilan menganalisis situasi, menerapkan
pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya
perbedaan antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan
dalam membuat judgment secara objektif.
3. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.

4
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Apikasi,(Jogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014),
cet. 2 hal.215-216.

6
4. Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
5. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari
dengan kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan
kenyataan).5
B. Karateristik Pembelajaran berbasis masalah
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Mengajukan situasi kehiduupan nyata autentik, emnghindari jawaban
sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk
situasi tersebut.
2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada
mata pelajaran IPA atau matematika, masalah yang akan diselidiki
telah dipilih benar -benar nyata agar dalam pemecahannya.
3. Penyelidikan autentik
Mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari
penyeselesaian nyata terhadap masalah nyata, mereka harus
menganalisis dan menidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis,
dan membuat ramalan.
4. Menghasilkan produk dan memamerkannya
Menuntuk siswa untuk menghasilkan produk tententu dalam bentuk
karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili
bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan.6
5. Kolaborasi
Dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya,
paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja

5
Eveline Siregar dkk, Teori Belajar dan Pembalajaran,(Ghalia Indonesia: Bogor, 2010), hal. 120-121.
6
Jumanta Hamdayana,Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,(Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014) hal. 212-2013.

7
sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam
tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi
inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan ketrampilan sosial dan
ketrampilan berpikir.7
C. Tahapan - tahapan dalam model pembelajaran berbasis masalah
Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan SPBM. John Dewey
seorang 6 langkah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan
masalah (problem solving), yaitu :
1. Merumuskan masalah yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan
dipecahkan.8
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secar kritis
dari berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah yang dapat dilakukan sesuia
rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.9
D. Keunggulan dan Kelemahan pembelajaran berbasis masalah
• Keunggulan
1. Pemecahan masalah ( problem solving) merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.

7
Jumanta Hamdayana, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,(Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014)hal.209.
8
H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2014), cet. 11, hal. 218.
9
Richard Arends, LEARNING TO TEACH(terjemah oleh Helly prajitno).edisi 7. (PUSTAKA PELAJAR :
Yogyakarta, 2008).Hal.45.

8
2. Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.
3. Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa
untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu,
pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan
evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6. Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa
memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran
(matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya
merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku
saja.
7. Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih
menyenangkan dan diskusi siwa.
8. Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan
baru.
9. Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.
10. Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan
minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar
pada pendidikan formal telah berakhir.

9
• Kelemahan
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajara
apa yang mereka ingin pelajari.10

10
Warsono, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen,(Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2013) hal.147.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran


yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud
untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan
percaya diri. Model pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik
pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disipli,
penyelidikan autentik, menghasilka produk dan memamerkannya dan
kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah utama
yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi
masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Pemecahan masalah dalam pembelajaran berdasarkan masalah harus


sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah. Proses pemecahan masalah
dalam problem based learning mengikuti 7 langkah yaitu diantaranya (1)
mengidentifikasi masalah dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada didalam
skenario, (2) menentukan masalah, (3) brainstorming, (4) menentukan tujuan
pembeajaran yang akan dicapai, (5) memilih solusi yang paling tepat sebagai
penyelesaian masalah, (6) belajar mandiri, (7) setiap anggota kelompok
menjelaska hasil belajar mandiri mereka dan saling berdikusi.

DAFTAR PUSTAKA

11
Drs. Kesuma Dharma,. M.pd. Dr. Hermana, Dody,. MBA, M.Si, dkk. Contextual
Teaching and Learning.(Yogyakarta: Rahayasa)2010.
Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter, Konstruksi Teoritik dan Praktik: Urgensi
Pendidikan Progressif dan Revitalisai Peran Guru dan Orang Tua,
(Yogyakarta:Ar ruzz Media) 2011.

Prof. H Sanjaya, M.Pd. , Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar


Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana) 2010.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/12/Strategi-pembelajaran-
konstekstual/

12

Anda mungkin juga menyukai