Disusun Oleh:
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Peningkatan Kemampuan
Berpikir”. Penulis dapat menyelesaikan makalah ini karena adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi
penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAAN..................................................................................... 3
Kesimpulan .............................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belakangan ini, ada kekhawatiran bahwa mutu pendidikan menurun. Hal ini
disebabkan oleh pemahaman yang kurang baik dari siswa, banyaknya aturan dan
materi yang diberikan, serta dorongan berlebihan dari orang tua. Kemampuan
belajar siswa dianggap sebagai indikator keberhasilan pendidikan, yang dapat
membedakan siswa yang pandai, sedang, atau lambat.
Peningkatan kemampuan belajar siswa berkaitan erat dengan peran guru dan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Observasi awal menunjukkan bahwa
banyak siswa kurang aktif dalam pembelajaran, tetapi mereka lebih aktif saat diajak
berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan guru. Pikiran yang terpecah dan
kurangnya fokus dapat menghambat pemahaman siswa dan keterlibatan aktif dalam
proses pembelajaran di kelas.
B. Rumusan Masalah
1
4. Apa saja langkah-langkah Strategi Peningkatan Kemampuan Berpikir?
2
BAB II
PEMBAHASAAN
3
B. Tujuan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
4
g. Meningkatkan Pemahaman Konsep: Akhirnya, SPPKB bertujuan untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep pembelajaran dengan lebih
baik. Ini tidak hanya melibatkan menghafal fakta, tetapi juga memahami
konsep secara mendalam, sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih
bermakna.
strategi ini mempunyai prosesdur yang sistematis, menurut Sanjaya (2008: 88)
menjelaskan tahap-tahao SPPKB, yaitu:
a. Tahap Orientasi Pada tahap ini guru ataupun dosen mengkondisikan siswa
pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Dalam tahap ini yang
5
dilakukan adalah pertama penjelasan tujuan yang harus dicapai baik tujuan
yang berhubungan dengan penguasaan materi maupun tujuan yang
berhubungan dengan proses penbelajaran atau kemampuan berfikir yang
harus dimiliki, kedua penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan
siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap
tahapan proses pembelajaran.
b. Tahap pelacakan Tahap pelacakan adalah tahap penjajakan untuk
memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema
atau pokok persoalan yang dibicarakan. Tahapn ini guru/dosen
mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkapkan
pengalaman apa saja yang telah dimiliki yang dianggap relevan dengan
tema yang akan dikaji.
c. Tahap Konfrontasi Tahap konfrontasi adalah tahap penyajian persoalan
yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman
siswa.
d. Tahap Inkuiri Tahap ini adalah tahapan terpenting dalam SPPKB. Pada
tahap ini pula siswa belaja berfikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan ini
siswa diajak untuk memecahakan persoalan yang dihadapi.
e. Tahap Akomdasi Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan
pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Tahap ini siswa dituntut
untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik pembelajaran.
f. Tahap Transfer Tahap trasfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang
sepadan dengan masalah yang disajikan, tahap ini pula guru ataupun dosen
dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembehasan
6
c. Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
d. Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan
berbagai media yang ada.
a. SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga jika waktu
pelajaran
b. singkat maka tidak akan berjalan dengan lancar.
c. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan kesulitan untuk
mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah yang diajukan
d. Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB, akan membuat
proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagai mana seharusnya,
sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak dapat terpenuhi.
e. SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang sesuai
dengan karakteristik SPPKB itu sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Marzano, R. J., Pickering, D. J., & Pollock, J. E. (2001). Classroom instruction that
works: Research-based strategies for increasing student
achievement. ASCD.