Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Strategi Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Anak

OLEH:

ADINDA 2220203874234060

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2023

i
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الر حيم‬
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini membahas “strategi guru dalam
mengembangkan minat belajar anak” Secara khusus pembahasan dalam makalah ini
diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan mata kuliah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.Untuk itu kami meminta maaf apabila ada kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas
makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang
punya dan maha kuasa .Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat
memberikan manfaat tersendiri bagi pendidik yang akan datang.

Parepare 25 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................... ii

Daftar isi.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang ............................................................................... 1


II. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
III. Tujuan penulis ................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Menjelaskan bagaimana strategi guru dalam menngembangkan

minat belajar

anak…………………………………………………… ………..4

B. peran guru dalam meningkatkan minat belajar

anak……………………………......................................................8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................... 12

Daftar Pustaka ...................................................................................... 13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat merupakan faktor yang memotivasi orang untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Seseorang akan sangat tertarik bahkan cenderung menarik jika memiliki

minat yang sangat besar terhadap sesuatu.

Dalam suatu pendidikan tugas yang paling pertama dilakukan oleh guru guru

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sebuah pendidikan. Dalam

pendidikan, tugas utama guru adalah mencerdaskan bangsa melalui pendidikan

formal. Segala upaya tidak terlepas dari hambatan untuk menginginkan tujuan yang

lebih berkelas. Tenaga pendidik adalah bagian dari yang paling mendasar kesuksesan

dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik tidak hanya berfungsi sebagai

pembimbing, tetapi dapat berfungsi sebagai pendorong dalam mengembangkan

keinginan belajar siswa, yang dapat menimbulkan semangat dan dorongan siswa

untuk belajar, dapat memerlukan beragam keterampilan mengajar guru yang

seimbang, juga menjadikan pendidikan lebih fundamental dan

mendukung. Keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa tentu berbeda-beda1.


Oleh karena itu, sebagai seorang guru, guru hendaknya memiliki rencana pada

proses pembelajaran mengajar yang memajukan keinginan belajar siswa. Karena

tanpa minat belajar, siswa menjadi malas dan saran belajar guru tidak dapat

semaksimal mungkin. Karena salah satu langkah untuk memaksimalkan

1
Pentury,H.(2017).Pengembangan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Kreatif Pelajaran
BahasaInggris. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(3), 266. Slameto. (2008). Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Rupa Aksara.Sugiyono. (2018). Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung: ,Alfabeta.

1
pembelajaran adalah dengan membuat siswa tertarik untuk belajar serta dapat

mengembangkan minat belajar siswa.

Keinginan belajar pada siswa sangat menentukan tingkat keaktifan belajar

siswa pada saat dikelas, karena minat merupakan sifat yang bertahan dalam diri

seseorang dalam waktu yang relatif lama bahkan dalam jangka waktu panjang

tertanam pada dalam diri manusia. Minat memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kegiatan belajar karena ketika seseorang tertarik maka mereka akan

melakukan sesuatu hal yang diminatinya dan juga disenanginya.

Oleh karena itu, bahwasanya setiap prinsipnya anak jika mereka tertarik untuk

belajar, dan guru sendiri harus berusaha menyadarkan siswa tersebut untuk belajar.

Dari sudut pandang akademik, belajar mengajar adalah kegiatan yang kompleks.

Pada proses pembelajaran belajar mengajar melibatkan interaksi yang istimewa,

Pembelajaran berhasil bila terjadinya suatu kolerasi antara guru ke siswa dan antara

siswa ke siswa. Dalam kolerasi ini, Guru berperan sebagai pengajar sedangkan siswa

berperan sebagai siswa yang sedang belajar.

Di samping itu, esensial sebagai guru untuk mempunyai suatu keahlian dan

kecakapan emosional dan mental agar mengerti kesiapan mental siswa untuk belajar.
Siswa dapat menaikkan minat belajarnya ketika mereka ingin belajar. Kemauan

siswa untuk belajar ini tercermin dari fokus mereka pada partisipasi minat belajar

mereka, kemampuan berpartisipasi, pertanyaan yang cermat, mendengarkan

penjelasan guru, dan lain-lain. Sehingga dipandang sangat urgent dan esensial untuk

mencari solusi peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya untuk mengembangkan

minat belajar siswa di kelas.

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi guru dalam mengembangkan minat belajar anak?

2. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan minat belajar anak?

C. Tujuan

1. Menjelaskan bagaimana strategi guru dalam menngembangkan minat belajar

anak

2. Menjabarkan peran guru dalam meningkatkan minat belajar anak

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Minat Belajar Anak

Minat belajar atau dorongan untuk belajar didapat dari suasana pembelajaran

yang akan memberikan motivasi dan kebebasan dalam mengeksplorasi atau

menganalisis pengalaman belajar. Desain pembelajaran yang kondusif akan

memberikan kebebasan mengekspresikan ide dan motivasi belajar mandiri.12

Strategi guru untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik di dalam

kelas, adalah:

1. Berikan Peserta didik untuk Mengambil Keputusan serta Kontrol Saat sebuah

instruksi dari guru menjadi sesuatu yang penting dalam menjaga motivasi dan

belajar peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memilih beberapa pilihan dan kontrol terhadap apa yang terjadi di kelas

sebenarnya adalah salah satu cara terbaik yang bisa guru lakukan agar peserta

didik terlibat dalam pembelajaran. Contohnya, memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memilih jenis tes apa yang diharapkan atau juga materi jenis

apa yang ingin dipelajari saat pembelajaran. Hal ini setidaknya mampu
memberikan motivasi belajar berlebih bagi peserta didik.2

2. Berikan Sebuah Instruksi yang JelasPeserta didik akan teramat sangat frustasi

jika diberikan sebuah tugas yang tidak ada kejelasan akan tugas yang

diberikannya tersebut Mereka akan semakin surut motivasi dalam belajarnya

yang dikarenakan ketidakfahaman terhadap tugas yang diberikan. Setiap awal

2
Arnawati. (2018).Pengaruh Kreativitas Guru Dalam ,Mengelola Pembelajaran Ekonomi
TerhadapMotivasi Belajar Peserta Didik di Sman 11 Sinjai. Jurnal Kampus Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

4
tahun, sebisa mungkin guru untuk memberikan instruksi, peraturan dan

harapan kepada peserta didik secara jelas agar kedepannya peserta didik

faham dengan maksud dan tujuan gurunya.

3. Ciptakan Lingkungan Kelas Bebas Ancaman. Terkadang ada guru yang

sangat menekankan sebuah konsekuensi apabila ada peserta didik yang

melanggar, guru tersebut terus saja mengingat dan mengulang-ngulang

pembahasan ini setiap pertemuan. Tentu ini akan memberikan image negatif

peserta didik terhadap gurunya. Mereka akan beranggapan bahwa gurunya

tersebut sudah tidak pernah lagi percaya kepada mereka. Padahal dari pada

membahas hal ini secara terus-menerus, yang mana akan membuat diri peserta

didik selalu dalam keadaan terancam, lebih baik memberikan motivasi

dengan memberikan kepercayaan kepada peserta didik. Ketika guru membuat

sebuah lingkungan yang aman dan lebih mementingkan keyakinannya

terhadap apa yang dilakukan peserta didik daripada meletakkan konsekuensi

terhadap peserta didik yang melanggar, akan lebih memungkinkan peserta

didik untuk tetap termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka.

4. Ubah Suasana Belajar Kelas merupakan tempat yang sangat bagus untuk
belajar, namun jika dilakukan terlalu sering akan menimbulkan perasaan

bosan dari diri peserta didik. Untuk menghindari hal ini dan juga untuk

meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam mempelajari suatu materi,

berikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar di luar kelas. Guru

bisa melakukannya dengan membuat suatu kunjungan lapangan,

mendatangkan pembicara atau bahkan berkunjung ke suatu sekolah untuk

melakukan suatu penelitian. Hal ini akan menjadikan otak peserta didik fresh

5
dan hal-hal baru yang didapatkan akan menjadikan peserta didik semakin

termotivasi untuk belajar.

5. Tawarkan model dan metode pembelajaran yang beranekaragam, Peserta didik

terkadang bosan jika metode atau model pembelajarn yang diterapkan gurunya

itu-itu saja, ceramah lagi ceramah lagi, presentasi lagi-presentasi lagi. Nah oleh

karenanya, sebisa mungkin guru dalam menerapkan model atau metode

pembelajaran yang bervariasi, ini akan mengurangi kejenuhan peserta didik saat

pembelajaran bersama anda. Misalkan pertemuan pertama, metode yang

digunakan adalah ceramah, maka pertemuan selanjutnya guru bisa menggunakan

metode dan model lain dan seterusnya. Keanekaragaman dalam pembelajaran

akan membuat peserta didik tidak jenuh dan bahkan bisa meningkatkan motivasi

belajar peserta didik.

6. Ciptakan Kompetisi yang Positif. Persaingan di dalam kelas tidak selalu hal yang

buruk, bahkan bias menjadi sesuatu yang positif jika diterapkan untuk sesuatu

yang positif. Lebih dari itu kompetisi di dalam kelas juga mampu menumbuhkan

motivasi peserta didik untuk bekerja lebih ekstra dan keras20 Menciptakan

suasana kelas agar bisa menumbuhkan persaingan positif, mungkin bisa melalui
permainan kelompok yang terkait dengan materi atau suatu kesempatan yang bisa

memamerkan pengetahuan mereka.3

7. Tawarkan Hadiah Siapa pun juga pasti akan senang dengan yang namanya

hadiah, begitupun peserta didik. Menawarkan hadiah kepada peserta didik jika

mereka berhasil melakukan sesuatu merupakan salah satu cara jitu untuk

3
Lusi Marleni,L. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 152. Mustakim,U. (2020). Efektivita
Pembelajaran diEra New Normal Terhadap Hasil belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Matematika diskrit.

6
meningkatkan motivasi belajar. Hadiah seperti buku, tiket menonton, paket

makanan dan lain sebagainya merupakan contoh yang mungkin sekiranya bisa

guru berikan kepada anak didiknya yang berhasil melakukan hal yang positif.

Tapi ingat, dalam memberikan rewards harus banyak yang dipertimbangkan.

Guru setidaknya memikirkan kebutuhan dan personal si peserta didik yang

diharapkan dengan hadiah tersebut peserta didik bisa semakin termotivasi dan

semangat dalam belajarnya.

8. Berikan Tanggung Jawab Kepada Peserta didik Menugaskan peserta didik

sebuah pekerjaan kelas adalah cara yang bagus untuk membangun komunitas dan

untuk memberikan peserta didik rasa motivasi. Kebanyakan peserta didik akan

melihat pekerjaan kelas sebagai sesuatu yang istimewa daripada beban dan akan

bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka bisa. Hal ini juga dapat berguna

untuk memungkinkan peserta didik untuk bergiliran memimpin kegiatan sehingga

setiap peserta didik akan terasa penting dan dihargai. Salah satu penerapan model

pembelajaran Jigsaw sangat cocok untuk poin yang satu ini, yang mana

didalamnya sangat menekankan tanggung jawab dari setiap peserta didik.

9. Berikan Kesempatan kepada Peserta didik untuk Belajar Secara Berkelompok,


Banyak peserta didik akan merasa senang untuk mencoba memecahkan masalah,

melakukan percobaan dan bekerja pada proyek-proyek tertentu dengan peserta

didik lain secara berkelompok. Interaksi sosial dapat membuat mereka

bersemangat tentang hal-hal di dalam kelas dan peserta didik bisa memotivasi

satu sama lain untuk mencapai tujuan.

7
B. Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak

Kedudukan guru dalam proses pembelajaran merupakan sebagai ujung

tombak dalam pembelajaran dan pencapaian kualitas hasil belajar siswa karena

tugasnya dalam mengajar. Guru harus memiliki kewenangan mengajar berdasarkan

kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Di satu sisi, guru merupakan pengembang

kurikulum, sedangkan di sisi lain guru adalah pengajar siswa yang secara kreatif

mengajar siswa sesuai dengan kurikulum yang telah disampaikan. Dalam

pembelajaran masa new normal sekarang ini guru dituntut untuk melakukan berbagai

perannya dalam mengkreativitaskan proses pembelajaran dalam rangka untuk

meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Berbagai kreativitas guru dapat dilakukan. guru dalam mendesain belajar yang

menyenangkan seperti memilih metode-metode yang menyenangkan sehingga dapat

memancing minat siswa dalam belajar. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh ibu

Nurhadisah bahwa "saya selaku guru selalu desain pembelajaran dengan metode-

metode yang menyenangkan ketika belajar di kelas sehingga kalau proses

pembelajaran yang menyenangkan, otomatis minatnya siswa untuk belajar pun

meningkat". Begitu juga dengan ungkapan ibu Nurbayani bahwa "saya menyusun
metode yang tepat dan menyenangkan sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar di

kelas".

Pemilihan metode yang tepat dalam mengajar di kelas dapat meningkatkan

minat siswa belajar di kelas. Dalam belajar guru-guru juga berkreativitas dalam

mengembangkan media belajar sebagaimana ibu Hera Maizaniar Lubis menjelaskan

bahwa "media pembelajaran yang menarik merupakan suatu alat untuk memotivasi

siswa dalam belajar, Pengembangan media pembelajaran yang menarik ini

8
disesuaikan dengan materi yang akan dibahas sehingga materi tersebut dapat terserap

dengan adanya alat bantu media tersebut baik oleh siswa-siswa ketika belajar".

Melibatkan siswa merupakan kreativitas guru dalam belajar, selain itu guru

juga mengembangkan strategi pembelajaran yang menyenangkan supaya siswa

menarik dalam belajar. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh ibu Wardiati

bahwa "yang pertama sekali saya melihat kemampuan dan kondisi siswa di kelas,

kemudian metode yang saya gunakan saya sesuaikan dengan materi yang akan

dibahas biasanya metode- metode itu saya pilih metode yang menyenangkan dengan

siswa sebagai contoh metode metode bermain kartu. Dengan metode ini siswa siswa

mendapat kartu masing-masing sehingga dalam pembelajaran ini akan melibatkan

siswa- siswa aktif dalam belajar.

Kreativitas guru dalam belajar di kelas juga dilakukan dengan menggunakan

media belajar yang menarik seperti penggunaan media infokus, melalui media

infokus ini guru bisa menyajikan materi belajar dalam bentuk video-video, gambar-

gambar yang menarik yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Sebagaimana ibu

Wardiati menjelaskan bahwa "dalam mengkreasikan belajar di kelas saya

menggunakan media pembelajaran yang menarik.4


Begitu juga hal yang diungkapkan oleh ibu Nurhadisah bahwa

"mengembangkan strategi saya lakukan dengan menyesuaikan materi yang diajarkan

pertama memilih metode yang menarik, memilih media yang sesuai materi dan

pengaturan kelas ketika belajar sehingga siswa senang dan tertarik ketika belajar di

kelas". Ibu Nurbayani juga mengungkapkan hal yang sama bahwa dalam

pengembangan strategi belajar saya lakukan dengan cara merancang model

4
Anwar Hindrawan Susanto. Skripsi “Upaya Dalam Meningkatkan Minat Belajar Bahasa
Arab Siswa Kelas VIII di MTs YAPPI Jetis” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2018).

9
pembelajaran yang menarik dan menyesuaikan metode-metode yang menyenangkan

serta melibatkan siswa dalam proses belajar di kelas seperti berdiskusi bereksperimen

dan juga meminta siswa untuk membuat sesuatu keterampilan yang menarik dan juga

menggunakan media belajar serta mengatur kelas ketika belajar sehingga siswa

termotivasi dalam belajar di kelas".

Kreativitas guru dalam pembelajaran dilakukan melalui pengembangan

metode, media, melibatkan siswa aktif dalam belajar serta mengembangkan strategi

pembelajaran. Setelah proses pengembangan kreativitas tersebut guru juga

melakukan evaluasi pembelajaran terhadap siswa Evaluasi ini dilakukan untuk

mengukur kemampuan dan daya serap siswa dalam belajar di kelas.

Teknik-teknik evaluasi tersebut dilakukan dalam berbagai macam cara oleh

guru salah satunya dengan menilai keaktifan siswa sehari-hari di kelas. Penilaian ini

dilakukan dengan melihat siswa-siswa yang aktif di dalam kelas siswa langsung

dilibatkan dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam belajar".5

Biasanya keaktifan siswa ini sering terlihat ketika siswa belajar berkelompok-

kelompok. Selain itu evaluasi keaktifan siswa, penilaian juga dilakukan oleh guru

dengan memberikan latihan-latihan soal setelah proses belajar dilakukan. Ibu Yeni
Marlinda menjelaskan bahwa "melakukan penilaian dengan memberikan latihan-

latihan setelah materi pembelajaran dan juga dari hasil kerja kelompok jika mereka

menggunakan sistem belajar kelompok". Begitu juga ungkapan yang senada oleh ibu

Wardiati bahwa "evaluasi yang dilakukan dengan memberikan latihan-latihan kepada

siswa setelah proses pembelajaran selanjutnya siswa juga dinilai ketika keaktifan

siswa di kelas dan siswa juga dinilai melalui unjuk kerja ketika belajar". Dengan

5
Fakhrul Amwal. Skripsi “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN Kota Batu” (Malang: UIN Malang, 2018

10
demikian proses evaluasi terhadap hasil belajar dilakukan oleh guru dengan cara

memberikan tugas latihan, menilai keaktifan siswa dalam belajar serta menilai siswa

dari hasil karya siswa yang dikumpulkan kepada guru.

Pengembangan kreativitas- kreativitas guru di sekolah tentunya ada hal-hal

yang menjadi pendukung kegiatan tersebut. Salah satu faktor pendukung tersebut

dengan adanya ketersediaan alat atau media pembelajaran seperti infokus. alat peraga

globe, peta dan media alam lainnya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh ibu Yeni

Marlinda yang mengungkapkan bahwa "Adanya media dan bahan ajar yang memadai

seperti lingkungan sekolah yang masih alami sehingga bisa mendukung proses belajar

Sains dengan media lingkungan, selain itu juga tersedianya alat media belajar seperti

infokus, peta, globe untuk kebutuhan belajar IPS dan media pendukung lainnya.

Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut.6

6
Dadang Sunendar, & Iskandarwassid. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

bahwasanya setiap prinsipnya anak jika mereka tertarik untuk belajar, dan

guru sendiri harus berusaha menyadarkan siswa tersebut untuk belajar. Dari sudut

pandang akademik, belajar mengajar adalah kegiatan yang kompleks. Pada proses

pembelajaran belajar mengajar melibatkan interaksi yang istimewa, Pembelajaran

berhasil bila terjadinya suatu kolerasi antara guru ke siswa dan antara siswa ke siswa.

Dalam kolerasi ini, Guru berperan sebagai pengajar sedangkan siswa berperan

sebagai siswa yang sedang belajar.

Teknik-teknik evaluasi tersebut dilakukan dalam berbagai macam cara oleh

guru salah satunya dengan menilai keaktifan siswa sehari-hari di kelas. Penilaian ini

dilakukan dengan melihat siswa-siswa yang aktif di dalam kelas siswa langsung

dilibatkan dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam belajar

B. Saran
Kami sangat Menyadari bahwa didalam makalah ini begitu banyak
kekurangan, baik itu dalam penulisan maupun materi yang kami jelaskan. Untuk itu
kami dengan terbuka menerima kritikan dan saran yang membangun agar kami dapat
mengevaluasi diri dalam pembuatan tugas yang lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Sunendar, & Iskandarwassid. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.
Fakhrul Amwal. Skripsi “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN
Kota Batu” (Malang: UIN Malang, 2018
Lusi Marleni,L. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
Siswa Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 152.
Mustakim,U. (2020). Efektivita Pembelajaran diEra New Normal
Terhadap Hasil belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Matematika
diskrit.
Anwar Hindrawan Susanto. Skripsi “Upaya Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Bahasa
Arab Siswa Kelas VIII di MTs YAPPI Jetis” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2018).
Arnawati. (2018).Pengaruh Kreativitas Guru Dalam ,Mengelola Pembelajaran
Ekonomi TerhadapMotivasi Belajar Peserta Didik di Sman 11 Sinjai.
Jurnal Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.
Pentury,H.(2017).Pengembangan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Kreatif
Pelajaran BahasaInggris. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(3), 266.
Slameto. (2008). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Bin
Rupa Aksara.Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: ,Alfabeta.

13

Anda mungkin juga menyukai