Di Susun Oleh :
1. Titin (2022010101007)
2. Nurul Isra (2022010101006)
3. Siti Fatimah (2022010101080)
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah dan Rahmat-Nya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “STRATEGI / METODE
PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KONDISI DAN KEMAMPUAN PESERTA
DIDIK” dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi yang
mulia kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an
dan sunnah beliau untuk keselamatan umat ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Rini Harjanti Poapa M.Psi selaku dosen pengampu
mata kuliah Psikologi Pendidikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang ikut serta dalam terselesaikannya makalah.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
Menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi sempurnanya makalah ini. Kami sangat berharap, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua serta kangkah kita dalam menuntut ilmu senantiasa diridhai oleh
Allah SWT.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................5
C. TUJUAN...................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN..........................................................6
1. Belajar Efektif......................................................................................................................6
2. Mengajar Efektif..................................................................................................................8
B. STRATEGI / METODE PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
PESERTA DIDIK............................................................................................................................9
1. Pendekatan pembelajaran...................................................................................................9
2. Strategi / metode pembelajaran yang sesuai dengan kempuan setiap peserta didik....10
C. CARA MENGHADAPI PESERTA DIDIK YANG MALAS DALAM BELAJAR...........13
BAB III...............................................................................................................................................16
KESIMPULAN..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karakteristik siswa merupakan salah satu faktor penyebab efektif dan tidaknya
pembelajaran. Dalam pembelajaran kita mengenal istilah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran dan metode pembelajaran. Ketiga istilah itulah yang menjadi fokus
pembahasan dalam makalah ini Karena itu merupakan komponen yang sangat mendukung
untuk memahami karakteristik siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika pendidik paham dan mengetahui
pendekatan pembelajaran yang berlanjut terhadap pemahaman strategi pembelajaran dan
memahami metode pembelajaran. merupakan satu kesatuan yang akan mendukung
terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan karakteristik siswa. Proses
pembelajaran sangat beraneka ragam, itu sesuai dengan pola proses pembelajaran atau
interaksi dari seorang guru dan murid. Oleh sebab itu, peran guru di dalam proses
pembelajaran itu sangat penting demi terwujudnya proses pembelajaran / tujuan belajar. Yang
mana seorang guru itu harus mempunyai metode-metode, strategi, dan motivasi dalam proses
pembelajaran tersebut. Agar tujuan dari pendidikan tersebut bisa tercapai dengan maksimal.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
harapan.
Yang namanya pembelajaran, tentu tidak akan terlepas dari belajar dan mengajar.
Belajar dilakukan oleh peserta didik beserta guru dan mengajar dilakukan oleh guru atau
pengajar.
1. Belajar Efektif
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara
belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di dalam diri
siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya, ketenteramannya, motivasinya dan
lain halnya. yang terdiri dari aspek fisiologis (kondisi umum jasmani),aspek psikologis
diantara-Nya ;intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
Yang dimaksud dengan kondisi eksternal adalah yang ada diluar diri pribadi manusia.
Lingkungan sosial diantara-Nya: para guru, para tenaga kependidikan dan teman-teman
sekelasnya; lingkungan non sosial diantara-Nya : gedung sekolah, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar siswa.
c). Strategi Belajar
Belajar yang efektif dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang
tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
2. Mengajar Efektif
Menurut John W. Santrock. Mengajar merupakan hal yang kompleks karena murid-
murid itu bervariasi sehingga tidak akan ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk
semua hal. Namun setidaknya seorang guru harus memahami dan menguasai beragam
perspektif dan strategi juga mengaplikasikannya secara fleksibel.
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan
mengajar yang baik. Memahami strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode
penetapan tujuan, rancangan pengajaran dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana
memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-muridnya
dengan berbagai karakter dan beragam latar belakang kultural. Sengaja pembahasan
mengenai belajar yang efektif didahulukan karena untuk mengajar yang efektif terlebih
dahulu harus mengetahui belajar yang efektif.
2. Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini
mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.( santrock 2008: 12). Komitmen dan
motivasi akan lahir jika seseorang memiliki landasan dalam bekerjanya. Bagi seorang
muslim, komitmen dan motivasi itu lahir jika mengajar dijadikan sebagai pengabdian
bentuk ibadah kepada Allah SWT. Ibadah tentu berlandaskan ketauhidan. Inti dari
katauhidan adalah keikhlasan dan keikhlasanlah yang akan membuat seseorang komitmen.
Tidak ada tujuan lain selain mengharap ridha Allah SWT.
Dengan keikhlasan sikap guru tidak akan bergantung kepada apapun, entah itu gajih
ataupun jabatan akademik guru. Dengan keikhlasan juga sikap dan kepribadian seorang
guru akan terbentuk. Guru harus memiliki kompetensi kepribadian mantap, stabil, dewasa,
arif, dan dapat menjadi teladan.( Ruswandi dkk 2010 : 35).
1. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru.
Ada tiga hal yang harus kita pahami dalam konteks CTL.
Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, siswa sangat perlu dibantu dan diarahkan untuk
mengenal gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif.
a. Gaya belajar visual ( Belajar dengan melihat)
Gaya belajar visual memiliki ciri-ciri yaitu :
1. Berbicara perlahan
2. Penampilan rapi
8. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat
membaca
9. Menyukai permainan yang menyibukkan Strategi belajar merupakan usaha atau cara
yang mendukung proses belajar dalam mengatasi berbagai hambatan yang muncul
dalam belajar. Pada umumnya siswa memiliki gaya belajar masing-masing yang mana
disadari atau tidak disadari hal tersebut yang menjadi kebiasaannya dalam belajar.
Berikut strategi belajar yang dapat dilakukan berdasarkan gaya belajar menurut
DePorter (2009) :
a. Gaya Belajar Visual
Strategi belajar yang bisa diterapkan yakni dengan :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di
dalam keluarga.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia
baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi belajar yang sesuai dengan kebutuhan gaya belajar siswa
agar siswa mampu mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bakat atau gaya belajar
yang dimiliki.
Bagi setiap guru, memiliki siswa yang aktif dan rajin belajar adalah sebuah
kebahagiaan. Guru Pintar pasti mengharapkan semua siswa memiliki kecerdasan baik itu
kecerdasan dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Akan tetapi untuk membentuk
siswa yang seperti didambakan bukanlah hal yang mudah diperlukan komitmen dan usaha
keras supaya semua siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Di dalam kelas yang berisi siswa dengan berbagai jenis karakter, sering kali ada anak
yang menunjukkan rasa enggan untuk belajar. Orang-orang biasanya akan menyebut siswa
seperti ini sebagai siswa yang malas belajar. Padahal tidak boleh ya langsung menghakimi
dan melabeli siswa itu adalah tidak ingin belajar karena malas. Guru perlu mengidentifikasi
sebab-sebab yang membuat siswa malas belajar sehingga dapat dicarikan cara untuk
mengatasi kemalasan dalam belajar.
Nah berikut cara/strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi siswa yang malas
Solusi malas belajar kedua adalah dengan menanamkan dalam pikiran siswa bahwa mereka
mampu berbuat atau mempelajari sesuatu dengan baik. Berikan pendampingan dan ingatkan
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menstimulasi minatnya pada pelajaran.
Cara agar tidak malas belajar yang paling mudah dan efektif untuk belajar adalah aktif
bertanya. Guru Pintar harus mendorong siswa untuk aktif bertanya. Buat kelompok-kelompok
diskusi yang dapat memberikan kesempatan semua siswa untuk bertanya. Dengan bertanya,
siswa akan memiliki pemahaman yang baik akan pelajaran yang diberikan dan akan
meningkatkan semangatnya dalam belajar.
Cara menghilangkan rasa malas belajar berikutnya adalah dengan mengatur waktu belajar
yang efektif. Belajar secara terus menerus akan menguras tenaga dan pikiran. Oleh karena
itu, Guru Pintar harus merancang pembelajaran dengan baik. Atur waktu untuk menjelaskan
konsep dan mengerjakan tugas. Selingi dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang dapat
menurunkan ketegangan.
Kondisi fisik dan psikis siswa sangat berpengaruh dalam belajar. Saat siswa dalam kondisi
fisik dan psikis yang segar, bebas dari rasa lelah, mengantuk, rasa lapar, gangguan penyakit,
rasa marah dan sebagainya, maka mereka akan lebih siap untuk belajar. Misalnya, siswa
dalam keadaan lesu dan tidak bersemangat karena terlalu lelah karena baru selesai upacara.
Maka Guru Pintar boleh memberi waktu sejenak untuk beristirahat supaya fresh kembali.
6. Berikan reward
Mengatasi kemalasan dalam belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan reward. Jika
siswa merasa usahanya diakui dan dihargai, semangat belajarnya secara otomatis akan
meningkat. Misalnya, jika siswa mengerjakan tugas tepat waktu, maka mereka akan
mendapatkan poin atau bintang. Siswa yang memperoleh poin atau bintang dengan jumlah
banyak, mereka dapat menjadi ketua kelompok atau asisten guru. Jadi reward tidak harus
selalu berwujud benda ya.
BAB III
KESIMPULAN
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajarda dan Pemebeljaran.2010. Bogor: ghalia
indonesia.