Anda di halaman 1dari 17

Makalah

“KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN STRATEGI


PEMBELAJARAN”

Oleh
Aisa Pakaya (911418120)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS EKONOMI
SI PENDIDIKAN EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mengenal lebih jauh tentang implementasi
pancasila dalam kampus

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Strategi Pembelajaran.................................................2

2.2 Pengertian Strategi Pembelajaran.................................................3

2.3 Macam – macam Strategi Pembelajaran......................................4

2.4 Pemilihan Strategi Pembelajaran..................................................5

BAB III

3.1 Kesimpulan...................................................................................... 6

3.2 Saran.................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui
perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat.Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi
para pembelajar,memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,
melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong
terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang
realitanya kita dapat melihat didalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih
belum bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa
maupun kurikulum yang dituntut.Tidak hanya itu, kadang kala guru belum bisa
memahami seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar.Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang
terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok)
serta peserta didik (perorangan,kelompok,dan atau komunitas)yang berinteraksi
edukatif antara satu dengan yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari klasifikasi strategi pembelajaran?
2. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran itu?
3. Apa sajakah macam–macam dari strategi pembelajaran?
4. Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran itu?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Secara sederhana pembelajaran dapat diklasifikasikan atas berbagai dasar.
Dasar klasifikasi adalah kriteria atau titik tolak yang digunakan untuk
mengelompokkan Sesuatu. Miasalnya klasifikasi tentang manusia yang dapat
diklasifikasikan dengan menggunakan beberapa dasar klasifikasi : dari segi jenis
kelaminnya, manusia dibedakan atas laki-laki dan perempuan, dari segi warna
kulitnya, manusia dapat diklasifikasikan atas kulit kuning, kulit putih, kulit hitam,
dan kulit sawomatang, dari segi rasnya dapat dibedakan manusia dapat
diklasifikasikan atas ras mongoloid, ras kaukosaid, ras negroid dan sebagainya.
Demikian pula halnya dengan strategi pembelajaran, kita dapat
mengklasifikasikan dengan menggunakan berbagai dasar klaifikasi. Raka joni
dalam Mappasoro berpendapat bahwa klasifikasi strategi pembelajaran dapat
ditinjau dari berbagai segi yaitu :
1. Pengaturan guru dan siswa
2. Pegolahan pesan
3. Struktur peristiwa belajar dan mengajar
4. Tujuan belajar

2.2 Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or


series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David,
1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian di
atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi baru
sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah
dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan
demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas
yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam
implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya,2006:126).

2.3 Macam – macam Strategi Pembelajaran


 Macam – macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

1. Strategi Pembelajaran Penyampaian (Exposition)

Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut
untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya dengan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction).

Mengapa dikatakan langsung? Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan
begitu saja kepada siswa, siswa dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa
adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian , dalam strategi ekspositori
guru berfungsi sebagai penyampaian.

2. Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai
aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak menjadi fasilitator dan pembimbing
bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan
strategi pembelajaran tidak langsung.

3. Strategi Pembelajaran Individual (Individual)

Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan,


kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh
kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana
mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.

4. Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups)

Stategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh
seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam
pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa juga siswa
dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak
memerhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh
karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa memiliki kemampuan
tinggi akan terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa
tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.

Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat


dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Strategi Pembelajaran Deduktif

Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dillakukan


dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari
kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai
dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan, menuju hal yang
konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.

2. Strategi Pembelajaran Induktif

Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-
contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang
kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari
khusus ke umum.
 Macam – macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi
Pembelajaran (Abdul Majid,2013:10-12)

1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

 Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat


pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini
termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik,
pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demontrasi.
 Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas
informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.

2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)

 Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa


yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran
inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
 Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah
menjadi fasilator, pendukung, dan sumber personal (resource person).
 Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk
terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa
ketika mereka melakukan inkuiri.
 Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-
bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.

3. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)

 Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling


berbagi di antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,
pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta
mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
 Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat
bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas
berkelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.

4. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Eksperiential Learning)

 Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens


induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
 Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah proses
belajar, dan bukan hasil belajar.
 Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi,
sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk
memperoleh gambaran pendapat umum.

5. Strategi Pembelajaran Mandiri

 Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk


membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

 (Made Wena.2011:5-6)Variabel Strategi Pembelajaran diklasifikasikan


menjadi tiga yaitu:

1. Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy)

Strategi Pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi,
dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi / materi penataan isi,
pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

Strategi Penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa


dan/ atau untuk menerima serta merespons masukan dari siswa.

3. Strategi Pengelolaan (Management Strategy)

Strategi Pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel
strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan
tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran
berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan
motivasi.

2.4 Pemilihan Strategi Pembelajaran

 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran


Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Wina Sanjaya,2006;129-131)

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan


kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa
yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini
sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan
bagaimana cara penyampaiannya.

Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat


digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.

1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah:


 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek
kognitif, afektif, atau psikomotor?
 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah?
 Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?

2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:

 Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori
tertentu?
 Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat
tertentu atau tidak?
 Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?

3. Pertimbangan dari sudut siswa.

 Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?


 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa?
 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?

4. Pertimbangan-pertimbangan lainnya.

 Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
 Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya strategi yang
dapat digunakan?
 Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?

Pertanyaan- pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam


menetapkan strategi yang ingin ditetapkan. Misalnya untuk mencapai tujuan yang
berhubungan dengan aspek kognitif, akan memiliki strategi yang berbeda dengan
upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor. Demikian juga halnya,
untuk mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan
mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.

 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku  Strategi


Pembelajaran (Abdul Majid,2013;108-114)

Beberapa prinsip mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi


pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut harus berdasarkan
pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu
pada kriteria sebagai berikut :

1. Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.


2. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan
disampaikan
3. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal,
karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial,
karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian)
4. Biaya
5. Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu)
6. Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya)
7. Waktu

Untuk lebih jelasnya, berkaitan dengan karakteristik strategi pembelajaran sebagai


dasar pertimbangan dapat dilihat pada uraian berikut ini :

1. Tujuan pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam


memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan materi pengajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir


pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat
terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya, seorang
guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan pembelajaran agar
siswa agar dapat mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan
benar.

Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai tujuan
adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba, dan
dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.

2. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa

Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu sesuai


dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat
mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada aktivitas
fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental juga.

3. Integritas bidang studi/pokok bahasan

Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi siswa.


Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi meliputi
pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara
terintegritas. Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi pada
masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam
pokok bahasan.

4. Alokasi waktu dan sarana penunjang

Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam
pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang
sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat
pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti
transparan, chart, video pembelajaran, film, dsb.

5. Jumlah siswa

Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu mempertimbangkan


jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan siswa, agar proses belajar mengajar
efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan, terutama pengelolaan kelas
dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila
mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa
kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya pendidikan dan latihan yang
tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala kita dihadapkan pada mutu,
maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar.

Namun apabila pendidikan mempertimbangkan biaya, mutu pendidikan sering


terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis
ekonomi yang berkepanjangan.

6. Pengalaman dan kewibawaan pengajar

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan


bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini telah diakui di lembaga
pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan
merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan
sosial. Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh
anak didiknya.
Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang harus
diketahui,yaitu:

1. Interaktif

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru dan siswa,
siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan lingkungannya.

2. Inspiratif

Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang memungkinkan


siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir
sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab pada dasarnya pengetahuan bersifat
subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.

3. Menyenangkan

Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menata


ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran yang hidup dan
bervariasi.

4. Menantang

Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan


berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.

5. Motivasi

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa.


Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk
bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukan
pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacup ada kriteria
sebagai berikut : Kesesuaianan tarastrategi pembelajaran dengan tujuan atau
kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang
akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan
awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan statussosial,
karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian),
Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik
strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) ,Biaya, dan Waktu.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat
lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk
diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan
dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.
DAFTARPUSTAKA

AbdulMajid.(2013).StrategiPembelajaran.Bandung;PTRemajaRosdakarya.

Darmansyah.

(2010).StrategiPembelajaranMenyenangkandenganHumor.Jakarta;PTBumiAksara

Hamruni.

(2009).StrategiPembelajaran.Yogyakarta;FakultasTarbiyahdanKeguruanUniversit

asIslamNegeri(UIN).

HamzahB.Uno.(2006).PerencanaanPembelajaran.Jakarta;PTBumiAksara.

Anda mungkin juga menyukai