Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN

Di susun untuk memenuhi mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran

dengan Dosen Pengampuh “ Pak Masnur S.Pd M.Pd”

Di susun oleh:

Kelas PGSD A ( Kelompok VI )

 Misrawati Sumang Bulu : 732086206034


 Muflihah Salahuddin : 732086206035
 Marsilayani : 732086206032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Desain Strategi
Pembelajaran” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen Pak Masnur S.Pd M.Pd pada program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar pada Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran. Shalawat beriringan salam kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Makalah ini memuat tentang Desain Strategi Pembelajaran. Dengan adanya makalah ini
kami berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana Desain Strategi
Pembelajaran. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi
kepada kita semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Enrekang, 19 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I ........................................................................................................................

LATAR BELAKANG...............................................................................................

RUMUSAN MASALAH...........................................................................................

TUJUAN PENULISAN.............................................................................................

BAB II........................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................

PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN.....................................................

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN TINGKAT HASIL

BELAJAR..................................................................................................................

KEDUDUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN...................................................

KESESUAIAN ANTARA KOMPETENSI DAN AKTIVITAS DENGAN STRATEGI


PEMBELAJARAN....................................................................................................

BAB III......................................................................................................................

PENUTUP..................................................................................................................

KESIMPULAN..........................................................................................................

SARAN......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan harus
dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap guru dituntut untuk memiliki
pemahaman yang tinggi terhadap pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan
metode pembelajaran. Hal ini sangat penting, dikarenakan guru merupakan perencana
utama dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru sedemikian
rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Idealnya
pembelajaran yang sesuai dengan abad ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa,
agar pembelajaran yang dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu, model
pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa
tidak merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pendekatan, model, strategi, metode dan
teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas tentang
strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran, istilah yang terkait dengan
strategi pembelajaran, dan unsur-unsur strategi pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat hasil belajar?
3. Apa kedudukan strategi pembelajaran?
4. Apa saja kesesuaian antar kompetensi dan aktivitas dengan strategi pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat hasil belajar.
3. Untuk mengetahui kedudukan strategi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kesesuaian antar kompetensi dan aktivitas dengan strategi
pembelajaran.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan dengan sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat
dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Dimana pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah  terwujudnya efesiensi
dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat
dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik
(perorangan, kelompok dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu
dengan yang lainnya. Isi kegiatannya adalah bahan/materi belajar yang bersumber dari
kurikulum suatu program pendidikan. Proses kegiatan adalah langkah-langkah yang
dilalui pendidik dan  peserta didik dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan
pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran.
Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode
dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk
mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik,
dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai
tujuan. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran.
Stretegi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran
yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, yang dijabarkan dari pendangan falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut
pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian strategi pembelajaran.
Menurut Kozma dalam Majid (2015:7) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu. Sedangkan Wina Sanjaya dalam Majid (2015:) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang dipilih guru mencakup
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya yang ditujukan untuk siswa,
yang bertujuan agar tercapainya tujuan pembelajaran.
Hal ini bahwa berarti di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses
penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan. Strategi disusun untuk  mencapai
tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semua diarahkan dalam
pencapaian tujuan.

2. STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN TINGKAT HASIL


BELAJAR
 STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada
gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk
didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit,
praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif
digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangankan ketrampilan
langkah demi langkah.

 STRATEGI PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG (Indirect Instruction)


Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang
tinggi dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data,
atau pembentukan hipotesis.Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru
beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal
(resourse person).Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan
siswa untuk terlibat, dan memungkinkan memberikan umpanbalik kepada siswa
ketika meraka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung
mengisyaratkan bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.

 STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF (Interactive Intruction)


Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi
diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi
dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan
guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berfikir. Strategi
pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan
metode-metode interaktif. Didalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas,
diskusi kelompok kecil atau pengkerjaan tugas berkelompok, dan kerja sama
siswa secra berpasangan.

 STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA PENGALAMAN


(Experiential Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.Penekanan dalam
strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil
belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi,
sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh
gambaran pendapat umum.

 STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI


Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya
adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru.
Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagan dari kelompok
kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang
mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta belum
dewasa, sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
3. KEDUDUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting, dan
bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan
proses belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah
belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan
evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar
dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang menjadikan
penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan
evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar dan
pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik
tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk mengetahui
apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh
peserta didik melalui pembelajaran.
Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen, proses pelaksanaan dan produk
pendidikan secara total, dan di dalamnya terakomodir tiga konsep, yaitu: memberikan
pertimbangan ( judgement), nilai ( value ), dan arti ( worth ). Dengan demikian evaluasi
pendidikan dapat berupa
1. Evaluasi context / tujuan / kebijakan
2. Evaluasi input, seperti evaluasi tehadap peserta didik, pendidik, prasarana
dan sarana, kurikulum / program, serta input lingkungan
3. Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan
pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlansung.
4. Evaluasi hasil / produk
5. Evaluasi “outcomes” ( dampak)

Secara keseluruhan evaluasi pendidikan akan muncul pada :


1. Awal kegiatan pendidikan.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kemampuan
peserta didik sehingga memungkinkan tenaga pengajar menyusun rancangan
pendidikan sesuai dengan peserta didik, dengan selalu berpijak pada kompetensi
yang akan di capai.
2. Pada saat proses pendidikan atau belajar mengajar sedang berlangsung.
Evaluasi ini dapat merupakan evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran
dan komponen pendidikan. Evaluasi proses di awali pada tahap pertama
pembelajaran di laksanakan dan secara runtun sampai pada akhir pendidikan.
Melalaui evaluasi proses akan tampak dengan jelas apakah rencana penddidikan
yang telah di susun dapat dilaksanan dengan baik. Apakah langkah-langkah yang
disusun terlaksana dengan baik? Jika tidak faktor-faktor apakah yang
menyebabkan nya. Untuk ini diperlukan evaluasi komponen-konponen
pendidikan dan evaluasi mata pelajaran.
3. Pada akhir kegiatan pendidikan atau pembelajaran.
Kegiatan ini di maksusdkan untuk menentukan tingkat pencapaian peserta
didik dalam belajar. Evluasi seperti ini dapat juga di lakukan pada akhir satuan
mata pelajaran.Pembelajaran merupakan suatu system yang memiliki komponen
yang saling berinteraksi, berinterelasi dan berinterdependensi, salah satu
komponenenya adalah evaluasi, dengan demikian evaluasi merupakan satu bagian
yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran dan ini menjadi bukti bahwa
evaluasi mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting terhadap
pembelajarandan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya
Dalam cakupan luasnya evaluasi pembelajaran memiliki kedudukan dalam
proses pendidikan. Bahwa evaluasi merupakan umpan balik dalam proses
pendidikan dengan mendapatkan segala informasi yang berhasil diperoleh selama
proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan,
masukan dan transformasi yang ada dalam proses pendidikan itu sendiri.
Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat intergatif, setiap ada proses
pendidikan pasti ada evaluasi
4. KESESUAIAN ANTARA KOMPETENSI DAN AKTIVITAS DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
Kompetensi dasar merupakan penjabaran Standar Kompetensi yang cakupan materinya
lebih sempit dibanding dengan standar Novianti Mandasari, M.Pd. Mat 237 kompetensi. Standar
kompetensi sendiri adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan siakp yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik
pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.
Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk
menyusun tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil belajar peserta didik. Strategi
pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat terkait dengan penyampaian materi dalam
upaya mencapai kompetensi. Dalam menentukan strategi pembelajaran perlu memperhatikan
dua hal yaitu :
1) jenis kompetensi
2) jenis materi yang diajarkan.
Untuk mengajarkan kompetensi yang berjenis kognitif, atau kompetensi berjenis
psikomotor, atau kompetensi yang berjenis afektif pasti akan membutuhkan strategi
pembelajaran yang berbeda.
Demikian pula jika mengajarkan materi dari jenis materi yang berbeda pasti akan
memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Terdapat berbagai strategi pembelajaran
yang dapat dikembangkan dalam upaya mencapai kompetensi. Strategi pembelajaran pada
dasarnya digunakan untuk mencapai kompetensi siswa secara tepat dalam waktu dan biaya
yang seefisien mungkin (Prabowo, 2010: 106-107).
a. Dalam proses pembelajaran yang bersifat kognitif adalah upaya menanamkan
materi pembelajaran dalam memori di otak siswa. materi-materi pada kompetensi yang
bersifat kognitif merupakan materi yang berjenjang dari sesuatu yang kongkrit kepada
sesutau yang bersifat abstrak. Pada aspek kognitif ini proses pembelajaran akan
berusaha untuk menjadikan sesuatu yang bersifat abstrak kepada sesuatu yang bersifat
kongkrit. Proses ini tentu bukanlah sesuatu yang mudah, untuk itulah Novianti
Mandasari, M.Pd. Mat 238 kemudian dikembangkan strategi pembelajaran. Dengan
demikian, strategi pembelajaran dalam aspek kognitif pada dasarnya adalah untuk
memudahkan penerimaan siswa dengan cara merubah dari sesuatu yang bersifat
abstrak menuju ke arah yang kongkrit. Perubahan tersebut dengan harapan akan dapat
memudahkan siswa untuk memahami dan kemudian menyimpannya di dalam
memorinya dalam waktu yang lama.
b. Pada aspek psikomotorik, strategi pembelajaran digunakan untuk
menanamkan kemahiran kepada siswa terhadap keterampilan yang hendak dikuasai.
Strategi pembelajaran pada aspek ini digunakan untuk membuat sederhana berbagai
gerakan yang kompleks yang harus diajarkan oleh guru kepada siswa, sehingga
kemudian siswa dapat melakukannya dengan lebih mudah. Misalnya untuk dapat
mengajarkan kepada siswa suatu keterampilan “memasang” atau “membongkar” maka
guru harus memiliki strategi yang tepat agar teknik “memasang” atau “membongkar”
tersebut dapat mudah dipahami oleh siswa, dan kemudian dapat ditirukannya dengan
mudah atau bahkan dapat dimodifokasinya menjadi keterampilan yang lebih baik lagi.
c. Sedangkan pada aspek afektif, strategi pembelajaran digunakan untuk
menjadikan aspek-aspek nilai sebagai pembentuk sikap menjadi sesuatu yang
diimplementasikan dalam kehidupan siswa dalam keseharian, menjadi pola hidup dalam
kehidupan siswa sehari-hari. Misalnya untuk dapat mengajarkan kepada siswa tentang
peduli sesama maka siswa harus diinternalisasikan nilai-nilai tersebut atau disadarkan
pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menginternalisasikan
nilai-nilai tersebut siswa harus ditunjukkan contoh-contoh dari perilaku yang
mengadopsi nilainilai tersebut dan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan
diimplementasikannya nilai-nilai tersebut. Pemberian Novianti Mandasari, M.Pd. Mat
239 contoh-contoh perilaku dapat dilakukan dengan berbantuan media pembelajaran.
Selain itu contoh-contoh perilaku dapat diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran sosio drama atau strategi pembelajaran yang memberikan tugas kepada siswa
untuk mengamati perilaku pada tokoh tertentu. Namun demikian, akan sangat tepat jika
pemberian contohcontoh tersebut melalui pemberian keteladanan oleh guru dalam perilaku
sehari-hari. Dengan keteladanan tersebut itulah diharapkan kemudian siswa akan menirukan
apa yang telah dilakukan oleh guru.
Dengan demikian jelaslah bahwa strategi pembelajaran dapat digunakan sebagai upaya
mencapai kompetensi siswa yang telah direncanakan secara efektif san efisien. Berikut akan
dipaparkan berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai kompetensi
sisiwa dalam berbagai jenis, menginternalisasikan berbagai kecakapan hidup, dan memberikan
variasi belajar.
Contoh:
Nama sekolah : SMP/MTs
Mata pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/semester : IX / ganjil Alokasi waktu : 12 X 40
menit Standar kompetensi : memahami akhlak terpuji terhadap lingkungan
social.
Kompetensi dasar : menjelaskan tentang akhlak terpuji terhadap sesama

manusia Indikator :
a. Menjelaskan pengertian akhlak terpuji terhadap sesama manusia
b. Menyebutkan macam-macam akhlak terpuji terhadap sesama manusia
Novianti Mandasari, M.Pd. Mat 240
c. Menjelaskan pengertian ta’aruf, tafahum, ta’awun, tasamuh, jujur, adil,
amanah, dan menepati janji
Metode pembelajaran :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
Langkah pembelajaran :
a. Kegiatan awal
1) Siswa membaca kemudian guru menerangkan
2) Siswa mengartikan sifat-sifat terpuji
3) Siswa menyebutkan macam-macam sifat terpuji
4) Siswa membedakan antara sifat terpuji dengan sifat tercela
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
3) Siswa memperhatikan dan mengajukan beberapa pertanyaan yang kurang
jelas
c. Konsolidasi pembelajaran Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi
tersebu t
d. Kegiatan akhir Mengingatkan kembali agar siswa dapat mempelajari dan mengulang
kembali pelajaran tersebut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, desain strategi pembelajaran
merupakan proses perencanaan yang sistematis atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru
dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu, bukan
hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga
pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada
peserta didik.
Kedudukan strategi pembelajaran:
1. Interaksi
2. Pembelajaran
3. Materi
4. Hasil belajar
Strategi pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat terkait dengan penyampaian
materi dalam upaya mencapai kompetensi. Dalam menentukan strategi pembelajaran
perlu memperhatikan dua hal yaitu : 1) jenis kompetensi 2) jenis materi yang diajarkan.
Untuk mengajarkan kompetensi yang berjenis kognitif, atau kompetensi berjenis
psikomotor, atau kompetensi yang berjenis afektif pasti akan membutuhkan strategi
pembelajaran yang berbeda. Demikian pula jika mengajarkan materi dari jenis materi
yang berbeda pasti akan memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula.

B. SARAN
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka kami
sebagai penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik dan saran dari pembaca
guna kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2018/04/makalah-desain-strategi-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai