DIDIK
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu:
Maftucha, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Rahma Ayu Ahmada Shofi (126205211055)
Elok fatihatus Sholihah (126205211026)
Intan Dea April Lia (126205212106)
Irsyadatul Ni'mah (126205213225)
Muhammad Restu Wicaksono (126205213209)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemudahan-Nya terhadap penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Keberhasilan penulisan makalah ini, tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang telah menyelenggarakan
pendidikan hingga mampu menghasilkan lulusan yang profesional dan
inovatif.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung, yang telah memimpin dan menyelenggarakan pendidikan.
3. Dr. Adi Wijayanto, S.Or., S.Kom., M.Pd., AIFO., selaku Kepala Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan kegiatan jurusan.
4. Maftucha, M.Pd.I Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran..
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Terutama dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan kami sebagai penyusun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami dengan keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharap kritik dan saran agar mampu memperbaiki kesalahan dalam makalah
ini untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna kedepannya.
i
Tulungagung, 30 September 2022
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Perumusan Masalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengertian strategi pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Siswa ....... 3
B. Asusmsi yang Mendasari Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta
Didik (PBAPD) ..................................................................................................... 4
C. Peran Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta
Didik..................................................................................................................... 6
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAPD ................................. 8
BAB III STUDI KASUS ............................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
H.Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia, 2002:23)
1
4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan
pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas peserta didik
2. Untuk mengetahui asumsi yang mendasari pembelajaran berorientasi
aktivitas peserta didik
3. Untuk mengetahui peran guru dalam penerapan pembelajaran
berorientasi aktivitas peserta didik
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas
Siswa
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk metode strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang dinamakan
metode. Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan
beberapa metode. Istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah
pendekatan atau approch. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat
bersumber atau tergantung dari pendekatan.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti
suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan
pada kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam standar proses pendidikan,
pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem
pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain,
pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas
siswa. Pertama, asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan
usaha sadar untuk mengembangkann manusia menuju kedewasaan, baik
kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu,
hakikat pendidikan pada dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan dan
pengembangan potensi manusia, berlangsung sepanjang hayat, kesesuaian
dengan kemampuan dan tingkat perkembangan sisiwa, keseimbangan antara
3
kebebasan subjek didikdan kewibaan guru, serta peningkatan kualitas hidup.
Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu siswa bukanlah
manusia ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap
perkembangan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda. Anak
didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam
menghadapi lingkungannya. Ketiga, asumsi tentang guru bahwa guru
bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik dan memiliki
kemampuan profesional dalam mengajar. Keempat, asumsi yang berkaitan
dengan proses pengajaran yaitu bahwa proses pengajaran direncanakan dan
dilaksanakan sebagai suatu sistem dan peristiwa belajar akan terjadi manakala
sisiwa berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru.
4
Pendidikan yang sesungguhnya adalah pendidikan yang berusaha
untuk meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi peserta didik.
Potensi-potensi tersebut bisa berupa kognitif, afektif maupun
psikomotorik peserta didik dan tidak mendikotomikan diantara ketiga hal
tersebut. Sehingga hasil dari pendidikan kedepannya bukan hanya
menciptakan manusia yang punya intelegensi yang mumpuni tetapi juga
memiliki jiwa sosial yang mapan. Pendidikan merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan
intelektual, sosial maupun kedewasaan moral. Pendidikan pada dasarnya
adalah interaksi manusia, pembinaan dan pengembangan potensi manusia
4
yang harus terus belangsung sepanjang hayat.
2. Asumsi tentang peserta didik sebagai subjek pendidikan
Peserta didik hendaknya diposisikan sebagai manusia yang
sedang dalam tahap perkembangan dengan potensi dan karakteristik yang
unik, heterogen, dinamis, aktif dan memiliki motivasi untuk tumbuh dan
5
berkembang menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidupnya. Asumsi ini
memberikan gambaran bahwa peserta didik adalah subjek yang memilki
potensi luar biasa dan seharusnya dalam proses pembelajaran peserta
didik diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi tersebut
3. Asusmsi tentang guru
Guru bertanggung jawab menciptakan suasana yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Artinya guru
harus bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik.
Guru harus profesional dalam mengajar, paham akan kode etik keguruan,
harus berperan sebagai sumber belajar, mediator dan fasilitator belajar
bagi peserta didik serta pemimpin proses pembelajaran yang
memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi peserta didik dalam
belajar. Filosofi mengajar yang baik dan benar adalah bukan sekedar
menstransfer pengetahuan (transfer of knowlodge) kepada peserta didik,
4
Rusman, Loc. Cit.
5
Rusman, Loc. Cit.
5
tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya dapat belajar (learn
6
how to learn).
4. Asusmsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran
Proses belajar akan terjadi bila peserta didik berinteraksi secara
aktif dengan lingkungan belajarnya, artinya proses pembelajaran
dilaksanakan dan direncanakan sebagai suatu sistem. Interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan belajar yang dirancang dan disiapkan
oleh guru dan akan lebih efektif bila digunakan pendekatan, metode,
strategi dan model pembelajaaran yang tepat dan berdaya guna.
Pembelajaran harus memberikan penekanan pada proses dan produk
secara proporsional dan lub (inti) dari pembelajaran adalah adanya
7
aktivitas belajar peserta didik secara interaktif, kreatif dan bermakna.
Keempat asumsi di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
hendaknya menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka untuk
beraktivitas dan berkreativitas dalam mengembangkan potensinya
menuju tingkat yang lebih dewasa dan lebih baik dari sebelumnya.
Dengan proses belajar yang menekankan pada aktivitaspeserta didik,
pembelajaran menjadi lebih humanis karena dengan proses belajar
tersebut peserta didik mendapatkan pengalaman langsung secara
8
kontekstual.
6
ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang
ada di luar pribadi manusia, contohnya kebersihan rumah, keadaan
lingkungan fisik, dan sebagainya.
Keberadaan guru merupakan faktor penentu dalam membuat kondisi
pembelajaran yang efektif. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang
efektif, maka peran guru dalam penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas
peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Melibatkan Peserta Didik Secara Aktif
Mengajar dan membimbing peserta didik untuk belajar, dengan
demikian peran guru sangat diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menarik Minat dan Perhatian Peserta DidiK.
Kondisi pembelajaran yang efektif yaitu adanya minat dan
perhatian peserta didik dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang
relatif menetap pada diri seseorang, dengan demikian peran guru dalam
pembelajaran erat kaitannya dengan mengetahui sifat, talenta dan
kecerdasan peserta didik.
3. Membangkitkan Motivasi Peserta DidiK.
Semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang sanggup
mendorongnya untuk melaksanakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai tujuan. Peran guru yaitu membangkitkan motivasi peserta
didik sehingga peserta didik mau belajar.
4. Memberikan Pelayanan Kepada Peserta Didik
Memberikan pelayanan kepada peserta didik bukanlah semata-
mata ditujuan kepada peserta didik secara perorangan saja, melainkan
sanggup juga ditujukan kepada sekelompok peserta didik dalam satu kelas
tertentu. Jadi, peran guru yaitu menjelaskan setiap materi pelajaran yang
disajikan dan sanggup dimengerti oleh semua peserta didik tanpa
terkecuali.
5. Menyiapkan dan Memakai Aneka Macam Media dalam Pembelajaran
Media pembelajaran yaitu alat-alat yang dipakai guru dikala
mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang
7
disampaikan kepada peserta didik. Untuk melakukan pembelajaran harus
memperhatikan dari segi nilai dan manfaat media dalam membantu proses
pembelajaran di kelas. Jadi, peran guru yaitu memanfaatkan media
pembelajaran untuk membantu menyukseskan kegiatan pembelajaran
9
yang dilakukan.
9
Haudi, Strategi Pembelajaran, (Sumatera Barat: CV Insan Cendekia Mandiri, 2021), hal 23
10
Abdul Samad, "Peranan Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bantaeng Kabupaten Bantaeng", JSPF 7, no.2
(2011), h.179.
8
diharapkan mampu turut berperan dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan meningkatkan minat pembelajarannya.
3. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang kondusif akan menciptakan proses
belajar yang aktif dan menarik. Lingkungan belajar yang dimaksud
yaitu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan psikologis.
Lingkungan fisik seperti posisi letak sekolah, keadaan sekolah atau
kondisi sekolah, jumlah ruangan kelas, perpustakaan dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan psikologis yaitu iklim sosial di sekolah yang
kondusif misalnya keharmonisan guru dengan guru, guru dengan
kepala sekolah, peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta
11
didik dengan guru dan sebagainya.
11
Rusman, LcoC.it h.397-399.
9
BAB III STUDI
KASUS
1
Kelompok 1, Jawaban dari kelompok 1 yaitu menurut kami sudah cukup
efektif walaupun nilai mata uang rupiah masih jatuh jika ditukarkan dengan
mata uang maju seperti dolar.
Kelompok 4, menyetujui pendapat dari kelompok 1.
Kelompok 5, kurang setuju dengan kelompok 1 dan menyanggah. Menurut
kami kurang efektif, seharusnya nilai mata uang rupiah tidak jatuh terlalu
besar seperti sekarang sudah sudah Rp. 10.000.
Sehingga demikianlah, upaya pemecahan masalah dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.
2. Pembelajaran dengan metode Think Pair and Share
Dalam pembelajaran ini siswa dan guru saling memberi dan menerima
pemikiran-pemikiran melalui saran dan pendapat. Dalam pembelajaran ini
juga menggunakan metode diskusi.
3. Pembelajaran berdasarkan masalah
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dan siswa memiliki peran yang
sama hanya tugasnya yang berbeda. Guru dan siswa bersama-sama
menentukan tujuan pembelajaran sampai dengan merumuskan kesimpulan.
1
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang pelaksanaan pembelajaran yang diperlukan strategi-strategi yang
dapat membangun Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta didik
(PBAPD). Pembelajaran Berorientasi Aktivitas peserta didik merupakan salah
satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar. Dengan
kemampuan itu diharapkan kelulusan memenuhi kebutuhan masyarakat.
1
DAFTAR PUSTAKA