Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS PESERTA

DIDIK
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu:
Maftucha, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 5
Rahma Ayu Ahmada Shofi (126205211055)
Elok fatihatus Sholihah (126205211026)
Intan Dea April Lia (126205212106)
Irsyadatul Ni'mah (126205213225)
Muhammad Restu Wicaksono (126205213209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
OKTOBER 2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemudahan-Nya terhadap penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Keberhasilan penulisan makalah ini, tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang telah menyelenggarakan
pendidikan hingga mampu menghasilkan lulusan yang profesional dan
inovatif.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung, yang telah memimpin dan menyelenggarakan pendidikan.
3. Dr. Adi Wijayanto, S.Or., S.Kom., M.Pd., AIFO., selaku Kepala Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan kegiatan jurusan.
4. Maftucha, M.Pd.I Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran..
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Terutama dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan kami sebagai penyusun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami dengan keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharap kritik dan saran agar mampu memperbaiki kesalahan dalam makalah
ini untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna kedepannya.

i
Tulungagung, 30 September 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Perumusan Masalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengertian strategi pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Siswa ....... 3
B. Asusmsi yang Mendasari Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta
Didik (PBAPD) ..................................................................................................... 4
C. Peran Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta
Didik..................................................................................................................... 6
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAPD ................................. 8
BAB III STUDI KASUS ............................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang


diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Seiring dengan berjalannya waktu dan
semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidang-bidang
lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya. Contohnya
dunia pendidikan dalam hal ini adalah pembelajaran di dalam kelas juga
membutuhkan strategi pembelajaran umtuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Strategi pembelajaran tersebut disesuaikan dengan
karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga
mengakibatkan adanya perkembangan dalam dunia pendidikan maka
muncul banyak sekali pijakan yang dapat digunakan oleh guru dan juga
macam strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran. Misalnya pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
peserta didik.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses penambahan
informasi dan kemampuan baru yang mengacu pada aspek penguasaan
sejumlah pengetahuan, ketrampilan sikap tertentu sesuai dengan isi proses
1
belajar-mengajar.(Abu al-Hasan al-Nadwi dalam Ramayulis, 2002)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas peserta didik?
2. Bagaimana asumsi yang mendasari pembelajaran berorientasi aktivitas
peserta didik?
3. Bagaimana peran guru dalam penerapan pembelajaran berorientasi
aktivitas peserta didik?

1
H.Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia, 2002:23)

1
4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan
pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas peserta didik
2. Untuk mengetahui asumsi yang mendasari pembelajaran berorientasi
aktivitas peserta didik
3. Untuk mengetahui peran guru dalam penerapan pembelajaran
berorientasi aktivitas peserta didik
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas
Siswa
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk metode strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang dinamakan
metode. Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan
beberapa metode. Istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah
pendekatan atau approch. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat
bersumber atau tergantung dari pendekatan.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti
suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan
pada kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam standar proses pendidikan,
pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem
pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain,
pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas
siswa. Pertama, asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan
usaha sadar untuk mengembangkann manusia menuju kedewasaan, baik
kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu,
hakikat pendidikan pada dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan dan
pengembangan potensi manusia, berlangsung sepanjang hayat, kesesuaian
dengan kemampuan dan tingkat perkembangan sisiwa, keseimbangan antara

3
kebebasan subjek didikdan kewibaan guru, serta peningkatan kualitas hidup.
Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu siswa bukanlah
manusia ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap
perkembangan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda. Anak
didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam
menghadapi lingkungannya. Ketiga, asumsi tentang guru bahwa guru
bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik dan memiliki
kemampuan profesional dalam mengajar. Keempat, asumsi yang berkaitan
dengan proses pengajaran yaitu bahwa proses pengajaran direncanakan dan
dilaksanakan sebagai suatu sistem dan peristiwa belajar akan terjadi manakala
sisiwa berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru.

B. Asumsi yang Mendasari Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta


Didik (PBAPD)
Standar proses satuan pendidikan yang tertuang dalam Permendiknas
Nomor 41 Tahun 2007 mengamanahkan bahwa “pembelajaran didesain untuk
membuat siswa aktif belajar melalui kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi”. Pembelajaran dianggap bermakna jika dalam proses
pembelajaran tersebut siswa terlibat secara aktif, untuk mencari dan
menemukan sendiri pemecahan masalah serta menemukan sendiri
pengetahuan melalui pengalaman langsung. Pembelajaran dianggap terjadi
bila ada keterlibatan siswa secara aktif, artinya pembelajaran yang efektif
2
adalah pembelajaran yang menekankan dan berorientasi pada aktivitas siswa.
Rusman mengelompokkan asumsi yang mendasari PBAPD ke dalam
empat asumsi yaitu: asumsi filosofis tentang pendidikan, asumsi tentang
peserta didik sebagai subjek pendidikan, asumsi tentang guru dan asumsi
3
yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Penjelasan dari masing-masing
asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asumsi filosofis tentang pendidikan
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Cet. 6; Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), hlm. 391.
3
Rusman, Loc. Cit.

4
Pendidikan yang sesungguhnya adalah pendidikan yang berusaha
untuk meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi peserta didik.
Potensi-potensi tersebut bisa berupa kognitif, afektif maupun
psikomotorik peserta didik dan tidak mendikotomikan diantara ketiga hal
tersebut. Sehingga hasil dari pendidikan kedepannya bukan hanya
menciptakan manusia yang punya intelegensi yang mumpuni tetapi juga
memiliki jiwa sosial yang mapan. Pendidikan merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan
intelektual, sosial maupun kedewasaan moral. Pendidikan pada dasarnya
adalah interaksi manusia, pembinaan dan pengembangan potensi manusia
4
yang harus terus belangsung sepanjang hayat.
2. Asumsi tentang peserta didik sebagai subjek pendidikan
Peserta didik hendaknya diposisikan sebagai manusia yang
sedang dalam tahap perkembangan dengan potensi dan karakteristik yang
unik, heterogen, dinamis, aktif dan memiliki motivasi untuk tumbuh dan
5
berkembang menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidupnya. Asumsi ini
memberikan gambaran bahwa peserta didik adalah subjek yang memilki
potensi luar biasa dan seharusnya dalam proses pembelajaran peserta
didik diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi tersebut
3. Asusmsi tentang guru
Guru bertanggung jawab menciptakan suasana yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Artinya guru
harus bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik.
Guru harus profesional dalam mengajar, paham akan kode etik keguruan,
harus berperan sebagai sumber belajar, mediator dan fasilitator belajar
bagi peserta didik serta pemimpin proses pembelajaran yang
memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi peserta didik dalam
belajar. Filosofi mengajar yang baik dan benar adalah bukan sekedar
menstransfer pengetahuan (transfer of knowlodge) kepada peserta didik,

4
Rusman, Loc. Cit.
5
Rusman, Loc. Cit.

5
tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya dapat belajar (learn
6
how to learn).
4. Asusmsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran
Proses belajar akan terjadi bila peserta didik berinteraksi secara
aktif dengan lingkungan belajarnya, artinya proses pembelajaran
dilaksanakan dan direncanakan sebagai suatu sistem. Interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan belajar yang dirancang dan disiapkan
oleh guru dan akan lebih efektif bila digunakan pendekatan, metode,
strategi dan model pembelajaaran yang tepat dan berdaya guna.
Pembelajaran harus memberikan penekanan pada proses dan produk
secara proporsional dan lub (inti) dari pembelajaran adalah adanya
7
aktivitas belajar peserta didik secara interaktif, kreatif dan bermakna.
Keempat asumsi di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
hendaknya menitik beratkan pada aktivitas peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka untuk
beraktivitas dan berkreativitas dalam mengembangkan potensinya
menuju tingkat yang lebih dewasa dan lebih baik dari sebelumnya.
Dengan proses belajar yang menekankan pada aktivitaspeserta didik,
pembelajaran menjadi lebih humanis karena dengan proses belajar
tersebut peserta didik mendapatkan pengalaman langsung secara
8
kontekstual.

C. Peran Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas


Peserta Didik
Guru sebagai pembimbing diharapkan bisa membuat kondisi yang
sanggup membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses
pembelajaran. Dalam membuat kondisi yang baik, hendaknya guru
memperhatikan dua hal : pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang
ada pada diri peserta didik itu sendiri, contohnya kesehatan, keamanannya,
6
Ibid. hlm. 392.
7
Ibid. hlm. 192.
8
Ibid. hlm. 395.

6
ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang
ada di luar pribadi manusia, contohnya kebersihan rumah, keadaan
lingkungan fisik, dan sebagainya.
Keberadaan guru merupakan faktor penentu dalam membuat kondisi
pembelajaran yang efektif. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang
efektif, maka peran guru dalam penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas
peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Melibatkan Peserta Didik Secara Aktif
Mengajar dan membimbing peserta didik untuk belajar, dengan
demikian peran guru sangat diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menarik Minat dan Perhatian Peserta DidiK.
Kondisi pembelajaran yang efektif yaitu adanya minat dan
perhatian peserta didik dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang
relatif menetap pada diri seseorang, dengan demikian peran guru dalam
pembelajaran erat kaitannya dengan mengetahui sifat, talenta dan
kecerdasan peserta didik.
3. Membangkitkan Motivasi Peserta DidiK.
Semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang sanggup
mendorongnya untuk melaksanakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai tujuan. Peran guru yaitu membangkitkan motivasi peserta
didik sehingga peserta didik mau belajar.
4. Memberikan Pelayanan Kepada Peserta Didik
Memberikan pelayanan kepada peserta didik bukanlah semata-
mata ditujuan kepada peserta didik secara perorangan saja, melainkan
sanggup juga ditujukan kepada sekelompok peserta didik dalam satu kelas
tertentu. Jadi, peran guru yaitu menjelaskan setiap materi pelajaran yang
disajikan dan sanggup dimengerti oleh semua peserta didik tanpa
terkecuali.
5. Menyiapkan dan Memakai Aneka Macam Media dalam Pembelajaran
Media pembelajaran yaitu alat-alat yang dipakai guru dikala
mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang

7
disampaikan kepada peserta didik. Untuk melakukan pembelajaran harus
memperhatikan dari segi nilai dan manfaat media dalam membantu proses
pembelajaran di kelas. Jadi, peran guru yaitu memanfaatkan media
pembelajaran untuk membantu menyukseskan kegiatan pembelajaran
9
yang dilakukan.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan PBAPD


Keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran berorientasi aktivitas
peserta didik akan berhasil dengan baik apabila didukung dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang turut mendukung keberhasilan
dalam pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik diantaranya adalah
faktor kemampuan guru, sarana prasaran belajar dan lingkungan belajar.
1. Faktor kemampuan guru
Proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung
tombak yang sangat menentukan keberhasilan penerapan PBAPD,
karena guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan
peserta didik. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan
PBAPD dipandang dari sudut guru, yaitu kemampuan guru, sikap
profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru dan pengalaman
10
mengajar.
2. Sarana dan prasarana belajar
Sarana dan prasarana belajar sangat mendukung
berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang optimal selain dari
kemampuan guru. Sarana dan prasaran yang dimaksud diantaranya;
ruangan kelas yang memadai untuk terjadinya proses pembelajaran
yang mengaktifkan aktivitas peserta didik, selain itu diperlukan juga
tersedianya berbagai fasilitas media dan sumber belajar, seperti
buku, lks, computer, dan sebagainya. Media- media tersebut

9
Haudi, Strategi Pembelajaran, (Sumatera Barat: CV Insan Cendekia Mandiri, 2021), hal 23
10
Abdul Samad, "Peranan Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bantaeng Kabupaten Bantaeng", JSPF 7, no.2
(2011), h.179.

8
diharapkan mampu turut berperan dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan meningkatkan minat pembelajarannya.
3. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang kondusif akan menciptakan proses
belajar yang aktif dan menarik. Lingkungan belajar yang dimaksud
yaitu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan psikologis.
Lingkungan fisik seperti posisi letak sekolah, keadaan sekolah atau
kondisi sekolah, jumlah ruangan kelas, perpustakaan dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan psikologis yaitu iklim sosial di sekolah yang
kondusif misalnya keharmonisan guru dengan guru, guru dengan
kepala sekolah, peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta
11
didik dengan guru dan sebagainya.

11
Rusman, LcoC.it h.397-399.

9
BAB III STUDI
KASUS

Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Dalam Strategi Pembelajaran Yang


Berorientasi pada Peserta Didik
Upaya pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran yang
berorientasi pada peserta didik dapat pula disebut sebagai kegiatan yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau aplikasi strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan
tersebut diantaranya yaitu :
1. Mendengarkan dan diskusi
Diskusi berarti kegiatan pemecahan masalah dengan bertukar pikiran
melalui pendapat-pendapat dari setiap anggota kelompok. Dalam kegiatan
diskusi sangat ditentukan oleh keterampilan mendengarkan. Contohnya dalam
pembelajaran pelajaran ekonomi, setelah dalam pertemuan sebelumnya telah
disepakati oleh siswa sekelas yang sudah dibagi menjadi bebarapa kelompok
akan melakukan presentasi dan yang kemudian dilanjutkan diskusikan secara
kelompok. Seumpama, kelompok 1 mendapatkan materi tentang inflasi,
setalah kelompok 1 melakukan presentasi menjelaskan materi tentang inflasi
dan kelompok lainnya mendengarkan serta memperhatikan meteri yang
dijelaskan, kemudian melakukan sesi 10Tanya jawab. Pada sesi 10tanya
jawab inilah terjadi diskusi dan saling bertukar pikiran melaui pendapat-
pendapat setiap anggota kelompok antara kelompok satu dengan lainnya.
Sebagai contoh ada pertanyaan dari anggota kelompok 3, yang menanyakan
“apakah di Indonesia ini sudah efektif mengatasi inflasi dengan kebijakan
moneter dan 10fiskal saja??” kemudian dari kelompok 1 memberikan
pendapatnya tentang hal tersebut dan selanjutnya moderator tiap kelompok
mewakilkan 1 anggotanya untuk berpendapat. Berikut ilustrasi pendapat
tentang pertanyaan kelompok 3 :

1
Kelompok 1, Jawaban dari kelompok 1 yaitu menurut kami sudah cukup
efektif walaupun nilai mata uang rupiah masih jatuh jika ditukarkan dengan
mata uang maju seperti dolar.
Kelompok 4, menyetujui pendapat dari kelompok 1.
Kelompok 5, kurang setuju dengan kelompok 1 dan menyanggah. Menurut
kami kurang efektif, seharusnya nilai mata uang rupiah tidak jatuh terlalu
besar seperti sekarang sudah sudah Rp. 10.000.
Sehingga demikianlah, upaya pemecahan masalah dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.
2. Pembelajaran dengan metode Think Pair and Share
Dalam pembelajaran ini siswa dan guru saling memberi dan menerima
pemikiran-pemikiran melalui saran dan pendapat. Dalam pembelajaran ini
juga menggunakan metode diskusi.
3. Pembelajaran berdasarkan masalah
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dan siswa memiliki peran yang
sama hanya tugasnya yang berbeda. Guru dan siswa bersama-sama
menentukan tujuan pembelajaran sampai dengan merumuskan kesimpulan.

1
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik (PBAPD) adalah


Pembelajaran yang didesain untuk mengajarkan atau membelajarkan peserta
didik, artinya idealnya dalam proses pembelajaran peserta didik hendaknya
dijadikan atau ditempatkan sebagai subjek belajar yang menekankan orientasi
pembelajaran atau aktivitas pembelajaran pada aktivitas peserta didik.
Rusman mengelompokkan asumsi yang mendasari PBAPD ke dalam
empat asumsi yaitu: asumsi filosofis tentang pendidikan, asumsi tentang
peserta didik sebagai subjek pendidikan, asumsi tentang guru dan asumsi
yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta Didik menuntut guru untuk
lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar peserta didik apalagi peserta didik dengan berbagai latar
belakang yang dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran tersebut.
Faktor-faktor yang turut mendukung keberhasilan dalam pembelajaran
berorientasi aktivitas peserta didik diantaranya adalah faktor kemampuan
guru, sarana prasaran belajar dan lingkungan belajar.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang pelaksanaan pembelajaran yang diperlukan strategi-strategi yang
dapat membangun Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta didik
(PBAPD). Pembelajaran Berorientasi Aktivitas peserta didik merupakan salah
satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar. Dengan
kemampuan itu diharapkan kelulusan memenuhi kebutuhan masyarakat.

1
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa.


http;//arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/11/setrategi-
pembelajaran-yang_4.html?m=1. Diakses pada 30 September 2022

Haudi.2021. Strategi Pembelajaran, Sumatera Barat: CV Insan Cendekia Mandiri

.Ramayulis, H.2022.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Kalam Mulia

Samad, Abdul.2011. "Peranan Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas


Siswa (PBAS) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Bantaeng Kabupaten Bantaeng", JSPF Vol.7 No.2 hal.179.

Rusman. 2016. “Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru”. (Cet. 6; Jakarta: Rajawali Pers).

Anda mungkin juga menyukai